Anda di halaman 1dari 130

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASA

R DI DESA TERTINGGAL KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008


SKRIPSI
Oleh: AGUSTARIA GINTING NIM. 061000212
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

ii
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASA
R DI DESA TERTINGGAL KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masy
arakat
Oleh: AGUSTARIA GINTING NIM. 061000212
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

iii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DEN
GAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TERTINGGAL KECAMATAN PAN
GURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2008 Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh
AGUSTARIA GINTING NIM. 061000212 Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Pen
guji Skripsi Pada Tanggal 09 Januari 2009 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat U
ntuk Diterima Tim Penguji Ketua Penguji Penguji I
Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH NIP. 130702002 Penguji II
drh. Hiswani, M.Kes NIP. 132084988 Penguji III
Drh. Rasmaliah, M.Kes NIP.390009523
Drs. Jemadi ,M.Kes NIP. 131996168
Medan, Maret 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan
,
dr. Ria Masniari Lubis, MSi NIP: 131124053
i
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

iv ABSTRAK Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang ditularkan mel
alui tanah, dengan dampak mengganggu perkembangan fisik, kecerdasan, mental, pre
stasi, dan menurunkan ketahanan tubuh. Hasil survei Dinas Kesehatan Provinsi Sum
atera Utara di Sekolah Dasar ditemukan prevalensi kecacingan 68%. Survei Sub Pro
gram P2P dan PL Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir di 44 Sekolah Dasar ditemukan
prevalensi kecacingan 25,49%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak SD Negeri di desa t
ertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Penelitian bersifat observasio
nal analitik dengan desain cross sectional. Populasi 202 orang anak dan sampel a
dalah total sampling. Hasil penelitian ditemukan prevalensi kecacingan 56,40%. P
revalensi Ascaris lumbricoides 38,60%. Proporsi berdasarkan jenis infeksi campur
an 47,40%. Proporsi kelompok umur 6-8 tahun 48,50%, laki-laki 57,40% dan makan o
bat cacing 6 bulan 81,70%. Proporsi tidak memiliki jamban 76,70%, tempat biasa p
embuangan tinja di kebun 52,00%, personal higiene kategori sedang 68,30%. Propor
si Ascaris lumbricoides + Trichuris trichiura 40,70%. Derajat infestasi Ascaris
lumbricoides ringan 89,74%, Trichuris trichiura ringan 100% dan Hookworm ringan
95,12%. Prevalensi kelompok umur 12 tahun 65,50%, perempuan 58,10%, dan makan ob
at cacing 6 bulan 68,50%. Hasil uji Chi Square Tidak ada hubungan bermakna antar
a faktor umur, jenis kelamin, kepemilikan jamban, tempat biasa buang air besar d
engan kejadian kecacingan. Ada hubungan bermakna antara personal higiene, makan
obat cacing dengan kejadian kecacingan (p < 0,05) . Kepada pihak sekolah agar se
nantiasa memberikan pengetahuan pentingnya personal higiene dan penyediaan saran
a air bersih serta jamban untuk mencegah terjadinya infeksi kecacingan. Kepada D
inas Kesehatan Kabupaten Samosir dan Puskesmas Buhit supaya meningkatkan pembina
an dan melaksanakan program penanggulangan kecacingan yang sudah berjalan. Kata
Kunci : Infeksi Kecacingan, Anak Sekolah, Desa Tertinggal
iia
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

v ABSTRACT Worm Infections is one of the soil transmitted diseases that have imp
acted in influencing physic, intelligence, and body resistance. The results of a
survey have done by the Provincial of Health of North Sumatra at Elementary sch
ools found that 68% of the pupils have infected by worms. A survey done by the C
DC and Healthy Environment at District of Health Samosir found that from 44 Elem
entary schools 25.49% of school children have infected by worms. This study was
designed to determine the association of factors with the state of worm infectio
n among the pupils at public elementary schools in undeveloped villages in the S
ub-district of Pangururan, District of Samosir. The study was done by analytical
observation using cross sectional study. Population consist of 202 children and
sample is total sampling. The results of the study showed that 56.40% of the pu
pils were infected by worms. The proportion of Ascaris lumbricoides was 38.60%.
The proportion of mixed infections was 47.40%. The proportion of infected childr
en in the age-group of 6-8 years was 48.50%, males 57.40%, and having taken medi
cine against worms > 6 months was 81.70%. The proportion of them not having acce
ss to a toilet was 76.70%. The proportion of them who usually defecate in the ga
rden is 52.00%, have moderate personal hygiene 68.30%. The proportion of Ascaris
lumbricoides and Trichuris trichiura 40.70%. Have infections of Ascaris lumbric
oides 89.74%, Tirchuris trichiura 100% and Hookworm 95.12%. The prevalence rate
of infections in the age group of > 12 years was 65.50%, female 58.10% and havin
g taken medicine against worms > 6 months 68.50%. The results of the Chi square
test showed that no significant association between the factors of age, sex, hav
ing access to a toilet, and the place of defecation, with being infected by worm
s. There was a significant association between personal hygiene and having taken
medicine against worms with being infected by worms (p < 0.05). Suggest to the
school teachers to keep the personal hygiene of school children and to provide c
lean water and toilets to avoid infection by worms. The Department of Health at
Samosir District and the Buhit Health Centre should have to increase their educa
tional programs and to continue implementing their present programs in minimizin
g the worms infection. Keywords : Worm infection, Elementary schools children, u
ndeveloped villages
iib
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama Tempat/ Tanggal Lahir Agama Status Perkawinan Alamat Rumah
: Agustaria Ginting : Juhar, 15 Agustus 1972 : Kristen Katolik : Belum Menikah :
Jl. Beringin III No. 9 Helvetia Medan, Sumatera Utara
Riwayat Pendidikan
: : Tahun 1979-1986 : Tahun 1986-1989 : Tahun 1989-1992 : Tahun 1994-1997 : Tahu
n 2006-2009
1. SD Impres No. 043944, Juhar Kab. Karo 2. SLTP Negeri Juhar, Kab. Karo 3. SLTA
Negeri Tigabinanga, Kab. Karo 4. Akademi Perawat St. Elisabet Medan 5. Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU, Medan
iii
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

vii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas segala berka
t dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul F
aktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar
Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 dengan baik
. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendi
dikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dalam Penyusu
nan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pih
ak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu dr. Ria Masniari
Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utar
a. 2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH, selaku Kepala Departemen Epidemi
ologi dan Pembimbing I yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan penulis d
alam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu drh. Hiswani M.kes, selaku Dosen pembimbi
ng II yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
. 4. Ibu drh. Rasmaliah M.Kes, selaku Dosen penguji I yang memberi saran dan kri
tik untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Jemadi
M.Kes, selaku Dosen penguji II yang memberi saran dan kritik untuk membantu pen
ulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

viii 6. Ibu dr. Halinda Sari Lubis M.KKK, selaku Pembimbing Akademik selama perk
uliahan yang ikut berperan dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Sumihar Sin
aga selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri No. 137637 Sigumbang dan Ibu Kartini Sita
nggang selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri No. 176385 Huta Tinggi Kecamatan Pangu
ruran yang telah banyak membantu dan memberikan masukan kepada penulis untuk men
yelesaikan skripsi ini. 8. Bapak Manigor Simbolon SKM, sebagai Kepala Dinas Kese
hatan Kabupaten Samosir yang telah memberi dukungan dalam penelitian ini. 9. Ibu
dr. Friska Situmorang sebagai Kepala Puskesmas serta Staf Puskesmas Buhit yang
ikut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini 10. Bapak Julianus Barus d
an Ibu Agnes Sembiring selaku petugas laboratorium yang telah memberikan bantuan
yang tak terhingga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Ibu Veroni
ka, dr. Endang, dr. Nimpan Karo-karo, Helpi Sitanggang, Natalia Sitinjak, Riama,
Novi, Dosma, Rosmani Manihuruk, Susan Lumban Tobing terima kasih atas bantuan,
dukungan dan doannya. 12. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i di lingkungan Departem
en Epidemiologi, serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu pers
atu yang juga ikut berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
v
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

ix Teristimewa ucapan terima kasih kepada orang tua tercinta, S. Ginting dan R.
br. Tarigan, yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik penulis sejak kecil, s
erta Ordo dan Persaudaraan Kapusin Emmaus Helvetia yang senantiasa memberikan du
kungan doa, materi, moral sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini. P
enulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu disempurnakan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun dan me
mperkaya materi skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu menyertai da
n memberkati kita semua dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkann
ya. Medan, Januari 2009 Penulis
vi
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ........................................


.............................. i ABSTRAK .......................................
.............................................................. iia ABSTRACT ....
................................................................................
.............. iib DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................
.............................. iii KATA PENGANTAR ..............................
..................................................... iv DAFTAR ISI ............
................................................................................
...... vii DAFTAR TABEL ........................................................
................................ x DAFTAR GAMBAR................................
.......................................................... xii BAB 1 PENDAHULUAN
................................................................................
. 1.1. Latar Belakang ..........................................................
.................... 1.2. Perumusan Masalah ....................................
.................................. 1.3. Tujuan Penelitian ......................
.................................................... 1.3.1. Tujuan Umum ........
........................................................... 1.3.2. Tujuan Khusus
.. 1.4. Manfaat Penelitian BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
................ 2.2. Penyebab dan Morfologi ...................................
......................... 2.3. Daur Hidup ......................................
.......................................... 2.4. Epidemiologi Penyakit Kecacingan
............................................ 2.4.1. Distribusi dan Frekuensi Pe
nyakit Kecacingan ............... 2.4.2. Faktor Lingkungan .....................
.................................... 2.5. Cara Penularan .......................
.................................................... 2.6. Diagnosa .............
...................................................................... 2.7. Tand
a dan Gejala ...................................................................
.... 2.8. Upaya Pencegahan .....................................................
................ 2.8.1. Pencegahan Primer ......................................
.................. 2.8.2. Pencegahan Sekunder ..................................
.................. BAB 3 KERANGKA KONSEP .. 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
................................. 3.2. Definisi Operasional ....................
............................................. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis
Penelitian ....................................................................
...... 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................
.............. 4.2.1. Lokasi Penelitian ........................................
.................... 4.2.2. Waktu Penelitian ...................................
......................... 4.3. Populasi dan Sampel .............................
........................................ 4.3.1. Populasi .......................
..................................................... 4.3.2. Sampel ............
................................................................... 1 1 5 5 5 5
7 8 8 8 12 15 15 17 19 20 20 20 20 21 22 22 22
26 26 26 26 27 27 27
vii
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xi 4.4. Metode Pengumpulan Data ................................................


........... 4.4.1. Data Primer .................................................
....................... 4.4.2. Data Sekunder ...................................
................................ 4.5. Aspek Pengukuran .........................
................................................ 4.6. Instrumen Penelitian .....
................................................................ 4.7. Teknis Ana
lisa Data .....................................................................
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Data Sekunder ......................................
...................................... 5.1.1. Kondisi Geografis ................
........................................... 5.1.2. Demografi ...................
.................................................... 5.1.2.1. Jumlah Penduduk ..
............................................ ... 5.1.2.2. Sarana Kesehatan .....
............ .............................. 5.1.2.3. Data Sepuluh Penyakit Terbe
sar di Puskesmas Buhit................... ......................................
............ 5.1.2.4. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan ................ .... 5.
2. Data Primer .................................................................
............... 5.2.1. Prevalensi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar ...........
. 5.2.2. Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Pada Anak Sekol
ah Dasar ..................................... 5.2.3. Proporsi kejadian Kecacing
an Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing..................................... .......
................................... 5.2.4. Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasar
kan Jenis Cacing Campuran..................................... .................
........ 5.2.5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar ...............................
.... . 5.2.6. Lingkungan Anak Sekolah Dasar ....................................
. 5.2.7. Kejadian Kecacingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeksi Kecacingan ....
....................................................... 5.2.8. Analisis Hubungan
Umur Dengan Kejadian Kecacingan . 5.2.9. Analisis Hubungan Jenis Kelamin Dengan
Kejadian Kecacingan ...........................................................
.......... 5.2.10. Analisis Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Kecacing
an ....................................................... 5.2.11. Analisis Hubu
ngan Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadian Kecacingan...................
........................ 5.2.12. Analisis Hubungan Personal Higiene Dengan Kejad
ian Kecacingan ...................................................... .. 5.2.13.
Analisis Hubungan Frekuensi Makan Obat Cacing Dengan Infeksi Kecacingan .......
..................... .................. BAB 6 PEMBAHASAN ... 6.1. Preval
ak Sekolah Dasar . ............ 6.2. Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan J
enis Cacing Anak Sekolah Dasar .................................................
..................... 27 27 28 28 29 30
31 31 32 32 33 33 34 35 35 35 36 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 46 47
viii
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xii 6.3. Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Anak Seko
lah Dasar ........................................................ .. 6.4. Propo
rsi Kejadian Kecacingan berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Campuran Anak Sekolah D
asar ................................................ .... 6.5. Karakteristik An
ak Sekolah Dasar .............................................. 6.6. Lingkungan
Anak Sekolah Dasar ................................................. 6.7. Berat
Ringannya Infeksi Kecacingan Anak Sekolah Dasar ......... 6.8. Hubungan Umur Den
gan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar ............................. .......
.......................................... 6.9. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Ke
jadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar ......... .................................
.......................... 6.10. Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Kec
acingan Anak Sekolah Dasar... .............................................. 6.1
1. Hubungan Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekola
h Dasar .................................. 6.12. Hubungan Personal Higiene Denga
n Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar .......................................
............................. 6.13. Hubungan Frekuensi Makan Obat Cacing Dengan
Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar . .. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ..............
............................................ 7.1. Kesimpulan ...................
.............................................................. 7.2. Saran ......
................................................................................
....
49 51 53 55 59 61 63 64 66 68 70 73 73 74
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian 2. Hasil Pemeriksaan Feses Anak
SD Negeri Kecamatan Pangururan 3. Master Data Hasil Penelitian 4. Hasil Output A
nalisis Univariat dan Bivariat 5. Surat Izin Penelitian 6. Surat Keterangan Sele
sai Penelitian 7. Klasifikasi Kelurahan Kecamatan Pangururan 8. Surat Keputusan
Bupati Samosir 9. Jawaban Atas Pertanyaan 10. Peta Kecamatan Pangururan
ix
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xiii DAFTAR TABEL Halaman Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jeni
s Kelamin di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2007 .................
........................................................................ 32 Juml
ah Sarana Kesehatan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2007 . .....
......................................... Jenis Penyakit dan Jumlah Penderita di
Puskesmas Buhit Tahun 2007. ...................................................
........................... Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Buhit
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2007. .......... Distribusi Preval
ensi Kejadian Kecacingan Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Ka
bupaten Samosir Tahun 2008 .....................................................
.......................... Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Caci
ng Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun
2008. ............................................... Distribusi Proporsi Kejadi
an Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing di Desa Tertinggal Kecamatan Pang
ururan Kabupaten Samosir Tahun 2008. ...........................................
.... Distribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Ca
mpuran Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Ta
hun 2008 ........... Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Karakter
istik di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008. ....
........................................... Distribusi Proporsi Anak Sekolah Das
ar Berdasarkan Lingkungan di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samo
sir Tahun 2008. ............................................... Distribusi Propo
rsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeksi Cacing Ascaris lumbr
icoides, Trichuris trichiura, Hookworm Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertingga
l Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 ............................
................................................... 33 33 34
Tabel 5.1.
Tabel 5.2. Tabel 5.3. Tabel 5.4. Tabel 5.5.
35
Tabel 5.6.
35
Tabel 5.7.
36
Tabel 5.8.
36
Tabel 5.9.
37
Tabel 5.10.
38
Tabel 5.11.
39
x
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xiv Tabel 5.12. Tabulasi Silang Hubungan Umur Dengan Kejadian Kecacingan Pada An
ak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun
2008. ............................ Tabulasi Silang Hubungan Jenis Kelamin Denga
n Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangu
ruran Kabupaten Samosir Tahun 2008. .......... Tabulasi Silang Hubungan Kepemili
kan Jamban Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008........... ..................
............................................................. Tabulasi Silang Hu
bungan Tempat Biasa Pembuang Tinja Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah
Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008......
............................................................................ ...
........ Tabulasi Silang Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008........... ..........................................................
..................... Tabulasi Silang Hubungan Frekuensi Makan Obat Cacing Denga
n Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangu
ruran Kabupaten Samosir Tahun 2008.......... ...................................
..................................
40
Tabel 5.13.
41
Tabel 5.14.
42
Tabel 5.15.
43
Tabel 5.16.
44
Tabel 5.17.
45
xi
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xv DAFTAR GAMBAR Halaman Cacing Ascaris lumbricoides Dewasa. ...................


