KAJIAN PUSTAKA
3-1
Back
hoe
sama
seperti
power
shovel
dimana
jenis
material
perhitungan
produksi
per
siklus
alat
gali
muat
dapat
q = q1 x K
.Persamaan 3.1
Keterangan :
q
q1
xqxE
.Persamaan 3.2
Keterangan :
Q
= Efisiensi Kerja
CT
3-2
truck
terdiri
dari
waktu
pemuatan,
waktu
pengangkutan,
waktu
perhitungan
produksi
per
siklus
alat
gali
muat
dapat
.Persamaan 3.3
Keterangan :
q
q1
untuk
perhitungan
produktivitas
alat
angkut
dapat
xqxE
.Persamaan 3.4
Keterangan :
Q
Eff
= Efisiensi Kerja
CT
3-3
Keterangan :
ET
DT
Sedangkan pada beberapa jenis alat telah ditentukan besar cycle time
standar yang dilihat dari beberapa parameter. Cycle time standar alat gali
muat untuk merk Komatsu dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 3.1.
Cycle Time Standar untuk Excavator Merk Komatsu Edisi 23
Model
PC80
PC100
PW100,PW130E
PC120,SPC130
PC150
PW170ES
PC180
PC200,PC210
PW210
PC220,PC230
PC240
PC250
Model
PC300, PC350
PC380
PC400,PC450
PC750
PC800
PC1250
PC1800
PC1400
PC3000
PC4000
PC5500
PC8000
3-4
Tabel 3.2
Cycle Time Standar untuk Excavator Merk Komatsu Edisi 28
Swing Angle (s)
Model
45o 90o
90o 180o
PC 78
10 ~ 13
13 ~ 16
PW140
11 ~ 14
PC120, PC130
45o 90o
90o 180o
PC270,PC290
15 ~ 18
18 ~ 21
14 ~ 17
PC300,PC350
15 ~ 18
18 ~ 21
11 ~ 14
14 ~ 17
PC400,PC450
16 ~ 19
19 ~ 22
PC160
13 ~ 16
16 ~ 19
PC600
17 ~ 20
20 ~ 23
PW160,PW180
13 ~ 16
16 ~ 19
PC750,PC800,PC85
0
18 ~ 21
21 ~ 24
PC180
13 ~ 16
16 ~ 19
PC1250
22 ~ 25
25 ~ 28
PC200,PC210
13 ~ 16
16 ~ 19
PC2000
24 ~ 27
27 ~ 30
PW200,220
14 ~ 17
17 ~ 20
PC220,PC230,PC24
0
14 ~ 17
17 ~ 20
.Persamaan 3.6
Keterangan :
LT
HLT
DT
RT
3-5
SLT
3.4.2
3-6
.Persamaan 3.7
Dimana :
F
Vn
Vt
mengacu pada parameter kondisi penggalian, yang terlihat pada tabel 2.2.
Tabel 3.3.
Bucket Fill Factor Standar untuk Berbagai Tipe Material
Conditio
n
Easy
Average
Rather
Difficult
Excavating Conditions
Excavating natural ground of clayey soil, clay, or soft soil
Excavating natural ground of soil such as sandy soil and
dry soil
Excavating
natural ground of sandy soil with gravel
Loading Blasted Rock
Bucket Fill
Factor
1.1 1.2
1.0 1.1
0.8 0.9
0.7 0.8
satu
sasaran
yang
penting
dalam
kelangsungan
operasi
3-7
.Persamaan
3.8
Dimana :
L min = Lebar jalan angkut minimum, m
n
= Jumlah lajur
Wt
3-8
Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan
belakang pada saat membelok;
jalan minimum pada belokan, yaitu seperti terlihat di bawah ini (Suwandhi,
2004 : 3)
di mana :
Wmin
.Persamaan
3.9
3-9
Fa
Fb
Gambar 3.2
Lebar Jalan Angkut Dua Lajur Pada Belokan
3.4.5
Grade Resistance
Grade resistance adalah tahanan yang timbul dan harus diatasi oleh pull
(gaya) dari mesin, sehubungan dengan kendaraan bergerak menaik (up hill)
(Indonesianto, 2008 : IV-6)
Kemiringan atau grade jalan angkut merupakan satu faktor penting yang
harus diamati secara detail dalam kegiatan kajian terhadap kondisi jalan
tambang tersebut. Hal ini dikarenakan kemiringan jalan angkut berhubungan
langsung dengan kemampuan alat angkut, baik dari pengereman maupun dalam
mengatasi tanjakan.
3-10
x
Gambar 3.3
Grade Resistance
Kemiringan (grade) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
grade tan () = h
x
Keterangan :
.Persamaan
3.10
Cross Slope
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan
terhadap bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk
penampang melintang cembung. Dibuat demikian dengan tujuan untuk
memperlancar penyaliran. Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air yang
ada pada permukaan jalan akan segera mengalir ke tepi jalan angkut, tidak
berhenti dan mengumpul pada permukaan jalan. Hal ini penting karena air yang
menggenang pada permukaan jalan angkut akan membahayakan kendaraan
yang levat dan mempercepat kerusakan jalan.
