Masyarakat Muslim eLS
Masyarakat Muslim eLS
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; {1} merekalah orangorang yang beruntung.
{1}''Makruf''; segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah, sedangkan
mungkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua
(makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah tobat dan mengadakan
perbaikan {2} dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima
tobatnya dan Akulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
{2}Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk
menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan h ikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. {3}
{3}Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang
hak dengan yang batil.
Dan masih banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang mewajibkan setiap muslim
untuk berdakwah. Coba anda temukan sendiri ya..
Sebagaimana dakwah itu merupakan kewajiban syari, ia juga merupakan
kebutuhan masyarakat, demikian itu karena beberapa alasan sebagai berikut:
1. Manusia membutuhkan orang yang bisa menjelaskan kepada mereka
apa-apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menegakkan hujjah atas
mereka. Merupakan suatu keharusan untuk mendakwahi manusia agar
orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar
orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata pula.
2. Para pelaku kerusakan, ketamakan, dan hawa nafsu menginginkan
tersebarnya kerusakan tersebut di masyarakat agar seperti mereka.
QS At Taubah (9) : 67
QS At Taubah (9) : 71
mengamalkan ilmu pengetahuannya kepada orang lain, bertanya tentang hal yang belum
faham agar menjadi jelas, dan mencatat agar dapat memahami, serta mudah diingat.
Mereka harus tinggal disekitar rumah sakit dengan Dosen, agar waktu untuk belajar dapat
dimaksimalkan.
Dawah
Sifat alamiah dawah Islam
Dawah adalah menyampaikan ajaran Islam kepada orang Islam dan non-muslim.
Suatu proses komunikasi, meliputi pendawah, orang yang diajak, ajaran, dan perubahan
perilaku. Tauhid adalah landasan bagi semua usaha dawah. Al-Quran adalah alat
dawah yang paling utama. Dawah adalah indikasi kedinamisan masyarakat, karena
Islam adalah agama dawah. Dawah adalah kewajiban kolektif, fardh kifayah, namun
usaha individu dalam berdawah, walaupun kecil diperbolehkan. Dawah harus dilakukan
dimanapun berada dan dalam setiap waktu. Langkah pertama dalam berdawah adalah
mengajak untuk menerima tauhid, diringi dengan mengucapkan kalimat syahadat.
Tahapan kedua mengajak individu dan keluarga untuk mempraktekan dan hidup secara
Islami. Tahapan ketiga mengajak seluruh masyarakat untuk berorganisasi menurut ajaran
Islam. Dawah mempunyai pengaruh pada pendawah, yang diajak, dan masyarakat
secara luas.
Dai
Seorang dai mendapatkan ganjaran dengan mengajak orang-orang ke dalam
hidayah. Nabi Muhammad adalah contoh terbaik bagi seorang pendai. Ajaran Islam telah
jelas dan universal. Tingkah laku, kesabaran, kerendahan hati, dan kemurahan hatinya
begitu efektif di dalam berdawah. Ia menghadapi permasalahan. Dai harus mempunyai
karakter dan kepribadian sebagai berikut: sabar, bijaksana, memiliki pemahaman yang
mendalam, memiliki iman, ilm, berkelakuan baik, mempunyai pertimbangan matang,
teguh, berkomitmen, mempunyai hubungan pribadi baik, dermawan, mengerjakan ajaran
agama, fleksibel, rendah hati, zuhud, qana'ah, dan bertaqwa. Sifat paling utama adalah
komitmen, ikhlas. Karakteristik berikut ini yang membuat dai lebih persuasif: kejujuran,
kekuatan pribadi, daya pikat, menyenangkan, memiliki kesamaan gender dengan yang
diajak, ahli, dan mempunyai kredibilitas. Seorang dai tidak perlu sempurna untuk
memulai dawah. Dawah membuat seorang dai lebih baik karena tantangan untuk
berbuat harus sesuai dengan harapan. Semua dai apakah secara full time atau part-time,
harus menerima pelatihan.
