PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah
presentasinya.Walaupun demikian bukan berarti ancaman penyakit hipertensi
diabaikan begitu saja.Bagi masyarakaat golongan atas hipertensi benar-benar
menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000).
Prevalensi penyakit hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat ratarata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat.
Di negara Indonesia rata-rata 6-15 %.Presentasi ini mungkin masih tinggi karena
jumlah anak dibawah 15 tahun di negara Indonesia lebih kurang 15 % dari
populasi (Rahayu : 2000).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budi Darmojo bahwa di
Indonesia 1,8-28,6 % penduduk yang berusia > 20 tahun adalah penderita
Hipertensi dan pada umumnya berkisar antara 6 10 % . Di provinsi Jawa Timur
angka kesakitaan penyakit hipertensi tahun 1998 1999 : 12,42 % (Data Provil).
Sedangkan dari laporan bulanan puskesmas Mojo terhitung dari bulan Januari
1998 sampai bulan Desember tahun 1999 yang berkunjung ke Puskesmas Mojo
adalah 19,13 % .dan tahun
dapat
2000 : 7 ).
Untuk mencegah komplikasi diatas sangat diperlukan perawatan dan
pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita dan kematian akibat penyakit
2.
3.
4.
5.
Keadaan
berkurangnya pendapatan.
ekonomi
(bertambahnya
pengeluaran
dan
Keluarga).
B. Batasan. Masalah
Oleh karena begitu banyak aspek dan ruang lingkup yang dapat ditemukan dari
masalah diatas serta keterbatasan penulis dalam hal tenaga, kemampuan ,
pengalaman, keterampilan, waktu dan pengetahuan, maka penulis membatasi
permasalahannya hanya pada Bagaimana Asuhan Keperawatan yang baik dan benar
pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita penyakit hipertensi
dengan masalah Nutrisi melalui proses pendekatan keperawatan .
Ruang lingkup pembahasan penulis terbatas pada :
1.
2.
3.
4.
Dengan pembatasan masalah tersebut penulis menyusun karya tulis ini dengan
judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn IS yang anggota keluarganya menderita
hipertensi dengan masalah nutrisi di RT V, RW VI Kelurahan Mojo wilayah kerja
puskesmas Mojo Kota Madya Surabaya .
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
keperawataan keluarga tuan IS. di RT V, RW VI dengan penyakit hipertensi
yang disebabkan oleh akibat nutrisi melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini agar penulis mampu :
a. Mengumpulkan data pada keluarga tuan IS.dengan penyakit hipertensi.
b. Menganalisa data yang telah dikumpulkan.
c. Merumuskan masalah kesehatan keluarga.
d. Menentukan prioritas masalah.
e. Menentukan diagnosa keperawatan .
f. Menentukan rencana tindakan keperawatan .
g. Melaksanakan tindakan keperawaatan.
Metode penyusunan
Deskriptif
Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan pada
pemecahan masalah yang dihadapi saat ini dan hasilnya dapat dievaluasi
pada saat ini juga.
a. Studi pustaka
Yaitu mencari imformasi-informasi melalui beberapa literature yang
berasal dari buku-buku ilmiah, majalah ilmiah serta media cetak lainnya
yang ada
3.
4.
Jenis data
a
b. Data sekunder.
E. Sistimatika penulisan .
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan sistimatika sebagai
berikut:
Bab pertama pendahuluaan menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah ,metodelogi penulisan ,sistimatika penulisan.
Bab kedua tinjauan pustaka yang menguraikan tentang konsep dasar yang terdiri
dari keperawatan kesehatan, kesehatan keluarga, factor yang mempengaruhi
sehat-sakit,defenisi hipertensi, patofisiologi, nutrisi dan dampak masalah ,
keperawatan kesehatan keluarga serta asuhan keperawatan yang terdiri dari:
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi .
Bab ketiga yaitu tinjauan kasus yang menguraikan tentang asuhan keperawatan
kesehatan keluarga dilapangan, mulai dari pengkajian sampai pada evaliasi.
Bab keempat pembahasaan yang menguraikan tentang kesenjangan antara bab
kedua dan bab ketiga dengan mengacu pada tujuan.
Bab kelima penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran sebagai
hasil dari jawaban terhadap tujuan penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan
daftar pustaka dan lampiranlampiran.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A . Konsep Dasar
1.
Defenisi keluarga
1) Menurut Depkes. RI. 1988
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ke
tergantungan.
