Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik hidung bagian luar, ada tanda-tanda yang sudah baku
walaupun tidak patognomonik.1 Gejala fisik pada anak adalah adanya bayangan
gelap di kelopak mata bawah akibat sumbatan vena di daerah orbita, hidung dan
sinus yang biasanya menetap akibat bocornya hemosiderin (Allergic Shiners),
Dennie-Morgan lines adalah garis pada kulit di kelopak mata bawah. Allergic
Salute adalah kebiasaan anak menggosok-gosok hidung karena gatal dengan
telapak tangan ke arah atas yang akan mengakibatkan timbulnya garis melintang
di dorsum nasi sepertiga bawah (Allergic Crease). Pada anak dengan sumbatan
hidung kronik dapat menimbulkan facies adenoid karena sering bernafas lewat
mulut. Hal ini akan menyebabkan lengkung palatum yang tinggi dan gangguan
pertumbuhan gigi sehingga terjadi penonjolan ke depan dari gigi seri atas. Pasien
sering menggerak-gerak mulut dan gigi saat tidur terutama pada anak untuk
mengatasi masalah gejala rasapenuh di telinga akibat sumbatan tuba. Kadangkadang ditemukan adanya krusta dan kulit yang kasar di daerah nostril.2
Selain itu, pemeriksaan hidung luar juga dapat dilakukan dengan cara inspeksi dan
palpasi. Kelainan-kelainan yang mungkin didapat adalah sebagai berikut :
-

Kelainan kongenital seperti agenesis hidung, hidung bifida, atresia nares


anterior.

Radang, misal selulitis, infeksi spesifik

Kelainan bentuk, misal saddle nose, hidung betet (hump).

Kelainan akibat trauma

Tumor

Rinoskopi Anterior adalah pemeriksaan rongga hidung dari depan dengan


memakai spekulum hidung. Tangan kiri memegang speculum dengan ibu jari (di
atas/depan) dan jari telunjuk (dibawah/belakang) pada engsel speculum. Jari
tengah diletakan dekat hidung, sebelah kanan untuk fiksasi. Jari manis dan
kelingking membuka dan menutup spekulum. Speculum dimasukkan tertutup ke
dalam vestibulum nasi setelah masuk baru dibuka. Tangan kanan bebas : dapat
membantu memegang alat-alat pinset dan kait dsb, menahan kepala dari

belakang/tengkuk atau mengatur sikap kepala. Melebarkan nares anterior dengan


meregangkan ala nasi. Melihat jelas dengan menyisihkan rambut hidung.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada rinoskopi anterior :
-

Mukosa. Dalam keadaaan normal berwarna merah muda, pada radang


berwarna merah, pada alergi pucat atau kebiruan (livid)

Septum. Normalnya terletak ditengah dan lurus, perhatikan apakah


terdapat deviasi, krista, spina, perforasi, hematoma, abses, dll.

Konka. Perhatikan apakah konka normal (eutrofi), hipertrofi, hipotrofi


atau atrofi

Sekret. Bila ditemukan sekret perhatikan jumlah, sfat dan lokalisasinya

Massa.3

Endoskopi nasal
Endoskopi nasal tidak hanya memainkan peran yang penting untuk diagnosis
rinosinusitis tetapi juga dapat membantu untuk terapi yang tepat. Alasan mengapa
banyak dokter menggunakan endoskopi nasal:
-

Gejala-Gejala pasien saja tidak dapat menjadi patokan untuk mendiagnosis.

Endoskopi merupakan fasilitas diagnostik yang lebih baik dan dapat


mendeteksi kelainan yang tidak ditemukan pada saat anamnesa,
pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan pencritraan.

Perubahan warna hijau kekuningan tampak pada permukaan nasal

Kultur

endoskopik

berguna

menyebabkan rinosinusitis.4

untuk

mengetahui

organisme

yang

Referensi
1. Baratawidjaya KG. Reaksi Hipersensitivitas, dalam : Imunologi Dasar.
Ed.7. Jakarta, Balai penerbit FKUI. 2006; 157-161.
2. N Irawati. Panduan Penatalaksaan Terkini Rinitis Alergi, dalam :
Kumpulan Makalah Simposium Current Opinion in Allergy and Clinical
Immunology. Divisi Alergi Imunologi klinik. FKUI/RSUPN-CM.
Jakarta, 2002.
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Ed.3.1998. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai