Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang paling sering
dijumpai pada bayi dan anak. Penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan kebutaan, melainkan
juga kematian. Di negara berkembang, upaya pencegahan dan deteksi dini belum banyak
dilakukan oleh para orang tua. Salah satu sebabnya adalah pengetahuan yang masih minim
mengenai penyakit kanker tersebut.
Dalam penelitian menyebutkan bahwa 5-10% anak usia prasekolah dan 10% anak usia sekolah
memiliki masalah penglihatan. Namun seringkali anak-anak sulit menceritakan masalah
penglihatan yang mereka alami. Karena itu, skrining mata pada anak sangat diperlukan untuk
mendeteksi masalah penglihatan sedini mungkin. Skrining dan pemeriksaan mata anak sebaiknya
dilakukan pada saat baru lahir, usia 6 bulan, usia 3-4 tahun, dan dilanjutkan pemeriksaan rutin
pada usia 5 tahun ke atas. Setidaknya anak diperiksakan ke dokter mata setiap 2 tahun dan harus
lebih sering apabila telah ditemukan masalah spesifik atau terdapat faktor risiko.
Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan berbagi pengetahuan tentang penyakit retina
blastoma ke masyarakat luas yang mana di negara Indonesia masih kurang di perhatikan. Dan
kami sebagai perawat perlu memahami dan mengetahui mengenai asuhan keperawatan terhadap
pasien dengan retino blastoma.

1.

Rumusan Masalalah

Adapun rumusan masalah dalam retinoblastoma yaitu:

1.bagaimana konsep medik dari retinoblastoma ?

2.bagaimana asuhan keperawatan pada retinoblastoma ?

3.tujuan

Adapun tujuan dalam penulisa makalah ini yaitu :

1.di harapkan mahasiswa maupun teman-teman yang lain mampu menjelaskan konsep medik dari
retinoblastoma.

2.diharapkan mahasiswa maupun teman-teman yang lain dapat menjelaskan bagaimana asuhan
keperawatan pada retinoblastoma .

BAB 11 PEMBAHASAN
A.KONSEP MEDIK
a.definisi
Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari
neuroretina (sel kerucut sel batang) atau sel glia yang bersifat ganas.
Merupakan tumor ganas intraokuler yang ditemukan pada anak-anak,
terutama pada usia dibawah lima tahun. Tumor berasal dari jaringan
retina embrional. Dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%).
Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan
melalui kromosom. Retinoblastoma adalah suatu tumor ganas yang
mengenai retina pada satu atau kedua mata.
Massa tumor diretina dapat tumbuh kedalam vitreus (endofitik)
dan tumbuh menembus keluar (eksofitik). Pada beberapa kasus terjadi
penyembuhan secara spontan. Sering terjadi perubahan degeneratif,
diikuti

nekrosis

kemungkinan

dan

50%

kalsifikasi.

Pasien

menurunkan

anak

yang

selamat

dengan

memiliki

retinoblastoma.

Pewarisan ke saudara sebesar 4-7%.


b.Etiologi
o Secara pasti belum diketahui
o Faktor herediter, dihubungkan dengan penyimpangan kromosom
o Mutasi sel germinal yang bersifat dominan autosom, dapat juga
terjadi

mutasi

sporadik.Bisa

terjadimutasiselsomatisatauautosomalresesif

juga
dan

kejadianinibiasanya unilateral. Penandagenetik yang bisa dipakai


antara lainenzim esterase-D, LDH (laktatdehidrogenase). LDH ini
ditemukan dalam humor aqueus karena nekrosis dari sel-sel tumor.