Sasaran dawah
Semua orang adalah sasaran dawah, orang Islam dan non-muslim, semua bangsa
dan ras, semua kasta, dan bagian dunia. Dawah kepada orang Islam meliputi, mengajak
mereka untuk melaksanakan ajaran Islam. Dawah kepada non-muslim adalah
menjelaskan hal-hal yang bersifat positif dan kebenaran Islam guna membenarkan
kesalah fahaman yang ditimbulkan oleh musuh Islam. Bertujuan untuk mengembalikan
mereka pada keadaan alamiah ( fitrah) manusia, yaitu Islam. Dawah kepada masyarakat
umum, terdiri dari bertujuan untuk membuat masyarakat sadar atau menyadari akan
kehadiran Islam. Program dawah dapat dengan target populasi khusus seperti wanita,
kaum muda, pasien dalam rumah sakit, narapidana, para siswa, dan para pekerja. Mereka
dapat juga membuat target berdasarkan strata sosial secara khusus, seperti: artis, seniman,
kaum ningrat, kelas menengah, para profesional, dan orang-orang biasa. Marjinalisasi dan
menolak kasta atau anggota masyarakat adalah target khusus dari penggolongan dawah,
sebab dengan ini mereka akan menjadi sangat peka. Hal ini meliputi: penjahat dalam
penjara, pencandu obat, strata masyarakat yang sangat kekurangan, dan lain-lainnya.
Karena mereka akan mencari alternatif yang akan membawa mereka ke luar dari situasi
sedih.
Perubahan sosial
(al-taghyiir al- ijtimaaiyyah)
Asal-usul kesuksesan
Asal kegagalan adalah kesuksesan dan kebahagiaan. Pelanggaran membawa
kepada kejatuhan dan kehancuran. Jika masyarakat percaya dan mempunyai ketaqwaan
maka mereka akan memperoleh pahala dari Allah. Anugerah adalah cobaan untuk
manusia (2:49 & 89:15). Pahala akan ditingkatkan, jika manusia bersyukur pada Allah (4:
147 14: 8). Sedikit manusia yang bersyukur pada Allah (2: 243 67: 23). Manusia
mengingkari nikmat Allah (55: 13). Iman adalah kebahagiaan tertinggi di atas bumi (13:
28).
Organisasi Mahasiswa
Aktifitas ekstrakurikuler pelajar tidak harus bercampur dengan belajar. Pertama
kali pelajar harus menjadi pelajar yang baik sebelum yang lain-lainnya. Program bagi
pelajar di dalam kampus: ibadah, pendidikan dan pelatihan, dorongan belajar, hiburan,
bimbingan karir atau pelajaran, bimbingan hidup sosial, melindungi minat pelajar
muslim, dan dawah. MSA harus menerima dan memulai pelajar baru, setibanya atau
bila mungkinkan, bahkan sebelum masuk universitas atau perguruan. Aktifitas rutin MSA
termasuk: kuliah, forum tanya-jawab, belajar secara kelompok, kompetisi, proyek, drama,
pameran, mengunjungi ke rumah sakit, membuat majalah Islam, pertunjukan video,
demonstrasi. Kekeluargaan adalah jenis latihan terbaik bagi pelajar. Rencana khusus
harus diikuti guna memastikan adanya kesinambungan dan keseimbangan pendidikan,
sepanjang belajar di universitas.
dengan tepat dan pencegahan lain terhadap infeksi. Intervensi, dalam situasi krisis selalu
berhubungan dengan resiko. Intervensi mungkin banyak menyebabkan kerusakan.
Mungkin tidak mencapai tujuan atau mungkin menutup banyak pilihan lain yang ada.
Namun bersandar pada rencana dapat mengurangi resiko
Kesehatan keluarga
Kesehatan keluarga membawa kepada kesehatan semua anggota keluarga. Tidak
ada alternatif bagi keluarga yang mempunyai anak kecil, selain menjaga kesehatan.
Keluarga mengajarkan kebenaran, loyalitas, rasa memiliki, hak dan tanggung jawab.
Keluarga adalah suatu unit ekonomi, dan mempunyai tujuan utama untuk memperhatikan
kesehatan yang prima. Keluarga merupakan sumber ketenangan dan kedamaian.