.................... 9 Ascaris lumbricoides: A. Betina; B; Jantan. .............
................. Cacing Trichuris trichiura dewasa (Kiri : Betina, Kanan : Jant
an)... .........................................................................
.......... Cacing Ancylostoma duodenale Dewasa. ................................
.. Cacing Necator americanus Dewasa. ........................................ Si
klus hidup Cacing Ascaris lumbricoides ................................ Siklus H
idup Cacing Trichuris trichiura. .................................. Siklus hidup
Cacing Hookworm.. .............................................. Distribusi Pre
valensi Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pang
ururan Kabupaten Samosir Tahun 2008..... .......................................
..................... Distribusi Prevalensi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jeni
s Cacing Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Sa
mosir Tahun 2008 ............................. Distribusi Proporsi Kejadian Keca
cingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Ke
camatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008..... ...... Distribusi Proporsi
Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Campuran Anak Sekolah Dasar di Desa
Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008..... ...... Distri
busi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan umur di Desa Tertinggal Kecamatan P
angururan Kabupaten Samosir Tahun 2008..... ....................................
...................................... Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Be
rdasarkan Jenis Kelamin di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosi
r Tahun 2008.................. .............................. Distribusi Propors
i Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Frekuensi Makan Obat Cacing di Desa Tertinggal
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008..... ........................
10 10 11 12 13 14 15
Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3. Gambar 2.4. Gambar 2.5. Gambar 2.6. Gambar 2
.7. Gambar 2.8. Gambar 6.1.
46
Gambar 6.2.
48
Gambar 6.3.
50
Gambar 6.4.
51
Gambar 6.5.
53
Gambar 6.6.
54
Gambar 6.7.
55
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xii

xvi Gambar 6.8. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Kepemilikan J
amban di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008.....
........................ Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Temp
at Biasa Pembuangan Tinja di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samo
sir Tahun 2008 .............................
56
Gambar 6.9.
57
Gambar 6.10. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Personal Higiene
di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 ..........
....................................................... Gambar 6.11. Diagram Bar
Tabulasi Silang Antara Umur Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar di De
sa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 ........... Gamb
ar 6.12. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Dengan Kejadian Kecaci
ngan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosi
r Tahun 2008 ........... Gambar 6.13. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Kepemil
ikan Jamban Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kec
amatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008..................................
........................................................ Gambar 6.14. Diagram Ba
r Tabulasi Silang Antara Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadian Kecacinga
n Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir T
ahun 2008................................................ Gambar 6.15. Diagram B
ar Tabulasi Silang Antara Personal Higiene Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekol
ah Dasar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008...
................................................................................
....... Gambar 6.16. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Frekuensi Makan Obat Cac
ing Dengan Kejadian Kecacingan Anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Tertinggal Keca
matan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 ..................................
...............................
58
61
63
64
66
68
70
xiii
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 termaktub t
ujuan bangsa Indonesia, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tu
mpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidu
pan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan p
ardamaian abadi dan kehidupan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggar
akan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah, t
ermasuk di dalamnya pembangunan bidang kesehatan.1 Kebijakan pembangunan kesehat
an telah ditetapkan beberapa program dan salah satu program yang mendukung bidan
g kesehatan ialah program upaya kesehatan masyarakat. Adapun tujuan program ini
antara lain meningkatkan mutu kesehatan, mencegah terjadinya penyebaran penyakit
menular, menurunkan angka kesakitan, kematian, yang dilaksanakan secara menyelu
ruh, terpadu dan
berkesinambungan.2 Pencegahan dan pengobatan penyakit menular seperti infeksi ke
cacingan, pemerintah dan masyarakat telah bersama-sama melaksanakan berbagai pro
gram pemberantasan infeksi kecacingan, terutama di sekolah dasar. Kegiatan terse
but meliputi penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan tepat guna, hig
iene keluarga dan higiene pribadi. 3 Infestasi cacing pada manusia banyak dipeng
aruhi faktor perilaku, lingkungan tempat tinggal dan manipulasi terhadap lingkun
gan. Penyakit kecacingan
1
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

ii banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi dan terutama mengenai kel
ompok masyarakat dengan personal higiene dan sanitasi lingkungan yang kurang bai
k.4 Kerugian dan dampak akibat infeksi kecacingan tidak menyebabkan manusia mati
mendadak akan tetapi dapat mempengaruhi pemasukan, pencernaan, penyerapan dan m
etabolisme makanan. Selain dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan, ment
al, prestasi, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit l
ain.5 Penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau Soil Transmitted He
lminths yang sering dijumpai pada anak usia Sekolah Dasar yaitu Ascaris lumbrico
ides, Trichuris trichiura dan Hookworm.6 WHO tahun 2006, mengatakan bahwa kejadi
an penyakit kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cac
ing Ascaris lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing Trichuris trichiura d
an 740 juta orang terinfeksi cacing Hookworm.7 Hasil survei kecacingan Sekolah D
asar di 27 Propinsi Indonesia menurut jenis cacing tahun 20022006 didapatkan bahw
a pada tahun 2002 prevalensi Ascaris lumbricoides 22,0%, Trichuris trichiura 19,
9% dan Hookworm 2,4%. Tahun 2003 prevalensi Ascaris lumbricoides 21,7%, Trichuri
s trichiura 21,0% dan Hookworm 0,6%. Tahun 2004 prevalensi Ascaris lumbricoides
16,1%, Trichuris trichiura 17,2% dan Hookworm 5,1%. Tahun 2005 prevalensi Ascari
s lumbricoides 12,5%, Trichuris trichiura 20,2% dan Hookworm 1,6% dan pada tahun
2006 prevalensi Ascaris lumbricoides 17,8%, Trichuris trichiura 24,2% dan Hookw
orm 1,0%. 8
2
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

iii Berdasarkan Survei Seksi P2ML Sub Dinas P2P & PL, Dinas Kesehatan Tingkat I
Sumatera Utara pada anak Sekolah Dasar di tiga belas Kabupaten/Kota tahun 2003-2
006 diperoleh hasil yaitu prevalensi Ascaris lumbricoides 39%, Trichuris trichiu
ra 24%, dan Hookworm 5%.9 Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Samosir (2004) pend
erita kecacingan sebanyak 790 orang dan penyakit ini berada pada urutan ke 10 da
ri sepuluh penyakit terbesar. Menurut laporan Bidang Yankes Kabupaten Samosir (2
006) ditemukan penderita kecacingan sebanyak 2.252 orang dan penyakit ini berada
pada urutan ke 6 dari 10 penyakit terbesar. Angka penderita kecacingan tahun 20
07 sebanyak 2.352 orang dan berada pada urutan 7 dari 10 penyakit terbesar. Hasi
l survei kecacingan yang dilaksanakan oleh Sub Program P2P dan PL Dinas Kesehata
n Kabupaten Samosir (2007) di 44 Sekolah Dasar diperoleh prevalensi cacing Ascar
is lumbricoides 23%, Trichuris trichiura 2% dan Hookworm 0,49%. 10, 11, 12,13 Ke
camatan Pangururan mempunyai luas wilayah 121,43 km2, dengan 28 desa. Pekerjaan
penduduk sebahagian besar mempunyai mata pencaharian petani dan berkebun. Daerah
ini masih banyak dijumpai pemukiman yang belum memenuhi sanitasi lingkungan, fa
ktor utamanya ialah tingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang masih rendah. Beb
erapa desa seperti desa Parmonangan, Aek Nauli, Pardomuan Nauli, Parbaba Dolok,
Huta Tinggi, Parhorasan, berada pada daerah atau desa yang tertinggal. Daerah at
au desa tertinggal ialah daerah atau desa yang relatif kurang berkembang dibandi
ngkan dengan daerah atau desa lain dalam sekala nasional. Adapun kriterianya ial
ah (1) Secara geografis yaitu: sulit dijangkau karena letaknya perbukitan/pegunu
ngan oleh transportasi, (2) Sumber daya alam yaitu:
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
3

iv sumber daya alam yang terbatas, (3) Sumber daya Manusia yaitu: daerah ini mem
punyai tingkat pendidikan yang rendah serta keterampilan yang relatif rendah, (4
) Prasarana dan Sarana yaitu: keterbatasan transportasi, pendidikan, irigasi dan
air bersih, (5) Daerah Rawan Bencana dan Konflik Sosial yaitu seringnya suatu d
aerah mengalami bencana alam dan konflik sosial dan (6) Kebijakan Pembangunan ya
ng kurang memihak pembangunan daerah.14,15 Jumlah penduduk Kecamatan Pangururan
28.553 jiwa, 4.213 orang merupakan anak Sekolah Dasar yang terdaftar di 37 Sekol
ah Dasar Negeri dan 208 terdaftar di Sekolah Dasar Swasta. Sekolah Dasar Negeri
No. 173763 Sigumbang desa Parhorasan dan SD Negeri No. 176385 desa Huta Tinggi b
erada pada daerah atau desa tertinggal dengan sanitasi lingkungan kurang baik de
ngan kriteria WC belum ada / tidak berfungsi dengan baik, air bersih yang kurang
, beberapa lantai rungan Sekolah Dasar Negeri tersebut sudah terkelupas dan berd
ebu. Pada tahun 2006 penyakit kecacingan di kecamatan ini berada pada urutan ke
delapan dari 10 penyakit terbesar dengan jumlah sebanyak 1.127 orang dan pada ta
hun 2007 penyakit kecacingan berada pada urutan ke 4 dengan jumlah sebanyak 578
orang. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak S
ekolah Dasar di desa tertinggal dan sanitasi lingkungannya yang kurang baik.
4
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

v 1.2. Perumusan Masalah Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan denga


n kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangu
ruran Kabupaten Samosir tahun 2008. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Un
tuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada an
ak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun
2008. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui prevalensi kejadian kecacingan p
ada anak SD di desa tertinggal tahun 2008. b. Untuk mengetahui prevalensi kejadi
an kecacingan berdasarkan jenis cacing pada anak SD di desa tertinggal. c. Untuk
mengetahui distribusi proporsi kejadian kecacingan berdasarkan jenis infeksi ca
cing pada anak SD di desa tertinggal. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi ke
jadian kecacingan berdasarkan jenis cacing campuran pada SD di desa tertinggal.
e. Untuk mengetahui distribusi proporsi anak sekolah dasar berdasarkan karakteri
stik (umur, jenis kelamin, frekuensi makan obat cacing) pada anak SD di desa ter
tinggal.
5
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

vi f. Untuk mengetahui distribusi proporsi anak sekolah dasar berdasarkan lingku


ngan (kepemilikan jamban, tempat biasa pembuangan tinja, personal higiene) pada
anak SD di desa tertinggal. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi kejadian kec
acingan berdasarkan berat ringannya infeksi cacing usus pada anak SD di desa ter
tinggal. h. Untuk mengetahui prevalensi kejadian kecacingan berdasarkan karakter
istik (umur, jenis kelamin, frekuensi makan obat cacing) pada anak SD di desa te
rtinggal. i. Untuk mengetahui hubungan umur dengan kejadian kecacingan pada anak
SD di desa tertinggal. j. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan kejadi
an kecacingan pada anak SD di desa tertinggal. k. Untuk mengetahui hubungan kepe
milikan jamban dengan kejadian kecacingan pada anak SD di desa tertinggal. l. Un
tuk mengetahui hubungan tempat biasa pembuangan tinja dengan kejadian kecacingan
pada anak SD di desa tertinggal. m. Untuk mengetahui hubungan personal higiene
dengan kejadian penyakit kecacingan anak SD di desa tertinggal. n. Untuk mengeta
hui hubungan frekuensi makan obat cacing dengan kejadian kecacingan pada anak SD
di desa tertinggal.
6
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

vii 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai informasi bagi staf pengajar di Sekolah D
asar agar dapat memberikan pengarahan/penyuluhan tentang pencegahan penyakit kec
acingan di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 2. Sebagai sumbangan pemikira
n terhadap upaya penanggulangan penyakit kecacingan serta bahan evaluasi dalam p
rogram penanggulangan penyakit kecacingan pemerintah khususnya Kecamatan Panguru
ran Kabupaten Samosir.
7
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

viii BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Defenisi Kecacingan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dengan memb
eri imbuhan ke dan akhiran an terhadap suatu kata benda maka terhadap kata terse
but mengandung arti menderita atau mengalami kejadian. Dengan demikian, kata kec
acingan berarti seseorang yang mengalami kecacingan. Sedangkan Menurut Dinkes Ja
wa Timur (2003) Kecacingan ialah penyakit yang disebabkan karena masuknya parasi
t (berupa cacing) ke dalam tubuh manusia.16,17
2.2. Penyebab dan Morfologi Helmint (cacing) adalah salah satu kelompok parasit
yang dapat merugikan manusia. Berdasarkan taksonomi, helmint dibagi menjadi dua
yaitu: 1. Nemathelminthes (cacing gilik) 2. Plathyhelminthes (cacing pipih) Caci
ng yang termasuk Nemathelminthes yaitu kelas Nemotoda yang terdiri dari Nematode
usus dan Nematoda jaringan. Sedangkan yang termasuk
Plathyhelminthes adalah kelas Trematoda dan Cestoda.18 Namun yang akan dibahas d
i bawah ini adalah kelompok Nematoda usus. Sebab sebagian besar dari Nematoda us
us ini merupakan penyebab kecacingan yang sering dijumpai pada masyarakat Indone
sia khususnya pada usia Sekolah Dasar. Diantara Nematoda usus ini yang sering me
nginfeksi manusia ditularkan melalui tanah atau disebut soil transmitted helminth
s yakni :
8
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

ix a. Ascaris lumbricoides b. Trichuris trichiura c. Hookworm (Necator americanu


s dan Ancylostoma duodenale)19 a. Ascaris lumbricoides Cacing Ascaris lumbricoid
es salah satu penyebab kecacingan pada manusia yang disebut penyakit askariasis.
Cacing dewasa mempunyai ukuran paling besar di antara Nematoda intestinalis yan
g lain. Bentuknya silindris (bulat panjang), ujung anterior lancip. Bagian anter
ior dilengkapi oleh tiga bibir yang tumbuh dengan sempurna. 18,20 Cacing betina
berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan cacing jantan, dengan ukuran panj
angnya 20-35 cm. Pada cacing betina bagian posteriornya membulat dan lurus. Tubu
hnya berwarna putih sampai kekuning kecoklatan dan diselubungi oleh lapisan kuti
kula yang bergaris halus. Cacing jantan panjangnya 10-30 cm, warna putih kemerah
-merahan. Pada cacing jantan ujung posteriornya lancip dan melengkung ke arah ve
ntral dilengkapi pepil kecil dan dua buah spekulum berukuran 2 mm. 19,20,21
Gambar 2.1. Cacing Ascaris lumbricoides Dewasa31
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
9

x
Gambar 2.2. Ascaris lumbricoides: A. Betina; B; Jantan31
b. Trichuris trichiura Dalam bahasa Indonesia cacing ini dinamakan cacing cambuk
karena secara menyeluruh bentuknya seperti cambuk. Hospes defenitifnya adalah m
anusia. Cacing ini lebih sering ditemukan bersama-sama dengan cacing Ascaris lum
bricoides. Cacing dewasa hidup di dalam usus besar manusia terutama di daerah se
kum dan kolon. Penyakit yang disebabkannya disebut trikuriasis. 18,20 Telur Tric
huris trichiura berbentuk bulat panjang dan memiliki sumbat yang menonjol di kedua
ujungnya, dan dilengkapi dengan tutup (operkulum) dari bahan mucus yang jernih.
Telur berukuran 50-54 x 32 mikron. Kulit luar telur berwarna kuning tengguli da
n bagian dalam jernih. Cacing jantan panjangnya 4 cm, dan cacing betina penjangn
ya 5 cm.19,21
Gambar 2.3. Cacing Trichuris trichiura dewasa(Kiri : betina, Kanan : jantan)31
10
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xi c. Hookworm Ada beberapa spesies cacing tambang yang penting dalam bidang med
ik, namun yang sering menginfeksi manusia ialah cacing Necator americanus dan An
cylostoma duodenale. Hospes dari kedua cacing ini adalah manusia. Dan kedua caci
ng ini menyebabkan penyakit Nekatoriasis dan Ankilostomiasis.20 Telur cacing tam
bang sulit dibedakan, karena itu apabila ditemukan dalam tinja disebut sebagai t
elur hookworm atau telur cacing tambang. Bentuk telurnya oval, dinding tipis dan
rata, warna putih. Larva pada stadium rhabditiform dari cacing tambang sulit di
bedakan. Panjangnya 250 mikron, ekor runcing dan mulut terbuka. Larva pada stadi
um filariform (Infective larvae) panjangnya 700 mikron, mulut tertutup ekor runc
ing dan panjang oesophagus 1/3 dari panjang badan. 19,21 Cacing dewasa jantan be
rukuran 8 sampai 11 mm sedangkan betina berukuran 10 sampai 13 mm. Cacing Necato
r americanus betina dapat bertelur 9.000 butir/hari sedangkan cacing Ancylostoma
duodenale betina dapat bertelur 10.000 butir/hari. 18,21
Gambar 2.4. Cacing Ancylostoma duodenale Dewasa 31
11
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xii
Gambar 2.5. Cacing Necator americanus Dewasa 31
2.3. Daur Hidup a. Ascaris lumbricoides Manusia dapat terinfeksi cacing ini kare
na mengkonsumsi makanan, minuman yang terkontaminasi telur cacing yang telah ber
kembang. Telur yang telah berkembang tadi menetas menjadi larva di dalam usus ha
lus. Selanjutnya larva tadi akan bergerak menembus pembuluh darah dan limfe di u
sus untuk kemudian mengikuti aliran darah ke hati atau aliran limfe ke ductus th
oracicus menuju ke jantung. Setelah sampai di jantung larva ini akan dipompakan
ke seluruh tubuh antara lain ke paru-paru. Larva di dalam paru-paru ini mencapai
alveoli dan tinggal selama 10 hari untuk berkembang lebih lanjut. Bila larva in
i telah mencapai ukuran 1,5 mm, ia mulai bermigrasi ke saluran nafas, ke epiglot
is dan kemudian ke esofagus, lambung akhirnya kembali ke usus halus dan menjadi
dewasa yang berukuran 15-35 cm.22 Seekor cacing betina mampu menghasilkan 200.00
0-250.000 telur perhari. Telur yang telah dibuahi akan menjadi matang di tanah y
ang lembab dalam waktu 3
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
12

