Anda di halaman 1dari 15

Siti Hasanah

Dessy: Sari
Tanggal
Praktikum
12-03-2015
240210120105
Tanggal Penyerahan:
19-03-2015
Asisten
: Sylvia Harnah
LAPORAN PRAKTIKUM
PENILAIAN SENSORI PANGAN

Mempelajari Tekstur Makanan

Disusun Oleh :
Siti Hasanah D S J

240210120105

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2015

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
I.

TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat tekstur dari

bermacam-macam jenis makanan, mengenal perbedaan tekstur dari suatu jenis


makanan/bahan dengan jenis makanan lainnya, dan mengenal sifat tekstur yang
harus dimiliki oleh suatu jenis makanan.

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
II.

TEORI DASAR
Kenampakan suatu produk merupakan sifat yang sangat penting dalam

menunjang kualitas atau mutu produk tersebut. Sifat ini dapat pula mempengaruhi
penerimaan konsumen terhadap produk tertentu, sehingga akan berpengaruh pula
terhadap nilai jual produk tersebut. Tekstur adalah suatu sifat bahan/produk yang
dirasakan melalui sentuhan kulit ataupun pencicipan. Sifat sifat tekstur juga
dapat diperkirakan dengan menggunakan sebelah mata (berkedip) seperti
kehalusan atau kekerasan dari kehalusan atau kekentalan cairan. Suara atau bunyi
dapat menunjukkan tekstur kerenyahan dari kerupuk atau crispy food. (Sofiah. B.
D., dkk, 2015)
Beberapa sifat tekstur makanan antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Halus kuat kasar


Liat/keras renyah rapuh
Empuk kenyal liat
Berpasir rasa bubur bergetah
Encer kental
Lengket lekat liat
Lembut berpasir berbutir kasar
Kering lembab basah berair
Berlemak berminyak
Parameter tekstur dibagi menjadi finger feel dan mouth feel. Finger feel

adalah kesan kinestetik jari tangan mencakup kelompok kesan yang dinyatakan
dengan firmness, softness, dan juiciness. Mouth feel adalah kesan kinestetik
pengunyahan makanan dalam mulut yang mencakup kelompok kesan yang
dinyatakan dengan istilah chewiness, fibrousness, grittiness, mealiness, stickiness,
dan oiliness. Penilaian tekstur dengan menggunakan jari tangan dilakukan dengan
meletakkan sedikit sampel diantara jari telunjuk dan ibu jari kemudian kedua jari
tersebut digerakkan berputar untuk mengenali adanya tekstur berpasir atau
berbutir kemudian kedua jari tersebut digerakkan membuka menutup untuk
mengenali adanya tekstur lengket, kental, atau encer. (Kramer, 1966)
Langit-langit mulut sangat sensitif terhadap sentuhan. Ciri geometris
tekstur dapat dirasakan pada bagian permukaan langit-langit. Lidah merupakan
organ yang aktif selama proses pengunyahan dan menekan bahan pada langitlangit atas (Piggot, 1984).
Gigi mempunyai peranan penting dalam penilaian sensorik tekstur
makanan. Cabang pembuluh darah syaraf gigi berakhir di membran periodontal

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
yang terdapat pada sekeliling akar gigi. Pembuluh-pembuluh tersebut sangat
sensitif terhadap tekanan yang kecil dan tetap bertahan pada tekanan yang besar
(Piggot, 1984). Gigi seri digunakan untuk memotong makanan, gigi taring untuk
merobek, geraham depan untuk merobek dan menghancurkan makanan,
sedangkan geraham belakang untuk menggiling dan menghancurkan makanan
(Bourne, 1982)

III.
3.1

ALAT DAN BAHAN


Alat

1.
2.
3.
4.

Sendok plastik
Piring plastik
Pisau
Gelas porcelain

3.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bahan
Teh
Kopi
Kerupuk
Nenas
Saus tomat
Singkong rebus
Mentega kacang / pindakas
Permen

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
9.
10.

Koya
Mentimun

IV.