Hubungan keluarga menjadi lemah karena: terganggunya hubungan seksual, kelalaian
suami-istri dalam melaksanakan kewajiban keluarga akibat pekerjaan untuk mencari
materi, kekerasan individu dan kesenangan pribadi, sirkulasi sosio-ekonomi yang buruk.
Kegagalan keluarga berarti tidaksehat secara fisik dan psikologi, yang mempunyai
pengaruh dalam jangka waktu yang panjang kepada anak-anak. Penyebab tidak berfungsi
atau rusaknya keluarga (broken home) banyak sekali: tekanan ekonomi, gaya hidup,
merosotnya moral, dan lunturnya nilai-nilai agama di dalam masyarakat, serta kesehatan
lingkungan yang menurun.
Kesehatan Masyarakat
Al-Quran telah menceritakan nasib masyarakat yang baik dan buruk di masa lalu.
Hal ini menggambarkan bahwa terdapat hukuman atau kehancuran dari Allah bagi
penyimpangan moral. Tidak ada komunitas yang dihancurkan atau dihukum sampai
menerima peringatan Allah. Diagnosa masyarakat adalah menjelaskan dan menguraikan
tentang masalah kesehatan di dalam masyarakat yang bertujuan untuk memulai
penekanan arti pentingnya kesehatan bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak
sehat secara fisik dan sosial serta mental. Penyebab utama masyarakat yang sakit sosial,
dan moral, seperti: ketidak adilan sosial, kekacaun seksual, hilangnya moralitas,
kelebihan nutrisi, kecanduan alkohol dan obat. Kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan
melalui kesehatan individu dan masyarakat dengan memenuhi fungsi gotong-royong
untuk menyelesaikan kewajiban bersama, serta menguatkan kerjasama yang saling
menguntungkan dan melengkapi.
Promosi kesehatan
Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan menggunakan pendekatan
spiritualitas. Meliputi aqidah, ibadat, menjauhi perbuatan yang dilarang, dan melakukan
perbuatan yang halal. Promosi spiritual dalam tingkatan masyarakat meliputi: senang
pada kebaikan dan melarang kejahatan. Kesehatan fisik di dalam tingkat individual,
meliputi: imunisasi, gizi yang baik, kesehatan pribadi, dan tidak menularkan penyakit.
Promosi fisik dalam tingkat masyarakat mencakup sanitasi lingkungan. Promosi
kesehatan secara pro-aktif meliputi: membuat parameter kesehatan yang lebih baik,
latihan fisik, pemberian nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, ketenangan mental,
kedamain hidup berkeluarga, iman dan kedamaian spiritual.
Penyakit
Konsep penyakit
Penyakit adalah bentuk keadaan yang berbeda dari keadaan normal, (gussian
mean). Penyakit adalah gangguan, tetapi bukan semua ganguan merupakan penyakit.
Sebab kapasitas cadangan dan kemampuan tubuh manusia untuk beradaptasi berbedabeda. Batasan pemisahan antara bermacam-macam keadaan pathologi dan keadaan
psikologi sangat baik dalam keadaan normal. Definisi penyakit berhubungan erat dengan
pengaruh umur, gender, kultur, kepercayaan, keadaan sosiol-ekonomi, sikap dan
kebiasaan penyakit. Definisi penyakit dapat dilihat dari beberapa sudut yang mungkin
berjalan sendiri-sendiri atau bersama-sama: moral atau spiritual, psikologi atau pathologi,
psiko-sosial atau statistik-normatif.
