Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Latar belakang
Dalam kehidupan nyata serangan hama sangat banyak sehingga tak mudah
dalam pengidentifikasianya karena jumlah populasi yang melimpah dengan luas
wilayah yang luas dengan tenaga ahli terbatas tentunya tidak sumua tanaman
diamati untuk mengetahui seberapa parah serangan tentu saja diperlukan metode
untuk mengetahuinya. Pada praktikum kali ini akan dipelajari perhitungan
intensitas penyakit yaitu berupa kejadian penyakit dan severitas penyakit pada
tanaman sampel untuk mewakili kondisi nyata. Diharapkan praktikan dapat
memahami materi yang dijelaskan dosen pada praktikum kali ini.

Tujuan

Mengetahui perhitungan penyakit / kehilangan hasil


Mengetahui perbedaan antara kejadian penyakit dengan severitas penyakit

Bahan dan Metode


Bahan yang diperlukan adalah sampel berupa daun kacang tanah
masing masing kelompok memperoleh 10 daun tetrapoliad.
Metode:

skor
0
1
2
3
4
5
6

Mengamati seberapa besar kerusakan pada daun dengan


memperhatikan severitas penyakit pada daun kacang tanah. Serta
perhatikan ,masuk ke skor yang
skala kerusakan
mana dengan melihat skala
luas gejala 0%
kerusakannya.
luas gejala 1-5
%
luas gejala
%
luas gejala
%
luas gejala
40 %
luas gejala
65%
luas gejala
100%

6-10
11-25
264166 -

Lalu hitung severitas dengan rumus


Severitas penyakit:

n v 100
NV

n: jumlah tanaman yang tergolong satu kategori serangan


v : skor pada setiap kategori serangan
N : jumlah tanaman yang diamati
V: skor untuk kategori serangan terberat

Mengamati seberapa besar kerusakan serang dengan melihat


kejadian penyakit
,lalu hitung dengan rumus berikut
Insidensi penyakit =

n
100
N

n= jumlah tanaman terserang


N= jumlah tanaman yang diamati

Pembahasan
Tabel Pengamatan Perhitungan Severitas Penyakit bercak
Cersospora Pada Kacang Tanah
Daun

Pengamatan Kerusakan Penyakit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
n X v
NxV
severit
as
penya
kit
rata
rata
severit
as
penya
kit

kelompok 1
%
skor
16,25
3
10
2
12,5
3
11,5
3
21
3
9
2
1,5
1
42
5
1
1
3
1
24
60

kelompok 2
%
skor
3
1
5
1
1,75
1
2
1
0
0
8,67
2
7
2
0
0
2
1
5
1
10
60

kelompok 3
%
skor
15
3
4
1
0
0
13
3
20
3
37
4
14
3
7
2
60
5
5
1
25
60

kelompok 4
%
skor
15
3
30
4
12
3
18
3
55
5
50
5
20
3
40
4
70
6
0
0
36
60

40%

17%

42%

60%

4%

1,7%

4,2%

6%

3,

Contoh perhitungan :
Pada kelompok 5
Severitas penyakit =

n v 100
NV

( 0 0 ) + ( 1 5 ) + ( 2 3 ) + ( 3 1 ) + ( 6 1 )
100
10 6
=

20
100
60

=33,3%

kelom
%
9
3
2
6
2
70
3
8
12
3
2
6

Pada praktikum diperoleh bahwa data severitas penyakit atau


keparahan penyakit dari setiap kelompok berbedadisebabkan
perbedaan kerusakn tiap daun yang dibagikan tiap kelompok.
Semakin besar persen kerusakan pada daun berbanding lurus
dengan skor dari skala kerusakan . Pada kelompok pertama tingkat
severitasnya sebesar 40 pesen , pada kelompok kedua tingkat
severitas penyakitnya 17 persen, pada kelompok ke tiga sebesar 42
persen ,pada kelompok keempat 60 persen ,dan kelompok kelima
sebesar 33 persen. Berdasarkan data tersebut bahwa tingkat
severitas penyakit paling tinggi adalah pada pengamatan kelompok
keempat dengan tingkat severitasnya sebesar 60 persen artinya
tingkat keparahan penyakit sebesar 60 persen. Semakin besar
angka severitas menunjukkan keparahan yang makin besar juga
pada daun yang diamati tersebut.
Diatas telah dijelaskan data tentang severitas penyakit. Severitas
penyakit adalah Severitas penyakit mengukur penyakit sebagai
perbandingan antara luas permukaan atau volume organ tanaman
bergejala penyakit terhadap luas permukaan atau volume total
organ yang bersangkutan.
Insidensi penyakit mengukur penyakit sebagai perbandingan antara
jumlah seluruh individu atau organ berpenyakit terhadap jumlah
seluruh individu atau organ. Angka insidensi harus meliputi suatu
periode waktu dan memiliki keterbatasan khusus dalam elemen
waktunya. Jika periode waktu penyakit yang diteliti berlangsung
dalam keseluruhan durasi epidemi yang berjangka pendek disebut
dengan angka serangan. Angka serangan digunakan untuk
menganalisis epidemi pada populasi kecil tertentu .
Beberapa prinsip penggunaan angka insidensi :
o Angka insidensi dapat digunakan untuk mengistimasi
resiko terkena suatu penyakit dalam satu periode tertentu
o Jika angka insidensi meningkat maka resiko terserang
penyakit meningkat juga
o Insidensi yang tinggi menyiratkan bahwa jumlah kasus
yang banyak sehingga meningkatkan resiko serangan.

Simpulan
Severitas penyakit adalah Severitas penyakit mengukur
penyakit sebagai perbandingan antara luas permukaan atau volume

organ tanaman bergejala penyakit terhadap luas permukaan atau


volume total organ yang bersangkutan.
Insidensi penyakit mengukur penyakit sebagai perbandingan antara
jumlah seluruh individu atau organ berpenyakit terhadap jumlah
seluruh individu atau organ
Daftar Pustaka
Sastrahidayat ,R.I.2011.EPIDEMIOLOGI TEORITIS PENYAKIT
TUMBUHAN. Malang : UB press
Semangun, H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman
Hortikultura di Indonesi Edke-2. Jogjakarta:
Gadjah Mada University Press
Sanjaya .Y.2004.PENGENDALIAN SISTEM HAMA TERPADU
TERHADAP KELIMPAHAN PLANKTON. Journal Of
Biological,Biosmart,nomor 2.135

Anda mungkin juga menyukai