Menurut S .G . Bailon dan Aracelis Maglaya 1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan
dan mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan ( Nasrul Effendi ,1998 : 33 ).
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
keluarga
adalah :
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
perawatan
Effendi,1998:39)
b.
Tipe keluarga
Terdiri dari :
sebagai
sarana
penyalur
(Nasrul
1)
dengan
sanak
saudara,
misalnya
nenek,
kakek,
keponakandan sebagainya .
3)
4)
5)
6)
c.
2)
atau
memperbaiki
masalah
masalah
dalam
kelompoknya
3)
4)
5)
d.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi
Kebiasaan merokok
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(4)
3) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat hipertensi
4) Faktor keturunan
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic
e.
2)
3)
4)
Mempertahankan
suasana
di
rumah
yang
f.
Pemberi
perawatan
pada
anggota
keluarga
yang
4)
Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal
masalah pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan
mencari alternatif pemecahanya .
5)
Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku
keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah
penyakit hipertensi
6)
Pengertian
Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan
sistolik dan diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya
kompilikasi penyakitt kardiovaskuler ( Soekarsohardi,1999 : 151 )
Hipertensi
diastolic
adalah
peningkatan
diatas standar
tekanan
darah
sistolik
dihubungkan dengan
usia
dan
( Gede
Yasmin,1993 : 191 ).
Dari definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolic diatas normal sesuai
salah
satu
factor
resiko
terjadinya
kompilkasi
penyakit
kardiovaskuler.
b.
Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
1)
Hipertensi
primer
artinya
belum
diketahui
faktor
yang
turut
berperan sebagai
penyebab
Hipertensi
seperti
stenosis
Koartasio
aorta.
sekunder
arteri
telah
renalis,
Hiperaldosteron,
diketahui
penyakit
penyebabnya
parekim ginjal,
pheochromositoma
dan
yang berlebihan
akan
sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin Angiotensien - aldosteron pada patogenesis
hipertensi, ,
pereifer
yang
mengaktifkan
sistim
simpatik
dan
untuk
mengeluarkan
aldosteron
yang
akan
peningkatan
cardiac
cardiovaskuler,1999 ).
d.
jntung
koroner, gagal
mata, dan
kerusakan pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit
jantung RSUD.dr Soetomo,1997).
e.
Pengaturan diit
2)
Berolah raga
3)
4)
b)
c)
d)
e)
dll.(farmakologi
FKUI,1995)
f.
Nutrisi
Dalam
merencanakan
menu
makanan
untuk penderita
mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai kandungan 40%
Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung
soda
kue,
baking
powder,
MSG
(Mono
Sodium
c)
Hindari
bahan
makanan
yang
diolah
dengan
e)
Terhadap individu.
a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Hypertensi
merupakan
penyakit
yang
tidak
diketahui
Psikologi.
Penderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan
tersinggung.
d) Pola tidur dan istirahat
Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering
terbangun karena sering sakit kepala dan tegang pada leher
bagian belakang.
e) Pola persepsi dan pengetahuan.
Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur
pengobatan yang lama ,diet, olah raga, merokok, minuman
beralkohol.
f)
Merepotkan
dalam
memberikan
perawatan
c)
Psikologi .
Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang
lain.
3) Terhadap masyarakat
Dengan
adanya
klien
hipertensi
dimasyarakat
prevalensi
penyakit
hipertensi
yang
Asuhan Keperawatan
keluarga,melaksanakan
asuhan
keperawatan
,serta
Penjajakan pertama
Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah
yang dihadapi oleh keluarga.
1)
Pengumpulan data
Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah
kesehatan
,status
kesehatan,
kesanggupan
keluarga
dalam
keluarga.
(3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,
(4) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat
berkumpul atau menyebar.
(5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan
keputusan.
(6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam
perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.
(7) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan
makan dan penggunaan waktu senggang
b)
Pekerjaan
(2)
Penghasilan
(3)
(4)
(5)
Siapa
yng
menentukan
penggunaannya
c)
Faktor lingkungan
(1) Perumahan
keuangan
dan
Riwayat kesehatan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
e)
Oservasi langsung
Keadaan
fisik
Komunikasi dari
tiap anggota keluarga
(c)
(d)
Keadaan
rumah
dan lingkungan
(2)
Wawancara
Dapat mengetahui hal-hal :
(a)
Aspek fisik
(b)
Aspek mental
(c)
Sosial budaya
(d)
Ekonomi
(e)
Kebiasaan
(f)
Lingkungan
(3)
Studi
dokumentasi
antara lain
(a)
Perkembangan
kesehatan anak
(b)
Kartu keluarga
(c)
Catatan
kesehatan lainnya
(4)
Dilakukan
terhadap
Tanda-tanda
penyakit
(b)
Kelainan
organ
tubuh
2. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan
yang dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat
menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.
Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
b)
penyakit
keturunan
dari
(1)
(2)
Bobot
1
Tidak/kurang sehat
Krisis
2. Kemungikan masalah dapat diubah
1
2
Hanya sebagian
Tidak dapat
3. Potensia masalah untuk dicegah
0
1
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
4. Menonjolnya masalah
Skala
1
1
ditangani
segera ditangani
bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan
seluruh bobot
b.
kesehatan
yang
berhubungan
dengan
ancaman
dan
keperawatan,maka
dapat
dirumuskan
diagnosa
2)
3)
4)
5)
2)
3)
penderita
hipertensi
berhubungan
dengan
kurangnya
Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan
yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul
Effendi,1998 : 54 )
Rencana tindakan dari masing masing diagnosa keperawatan khusus diet
pada klien hipertensi adalah :
a.
diberikan
penjelasan
diharapkan
keluarga
b)
b)
Tujuan
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita
hipertensi.
2)
Kriteria hasil
a)
b)
3) Rencana tindakan
a)
b)
c)
4) Rasionalisasi.
a)
merubah.
4) Rasional
a) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan
mengerti tentang pengaruh garam terhadap klien
hipertensi
b) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari
makanan yang banyak mengandung garam.
c) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga
mau merubah sikapnya dari yang tidak sehat menjadi
sehat
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman
obat keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna
dari tanaman obat keluarga.
1)
Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan
sumber tanaman obat keluarga.
2)
Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang
dapat membantu untuk pengobatan hipertensi
3)
Rencana tindakan
a)
b)
c)
4) Rasional
a)
b)
c)
Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang
b.
c.
Melakukan rujukan
d.
( Pedoman Kerja
Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out
put ) dan penilaian selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat
meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa
dimensi ;
a.
b.
),maka
dimensinya
dapat
dikaitkaan
dengan
d.
Kecukupan
(Adecuacy)
dari
tindakan
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Proses penyusunan tinjauan kasus dengan asuhan keperawatan keluaraga
yang menderita hipertensi dengan masalah nutrisi
Kelurahan Mojo dimulai tanggal 25 April sampai 30 Juni 2001 di wilayah kerja
puskesmas Mojo melalui proses pendekatan keperawatan sebagai berikut :
A Pengkajian
1.
ketiga
Sugeng
28
tahun,pendidikan
SLTA,pekerjaan
anak-anak
rata-rata
Rp.1.400.000
tidak
pernah
mengikuti
program
KB.buatan
tapi
menggunakan KB alamiah.
c) Penyakit yang diderita oleh anggota keluarga.
Ny.S.menderita penyakit hipertensi sejak tahun 1990 sampai
sekarang sedangkan anggota keluarga yang lain tidak ada yang
menderita penyakit kronis.
d) Ny.S pergi berobat kesarana kesehatan bila timbul gejala kepala
pusing dan susah tidur.
e) Peran petugas kesehatan
Saran petugas kesehatan agar selalu berobat teratur dan
mengikuti diet yang telah dianjurkan.
Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
=Klien
b. Analisa data
Masalah
kesehatan
yang
dihadapi
oleh
keluarga
tuan
b)
Data
mengatakan
subyektif
mengkonsumsi
Klien
makanan
dan
keluarga
yang
cukup
mengadung garam.
(b)
(c)
(d)
cara
pengoalahan
makanan
untuk
klien
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
o
1.
Sifat masalah
2/2 x 1
Ancaman kesehatan.
2.
Kemungkinan
2/2 x 2
masalah
dapat
dapat
diubah
3.
Potensi
memecahkan
masalah
3/3 x 1
Untuk
menghindari
terjadinya
mencegah
masalah
4.
Menonjolnya
2/2 x 1
masalah
Keluarga
menyadari
dan
segera
Total Skor
5
2) Klien mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup
garam
N
o
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
Sifat masalah
3/3 x 1
Kurang/tidak sehat.
2.
Kemungkinan
2/2 x 2
masalah
dapat
pengetahuan
diubah
3.