Secara keseluruhan penyakit merupakan keadaan tubuh yang tidak seimbang,
(khuruuj al-badanan al-itidaal). Perbedaan harus dilakukan antara penyakit sebagai
bentuk pathologi dan penyakit yang berbentuk rasa subyektif. Symptomatology mungkin
indikasi yang lebih baik dari parahnya penyakit, karena hal itu berhubungan dengan
personalitas pasien dan reaksinya. Maka semua pasien yang mengalami pathologi yang
sama, memiliki symptomatologi yang berbeda. Oleh sebab itu orang memiliki iman yang
kuat mungkin sedikit mengeluh terhadap penyakit, dari pada orang lain. Ramalan
(prognosisi) merupakan perkiraan empiris masa depan, ramalan (prognosisi) penyakit
berdasarkan pada keakuratan data dan bukan kepastian, sebab hasil akhir merupakan
bagian pengetahuan yang tidak terlihat (alam al-ghaib). Dokter tidak mempunyai hak
untuk berkata sesuatu yang pasti tentang ramalan masa depan. Terdapat beberapa cara
interaksi penyakit: penyakit hati (amradh al-qalb) dan penyakit jasmani (amradh albadani). Posisi Islam adalah untuk mendekati penyakit empiris dan memberikan
bimbingan dengan ilmu ekperimen. Islam menolak kepercayaan yang bersifat takhayul
dan aplikasinya di dalam segala macam bentuk dan manifestasinya.
sakit. Bentuk lingkungan fisik menyebabkan penyakit yaitu: infeksi, kurangnya energi
fisik dan kerusakan kontrol homeostatis. Banyak proses penyakit merupakan percobaan
aktual dengan tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Beberapa penyakit dalam gender
tertentu karena pengaruh organ tertentu.
Penyebab penyakit
Menurut perspektif Islam setiap fenomena dalam hidup mempunyai sebab
(sabab), manusia dapat mencari atau menemukan bagaimanapun di belakang semua
penyebab ada kekuatan dan kekuasaan Allah semata sebagai sumber semua kasus
(musabbib al-asbaab). Ketika semua faktor menghasilkan kondisi pathologikal tertentu
masih ada, kita dapat mengatakan ada penyebab yang cukup pada penyakit. Terdapat
faktor empiris yang harus berjalan secara pasti dalam kondisi pathologi tertentu.
Menunjukkan sebagai faktor kebutuhan, menghapus eksistensi adalah menghapus prinsip
utama dari sunan Allah fi al- kawn dan percaya pada takhayul. Penyakit manusia, seperti
organisme kehidupan yang lengkap dan biasanya mempunyai beberapa faktor, manusia
mungkin tahu beberapa faktor dan mengabaikan yang lain. Hal ini tidak menyenangkan
mengetahui semua faktor disamping untuk menyembuhkan penyakit. Karena faktor
kebiasaan dalam rangkaian pengetahuan saja, mungkin hanya cukup untuk menyela cara
penyebab. Penyebab, pertumbuhan dan resolusi penyakit di tangan Allah dan bagian dari
qadar. Sebelum ketentuan Allah bahwa seseorang terkena penyakit, manusia mencoba
untuk mengerti proses penyakit disamping untuk berhati-hati. Hal ini tidak berkontradiksi
atau melawan kehendak Allah. Semua hal yang dilakukan seorang dokter dengan izin
Allah dan oleh sebab itu predeterminator, perawatan dan pencegahan penyakit tidak
melawan qadar tetapi termasuk di bawah prinsip bahwa qadar dapat digantikan dengan
qadar yang lain (radd al-qadar bi al-qadar) akhirnya semua pengobatan dari Allah dan
bukan dari manusia (26:80)
Pengobatan medis
Setiap penyakit mempunyai obat. Allah tidak menampakkan penyakit tanpa
menciptakan obatnya. Manusia didorong untuk mencari obat. Beberapa manusia mungkin
tahu pengobatan dan yang lain mengabaikan tetapi meski begitu tetap ada. Al-Quran
menguraikan pengobatan penyakit nabi Ayyub (21:83-84 dan 38:41-42) bagaimana
mengobati penyakit kronis (3:49 dan 5:11) manusia berusaha, namun Allah yang
mengobati (21:83-84 dan 38:41-42). Pengobatan penyakit adalah bagian dari qadar
(Tirmidhi k26 b21). Penyembuhan penyakit bagian dari qadar dan mengganti qadar
dengan qadar yang lain (radd al-qadar bi al-qadar)
Modalitas pengobatan
Diantara pendekatan spiritual terhadap penyakit dengan menggunakan doa dari
ayat Al-Quran (17:82) hadits sebagai ruqiyah. Rumusan untuk ruqiyah dijelaskan oleh
nabi, al-ruqiyah, al- matusurat adalah surat al-fatihah, al-falaq, surat al-annas, ayat alkursi dan bermacam-macam tambahan dari nabi doa al-maatsurat.