o Riwayat keluarga yang menderita kanker apapun, misalnya : ca


cervix/mammae, ca paru. Sifat sel tumor pleotropik, jadi punya
kecenderungan untuk mutasi kebentuk apapun
c.Manifestasi Klinis
Adapun manifestasi klinik pada retinoblastoma yaitu :
o Tumor intraokuler tergantung ukuran dan posisi
o Refleks mata boneka cat eye reflex atau leukokoria, pupil
o
o
o
o
o
o

keputihan
Strabismus
Radang orbital
Hyphedema
Pandangan hilang unilateral tidak dikeluhkan anak
Sakit kepala
Muntah, anorexia dan berat badan menurun

d.Klasifikasi
1.Golongan I
Tumor soliter/multiple kurang dari 4 diameter papil.
Terdapat pada atau dibelakang ekuator
Prognosis sangat baik
2.Golongan II
Satu atau beberapa tumor berukuran 4-10 diameter papil
Prognosis baik
3.Golongan III
Tumor ada didepan ekuator atau tumor soliter berukuran >10 diameter
papil
Prognosis meragukan
4.Golongan IV
Tumor multiple sampai ora serata
Prognisis tidak baik
5.Golongan V
Setengah retina terkena benih di badan kaca
Prognosis buruk
Terdapat tiga stadium dalam retinoblastoma :

Stadium tenang
Pupil lebar, dipupil tampak refleks kuning yang disebut automatic
cats eye.
Stadium glaukoma
Oleh

karena

tumor

menjadi

besar,

menyebabkan

tekanan

intraokular meninggi.
Stadium ekstraokuler
Tumor menjadi lebih besar, bola mata memebesar menyebabakan
eksoftalmus kemudian dapt pecah kedepan sampai keluar dari
rongga orbita disertai nekrose diatasnya

e.Patofisiologi
Jika letak tumor di macula, dapat terlihat gejala awal
strabismus.

Massa

tumor

yang

semakin

membesar

akan

memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan vitreus


yang menyerupai endoftalmitis. Jika sel-sel tumor terlepas dan
masuk ke segmen anterior mata, akan menyebabkan glaucoma atau
tanda peradangan berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan
tumor ini dapat menyebabkan metastasis dengan invasi tumor
melalui; nervus optikus ke otak, sclera ke jaringan orbita dan sinus
paranasal, dan metastasis jauh kesumsum tulang melalui pembuluh
darah.

Pada

fundus

terlihat

bercak

kuning

mengkilat,

dapat

menonjol ke badan kaca. Dipermukaan terdapat neovaskularisasi


dan perdarahan. Warna iris tidak normal. Penyebaran secara
limfogen, ke kelenjar limfe preaurikuler dan submandibula serta
secara hematogen ke sumsum tulang dan visera , terutama hati.
f.Pemeriksaan Diagnostik
-

Pemeriksaan fisik : opthalmoscopy bilateral, foto fundus dimana


terdapat gambaran kalsifikasinberupa warna putih dan ablasi

retina.
CT scan digunakan untuk melihar perluasan tumor ketulang.

MRI dapat digunakan untuk melihat perluasan tumor ke nervus

optikus.
Pemeriksaan laboratorium meliputi enzim LDH dan esterase-D
Sensitivitas USG mencapai 97 % dan dapat membedakan

retinoblastoma dengan retinoprematuritas.


Aspirasi bone marrow

g.Penatalaksanaan Terapeutik
-

Tergantung stadium dan diagnosis

Stadium I, II, III biasanya dengan external irradiasi

Tujuan

pengobatan

adalah

untuk

membasmi

tumor

dan

mempertahankan pandangan
-

Radiasi biasanya diberikan diatas 3 4 minggu.

Pembedahan (enukleasi) adalah pilihan karena pertumbuhan


tumor, khususnya pada saraf yang terlibat, enukleasi dilakukan
pada stadium intraokuler lanjut.

Kemoterapi dilakukan pada tumor yang berdiferensiasi jelek dan


memiliki perluasan ekstraokuler, metastasis limponodi serta
metastasis jauh Indikasi kemoterapi menurut CCSG (Children
Cancer Study Group) 2002 adalah grup V dan diberikan setelah
enukleasi. Kemoterapi yang bisa diberikan (CADO) adalah
siklofosfamid 20-40 mg/kg intravena (1 jam infus) 1 kali/3
minggu. selama 57 minggu, diksorubisin 0,67 mg/kg intravena
(1 jam infus) 3 kali/3 minggu selama 27 minggu dan vinkristin
0,05 mg/kg intravena (1jam infus) 1 kali/3 minggu selama 57
minggu. Sedangkan untuk retinoblastoma stadium Hb, regimen
kemoterapi

menggunakan

karboplatin

560

mg/m2 1/kali

perminggu diberikan selama 6 minggu, etupuside 150 mg/m 2 2


kali/minggu selama 6 minggu dan vinkristin 1,5 mg/m 2 1
kali/minggu selama 6 minggu. Bila ada perluasan ke susunan
daraf pusat maka bisa diberikan metotrexat intratekal dan
radiasi kraniospinal.