Potensi
4.
dapat
memecahkan
kesehatan.
untuk
3/3 x 1
Untuk
menghindari
terjadinya
mencegah
masalah
Menonjolnya
2/2 x 1
masalah
Total Skor
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
o
1.
Sifat masalah
3/3 x 1
Kurang/tidak sehat.
2.
Kemungkinan
1/2 x 2
masalah
dapat
diubah
3.
Potensi
untuk
2/3 x 1
2/3
mencegah
masalah
4.
Menonjolnya
0x1
masalah
Tidak
mengikuti
anjuran
yang
Total Skor
2
2 2/3
Penjajakan tahap kedua
Tujuan
Keluarga mampu mengenal adaanya maslah cara pengaturan diet bagi
klien hipertensi
b.
Kriteria hasil
1) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan
diet bagi klien hipertensi.
2) Keluarga dapat memahami dan mampu mengambil tindakan sesuai
anjuran
c.
Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengaturan diet yang
benar bagi penderita hipertensi
2) Mengukur tekanan darah klien
d.
Rasionalisasi
1) Dengan diberikan penjelasan menimbulkan persepsi yang positip
sehingga diharapkan dapat memberi motivasi kepada keluarga untuk
mengenal masalah nutrisi
2) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga mengerti sehingga
menyajikan makanan yang rendah garam.
3) Mengevaluasi keadaan klien.
2.
Tujuan
Klien dan keluarga dapat memahami manfaat pengaturan diet untuk
penderita hipertensi
b.
Kriteria hasil
1)
Keluarga
mampu
menjelaskan
mamnfaat
c.
Rencana tindakan
1)
2)
d.
Rencana tindakan
1) Dengan
diberi
penjelasan
diharapkan
keluarga
mampu
Tujuan
Klien dan keluarga mampu mengolah makanan dalam jumlah yang tepat.
b.
Kriteria hasil
1)
2)
c.
Rencana tindakan
1)
2)
3)
d.
Rasionalisasi
1) Diharapkan klien dan keluarga dapat memahami cara pengolahan
makanan untuk klien.
2) Klien mengkonsumsi makanan sesuai diet yang dianjurkan.
3) Dengan diberikan contoh yang sederhana cara membuat makanan
dalam jumlah yang tepat,klien dan kelaurga dapat melaksanakannya
dengan sendiri.
Pelaksanaan
Diagnosa pertama
Tanggal 4 Juni 2001
a.
2)
3)
b.
2.
a.
b.
3.
Diagnosa ketiga
a.
b.
c.
Adapun hasil dari asuhan keperawatan tersebut dapat dilihat pada perubahan
sikap dan perilaku serta pengetahuan klien dan keluarga.
Pada tanggal 15 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan klien telah
mengkonsumsi makanan rendah garam dengan jumlah 9500 kalori per
hari.Pengolahan makanan sudah terpisah dengan klien dan anggota keluarga
lain.Tekanan darah 160/100 mmHg.
Tanggal 30 juni 2001 klien dan keluarga mengatakan telah mengkonsumsi
makanan yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan.Klien dan keluarga telah
memahami manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi dan berusaha
untuk mengikuti anjuran yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan.
Tensi 170/100 mmHg ,klien juga mengatakan ingin berobat secara teratur
serta kontrol yang terus menerus dan perawatan selanjutnya dirujuk ke
puskesmas Mojo.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengkajian dan melakukan asuhan keperawatan pada
keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit hipertensi dengan masalan
nutrisi ,maka pada bab ini penulis membandingkan antara tinjauan pustaka dan
tinjauan kasus.
Dalam sistimatika penulisan Bab II dan Bab III pada prinsipnya sama yaitu
langkah-langkah proses keperawatan keluarga dari pengkajian sampai evaluasi.
A.
Pengkajian
Berdasarkan landasan teori pada analisis data merupakan merupakan teori
yang sudah baku dan sesuai typology masalah keperawatan keluarga sedangkan
pada tinjuan kasus dikelompokan berdasarkaan sumber data yaitu data subyektif
dan obyektif sesuai masalah yang ada pada keluarga
Pada Bab II dianalisis data ada tiga kemungkinan masalah yang akan timbul
yaitu ancaman,kurang/tidak sehat dan krisis sedangkan pada kasus hanya
ditemukan dua masalah yaitu ancaman dan kurang atau tidak sehat.
