Anda di halaman 1dari 11

Sistem saraf

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas
sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas
motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses
fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri
dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa,
pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel
glia.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. SST utamanya terdiri
dari saraf, yang merupakan serat panjang yang menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh.
SST meliputi saraf motorik, memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf
otonom, meliputi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis dan fungsi regulasi
(pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf enterik (pencernaan), sebuah bagian
yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol sistem pencernaan.
Pada tingkatan seluler, sistem saraf didefinisikan dengan keberadaan jenis sel khusus, yang
disebut neuron, yang juga dikenal sebagai sel saraf. Neuron memiliki struktur khusus yang
mengijinkan neuron untuk mengirim sinyal secara cepat dan presisi ke sel lain. Neuron
mengirimkan sinyal dalam bentuk gelombang elektrokimia yang berjalan sepanjang serabut tipis
yang disebut akson, yang mana akan menyebabkan bahan kimia yang disebut neurotransmitter
dilepaskan di pertautan yang dinamakan sinaps. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik dari
sebuah neuron dapat tereksitasi, terhambat, atau termodulasi. Hubungan antara neuron
membentuk sirkuit neural yang mengenerasikan persepsi organisme dari dunia dan menentukan
tingkah lakunya. Bersamaan dengan neuron, sistem saraf mengangung sel khusus lain yang
dinamakan sel glia (atau sederhananya glia), yang menyediakan dukungan struktural dan
metabolik.
Sistem saraf ditemukan pada kebanyakan hewan multiseluler, tapi bervariasi dalam
kompleksitas. Hewan multiselular yang tidak memiliki sistem saraf sama sekali adalah porifera,
placozoa dan mesozoa, yang memiliki rancangan tubuh sangat sederhana. Sistem saraf
ctenophora dan cnidaria (contohnya, anemon, hidra, koral dan ubur-ubur) terdiri dari jaringan
saraf difus. Semua jenis hewan lain, terkecuali beberapa jenis cacing, memiliki sistem saraf yang
meliputi otak, sebuah central cord (atau 2 cords berjalan paralel), dan saraf yang beradiasi dari
otak dan central cord. Ukuran dari sistem sarad bervariasi dari beberapa ratus sel dalam cacing
tersederhana, sampai pada tingkatan 100 triliun sel pada manusia.
Pada tingkatan paling sederhana, fungsi sistem saraf adalah untuk mengirimkan sinyal dari 1 sel
ke sel lain, atau dari 1 bagian tubuh ke bagian tubuh lain. Sistem saraf rawan terhadap malfungsi
dalam berbagai cara, sebagai hasil cacat genetik, kerusakan fisik akibat trauma atau racun,

infeksi, atau sederhananya penuaan. Kekhususan penelitian medis di bidang neurologi


mempelajari penyebab malfungsi sistem saraf, dan mencari intervensi yang dapat mencegahnya
atau memperbaikinya. Dalam sistem saraf perifer/tepi (SST), masalah yang paling sering terjadi
adalah kegagalan konduksi saraf, yang mana dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab
termasuk neuropati diabetik dan kelainan demyelinasi seperti sklerosis ganda dan sklerosis
lateral amiotrofik.
Ilmu yang memfokuskan penelitian/studi tentang sistem saraf adalah neurosains.

Struktur
Sistem saraf berasal dari namanya dari saraf, yang mana merupakan bundel silinder serat yang
keluar dari otak dan central cord, dan cabang berulang-ulang untuk menginervasi setiap bagian
tubuh. Saraf cukup besar untuk dikenali oleh orang Mesir, Yunani dan Romawi Kuno, tapi
struktur internalnya tidaklah dimengerti sampai dimungkinkannya pengujian lewat mikroskop.
Sebuah pemeriksaan mikroskopik menunjukkan bahwa saraf terdiri dari utamanya adalah akson
dari neuron, bersamaan dengan berbagai membran (selubung) yang membungkus saraf dan
memisahkan mereka menjadi fasikel. Neuron yang membangkitkan saraf tidak berada
sepenuhnya di dalam saraf itu sendiri-badan sel mereka berada di dalam otak, central cord, atau
ganglia perifer (tepi).
Seluruh hewan yang lebih maju/tinggi tingkatannya daripada porifera memiliki sistem saraf.
Namun, bahkan porifera, hewan uniselular, dan non-hewan seperti jamur lendir memiliki
mekanisme pensinyalan sel ke sel yang merupakan pendahulu neuron. Dalam hewan simetris
radial seperti ubur-ubur dan hidra, sistem saraf terdiri dari jaringan difus sel terisolasi. Dalam
hewan bilateria, yang terdiri dari kebanyakan mayoritas spesies yang ada, sistem saraf memiliki
stuktur umum yang berasal awal periode Kambrium, lebih dari 500 juta tahun yang lalu.
Sel
Sistem saraf memiliki 2 kategori atau jenis sel: neuron dan sel glia.
Neuron

Sel saraf didefinisikan oleh keberadaan sebuah jenis sel khusus neuron (kadang-kadang
disebut "neurone" atau "sel saraf"). Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam sejumlah cara,
tapi sifat yang paling mendasar adalah bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan sel lain
melalui sinaps, yaitu pertautan membran-ke-membran yang mengandung mesin molekular dan
mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik elektrik maupun kimiawi. Setiap neuron terdiri dari satu
badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf,
sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke
jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya
mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada
bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang
menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang

berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat
mempercepat penghantaran impuls.
Bahkan dalam sistem saraf spesies tunggal seperti manusia, terdapat beratus-ratus jenis neuron
yang berbeda, dengan bentuk, morfologi, dan fungsi yang beragam. Ragam tersebut meliputi
neuron sensoris yang mentransmutasikan stimuli fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal
saraf, dan neuron motorik yang mentransmutasikan sinyal saraf menjadi aktivasi otot atau
kelenjar; namun dalam kebanyakan spesies kebanyakan neuron menerima seluruh masukan
mereka dari neuron lain dan mengirim keluaran mereka pada neuron lain.
Sel Glia

Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem") adalah sel non-neuron yang
menyediakan dukungan dan nutrisi, mempertahankan homeostasis, membentuk mielin, dan
berpartisipasi dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Dalam otak manusia, diperkirakan
bahwa jumlah total glia kasarnya hampir setara dengan jumlah neuron, walaupun
perbandingannya bervariasi dalam daerah otak yang berbeda. Di antara fungsi paling penting
dari sel glia adalah untuk mendukung neuron dan menahan mereka di tempatnya; untuk
menyediakan nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara elektrik; untuk menghancurkan
patogen dan menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan petunjuk pengarahan akson
dari neuron ke sasarannya. Sebuah jenis sel glia penting (oligodendrosit dalam susunan saraf
pusat, dan sel schwann dalam sistem saraf tepi) menggenerasikan lapisan sebuah substansi lemak
yang disebut mielin yang membungkus akson dan menyediakan insulasi elektrik yang
mengijinkan mereka untuk mentransmisikan potensial aksi lebih cepat dan lebih efisien.
Macam-macam neuroglia di antaranya adalah astrosit, oligodendrosit,mikroglia, dan makroglia
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang
belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,
dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena
infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak
sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah
dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater
terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang
labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis;
semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi
selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari
bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan


lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:


1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di
dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon),
otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

Otak besar (serebrum)


Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian
penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area
motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan
sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat,
analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di
bagian belakang.

Otak tengah (mesensefalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus
yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran.

Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan
yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.

Sumsum sambung (medulla oblongata)


Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan,
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti
bersin, batuk, dan berkedip.

Jembatan varol (pons varoli)


Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang.

Sumsum tulang belakang (medula spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
Otak

Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous
system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri
atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan,
perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan
tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel
saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak
memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti
pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di
kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh
dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter.
Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti
serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai
hingga seratus miliar neuron.
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa Inggris: polyunsaturated fatty
acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi
sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron. PUFA dapat terlepas dari
fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh
enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksana, atau diproses oleh enzim 5-lipo
oksigenase menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase
guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotriena.

Bagian otak manusia


Pada anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon, forebrain) adalah
bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat (bahasa Inggris: five-vesicle
stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika
pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini,
maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa Inggris:
holoprosencephaly).
Otak besar
Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling
menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan.
Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh
bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian
kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi
empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus
pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi
cerebrum:

Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex

Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.

Korteks otak besar

Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis
berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliar neuron yang masing-masing tersambung ke
sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis.
Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut

potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat
dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu.
Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks
yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm.
Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian,
persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
Ganglia dasar

Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna
putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam
pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan
(memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda.

Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang


berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor
tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara.

Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan


berpikir.

Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada


daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.

Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini,


kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan.

Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang


menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat
pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.

Diensefalon
Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:

mid-diencephalic territory
o

pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjar


hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus,
dan fields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris:
sonic hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi
yang berbeda-beda ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam
otak depan, ke talamus (gugus medial dan lateral nucleus) dalam otak

kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah.
Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola
konsumsi termasuk defecation dan copulation.
o

zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans


intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya
cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus dan pretalamus.

talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan


komunikasi antar belahan otak besar.

hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan


sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak
depan.

epitalamus

pretektum

Otak tengah
Otak tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur:

tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:


o

inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang


diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju
bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus untuk
diteruskan menuju korteks pendengaran primer (bahasa Inggris:
primary auditory cortex).

superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan


pengendalian gerakan mata

cerebral peduncle
o

tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem


homeostasis dan lintasan refleks.

crus cerebri

substantia nigra

Otak belakang
Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi
jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (bahasa Inggris: medulla
oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang
otak (bahasa Inggris: brainstem).

Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan
kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.

Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta


menghubungkan jembatan pons dengan sumsum tulang belakang.
Sekelompok neuron pada formasi retikular di dalam sumsum lanjutan
berfungsi mengontrol sistem pernapasan, dan syaraf kranial yang berfungsi
mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini.[3] Selain itu juga
berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh,
pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks,
seperti batuk, bersin, dan berkedip.

Otak Kecil
Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini
terletak di bawah lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya
berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan
dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat
mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi

SST (Sistem Saraf Tepi/Perifer)


Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan
sistem saraf pusat.
(1) Sistem saraf sadar/somatik
Sistem saraf sadar/somatik merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara
sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi dua yaitu :
(a) Sistem saraf pada otak
Sistem saraf pada otak merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi
12 pasang saraf, seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel no. 1. Saraf pada Otak (Cranial)

Tabel no. 1. Saraf pada Otak (Cranial) (Sumber: Dewi G, 2007; 9)


(a) Sistem saraf sumsum spinalis
Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali
(sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula
spinalis. 31 pasang saraf medula spinalis, seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel no. 2. Sistem saraf medulla spinalis
Jumlah
7 pasang

Medula spinalis
daerah
Serviks

12 pasang
5 pasang
5 pasang

Punggung
Lumbal/pinggang
Sakral/kelangkang

Menuju
Kulit kepala, leher dan otot
tangan
Organ-organ dalam
Paha
Otot betis, kaki dan jari kaki

1 pasang

Koksigeal

Sekitar tulang ekor

(Sumber: Dewi G, 2007; 9)


a) Sistem Saraf Tak Sadar
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar
dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang
ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf
simpatik adalah untuk mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar
bronkus, mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis, memperlebar pupil,
menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah, dan meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf
preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaringjaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya
menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik
memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem
saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung

Anda mungkin juga menyukai