Kemoterapy pada kasus extraokuler, regional atau sudah


metastase. Oya diantaranya : cytoxon, vincristine (oncovin),
dagtinomycin, doxorubicin, ciplaxin, methotrexate

h.Prognosis
BerdasarkanklasifikasiintraokulermenurutReese&Elsworthuntu
kgrup

Untukgrup

prognosisnyasangatbaikdenganangkakematianrendah.
II

prognosisnyabaikdenganangkakematian

60

%.

Untukgrup III prognosisnyameragukandenganangkakematian 90 %


dan

untukgrup

IV

angkakematiannya

100

%.

BerdasarkanklasisikasiretinoblastomaStudyCommittee
(ekstraokuler), grup I memilikiangkakematiancukuptinggi, Grup II
angkakematiannya 60 %, grup III angkakematiannya 90 % dan grup
IV angkakematiannya 100 %.

i.Pemeriksaan Diagnostik
-

Pemeriksaan fisik : opthalmoscopy bilateral, foto fundus dimana


terdapat gambaran kalsifikasinberupa warna putih dan ablasi

retina.
CT scan digunakan untuk melihar perluasan tumor ketulang.
MRI dapat digunakan untuk melihat perluasan tumor ke nervus

optikus.
Pemeriksaan laboratorium meliputi enzim LDH dan esterase-D
Sensitivitas USG mencapai 97 % dan dapat membedakan

retinoblastoma dengan retinoprematuritas.


Aspirasi bone marrow

j.Penatalaksanaan Terapeutik
-

Tergantung stadium dan diagnosis

Stadium I, II, III biasanya dengan external irradiasi

Tujuan

pengobatan

adalah

untuk

membasmi

mempertahankan pandangan
-

Radiasi biasanya diberikan diatas 3 4 minggu.

tumor

dan

Pembedahan (enukleasi) adalah pilihan karena pertumbuhan


tumor, khususnya pada saraf yang terlibat, enukleasi dilakukan
pada stadium intraokuler lanjut.

Kemoterapi dilakukan pada tumor yang berdiferensiasi jelek dan


memiliki perluasan ekstraokuler, metastasis limponodi serta
metastasis jauh Indikasi kemoterapi menurut CCSG (Children
Cancer Study Group) 2002 adalah grup V dan diberikan setelah
enukleasi. Kemoterapi yang bisa diberikan (CADO) adalah
siklofosfamid 20-40 mg/kg intravena (1 jam infus) 1 kali/3
minggu. selama 57 minggu, diksorubisin 0,67 mg/kg intravena
(1 jam infus) 3 kali/3 minggu selama 27 minggu dan vinkristin
0,05 mg/kg intravena (1jam infus) 1 kali/3 minggu selama 57
minggu. Sedangkan untuk retinoblastoma stadium Hb, regimen
kemoterapi

menggunakan

karboplatin

560

mg/m2 1/kali

perminggu diberikan selama 6 minggu, etupuside 150 mg/m 2 2


kali/minggu selama 6 minggu dan vinkristin 1,5 mg/m 2 1
kali/minggu selama 6 minggu. Bila ada perluasan ke susunan
daraf pusat maka bisa diberikan metotrexat intratekal dan
radiasi kraniospinal.
-

Kemoterapy pada kasus

extraokuler, regional atau sudah

metastase. Oya diantaranya : cytoxon, vincristine (oncovin),


dagtinomycin,

doxorubicin,

ciplaxin,

methotrexate.Untuk

penyakit retinoblastoma yang diwariskan, pencegahan dapat


dilakukan

dengan

melakukan

pengujian

genetika

yang

memungkinkan Anda untuk mengetahui penyakit itu sejak dini


dan

dapat

ditangani

menyembuhkan

penyakit

lebih
ini

cepat.
lebih

Kesempatan

besar.