xiii minggu dan dapat hidup lama serta tahan terhadap pengaruh cuaca buruk. Kese
luruhan siklus hidup ini berlangsung kurang lebih 2-3 bulan. Cacing dewasa ini a
kan tahan hidup di dalam rongga usus halus hospes selama 9-12 bulan.18,22
Gambar 2.6. Siklus hidup Cacing Ascaris lumbricoides 31
b. Trichuris trichiura Manusia terinfeksi cacing ini melalui makanan yang terkon
taminasi telur cacing yang telah berembrio. Telur yang tertelan akan menetas di
duodenum dan larva yang keluar akan melekat di villi usus. Untuk perkembangan la
rvanya cacing ini tidak mempunyai siklus paru-paru. Larva ini akan tetap tinggal
di villi usus selama 20-30 hari untuk kemudian bergerak ke coecum dan kolon bag
ian proximal. Pada infeksi yang berat, cacing dapat pula ditemukan di ileum, app
endix, bahkan seluruh usus besar. Cacing dewasa membenamkan bagian anteriornya d
i mukosa
13
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xiv usus dan mulai memproduksi telur sebanyak 2000-7000 telur perhari. Telur yan
g dihasilkan cacing ini akan keluar dari tubuh bersama tinja. Di luar tubuh, di
tempat yang lembab dan hangat, telur ini akan mengalami pematangan dalam waktu 2
- 4 minggu dan siap menginfeksi host lain. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuh
an mulai dari telur sampai menjadi dewasa adalah
1-3 bulan.20,22
Gambar 2.7. Siklus Hidup Cacing Trichuris trichiura 32
Sumber : Prof. Dr. Sri Oemijati
c. Hookworm Cacing jantan dan betina dewasa berhabitat di usus kecil terutama je
jenum, tetapi pada infeksi yang berat, cacing ini dapat pula ditemukan di lambun
g. Telur yang dihasilkan betinanya akan dikeluarkan bersama-sama tinja, 2-3 hari
kemudian menetas dan keluar larva rhabditiform, selama 2 hari larva rhabditifor
m tumbuh menjadi larva filariform (infektif) yang tahan terhadap perubahan iklim
dan dapat
14
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xv hidup selama 7-8 minggu di tanah lembab. Larva filariform menembus kulit, mas
uk ke pembuluh darah kapiler dan mengikuti peredaran darah masuk ke jantung kana
n, kemudian paru-paru, lalu ke pharynx, kemudian ke usus halus dan di sana menja
di dewasa.19 Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit. Infeksi Ancyl
ostoma duodenale juga mungkin dengan menelan larva filariform.20
Gambar 2.8. Siklus hidup Hookworm 32
2.4. Epidemiologi Penyakit Kecacingan 2.4.1. Distribusi dan Frekuensi Penyakit K
ecacingan a. Orang Penyakit kecacingan dapat menyerang semua golongan umur dan j
enis kelamin. Menurut Depkes RI (2004) infeksi kecacingan yang disebabkan cacing
15
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xvi soil transmitted helminths terjadi pada semua golongan umur sebesar 40%-60%, s
edangkan pada usia Sekolah Dasar (7-15 tahun) sebesar 60%-80%. 3 Menurut penelit
ian Ginting (2001-2002) pada anak Sekolah Dasar di Kabupaten Tanah Karo dari 120
sampel ditemukan 84 orang yang positif kecacingan dengan rincian anak laki-laki
sebanyak 51orang (60,7%) dan anak perempuan sebanyak 33 orang (39,3%). 23 Sejak
tahun 2002 angka kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar terlihat mengalami
fluktuasi yaitu dari 33,3%, menurun menjadi 33,0% pada tahun 2003, tahun 2004 m
eningkat menjadi 46,8%, kemudian menurun lagi tahun 2005 yaitu 28,4%, dan pada t
ahun 2006 meningkat kembali menjadi 32,6%. 8 b. Tempat Penyakit kecacingan umumn
ya terjadi pada daerah yang mempunyai sanitasi lingkungan yang jelek dan kurang
tersedianya air bersih dan sosial ekonomi yang rendah. Dari hasil penelitian His
wani (1997) di Nias menemukan prevalensi cacing yang ditularkan melalui tanah soi
l transmitted helminths masih cukup tinggi yaitu Ascaris lumbricoides sebesar 35%
sedangkan prevalensi cacing Trichuris trichiura 5,7%.20,24 Pada tahun 2002 prev
alensi kecacingan dari hasil survei di 10 propinsi Indonesia dengan sasaran anak
Sekolah Dasar sangat bervariasi yaitu 4,8%-83,0% dengan prevalensi tertinggi di
Propinsi Nusa Tenggara Barat dan diikuti Propinsi Sumatera Utara, sedangkan yan
g terkecil di Propinsi Jawa Timur. Hasil survei prevalensi kecacingan tahun 2003
dengan sasaran dan lokasi yang sama pada tahun 2002 menunjukkan hasil yang tida
k jauh berbeda. Prevalensi cacingan keseluruhan
16
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xvii 42,26% dengan rincian Ascaris lumbricoides 22,26%, Trichuris trichiura 20,3
0% dan Hookworm 0,7%.25 c. Waktu Penyakit Kecacingan menunjukkan fluktuasi musim
an. Biasanya insiden meningkat pada permulaan musim hujan, karena curah hujan sa
ngat erat kaitannya dengan kelembaban tanah tempat telur cacing berkembang biak.
Lingkungan tanah liat sangat menguntungkan bagi cacing Ascaris lumbricoides dan
Trichuris trichiura sedangkan lingkungan yang mengandung pasir sangat menguntun
gkan bagi cacing Hookworm.22
2.4.2. Faktor Lingkungan Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang
berbasis lingkungan oleh karena itu pemberantasan penyakit cacing ini harus meli
batkan berbagai pihak. Faktor lingkungan seperti tanah, air, tempat pembuangan t
inja tercemar oleh telur atau larva cacing serta berakumulasi dengan perilaku ma
nusia yang tidak sehat pula yaitu personal higiene maka dapat menimbulkan kejadi
an kecacingan. 3,26 Keadaan kecacingan adalah a. Sumber air Air merupakan sangat
penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks anta
ra lain untuk minum, masak, mandi, mencuci lingkungan yang menyebabkan faktor pe
nyebab kejadian
17
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xviii (bermacam-macam cucian) dan sebagainya. Supaya air tetap sehat dan terhind
ar dari kuman maka air yang digunakan harus diolah terlebih dahulu. 27 Adapun su
mber dan cara pengolahan air yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu: i. Sum
ber air : air hujan, air permukaan (sungai, danau, mata air, air sungai), air ta
nah (sumur dangkal, sumur dalam) ii. Pengolahan air (seperti pembuangan benda-be
nda yang terapung/melayang, pengendapan, penyaringan, penyimpanan) 28 b. Jamban
Jamban adalah salah satu sarana dari pembuang tinja manusia yang penting, karena
tinja manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang multikompleks. Penyebar
an penyakit yang bersumber pada faeces dapat melalui berbagai macam jalan atau c
ara seperti air, tangan, lalat, tanah, makanan dan minuman sehingga menyebakan p
enyakit. Jadi bila pengolahan tinja tidak baik, jelas penyakit akan mudah terseb
ar. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain: tipu
s, kolera dan bermacam-macam cacing. Maka untuk menghindari penyebaran penyakit
lewat tinja ini setiap orang diharapkan menggunakan jamban sebagai penampung tin
janya27 c. Personal Higiene Kebersihan diri yang buruk merupakan cerminan dari k
ondisi lingkungan dan perilaku individu yang tidak sehat. Pengetahuan penduduk y
ang masih rendah dan kebersihan yang kurang baik mempunyai kemungkinan lebih bes
ar terkena infeksi cacing.
18
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xix Usaha kesehatan pribadi (personal higiene) adalah daya upaya dari seseorang
untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri meliputi: i. Meme
lihara kebersihan diri (mandi 2x/hari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan), p
akaian, rumah dan lingkungannya (BAB pada tempatnya). ii. iii. iv. v. vi. Memaka
n makanan yang sehat dan bebas dari bibit penyakit. Cara hidup yang teratur. Men
ingkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani. Menghindari terjadinya kontak
dengan sumber penyakit. Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjami
n hidup sehat seperti sumber air yang baik, kakus yang sehat. vii. Pemeriksaan k
esehatan.29
2.5. Cara Penularan Cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan Hookwor
m
dikelompokkan sebagai cacing yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted hel
minths) karena cara penularannya pada setiap orang sama yaitu melalui tanah. Sec
ara gambaran epidemiologi, soil transmitted helminths biasa terdapat di daerah ber
iklim tropis dan daerah beriklim sedang dan perbedaannya hanya terletak pada jen
is spesies dan beratnya penyakit yang ditimbulkan. Adapun cara cacing ini mengin
feksi manusia yakni dengan menembus kulit manusia oleh larva infectious (larva m
atang) atau menelan telur cacing yang lengket pada makanan atau minuman yang tid
ak dimasak dengan matang.19,22
19
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xx 2.6. Diagnosa Diagnosa dapat ditegakkan dengan menemukan telur cacing Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura dan Hookworm. Dan pada cacing Ascaris lumbric
oides dewasa dapat keluar melalui mulut, hidung, maupun anus.19,22
2.7. Tanda dan Gejala a. Terdapat loeffler sindrome dengan gejala: demam, batuk, i
nfiltrasi paru-paru, malaise, bahkan pneumonitis. b. Pada infeksi ringan ganggua
n Gastro Intestinal ringan. c. Pada infeksi berat dapat meyebabkan gejala mual,
muntah, anoreksia bahkan ileus. d. Menimbulkan penyakit Ground itch (cotaneous lar
va migrans) dengan gejala : gatal-gatal, erythema, papula, erupsi dan vesicula p
ada kulit. e. Badan terasa lemah, neusea, sakit perut, lesu, anemia, penurunan b
erat badan dan kadang-kadang diare dengan tinja berwarna hitam. f. Menimbulkan a
nemia pada penderita.19,21,22
2.8. Upaya Pencegahan 2.8.1. Pencegahan Primer Pencegahan cacing usus ini dapat
dilakukan dengan memutuskan rantai daur hidup dengan cara: berdefekasi di kakus,
menjaga kebersihan, cukup air di kakus, mandi dan cuci tangan secara teratur. M
elakukan Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mengenai sanitasi lingkungan yan
g baik dan personal higiene serta cara menghindari infeksi cacing seperti : tida
k membuang tinja di tanah, tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman, membia
sakan mencuci tangan sebelum
20
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxi makan, membiasakan menggunting kuku secara teratur, membiasakan diri buang a
ir besar di jamban, membiasakan diri membasuh tangan dengan sabun sehabis buang
air besar, membiasakan diri memakai alas kaki bila keluar rumah, membiasakan dir
i mencuci semua makanan lalapan mentah dengan air yang bersih.18,20,22,30
2.8.2. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder cacing usus ini dapat dilakukan d
engan memeriksakan diri secara teratur ke Puskesmas, Rumah Sakit serta menganjur
kan makan obat cacing 6 bulan sekali khususnya masyarakat yang rentan terinfeksi
cacing.20,30
21
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxii BAB 3 KERANGKA KONSEP


3.1 Kerangka Konsep Variabel Independen Karakteristik Anak 1. Umur 2. Jenis Kela
min 3. Makan Obat Cacing Variabel Dependen
1. 2. 3. 4.
Agent Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Hookworm Campuran
Penyakit Kecacingan
Lingkungan 1. Kepemilikan Jamban 2. Tempat Biasa Pembuangan Tinja. 3. Personal H
igiene
3.2 Definisi Operasional 3.2.1. Infeksi kecacingan ialah ditemukannya satu atau
lebih telur cacing usus pada responden melalui pemeriksaan tinja dengan mengguna
kan metode Kato Katz dan dikelompokkan menjadi: 1. Positif (+) mengandung telur
cacing 2. Negatif (-) mengandung telur cacing
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
22

xxiii 3.2.2. Jenis cacing ialah cacing yang termasuk ke dalam kelas Nematoda yan
g menginfeksi responden dan dikelompokkan menjadi: 1. 2. 3. 4. Ascaris lumbricoi
des Trichuris trichiura Hookworm Campuran
3.2.3. Umur adalah umur responden dihitung sejak ia lahir sampai penelitian ini
dilakukan dan dikelompokkan menjadi : 1. 6 - 8 tahun 2. 9 - 11 tahun 3. 12 tahun
3.2.4. Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden berdasarkan data di SD dan
dikelompokkan menjadi: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.5. Makan obat cacing adalah
waktu responden makan obat cacing dalam 6 bulan terakhir dan dikelompokkan menj
adi: 1. 6 bulan 2. < 6 Bulan 3.2.6. Kepemilikan jamban adalah ketersediaan jamba
n yang digunakan responden setiap kali BAB dan dikelompokkan menjadi: 1. Tidak a
da 2. Ada
23
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxiv 3.2.7. Tempat biasa pembuangan tinja adalah tempat pembuangan tinja yang bi
asa digunakan responden sebagai tempat buang air besar dan dikelompokkan menjadi
: 1. Kebun 2. Sembarangan 3. Jamban sendiri (WC) 3.2.8. Personal higiene ialah t
indakan kesehatan personal responden terhadap penyakit kecacingan pada setiap re
sponden dan dikelompokkan menjadi: 33 1. Baik 2. Sedang 3. Buruk (apabila skor >
75%-100% bila nilai 29-38) (apabila skor 45%-74% bila nilai 17-28) (apabila skor
44%) bila nilai 16)
3.2.9. Jenis cacing campuran ialah cacing yang menginfeksi penderita lebih dari
satu jenis cacing dan dikelompokkan menjadi: 1. 2. 3. 4. Ascaris lumbricoides +
Trichuris trichiura Ascaris lumbricoides + Hookworm Hookworm + Trichuris trichiu
ra Ascaris lumbricoides + Trichuris trichiura + Hookworm
3.2.10. Berat ringannya infeksi cacing Ascaris lumbricoides ialah infeksi yang d
isebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides dengan ditemukan telur cacing pada ti
nja responden setelah diperiksa di laboratorium dan dikelompokkan menjadi: 1. Ri
ngan (ditemukan telur cacing 1-5000 telur ) 2. Sedang (ditemukan telur cacing 50
01-50.000 telur) 3. Berat (ditemukan telur cacing >50.000 telur) 3.2.11. Berat r
ingannya infeksi cacing Trichuris trichiura ialah infeksi yang disebabkan oleh c
acing Trichuris trichiura dengan ditemukan telur cacing
24
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxv pada tinja responden setelah diperiksa di laboratorium dan dikelompokkan men
jadi:34 1. Ringan (ditemukan telur cacing 1-1000 telur) 2. Sedang (ditemukan tel
ur cacing 1001-10.000 telur) 3. Berat (ditemukan telur cacing >10.000 telur) 3.2
.12. Berat ringannya infeksi Hookworm ialah infeksi yang disebabkan oleh Hookwor
m dengan ditemukan telur cacing pada tinja responden setelah diperiksa di labora
torium dan dikelompokkan menjadi:34 1. Ringan (ditemukan telur cacing 1-2000 tel
ur) 2. Sedang (ditemukan telur cacing 2001-7000 telur) 3. Berat (ditemukan telur
cacing >7000 telur) 3.2.13. Prevalensi kecacingan adalah jumlah positif infeksi
kecacingan dibagi dengan jumlah spesimen yang diperiksa. Angka prevalensi kecac
ingan dirinci seluruh jenis cacing dan tiap jenis cacing.
Prevalensi seluruh kec
acingan = Jumlah specimen positif infeksi cacing x 100% Jumlah specimen yang dip
eriksa Prevalensi Ascaris lumbricoide Jumlah specimen positif telur Ascaris lumb
ricoides Jumlah specimen yang diperiksa
Prevalensi Trichuris trichiura Jumlah sp
ecimen positif telur Trichuris trichiura Jumlah specimen yang diperiksa
Prevalen
si Hookwoorm Jumlah specimen positif telur Hookworm Jumlah specimen yang diperik
sa
x 100% x 100% x 100%
25
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxvi BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional an
alitik dengan desain cross sectional.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini
adalah dilaksanakan di SD Negeri No. 173763 di dusun III (Sigumbang) desa parhor
asan. SD Negeri No. 176385 berada di dusun I desa Huta Tinggi. Jarak tempuh anak
sekolah dasar dari tempat tinggal penduduk bervariasi, yakni antara 300 meter sa
mpai 3 km. Ke dua lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir dengan alasan bahwa Sekolah Dasar Negeri tersebut berada di desa yang te
rtinggal dari semua desa yang ada di Kecamatan Pangururan (data terlampir). Seko
lah Dasar Negeri tersebut terletak di daerah pertanian dan mayoritas penduduknya
adalah petani, serta Sekolah Dasar Negeri tersebut tidak mempunyai sumber air b
ersih.
4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2008 - Januari
2009, dimulai survei awal, bimbingan proposal, pengumpulan data, penulisan skri
psi sampai dengan ujian skripsi.
26
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxvii 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini ada
lah seluruh murid kelas I-VI SD Negeri No. 173763 Sigumbang desa Parhorasan dan
SD Negeri No. 176385 desa Huta Tinggi di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
tahun 2008, yang berjumlah 204 orang. 4.3.2. Sampel Sampel adalah seluruh murid
kelas I-VI SD Negeri No. 173763 Sigumbang desa Parhorasan dan SD Negeri No. 1763
85 desa Huta Tinggi Kecamatan Pangururan tahun 2008, di mana besar sampel sama d
engan jumlah populasi.
Selama penelitian 2 orang tidak diikutkan sebagai sampel karena sakit, maka juml
ah sampel seluruhnya adalah 202 orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data primer Data primer merupakan data yang
diperoleh dari anak SD secara langsung dengan metode wawancara yang menggunakan
kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya dan observasi terhadap lingkungan.
Dalam kunjungan ke sekolah peneliti dibantu oleh 4 orang tenaga kesehatan (AKBID
) yang membantu wawancara dan observasi langsung. Wawancara dengan menggunakan k
uesioner di sekolah dan mengadakan observasi ke tempat tinggal anak Sekolah Dasa
r dengan panduan daftar pertanyaan. Pemeriksaan feses dilakukan dilaboratorium P
oliklinik Bersalin Santa Elisabet Pangururan oleh tenaga analis Rumah Sakit Sant
a Elisabet Medan.
27
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxviii 4.4.2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari : 1. SD Negeri No. 1737
63 Sigumbang desa Parhorasan dan SD Negeri No. 176385 2008. 2. Puskesmas Buhit K
ecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2006. 3. Kantor Camat Pangururan Kab
upaten Samosir tahun 2007. Huta Tinggi, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir t
ahun
4.5. Aspek Pengukuran a. Personal Higiene Item-item pertanyaan tentang personal
higiene bervariasi yaitu; Kebiasaan mencuci tangan dan mandi sebanyak 6, Kebiasa
an kontak dengan tanah sebanyak 3, Penggunaan alas kaki sebanyak 2, kebersihan k
uku 3, dan sanitasi lingkungan 5 pertanyaan, dengan kriteria baik, sedang, buruk
. Skor jawaban buruk adalah 0, skor jawaban sedang adalah 1 dan skor jawaban bai
k adalah 2 sehingga didapat aspek pengukuran personal higiene sebagai berikut: 1
. Baik (skor 75%) bila nilai 29-38. 2. Sedang (skor 45%-74%) bila nilai 17-28 3.
Buruk (skor 44% ) bila nilai 16 33 b. Penilaian Berat Ringannya Infeksi Cacing
Usus. Untuk jenis infestasi cacing dilihat keberadaan cacing Ascaris lumbricoide
s, Trichuris trichiura dan Hookworm pada hasil pemeriksaan telur cacing. Sedangk
an
28
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxix derajat infestasi cacing ditentukan oleh banyaknya jumlah telur cacing/gram
tinja yang diperoleh dari hasil pemeriksaan. Pengkategorian berat ringannya inf
eksi cacing usus yang dibuat oleh WHO tahun 2003 adalah sebagai berikut:34 Jenis
Cacing Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Hookworm Ringan 1-5000 1-1000 1
-2000 Sedang 5001-50.000 1001-10.000 2001-7000 Berat > 50.000 >10.000 > 7000
4.6. Instrumen Penelitian a. Kuesioner Kuesioner yang ditujukan kepada anak Seko
lah Dasar mencakup identitas diri anak (umur, jenis kelamin), daftar pertanyaan
yang menyangkut kepemilikan jamban, tempat pembuangan tinja, personal higiene, m
akan obat cacing terhadap infeksi kecacingan. b. Metode Kato-katz Peralatan dan
bahan; 1. Mikroskop 2. Slide atau gelas objek 3. Kertas cellophane yang telah di
rendam dengan larutan Kato. 4. Karton yang tebalnya 1.37 mm dan alat pelobang ke
rtas berdiameter 6 mm. Karton ini dilobangi dengan pelobang kertas tersebut yang
gunanya sebagai alat ukur tinja yang diperiksa. Berat tinja dalam satu lobang i
ni diperkirakan kira-kira 48 mg.
29
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxx 5. Kawat kasa yang halus 2x2 cm, untuk menyaring tinja. 6. Kertas tissue unt
uk mengisap cairan tinja yang encer. 7. Lidi untuk mengambil tinja. Teknik Pemer
iksaaan: 1. Kepermukaan object glass diletakkan karton yang telah berlobang, dia
tasnya diletakkan saringan kawat kasa, tinja diletakkan keatas kawat kasa di ata
s lobang dan disaring dengan mengoles sampai lobang tersebut penuh. 2. Karton da
n kawat kasa dibuang sehingga tinja tertinggal pada object glass sebanyak isi lo
bang karton. 3. Tinja ditutup dengan sepotong kertas cellophan kato dan dirataka
n. 4. Ditunggu selama kira-kira 15 menit. 5. Hitung telur cacing yang ditemukan
x 21 (1000:48) maka didapatlah jumlah telur di dalam 1 gram tinja.35,36
4.7. Teknis Analisa Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer S
PSS 12.0 for Windows. Analisa data dilakukan terhadap data primer dengan menggun
akan perhitungan statistik (Chi Square). Hasil penelitian disajikan dalam bentuk
narasi, tabel dan grafik.
30
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxi BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Data Sekunder 5.1.1. Kondisi Geografis Kecamata
n Pangururan berada di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera
Utara. Luas Wilayah Kecamatan Pangururan 121,43 Km2, luas Danau Toba 50,37 Km2,
dengan ketinggian 900-1414 meter dari permukaan laut. Terdiri dari dataran ting
gi dan rendah. Adapun batas-batas Wilayah Kecamatan Pangururan adalah sebagai be
rikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Simanindo Sebelah Selatan berba
tasan dengan Kecamatan Palipi Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sianjur
Mulamula Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ronggur Nihuta
Secara Administrasi Wilayah Kecamatan Pangururan terdiri dari 3 kelurahan dan 25
desa. Adapun kelurahan yang di Kecamatan Pangururan yaitu Kelurahan Pangururan,
Siogung-Ogung dan Pintu Sona. Kemudian yang termasuk desa di Kecamatan Pangurua
n yaitu: desa Rianiate, Parmonangan, Huta Namora, Pardomuan I, Tanjung Bunga, Pa
rsaoran I, Sait Nihuta, Lumban Pinggol, Sianting-Anting, Parlondut, Aek Nauli, P
ardugul, Panampangan, Sitoluhuta, Sinabulan, Siopat Sosor, Huta Bolon, Situngkir
, Sialanguan, Pardomuan Nauli, Lumban Suhi-Suhi Dolok, Lumban Suhi-Suhi Toruan,
Parbaba Dolok, Parhorasan dan Huta Tinggi. Sekolah Dasar Negeri No. 173763 Sigum
bang berada di desa Parhorasan. Jumlah murid sebanyak 86 orang, Guru sebanyak 10
orang, kelas sebanyak 6 ruangan, luas
31
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxii tanah 4200 m2 dan luas bangunan 594 m2. Sekolah Dasar Negeri No.176385 ber
ada di desa Huta Tinggi. Jumlah murid sebanyak 118 orang, Guru sebanyak 12 orang
, kelas sebanyak 6 ruangan, luas tanah 5000 m2, luas bangunan 315 m2.
5.1.2. Demografi 5.1.2.1. Jumlah Penduduk Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasa
rkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Pangururan Tahun 2007 Golongan
Jenis Kelamin Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan 1 0-4 1.529 1.782 2 5-9 1.737 1.
752 3 10-14 1.807 1.605 4 15-19 1.827 2.041 5 20-24 1.347 799 6 25-29 967 851 7
30-34 723 992 8 35-39 514 614 9 40-44 691 696 10 45-49 541 684 11 50-54 707 878
12 55-59 480 529 13 60-64 401 592 14 >64 743 724 Total 14.014 14.539 Sumber : BP
S Kab.Samosir 2007 No f 3.311 3.489 3.412 3.868 2.146 1.818 1.715 1.128 1.387 1.
225 1.585 1.009 993 1.467 28.553 % 11,60 12,22 11,95 13,55 7,52 6,36 6,01 3,95 4
,85 4,29 5,55 3,53 3,48 5,14 100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Panguru
ran pada tahun 2007 adalah 28.553 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1401
4 jiwa sedangkan perempuan 14.539 jiwa. Kelompok umur yang paling banyak adalah
golongan umur 15-19 tahun, diikuti dengan golongan umur 5-9 tahun dan paling sed
ikit pada golongan umur 60-64 tahun.
32
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxiii 5.1.2.2. Sarana Kesehatan Tabel 5.2. Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan
Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2007 Sarana Kesehatan Rumah Sakit Umum Puske
smas Puskesmas Pembantu Posyandu Balai Pengobatan Praktek Dokter Umum Bidan Prak
tek Apotik Toko Obat Total Sumber BPS Kecamatan Samosir tahun 2007. No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 8. 9. 10. f 1 1 5 48 1 4 1 1 6 68
Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa sarana kesehatan yang paling banyak
di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir adalah Posyandu sebanyak 48.
5.1.2.3. Data Sepuluh Penyakit Terbesar di Puskesmas Buhit Tabel 5.3. Jenis Peny
akit dan Jumlah Penderita di Puskesmas Buhit Tahun 2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Penyakit f Infeksi Saluran Pernafasan Atas 6.928 Tukak Lambung 1.115 Hiper
tensi 900 Cacingan 578 Disentri 510 Bronchitis 415 Scabies 404 Diare 384 Rematik
238 TB Paru 83 Total 11.555 Sumber: Profil Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan
Tahun 2007
33
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxiv Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa penyakit terbesar pada tahun
2007 adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas sebanyak 6.928 orang dan pe
nyakit kecacingan berada pada urutan ke empat sebanyak 578 orang, serta penyakit
yang terkecil yaitu penyakit TB Paru sebanyak 83 orang.
5.1.2.4. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Tabel 5.4. Jenis dan Jumlah Tenaga Ke
sehatan di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2007 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Jenis Tenaga Kesehatan f Doker Umum 3 Dok
ter Gigi 1 Akademi Bidan 27 Akademi Perawat 8 Akademi Gizi 1 Akademi Kesling 1 A
kademi Analis 1 Akademi Farmasi 1 Bidan 11 Perawat 8 Perawat Gigi 1 Pekarya Kese
hatan 2 Total 65 Sumber: Profil Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2007
Berdasarkan tabel 5.4. dapat diketahui bahwa jenis dan jumlah tenaga kesehatan y
ang paling banyak di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir adalah Akademi Bidan
sebanyak 27 orang.
34
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxv 5.2. Data Primer Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai faktor-faktor
yang
berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar Negeri No.173763
dan No.176385 di desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir diperole
h hasil sebagai berikut: 5.2.1. Prevalensi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Ta
bel 5.5. Distribusi Prevalensi Kejadian Kecacingan Pada Anak SD di Desa Tertingg
al Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 1 2 Kejadian Kecacingan
Positif Negatif Total f 114 88 202 % 56,4 43,6 100
Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa hasil pemeriksaan feses anak Sekola
h Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir menunjukkan ba
hwa anak Sekolah Dasar yang positif infeksi kecacingan sebanyak 114 orang (56,4%
) dan negatif sebanyak 88 orang (43,6%). 5.2.2. Prevalensi Kejadian Kecacingan B
erdasarkan Jenis Cacing Pada Anak Sekolah Dasar Tabel 5.6. Prevalensi Kejadian K
ecacingan Berdasarkan Jenis Cacing Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pan
gururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 Kejadian Kecacingan Positif (+) Negatif (-)
f % f % 78 38,6 124 61,4 57 28,2 145 71,8 41 20,3 161 79,7 54 26,7 148 73,3 Tot
al f 202 202 202 202 % 100 100 100 100
N0 1 2 3 4
Jenis Cacing Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Hookworm Campuran
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
35