Diagnosa keperawatan pada Bab II yang berhubungan dengan pangaturan diet
bagi klien hipertensi adalah sebaagai berikut
1.
2.
3.
Ketidakmampuan
keluarga
untuk
penyediaan
5.
Ketidakmampuan
pemanfaatan
menggunakan
sumber
2.
3.
Dari hasil pengamatan langsung pada keluarga bahwa klien dan angota keluarga
belum tahu makanan apa saja yang dapat dikonsumsi oleh klien.
B.
Perencanaan
Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan maasalah yang dihadapi oleh
keluarga. Ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh penulis dalam penyusunan
asuhan keperawatan antara lain
kekeliruannya.
Pada bab II untuk memprioritaskan masalah menggunakan sistim scoring untuk
mempermudah prioritas masalah dan paada Bab III juga menggunakan sistim
yang sama. Skoring dipakai untuk memudahkan dalam prioritas masalah.Pada
tahap perencanaan Bab III keterlibatan keluarga sangat penting agar dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan tidak mengalami kesulitan.
Pada Bab II tidak ada batasan waktu evaluasi sedangkan pada Bab III ada
ketentuan waktu.
Pada tahap perencanaan Bab III penulis mengalami hambatan yaitu cara
pengolahan makanan yang disatukaan antara klien dan anggota keluarga yang
sehat. Keluarga tidak mengetahui akibat yangn terjdi pada klien. Untuk
mengatasi hal tersebut penulis memberikan penjelasan tentang pentingnya
pengaturan diet bagi klien hipertensi.
C.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
intervensi
keperawatan
kepada
keluarga
yang
angota
keluarganya menderita hipertensi sesuai rencana yang telah dibuat. Oleh karena
itu berdasarkan perencanaan yang ada, dalam pelaksanaan tidak mengalami
kesulitan serta adanya kerja sama yang baik dan saling pengertian antara penulis
dan keluarga.
Tanggapan kelurga terhadap intervensi yang diberikan adalah :
1.
Diagnosa pertama
Pada perencanaan setelah diberi penjelasan diterima dan dimengerti dengan
baik oleh klien dan keluarga.
2.
Diagnosa kedua
Apa yang direncanakan pada tahap pelaksanaan,keluarga mau melaksanakan
semua anjuran yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.
3.
Diagnosa ketiga
Setelah mendapatkan penjelasan,klien dan keluarga mengatakan sudah
memahami tentang cara pengolahan makanan untuk klien hipertensi .
D.
Evaluasi
Dalam melaksanakan evaluasi perlu melibatkan keluarga bertujuan untuk
mengetahui apakah tujuan berhasil atau belum. Pada perencanaan sudah dibuat
criteria hasil sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui perkembangan hasil
tindakan
keperawatan
yang
telah
dilaksanakan
dan
membuat
catatan
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
penulis akhirnya dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Tahap pengkajian
Tahap pengkajian meliputi pengumplan data,analisa data dan
penentuan diagnosa keperawatan ,yang merupakan tahap penentuan
keberhasilan dari asuhan keperawatan keluarga
2.
Tahap perencanaan .
Dalam menyusun rencana ,perawat harus memperhatikan sumber
yang ada pad keluarga dan factor yang dapat menghambat keberhasilan
tujuan ,oleh sebab itu keterlibatan keluarga sangat diperlukan dalan rencana
tindakan keperawatan sesuai dengan potensi dan kemampuan keluarga juga
batasan waktu dari masing masing rencana tersebut yang dapat membantu
dalam mengevaluasi setelah diintervensi.
3.
Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanan asuhan keperawatan dilakukn sesuai rencana yang
telah disusun bersama keluarga.
Perawat perlu memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembang
kan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan.
4.
Tahap evaluasi
Evalusi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan yang
mencatat semua perkembangan dari kegiatan asuhan keperawatan keluarga
yang anggotanya menderita penyakit hipertensi serta memantau hasil dari
intervensi yang dilakukan oleh penulis dan hasil kunjungan lanjutan dari
petugas puskesmas Mojo.
B.
Saran
Dari hasil pengamatan penulis nasih ada masalah yang belum teratasi,maka
adapun saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1.
Kepada keluarga
a.
b.
c.
d.
2.
b.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
1. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer.
Editor Ni Luh Gede Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I 1993
Jakarta
2.
Patologi
hipertensi
Lab.
SMF.
Penyakit
jantung
Jakarta
8.
9.