Namun,

untuk
apabila

penyakit retinoblastoma sudah memburuk, maka Anda dapat


melakukan beberapa hal di bawah ini disesuaikan dengan ukuran
dan lokasi tumor Anda.
k.Pengobatan

Untuk penyakit retinoblastoma yang diwariskan, pencegahan


dapat dilakukan dengan melakukan pengujian genetika yang
memungkinkan Anda untuk mengetahui penyakit itu sejak dini dan
dapat ditangani lebih cepat. Kesempatan untuk menyembuhkan
penyakit ini lebih besar. Namun, apabila penyakit retinoblastoma
sudah memburuk, maka Anda dapat melakukan beberapa hal di
bawah ini disesuaikan dengan ukuran dan lokasi tumor Anda.
1. Kemoterapi
Pengobatan jenis ini menggunakan bahan kimia untuk membunuh
sel kanker. Pengobatan ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi
pil kemoterapi ataupun ditransmisikan melalui pembuluh darah.
Untuk

anak-anak

yang

mengidap

penyakit

retinoblastoma,

kemoterapi dapat membantu mengecilkan tumor.


pengobatan

jenis

thermotherapy
mengobati

atau

sel-sel

meningkatkan

lain,

seperti

terapi
kanker

kemungkinan

erapi

radiasi,

laser,

dapat

yang

tersisa.

bahwa

Anda

Sehingga

cryotherapy,

digunakan
Hal
tidak

ini

untuk
dapat

mmerlukan

pembedahan.
2. Terapi radiasi
Jenis terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinarX, untuk membunuh sel kanker. Ada 2 jenis terapi radiasi yang
digunakan untuk mengobati retinoblastoma, yakni:
Radiasi internal
brachytherapy)Selama radiasi internal, perangkat pengobatan
sementara ditempatkan di atau dekat tumor. Radiasi internal
untuk

retinoblastoma

menggunakan

piringan

kecil

yang

terbuat dari bahan radioaktif. piringan tersebut dijahit di


tempat dan dibiarkan selama beberapa hari sementara
perlahan-lahan

mengeluarkan

radiasi

untuk

tumor.

Menempatkan radiasi dekat tumor mengurangi kesempatan


bahwa pengobatan akan mempengaruhi jaringan mata yang
sehatRadiasi sinar eksternal.

Radiasi sinar eksternal


Ini menggunakan sinar bertenaga tinggi (sinar-X). Namun,
apabila sinar radiasi mencapai daerah halus di sekitar mata,
seperti otak, itu akan menimbulkan efek samping. Oleh karena
itu, jenis terapi ini hanya dianjurkan apabila jenis pengobatan
lain tidak bekerja.
Terapi laser (laser fotokoagulasi)
Laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang
memasok oksigen dan nutrisi ke tumor. Tanpa adanya sumber
untuk bahan bakar, sel kanker akan mati.
Cold treatment (cryotherapy)
Zat yang sangat dingin, seperti nitrogen cair, digunakan pada
jenis

pengobatan ini guna membunuh sel kanker. Selama

cryotherapy, zat

tersebut ditempatkan di atau dekat sel-sel

kanker. Sel kanker akan

membeku dan mencair. Proses

pembekuan dan pencairan, diulang

beberapa kali dalam

setiap sesi cryotherapy.


Heat treatment (thermotherapy)
Thermotherapy menggunakan suhu panas yang ekstrem untuk
membunuh

sel

kanker.

diarahkan pada sel kanker

Selama

thermotherapy,

panas

dengan menggunakan USG,

microwave atau laser.


l.Komplikasi
Adanya metaatase ke :
-

Lamina kribosa, saraf optik yang infiltrasi ke vaginal scheat

sampai ke subarachnoid dan intrakranial menjadi tumor otak.


Jaringan koroid (metastase melalui pembuluh darah ke seluruh

tubuh)
Pembuluh emisari/tumor menjalar ke posterior orbita.
B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

a.Pengkajian
1. Biodata

a.

Identitasklienmeliputinama,

umur,

agama,

jeniskelamin,

pendidikan, alamat, tanggalmasukrumahsakit, tanggalpengkajian,


No register, dandiagnosamedis.
b. Identitas orang tua yang terdiridari :Nama Ayah danIbu, usia,
pendidikan, pekerjaan/sumberpenghasilan, agama, danalamat.
c.

Identitassaudarakandungmeliputinama,

usia,

jeniskelamin,

hubungandenganklien, dan status kesehatan.


2. Keluhanutama
Keluhandapatberupaperubahanpersepsipenglihatan,

demam,

kurangnafsumakan, gelisah, cengeng, nyeripadaluka post operasi,


terjadiinfeksipadaluka

post

op,

sertaperawatandanpengobatanlanjutandaritindakanoperasi.
3. Riwayatkesehatan
a. RiwayatKesehatanSekarang
Gejalaawal

yang

munculpadaanak.Bisaberupabintikputihpadamatatepatnyapada
retina, terjadipembesaran, matamerahdanbesar.
b. RiwayatKesehatanMasaLalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan Kemungkinan
memakan

makanan/minuman

yang

terkontaminasi,

infeksi

ditempat lain misal: pernapasan.


c. Riwayatkesehatankeluarga
Berkaitaneratdenganpenyakitketurunandalamkeluarga,
misalnyaadaanggotakeluarga

yang

pernahmenderitapenyakit

yang sama.
4. Pemberian Sistem
a. Aktivitas
Gejala

: kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk


melakukan aktivitas biasanya.

Tanda

: kelelahan otot.Peningkatan kebutuhan tidur, somnolen.

b. Sirkulasi
Gejala

: palpitasi.

Tanda

: takikardi, mur-mur jantung, Kulit, membran mukosa


pucat.Defisit saraf kranial dan/atau tanda perdarahan
cerebral.

c. Eliminasi
Gejala

: diare; nyeritekan perianal, nyeri, Darah merah terang


pada tisu,feses hitam, Darah pada urine, penurunan
haluaran urine.

d. Integritas ego
Gejala

: perasaan tak berdaya/tak ada harapan.

Tanda

: depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah

terangsang.
Perubahan alam perasaan, kacau.
e. Makanan/cairan
Gejala

:kehilangan

nafsu

makan,

muntah,Perubahan

anoreksia,

rasa/penyimpangan

rasa,

Penurunan berat badan.


f. Neurosensori
Gejala

kurang/penurunan

perasaan,

koordinasi,

kacau,disorientasi,

Perubahan
ukuran

alam

konsisten,

Pusing, kebas, kesemutan parastesi.


Tanda

: otot mudah terangsang, aktivitas kejang.

g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala

:nyeri orbital, sakitkepala, nyeritulang/sendi, nyeritekan


sternal, kramotot.

Tanda

: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah, fokus, pada diri

sendiri.
h. Pernapasan
Gejala

: napas pendek dengan kerja minimal.

Tanda

: dispnea, takipnea, batuk.Gemericik, ronki, Penurunan

bayi napas.
i. Keamanan

Gejala

:riwayat infeksi saat ini/dahulu, jatuh,


Gangguanpenglihatan/kerusakan.Perdarahan spontan
tak terkontrol dengan trauma minimal.

Tanda

demam,

infeksi,

Kemerahan,

purpura,perdarahanretinal,

perdarahangusi,

atauepistaksis, Pembesarannoduslimfe, limpa, atauhati


(sehubungandenganinvasijaringan)Papil

edema

dan

eksoftalmus.
j. Seksualitas
Gejala

perubahanlibido.Perubahanaliranmenstruasi,

menoragia.
k. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala

:riwayatterpajanpadakimiawi,

mis;

benzene,

fenilbutazon,
dankloramfenikol(kadarionisasiradiasiberlebihan,
pengobatankemoterapisebelumnya,khususnyaagenpe
ngkilat.Gangguan kromosom, contoh sindrom down
atau anemia franconi aplastik.

b.Analisa d

NO
1

DATA
DS:
-Klien mengatakan nyeri pada
mata
-keluarga klien mengtakan
anaknya sering mengeluh
sakit di mata
DO :
-Klien nampak meringis
DS :
-Klien mengatakan tidak dapat
melihat dengan jelas