xxxvi Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan berdasark
an jenis cacing pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangururan
adalah Ascaris lumbricoides sebanyak 78 orang (38,6%), Trichuris trichiura 57 or
ang (28,2%), Hookworm sebanyak 41 orang (20,3%), campuran 54 orang (26,7%). 5.2.
3. Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing Tabel 5.7. Dist
ribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Jenis Infeksi Cacing di Desa Ter
tinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 1 2 3 4 Jenis Infek
si Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Hookworm Campuran Total f 30 21 9 54
114 % 26,3 18,4 7,9 47,4 100
Berdasarkan tabel 5.7. dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan berdasarkan jen
is infeksi cacing pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Kecamatan Pangurura
n adalah infeksi Ascaris lumbricoides sebanyak 30 orang (26,3%), Trichuris trich
iura sebanyak 21 orang (18,4%), Hookworm sebanyak 9 orang (7,9%) dan infeksi cam
puran sebanyak 54 orang (47,4%). 5.2.4. Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan
Jenis Cacing Campuran Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdas
arkan Jenis Infeksi Cacing Campuran Pada Anak SD di Desa Tertinggal Kecamatan Pa
ngururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 1 2 3 4 Jenis Cacing Campuran Ascaris +
Trichuris Ascaris + Hookworm Ascaris +Trichuris +Hookworm Trichuris+ Hookworm To
tal f 22 18 8 6 54 % 40,70 33,30 14,80 11,20 100
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
36

xxxvii Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bahwa kejadian kecacingan berdasar
kan jenis infeksi cacing campuran ditemukan cacing Ascaris lumbricoides + Trichu
ris trichuris sebesar 40,70%, Ascaris lumbricoides+ Hookworm sebesar 33,30%, Asc
aris lumbricoides + Trichuris trichuris+ Hookworm sebesar 14,80%, sementara Tric
huris trichuris+Hookworm sebesar 11,20% pada anak Sekolah Dasar di desa tertingg
al Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
5.2.5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Anak Seko
lah Dasar Berdasarkan Karakteristik di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabu
paten Samosir Tahun 2008 1 Umur (Tahun) 6- 8 9-11 12 Total Jenis Kelamin Laki-La
ki Perempuan Total Makan Obat Cacing 6 bulan < 6 bulan Total f 98 80 24 202 116
86 202 165 37 202 % 48,5 39.6 11.9 100 57,4 42,6 100 81,7 18,3 100
2
3
Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa hasil wawancara dari 202 responden
didapatkan bahwa kelompok umur 6-8 tahun sebanyak 98 orang (48,5%), kelompok umu
r 9-11 tahun sebanyak 80 orang (39,6%) dan kelompok umur 12 tahun sebanyak 24 or
ang (11,9%). Jenis kelamin responden terbanyak laki-laki sebanyak 116 (57,4%), p
erempuan sebanyak 86 orang (42,6%).
37
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxviii Responden yang makan obat cacing 6 bulan terakhir sebanyak 165 orang (81
,7%) sedangkan makan obat cacing < 6 bulan terakhir ini sebanyak 37 orang (18,4%
) pada anak Sekolah Dasar di desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samo
sir.
5.2.6. Lingkungan Anak Sekolah Dasar Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Anak Sekola
h Dasar Berdasarkan Lingkungan di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Tahun 2008 1 Kepemilikan Jamban Tidak Ada Ada Total 2
Tempat Biasa Pembuangan Tinja
f 155 47 202 105 58 39 202 20 138 44 202
% 76,7 23,3 100 52,0 28,7 19,3 100 9,9 68,3 21,8 100
3
Kebun Sembarangan Jamban Sendiri Total Personal Higiene Baik Sedang Buruk Total
Berdasarkan tabel 5.10. dapat diketahui bahwa hasil wawancara dari 202 responden
yang tidak memiliki jamban didapatkan sebanyak 155 orang (76,7%) sedangkan resp
onden yang memiliki jamban sebanyak 47 orang (23,3%). Tempat responden biasa mem
buang tinja ditemukan paling banyak di kebun sebanyak 105 orang (52,0%) dan pali
ng sedikit di jamban sendiri 39 orang (19,3%). Kebersihan responden sebagian bes
ar berada pada personal higiene kategori sedang yaitu
38
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xxxix sebanyak 138 orang (68,3%) sedangkan paling sedikit ditemukan dengan perso
nal higiene kategori baik yaitu sebanyak 20 orang (9,9%).
5.2.7. Kejadian Kecacingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeksi Kecacingan Tabel
5.11. Distribusi Proporsi Kejadian Kecacingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeks
i Cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm Pada Anak Sekolah D
asar di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 1 Asca
ris lumbricoides Ringan Sedang Total Trichuris trichiura Ringan Total 3 Hookworm
Ringan Sedang Total f 70 8 78 57 57 39 2 41 % 89,74 10,26 100 100 100 95,12 4,8
8 100
2
Berdasarkan tabel 5.11. dapat diketahui bahwa infeksi kecacingan berdasarkan ber
at ringannya infeksi menunjukkan bahwa pada cacing Ascaris lumbricoides ditemuka
n infeksi ringan sebanyak 70 orang (89,74%) dan infeksi sedang sebanyak 8 orang
(10,26%) sementara infeksi berat tidak ditemukan. Pada cacing Trichuris trichiur
a ditemukan hanya infeksi ringan sebanyak 57 orang (100%) sementara infeksi seda
ng dan berat tidak ditemukan. Pada cacing Hookworm ditemukan infeksi ringan seba
nyak 39 orang (95,12%) dan infeksi sedang sebanyak 2 orang 4,88% namun infeksi b
erat tidak ditemukan.
39
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xl 5.2.8. Hubungan Umur Dengan Kejadian Kecacingan Tabel 5.12. Tabulasi Silang H
ubungan Umur Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertingg
al Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 Kelompok Umur (tahun) 6-8 9
-11 12 2 = 1,542 Kejadian Keaingan Total Positif (+) Negatif (-) f % f % f % 51
52,0 47 48,0 98 100 48 60,0 32 40,0 80 100 15 62,5 9 37,5 24 100 df= 2 p= 0,462
N0 1 2 3
Berdasarkan tabel 5.12. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara umur dengan
kejadian keaingan pada anak SD Negeri di desa tertinggal Keamatan Pangururan
menunjukkan bahwa 98 orang berada pada kelompok umur 6-8 tahun ditemukan positi
f infeksi keaingan sebanyak 51 orang (52,0%) sedangkan negatif sebanyak 47 ora
ng (48,0%). Pada kelompok umur 9-11 tahun berjumlah 80 orang ditemukan positif i
nfeksi keaingan sebanyak 48 orang (60,0%) sedangkan negatif sebanyak 32 orang
(40,0%). Pada kelompok umur 12 tahun berjumlah 24 orang ditemukan positif infeks
i keaingan sebanyak 15 orang (62,5%) sedangkan negatif sebanyak 9 orang (37,5%
) Berdasarkan hasil Uji Chi-Square diperoleh p > 0,05 berarti tidak ada hubungan
yang bermakna seara statistik antara umur responden dengan kejadian keaingan
pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samos
ir.
40
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xli 5.2.9. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Keaingan Tabel 5.13. Tabulas
i Silang Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Keaingan Pada Anak Sekolah Das
ar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008 N0 Jenis
Kelamin Laki-laki Perempuan 2 = 0,177 Kejadian Keaingan Total Positif (+) Nega
tif (-) f % f % f % 64 55,2 52 44,8 116 100 50 58,1 36 41,9 86 100 df= 1 p= 0,67
4
1 2
Berdasarkan tabel 5.13. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara jenis kelam
in dengan kejadian keaingan pada anak SD Negeri di desa tertinggal Keamatan P
angururan menunjukkan bahwa 116 responden berjenis kelamin lakilaki ditemukan po
sitif infeksi keaingan sebanyak 64 orang (55,2%) sedangkan negatif sebanyak 52
orang (44,8%). Kemudian dari 86 responden berjenis kelamin perempuan ditemukan
positif infeksi keaingan sebanyak 50 orang (58,1%) sedangkan negatif sebanyak
36 orang (41,9%). Berdasarkan Hasil Uji Chi-square diperoleh P > 0,05 berarti ti
dak ada hubungan yang bermakna seara statistik antara jenis kelamin dengan keja
dian keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan
Kabupaten Samosir.
41
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xlii 5.2.10. Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Keaingan Tabel 5.14.
Tabulasi Silang Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Keaingan Pada Anak
Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2
008 N0 Kepemilikan Jamban Tidak Ada Ada 2 = 0,031 Kejadian Keaingan Positif (+
) Negatif (-) f % f % 88 56,8 67 43,2 26 55,3 21 44,7 df= 1 Total f % 155 100 47
100 p= 0,860
1 2
Berdasarkan tabel 5.14. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara kepemilikan
jamban dengan kejadian keaingan pada anak SD Negeri di desa Tertinggal Keama
tan Pangururan menunjukkan bahwa 155 responden tidak memiliki jamban ditemukan p
ositif infeksi keaingan sebanyak 88 orang (56,8%) sedangkan negatif sebanyak 6
7 orang (43,2%). Kemudian 47 responden memiliki jamban ditemukan positif infeksi
keaingan sebanyak 26 orang (55,3%) sedangkan negatif sebanyak 21 orang (44,7%
). Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p > 0,05 berarti tidak ada h
ubungan yang bermakna seara statistik antara faktor kepemilikan jamban dengan k
ejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangurur
an Kabupaten Samosir.
42
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xliii 5.2.11. Hubungan Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadian Keaingan
Tabel 5.15. Tabulasi Silang Hubungan Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadi
an Keaingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Ka
bupaten Samosir Tahun 2008 N0 Tempat Biasa Pembuangan Tinja Kebun Sembarangan Ja
mban Sendiri 2 = 1,696 Kejadian Keaingan Positif (+) Negatif (-) f % f % 59 56,
2 46 43,8 36 62,1 22 37,9 19 48,7 20 51,3 df= 2 Total f 105 58 39 p= 0,428 % 100
100 100
1 2 3
Berdasarkan tabel 5.15. dapat diketahui bahwa hasil tabulasi silang antara kepem
ilikan jamban dengan kejadian keaingan pada anak SD Negeri di desa tertinggal
Keamatan Pangururan menunjukkan bahwa 105 responden biasa buang air besar di ke
bun ditemukan positif infeksi keaingan sebanyak 59 orang (56,2%) sedangkan neg
atif sebanyak 46 orang (43,8%). Dari 58 responden biasa buang air besar seara s
embarangan ditemukan positif infeksi keaingan sebanyak 36 orang (62,1%) sedang
kan negatif sebanyak 22 orang (37,9%). Kemudian dari 39 responden biasa buang ai
r besar di jamban sendiri ditemukan positif infeksi keaingan sebanyak 19 orang
(48,7%) sedangkan negatif sebanyak 20 orang (51,3%). Berdasarkan hasil uji Chisquare diperoleh nilai p > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna seara
statistik antara faktor tempat biasa pembuangan tinja dengan kejadian keaingan
pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samos
ir.
43
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xliv 5.2.12. Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Keaingan Tabel 5.16. Ta
bulasi Silang Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Keaingan Pada Anak Sek
olah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
Personal Higiene Baik Sedang Buruk 2 = 16,664 Kejadian Keaingan Positif (+) Neg
atif (-) f % f % 7 35,0 13 65,0 71 51,4 67 48,6 36 81,8 8 18,2 df= 2 Total f % 2
0 100 138 100 44 100 p= 0,000
N0 1 2 3
Berdasarkan tabel 5.16. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara personal hi
giene dengan kejadian keaingan pada anak SD Negeri di desa tertinggal Keamata
n Pangururan menunjukkan bahwa 20 responden mempunyai personal higiene baik dite
mukan positif infeksi keaingan sebanyak 7 orang (35,0%) sedangkan negatif seba
nyak 13 orang (65,0%). Kemudian 138 responden mempunyai personal higiene sedang
ditemukan positif infeksi keaingan sebanyak 71 orang (51,4%) sedangkan negatif
sebanyak 67 orang (48,6%). Dari 44 responden mempunyai personal higiene buruk d
itemukan positif infeksi keaingan sebanyak 36 orang (81,8%) sedangkan negatif
sebanyak 8 orang (18,2%). Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p < 0
,05 berarti ada hubungan yang bermakna seara statistik antara faktor personal h
igiene dengan kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Ke
amatan Pangururan Kabupaten Samosir.
44
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xlv 5.2.13. Hubungan Frekuensi Makan Obat Caing Dengan Kejadian Keaingan Tabe
l 5.17. Tabulasi Silang Hubungan Frekuensi Makan Obat Caing Dengan Kejadian Ke
aingan Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupate
n Samosir Tahun 2008 Frekuensi Makan Obat Caing 6 bulan < 6 bulan 2 = 53,194 Kej
adian Keaingan Positif (+) Negatif (-) f % f % 113 68,5 52 31,5 1 2,7 36 97,3
df= 1 Total f % 165 100 37 100 p= 0,000
N0 1 2
Berdasarkan tabel 5.17. dapat diketahui hasil tabulasi silang antara frekuensi m
akan obat aing dengan infeksi keaingan pada anak SD Negeri di desa tertingga
l Keamatan Pangururan menunjukkan bahwa 165 responden tidak makan obat aing 6
bulan terakhir ditemukan positif infeksi keaingan sebanyak 113 orang (68,5%)
sedangkan negatif sebanyak 52 orang (31,5%). Kemudian 37 responden makan obat a
ing < 6 bulan terakhir ditemukan positif infeksi keaingan sebanyak 1 orang (2
,7%) sedangkan negatif sebanyak 36 orang (97,3%). Berdasarkan hasil uji Chi-squa
re diperoleh nilai p < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna seara statistik
antara faktor frekuensi makan obat aing dengan kejadian keaingan pada anak S
ekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
45
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xlvi BAB 6 PEMBAHASAN