PROSEDUR

4.1

Karakteristik Tekstur Air Teh dan Saus Tomat

4.1.1

Berdasarkan penglihatan
1. Cairan teh dan kopi diambil sebanyak satu sendok kemudian
dituangkan kembali ke dalam wadah asalnya.
2. Kekentalan /kepekatan dan kelembutan

4.1.2

cairan

tersebut

dideskripsikan.
3. Hasil pengamatan dicatat pada lembaran diktat praktikum.
Berdasarkan perabaan jari tangan
1. Cairan teh dan kopi diteteskan diantara dua jari tangan (telunjuk
dan ibu jari).
2. Tekstur yang dirasakan dideskripsikan sesuai dengan sifat tekstur

yang tertera pada pendahuluan.


3. Hasil pengamatan dicatat pada lembaran diktat praktikum.
4.1.3 Berdasarkan perabaan yang dapat dirasakan melalui indera mulut
(bibir, langit - langit, lidah, dan gigi)
1. Cairan teh dan kopi diambil satu sendok lalu disuapkan kemudian
dikunyah dengan menggerakkan lidah kemudian ditekan perlahanlahan.
2. Tekstur yang dirasakan dideskripsikan sesuai dengan sifat tekstur

4.2

yang tertera pada pendahuluan.


3. Hasil pengamatan dicatat pada lembaran diktat praktikum.
Karakteristik Tekstur dari Permen, Koya, Kerupuk, Mentimun dan
Pindakas (Mentega Kacang)

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
4.2.1 Berdasarkan perabaan jari tangan
1. Sampel yang telah disajikan kecuali mentimun diletakkan diantara
dua jari tangan (telunjuk dan ibu jari) kemudian ditekan diantara
jari tangan.
2. Tekstur yang dirasakan dideskripsikan sesuai dengan sifat tekstur,
yaitu halus, kasar, atau berbutir dan lembek, kenyal, padat, atau

4.2.2

keras.
3. Hasil pengamatan dicatat pada lembaran diktat praktikum.
Berdasarkan perabaan indera mulut
1. Sampel yang telah disajikan kecuali mentimun diambil satu sendok
lalu disuapkan kemudian dikunyah dengan menggerakkan lidah
kemudian ditekan perlahan-lahan.
2. Tekstur yang dirasakan dideskripsikan sesuai dengan sifat tekstur,

4.2.3

yaitu lembek, rapuh, empuk, lengket, berpasir, atau berminyak.


3. Hasil pengamatan dicatat pada lembaran diktat praktikum.
Berdasarkan pendengaran
1. Kerupuk dan mentimun dipotong dengan tangan di posisi dekat
telinga.
2. Bunyi yang ditimbulkan didengar dan diberikan gambaran tingkat
kerenyahannya, yaitu sangat renyah, renyah, agak renyah, tidak

4.3
4.3.1

renyah, atau lembek.


3. Hasil pengamatan dicatat pada lembaran diktat praktikum.
Karakteristik Tekstur Nenas dan Singkong Rebus
Berdasarkan perabaan indera mulut
1. Sampel yang disajikan dikunyah perlahan - lahan.
2. Tekstur yang dirasakan dideskripsikan sesuai dengan sifat tekstur,
yaitu kering, lembab, atau berair.
3. Tekstur nenas diamati, apakah terasa berpasir, gembos, empuk,
kenyal, atau liat?
4. Tekstur singkong rebus diamati, apakah berbutir seperti tepung,
seperti bubur, atau lengket?

V.
5.1

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Tekstur Air Teh, Saus Tomat, dan Air Kopi

