KULIT01
KULIT01
pada
laten
tetap
(jika
Virologi
VVZ = Double stranded DNA + Icosahedral
capsid : 162 capsomer + envelope
- Famili : virus herpes --> genusnya : EBV,
herpes simpleks, dll.
- Labil : mudah dihancurkan oleh enzim,
panas, solvent, detergen pH yang ekstrim.
Tidak tahan terhadap freezing
- Lebih sulit dibiak daripada VHS (herpes
simpleks) pada kultur di jaringan
Gejala Klinis
-
Diagnosa varisela
1. Konfirmasi klinis
2. Deteksi virus
3. Uji serologi
Konfirmasi klinis
1. Erupsi papulo vesikular
Konsentrasi pada badan (terutama pada
bagian sentral)
Sejalan dengan gejala demam + gejala ringan
lainnya
2. Perubahan cepat : papul --> vesikel --> krusta
3. Distribusi sentripugal (dari badan --> tangan
dan muka)
4. Riwayat kontak dengan pasien varisela
(keluarga, teman, dll)
Pengobatan
Bersifat simtomatik
Hilangkan gejala konstitusi yang ada
1. Anti piretik dan analgesik
INFEKSI
(HPV)
HUMAN
PAPILLOMA VIRUS
1.
2.
3.
4.
Definisi
Veruka = tumor jinak --> timbul karena
proliferasi epidermis akibat infeksi HPV
Virologi
Famili = papovaviridae
Double stranded, circular, supercoiled DNA +
icosahedral capsid dengan 72 capsomer
Envelope (-), belum dapat dibiak
Belum bisa serologic typing
Typing HPV --> hibidasi DNA
Resisten terhadap eter, freezing dan desifikasi
(kering)
Epidemiologi
Insiden
- Tersering : anak dan dewasa muda +- 10%
- Meningkat pada gangguan CMI (cellular
mediated immunity) (>40% transplantasi
ginjal + terapi imunosupresif)
Penularan melalui kontak erat (goresan kecil)
Dekuamasi (pengerokan) juga dapat menularkan
virus
Filiform wart
Veruka vulgaris yang diatasnya bertanduk/yang
menonjol panjang dan ramping. Biasanya di
muka
- Swasirna (dapat hilang sendiri)
Tipe HPV
- 60 tipe
- Tipe tertentu mempunyai korelasi bermakna
dengan gambaran klinikopatologik penyakit
Misal :
- Genital wart --> HPV -6, -11, / -16
- Commond wart (veruka vulgaris) --> HPV -1,
-2, dan -4
- Plantar wart --> HPV -1, -2, dan -4
- Flat wart --> HPV -3 atau -10
- Kadang-kadang -2 HPV -1 dan HPV -2
ditemukan pada genital wart --> penularan
non venereal
Veruka plana
Papul : sedikit menimbul, 2 - 4 mm, permukaan
licin dan rata
- Biasanya multipel
- Muka, tangan dan tungkai bawah anak
- Variasi warna : warna daging, kelabu -->
coklat
- Fenomena Kbner (+)
- Swasirna
- Regersi sering idsertai dengan tanda-tanda
radang (sehingga dengan fenomena ini salah
satu cara penyembuhan dengan membuat
keadaan radang tetapi hasil-hati infeksi) dan
menjadi gatal, eritem dan edema
1. Bahan kaustik
Larutan AgNo3 25%
Larutan asam trikloroasetat (50 - 60%) -->
jika kena baju --> bolong
Larutan fenol likuifaktum
2. Beda beku : CO2, N2, dan N2O
3. Bedah skalpel (insisi --> bentuk spindel)
4. Bedah listrik
5. Bedah laser
6. Kemoterapi topilkal
5 fluorouracil (1 - 5%)
Blemis
7. Induksi termatitis kontak alergik dengan
DNCB (Dinitro Cloro Bonzen) atau ester
dibutil asam skuarat
8. Interferion dan retinoids sistemik
Anogenital wart
Condyloma acuminata
Genital wart = venereal wart
- Dibagi menjadi : hiperplastik, bentuk
kembang kol (condyloma acuminata), papul
sesil (kepala besar menonjol, leher kecil),
keratotik dan veruka vulgaris like lesion
Pengobatan
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Definisi
Moluskum kontagiosum = penyakit infeksi virus
pada kulit dan M. mukosa
- Bersifat jinak
- Penyebabnya : moluskum kontagiosum virus
(MCV)
- Umumnya menyerang anak. Jika pada dewasa
(menyerang genitalia) digolongkan pada -->
PHS
- Klinis berupa papul-papul, pada permukaan
terdapat lekukan, berupa massa yang
mengandung badan moluskum (sehingga
pengobatan dengan dicongkel)
MCV
--> Golongan human pox virus
--> DNA virus
--> Belum dapat dibiak
Epidemiologi
Transmisinya :
1. Kontak langsung man to man
2. Kontak tak langsung (towels, washcloth,
swimming pool)
3. Kontak seksual
Gejala klinis
- Masa inkubasi : 2 --> 7 minggu
- Kelainan kulit berupa papul miliar
- Kadang-kadang lentikular