Sumber: Suwandhi, 2004: 13
3-11
Gambar 3.4
Penampang Melintang Jalan Angkut
Angka cross slope dinyatakan dalam perbandungan jarak vertical (b) dan
horizontal (a) dengan satuan mm/m. Jalan angkut yang baik memiliki cross slope
antara 1/50 sampai 1/25 atau 20 mm/m sampai 40 mm/m. (Suwandhi, 2004 : 1213).
3.4.7
Swell Factor
Swell adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari
material
pengembangan
volume
digali
dari
(swell).
tempat
Untuk
aslinya,
menyatakan
maka
akan
berapa
terjadi
besarnya
Tabel 3.4.
Representative Swell For Different Classes of Earth
3-12
Class of Earth
5 15
Top Soil
10 - 25
Loamy Soil
10 - 35
Common Earth
20 - 45
Clay
30 - 60
Solid Rock
50 - 80
Volume Bank (m 3 )
3
SF = Volume Loose (m )
persamaan3.11
3.4.8
persamaan 3.12
faktor yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu efisiensi kerja. Efektivitas alat
tersebut bekerja tergantung dari beberapa hai yaitu:
-kemampuan operator pemakai alat,
-pemilihan dan pemelihara an alat,
-perencanaan dan pengaturan letak alat,
-topografi dan volume pekerjaan,
-kondisi cuaca,
-metode pelaksanaan alat.
3-13
Kondisi
Operasi
Alat
Baik Sekali
Baik
Sedang
Buruk
Buruk Sekali
Pemeliharaan Mesin
Baik
Sekali
0,83
0,78
0,72
0,63
0,52
Baik
Sedang
Buruk
0,81
0,75
0,69
0,61
0,50
0,76
0,71
0,65
0,57
0,47
0,70
0,65
0,60
0,52
0,42
Buruk
Sekali
0,63
0,60
0,54
0,45
0,32
E=
CT
x 100
CT +WT
.Persamaan
3.13
Dimana :
E
CT
WT
3-14
a) Mechanical Avaibility
Persamaan untuk mechanical availability adalah :
Mechanical Availability (%) =
...persamaan 3.14
Hours worked atau operation hours di mulai dari operator / crew berada di
satu alat dan alat tersebut berada dalam kondisi operable ( mesin dan bagianbagian lain siap dipakai operasi ). Hours worked ini termasuk delay time. Delay
time tersebut meliputi :
a. Kehilangan waktu saat dari dan menuju tempat kerja
b. Moving time
c. Waktu untuk lubrikasi, pengisian bahan bakar, pemeliharaan alat
d. Waktu untuk safety meeting
Repair hours adalah waktu yang dipergunakan untuk: Actual repair,
Waiting
for
repair,
Waiting
for
part,
Waktu
yang
hilang
untuk
maintenance/perawatan
b) Physical of availability
Persamaan untuk Physical availability adalah :
Physical availability (%) =
.. persamaan 3.15
Stand by hours adalah waktu di mana alat siap pakai (tidak rusak), tetapi
karena satu dan lain hal tidak dipergunakan ketika operasi penambangan sedang
berlangsung. Perlu diingat bahwa off shift tidak diperhitungkan sebagai stand by
time.
Scheduled hours adalah waktu di mana tambang dikerjakan (the pit is
worked). Dan hal ini meliputi hours worked + repair hours + stand by hours.
Selain kedua cara di atas (mechanical availability dan physical
availability), masih ada dua faktor lagi untuk mengoreksi jam kerja alat yang
sesungguhnya, yaitu: (Indonesianto, 2008 : III-110)
3-15
Istilah untuk hours worked, repair hours dan stand by hours sama dengan
yang sudah diterangkan sebelumnya.
2. Effective utilization (EU)
.... persamaan 3.17
Na x Ctm Nm x Cta
Faktor Keserasian =
Nm x Cta
3-16
Dimana :
Na
Nm
Cta
Ctm
-Faktor keserasian < 1, maka alat gali muat akan sering menganggur
-Faktor keserasian = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi artinya kedua alat
tersebut akan sama-sama sibuk sehingga tidak perlu menunggu
-Faktor keserasian > 1, maka alat angkut akan sering menganggur
Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang diperlukan untuk melayani
satu unit alat gali muat dapat menggunakan rumus faktor keserasian diatas,
dengan beberapa asumsi yang harus digunakan, yaitu :
-Jumlah alat gali muat = 1
-Nilai faktor keserasian (MF) = 1
Sehingga rumus diatas dapat disederhanakan menjadi :
1 =
Na Ctm
1 x Cta
atau
Na =
Cta Ctm
Ctm
TVP
N a= KP x 100 %
persamaan 3.20
3-17
Dimana :
Na
= jumlah alat
Tvp
Kp
(Indonesianto,
2008:5-6) :
Nadi lapangan
Target Produksi
Produktifitas Alat
.Persamaan 3.21
Nadisediakan
.Persamaan 3.22
..Persamaan 3.23
3-18
3-19