Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adat merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa, merupakan salah
satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad. Oleh karena itu,
maka tiap bangsa di dunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri-sendiri yang satu dengan yang
lainnya tidak sama. Justru oleh karena ketidak samaan itu dapat di katakan bahwa adat itu
merupakan unsur yang terpenting yang memberikan identitas kepada bangsa yang
bersangkutan.Tingkatan peradaban, maupun cara penghidupan yang modern, ternyata
tidak mampu menghilangkan adat kebiasaan yang hidup dalam masyarakat, yangterlihat
dalam proses kemajuan zaman itu adalah, bahwa adat tersebutmenyesuaikan diri dengan
keadaan dan kehendak zaman, sehingga adat itumenjadi kekal serta tetap segar.Adat
merupakan endapan kesusilaan dalam masyarakat yaitu bahwa:kaidah-kaidah adat itu berupa
kaidah-kaidah kesusilaan yang kebenarannya telahmendapat pengakuan umum dalam
masyarakat itu. Meskipun ada perbedaan sifatatau perbedaan corak antara kaidah-kaidah
kesusilaan dan kaidah-kaidah hukum, namun bentuk-bentuk perbuatan yang menurut hukum
di larang atau disuruh ituadalah menurut kesusilaan bentuk-bentuk yang dibela atau
dianjurkan. Sehingga pada hakikinya dalam patokan lapangan itu juga hukum itu berurat
padakesusilaan. Apa yang tidak dapat terpelihara lagi hanya oleh kaidah
kesusilaan,diikhtiyarkan pemeliharaannya dengan kaidah hukum.Melacak asal muasal hukum
adat adalah dengan cara memahami akar dimana kaidah-kaidah kesusilaan itu diakui dan
diyakini mempunyai daya mengikat dan memaksa bagi masyarakat adat. Dengan demikian
kaidah-kaidah kesusilaan atau norma yang mereka yakini tersebut menjadi baku dan kokoh
sehingga menjadi hukum adat. Norma dan hukum mempunyai hubungan dengan kesusilaan,
langsung atau tidak langsung. Dengan demikian maka dalam sistem hukum yang sempurna
tidak ada tempat bagi sesuatu yang tidak selaras atau yang bertentangan dengan kesusilaan.
Demikian juga dengan hukum Adat teristimewa disini dijumpai perhubungan dan persesuaian
yang langsung antara hukum dan kesusilaan pada akhirnya hubungan antara Hukum dan Adat
yaitu sedemikian langsungnya sehingga istilah buat yang di sebut Hukum Adat itu
tidak dibutuhkan oleh rakyat biasa yang memahamkan menurut halnya sebutan Adatitu,
atau dalam artinya sebagai (Adat) sopan-santun atau dalam artinya sebagai hukum. Hukum
adat juga mengatur terkait kewarisan dalam ruang lingkup hidup masyarakatnya, di samping

waris adat di Indonesia berlaku hukum-hukum waris lainnya, yakni hukum waris islam dan
hukum waris menurut hukum barat atau Burgerlijk Wetboek.
.

Anda mungkin juga menyukai