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
Tabel 5.1.1 Karakteristik Tekstur Air Teh, Saus Tomat, dan Air Kopi
Berdasarkan Penglihatan
Karakteristik Tekstur
Contoh
Kekentalan
Kehalusan
Air Teh
Sangat encer
Halus
Saus Tomat Sangat kental
Halus
Air Kopi
Encer
Tidak halus, berampas, berpasir
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa air teh memiliki kenampakan
sangat encer sehingga menjadi sampel yang paling encer dibandingkan sampel
lain. Air teh bertekstur halus tanpa terlihat ada pasir/granula yang mengendap. Hal
tersebut dikarenakan bila teh yang digunakan adalah teh celup, kantung teh yang
digunakan sangat baik dan berpori kecil sehingga tidak ada ampas teh yang
menembus keluar.
Saus tomat terlihat sangat kental berdasarkan penglihatan. Cairan saus
tomat sendiri telihat halus tanpa adanya padatan-padatan terlarut secara
makroskopis. Hal tersebut dikarenakan proses pembuatan saus tomat tersebut
melalui pengolahan dan homogenisasi yang baik sehingga tampak memiliki
konsistensi yang tinggi.
Air kopi juga tampak encer seperti halnya air teh, namun pada air kopi
terlihat secara makroskopis/kasat mata bahwa terdapat padatan atau pasir-pasir
ampas mengendap bila kopi didiamkan (tidak diaduk). Air kopi dengan ampas
merupakan produk kopi tanpa melalui proses instanisasi, sehingga ketika powder
kopi tersebut diseduh, granula kopi tidak menyerap air dengan sangat sempurna
sehingga tidak terlihat homogen dengan air.
Tabel 5.1.2 Karakteristik Tekstur Air Teh, Saus Tomat, dan Kopi
Menggunakan Jari Tangan
Tekstur
Contoh
Kekentalan
Kehalusan
Air teh
Sangat encer
Halus
Saus Tomat
Sangat kental
Halus
Air Kopi
Encer
Paling tidak halus, berpasir
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Hasil pengamatan dengan jari tangan menunjukkan air teh sangat encer
seperti halnya pada pengamatan penglihatan. Air teh yang ditaruh pada jari tangan
dan digosok-gosok tidak terasa adanya pasir-pasir daun teh sehingga air teh terasa
halus seperti air namun dengan rasa sedikit sepat.

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
Saus tomat terasa sangat kental ketika ditaruh di jari tangan, kekentalan
pada produk makanan seperti saus tomat atau saus sambal dapat dikatakan sebagai
konsistensi. Saus tomat dapat dikatakan memiliki konsistensi yang tinggi. Tekstur
saus tomat juga terasa halus tanpa adanya padatan yang tidak larut atau tidak
homogen.
Air kopi saat diaduk dan di taruh di jari tangan terasa encer. Tekstur air
kopi yang encer memiliki karakteristik yang heterogen, yaitu adanya padatan yang
tidak larut air, sehingga ketika digosok dengan jari akan terasa pasir/granula kopi.
Keberadaan pasir/granula kopi tersebut membuat air kopi bertekstur kasar.
Tabel 5.1.3. Karakteristik Tekstur Air Teh, Saus Tomat, dan Air Kopi
Menggunakan Indera Mulut
Tekstur
KebasahanContoh
Kekentalan
Kehalusan
Keberminyakan
Paling halus,
Air Teh
Encer seperti air
Basah
sepat
Saus Tomat
Sangat kental
Halus
Basah sedikit berminyak
Air Kopi
Encer
Berpasir
Sangat basah
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Hasil pengamatan menggunakan indera mulut atau secara spesifik
menggunakan lidah menunjukkan bahwa air teh memiliki sifat encer seperti air,
kehalusan air teh sendiri adalah halus namun dengan after-taste yang sepat.
Karakteristik kebasahan air teh sendiri sangat basah atau berair karena air teh
merupakan produk pangan cair seperti halnya air minum.
Saus tomat terasa kental di lidah dan terasa halus saat digosokkan ke
langit-langit mulut. Saus tomat terasa basah karena mengandung air yang tinggi
serta terasa sedikit berminyak. Kehalusan saus tomat terbilang sangat halus dan
merupakan larutan homogen dengan konsistensi tinggi (Bourne, 1982).
Saus tomat adalah bahan pangan yang paling kental karena ketika
dituangkan dari sendok, bahan tidak mengalir jatuh, tetapi menempel di sendok
serta tidak berubah bentuk. Saus tomat lebih kental dibandingkan air teh dan air
kopi karena dalam proses pengolahannya menggunakan bahan pengental, yang
dapat berupa bahan pengental alami atau CMC (Carboxy Methyl Cellulosa).
Penggunaan bahan pengental ini bertujuan untuk mempersingkat waktu
pemanasan sehingga zat gizi yang terkandung di dalamnya tidak rusak (Alam,
2009).

