Anda di halaman 1dari 41

SAMPLING & RANCANGAN

SAMPEL
Abdul Qorib, SKM, MMKes

SAMPLING & RANCANGAN


SAMPLING
Populasi

adalah keseluruhan subyek


penelitian (Arikunto, 1998).
Adapun populasi menurut Nazir (1999)
adalah kumpulan dari individu dengan kualitas
serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi
berkenaan dengan data, bukan dengan
orangnya ataupun bendanya.
Jadi yang dimaksud dengan populasi adalah
keseluruhan subyek atau unit penelitian yang
akan dianalisis.

Sampel adalah bagian dari populasi. Nazir (1999)


Dengan demikian sampel adalah suatu bagian (subset)
dari populasi yang dianggap mampu mewakili populasi
yang akan diteliti.
Besarnya sampel di dalam pengambilan sampel apabila
subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Arikunto
(1998:120)

Konsep-konsep Dasar Sampling

Populasi : kumpulan objek penelitian


Sampel : Bagian yang diamati
Objek penelitian : orang, organisasi, kelompok,
lembaga, buku, kata-kata, surat kabar dan lainlain.
Dalam penelitian, objek penelitian ini disebut satuan
analisis (units of analysis) atau unsur-unsur
populasi.
Parameter : karakteristik populasi (seperti rata-rata,
ragam, modus, atau range)
Statistik : Karakteristik sampel
4

Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada
yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih
efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi

ILustrasi Sampel Yang Baik

Popula
Popula
si
si

Samp
el Samp
el

Populas
Populas

samp
samp
el
el

PERMASALAHAN DALAM SAMPEL

Berapa jumlah sampel yang akan


diambil
2. Bagaimana
teknik
pengambilan
sampel
1.

Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1.
2.
3.
4.
5.

Seberapa besar keragaman populasi


Berapa besar tingkat keyakinan yang
kita perlukan
Berapa toleransi tingkat kesalahan
dapat diterima
Apa tujuan penelitian yang akan
dilakukan
Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
8

Prosedur Penentuan Sampel


Identifikasi
Identifikasipopulasi
populasitarjet
tarjet
Memilih
MemilihKerangka
Kerangkasampel
sampel

Menentukan
MenentukanMetode
MetodePemilihan
Pemilihan
Sampel
Sampel
Merencanakan
MerencanakanProsedur
Prosedur
Pemilihan
Unit
Sampel
Pemilihan Unit Sampel
Menentukan
Menentukanukuran
ukuranSampel
Sampel

Menentukan unit sampel


Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan


Pelaksanaan Kerja Lapangan
9

Konsep-konsep Dasar Sampling


Sampel tak bias adalah sampel yang ditarik berdasarkan
probabilitas (probability sampling).
Dalam sampel probabilitas, setiap unsur populasi mempunyai nilai
kemungkinan tertentu untuk dipilih. Karena sampel ini
mengasumsikan kerandoman (randomness), maka sampel
probabilitas lazim juga disebut sebagai sampel random.
sampel pertimbangan (judgemental sampling), Bila kita mengambil
sampel tertentu berdasarkan pertimbangan- pertimbangan
tertentu,
kita memperoleh disebut juga sampel non-probabilitas.
rencana sampling atau rancangan sampling (sampling design):
adalah teknik penarikan sampel

10

Populasi
Populasi
Mahasiswa
MahasiswaProgram
ProgramStudi
Studi
Ilmu
Perawatan
Ilmu Perawatan

Kerangka
Kerangkasampel
sampel
No
Nama
No
Nama
01
Untung
01
Untung
0022
Arif
Arif
0033
Mahardian
Mahardian
60
Bowo
60
Bowo

.
.

Prosedur
Prosedur
Setelah
Setelahpopulasi
populasiditetapkan,
ditetapkan,
kerangka
sampling
kerangka samplingdibuat,
dibuat,teknik
teknik
sampling
simple
random
sampling simple random
sampling
samplingmaka
makadilakukan
dilakukan
pengundian
pengundian

Teknik
Tekniksampling
sampling
Probablitas:
Probablitas:Simple
Simple
random
randomSampling
Sampling

Menentukan
Menentukanukuran
ukuran
sampel
sampel
Misal
Misalsampel
sampelyang
yang
ditetapkan
ditetapkan20
20orang
orang

Unit
Unitsampel
sampel
Berdasarkan
Berdasarkanundian
undiandiperoleh
diperoleh
sampe:
02,05,01,08,60,55,32,
sampe: 02,05,01,08,60,55,32,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
11

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik
TeknikSampling
Sampling

Probability
ProbabilitySampling
Sampling

Simple
SimpleRandom
Random
Sampling
Sampling
Stratified
Stratified
Sampling
Sampling
Propotional
Propotional
Disproportional
Disproportional
Cluster
ClusterSampling
Sampling
Double
Sampling
Double Sampling

Non
NonProbability
Probability
Sampling
Sampling
Convenience
Convenience
Sampling
Sampling
Purposive
Purposivesampling
sampling
Judgement Sampling
Judgement Sampling
Quota
QuotaSampling
Sampling
Snowball
SnowballSampling
Sampling

12

Rancangan Sampling
(1)

sampling random sederhana,


(2) sampling sistematis,
(3) sampling berstrata, dan
(4) sampling Klaster

13

(1) sampling random sederhana


adalah

yang paling banyak dipakai.


Untuk menarik sampel seperti ini, kita dapat
menuliskan semua unsur populasi dalam
secarik kertas, kemudian mengundinya
sampai kita memperoleh jumlah yang
dikehendaki. Unsur-unsur yang jatuh itulah
yang menjadi sampel.
Cara ini tidak praktis bila populasinya besar
Populasi
Samp
el
14

(1) sampling random sederhana

Syarat hrs mempunyai kerangka sampling


(sampling frame).
Kerangka sampling adalah daftar lengkap semua
unsur populasi.
Jadi, bila populasi kita KK di Desa Welahan, maka kita
harus memiliki daftar KK di Desa Welahan yang
lengkap, kita harus menomori setiap KK dari 1 sampai
N.
Berdasarkan kerangka sampling, ditarik sejumlah KK,
yang nanti menjadi sampel.

Anggota

populasi tidak memiliki strata


sehingga relatif homogen
15

(2) sampling sistematis


juga

menggunakan kerangka sampling. Hanya


di sini, unsur yang pertamalah yang dipilih
secara random. Unsur-unsur lainnya ditarik
dengan mengambil jarak tertentu.
Misalnya, populasi berjumlah 1000. Kita hanya
memerlukan 40 unsur. Perbandingan ukuran
populasi dengan ukuran sampel, yakni
1000/40 = 25,disebut sampling rasio.
Untuk contoh kita, misalkan unsur yang
pertama kita pilih nomor 10. Nomor-nomor
berikutnya yang menjadi sampel ialah 35, 60,
85, 110, ..., 960, 985
16

(3) sampling berstrata


strata

: pembagian populasi ke dalam


kelas, kategori, atau kelompok
Karakteristik strata : kota, daerah, suku
bangsa, jenis kelamin, status, usia
Ada dua jenis sampel strata:
proporsional dan disproporsional

17

(3) sampling berstrata


Strata

proporsional
Dari setiap strata diambil sampel yang
sebanding dengan besar setiap strata.
Angka yang menunjukkan berapa persen
dari setiap strata diambil disebut pecahan
sampling (sampling fraction).
Pada sampel strata, pecahan sampling
untuk setiap strata sama.
18

Stratified Random Sampling


Adakalanya

populasi yang
ada memiliki
strata atau
tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri

Strata

Persentase
(%)

Sampel

4 = (3 x
50)

