Pemeriksaan Penunjang
EKG, pemeriksaan EKG dimaksudkan untuk mencari adanya depresi segmen ST yang
baru menunjukan kemungkinan adanya iskemik akut. Gelombang T negative juga bisa menjadi
petunjuk adanya tanda iskemik atau NSTEMI. Perubahan gelombang ST dan T yang nonspesifik
seperti depresi ST kurang dari 0,5 mm dan gelombang T negative kurang dari 2mm, tidak
spesifik untuk iskemik dan dapat disebabkan karena hal lain. Pada Angina tak stabil 4%
mempunyai EKG normal, dan pada NSTEMI 1-6% juga normal.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Troponin T atau I dan pemeriksaan CK-MB telah diterima sebagai penanda
untuk pemeriksaan jantung,
MARKER
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
CK-MB
Myoglobin
Cepat
Biaya terjangkau
Sangat sensitive
Membutuhkan pengukuran
ulang pada 8-12 jam setelah
pengukuran awal, jika hasil
awal negative
Penatalaksanaan
Tindakan umum
Pasien perlu perawatan di rumah sakit, sebaiknya di unit intensif coroner, pasien perlu
diistirahatkan(bed rest), diberi penenang dan oksigen.
Medikamentosa
Tiga dari empat kelompok obat yang disetujui penggunaannya pada terapi angina (nitrat
organic, penyekat kanal kalsium, dan penyekat ) mengurangi kebutuhan oksigen miokard
dengan menurunkan faktor-faktor penentu kebutuhan oksigen(frekuensi jantung, volume
ventricular, tekanan darah dan kontraktilitas.
1. Golongan nitrat & nitrit
Sifat Farmakologis
Nitrovasodilator merelaksasi sebagian besar otot polos, termasuk yang ada dalam arteri dan
vena. Konsentrasi yang rendah menyebabkan dilatasi pada vena yang jauh lebih kuat
dibandingkan pada arteriol. Venodilator menyebabkan ukuran ruang ventrikel kiri dan ventrikel
kanan berkurang dan juga menurunkan tekanan akhir-diastorik. Pengunaan nitrat organik tampak
menyebabkan redistribusi aliran darah dalam jantung saat sirkulasi coroner tersumbat sebagian.
Nitrat organic juga secara tidak langsung mengubah dari keadaan inotropic dan kronotropic pada
jantung. Senyawa ini menurunkan dari pada preload dan afterload. Efek lainnya, nitrovasodilator
berkerja pada hamper seluruh otot polos, dimana obat ini akan menyebabkan relaksasi pada
sejumlah otot tanpa memperhatikan apapun penyebab tonus otot sebelumnya.
Efek samping
Hipotensi ortostatik, takikardi, dan nyeri kepala berdenyut. Pusing, lemas bisa menjadi
manifestasi dari keadaan yang hipotensi. Penurunan waktu perfusi diastolic akibat takikardi
Kontraindikasi
Pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial.
Obat
Dosis
Lama Kerja
kerja Cepat
Nitroglycerin (sublingual)
Isosorbide dinitrate (sublingual)
Amyl nitrie, inhalan
Kerja Lambat
Nitroglycerin, oral kerja lama
Nitroglycerin, salep 2%, transdermal
Nitroglycerin, lepas lambat, bukal
Nitroglycerin, patch lepas-lambat,
transdermal
Isosorbide dinitrate, sublingual
Isosorbide dinitrate, oral
Isosorbide dinitrate, oral kunyah
Isosorbide mononitrate, oral
0,15-1,2 mg
2,5-5mg
0,18 0,3 ml
10-30 menit
10-60 menit
3-6 menit
6-8 jam
3-6 jam
3-6 jam
8-10 jam
1,5-2 jam
4-6 jam
2-3 jam
6-10 jam
yang diblok oleh reseptor. Semua blocker Ca2+ mempengaruhi otot polos arteri, namun sedikit
yang mempengaruhi otot polos vena sehingga Ca2+ tidak menurunkan preload jantung secara
signifikan.
Kerja dalam sel-sel jantung
Pada SA node dan AV node depolarisasi sangat bergantung pada gerakan Ca2+ melalui
saluran lambat. Di dalam myosit jantung, Ca 2+ berikatan dengan troponin. Apabila troponin
ikatannya mereda pada daerah myosin maka terjadi ikatan aktin-myosin menyebabkan kontraksi
otot jantung. Dengan demikian blocker saluran Ca2+ menghasilkan efek inotropic negative.
Efek Samping
Vasodilator berlebih merupakan efek samping paling umum dari antagonis saluran Ca 2+.
Terutama senyawa dihidropiridin. Efek dapat berupa pusing, hipotensi, sakit kepala, wajah
kemerahan, digital dysesthesia, dan mual. Selain itu pasien juga dapat mengalami sembelit,
edema paru-paru, edema perifer, batuk, nafas berbunyi. Efek-efek samping ini tidak berbahaya
dan akan berangsur berkurang jika dosisnya disesuaikan.
Pengunanan untuk angina Tak stabil
Terapi medis untuk angina tak stabil melibatkan pemberian aspirin yang menurunkan
mortalitas, serta senyawa nitrat, bloker reseptor -Adrenergik, dan heparin yang efektif
mengendalikan nyeri dan episode iskemia. Karena spasme terjadi pada beberapa pasien yang
mengalami angina tak stabil, pengunaan bloker saluran Ca 2+ merupakan suatu pendekatan yang
lain dalam mengobati penyakit tersebut. Namun belum ada cukup bukti yang menunjukan
terjadinya penurunan mortalitas dengan pengunaan obat tersebut.
Bioavailabilitas
oral (%)
Waktu
paruh
Indikasi
Dosis
Dihydropiridine
Amlodipine
65-90
30-50
Nicardipine
35
2-4
Nifedipine
45-70
Angina,
hipertensi
Angina,
hipertensi
Angina,
hipertensi,
fenomena
Raynaud
Lain-lain
Diltiazem
40-65
3-4
Verapamil
20-35
Angina,
hipertensi,
fenomena
Raynaud
Angina,
hipertensi,
aritmia, migren
vasospasme, dimana diberikan antiplatelet dan vasodilatasi ternyata angina masih tetap ada maka
dapat diberikan obat tambahan berupa antagonis reseptor -adrenergik.
Sifat sifat berbagai obat penyekat reseptor
Asebutolol
Atenolol
Betaksolol
Bisoprolol
Karteolol
Karvedilol
Seliprolol
Esmolol
Labetalol
Metaprolol
Nadolol
Penbutolol
Pindolol
Propranolol
Sotalol
Timolol
Selektivitas Aktivitas
Agonis
parsial
Kerja
Anastetik
Lokal
Kelarutan
Lipid
1
1
1
1
Tidak ada
Tidak Ada
1
1
Tidak ada
1
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Ya
Tidak
Sedikit
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Waktu
Paruh
Eliminasi
Jam
3-4
6-9
14-22
9-12
6 jam
7-10
4-5
10 menit
5 jam
3-4
14-24
5
3-4
3,5-6
12
4-5
Bioavailabilita
s
(%)
50
40
90
80
85
25-35
70
0
30
50
33
>90
90
302
90
50AZ
Sumber :
1. Joewono, BS. 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Airlangga University Press. Surabaya
2. Goodman & Gilman, 2003, Dasar Farmakologis Terapi, ed 10, vol 1, EGC: Jakarta