6.1. Prevalensi Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar Prevalensi kejadian kea
ingan Anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pengururan Kabupaten Samos
ir tahun 2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 6.1. Distribusi Pre
valensi Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pang
ururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
43,60% Positif Negatif 56,40%
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui hasil pemeriksaan feses yang dilakuka
n pada 202 sampel anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kab
upaten Samosir. Adapun hasil yang diperoleh prevalensi keaingan sebesar 56,40%
. Hasil survei Dinas Kesehatan Tingkat I Sumatera Utara pada anak Sekolah Dasar
di tiga belas Kabupaten/Kota tahun 2003-2006 diperoleh hasil yaitu prevalensi in
feksi keaingan sebesar 68%. 9
46
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xlvii Hasil penelitian Ginting, (2003) dengan desain ross setional dari 120 an
ak Sekolah Dasar di 5 SD Kabupaten Karo menemukan bahwa prevalensi keaingan se
besar 70%.23 Hasil penelitian Dly Zukhriadi (2008) dengan desain ross setional
di tiga Sekolah Dasar Negeri Keamatan Sibolga Kota menemukan bahwa prevalensi
keaingan sebesar 55,8%. 37 Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahw
a bila dibandingkan dengan angka Nasional infeksi keaingan yaitu < 10% (Depkes
, 2004), maka angka ini masih sangat tinggi, hal ini menunjukkan bahwa rendahnya
upaya penegahan infeksi keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal
Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir sehingga mengakibatkan tingginya prevalen
si keaingan. Perbedaan infeksi keaingan pada masing-masing daerah disebabkan
oleh adanya perbedaan faktor resiko di beberapa lokasi penelitian, terutama yan
g berhubungan dengan kondisi sanitasi lingkungan, higiene perorangan, umur pendu
duk dan kondisi alam atau geografi.18
6.2. Prevalensi Kejadian Keaingan Berdasarkan Jenis Caing Anak Sekolah Dasar
Prevalensi kejadian keaingan berdasarkan jenis aing pada anak Sekolah Dasar
di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir dapat dilihat pada gam
bar di bawah ini:
47
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xlviii Gambar 6.2. Distribusi Prevalensi Kejadian Keaingan Berdasarkan Jenis C


aing Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samos
ir Tahun 2008
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa prevalensi kejadian keaingan ya
ng menginfeksi anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupa
ten Samosir yaitu aing Asaris lumbrioides sebesar 38,60%, Trihuris trihiur
a sebesar 28,20% , Hookworm sebesar 20,30%, ampuran sebesar 26,7%. Hasil survei
Depkes bagian P2ML tahun 2004 di 10 propinsi sentinel Indonesia ditemukan preva
lensi aing Asaris lumbrioides (17,74%), aing Trihuris trihiura (17,74%),
dan aing Hookworm (6,46%)28 Hasil survei keaingan yang dilaksanakan oleh Su
b Program P2P dan PL Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir (2007) di 44 Sekolah Dasa
r diperoleh prevalensi aing Asaris lumbrioides 23%, Hookworm 0,49% Trihuris
trihiura 2% dan
48
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

xlix Hasil Penelitian Dly Zukhriadi (2008) dengan desain ross setional di tiga
Sekolah Dasar Negeri Keamatan Sibolga Kota menemukan prevalensi aing Asaris
lumbrioides sebesar (54,2) aing Trihuris trihiura sebesar (22,5%) sedangka
n aing Hookworm tidak ditemukan.37 Tingginya prevalensi keaingan pada peneli
tian ini dapat disebabkan oleh penemaran tanah dengan tinja yang mengandung tel
ur aing, hal ini tampak pada wawanara langsung bahwa sebagian besar anak Seko
lah Dasar yang biasa buang air besar di kebun sendiri serta di sembarang tempat.
Hal lain yang menarik pada penelitian ini ialah penderita aing Hookworm yang
ukup tinggi bila dibandingkan dengan hasil suvei Depkes dan Dinkes Samosir sert
a penelitian Zukhriadi. Infeksi aing hookworm ini banyak dijumpai pada anak Se
kolah Dasar di desa tertinggal ini, hal ini memungkinkan karena anak sekolah Das
ar di tempat penelitian ini dapat dikatakan bahwa kebanyakan tidak memakai sanda
l atau alas kaki bila keluar dari rumah, serta tidak menjaga kebersihan kaki den
gan baik. Hal ini berhubungan erat sekali dengan siklus hidup dan ara penularan
sebagian besar aing Hookworm.
6.3. Proporsi Kejadian Keaingan Berdasarkan Jenis Infeksi Caing Anak Sekolah
Dasar
Proporsi kejadian keaingan berdasarkan jenis infeksi aing pada anak Sekolah
Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir dapat dilihat pa
da gambar di bawah ini:
49
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

l Gambar 6.3. Distribusi Proporsi Kejadian Keaingan Berdasarkan Jenis Infeksi


Caing Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samo
sir Tahun 2008
7,90%
18,40% Campuran 47,40% Asaris lumbrioides Trihuris trihiura Hookworm
26,30%
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa proporsi kejadian keaingan yang
menginfeksi anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupate
n Samosir ditemukan infeksi terbanyak yaitu aing ampuran (Asaris + Trihuria
, Asaris + Hookworm, Trihuris + Hookworm, Asaris + Trihuris + Hookworm) sebe
sar 47,40%, dan terkeil Hookworm sebesar 7,90%. Sedangkan hasil penelitian Sire
gar (2008) dengan desain ross setional di SD Negeri 06 Keamatan Pinggir Kabup
aten Bengkalis, di mana proporsi kejadian keaingan berdasarkan jenis infeksi 
aing terbanyak pada aing Asaris lumbrioides sebesar 53%, dan terkeil ain
g Hookworm sebesar 4,1%.38 Hasil penelitian Sadjimin (2000) dengan desain ross
setional di siswa SD Keamatan Ampana Kota Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, mene
mukan proporsi kejadian keaingan berdasarkan jenis infeksi aing terbanyak pa
da aing Asaris lumbrioides sebesar 28,3%, dan terkeil aing Hookworm sebes
ar 1%. Perbedaan
50
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

li proporsi kejadian keaingan pada setiap individu dapat saja terjadi, hal ini
dipengaruhi beberapa faktor resiko seperti uaa, geografis, kebersihan peroran
gan. 4
6.4. Proporsi Kejadian Keaingan Berdasarkan Jenis Caing Campuran anak Sekolah
dasar Proporsi kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar berdasarkan jenis a
ing ampuran dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 6.4. Distribusi Pro
porsi Kejadian Keaingan Berdasarkan Jenis Caing Campuran Anak Sekolah Dasar d
i Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
11,20% Asaris +Trihuris 14,80% 40,70% Asaris + Hookworm Asaris +Trihuris +H
ookworm Trihuris+ Hookworm
33,30%
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa jenis aing ampuran masing-ma
sing ditemukan (infeksi aing Asaris lumbrioides (A.l) + Trihuris trihiura
(T.t) sebesar 40,70%, infeksi aing Asaris lumbrioides (A.l) +
Hookworm (H) sebesar 33,30%, infeksi aing Asaris lumbrioides (A.l)+ Trihuri
s trihiura (T.t) + Hookworm (H) sebesar 14,80% dan infeksi aing Trihuris tri
hiura (T.t) + Hookworm (H) sebesar 11,20%.
51
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lii Gandahusada (2004) mengatakan bahwa infeksi aing Asaris lumbrioides seri
ng sekali disertai infeksi aing Trihuris trihiura. Namun aing Asaris lumb
rioides, Trihuris trihiura, Hookworm juga dapat ditemukan seara bersamaan ka
rena ara penularannya pada setiap orang sama yaitu melalui tanah (soil transmit
ted helminths). Tingginya kejadian aing Asaris lumbrioides dan Trihuris tri
hiura dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang menguntungkan parasit seperti ke
adaan tanah dan urah hujan serta temperatur optimal perkembang biakan yang hamp
ir sama. Telur Asaris lumbrioides dan Trihuris trihiura tumbuh lebih baik di
tanah liat karena kelembaban tanah seperti ini sangat ook bagi pertumbuhannya
. Kurang disadarinya pemakaian jamban keluarga yang baik oleh masyarakat dapat m
enimbulkan penemaran tanah dengan tinja di sekitar halaman rumah, dibawah pohon
dan di tempat-tempat pembuangan sampah. 20,22 Penularan dan siklus hidup aing
Hookworm kebanyakan melalui tanah. Tanah yang sangat baik untuk pertumbuhan lar
vanya yaitu tanah yang berpasir. Larvanya akan lebih mudah bergerak di pasir dar
ipada di tanah liat sebab diameter pasir lebih besar dari diameter tanah liat. S
elain faktor tanah yang sangat menguntungkan Hookworm, urah hujan yang belum le
bat (misalnya permulaan musim hujan), arus air yang ditimbulkannya masih lambat.
Arus air yang lambat ini merupakan perangsang bagi larva Hookworm bergerak kepe
rmukaan tanah dan mempermudah terjadinya infeksi. Selain faktor di atas yang men
guntungkan bagi pertumbuhan Hookworm dikenal beberapa ara penularan Hookworm ya
itu melalui tanah dan transmisi ke
52
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

liii manusia melalui kulit dan mukosa, melalui makanan yang terkontaminasi denga
n tanah dan kotoran manusia, melalui sayur yang terkontaminasi dengan larva infe
ksius.22 Penelitian Ginting, (2003) dengan desain ross setional pada 120 anak
Sekolah Dasar di 5 SD Keamatan Tiga Panah Kabupaten Karo menemukan infeksi amp
uran antara aing Asaris lumbrioides, Trihuris trihiura, Hookworm dengan pr
evalensi sebesar 55,8%.23
6.5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Berdasarkan hasil pengumpulan data menggun
akan kuesioner diketahui bahwa umur anak Sekolah Dasar yang menjadi responden da
lam penelitian ini adalah antara 6-13 tahun, dimana dalam penelitian ini umur di
kelompokkan menjadi tiga kategori sebagai berikut:
Gambar 6.5. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Umur di Desa Tert
inggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
53
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

liv Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 48,50% dari responden berad
a pada kelompok umur 6-8 tahun dan paling sedikit pada kelompok umur 12 tahun se
besar 11,90%. Kondisi ini sesuai dengan laporan dari WHO (1998) yang mengatakan
bahwa dari tiga setengah miliar penduduk yang terinfeksi parasit intestinal berb
entuk aing perut, ternyata empat ratus lima puluh juta di antaranya mengenai a
nak-anak. Demikian juga dengan pernyataan Depkes (2004) bahwa penyakit keainga
n sering dijumpai pada usia anak pra Sekolah dan Sekolah Dasar yang berumur berk
isar 5-15 tahun.3,39 Gambar 6.6. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasar
kan Jenis Kelamin di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahu
n 2008
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 57,40% dari responden berjenis
kelamin laki-laki dan 42,60% berjenis kelamin perempunan sebesar. Jadi responden
yang mendominasi anak Sekolah Dasar yaitu laki-laki sebesar 57,40%. Walaupun re
sponden di tempat penelitian ini lebih banyak laki-laki, namun dalam
54
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lv kenyataannya tidak selalu laki-laki mengalami infeksi keaingan lebih banyak


dari anak perempuan.40
Gambar 6.7. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Frekuensi Makan O
bat Caing di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar di atas dapat
ing 6 bulan dan sebesar 18,30%
as dapat dikatakan bahwa program
kesehatan belum berjalan dengan

diketahui bahwa 81,70% responden makan obat a


yang makan obat aing < 6 bulan. Dari data di at
pemberian obat aing di daerah ini oleh tenaga
semestinya.

6.6. Lingkungan Anak Sekolah Dasar Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
sebagian besar lingkungan responden belum lengkap dengan sistem pembuangan tinja
, tempat biasa pembuangan tinja dan personal higiene untuk lebih jelas dapat dil
ihat dalam diagram sebagai berikut:
55
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lvi Gambar 6.8. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Kepemilikan J
amban di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 76,70% responden tidak memiliki
jamban sedangkan anak yang memilki jamban sebesar 23,30%. Kusnoputranto, H & Su
sanna, D. (2000) mengatakan bahwa penyakit dapat timbul apabila terjadi gangguan
keseimbangan lingkungan yang menakup beberapa faktor fisik, biologi, dan sosia
l ekonomi. Gangguan keseimbangan ini biasanya disebabkan oleh adanya perubahan d
ari satu faktor atau lebih. Perkembangan epidemiologi menggambarkan seara spesi
fik bahwa peran lingkungan dalam terjadinya penyakit sangat besar. Cara pandang
epidemiologi, penyakit terjadi karena adanya interaksi antara manusia, agent, da
n lingkungan. Apabila ketiga faktor ini tidak berada pada keadaan seimbang maka
benih penyakit dapat menyerang manusia. Keadaan kesehatan lingkungan yang belum
memenuhi
persyaratan sanitasi dapat berakibat timbulnya penyakit-penyakit seperti malaria
, olera, penyakit kulit, dan penyakit keaingan.
56
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lvii Seperti yang diuraikan pada bab sebelunya bahwa lingkungan seperti sistem p
embuangan tinja sangat berperan dalam memiu penyebaran penyakit keaingan, hal
ini disebabkan karena tinja dapat menjadi media transmisi infeksi aing terhad
ap manusia, dengan demikian perlu adanya penanganan sistem pembuangan tinja yang
memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan data diatas sebagian besar rumah belum m
emiliki jamban hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi keluarga atau sumb
er air untuk keperluan jamban di daerah ini sangat sulit di dapatkan. Kemudian l
ahan untuk membuang tinja di daerah ini masih sangat luas.
Gambar 6.9. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Tempat Biasa Pemb
uangan Tinja di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 200
8
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 52,00% responden biasa buang ai
r besar di kebun dan 28,70% yang biasa buang air besar di sembarang tempat, seme
ntara yang biasa buang air besar di jamban sendiri sebesar 19,30%.
57
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lviii Meskipun demikian konstruksi bangunan jamban yang sudah ada masih banyak y
ang belum memenuhi syarat baik dari segi kebersihannya. Berdasarkan hasil pengam
atan diketahui bahwa sebagian besar bangunan jamban hanya berdinding semi perman
en dengan air yang terbatas. Dengan minimnya air bersih untuk keperluan jamban m
aka banyak dari anak Sekolah Dasar di tempat penelitian ini membuang air besar d
i kebun ataupun sembarangan tempat. Hal ini dimugkinkan lagi bahwa bila membuang
air besar dikebun kebutuhan akan air untuk kebersihan jamban tidak diperlukan.
Gambar 6.10. Distribusi Proporsi Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Personal Higiene
di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 68,30% responden memiliki perso
nal higiene dengan kategori sedang, dan paling sedikit ditemukan pada personal h
igiene kategori baik sebesar 9,90%. Dari uraian diatas diketahui bahwa aspek pem
bentukan perilaku anak pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pang
ururan, terutama perilaku hidup bersih sehat sebagian besar masih dalam kategori
sedang, namun demikian masih dijumpai tindakan kebersihan perorangan
58
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lix pada anak Sekolah Dasar yang buruk, hal ini dimungkinkan karena keterbatasan
keterbatasan keluarga anak sekolah Dasar seperti: keadaan ekonomi, kesadaran aka
n pentingnya kesehatan. Faktor lain yang ukup berperan dalam membentuk perilaku
anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan dalam hal menegah p
enyakit keaingan ini adalah persediaan air bersih, di mana sebagian besar dari
penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka memanfaatkan mata air yang
tidak terlindung dengan baik dan jaraknya relatif jauh dari tempat tinggal pendu
duk. Faktor lain ialah kondisi sanitasi perumahan seperti saluran pembungan air
limbah yang ditemukan hampir semua rumah tidak memiliki saluran air limbah, pend
uduk langsung membuang air limbah ke belakang rumah, akibatnya terdapat sarang l
alat sebagai vektor menimbulkan penyakit dan bau yang tidak sedap.
6.7. Distribusi Proporsi Kejadian Keaingan Berdasarkan Berat Ringannya Infeksi
Keaingan Anak Sekolah Dasar Kejadian keaingan berdasarkan berat ringannya p
ada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan dengan hasil infe
stasi infeksi aing Asaris lumbrioides ditemukan infeksi ringan sebanyak 70 o
rang (89,74%), infeksi sedang sebanyak 8 orang (10,26%) sementara infeksi berat
tidak ditemukan. Pada aing Trihuris trihiura ditemukan hanya infeksi ringan
yaitu sebanyak 57 orang (100%). Kemudian pada aing Hookworm ditemukan infeksi
ringan sebanyak 39 orang (95,12%) infeksi sedang sebanyak 2 orang (4,88%) sement
ara infeksi berat tidak ditemukan.( Tabel 5.10)
59
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lx Berat ringanya suatu infeksi aing pada penderita ditentukan oleh virulensi,
kesanggupan migrasi, ara makan dari parasit, jumlah kontak dengan host, ratio
seks aing (Hookworm) yang menginfeksi host.40 Cara makan aing juga dapat mem
perberat infeksi keaingan pada penderita. Misalnya aing Hookworm hidup dalm
rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada dinding usus dengan mengisap
darah. Infeksi aing Hookworm ini dapat menyebabkan kehilangan darah seara per
lahan akibatnya penderita mengalami kekurangan darah (anemia) sehingga dapat men
urunkan gairah kerja serta menurunkan produktifitas. Di samping kerugian mengisa
p darah penderita, aing ini juga mengakibatkan luka-luka gigitan berdarah berl
angsung lama.3,40 Selain ara makan aing Hookworm sangat merugikan penderita,
ratio seks juga sangat menentukan berat ringannya infeksi keaingan. Misalnya p
enderita diinfeksi dengan 50% aing Hookworm jantan dan 50% aing Hookwrom bet
ina akan bereaksi berbeda bila diinfeksi 70% aing Hookworm betina dan 30% ai
ng Hookworm jantan. Ternyata anemia yang ditimbulkan pada infeksi ara pertama l
ebih berat daripada ara ke dua. Keadaan ini di sebabkan oleh ratio seks aing
yang menginfeksi tidak sama. Hookworm enderung bermigrasi ke tempat lain atau k
eluar dari tubuh host bila ratio seks diantara mereka tidak sama.40 Menurut pene
litian Ayu (2003) dengan desain ross setional pada anak pemulung di tempat pem
buangan akhir sampah desa Namo Bintang Kabupaten Deli Serdang menemukan infeksi
ringan sebesar (88,9%) dan infeksi sedang sebesar (11,1%) sedangkan infeksi bera
t tidak ditemukan.41
60
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxi Berdasarkan data di atas bahwa anak Sekolah dasar yang mengalami infeksi a
ing ditemukan infeksi ringan dan sedang, sementara infeksi berat tidak ditemukan
. Hal ini dimungkinkan karena dari waktu ke waktu semakin bertambahnya pengetahu
an masyarakat akan kesehatan lewat penyuluhan dan pengobatan oleh tenaga kesehat
an serta adanya program penanggulangan penyakit keaingan pada anak Sekolah Das
ar.
6.8. Hubungan Umur Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar Hubungan umur r
esponden dengan kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar dapat dilihat dalam
gambar di bawah ini: Gambar 6.11. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Umur Dengan
Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan
Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa prevalensi keaingan pada kelo
mpok umur 6-8 tahun sebesar 52,00% positif infeksi keaingan dan sebesar 48,00%
negatif infeksi keaingan. Kemudian pada kelompok umur 9-11
61
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxii tahun sebesar 60,00% positif infeksi keaingan dan sebesar 40,00% negatif
infeksi keaingan. Pada kelompok umur 12 tahun sebesar 37,50% positif infeksi
keaingan dan 37,50% negatif infeksi keaingan. Infestasi keaingan pada pene
litian ini ditemukan mengenai anak dengan umur lebih tua. Seara epidemiologi pu
nak terjadinya infestasi keaingan adalah pada usia 5-10 tahun.4 Hasil yang be
rbeda ini dapat dihubungkan dengan meningkatnya aktifitas bermain dan mobilitas
anak yang lebih tua sehingga resiko tertular aing lebih besar. Anak yang lebih
muda termasuk higienenya masih dalam pengawasan orang tua sehingga resiko tertu
lar menjadi lebih keil. Berdasarkan hasil Uji Chi-Square diperoleh p > 0,05 ber
arti tidak ada hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian kea
ingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten
Samosir. Hal ini sesuai penelitian Ginting (2003) dengan desain ross setional
di 5 Sekolah Dasar desa Suka Keamatan Tiga Panah Kabupaten Karo yang menemukan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur responden dengan kejadian ke
aingan.(p= 0,811)23
62
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxiii 6.9. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar
Hubungan jenis kelamin responden dengan kejadian keaingan pada anak Sekolah Da
sar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 6.12. Diagram Bar Tabulasi S
ilang Antara Jenis Kelamin Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar Di Desa
Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi keaingan pada jenis
kelamin laki-laki sebesar 55,20% positif infeksi keaingan dan sebesar 44,80%
negatif infeksi keaingan. Kemudian prevalensi keaingan pada jenis kelamin pe
rempuan sebesar 58,10% positif infeksi keaingan dan sebesar 41,90% negatif inf
eksi keaingan. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa infeksi keaingan end
erung pada jenis kelamin perempuan dari pada jenis kelamin lakilaki. Namun pada
dasarnya kejadian keaingan dapat menginfeksi setiap jenis kelamin, hal senada
dengan pendapat Sandjaja (2007) dalam bukunya bahwa kejadian keaingan pada set
iap orang tidak membedakan jenis kelamin manusia. 40
63
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxiv Berdasarkan hasil Uji Chi-Square diperoleh p > 0,05 berarti tidak ada hubun
gan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian keaingan pada anak Seko
lah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Hal ini sej
alan dengan penelitian Sadjimin, T. (2000) dengan desain ross setional di Seko
lah Dasar Keamatan Ampana Kota Sulawesi Tengah yang menemukan bahwa tidak ada h
ubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian keaingan.(p= 0,414)
4
6.10. Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar
Hubungan kepemilikan jamban responden dengan kejadian keaingan pada anak Sekol
ah Dasar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 6.13. Diagram Bar Tabul
asi Silang Antara Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah Das
ar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
64
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxv Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi keaingan pada a
nak yang tidak memiliki jamban ditemukan sebesar 56,80% positif infeksi keaing
an dan sebesar 43,20% negatif infeksi keaingan. Kemudian prevalensi keaingan
pada anak yang memiliki jamban sebesar 55,30% positif infeksi keaingan dan se
besar 44,70% negatif infeksi keaingan. Dari data di atas dapat diketahui bahwa
responden yang tidak memiliki jamban enderung mengalami infeksi keaingan dar
ipada responden yang memiliki jamban. Berdasarkan hasil Uji Chi-Square diperoleh
p > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kepemilikan jamban den
gan kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pan
gururan Kabupaten Samosir. Penelitian Damanik (2001) dengan desain ross setion
al di Sekolah Dasar Negeri 70 Kelurahan Bagan Deli yang menemukan bahwa tidak ad
a hubungan yang bermakna antara kepemilikan jamban dengan kejadian keaingan 42
65
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxvi 6.11. Hubungan Tempat Biasa Pembuangan Tinja Dengan Kejadian Keaingan Ana
k Sekolah Dasar Hubungan tempat biasa pembuangan tinja responden dengan kejadian
keaingan pada anak Sekolah Dasar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gam
bar 6.14. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Tempat Biasa Pembuangan Tinja Denga
n Kejadian Keaingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan
Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi keaingan pada respo
nden yang biasa buang air besar di kebun sebesar 56,20% positif infeksi keaing
an dan sebesar 43,80% negatif infeksi keaingan. Kemudian prevalensi keaingan
pada responden yang biasa buang air besar di sembarang tempat sebesar 62,10% po
sitif infeksi keaingan dan sebesar 37,9% negatif infeksi keaingan. Sementara
prevalensi keaingan pada responden biasa buang air besar di jamban
66
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxvii sendiri sebesar 48,70% positif infeksi keaingan dan sebesar 51,30% negat
if infeksi keaingan. Kejadian keaingan pada anak-anak usia Sekolah Dasar mas
ih tinggi hal ini disebabkan karena kebiasaan membuang air besar seara sembaran
gan di dekat rumah, di kebun tempat ia bekerja dan kurang disadarinya pemakaian
jamban keluarga dapat menimbulkan penemaran tanah dengan tinja disekitar rumah,
di bawah pohon, di tempat-tempat pembuangan sampah. Kondisi ini sangat menguntu
ngkan bagi pertumbuhan telur aing usus. 18,20 Berdasarkan hasil Uji Chi-Square
diperoleh p > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara tempat biasa
pembuangan tinja dengan kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa ter
tinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Hal ini sesuai dengan penelitian
Damanik (2001) dengan desain ross setional di Sekolah Dasar Negeri 70 Kelurah
an Bagan Deli yang menemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tempa
t biasa pembuangan tinja dengan kejadian keaingan.42
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
67

