BAB I

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah kesehatan yang

penting, karena apabila kesehatan gigi dan mulut tidak diperhatikan maka akan
menimbulkan gangguan seperti karies dan penyakit periodontal. Berdasarkan hasil
Survei Kesehatan RI tahun 2004, prevalensi karies gigi mencapai 90,5%. 1 Karies gigi
sulit dihilangkan karena terdapat interaksi yang kompleks antara faktor sosial,
perilaku, budaya, pola diet, dan faktor biologis yang mempengaruhi inisiasi serta
progresivitas karies.2 Salah satu faktor penyebab gangguan pada gigi dan mulut
adalah pola diet yang buruk seperti terlalu sering mengonsumsi makanan yang
memiliki kadar gula tinggi sejenis permen karet. Permen karet merupakan makanan
yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena dapat bertahan cukup lama di dalam
mulut.
Penggunaan gula pasir (sukrosa) dalam permen karet dapat mempengaruhi
streptococcus mutans, karena gula pasir (sukrosa) dipecah menjadi monosakarida
oleh enzim glukosiltransferase yang dihasilkan Streptococcus mutans. Hasil
pemecahan ini berupa glukan dan fruktan, yang digunakan pada proses metabolisme
glikolisis hingga menghasilkan energi dan asam yang dapat menyebabkan gigi
karies.3 Meningkatnya minat masyarakat terhadap permen karet, membuat produsen

permen karet mulai mengganti sukrosa dengan xylitol, xylitol merupakan jenis gula
alkohol sederhana yang dapat mengurangi sintesis polisakarida ekstraseluler, dan
menghambat adhesi Streptococcus mutans.4,5
Melalui penulisan skripsi ini, penulis berharap agar para pembaca dapat lebih
menyadari pentingnya pengaruh zat pemanis dalam permen karet yang baik bagi
kesehatan gigi. Diharapkan melalui informasi ini, masyarakat dapat lebih cermat
dalam memilih permen karet yang aman untuk dikonsumsi.