Pengobatan spiritual lain adalah pembacaan Al-Quran (Ibn Majah K31 B10).
Diantara pendekatan manajemen penyakit fisik adalah: diet, perantara alami (kimia,
binatang dan hasil tumbuhan). Perantara manufaktur kimia, bedah dan penyembuhan fisik
seperti panas, pendekatan fisik dapat mengganti penyakit pathologi dan mengurangi
pengaruh atau hanya berhenti pada gerakan lebih jauh lagi. Semua perantara terapi dan
prosedur diizinkan kecuali bertentangan dengan pandangan hukum.
Hal ini memberikan ruang yang luas untuk praktek kedokteran. Pengobatan
buruk adalah terlarang (Tirmidzi k26b7) bila kasus ini lebih banyak bahayanya dari pada
manfaatnya. Materi yang haram tidak diizinkan dalam kedokteran kecuali dalam keadaan
khusus dimana prinsip yang sah dari prinsip mendesak. Pengaruh praktek kedokteran
harus dipertimbangkan dari sudut manfaat.
Pemilihan apakah pengobatan modalitius yang digunakan mencakup ukuran
kehati-hatian dan membahayakan atau melukai. Hukum Islam memberikan prioritas
untuk mencegah bahaya dari pada mengambil manfaatnya (keuntungan). Tidak terdapat
dikotomi antara spiritual dan jasmani pengobatan modalitius. Kedua pendekatan dapat
digunakan untuk kondisi yang sama. Mereka saling melengkapi, setiap pengobatan
penyakit menggunakan cara yang berbeda tidak ada bertentangan tertapi karena selalu
bersinergi. Suatu kesalahan menggunakan salah satu dan menolak yang lain.
Persaudaraan (ukhuwwah)
Kewajiban persaudaraan
Ada beberapa jenis persaudaraan. Ukhuwwah al-insaniyyah adalah persaudaraan
manusia secara universal, yang dilakukan oleh semua manusia. Ukhuwwah al-imaniyah
adalah persaudaraan, karena kesamaan iman. Ukhuwwah al-Islamiyah didasarkan pada
identitas diri sebagai orang Islam. Ukhuwwah al-syaitaniyah berdasar pada kesetiaan
kepada setan. Ukhuwwah nasabiyyah didasarkan pada hubungan kekeluargaan.
Persaudaraan adalah dasar positif, guna berhubungan antara orang-orang. Kewajibankewajiban persaudaraan yang diajarkan oleh nabi SAW, antara lain: menjawab salam,
menjenguk orang sakit, mengikuti prosesi pemakaman, menerima undangan, dan
menjawab azan. Minimal melakukan sesuatu hal yang baik bagi saudara lainnya.
Kewajiban umum dalam persaudaraan, membantu saudara yang lemah (ibraar al-qasam)
memberi nasiihat bagi orang Islam, toleransi dalm perbedaan, menghilangkan ketidakadilan, fleksibel, memaafkan kesalahan orang lain, mendamaikan orang yang berselisih,
baik dan kasih-sayang terhadap orang Islam lainnya, membantu yang lemah dan
tertindas, memecahkan permasalahan, memenuhi kebutuhan, rasa kasihan, kebaikan,
kepedulian dengan keinginan memberikan kebaikan kepada orang lain dan membantu
mereka berjuang melawan syaitan, melindungi kehormatan orang Islam dan tidak
mengumumkan kelemahan, merahasiakan kesalahan orang Islam lainnya, sepanjang tidak
mendholimi, melaksanaan komitmen dan janji, berperilaku baik, serta beretika baik
dengan orang-orang jahat, saling ketergantungan, saling memelihara hubungan, rendah
hati, saling menghormati, hormat kepada orang tua, menghormati para pemimpin lain,
dan perbedaan pribadi, serta menghormati budaya dengan batasan-batasan tertentu, tidak
melewati aturan hukum yang berlaku.