- Warna : putih seperti mutiara --> warna
seperti daging
- Berbentuk kubah yang kemudian ditengahnya
terdapat lekukan (Delle)
- Jika dipijat --> keluar massa putih seperti
nasi
- Lesi bisa terdapat di seluruh daerah kulit dan
membran mukosa
Pada dewasa : lesi ditemukan di daerah pubis dan
genetalia eksterna
Bersifat swasirna tanpa jaringan parut --> jika
tidak ada infeksi sekunder
PA
Di daerah epidermis dapat ditemukan badan
moluskum yang partikel virus (+)
Pengobatan
Prinsip pengobatan --> mengeluarkan massa
yang mengandung badan moluskum
Alatnya : ekstraktor kemodo, jarum sunti atau
kuret
Bedah listrik (elektrokauterisasi)
Bedah beku (CO2, N2, DSB)
Pada dewasa --> juga terapi pasangan seksual
Prognosis
Nyeri prodromal
Nyeri bersifat segmental (di saraf) pada
dermatom
Gatal/kesemutan/panas/perih/nyeri
seperti
ditusuk, nyeri terus menerus/sebagian serangan
nyeri tekan dan hiperestesi pada dermatom
tersebut timbul beberapa hari pra erupsi
Faktor-faktor predisposisi/presipitasi
Defisiensi sistem imun (T-cell mediated)
- Usia lanjut
- Penyakit ganas limforetikular
- Infeksi HIV
- Imunosupresi iatrogenik
Stres, radiasi
Trauma lokal, tumor/inflamasi
Operasi tulang belakang
: 3 - 5 hari
4 - 6 hari
7 - 10 hari
2 - 4 minggu
-->
2. Gangreng
superfisialis
penyembuhan
3. Komplikasi mata
4. Herpes Zoster generalisata
5. Komplikasi sistemik
-->
hambatan
Komplikasi mata
- Kelainan mata ditemukan pada 20 - 70%
Herpes Zoster Oftalmikus
- Pada kebanyakan kasus : dapat dicegah /
dikurangi dengan terapi anti virus
- Semua struktur mata dapat terkena
- Tersering : uveitis anterior
Keratitis --> buta
Korioretinitis
Neuritis optika
Gangguan sensasi kornea
Keratitis neurotrofik
Ulserasi kronik
Inf.sekunder-->panoftalmitis
Angitiis granulomatosa
Komplikasi sistemik
- Penyebaran luas dan kerusakan visera
- Contoh :
Herpes Zoster Oftalmikus :
- Sinus kavernosus --> NN. III, IV, VI -->
paralisis
- Nuklei batang otak --> neuropati
Herpes Zoster kranialis dan Herpes Zoster
immunocompromised --> meningoensefalitis
+ mielitis
Herpes
Zoster
Oftalmikus
+
immunocompromised
-->
progressive
multifocal leukoencephalopathy (PML)
Zoster sefalik (nama lain dari sindrom
Ramsay - Hunt) --> parese okulomotor dan
fasialis
Diagnosis banding
Pra erupsi : neyri akut segmental sering
menyerupai nyeri penyakit sistemik
Stadium erupsi : diagnosis hampir selalu mudah,
kecuali Herpes Simpleks Zosteriformis
Kadang-kadang menyerupai Herpes Zoster :
- Dermatitis kontak
- Dermatitis venenata
- Luka bakar
- Autoinokulasi vaksinia
- Infeksi bakteri kulit lokal
Kultur VVZ
- Bahan : cairan vesikel yang non komplikata
sampai 7hari setelah timbul erupsi
Pada penderita immunocompromised : bisa
lebih lama lagi
- VVZ dapat diisolasi dan diperbanyak pada
kltur monolayer dari bermacam-macam sel
manusia (juga sel simian dan guinea pig)
- VVZ tidak dapat hidup pada : sel hela,
membrana korioalantois telur ayam, intra
serebral tikus, kornea kelinci (tes Paul)
- Efek sitopatik dalam sel kultur :
- Badan inklusi eosinofilik intranuklear
- Sel raksasa multinuklear
Efek sitopatik fokal yang progresivitasnya
lambat (pertama kali muncul = 8 hari
setelah inokulasi)
Sub kultur : efek sitopatik tetap lambat
progresivitasnya
Tzanck smear
Sel raksasa multinuklear pada Herpes Zoster /
varisela : sering berbentuk : kecebong atau
bipolar atau irregular tear drop shape with a
smooth external contour
Sel epitel :
- Individual
acantholytic
squamous
keratinocytes (Jagged configuration)
- Badan inklusi eosinofilik intranuklear :
- Compact, round or oval dan well
demarcated
- Kadang-kadang
sebagai
struktur
granuloma yang halus
- Size : 2 um sampai sebesar inti
Bahan untuk Tzanck smear
Vesikel yang kurang dari 3 hari
Pemeriksaan histologik
1. Vesikel intraepidermal
2. Degenerasi balon (edema intraselular)
3. Sel raksasa multinuklear epitelial
4. Badan inklusi eosinofilik intradermal
Bahan : biopsi kulit --> diagnosis pra vesikel
Minimized by Setiadi95