SD

150

37,5

19

SMP

125

31,25

16

SMU

75

18,75

Sarjana

50

12,5

Jumlah

400

100

50

Anggota
Populasi

19

(3) sampling berstrata


Strata

proporsional

20

(3) sampling berstrata


Strata

disproporsional
Cara Strata proporsional akan mengalami kesukaran bila
ada sebagian strata yang jumlahnya terlalu kecil atau
sebagian lagi terlalu besar.
Bila ada 10.000 orang mahasiswa dan 10 orang dosen,
lalu dari setiap strata kita ambil 10%, kita memperoleh
sampel yang terdiri dari 1.000 orang mahasiswa dan I
orang dosen. Dalam hal seperti itu disarankan metode
sampling strata disproporsional.
Di sini, dari setiap strata diambil jumlah sampel yang
sama. Data untuk setiap strata dikalikan dengan bobot
strata tersebut.
21

Disproposional Random
Sampling
Strata

Persentas
e
(%)

Sampel
proporsional

Sampel Non
proprsiona
l

4 = (3 x 50)

SD

150

37,5

19

18

SMP

125

31,25

16

15

SMU

122

30,5

15

14

Sarjana

0,75

Jumlah

400

100

50

50

Anggota
Populasi

22

(3) sampling berstrata


Strata

disproporsional

23

(4) Sampling klaster (cluster sampling)


dilakukan

bila kita tidak mempunyai kerangka

sampling.
Misalnya, kita ingin meneliti anak-anak SD
Kota Jepara. Tidak mungkin kita menghimpun
semua anak SD dalam daftar
Bila daftar nama anak SD sukar kita buat,
kelompok anak berdasarkan nama sekolahnya
mudah kita buat
Kelompok anak itu disebut klaster
24

(4) Sampling klaster (cluster sampling)

Klaster dapat berupa sekolah, kelas, kecamatan,


desa, RW, RT, dan sebagainya

Bila klaster itu bersifat geografis, sampling klaster


dapat dilakukan satu tahap (single stage). Misalnya,
kita ingin meneliti penduduk Desa Mlonggo.
Desa ini terdiri dari 12 RW. Dari daftar RW, kita pilih
secara random 3 RW. Seumpama pada 3 RW itu kita
jadikan sampel. Bila pada setiap RW kita memilih
hanya 4 RT saja secara random, kita melakukan
sampel klaster banyak tahap (multistage)

25

Cluster Sampling

Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik


stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified
anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada
cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen

Jepara
Mayong
Welahan
Batealit
Pecangaan
Jepara
Kedung

Jepara
Welahan
Kedung
Jepara

26

Double Sampng/Multyphase
Sampling
Double

sample (sampel ganda) sering juga


disebut dengan istilah sequential sampling
(sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel
multi tahap).
Purwokerto
Purwokerto

Pwt-Utara
Pwt-Utara
Pwt-Selatan
Pwt-Selatan
Pwt-Barat
Pwt-Barat
Pwt-Timur
Pwt-Timur
Baturaden
Baturaden
Sokaraja
Sokaraja

Pwt-Utara
Pwt-Utara

Grendeng
Grendeng
Sumampir
Sumampir
Bancatkembar
Bancatkembar
Buaran
Buaran
Kararangwangka
Kararangwangka
ll
karanggintung
karanggintung

Sumampir
Sumampir

Rw
RwI I
Rw II
Rw II
Rw
RwIIIIII
Rw
RwIVIV

27

sampling nonprobabilitas

Rancangan sampling nonprobabilitas, :

(1) sampling kebetulan (accidental sampling), yaitu mengambil


sampel siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui,
(2) sampling kuota (quota sampling), yaitu menetapkan jumlah
tertentu untuk setiap strata lalu meneliti siapa saja yang ada
sampai jumlah itu terpenuhi,
(3) sampling purposif, yaitu memilih orang-orang tertentu
karena dianggap - berdasarkan penilaian tertentu - mewakili
statistik,
tingkat signifikansi, dan prosedur pengujian hipotesis, tidak
berlaku bagi rancangan sampling nonprobabilitas.

28

Ukuran Sampel
Pecahan

sampling 0,10 atau 0,20 dianggap


banyak penelitian sebagai ukuran sampel
yang memadai
ukuran sampel bergantung pada :
derajat keseragaman,
presisi yang dikehendaki,
rencana analisis data dan
fasilitas yang tersedia
(Singarimbun dan Effendi, 1982)
29

Ukuran Sampel

Presisi, dalam teori sampling, hanya dapat dipahami


setelah kita mengerti konsep estimasi dalam statistik.
Tidak mungkin di sini diuraikan estimasi statistik.
Secara singkat, estimasi adalah metode menduga nilai
parameter dari statistik.
Nilai rata-rata dalam sampel merupakan penduga nilai
rata-rata dalam populasi.
Bila dalam sampel kita menemukan rata-rata
pendapatan adalah Rp 20.000,00, kita menduga
populasi itu mempunyai rata-rata pendapatan seperti
itu. Dugaan kita tidak selalu presis. Mungkin rata-rata
populasi sebenarnya Rp 20.500,00. Angka Rp 500,00
disebut galat sampling (sampling error).
30

Ukuran Sampel

Misalnya, rata-rata populasi terletak antara 20.250 20.750. Angka 250 dari rata-rata sampel disebut
presisi. Jarak nilainya disebut selang kepercayaan
(confidence interval).
Di samping presisi dan selang kepercayaan, estimasi
statistik menambahkan lagi konsep tingkat
kepercayaan (reliability atau confidence level).
Tingkat kepercayaan (koefisien reliabilitas) bisa 90%,
95%, atau 99,7% (diartikan hampir pasti). Sebagai
contoh, kita dapat berkata:
Kita 99,7% yakin rata-rata populasi berada di
antara 250 angka rata-rata sampel.
31

Ukuran Sampel
Ukuran

sampel ditetapkan dengan rumus:

2
(Z
S)
N=
D2

di

mana Z adalah koefisien reliabilitas

(1,65 untuk 90%, 1,96 untuk 95%, dan 2,58 untuk 99%)
S adalah standar deviasi,
dan d adalah nilai presisi.

32

Ukuran Sampel

Misalnya, kita ingin menduga rata-rata kecerdasan


mahasiswa dengan presisi 5 point dan reliabilitas
99,7% (hampir pasti). Berapa ukuran sampel yang kita
perlukan?

Untuk itu, kita harus lebih dahulu rnengetahui standar


deviasi populasi. Bila ini tidak diketahui, kita mencari
standar deviasi dari sampel penelitian terdahulu atau
dari sampel percobaan yang kita lakukan. Katakanlah,
kita mendapat angka standar deviasi 14 point.

Ukuran sampel, dengan demikian, diperoleh sebagai


berikut:
33

Ukuran Sampel
2
(Z
S)
N=
D2
2
(3X14)
N=
25

N= 207

34

Ukuran Sampel

Cara lain untuk menghitung ukuran sampel didasarkan


pada pendugaan proporsi populasi. Misalnya, berapa
persen dari populasi menonton televisi, berapa persen
tidak.
Rumus yang sederhana untuk ini ialah (Yamane,
1967:99):

35

Ukuran Sampel

Yamane

memberikan tabel khusus sehingga kita tidak perlu


menghitung lagi.
36

Pedoman Menentukan Jumlah


Sampel
1.

Pendapat Slovin

N
n
1 Ne 2

Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada


karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang
karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar
5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n
98,11
2
1 130(0,05)
37

2. Interval Penaksiran

Z
n /s
u

Untuk menaksir parameter rata-rata


Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed adalah
2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi
kurang dari 0,05,?

(1,96)(0,25)

(0,05)

96,04
38

Untuk menaksir parameter proporsi P


Z2
n 2
4e

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan


angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

1,96 2
n
2
4
(
0
,
10
)

96,04

39

3. Pendekatan Isac Michel


a.

Untuk menentukan sampel untuk menaksir


parameter rata-rata
NZ 2 S 2
n
Nd 2 Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7.
Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk
menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika
kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error
estimasi kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n
62
2
2
2
(175)(0,05) (1,96) (0,25)
40

B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P


NZ 2 pq
n
Nd 2 Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen


unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan
diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang
diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n
60,38
2
2
(175)(0,1) (1,96) (0,4)(0,6)
41

Anda mungkin juga menyukai