PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Definisi
Kapsulitis adhesiva merupakan kumpulan dari semua gangguan dari pada sendi
bahu yang menimbulkan nyeri dan keterbatasan pada lingkup gerak sendi. Mempunyai
beberapa nama lain frozen shoulder, periatritis humeroskapularis, penyakit duplay,
perikapsularis, dan bursitis obliterative. Keadaan dikenali pertama kali oleh Putman
(1882) dan kemudian Codman. Kondisi ini biasanya mengenai unilateral bila mengenai
kedua bahu dapat terjadi bersamaan ataupun berurutan. Banyak di jumpai pada umur 40
60 tahun, dan lebih sering mengenai perempuan daripada laki-laki.2
II.2
Anatomi Fungsional
Gerak bahu secara normal merupakan hasil gerak yang kompleks dari 7 sendi yang
Etiologi
Kapsulitis Adhesiva merupakan penyakit kronis dengan gejala khas berupa
keterbatasan lingkup gerak sendi ( LGS) pada bahu kesegala arah baik secara aktif
maupun pasif oleh karena rasa nyeri yang dapat mengakibatkan gangguan aktifitas seharihari. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan oleh Trauma dan
immobilisasi yang lama sehingga terbentuk jaringan fibrous yang menyebabkan terjadinya
perlengketan pada daerah bahu. Faktor kemungkinan lain adalah rupture rotator cuff,
tendinitis, bursitis, DM, infark miokard dan peradangan sendi bahu kronis. Dapat
disebabkan oleh trauma langsung pada bahu, immobilisasi atau disuse dalam jangka waktu
lama misalnya terjadi fraktur disekitar bahu yang pada fase penyembuhannya tidak diikuti
dengan gerak aktif yang dilakukan secara teratur pada bahu, disamping itu juga karena
2
Patofisiologi
Patofisiologi frozen shoulder masih belum jelas, tetapi beberapa penulis
menyatakan bahwa dasar terjadinya kelainan adalah imobilisasi yang lama. Setiap nyeri
yang timbul pada bahu dapat merupakan awal kekakuan sendi bahu. Hal ini sering timbul
bila sendi tidak digunakan terutama pada pasien yang apatis dan pasif atau dengan nilai
ambang nyeri yang rendah, di mana tidak tahan dengan nyeri yang ringan akan membidai
lengannya pada posisi tergantung. Lengan yang imobil akan menyebabkan stasis vena dan
kongesti sekunder dan bersama-sama dengan vasospastik, anoksia akan menimbulkan
reaksi timbunan protein, edema, eksudasi, dan akhirnya reaksi fibrosis. Fibrosis akan
menyebabkan adhesi antara lapisan bursa subdeltoid, adhesi ekstraartikuler dan
intraartikuler, kontraktur tendon subskapularis dan bisep, perlekatan kapsul sendi.
Pendapat lain mengatakan inflamasi pada sendi menyebabkan thrombine dan fibrinogen
membentuk protein yang disebut fibrin. Protein tersebut menyebabkan penjedalan dalam
darah dan membentuk suatu substansi yang melekat pada sendi. Perlekatan pada sekitar
sendi inilah yang menyebabkan perlekatan satu sama lain sehingga menghambat full
ROM. Kapsulitis adhesiva pada bahu inilah yang disebut frozen shoulder.3 4
II.5
Manifestasi klinis
Penderita datang dengan keluhan nyeri dan ngilu pada sendi serta gerakan sendi
bahu yang terbatas ke segala arah, terutama gerakan abduksi dan elevasi, sehingga
mengganggu lingkup gerak sendi bahu. Rasa nyeri akan meningkat intensitasnya dari hari
ke hari. Bersamaan dengan hal ini terjadi gangguan lingkup gerak sendi bahu. Menurut
Kisner (1996) kapsulitis adhesive dibagi dalam 3 tahapan, yaitu :4
1. Pain (Freezing)
Nyeri hebat saat istirahat, gerak sendi terbatas selama 2-3 minggu dan masa
akut ini berakhir 10-36 minggu.
2. Stiffness (Frozen)
Nyeri saat bergerak, kekakuan atau perlengketan yang nyata dan keterbatasan
gerak glenohumeral yang diikuti oleh keterbatasan gerak scapula dan fase
gerak ini berakhir 4 12 bulan.
3. Recovery (Thawing)
Pada fase ini tidak ditemukan adanya nyeri dan tidak ada synovitis tetapi
terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. Fase ini berakhir
6-24 bulan atau lebih.