lxviii 6.12. Hubungan Personal Higiene Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah D
asar Hubungan personal higiene responden dengan kejadian keaingan pada anak Se
kolah Dasar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 6.15. Diagram Bar Ta
bulasi Silang Antara Personal Higiene Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekolah Da
sar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi keaingan pada respo
nden dengan personal higiene baik sebesar 35,00% positif infeksi keaingan dan
sebesar 65,00% negatif infeksi keaingan. Kemudian prevalensi keaingan pada r
esponden dengan personal higiene sedang sebesar 51,40% positif infeksi keainga
n dan sebesar 48,60% negatif infeksi keaingan. Sementara prevalensi keaingan
pada responden dengan personal higiene buruk sebesar 81,80% positif infeksi ke
aingan dan sebesar 18,20% negatif infeksi keaingan. Infeksi keaingan dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu faktor kebersihan peroranga
n. Kebersihan perorangan khususnya pada usia anak
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
68

lxix Sekolah Dasar sangat penting mengingat pada usia ini infeksi aing usus ya
ng ditularkan melalui tanah sangat tinggi. Hal ini terlihat dari hasil penelitia
n bahwa responden dengan personal higiene yang buruk mengalami infeksi lebih ban
yak dari pada anak yang memiliki personal higiene yang baik. Buruknya personal h
igiene seseorang menyebabkan keaingan yang sering dipengaruhi oleh perilaku an
ak yang tidak baik seperti tidak menui tangan setelah buang air besar, Setiap
kali mandi tidak menggunakan sabun, tidak menui kaki dan tangan dengan sabun s
etelah bermain di tanah, tidak menggunakan alas kaki ketika bermain dan keluar d
ari rumah, kebersihan kuku tidak dijaga dengan baik, kondisi air yang tidak baik
dan sering mengkonsumsi air yang belum matang. Higiene yang baik merupakan syar
at penting dalam menegah dan memutuskan mata rantai penyebaran penyakit menular
seperti keaingan. Namun lingkungan dan personal higiene buruk akan memperbera
t kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar, karena pada usia Sekolah Dasar in
i belum mampu mandiri untuk mengurus kebersihan diri.3,40 Berdasarkan hasil uji
Chi-square diperoleh nilai p < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara pe
rsonal higiene dengan kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertin
ggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Artinya anak Sekolah Dasar dengan p
ersonal higiene yang baik kejadian keaingannya lebih rendah dibandingkan denga
n anak Sekolah Dasar dengan personal higiene yang buruk. Penelitian Dly Zukhriad
i (2008) dengan desain ross setional di 3 Sekolah Dasar Kota Sibolga menemukan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
69

lxx personal higiene seperti tidak ui tangan sebelum makan, tidak ui tangan
setelah buang air besar, tidak ui tangan setelah bermain di tanah, makan jajan
an, tidak memperhatikan kebersihan kuku dengan kejadian keaingan. 37
6.13. Hubungan Frekuensi Makan Obat Caing Dengan Kejadian Keaingan Anak Sekol
ah Dasar Hubungan frekuensi makan obat aing responden dengan kejadian keaing
an pada anak Sekolah Dasar dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 6.16.
Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Frekuensi Makan Obat Caing Dengan Kejadian
Keaingan Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Tahun 2008
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa prevalensi keaingan pada respo
nden yang makan obat aing 6 bulan sebesar 65,50% positif infeksi keaingan da
n sebesar 31,50% negatif infeksi keaingan. Kemudian prevalensi
70
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxi keaingan pada responden yang makan obat aing < 6 bulan diperoleh sebesa
r 2,70% positif infeksi keaingan dan sebesar 97,30% negatif infeksi keaingan
. Penegahan dan pemberantasan rantai daur hidup aing usus dapat dilakukan den
gan berbagai ara seperti berdefekasi di kakus, menjaga kebersihan diri, ukup a
ir bersih, mandi dan ui tangan seara teratur. Kemudian ara lain yaitu pember
ian obat antihelmintik yang sangat efektif untuk membunuh telur-telur dari ain
g usus yang ditularkan melalui tanah.18,22 Dari data di atas dapat diperoleh bah
wa sebagian keil pada responden makan obat aing < 6 bulan dan sebagian besar
responden tidak makan obat aing 6 bulan, sehingga infeksi aing usus yang dit
ularkan melalui tanah di tempat ini masih tinggi. Berdasarkan hasil Uji Chi Squa
re menunjukkan p < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara makan obat a
ing dengan kejadian keaingan pada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keama
tan Pangururan Kabupaten Samosir. Artinya anak Sekolah Dasar yang makan obat a
ing < 6 bulan kejadian keaingannya lebih rendah dibandingkan dengan anak Sekol
ah Dasar yang makan obat aing 6 bulan. Menurut Depkes (2004) pemberian obat a
ing pada setiap penderita keaingan dapat menyembuhkan penderita aingan deng
an tingkat kesembuhan sebesar 70% - 99%.3 Menurut penelitian Situmeang dkk (1995
) di Sekolah Dasar Negeri II desa Tanjung Anom Keamatan Panur Batu Kabupaten D
eli Serdang Sumatera Utara, menemukan bahwa pemberian obat Pyreantel Pamoat dan
Mebendazole pada anakAgustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
71

lxxii anak yang menderita aing usus mendapatkan angka kesembuhan pada aing A
saris lumbrioides, Trihuris trihiura, Hookworm, masing-masing 100%, 93,48% d
an 100%. Jadi dapat dikatakan bahwa pemberian obat antihelmintik dapat menekan i
nfeksi keaingan yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths).43
Menurut penelitian Subahar dkk (1998) pada 5 Sekolah Dasar Negeri di wilayah Jak
arta pusat dan madrasah ibtidaiyah, Jakarta Utara tentang pengaruh obat oksantel
-pirantel pamoat dan mebendazole terhadap perkembangan telur Trihuris trihiura
menunjukkan hasil bahwa dapat menghambat perkembangan telur Trihuris trihiura
.44
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008
72

lxxiii BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 7.1.1. Prevalensi keaingan p
ada anak Sekolah Dasar di desa tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
tahun 2008 sebesar 56,40%. 7.1.2. Prevalensi keaingan berdasarkan jenis ain
g Asaris lumbrioides 38,60%. 7.1.3. Distribusi proporsi berdasarkan jenis infe
ksi ampuran 47,40%. 7.1.4. Distribusi proporsi berdasarkan jenis aing ampura
n Asaris lumbrioides + Trihuris trihiura 40,70%. 7.1.5. Distribusi proporsi
berdasarkan karakteristik kelompok umur 6-8 tahun 48,50%, laki-laki 57,40% dan m
akan obat aing 6 bulan sebesar 81,70%. 7.1.6. Distribusi proporsi berdasarkan
lingkungan, tidak memiliki jamban 76,70%, tempat biasa pembuangan tinja di kebun
52,00%, personal higiene kategori sedang 68,30%. 7.1.7. Distribusi proporsi ber
dasarkan berat ringannya Asaris lumbrioides ringan 89,74%, Trihuris trihiura
ringan 100%, dan Hookworm ringan 95,12%. 7.1.8. Prevalensi keaingan berdasark
an karakteristik pada kelompok umur 12 tahun 65,50%, perempuan 58,10%, dan makan
obat aing 6 bulan 68,50%. 7.1.9. Tidak ada hubungan bermakna antara faktor um
ur, jenis kelamin, kepemilikan jamban, tempat biasa pembuang tinja dengan kejadi
an keaingan (p > 0,05). 7.1.10. Ada hubungan bermakna antara personal higiene
dengan kejadian keaingan, antara frekuensi makan obat aing dengan kejadian k
eaingan (p < 0,05).
73
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxiv 7.2. Saran 7.2.1. Untuk pihak sekolah agar memberikan pengetahuan tentang
personal higiene seperti setiap mandi harus pakai sabun, menui tangan dengan s
abun sesudah buang air besar, memakai alas kaki bila bermain dan keluar rumah, m
emotong kuku anak seminggu sekali, menggunakan air minum yang bersih, meminum ai
r yang sudah dimasak dengan matang, tidak buang air besar di sembarang tempat, m
enyediakan Jamban dan air bersih untuk anak sekolah dalam menegah terjadinya in
feksi keaingan. 7.2.2. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, dengan tinggin
ya kejadian keaingan sebesar (56,4%) maka program pemeriksaan, penegahan dan
penanggulangan keaingan seara periodik yang sudah berjalan perlu ditingkatkan
pada semua anak Sekolah Dasar. 7.2.3. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanju
t agar dapat mengetahui lebih jelas faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadi
an keaingan pada anak Sekolah Dasar.
74
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxv DAFTAR PUSTAKA 1. Dinkes Propinsi Sumatera Utara. 2004. Keputusan Menteri K
esehatan Republik Indonesia. Nomor: 128/MENKES/SK/II/2004/ Tentang Kebijakan Das
ar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 2. Depkes RI, 2003. Indikator Indonesia
Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Seh
at. Jakarta. 3. Depkes RI, 2004. Pedoman Umum Program Nasional Pemberantasan Ca
ingan di Era Desentralisasi. Jakarta. 4. Sadjimin, T. 2000. Gambaran Epidemiolog
i Kejadian Keaingan Pada siswa Sekolah Dasar di Keamatan Ampana Kota Kabupate
n Poso Sulawesi Tengah. Jurnal Epidemiologi Indonesia. Vol 4, hal 1-2,6 5. Onggo
waluyo, S,. Ismid, I, S. 1998. Gangguan Fungsi Kognitif Akibat Infeksi Caingan
Yang Ditularkan Melalui Tanah. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 48. No.5. Mei,
Jakarta. 6. Elmi, Dkk, 2004. 9 September 2008| 20.00 WIB. Status Gizi dan Infes
tasi Caing Usus Pada Anak Sekolah Dasar Desa Tanjung Anom. Bagian Ilmu Kesehata
n Anak. FK USU. Medan. http://library .usu.a.id/download/fk/anak-hairuddin11.p
df 7. WHO, 2006. 9 September 2008| 20.00 WIB Soil Transmitted Helminths. http://
www.who.int/intestinal_worms/en/. 8. Depkes. RI. Kamis. 1 Mei 2008 | 20.00WIB. 2
006. Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta. http://www.depkes.go.id/downloads/publi
kasi/Profil%20Kese hatan%20Indonesia%202006.pdf 9. Dinkes, Prop. Sumatera Utara.
2007. Laporan Hasil Kegiatan Program Seksi P2ML Sub Dinas P2P & PL Dinas Keseha
tan Propinsi Sumatera Utara. Medan. 10. Dinkes. Kab. Samosir. 2004. Profil Keseh
atan Kabupaten Samosir 11. Dinkes. Kab. Samosir. 2006. Profil Kesehatan Kabupate
n Samosir. 12. Dinkes Kab. Samosir. 2007. Profil Kesehatan Kabupaten Samosir
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxvi 13. Dinkes, Kab. Samosir. 2007. Program Pemberantasan dan Penanggulangan P
enyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P dan PL). Samosir. 14. Ke. Pangururan. 20
07. Keamatan Pangururan Dalam Angka. 15. Menteri PDT, 2005. 9 September 2008| 2
0.00 WIB, Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tinggal Republik Indonesia
. Nomor:001/KEP/M-PDT/I/2005. http://www.Legalitas.org/database/puu/2005/PermenP
DT01-2005.pdf 16. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Bahasa Indon
esia. Balai Pustaka. Jakarta. 17. Dinkes, Jawa Timur, Kamis 29 Juli 2008| 20.00
WIB, 2003. Pelaksanaan Program Keaingan di Propinsi Jawa Timur. http://www.din
kesjatim.go.id/berita-datail.html?news-id=137 18. Gandahusada, S., Ilahude, D.H.
, Pribadi, W. 2003. Kedokteran. Edisi Ketiga. Gaya Baru. Jakarta. Parasitologi
19. Haryanti, E., 2002. Helmintologi Kedokteran. Bagian Parasitologi Fakultas Ke
dokteran USU. Medan. 20. Onggowaluyo,S,J. 2002. Parasitologi Medik I (Helmintolo
gi). Pendekatan Aspek Identifikasi Diagnosis dan Klinik. Anggota IKAPI. EGC. Jak
arta. 21. Prasetyo, H. 2003. Atlas Berwarna Helmintologi Kedokteran. Cetakan per
tama. Editor Winarko. Airlangga University Press. Anggota IKAPI. Surabaya. 22. S
andjaja, B. 2007. Helminthologi Kedokteran . Editor Pedo Herri. Cetakan Pertama.
Prestasi Pustaka. Jakarta. 23. Ginting, A, S. 2003. 1 Mei 2008| 20.00 WIB. Hubu
ngan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Keaingan Pada Anak Sekolah D
asar di Desa Suka Keamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara. B
agian Ilmu Kesehatan Anak. FK USU.Medan.http:/digilib.usu.a.iddownload/fk/anaks
ri%20alemina.pdf
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxvii 24. Hiswani. 1997. Pengaruh Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Prevale
nsi Infeksi Caing Yang Ditularkan Melalui Tanah Di Desa Tertinggal (IDT) Kabupa
ten Nias Sumatera Utara. FKM. USU. Medan. 25. Depkes, RI. Kamis.1 Mei 2008| 20.0
0WIB, 2004. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung. http://www.pppl.depkes.go.i
d/images_data/Profil%20P2ML%202004. pdf 26. Soemirat, J. 2005. Epidemiologi Ling
kungan. Cetakan Kedua. Anggota IKAPI. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 2
7. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Kedua. Anggota IKAPI
. PT Rineka Cipta. Jakarta. 28. Kusnoputranto,H. & Susanna, D. 2000. Kesehatan L
ingkungan. FKM-UI. Jakarta. 29. Entjang, I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT
Citra Adytia Bakti. Anggota IKAPI. Bandung. 30. Idehan, B & Pusarawati, S. 2007.
Helmintologi Kedokteran. Cetakan Pertama. Anggota IKAPI. Airlangga University P
ress. Surabaya. 31. An Amerian Family Physian, 2004. Senin September 2008| 20.0
0WIB,. Common Intestinal Parasites. http://www.An.Amerian. FamilyPhysiian. 32.
Keputusan Menteri Kesehatan, No. 424. 2006. Senin September 2008| 20.00WIB. Ped
oman Pengendalian Keaingan. http://125.160.76.194/data/peraturan/Himp.%20Cetak
%2006/Cetak% 20Himp.%20Jilid%20V/Keaingan/Lamp%20KMK%20Caingan.D OC 33. Ariku
nto.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. PT. Rine
ka Cipta. Jakarta. 34. Parasitology and Entomology Institute For Medial Resear
h. 2003. Standard Operational Prosedures For Parasitologial Diagnosis. Edition
No.1. Shoole Of Dilpoma In Applied Parasitology and Entomology. Kuala Lumpur. 3
5. Napitupulu, T. dkk. 2006. Helmintologi Kedokteran. Laboratorium Parasitologi.
FK. USU. Medan.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxviii 36. Hadidjaja. P. 1990. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran. F


K.UI. Jakarta. 37. Dly Zukhriadi,R,R. 2008. Hubungan Personal Higiene Perorangan
Siswa Dengan Infeksi Keaingan Anak SD Negeri Di Keamatan Sibolga Kota. Pasa
Sarjana USU. Medan. 38. Siregar, B. 2008. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Deng
an Infeksi Keaingan Yang Ditularkan Melalui Tanah Pada Murid SD Negeri 06 Kea
matan Pinggir Kabupaten Bengkalis Tahun 2008. FKM USU. Medan. 39. Sadjimin, T. &
Rini, J. 2000. Hubungan Antara Gejala Dan Tanda Penyakit Caing Dengan Kejadian
Keaingan Pada anak Sekolah Dasar Di Keamatan Ampana Kota Kabupaten Poso Sula
wesi Tengah. Jurnal Epidemiologi Indonesia. Vol 4, hal 9. 40. Sandjaja, B. 2007.
Parasitologi Kedokteran Buku I Protozoologi Kedokteran. Editor Fitri. Cetakan P
ertama. Prestasi Pustaka. Jakarta. 41. Ayu, M,S. 2003. Analisa Perilaku Pemulung
Anak Terhadap Infestasi Caing Dan Peran Instansi Lintas Sektoral Dalam Upaya P
enegahan Penyakit Akibat Kerja Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Desa Namo Bint
ang Kabupaten Deli Serdang. (Tesis Sarjana S2 Yang Tidak Diterbitkan Program Mag
ister Kesehatan Kerja USU). Medan 42. Damanik, H, D, L. 2001. Analisis Faktor Ya
ng Berhubungan dengan Infeksi Keaingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 70 Kelur
ahan Bagan Deli Tahun 2001. FKM USU. Medan. 43. Situmeang, R,dkk. 2004. Kamis.20
November 2008| 20.00WIB. Efek Obat Pyrantel Pamoat dan Mebendazole pada Nematod
a Usus. Bagian Ilmu Kesehatan anak. FK USU. Medan 44. Subahar,R,dkk. 1998. Penga
ruh Oksantel-Pirantel Pamoat Dan Mebendazole Terhadap Perkembangan Telur Trihur
is trihiura. Majalah Parasitologi FKUI. Vol 11, hal 8
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxix KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECACI


NGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TERTINGGAL KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN S
AMOSIR TAHUN 2008 I. Data Umum Responden 1. Nama 2. Jenis kelamin 3. Umur 4. Ala
mat
Lingkari jawaban dibawah ini:
: : : :
II. Data Khusus 1. Apakah di rumah adik mempunyai jamban/WC? a. Tidak b. Ya 2. D
i mana adik biasa buang air besar (BAB)? a. Kebun b. Sembarangan . Jamban sendi
ri (WC) III. Data Personal Higiene a. Kebiasaan ui tangan dan mandi 1. Sebelum
makan apakah adik menui tangan? a. Ya b. Kadang-kadang . Tidak 2. Apakah seb
elum makan adik menui tangan dengan sabun? a. Ya b. Kadang-kadang . Tidak 3.
Setelah buang air besar apakah adik menui tangan? a. Ya b. Kadang-kadang . Ti
dak
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxx 4. Apakah setelah buang air besar adik menui tangan dengan sabun? a. Ya b
. Kadang-kadang . Tidak 5. Berapa kali adik mandi satu hari? a. 2x atau lebih/h
ari b. 1x/hari . Tidak mandi 6. Setiap kali mandi apakah adik menggunakan sabun
? a. Ya b. Kadang-kadang . Tidak b. Kebisaan kontak dengan tanah 7. Apakah adik
sering makan sambil bermain di tanah? a. Tidak b. Kadang-kadang . Ya 8. Setela
h bermain di tanah apakah adik membersihkan kaki dan tangan? a. Ya b. Kadang-kad
ang . Tidak 9. Apakah setelah bermain di tanah adik menui kaki dan tangan den
gan sabun? a. Ya b. Kadang-kadang . Tidak . Penggunakan alas kaki 10. Apakah a
dik menggunakan alas kaki (sandal, sepatu) setiap keluar rumah? a. Ya b. Kadangkadang . Tidak 11. Pada waktu istirahat sekolah apakah adik memakai sepatu seti
ap kali bermain? a. Ya b. Kadang-kadang . Tidak d. Kebersihan kuku
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

lxxxi 12. Apakah seminggu sekali adik memotong kuku? a. Ya b. Kadang-kadang . T


idak 13. Apakah adik sering menggigit kuku ketika sedang bermain? a. Tidak b. Ka
dang-kadang . Ya 14. Lihat keadaan kuku anak (observasi) a. Pendek bersih b. Pe
ndek kotor . Panjang kotor e. Sanitasi Lingkungan 15. Dari mana sumber air minu
m adik? a. Mata air b. Sungai . Air hujan 16. Lihat kondisi air bersih (tidak b
erbau, tidak berasa, tidak berwarna) (observasi) a. Bersih (tidak berbau, tidak
berasa, tidak berwarna) b. Kurang bersih . Tidak bersih 17. Lihat ketersediaan
saluran pembuangan air limbah di rumah. (observasi) a. Ada dan lanar b. Ada dan
tidak lanar . Tidak ada 18. Lihat letak WC? (observasi) a. Di dalam rumah b.
Di luar rumah . Tidak punya WC 19. Apakah adik selalu meminum air yang sudah di
masak dengan matang? a. Ya b. Kadang-kadang . Tidak Data Makan Obat 1. Apakah a
dik ada makan obat aing 6 bulan terakhir ini? a. Ya b. Tidak
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

MASTER DATA PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN


PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TERTINGGAL KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOS
IR TAHUN 2008
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
30 sex 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 umur 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 7 7 7 7 8 7 7 7 umurk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 P1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 P2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 3 1 1 1
1 1 Pp1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 Pp2 1 0 0 1
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 2 0 0 0 1 0 2 2 2 0 0 2 0 Pp3 1 0 2 1 2 2 1 1 0 1 1 1
0 0 0 1 0 2 0 0 0 2 0 0 2 2 1 1 1 1 Pp4 1 0 0 0 1 2 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 2 2 0 0 1 0 Pp5 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
1 1 Pp6 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Pp7 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 Pp8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 2 2 0 Pp9 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
0 2 0 0 1 0 0 2 0 0 Pp10 1 1 1 0 1 0 1 0 0 2 0 0 1 1 2 1 2 1 0 0 0 0 1 2 1 0 0
0 2 0 Pp11 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 Pp12 1 0
2 0 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 1 1 Pp13 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 Pp14 2 1 2 1 1 2 1 0 0 2 1 1 1 0 0 2 2
2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 Pp15 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 Pp16 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Pp17
0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 2 0
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

2
Pp18 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
Pp19 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 0 2 2 1 1 2 2 2 0 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1
totk 2 2 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2
Ppp1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1
infek 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1
jenas 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1
jentri 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
jehok 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1

am 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
jamp 5 5 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4
asar 0 0 0 84 0 0 0 2205 4410 84 0 0 252 0 0 0 0 0 42 0 0 0 0 0 1869 84 168 0 0
630
asark 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1
tri 0 0 0 0 0 0 0 0 168 0 0 0 0 0 0 0 0 0 84 168 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21
trik 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
worm 0 0 0 0 0 0 0 1008 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 210 0 2352 0 0 0 0 420
wormk 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 1
jenis 5 5 5 1 5 5 5 4 4 1 5 5 1 5 5 5 5 5 4 2 5 5 3 5 4 1 1 5 5 4
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

3
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
57 58 59 60
sex 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
umur 7 9 7 7 7 7 7 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 10 11 9 9 9 10 9 10 11
umurk 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
P1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
P2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 1
Pp1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1
Pp2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1
Pp3 1 1 2 1 1 2 0 0 2 0 0 2 1 1 1 1 0 2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0
Pp4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
Pp5 2 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
Pp6 2 2 2 2 2 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
Pp7 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 0 2
Pp8 1 1 0 0 1 2 2 0 0 0 0 2 0 1 1 1 1 1 0 2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
Pp9 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
Pp10 2 1 0 0 2 2 0 0 1 0 0 2 0 1 0 2 1 2 1 0 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0
Pp11 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2
Pp12 2 1 2 0 1 1 0 1 1 1 2 2 0 2 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
Pp13 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 0 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp14 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 1 2 0 2 0 2 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
Pp15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp16 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
Pp17 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

4
Pp18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Pp19 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1
totk 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3
Ppp1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
infek 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
jenas 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1
jentri 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1
jehok 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2

am 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1
jamp 5 4 5 1 5 5 4 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 2 1
asar 0 315 0 63 0 0 189 0 0 462 3675 0 0 0 7749 0 0 0 987 0 0 0 0 1722 0 168 0
63 3738 4431
asark 4 1 4 1 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 1 1 1
tri 0 21 105 315 0 0 945 315 63 147 483 0 0 0 294 0 42 0 0 0 0 0 0 147 0 0 63 0
0 42
trik 4 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1
worm 0 1113 0 0 0 0 889 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1869 0 798 0 0 0 0 0 0 0 105 0
wormk 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4
jenis 5 4 2 4 5 5 4 2 2 4 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 3 5 5 4 5 1 2 1 4 4
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

5
No 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
87 88 89 90
sex 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
umur 9 11 9 10 11 12 10 10 10 11 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 11 12 11 11 11 6
6 7 7 7
umurk 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1
P1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
P2 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
Pp1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp2 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pp3 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 1
Pp4 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pp5 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
Pp6 2 2 1 0 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp7 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp8 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 2 2 1 0 2 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1
Pp9 0 1 0 0 0 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0
Pp10 1 0 0 0 2 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
Pp11 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 0 1 0 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1
Pp12 0 0 2 0 1 0 1 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 1 2 1
Pp13 2 2 1 2 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2
Pp14 2 1 2 1 1 0 0 2 1 2 2 2 1 2 0 0 2 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 1
Pp15 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2
Pp16 1 1 0 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp17 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 0 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 2 1 0 1 0 1
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

6
Pp18 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
Pp19 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
totk 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
Ppp1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
infek 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1
jenas 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1
jentri 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
jehok 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

am 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2
jamp 2 5 3 4 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 3 5 2 5 5 5 5 1 5 5 2 5 5
asar 441 0 0 8652 0 714 0 0 0 0 168 1533 0 42 0 0 0 0 0 6867 0 252 0 6825 1008
0 2541 2352 0 84
asark 1 4 4 2 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 1 4 1 1 4 1
tri 0 0 882 63 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 21 0 0 0 0 0 168 0 0 0 0 0
trik 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
worm 789 1680 63 1638 0 1533 0 0 0 0 84 0 0 0 0 0 0 147 0 903 0 0 0 0 0 0 0 1869
0 0
wormk 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
jenis 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 1 5 1 5 5 5 4 2 4 5 1 5 1 4 5 1 4 5 1
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

7
No 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 11
2 113 114 115 116 117 118 119 120
sex 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2
umur 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 9 8 9 7 7 7 7 7 7 7 8 7 8 7 7 7
umurk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
P1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
P2 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1
Pp1 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2
Pp2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
Pp3 0 1 0 0 1 1 0 0 2 2 2 0 2 0 1 2 2 2 2 2 2 1 1 0 0 1 2 0 0 2
Pp4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0
Pp5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2
Pp6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2
Pp8 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
Pp9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
Pp10 0 1 1 2 0 2 2 2 2 2 2 1 0 0 1 2 0 2 2 2 2 0 1 1 2 0 1 2 1 1
Pp11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1
Pp12 0 1 0 0 0 2 0 0 0 2 2 0 0 0 1 2 0 2 2 2 2 0 1 0 1 0 0 2 0 0
Pp13 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2
Pp14 0 1 0 2 0 1 2 1 2 2 2 2 2 1 0 2 1 1 1 1 1 1 2 0 2 1 1 2 0 1
Pp15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp17 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

8
Pp18 0 1 0 1 2 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Pp19 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
totk 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
Ppp1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
infek 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1
jenas 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2
jentri 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
jehok 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1

am 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1
jamp 5 1 1 5 4 5 5 5 3 5 2 5 4 5 2 5 4 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 2 5 3
asar 0 252 1743 0 9450 0 0 63 0 0 2688 4515 2163 0 4557 0 903 0 0 0 504 1575 0
0 0 0 0 1008 210 0
asark 4 1 1 4 2 4 4 1 4 4 1 1 1 4 1 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1 4
tri 0 84 42 0 63 0 0 0 294 147 0 0 63 0 0 0 63 0 0 0 0 0 0 63 0 0 0 0 0 63
trik 4 1 1 4 1 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1
worm 0 0 0 504 294 0 0 0 42 0 504 0 189 0 651 0 252 0 2247 0 588 378 0 0 0 339 0
1029 0 861
wormk 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 1 1 4 4 4 1 4 1 4 1
jenis 5 4 4 3 4 5 5 1 4 2 4 1 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 2 5 3 5 4 1 4
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

9
No 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 1
40 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
sex 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1
umur 7 7 12 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 7 9 8 9 9 8 8 8 8 11 10 10 9 10 10
umurk 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
P1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1
P2 2 1 1 3 1 1 2 3 3 1 1 1 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 3 2 2 3 2 3 3 1
Pp1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0
Pp3 2 2 0 0 1 2 1 2 2 0 2 2 2 0 2 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 2 2 2 1
Pp4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
Pp5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2
Pp6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 0 2
Pp7 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 1 1 2 2 2 1
Pp8 0 1 1 0 0 1 0 1 2 0 1 2 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 2 0
Pp9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 2 0
Pp10 1 1 2 0 1 1 0 1 2 2 1 2 0 0 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 0 1 0 2 1 0
Pp11 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 0
Pp12 0 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 0 2 1 2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 2
Pp13 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 0 2 2 2 2 0
Pp14 0 1 1 1 1 2 0 2 1 1 2 1 1 1 0 2 0 1 0 0 0 0 1 2 1 1 1 2 1 1
Pp15 0 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 0 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0
Pp16 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 1
Pp17 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 2 1
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

10
Pp18 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 1 1 0
Pp19 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
totk 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3
Ppp1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
infek 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
jenas 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
jentri 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
jehok 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

am 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
jamp 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 2
asar 84 0 0 0 2058 168 0 0 0 0 0 0 378 1806 0 0 0 0 0 84 63 0 0 525 147 63 0 0
0 7056
asark 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 2
tri 42 0 0 42 189 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 0 441 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 0 0 0
trik 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
wor m 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 504 0 294 0 0 0 42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 273
wormk 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
jenis 4 5 5 2 4 1 5 5 5 5 3 5 4 1 2 5 4 5 5 1 1 5 5 4 1 1 5 5 5 4
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

11
No 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 1
70 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180
sex 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1
umur 9 9 9 9 9 9 9 10 9 9 10 9 9 9 9 13 10 11 11 13 11 10 10 11 11 10 10 10 10 1
0
umurk 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
P1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
P2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 3 1 1 2 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1
Pp1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp2 2 2 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
Pp3 2 0 2 2 2 1 2 1 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 2
Pp4 1 0 0 1 2 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Pp5 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pp6 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2
Pp7 2 2 2 0 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pp8 1 0 0 0 1 0 1 1 2 0 0 0 2 2 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Pp9 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
Pp10 0 1 0 0 1 1 1 1 2 0 1 1 1 2 2 0 0 1 0 0 1 2 0 0 0 0 1 0 1 2
Pp11 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 0 1 2 2 2 2
Pp12 2 1 1 2 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Pp13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
Pp14 2 1 0 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
Pp15 2 2 1 2 0 2 2 0 2 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2
Pp16 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2
Pp17 1 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 2 0 2
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

12
Pp18 2 0 0 0 0 0 2 0 1 0 2 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
Pp19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2
totk 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1
Ppp1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
infek 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1
jenas 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2
jentri 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1
jehok 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

am 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
jamp 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 1 5 1 1 5 3 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5
asar 0 0 0 0 82 2394 0 0 0 0 5838 3192 0 0 441 273 6888 84 294 0 0 0 21 0 0 0 0
1827 588 0
asark 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 2 1 4 4 1 1 2 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4
tri 0 0 63 21 42 0 42 0 0 0 231 63 0 0 63 0 357 42 0 84 21 0 42 0 378 189 0 147
0 126
trik 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 1 1 4 4 1 4 1 1 4 1 1 4 1 4 1 1 4 1 4 1
worm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 357 0 0 1638 0 0 0 0 0 0 0
wormk 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
jenis 5 5 2 2 4 1 2 5 5 5 4 4 5 5 4 1 4 4 1 4 2 5 4 5 2 2 5 4 1 2
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

13
No 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 2
00 201 202
sex 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
umur 12 11 12 12 12 12 11 12 12 11 11 11 11 11 12 12 12 12 11 11 12 12
umurk 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3
P1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1
P2 2 2 1 3 3 1 1 3 1 2 2 1 3 1 3 1 1 1 3 2 3 2
Pp1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
Pp2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
Pp3 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 1 1 2 0 1 2 1 0 1 2 1
Pp4 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
Pp5 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2
Pp6 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
Pp7 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
Pp8 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 0 0 2 1
Pp9 0 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 2 1 1 0 2 1
Pp10 0 2 0 0 2 1 0 0 0 1 0 1 2 0 0 1 2 1 1 0 0 1
Pp11 1 2 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
Pp12 1 2 1 2 1 0 1 1 1 0 0 1 2 1 1 1 2 1 0 1 0 2
Pp13 1 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2
Pp14 1 2 1 2 2 0 1 2 2 0 1 2 2 1 0 0 2 1 1 0 1 2
Pp15 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2
Pp16 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
Pp17 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 2 0
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

