Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

UTILITY (MANFAAT) DAN PENGGUNAAN LABORATURIUM


KESEHATAN DI INDONESIA

NAMA :

YANI ALMUJAHIDAH

NIM

1210308411010133

DOSEN PEMBIMBING
ERINA MASRI S.KM, M.Biomed

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS SUMBAR


PADANG
TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN

Laboraturium kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang


diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan
masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010 yang berperan sebagai
pendukung maupun penegak dari sebuah diagnosis penyakit dalam upaya
peningkatan kesehatan optimal.
Menurut Kep.Menkes No.94/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud dengan
laboraturium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai
bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboraturium sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan
dimanfaatkan untuk keperluan penegakkan diagnosis, pemberian pengobatan dan
evaluasi hasil pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboraturium kesehatan haruslah baik dan
bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboraturium yang tepat, teliti,
benar, dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan
penyakit secara umum kita mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan
anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik. Dalam kasus ringan mungkin dokter atau
pengguna jasa lain dapat segera menentukan diagnose sehingga langsung dapat
memberikan terapi. Namun pada kasus-kasus yang lebih serius, pemeriksaan
laboraturium menjadi sangat dibutuhkan dalam penentuan diagnosa, prediksi, terapi
dan pemantauan suatu penyakit. Maka sebagai konsekuensi, hasil pemeriksaan
laboraturium yang berkualitas/bermutu sangat diperlukan oleh dokter atau pengguna
jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakkan dan terapi yang diberikan menjadi lebih
tepat dan efisien. Pemberian pelayanan laboraturium kesehatan dimasyarakat dapat

kita jumpai dalam bentuk pelayanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya
(laboraturium rumah sakit dan puskesmas) dan dalam bentuk pelayanan tersendiri
atau mandiri (Balai Laboraturium Kesehatan, Balai Tehnik Kesehatan Lingkungan
dan Laboraturium Kesehatan Swasta/LKS).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laboratorium Kesehatan


2.1.1 Definisi Laboratorium Kesehatan
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau
bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana
penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan
curative, bahkan promotif dan rehabilitative.
Laboratorium klinik terdiri dari laboratorium klinik umum dan khusus.
Laboratorium klinik umum melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik & imunologi klinik
serta bidang lainnya, sedangkan laboratorium klinik khusus hanya melaksanakan
pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus (misalnya ; khusus mikrobiologi,
parasitologi, patologi anatomi dll) dengan kemampuan pemeriksaan tertentu.
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia dan atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan
lingkungan terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan masyarakat.
Penyelenggaraan

laboratorium

kesehatan

masyarakat

umumnya

dilaksanakan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan. Sementara sampai saat ini


fungsi Balai Labkes merupakan laboratorium yang mampu menyelenggarakan
pelayanan klinik dan kesehatan masyarakat. Berdasarkan keterbatasan dan keluasan
kemampuan parameter pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh suatu laboratorium

maka laboratorium kesehatan tersebut diklasifikasi menjadi laboratorium pratama dan


utama.
2.1.2 Fungsi Laboratorium Kesehatan
Laboratorium sebagai

pelaksana

teknis

Kesehatan dan

sebagai

satuan penelitian kesehatan mempunyai fungsi antara lain :


Pelaksana kesehatan sesuai dengan pembangunan kesehatan.
Pelaksana dan Pembina hubungan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang lain
dan masyarakat .
Agar pembangunan bidang kesehatan ini dapat berhasil serta tugas dan
fungsi kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu peningkatan Sumber
Daya

Manusia

(SDM)

dan

peningkatan

pemberdayaan

sarana

dan

prasarana laboratorium bagi penunjangnya, yang merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan akan mempengaruhi pula
efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
2.1.3 Jenis-Jenis Laboratorium Kesehatan
Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian
besar spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan
tes pada pasien. Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk
dianalisis dari dokter umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya,
yang juga dapat disebut sebagai laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum
dan tak jelas dilakukan. Laboratorium kesehatan terdiri dari :
a) Laboratorium klinik
Laboratorium klinik berfungsi sebagai laboratorium yang melakukan
pemeriksaan pada bidang hematologi, kimia klinik, parasitologi klinik, imunologi
klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

b) Laboratorium kesehatan masyarakat


Laboratorium kesehatan masyarakat merupakan laboratorium kesehatan
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia atau
lingkungan terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Jenis laboratorium klinik umumnya diselenggarakan di rumah sakit umum
dan bersalin, dan laboratorium klinik swasta, serta puskesmas.
Untuk uji yang amat khusus, sampelnya bisa masuk ke laboratorium MIPA
maupun riset. Banyak sampel yang dikirim antara laboratorium yang berbeda untuk
tes-tes yang tidak umum, yang lebih efektif ongkosnya jika sebuah laboratorium
khusus mengkhususkan diri pada tes yang jarang, menerima spesimen (dan uang) dari
laboratorium lain, bila mengirimkan uji tak dapat dilakukan. Labratorium Klinik ini
sering dibagi atas :
Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis,
begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk
memeriksa mikroba patogen.
Parasitologi mengamati parasit.
Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan
penghitungan darah dan selaput darah.
Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi.
Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk
komponen-komponen yang berbeda.
Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lain.
Imunologi menguji antibodi.
Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat, dan produk
darah untuk transfusi.
Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti hepatitis
atau HIV.
Urinalisis menguji air seni untuk sejumlah analit
Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat di
kaca mikroskop dan menguji detail sel.
Sitologi menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan
kanker dan keadaan lain.

Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan


kariotipe, yang dapat berguna dalam diagnosis prenatal (mis. sindrom Down)
juga kanker (beberapa kanker memiliki kromosom abnormal).
Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di laboratorium klinik yang besar.
Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang
dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara.
Laboratorium kesehatan contohnya :
a) Penunjang Curatif
Lab. Klinik di rumah Sakit, Balai Pengobatan, Rumah Bersalin dan tempat
Praktek Dokter.
b) Penunjang Curatif dan preventif
Balai Laboratorium Kesehatan (BLK), Laboratorium Kesehatan Daerah
(Labkesda) dan Laboratorium Kesehatan Swasta (LKS).
c) Penunjang preventif
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).
Ada juga laboratorium yang bertindak dalam kegiatan pemeriksaan dan
pengawasan.
BPOM (Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan)
PPOM (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan)
Terakhir, laboratorium yang bertindak dalam kegiatan penelitian :
Pusat Penelitian Penyakit Menular (P3M)
Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi (P3F)
Untuk laboratorium Kesehatan Swasta terdiri atas ;
Laboratorium Klinik Umum (pratama dan utama)
Laboratorium Klinik Khusus (Mikrobiologi dan Patologi Anatomi)
Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Pratama dan Utama)
Pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh laboratorium-laboratorium tersebut,
dibawah ini kemampuan minimal yang di persyaratkan untuk laboratorium yang
berdasarkan kepada alat yang di gunakan sekaligus kemungkinan pencemaran/
limbah yang di akibatkannya. Ukuran ini tentu saja dapat di lengkapi dengan kegiatan
serta volume pemeriksaan laboratorium tersebut.
Laboratorium Klinik Umum :
7

Hematologi
Hemostasis
Urinalisa
Tinja
Kimia Klinik
Immunologi
Mikrobiologi

Laboratorium Kesehatan Masyarakat :


Kimia Lingkungan
Pemeriksaan Jasaboga
Laboratorium Khusus Mikrobiologi :
Mikrobiologi Klinik
2.2 Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, dan pengobatan, serta pemulihan kesehatan.
Penyelenggara

sarana

laboratorium

kesehatan

bisa

dilakukan

oleh

pemerintah (pusat/daerah) atau swasta, baik secara perseorangan atau berbadan


hukum sesuai dengan persyaratan jenis dan fungsi laboratorium yang diatur
berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan secara lebih khusus
terhadap penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah
mengeluarkan aturan main dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002
tentang Laboratorium Kesehatan Swasta yang terdiri dari laboratorium klinik dan
laboratorium kesehatan masyarakat.
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi kesehatan
individunya, maka ke depan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan
laboratorium kesehatan tersebut secara lebih efisien dan efektif sehingga kebutuhan
untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini kesehatan dirinya tidak selalu harus

dengan rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama parameter pemeriksaan yang
berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Dengan
inisiatif

demikian laboratorium kehilangan

pengembangan

dan

menunjukkan

kemandirian

kesehatan ,

motivasi

termasuk

dan

perbaikan

mutu kesehatan yang merupakan salah satu tujuan kesehatan nasional. Peran serta
masyarakat, khususnya tenaga kesehatan dalam penyelenggara kesehatan selama ini
sangat minim. Dengan demikian hasil laboratorium mempunyai beban untuk
mempertanggung jawabkan hasil penelitian kepada pasien, klien ataupun tenaga
kesehatan lainya sebagai penentu tindakan selanjutnya.
Laboratorium kesehatan yang bermutu menunjukkan pada derajat atau
tingkat keunggulan suatu kesehatan dalam memadukan berbagai input seperti bahan
dan

alat

lingkungan

penelitian,
yang

sarana kesehatan,

nyaman

dan

suasana laboratorium yang

dukungan

administrasi,

kondusif,

sehingga

terjadi

interaksi pelayanan yang baik.


Apabila dikaitkan dengan tuntutan program kesehatan yang menginginkan
masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dan sekrining penyakit dari gejalagejala yang di rasakan dan mendapat kepastian diagnosa agar bisa membatasi ataupun
dapat mengobati lebih dini agar tercapainya kesehatan masyarakat yang baik,
menginginkan mutu kesehatan yang meningkat sementara kemampuan dan
keberadaaan laboratorium

sangat

jarang

di

masyarakat

sehingga untuk

menjawab diagnosa itu sangat memprihatinkan.


2.2.1 Tujuan Pemeriksaan Laboratorium
Tujuan dilakukannya pemeriksaan laboratorium adalah :
Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu misalnya
dengan urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang berarti ikterus,
maka tes selanjutnya adalah untuk melihat gangguan faal hati.
Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis misalnya anemia, malaria, TBC,
DM.
Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis B, HIV.

Memasukkan/mengeluarkan dari diagnosis diferensial misalnya pasien dengan

panas; tifoid, malaria, dengue hemorrhagic fever (DHF).


Menentukan beratnya penyakit, misalnya hepatitis, infeksi saluran kemih.
Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis: tbc paru, sirosis hati.
Menyaring penyakit dalam seleksi calon donor darah.
Membantu menentukan rawat inap, misalnya observasi tifoid, observasi

leukemia.
Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian

penyakit, misalnya leukemia, diabetes.


Membantu ketepatan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.
Memonitor terapi, misalnya tes HbA1c pada diabetes, widal pada tifoid.
Menghindari kesalahan terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan diagnosis.
Membantu mengikuti perjalanan penyakit, misalnya diabetes, hepatitis.
Memprediksi atau menentukan ramalan (prognosis) penyakit, misalnya

dislipidemia dengan penyakit jantung, kanker dengan kematian.


Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila hasil
pemeriksaan laboratorium kembali normal.
Membantu dalam bidang kedokteran kehakiman,

misalnya

tes

untuk

membuktikan perkosaan.
Mengetahui status kesehatan umum (general check up).

2.2.2 Peranan Laboratorium Bagi Kesehatan Masyarakat


Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan.
Untuk memperoleh kesehatan yang prima, setiap orang akan berusaha dengan
berbagai cara untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang dideritanya hingga
sembuh. Seseorang dalam mencapai kesembuhan yang diharapkan terkadang
membutuhkan bantuan dari pihak lain dalam hal ini adalah laboratorium klinik.
Laboratorium klinik merupakan salah satu instansi yang berwenang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas.
Keadaan ini membuat laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan
yang ditawarkan kepada kosumen dalam hal ini adalah pasien yang akan
menggunakan jasa laboratorium klinik, sehingga pasien merasakan kepuasan dan

10

loyal terhadap kualitas yang ditawarkan. Pelayanan laboratorium merupakan salah


satu bagian dari pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Melalui
kualitas pelayanan yang baik diharapkan pasien akan merasa puas sehingga pasien
akan kembali ke rumah sakit tersebut jika membutuhkan pelayanan kesehatan. Hal ini
nantinya akan dipertimbangkan oleh laboratorium klinik prodia dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasiennya.
Prodia merupakan klinik (laboratorium medis) yang memiliki manajemen
yang tangguh fasilitas peralatan dan layanan pemeriksaan yang berkualitas, ditambah
kemampuan melayani lebih dari 2000 jenis pemeriksaan, Prodia telah berperan
sebagai laboratorium rujukan berskala nasional. Prodia memiliki berbagai macam
layanan, diantaranya adalah layanan pemeriksaan laboraturium rutin yang
menggunakan sistem Technical Quality Assurance (TQA) yang menjamin mutu
pemeriksaan disetiap cabang Prodia adalah sama dan memenuhi standar Prodia
(mencakup peralatan, prosedur serta kompetensi setiap personilnya). Namun
demikian tidak semua pelanggan loyal terhadap Prodia dan ada beberapa diantaranya
bahkan tidak kembali melakukan pemeriksaan di klinik Prodia.

2.2.3 Penyelenggaraan dan Penggunaan Jasa Laboratorium Kesehatan


Penyelenggaran sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh
pemerintah (pusat/daerah) atau swasta, baik secara perseorangan atau berbadan
hukum sesuai dengan persyaratan jenis dan fungsi laboratorium yang diatur
berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan secara lebih khusus
terhadap penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah
mengeluarkan aturan main dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002
tentang Laboratorium Kesehatan Swasta. Dalam peraturan tersebut laboratorium
kesehatan swasta terdiri dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan
masyarakat.

11

Umumnya yang membutuhkan jasa laboratorium kesehatan tersebut adalah


sarana kesehatan pemerintah dan swasta, dokter, dokter gigi, bidan, instansi
pemerintah untuk kepentingan penegakan hukum, atau oleh masyarakat langsung
(namun untuk kebutuhan diagnosis penyakit diharuskan melalui petunjuk dokter).
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi kesehatan
individunya, maka ke depan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan
laboratorium kesehatan tersebut secara lebih efisien dan efektif sehingga kebutuhan
untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini kesehatan dirinya tidak selalu harus
dengan rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama parameter pemeriksaan yang
berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan dalam makalah ini


menyangkut soal Manfaat dan Penggunaan Laboratorium Kesehatan di Indonesia
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,

12

penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.
b) Laboratorium sebagai pelaksana teknis Kesehatan dan sebagai satuan penelitian
kesehatan mempunyai fungsi antara lain :
Pelaksana kesehatan sesuai dengan pembangunan kesehatan
Pelaksana dan Pembina hubungan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang
lain dan masyarakat .
c) Pelayanan laboratorium merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan
yang sangat dibutuhkan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://analisabanjarmasin.blogspot.com/2010/08peran-labkes-dalam-upayapeningkatan.html
http://ekawhiniethepooh.blogspot.com/2010/12/jenis-laboratorium.html
http://biomedika.setiabudi.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=70:pengaruh-kualitas-pelayananterhadap-tingkat-kepuasan-pasien-di-laboratorium-rumah-sakit-medik-dasarhidayah-sukoharjo&catid=73:nomor-02-september-2010

13

http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/perencanaan-sdm-laboratoriumkesehatan.html
http://pengertian dan fungsi Laboratorium _ Fakultas pendidikan.htm

14

Anda mungkin juga menyukai