II.6
Diagnosis
Anamnesis :
Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi
ada tidaknya nyeri tekan pada rotator cuff palpasi daerah di bawah anterior
akromion.
Palpasi di bawah bagian lateral akromion dapat menimbulkan nyeri tekan pada
bursitis subakromial.
Gangguan pada kapsul sendi, maka gerakan aktif maupun pasif terbatas dan nyeri.
Nyeri dapat menjalar ke leher, lengan atas dan punggung, perlu dilihat faktor pencetus
timbulnya nyeri. Gerakan pasif dan aktif terbatas. Pertama-tama pada gerakan elevasi dan
rotasi
interna
lengan,
tetapi
kemudian
untuk
semua
gerakan
sendibahu.
Tes Appley scratch merupakan tes tercepat untuk mengeveluasi lingkup gerak
sendi aktif pasien diminta menggaruk daerah angulus medialis skapula dengan tangan sisi
kontra lateral melewati belakang kepala. Penderita tidak dapat melakukan gerakan ini.
Bila sendi dapat bergerak penuh pada bidang geraknya secara pasif, tetapi terbatas pada
gerak aktif, maka kemungkinan kelemahan otot bahu sebagai penyebab keterbatasan.
Nyeri akan bertanbah pada penekanan dari tendon yang membentuk
muskulotendineus rotator cuff. Bila gangguan berkelanjutan akan terlihat bahu yang
terkena reliefnya mendatar, bahkan kempis, karena atrofi otot deltoid, supraspinatus dan
otot rotator cuff lainnya.2 3 4
Pemeriksaan penunjang :
-
II.7
Radiologi polos
Arthrografi
Bonescan
MRI
EMG
Arthroscopi
Laboratorium
Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
Pemberian analgesic dan obat anti inflamasi nonsteroidpada kasulitis adhesive.
Pemakaian relaksan otot oyang bertujuan untuk mengurangi kekakuan dan nyeri
dengan menghilangkan spasme otot.5
b. Fisioterapi
1. Terapi dingin untuk frozen shoulder
Kompres dingin
Masase es
2. Terapi panas untuk frozen shoulder
Diatermi gelombang pendek (SWD)
Diatermi gelombang mikro (MWD)
Diatermi suara ultra (US)
3. Elektrostimulasi : TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
4. Latihan
Codman (pendulum)
Finger ladder
Latihan dengan katrol (over head pulley)
Shoulder whell 5
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas penderita:
Nama
: Ny. M. L
Umur
: 76 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
6
Agama
: Kristen
Suku
: Minahasa
Bangsa
: Indonesia
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Periksa
: 24 September 2012
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Nyeri pada Bahu kanan.
Riwayat penyakit sekarang:
Nyeri pada bahu kanan dialami penderita sejak 1 bulan yang lalu, nyeri yang
pertama kali dirasakan sifatnya terus- menerus, awalnya penderita mengeluh gerak bahu
kanan menjadi terbatas kemudian nyeri lebih terasa bila tangan kanan di gerakkan dan
pada posisi berbaring miring ke kanan sehingga kesulitan untuk tidur. Rasa nyeri
dirasakan menjalar dari tulang belikat kanan sampai pada siku sebelah kanan, sehingga
pasien sulit untuk menggerakan tangannya ke arah belakang atau apabila memakai
pakaian dalam, Nyeri berkurang pada saat tidak beraktifitas. Riwayat trauma tidak ada,
kesemutan tidak ada, kekakuan dipagi hari tidak ada, sakit dibagian leher tidak ada.
Penderita sebelumnya pernah berobat di Puskesmas Sario tetapi belum ada perbaikan
sampai saat ini.
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat DM, Hipertensi, penyakit jantung, penyakit hati, dan penyakit ginjal
disangkal.
Riwayat kebiasaan :
7
Penderita sering ke kebun terakhir kali 2011, aktifitas saat ini penderita hanya
Pemeriksaan Fisik :
Status Generalis
Keadaan umum
: Cukup
Kesadaran
: Kompos mentis
GCS
: E4 V5 M6
Tanda vital
: Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 68 x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Kepala
: Bentuk mesocephal.
Mata
Leher
Thoraks
:
8
Jantung
Paru-paru
Abdomen
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
Ekstremitas
- Inspeksi
: Datar.
- Palpasi
- Perkusi
: Timpani.
- Auskultasi
10
Ekstremitas Superior
Ekstremitas Inferior
Dextra
Menurun
Sinistra
Normal
Dextra
Normal
sinistra
Normal
Kekuatan otot
5/5/5/5
5/5/5/5
5/5/5/5
5/5/5/5
Tonus otot
Normal
Normal
Normal
Normal
Reflex fisiologis
Normal
Normal
Normal
Normal
Reflex patologis
(-)
(-)
(-)
(-)
Gerakan
Sensibilitas:
(+)
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Protopatik
(nyeri, raba, suhu)
Proprioseptif
(gerak, getar, posisi)
Aktif
0-450
0-450
0-600
Dextra (derajat)
0 1100
0 600
0 900
0 400
1- 700
1- 400
1- 400
0-1300
Tes Provokasi:
Dekstra
Sinistra
Tes Spurling
Tes Distraksi
Tes Yergasson
Tes Moseley
10
Sinistra(derajat)
0 1700
0 600
0 1700
0 - 400
0-900
0-700
0-400
0-1300
Resume :
Perempuan, 76 tahun, Nyeri pada bahu kanan dialami penderita sejak 1
bulan yang lalu, nyeri yang dirasakan sifatnya terus- menerus, awalnya penderita
mengeluh gerak bahu kanan menjadi terbatas kemudian nyeri lebih terasa bila tangan
kanan di gerakkan dan pada posisi berbaring miring ke kanan sehingga kesulitan untuk
tidur. Rasa nyeri dirasakan menjalar dari tulang belikat kanan sampai pada siku sebelah
kanan, sehingga pasien sulit untuk menggerakan tangannya ke arah belakang atau apabila
memakai pakaian dalam, Nyeri berkurang pada saat tidak beraktifitas. Riwayat trauma
tidak ada, penderita sebelumnya pernah berobat di Puskesmas Sario tetapi belum ada
perbaikan sampai saat ini. Riwayat DM, Hipertensi, penyakit jantung, penyakit hati, dan
penyakit ginjal disangkal.
11
Pemeriksaan fisik :
GCS
: E4 V5 M6
T : 110/70 mmHg, N : 68 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,5 C
LGSA bahu D : Keterbatasan pada semua gerakan (fleksi, abduksi, rotasi internal,
dan rotasi eksternal)
Tes Provokasi : Tes Lift off
Diagnosis :
Diagnosis klinis
dextra.
Diagnosis Topis
:
Diagnosis fungsional
Inflamasi.
Kapsulitis
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
Analgetik
2. Rehabilitasi
- Fisio Terapi
Evaluasi:
a) Nyeri sendi bahu kanan VAS=6
b) Keterbatasan lingkup gerak sendi bahu kanan.
Program:
a) Stimulasi listrik dengan TENS pada region shoulder dekstra
b) IR shoulder dextra
c) Latihan LGS aktif pada ekstremitas superior dekstra :
Pendulum codman exercise
Wall climbing
Latihan menggunakan tongkat
12
Adhesiva
- Okupasi Terapi
Evaluasi :
a) Keterbatasan lingkup gerak sendi bahu kanan
b) Nyeri sendi bahu kanan.
c) Gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari ( AKS) seperti menyisir rambut,
memakai pakaian, sikat gigi, makan/minum, disabilitas ringan dalam
aktifitas sehari-hari.
Program :
a) Latihan peningkatan LGS dengan aktivitas keterampilan
b) Latihan peningkatan AKS dengan aktivitas keterampilan
- Ortotis Prostetis
Evaluasi:
a) Kontak dan pengertian baik, mengikuti perintah.
b) Nyeri bahu kanan, (VAS = 6)
c) Keterbatasan LGS sendi bahu kanan.
Program :
a) Saat ini belum diperlukan.
- Psikologi
Evaluasi:
a) Motivasi untuk berobat dan latihan baik.
Program :
a) Memberi semangat mental kepada penderita dan keluarga
b) Memberi bimbingan konseling kepada keluarga.
- Terapi Wicara
Evaluasi :
a) Tidak ada gangguan bicara dan bahasa.
Program :
a) Saat ini belum diperlukan
- Sosial Medik
Evaluasi :
a) Tidak ada gangguan
Program :
a) Saat ini tidak diperlukan.
3. Home Program
Mengedukasi penderita untuk menggunakan tangan kanan secara tepat,
tidak menggunakan secara berlebihan pada posisi tertentu dalam waktu
lama.
13
KEPUSTAKAAN
1. Anonymus,
keseimbangan
(Balance)
pada
tubuh
manusia
shoulder
Frozen
Shoulder
(kapsulitis
adhesive).
(http://fisioterapi-
Tendinitis
14
15