14
Pp18 0 0 2 1 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 0 0 0 2 1 1 0
Pp19 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
totk 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2
Ppp1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
infek 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2
jenas 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2
jentri 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2
jehok 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

am 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
jamp 1 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
asar 210 0 0 0 0 0 0 0 1722 0 63 0 84 0 0 147 105 0 0 84 0 0
asark 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4
tri 63 0 189 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 84 0 0 0 63 0 0 0
trik 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4
worm 0 0 0 0 0 84 0 0 441 0 147 0 0 0 0 0 0 42 0 0 0 0
wormk 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
jenis 4 5 2 5 5 3 5 5 4 5 4 5 1 5 2 1 1 3 2 1 5 5
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

1
Output Analisis Univariat dan Bivariat
1. Prevalensi kejadian keaingan
Valid
Positif Negatif Total
Frequeny 114 88 202
Perent 56.4 43.6 100.0
Valid Perent 56.4 43.6 100.0
Cumulative Perent 56.4 100.0
2. Prevalensi kejadian keaingan berdasarkan jenis aing Asaris lumbrioides
Valid Perent 38.6 61.4 100.0 Cumulative Perent 38.6 100.0
Frequeny Valid Asaris lumbrioides Negatif Total 78 124 202
Perent 38.6 61.4 100.0
Trihuris trihiura Valid Perent 28.2 71.8 100.0 Cumulative Perent 28.2 100.0
Frequeny Valid Trihuris trihiura Negatif Total 57 145 202
Perent 28.2 71.8 100.0
Hookworm
Frequeny Valid Hookworm Negatif Total 41 161 202 Perent 20,3 79,7 100,0 Valid
Perent 20,3 79,7 100,0 Cumulative Perent 20,3 100,0
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

2
3. Proporsi kejadian keaingan berdasarkan jenis infeksi aing
Jenis aing yang menginfeksi anak SD * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstab
ulation Infeksi keaingan pada anak SD Positif Negatif 30 0 100,0% ,0%
Total 30 100,0%
Jenis aing yang menginfeksi anak SD
Asaris lumbrioides
Trihuris trihiura
Hookworm
Campuran
Negatif
Total
Count % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD % within Infeksi keaingan
pada anak SD % of Total Count % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD %
within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count % within Jenis aing ya
ng menginfeksi anak SD % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count
% within Jenis aing yang menginfeksi anak SD % within Infeksi keaingan pada
anak SD % of Total Count % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD % withi
n Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count % within Jenis aing yang me
nginfeksi anak SD % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total
26,3% 14,9% 21 100,0%
,0% ,0% 0 ,0%
14,9% 14,9% 21 100,0%
18,4% 10,4% 9 100,0%
,0% ,0% 0 ,0%
10,4% 10,4% 9 100,0%
7,9% 4,5% 54 100,0%
,0% ,0% 0 ,0%
4,5% 4,5% 54 100,0%
47,4% 26,7% 0 ,0%
,0% ,0% 88 100,0%
26,7% 26,7% 88 100,0%
,0% ,0% 114 56,4%
100,0% 43,6% 88 43,6%

43,6% 43,6% 202 100,0%


100,0% 56,4%
100,0% 43,6%
100,0% 100,0%
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

3
4. Jenis Infeksi Caing Campuran Anak Sekolah Dasar
jenis sth * Jenis aing yang menginfeksi anak SD Crosstabulation Jenis aing y
ang menginfeksi anak SD Asaris Trihuris lumbrioides trihiura Hookworm Campur
an 30 0 0 0 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0
,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 30 14,9% 100,0% ,0% 21 100,0% 100,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0%
,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 21 10,4% 100,0% ,0% 0 ,0% ,0% 9 100
,0% 100,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 9 4,5% 100,0% ,0% 0
,0% ,0% 0 ,0% ,0% 22 100,0% 40,7% 18 100,0% 33,3% 6 100,0% 11,1% 8 100,0% 14,8%
0 ,0% ,0% 54 26,7% 100,0%
jenis sth
asar
Total
Count % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD tri Coun
t % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD hok Count %
within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD asar + tri Coun
t % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD asar + hok
Count % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD tri + ho
k Count % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD asar
+ tri + hok Count % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak
SD negatif Count % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak
SD Count % within jenis sth % within Jenis aing yang menginfeksi anak SD
Negatif 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 0 ,0% ,0% 88
100,0% 100,0% 88 43,6% 100,0%
Total 30 100,0% 14,9% 21 100,0% 10,4% 9 100,0% 4,5% 22 100,0% 10,9% 18 100,0% 8,
9% 6 100,0% 3,0% 8 100,0% 4,0% 88 100,0% 43,6% 202 100,0% 100,0%
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

4
5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Umur responden Valid Perent 48.5 39.6 11.9
100.0 Cumulative Perent 48.5 88.1 100.0
Valid
6-8 tahun 9-11 tahun 12 tahun Total
Frequeny 98 80 24 202
Perent 48.5 39.6 11.9 100.0
Jenis kelamin Valid Perent 57.4 42.6 100.0 Cumulative Perent 57.4 100.0
Valid
laki-laki perempuan Total
Frequeny 116 86 202
Perent 57.4 42.6 100.0
Makan obat aing 6 bulan terakhir Valid Perent 18.3 81.7 100.0 Cumulative Per
ent 18.3 100.0
Valid
< 6 bulan 6 bulan Total
Frequeny 37 165 202
Perent 18.3 81.7 100.0
6. Lingkungan Anak Sekolah Dasar Responden Yang mempunyai jamban (WC) Valid Per
ent 76.7 23.3 100.0 Cumulative Perent 76.7 100.0
Valid
Tidak Ada Ada Total
Frequeny 155 47 202
Perent 76.7 23.3 100.0
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

5
Tempat biasa pembuangan tinja Valid Perent 52.0 28.7 19.3 100.0 Cumulative Per
ent 52.0 80.7 100.0
Valid
Kebun Sembarangan Jamban Sendiri Total
Frequeny 105 58 39 202
Perent 52.0 28.7 19.3 100.0
Personal Higiene Valid Perent 9.9 68.3 21.8 100.0 Cumulative Perent 9.9 78.2 1
00.0
Valid
Baik Sedang Buruk Total
Frequeny 20 138 44 202
Perent 9.9 68.3 21.8 100.0
7. Berat Ringannya Infeksi Keaingan Anak Sekolah Dasar Asaris lumbrioides
Infeksi asaris * Berat ringannya infeksi Asaris lumbrioides Crosstabulation B
erat ringannya infeksi Asaris lumbrioides Ringan Sedang Negatif 70 8 0 27.0 3.
1 47.9 89.7% 10.3% .0% 34.7% 4.0% .0% 0 0 21 7.3 .8 12.9 .0% .0% 100.0% .0% .0%
10.4% 0 0 9 3.1 .4 5.5 .0% .0% 100.0% .0% .0% 4.5% 0 0 6 2.1 .2 3.7 .0% .0% 100.
0% .0% .0% 3.0% 0 0 88 30.5 3.5 54.0 .0% .0% 100.0% .0% .0% 43.6% 70 8 124 70.0
8.0 124.0 34.7% 4.0% 61.4% 34.7% 4.0% 61.4%
Total 78 78.0 100.0% 38.6% 21 21.0 100.0% 10.4% 9 9.0 100.0% 4.5% 6 6.0 100.0% 3
.0% 88 88.0 100.0% 43.6% 202 202.0 100.0% 100.0%
Infeksi asaris
asar
tri
hok
tri + hok
negatif
Total
Count Expeted Count % within Infeksi asaris % of Total Count Expeted Count %
within Infeksi asaris % of Total Count Expeted Count % within Infeksi asaris
% of Total Count Expeted Count % within Infeksi asaris % of Total Count Expet
ed Count % within Infeksi asaris % of Total Count Expeted Count % within Infek
si asaris % of Total
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

6
Hookworm
Infeksi hookworm * Berat ringannya infeksi Hookworm Crosstabulation Berat ringan
nya infeksi Hookworm Ringan Sedang Negatif 0 0 30 .0% 0 .0% 39 95.1% 0 .0% 0 .0%
39 19.3% .0% 0 .0% 2 4.9% 0 .0% 0 .0% 2 1.0% 100.0% 21 100.0% 0 .0% 22 100.0% 8
8 100.0% 161 79.7%
Total 30 100.0% 21 100.0% 41 100.0% 22 100.0% 88 100.0% 202 100.0%
Infeksi hookworm
asar
tri
hok
asar + tri
negatif
Total
Count % within Infeksi hookworm Count % within Infeksi hookworm Count % within I
nfeksi hookworm Count % within Infeksi hookworm Count % within Infeksi hookworm
Count % within Infeksi hookworm
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

7
8. Crosstabs Umur Anak Sekolah Dasar
Umur responden * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstabulation Infeksi keain
gan pada anak SD Positif Negatif 51 47 55.3 42.7 52.0% 44.7% 25.2% 48 45.1 60.0%
42.1% 23.8% 15 13.5 62.5% 13.2% 7.4% 114 114.0 56.4% 100.0% 56.4% 48.0% 53.4% 2
3.3% 32 34.9 40.0% 36.4% 15.8% 9 10.5 37.5% 10.2% 4.5% 88 88.0 43.6% 100.0% 43.6
%
Total 98 98.0 100.0% 48.5% 48.5% 80 80.0 100.0% 39.6% 39.6% 24 24.0 100.0% 11.9%
11.9% 202 202.0 100.0% 100.0% 100.0%
Umur responden
6-8 tahun
9-11 tahun
>12 tahun
Total
Count Expeted Count % within Umur responden % within Infeksi keaingan pada an
ak SD % of Total Count Expeted Count % within Umur responden % within Infeksi k
eaingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within Umur responden %
within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within
Umur responden % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total
Chi-Square Tests Value 1.542a 1.545 1.416 202 df 2 2 1 Asymp. Sig. (2-sided) .46
2 .462 .234
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Assoiation N of Valid Case
s
a. 0 ells (.0%) have expeted ount less than 5. The minimum expeted ount is
10.46.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

8
9. Crosstabs Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstabulation Infeksi keaing
an pada anak SD Positif Negatif 64 52 65.5 50.5 55.2% 44.8% 56.1% 31.7% 50 48.5
58.1% 43.9% 24.8% 114 114.0 56.4% 100.0% 56.4% 59.1% 25.7% 36 37.5 41.9% 40.9% 1
7.8% 88 88.0 43.6% 100.0% 43.6%
Jenis kelamin
laki-laki
perempuan
Total
Count Expeted Count % within Jenis kelamin % within Infeksi keaingan pada ana
k SD % of Total Count Expeted Count % within Jenis kelamin % within Infeksi ke
aingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within Jenis kelamin % wi
thin Infeksi keaingan pada anak SD % of Total
Total 116 116.0 100.0% 57.4% 57.4% 86 86.0 100.0% 42.6% 42.6% 202 202.0 100.0% 1
00.0% 100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square .177b a Continuity Corretion .077 Lik
elihood Ratio .177 Fisher's Exat Test Linear-by-Linear .176 Assoiation N of Va
lid Cases 202 df Asymp. Sig. Exat Sig. Exat Sig. (2-sided) (2-sided) (1-sided)
1 .674 1 .782 1 .674 .774 .391 1 .675
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 ells (.0%) have expeted ount less than
5. The minimum expeted ount is 37. 47.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

9
10. Crosstabs Kepemilikan Jamban Responden
Responden Yang mempunyai jamban (WC) * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstabu
lation Infeksi keaingan pada anak SD Positif Negatif 88 67 87.5 67.5 56.8% 43.
2%
Responden Yang mempunyai jamban (WC)
Tidak Ada
Ada
Total
Count Expeted Count % within Responden Yang mempunyai jamban (WC) % within Infe
ksi keaingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within Responden Y
ang mempunyai jamban (WC) % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Co
unt Expeted Count % within Responden Yang mempunyai jamban (WC) % within Infeks
i keaingan pada anak SD % of Total
Total 155 155.0 100.0%
77.2% 43.6% 26 26.5 55.3%
76.1% 33.2% 21 20.5 44.7%
76.7% 76.7% 47 47.0 100.0%
22.8% 12.9% 114 114.0 56.4%
23.9% 10.4% 88 88.0 43.6%
23.3% 23.3% 202 202.0 100.0%
100.0% 56.4%
100.0% 43.6%
100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Value .031b .000 .031 df 1 1 1 Asymp. Sig. (2-sided) .860 .993
.860 Exat Sig. (2-sided) Exat Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square Continuity Corretion Likelihood Ratio Fisher's Exat Test Li
near-by-Linear Assoiation N of Valid Cases
a
.868 .031 202 1 .860
.495
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 ells (.0%) have expeted ount less than
5. The minimum expeted ount is 20. 48.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

10
11. Crosstabs Tempat Biasa Pembuangan Tinja
Tempat biasa pembuangan tinja * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstabulation
Infeksi keaingan pada anak SD Positif Negatif 59 46 59.3 45.7 56.2% 51.8% 29.2
% 36 32.7 62.1% 31.6% 17.8% 19 22.0 48.7% 16.7% 9.4% 114 114.0 56.4% 100.0% 56.4
% 43.8% 52.3% 22.8% 22 25.3 37.9% 25.0% 10.9% 20 17.0 51.3% 22.7% 9.9% 88 88.0 4
3.6% 100.0% 43.6%
Tempat biasa pembuangan tinja
Kebun
Sembarangan
Jamban Sendiri
Total
Count Expeted Count % within Tempat biasa pembuangan tinja % within Infeksi ke
aingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within Tempat biasa pembu
angan tinja % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count Expeted C
ount % within Tempat biasa pembuangan tinja % within Infeksi keaingan pada ana
k SD % of Total Count Expeted Count % within Tempat biasa pembuangan tinja % wi
thin Infeksi keaingan pada anak SD % of Total
Total 105 105.0 100.0% 52.0% 52.0% 58 58.0 100.0% 28.7% 28.7% 39 39.0 100.0% 19.
3% 19.3% 202 202.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Value 1.696a 1.696 .250 202 df 2 2 1 Asymp. Sig. (2-sided) .428
.428 .617
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Assoiation N of Valid Case
s
a. 0 ells (.0%) have expeted ount less than 5. The minimum expeted ount is
16.99.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

11
12. Crosstabs Personal Higiene Responden
Total Personal Higiene * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstabulation Infeksi
keaingan pada anak SD Positif Negatif 7 13 11.3 8.7 35.0% 6.1% 3.5% 71 77.9 5
1.4% 62.3% 35.1% 36 24.8 81.8% 31.6% 17.8% 114 114.0 56.4% 100.0% 56.4% 65.0% 14
.8% 6.4% 67 60.1 48.6% 76.1% 33.2% 8 19.2 18.2% 9.1% 4.0% 88 88.0 43.6% 100.0% 4
3.6%
Total 20 20.0 100.0% 9.9% 9.9% 138 138.0 100.0% 68.3% 68.3% 44 44.0 100.0% 21.8%
21.8% 202 202.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total Personal Higiene
Baik
Sedang
Buruk
Total
Count Expeted Count % within Total Personal Higiene % within Infeksi keaingan
pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within Total Personal Higiene %
within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within
Total Personal Higiene % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count
Expeted Count % within Total Personal Higiene % within Infeksi keaingan pada
anak SD % of Total
Chi-Square Tests Value 16.664a 17.861 15.810 202 df 2 2 1 Asymp. Sig. (2-sided)
.000 .000 .000
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Assoiation N of Valid Case
s
a. 0 ells (.0%) have expeted ount less than 5. The minimum expeted ount is
8.71.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

12
13. Crosstabs Makan Obat Caing
Frekuensi makan obat aing * Infeksi keaingan pada anak SD Crosstabulation In
feksi keaingan pada anak SD Positif Negatif 113 52 93.1 71.9 68.5% 99.1% 55.9%
1 20.9 2.7% .9% .5% 114 114.0 56.4% 100.0% 56.4% 31.5% 59.1% 25.7% 36 16.1 97.3
% 40.9% 17.8% 88 88.0 43.6% 100.0% 43.6%
Frekuensi makan obat aing
>= 6 bulan
< 6 bulan
Total
Count Expeted Count % within Frekuensi makan obat aing % within Infeksi kea
ingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count % within Frekuensi makan obat
aing % within Infeksi keaingan pada anak SD % of Total Count Expeted Count
% within Frekuensi makan obat aing % within Infeksi keaingan pada anak SD %
of Total
Total 165 165.0 100.0% 81.7% 81.7% 37 37.0 100.0% 18.3% 18.3% 202 202.0 100.0% 1
00.0% 100.0%
Chi-Square Tests Value 53.194b 50.552 61.838 df 1 1 1 Asymp. Sig. (2-sided) .000
.000 .000 Exat Sig. (2-sided) Exat Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square Continuity Corretiona Likelihood Ratio Fisher's Exat Test L
inear-by-Linear Assoiation N of Valid Cases
.000 52.931 202 1 .000
.000
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 ells (.0%) have expeted ount less than
5. The minimum expeted ount is 16. 12.
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

13
Jawaban Atas Pertanyaan Kuesioner
No Pernyataan Atas Pertanyaan untuk Personal Higiene Sebelum makan apakah adik m
enui tangan? Apakah sebelum makan adik menui tangan dengan sabun? Setelah bu
ang air besar apakah adik menui tangan? Apakah setelah buang air besar adik me
nui tangan dengan sabun? Berapa kali adik mandi satu hari? Setiap kali mandi a
pakah adik menggunakan sabun? Apakah adik sering makan sambil bermain di tanah?
Setelah bermain di tanah apakah adik membersihkan kaki dan tangan? Apakah setela
h bermain di tanah adik menui kaki dan tangan dengan sabun? Apakah adik menggu
nakan alas kaki setiap bermain diluar rumah? Pada waktu istirahat sekolah apakah
adik memakai sepatu setiap kali bermain? Apakah seminggu sekali adik memotong k
uku? Apakah adik sering menggigit kuku ketika sedang bermain? Lihat keadaan kuku
anak (observasi) Dari mana sumber air minum adik? Lihat kondisi air bersih (tid
ak berbau, tidak berasa, tidak berwarna) (observasi) Lihat ketersediaan saluran
pembuangan air limbah di rumah. (observasi) Lihat letak WC? (observasi) Apakah a
dik selalu meminum air yang sudah dimasak dengan matang? Jlh 118 13 58 13 39 173
172 23 13 46 125 A % 93,1 6,4 28,7 6,4 19,3 85,6 85,1 11,4 6,4 22,8 61,9 Jawaba
n B Jlh % 12 5,9 51 58 46 161 24 26 84 48 74 69 25,3 28,7 22,8 79,7 11,9 12,9 41
,6 23,8 36,6 34,1 Total C Jlh 2 138 86 143 2 5 4 95 141 82 8 % 1,0 68,3 42,6 70,
8 1,0 2,5 2,0 47,0 69,8 40,6 4,0 Jlh 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19
45 160 51 175 167 15 26 137
22,3 79,2 25,2 86,6 82,7 7,4 12,9 67,8
66 34 94 2 32 49 21 63
32,7 16,8 46,5 1,2 15,8 24,3 10,4 31,2
91 8 57 25 3 138 155 2
45,0 4,0 28,2 12,4 1,5 68,3 76,7 1.0
202 202 202 202 202 202 202 202
100 100 100 100 100 100 100 100
Agustaria Ginting : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keaingan Pa
da Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Keamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai