Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

ABSTRAK
Moh. Imam Syamroni Latif
Pascasarjana STAIN Pamekasan
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian
tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan berbagai
hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase
perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari
hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah
proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan
kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa
berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn
merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang
kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi ke dalam dua kelompok : (1)
prinsipprinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan
kegiatan penilaian
Kata Kunci : kurikulum, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektifitas, efisien.
A. Pendahuluan
Pengembangan

kurikulum

adalah

istilah

yang

komprehensif,

didalamnya mencakup : perencanaan, penerapan dan evaluasi.

Penerapan

kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha


mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi
kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk
menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian
program-program yang telah direncanakan, dan hasil kurikulum itu sendiri.
Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait
langsung dengan dunia pendidikan saja, namun didalamnya melibatkan banyak
orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur
masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.

Prinsip prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan


kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah kaidah atau hukum yang akan
menjiwai

suatu

kurikulum.

Dalam

pengembangan

kurikulum

dapat

menggunakan prinsip prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan seharihari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu dalam
implementasi kurikulum disuatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di
lembaga pendidikan lainnnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip
prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Mengenai
prinsip-prinsip

dasar

pengembangan

kurikulum

akan

kami

jelaskan

selengkapnya dalam pembahasan.


B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurukulum disusun
oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat
pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini
disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan,
dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Suatu
kurikulum diharapkan memberi landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi
pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan
tantangan perkembangan masyarakat. 1
Berbagai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum ialah pengembangan tidak bertentangan dengan : Pancasila dan UUD
1945, nilai-nilai hidup, tujuan pendidikan nasional GBHN, peraturan
Pemerintah No. 26,27,28,29, dan 30 tahun 1990, undang-undang Pendidikan
Tahun 2003, dan juga hendaknya memperhatikan perkembangan IPTEKS dan
karakteristik peserta didiknya. 2
1
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:
Rajawali, 2012), 64.
2
Prof. Drs. H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004),
58.

Dari sumbernya prinsip pengembangan kurikulum , yaitu sebagai


berikut; Pertama : Data empiris, yaitu merujuk pada pengalaman
terdokumentasi dan terbukti efektif. Kedua ; Data eksperimen yaitu merujuk
pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan merupakan data yang
dipandang valid dan reliable, sehingga tingkat kebenaran meyakinkan untuk
dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Ketiga ; Cerita atau legenda
yang hidup di masyarakat yaitu adat istiadat yang hidup di masyarakat (folklore
of curriculum). Keempat ; Akal sehat (common of sense). 3
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi
tiga tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth),
Anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang
masih memerlukan pembuktian (hypothesis). 4
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu
pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan
berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam
fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari
hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah
proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan
kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa
berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn
merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang
kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang
dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu, adanya berbagai prinsip
dalam kurikulum dan pengembangannya merupakan suatu ciri bahwa
kurikulum itu merupakan suatu area atau suatu lapangan study.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata mengetengahkan prinsipprinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1)
prinsip prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
3
4

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, 65.
Ibid.

efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan


pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan
kegiatan penilaian. 5
1. Prinsip Prinsip Umum
a. Prinsip Relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi diantara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan
evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen
tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi (relevansi epistomologis). Tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis). 6
Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam
masyarakat.

Apa

yang tertuang dalam

kurikulum

hendaknya

mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya


menyiapkan anak untuk hidupnya sekarang tetapi juga yang akan
datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam, yaitu ada
kesesuaian atau konsistensi antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan
penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan
kurikulum. 7
Misalnya, sekolah di desa dengan lingkungan masyarakat petani
akan lebih mengenal jika pemilihan bahan atau pemberian contohcontoh pelajaran di ambil dari masalah-masalah yang berkaitan dengan
pertanian. Pemilihan bahan atau contoh pelajaran yang berkaitan dengan
kota-kota besar dengan segala permasalahannya akan kurang praktis

Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), 150-151.
6
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Sebuah Inovasi
Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 215.
7
Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 150.

karena tidak sesuai dengan lingkungan anak. Sekolah yang berada di


daerah perkotaan, maka kondisi perkotaan hendaknya diperkenalkan
kepada peserta didik, seperti keramaian lalulintas di kota, dan
sebagainya. Demikian pula, sekolah yang berada di daerah pantai, maka
kondisi pantai (misalnya tentang tambak) hendaknya di perkenalkan
kepada peserta didik melalui proses belajar mengajar, dan sebagainya
b. Prinsip Fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam elaksanaannya.
Memungkinkan

terjadinya

penyesuaian-penyesuaian

berdasarkan

situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar belakang peserta didik. 8
Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki
latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam
pelaksanaannya

memungkan

terjadinya

penyesuaian-penyesuaian

berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar


belakang anak. Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,
dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosisten
dan kemampuan setempat. 9
c. Prinsip Kontinuitas
Yakni adanya kesinanmbungan dalam kurikulum, baik secara
vertikal maupun secara horisontal. Pengalaman-pengalaman belajar
yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik
yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antar
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. 10

Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum tingakat satuan pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 2008), 111.
10
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
9

Prinsip

kesinambungan

dalam

pengembangan

kurikulum

menunjukkan adanya saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis


pendidikan, dan bidang studi. 11 Perkembangan dan proses belajar anak
berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau
terhenti-henti.
d. Prinsip Efisiensi
Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lainnya yang ada
secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasil memadai. 12
Yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan
biayanya juga murah. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum
kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan
mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar
dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam
keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat maupun
personalia. 13
e. Prinsip Efektivitas
Yakni mengusahakan agar kegiatan perkembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas
maupun kuantitas. 14
Prinsip efektivitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan
kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan.
Dalam proses pendidikan, efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi
yakni: Efektivitas mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
dengan baik, dan efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh
mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui
kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

11

Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007), 182.
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.
13
Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 151.
14
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 215.
12

Efektivitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai


keterkaitan erat antara pendidik dan anak didik. Faktor pendidik dan
anak didik, serta perangkat-perangkat lainya yang bersifat operasional,
sangat penting dalam hal efektivitas proses pendidikan atau
pengembangan kurikulum. 15
2. Prinsip Prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan
kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi,
pengalaman belajar, dan penilaian. Prinsip-prinsip khusus ini meliputi:
Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan.
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada
tujuan pendidikan. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah
b) Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan
mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka
c) Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu
d) Survei tentang manpower
e) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
f) Penelitian
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan
yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan
beberapa hal:
a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk
perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.
b) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.

15

Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, 181.

c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan


sistematis.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Apakah metode/teknik balajar mengajar yang digunakan cocok untuk
mengajarkan bahan pelajaran?
b) Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi
sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
c) Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat?
d) Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk
mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor?
e) Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau
mengaktifkan guru atau kedua-duanya?
f) Apakah

metode/teknik

tersebut

mendorong

berkembangnya

kemampuan baru?
g) Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di
sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di
rumah dan di masyarakat?
h) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang
menekankan learning by doing di samping learning by seeing and
knowing.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar-mengajar yang baik perlu disukung oleh penggunaan
media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
a) Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah
tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apa penggantinya?
b) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memerhatikan: bagaimana
pembuatannya,
pembuatannya?

siapa

yang

membuat,

pembiayaannya,

waktu

c) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam


bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
d) Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?
e) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
a) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkahlangkah sebagai berikut:
Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk tingkahtingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungkan dengan bahan
pelajaran. Tuliskan butir-butir test.
b) Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa
hal:
Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan
ditest?
Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test?
Apakah test tersebut uaraian atau objektif?
Berapa banyak butir test perlu disusun?
Apakah test tersebut diadministrasikan oleh guru atau oleh murid?
c) Dalam pengelolaan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan halhal sebagai berikut:
Norma apa yang digunakan di dalam pengelolaan hasil test?
Apakah digunakan formula quessing?
Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
Skor standar apa yang digunakan?
Untuk apakah hasil-hasil test digunakan? 16
C. Kesimpulan

16

Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 152-155

Prinsip pengembangan kurikulum adalah asas, dasar, keyakinan, dan


pendirian juga merupakan kaidah-kaidah yang akan menjiwai suatu kurikulum.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang
telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri
prinsip-prinsip baru.
Sumber prinsip pengembangan kurikulum , yaitu data empiris, data
eksperimen, cerita atau legenda yang hidup di masyarakat dan Akal sehat
(common of sense).
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum diklasifikasikan menjadi tiga
tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth), Anggapan
kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian (hypothesis).
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi dua kelompok :
1. Prinsip-prinsip umum ; relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas.
2. Prinsip-prinsip khusus ; prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,
prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan
dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan
pemilihan kegiatan penilaian.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2012, Kurikulum dan
Pembelajaran, Jakarta: Rajawali.
Prof. Drs. H. Dakir, 2004, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta:
Rineka Cipta.
Nana Syodih Sukmadinata, 2009, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 2013, Panduan Memahami Kurikulum 2013,
Sebuah Inovasi Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, Jakarta:
Prestasi Pustaka.

Muhammad Joko Susilo, 2008, Kurikulum tingakat satuan pendidikan,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Abdullah Idi, 2007, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, Jogjakarta: ArRuzz.

Anda mungkin juga menyukai