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
Air kopi memiliki tekstur encer dan saat dirasakan pada langit-langit mulut
terasa berpasir dikarenakan adanya ampas kopi karena produk kopi tersebut tidak
melalui proses instanisasi sehingga granula kopi tidak dapat menyerap air dengan
sempurna (Bourne, 1982). Sifat kebasahan kopi juga terbilang sangat basah
seperti halnya air teh.
5.2

Karakteristik Tekstur Permen, Koya, dan Pindakas

Tabel 5.2.1 Karakteristik Tekstur Permen, Koya, Kerupuk dan Pindakas


Menggunakan Jari Tangan
Karakteristik Tekstur
Contoh
Lembut-keras
Keras/liat-rapuh Halus-kasar
Lainnya
Permen
Agak keras
Liat
Halus
Lengket
Koya
Agak keras
Rapuh
Halus
Kerupuk
Sedikit keras
Rapuh
Halus
Berminyak
Lembut agak
Pindakas
Liat
Kasar
Berlemak
keras
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Permen memiliki tekstur yang agak keras. Tekstur sampel permen
terbilang agak keras karena soft candy tersebut sudah terlalu lama berkontak
dengan udara. Tekstur permen yang keras saat disentuh permukaannya dibarengi
dengan tekstur yang agak liat karena permen masih dapat bengkok atau dent bila
diberikan gaya mekanis lebih besar seperti ditekan. Permen sendiri bertekstur
halus, dikatakan halus karena tidak ada gula yang mengkristal. Sifat lainnya dari
permen adalah lengket dan meninggalkan kelengketan pada jari setelah
memegangnya karena kandungan gula yang tinggi.
Tekstur koya terasa keras saat disentuh. Koya yang diberi gaya mekanis
lebih besar lagi akan menjadi rapuh dan akan menjadi buyar dengan serpihanserpihan seperti pasir. Serpihan-serpihan koya tersebut bila digosok terasa halus
karena partikel serpihan pasir tersebut sangat kecil.
Kerupuk bertekstur agak keras saat disentuh pertama kali, namun bila
dipatahkan atau dipotek dengan tangan akan terasa bahwa kerupuk tersebut
masih renyah. Hal tersebut dapat dikarenakan kerupuk sudah agak lama berkontak
dengan udara namun belum terlalu lama untuk menghilangkan kerenyahan di
bagian dalam. Tekstur kerupuk sendiri dapat dikatakan halus tanpa adanya
padatan kontaminan (kotoran) seperti pasir, batu, dan lain-lain.
Pindakas dapat dikatakan bertekstur keras karena memiliki konsistensi
yang sangat tinggi. Pindakas juga terasa sangat liat dan kasar karena adanya

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
butiran-butiran kacang yang besar. Karakteristik lain pada pindakas adalah terasa
sangat berminyak karena mentega sebagai bahan baku utamanya.
Tabel 5.2.2 Karakteristik Tekstur Permen, Koya, Kerupuk dan Pindakas
Menggunakan Indera Mulut
Karakteristik Tekstur
Lembu
Empu Lengke
Berlema
Contoh
Keras
Rapuh
t
k
t
k
Permen

Koya

Kerupuk

Pindakas

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)


Sampel permen melalui pengamatan dengan indera mulut memiliki tekstur
yang sama dengan pengamatan menggunakan jari tangan. Kesan yang pertama
kali dirasakan saat mengunyah permen adalah keras, namun setelah beberapa kali
dikunyah, permen tersebut akan terasa empuk dan lengket.
Koya memiliki tekstur yang lembut berdasarkan indera mulut dan berbeda
dengan kesan pertama saat pengamatan dengan jari tangan (lihat Tabel 5.2.1). Hal
tersebut karena koya cepat lumat di lidah dengan bantuan cairan saliva atau air
liur. Tekstur koya sendiri juga sangat rapuh saat diletakkan di atas lidah.
Kerupuk terasa keras saat pertama kali diletakkan di lidah, namun kerupuk
tersebut segera lumat dan lembut dengan bantuan saliva. Kerupuk juga terasa
berminyak tanpa meninggalkan after-taste berlemak yang berlebihan.
Pindakas terasa sangat lengket di mulut sampai ke langit-langit mulut.
Tekstur pindakas sendiri terasa sedikit keras, namun rasa keras tersebut diperoleh
dari adanya butiran-butiran besar kacang yang dapat dikunyah. Tekstur lain dari
pindakas adalah berlemak karena pindakas terdiri dari mentega dan kacang
sebagai bahan baku karena mentega dan kacang merupakan bahan pangan dengan
kandungan lemak yang sangat tinggi.
Tabel 5.2.3

Karakteristik Tekstur Kerupuk dan Mentimun Menggunakan


Indera Pendengaran
Contoh
Kerenyahan
Kerupuk
Renyah
Mentimun
Agak renyah
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
Kerupuk memiliki tekstur sangat renyah. Tekstur renyah tersebut dapat
ditunjukkan dengan terdengarnya suara crisp saat kerupuk dikunyah.
Kerupuk pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu kerupuk halus dan
kerupuk kasar. Kerupuk kasar dibuat hanya dari bahan pati yang ditambahkan
bumbu sedangkan kerupuk halus ditambah lagi dengan bahan berprotein, seperti
ikan sebagai bahan tambahan. Kerupuk tapioka mempunyai kandungan protein
yang rendah (Istianti, 2006).
Mentimun memiliki kadar air yang tinggi namun terkadang mentimun
tetap memiliki kerenyahan. Sampel mentimun yang disediakan sendiri memiliki
tekstur agak renyah karena tidak alot saat digigit. Hal tersebut ditandai dengan
terdengarnya suara crsip saat mentimun tersebut digigit dan dikunyah.
5.3

Karakteristik Tekstur Nenas, Mentimun dan Singkong Rebus


Nenas dan singkong rebus merupakan dua komoditas yang berbeda. Nenas

tergolong buah - buahan sedangkan singkong rebus tergolong umbi - umbian.


Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3.1 Karakteristik Tekstur Nenas dan Singkong Rebus Menggunakan
Indera Mulut
Karakteristik Tekstur
Contoh
BerpasirRasa buburKering-lembab
Empuk-liat
kasar
bergetah
Nenas
Lembab
Sedikit renyah
Berpasir
Bergetah
Singkong
Lembab
Empuk
Halus
Mealy
rebus
Mentimun
Lembab
Agak renyah
Halus
Juicy
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Nenas memiliki tekstur sangat lembab saat diletakkan di atas lidah.
Tekstur yang dirasakan saat dikunyah pertama adalah agak renyah karena masih
terdengar suara crisp meskipun dengan intensitas yang tidak tinggi. Nenas yang
dikunyah dan digosok ke langit-langit mulut menggunakan lidah terasa sedikit
berpasir. Tekstur berpasir pada bagian daging buat seringkali disebabkan oleh
jaringan sklereid (Kimbal, 1988). Tekstur lain dari nenas sendiri adalah bergetah.
Sampel singkong rebus terbilang lembab karena singkong ini melalui
proses perebusan yang membuat uap air masuk ke pori-pori daging singkong.
Kesan yang dirasakan saat singkong dikunyah adalah empuk dan mealy. Mealy

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
adalah rasa ber-pati yang diperoleh dari makanan yang mengandung pati tinggi
seperi kentang, nasi, ubi, dan lain-lain. Lembab enandakan bahwa uap air atau
steam masuk dengan merata dan mematangkan singkong tersebut sampai ke
bagian dalam.
Mentimun terasa basah di mulut namun terasa agak renyah saat dikunyah.
Tekstur mentimun juga terbilang halus dengan butiran-butiran biji timun yang
agak besar namun karena kandungan air yang tinggi membuat biji tersebut tidak
keras dan halus saat digigit. Menurut Santoso (2011), mentimun merupakan
pangan yang juicy dengan kadar air daging mentimun 96% dan kadar air biji
mentimun adalah 40% - 70%.

VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengamatan, air teh dan air kopi memiliki tingkat kekentalan
yang tidak lebih dari saus tomat dan basah serta berair sedangkan saus tomat
memiliki tingkat kekentalan dan kehalusan yang tinggi dan berminyak.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, permen memiliki tekstur yang keras, liat, halus
dan lengket; koya memiliki tekstur yang lembut, halus, dan rapuh; kerupuk
memiliki tekstur yang keras, rapuh, kasar, dan berminyak ; serta pindakas
memiliki tekstur yang kasar, liat dan berlemak.
3. Berdasarkan hasil pengamatan, tekstur kerupuk lebih renyah dibandingkan
mentimun sedangkan mentimun memiliki tekstur yang agak renyah.
4. Berdasarkan hasil pengamatan, nenas memiliki tekstur yang lembab, liat, berpasir,
dan bergetah; sampel singkong rebus memiliki tekstur kering, empuk, berpasir,
dan bergetah; sampel mentimun memiliki tekstur lembab, liat, lembut, dan
bergetah.
6.2

Saran
1. Praktikan diharapkan sudah mengataui berbagai jenis tekstur serta
definisinya agar saat melakukan uji tekstur praktikan tidak salah menulis
jenis dan karakteristik tekstur dari sampel yang diuji.

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105

DAFTAR PUSTAKA
Alam Md. K, M Ahmed, M Islam, and J.B Eun. 2009. Effect Carboxy Methyl
Cellulose and Starch as Thickening Agent on The Quality of Tomato
Ketchup. Pakistan Journal of Nutrition, Pakistan.
Bourne M.C, 1982. Food Texture and Viscosity. Departement of Food Science
and Technology. New York State Agricultural Experiment Station and
Institute of Food Science Cornell Univ. Geneva, New York.
Istanti, I. 2006. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadaap Sifat Fisik dan Sensori
Kerupuk Ikan Sapu-sapu (Hyposarcus pardalis) yang Dikeringkan dengan
Menggunakan Sinar Matahari. [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kimball, John W., 1988. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Siti Soetarmi
Tjitrosomo dan Nawangsari Sugiri. Erlangga. Jakarta.
Kramer, A. dan Twigg, B.S. 1966. Fundamental of Quality Control the Food
Industry. The AVI Publishing Company Inc, Westport Connecticut.
Piggot, J.R. 1984. Sensory Analysis of Foods. Elsevier Applied Science.
Publishers, New York.
Santoso, U. 2011. Bahan Ajar Mata Kuliah Kimia Pangan dan Hasil Pertanian
Universitas Gajah Mada. Fakultas Teknologi Pertanian, Univeristas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Sofiah B.D, Cucu S.A, Herlina M., In-In H. 2015. Buku Ajar Penuntun Praktikum
Penilaian Sensori Pangan. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105

DISKUSI
1. Bila saudara panen padi, kacang polong, ataupun apel, apakah setiap tanaman
rumpun akan menghasilkan produk yang mempunyai kenampakan seragam?
jelaskan jawaban saudara!
Tidak, karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakseragaman atu
produk misalnya umur tanaman, tempat penanaman, penanganan pra-panen
dan pasca panen.
2. Apabila saudara pergi ke pasar, perhatikan cara bagaimana setiap bahan atau
produk makanan disusun. Bagaimanakah setiap jenis bahan itu disusun dalam
beberapa kelompok, apa yang menjadi dasar pengelompokan tersebut ?
Apakah setiap kelompok ini mempunyai harga yang sama / berbeda ?
Jelaskan!
Pengelompokkan tempat penyimpanan/penyajian di supermarket guna
memudahkan

konsumen

dalam

memilih

produk

yang

akan

dibeli.

Pengelompokan bahan contohnya sayur maupun akan berbeda dilihat dari


ukurannya. Produk dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Setiap kelompok
mempunyai harga yang berbeda karena berbeda pula jenis dan produknya.
Ukuran yang besar akan dipisahkan dengan yang kecil. Sayur atau buah yang
segar akan dipisahkan dengan yang layu sehingga dari pemisahan
pengelompokan tersebut mengakibatkan harganya berbeda pula tiap
kelompoknya.

Siti Hasanah Dessy Sari


240210120105
3. Mengapa kita perlu memperhatikan karakteristik daging buah apel dan
kentang segar ?
Untuk mengetahui tingkat kesegaran buah dan kentang. Apabila buah apel dan
kentang yang sudah tidak segar maka akan terjadi proses oksidasi yang
menyebabkan warnanya menjadi coklat.

Anda mungkin juga menyukai