SYMPTOM
Agen cidera
biologis

PROBLEM
Nyeri akut

Lapang pandang

Perubahan
persepsi
sensorik

DO :
-mata klien nampak juling
(strabismus)
Mata klien nampak
kemerahan
Bola mata klien nampak
membesar
DS:
-klien mengatakan
penglihatannya tidak jelas

Resiko cidera

DO :
- ketajaman penglihatan klien
nampak menurun
Mata klien nampak juling
(strabismus)
Tekanan bola mata klien
meningkat
pupil klien nampak berwarna
putih (leukokoria)
4

DS :
-Klien mengatakan takut akan
penglihatannya tidak kembali
seperti semula
DO :
-Klien nampak cemas
-klien nampak gelisah

Perubahan dalam
status kesehatan

Ansietas

N
O
1.

DIAGNOSA

NOC

NIC

Nyeri akut b/d


agen cedera
biologis

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam ,
nyeri pada klien
teratasi dengan
kriteria hasil :
-Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan )
-melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang.

Resiko cedera
ditandai
penurunan
ketajaman
penglihatan,
mata juling,
tekanan bola
mata klien
meningkat,
pupil nampak
berwarna putih.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,
resiko cedera pada
klien berkurang
dengan kriteria hasil :
-klien mampu
menjelaskan cara
atau metode untuk
mencegah injury atau
cedera
-klien mampu
menjelaskan faktor
resiko dari lingkungan

Pain manajemen
-lakukan pengkajian nyeri
secara komprenhesif termasuk
lokasi, karakteristik,durasi
frekuensi dan kualitas .
-gunakan tehnik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
-jarkan tentang tehnik
nonfarmakaologi
-berikan anlgetik untuk
mengurangi nyeri
-tingkatkan istrahat
Analgesic administrasion
-tentukan lokasi,
karasteristik,kualitas dan
derajat nyeri,sebelum
pemberian obat
-cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan frekuensi
-cek riwayat alergi
-pilih analgesik yang di perlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
-tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
- Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Manajemen lingkungan
-sediakan lingkungan aman
untuk pasien
-indentifikasi kebutuhan
keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat
penyakit terdahulu pasien.
-hindari lingkungan yang
berbahaya (misalnya :
memindahkan perabotan)
-tempatkan saklar lampu yang
mampu dijangkau pasien
-pindahkan barang-barang yang

Ansietas b/d
perubahan
dalam status
kesehatan

Ansietas b/d
perubahan
dalam status
kesehatan

atau perilaku personal

dapat membahayakan.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,
Ansietas pada klien
berkurang dengan
kriteria hasil :
-klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
-mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk mengontrol
cemas.
-postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya tingkat
kecemasan.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,
Ansietas pada klien
berkurang dengan
kriteria hasil :
-klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
-mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk mengontrol
cemas.
-postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya tingkat
kecemasan.

Anxiety reduction
-gunakan pendekatan yang
menyenangkan
-jelaskan semua prosedur dan
apa yang di rasakan selama
prosedur
-dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan dan persepsi
-berikan obat untuk mengurangi
kecemasan
-bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan

Anxiety reduction
-gunakan pendekatan yang
menyenangkan
-jelaskan semua prosedur dan
apa yang di rasakan selama
prosedur
-dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan dan persepsi
-berikan obat untuk mengurangi
kecemasan
-bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan

BAB 111 PENUTUP


1.Kesimpulan
Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari neuroretina (sel kerucut sel
batang) atau sel glia yang bersifat ganas. Merupakan tumor ganas intraokuler yang ditemukan
pada anak-anak, terutama pada usia dibawah lima tahun. Tumor berasal dari jaringan retina
embrional. Dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). Sebagian besar kasus bilateral
bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom.
Pasien dengan retinoblastoma harus diberikan perawatan secara intensif dan perlunya
pengetahuan dari pihak keluarga agar penyakit tersebut tidak mengalami komplikasi. Dan kita
sebagai perawat harus mampu memberikan edukasi tentang gejala dini retinoblastoma agar dapat
segera diobati.
2.Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai asuhan keperawatan retinoblastoma , diharapkan
pada semua mahasiswa agar dapat memahami asuhan keperawatan retinoblastoma.

Anda mungkin juga menyukai