Menghormati dan cinta, khususnya pada para ulama, orang tua, hubungan
bertetangga, para tamu, kaum fakir miskin, dan musafir. Ada beberapa cara untuk
menghormati, secara khusus kepada: rekan kerja dengan cara Islami, meskipun mereka
mempunyai pandangan yang berlawanan.
Interaksi sosial
Kelompok formal, bukan perseorangan dan bersifat besar. Kelompok informal
adalah bersifat kecil, namun pribadi. Keluarga adalah kelompok informal, seperti teman
karib dan pribadi. Pada waktu bersamaan, seseorang dapat mempunyai beberapa
kelompok informal atau kelompok formal.
Istilah jamaah digunakan untuk mengacu pada kelompok Islam. Hubungan antar
manusia, mungkin dapat berupa positif atau negatif. Hubungan harus benar. Interaksi
berawal dari pertemuan ( iltiqa), pemilihan dan kesadaran untuk bekerja sama (intiqa),
dan rasa individual, guna menjamin, suatu tujuan umum agar lebih tinggi ( irtiqa).
Interaksi sosial terdapat dalam kerjasama, kompetisi, atau konflik. Adanya saling
ketergantungan adalah suatu dasar untuk interaksi sosial. Tenaga sosial adalah pengendali
tindakan orang-orang, dapat berupa fisik, kewenangan formal, atau pengaruh. Beberapa
kontrol yang diperlukan berfungsi untuk efisiensi masyarakat. Penyimpangan sosial
adalah kegagalan untuk menyelaraskan dengan norma-norma umum.
Etika sosial
Etika menyangkut makanan dimulai dengan tasmiyah, menggunakan tangan
kanan, memakan apa yang berada dihadapannya, sederhana, dan tidak mencela makanan,
bersyukur kepada Allah, menghadiri undangan, walaupun hanya sekedar makan, serta
tidak membawa seorang tamu yang tidak diundang, berdoa untuk tuan rumah, dan
membersihkan sisa-sisa makanan setelah makan. Pemaaf, rendah hati, dan meningkatkan
diri. Memata-matai, berbangga diri, marah, cemburu, berbuat zina, pelanggaran, dan
kebencian adalah sesuatu yang dilarang. Hak tamu dan tuan rumah harus dihormati.
Percakapan harus sopan dan bermoral. Harus diperhatikan tatakrama berjalan. Kesatuan,
kooperasi, dan perdamaian atau rekonsiliasi harus didukung. Perbuatan yang baik sangat
dianjurkan dan perbuatan yang tidak baik di larang.
Motivasi (al-tahfiz)
Motivasi dapat berasal dari dalam ( motifasi dari diri-sendiri), dan berasal dari luar
(dengan hadiah) atau motivasi yang bersifat sesaat ( respon dari suatu kejadian). Surga
adalah motivasi yang positif. Neraka Jahannam adalah motivasi yang negatif. Motivasi
berangkat dari komitmen (niat) yang tulus (ikhlas al-niyyat). Ganjaran suatu perbuatan
sesuai dengan niatnya. Semua perbuatan yang tidak dilandasi dengan niat tidak akan
mendapat ganjaran. Perbuatan yang terbaik adalah dilakukan secara terus-menerus
dengan konsisten. Suatu perbuatan dapat hancur, karena niat. Perbuatan dapat bernilai
baik atau buruk. Kepuasan suatu pekerjaan berkaitan secara langsung dengan niat yang
tinggi. Motivasi seseorang yang mempunyai pengetahuan bahwa bekerja merupakan
bagian dari ibadah, dan Allah akan melihat seluruh pekerjaannya, maka ia akan
bersungguh-sungguh di dalam pekerjaannya. Gaji merupakan kebutuhan pekerja dan
keluarga dan seluruh waktu dan tenaganya untuk bekerja mencari uang, akan tetapi
bekerja bukan hanya untuk mencari gaji. Akan tetapi bekerja adalah bagian dari ibadah
dan hanya Allah yang akan membalas semua itu. Motivasi lainnya adalah: kehormatan,
kemuliaan, kepuasan.