Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Supervisi
1. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan bawahannya sesuai dgn rencana, perintah, tujuan/kebijakan
yang telah ditentukan (Mc Farland, 1988 dalam Harahap, 2004). Selain itu Swansburg
(1999) juga mendefinisikan supervisi sebagai segala usaha untuk mengetahui dan
menilai kenyataan y ang sebenarnya mengenai pelaksan aan tugas, dimana dalam
pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu menghargai potensi tiap
individu, mengembangkan potensi tiap individu, dan menerima tiap perbedaan.
2. Prinsip Supervisi
a) Sesuai dengan struktur organisasi
b) Dilandasi pengetahuan manajemen, HAM, klinis/keperawatan, dan kepemimpinan
c) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas dan terorganisir
d) Merupakan suatu kerjasama yang demokratis
e) Menggunakan proses manajemen menerapkan visi, misi, tujuan yang harus
direncanakan dengan baik
f) Harus mendukung/menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif
g) Yang menjadi fokus dalam supervise adalah kepuasan klien, perawat dan manajer.(
Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. 2009)
3. Tehnik Supervisi
a) Langsung
Teknik supervisi dimana s upervisor berpartisipasi langsung dalam melakukan
supervisi. Kelebihan dari teknik ini pengarahan dan petunjuk dari supervisor tidak
dirasakan sebagai suatu perintah, selain itu umpan balik dan perbaikan dapat
dilakukan langsung saat ditemukan adanya penyimpangan.
b) Tidak langsung

Teknik supervisi yang dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan
sehingga supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan. Windy
Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.2009)
4. Elemen Proses Supervisi :
a. Standar praktek keperawatan yang digunakan sebagai acuan dalam menilai dan
mengarahkan penyimpangan yang terjadi.
b. Fakta empirik di lapangan, sebagai pembanding untuk pencapaian tujuan dan
menetapkan kesenjangan
c. Adanya tindak lanjut sebagai upaya mempertahankan kualitas maupun upaya
memperbaiki

B. Teori Kinerja perawat


1. Pengertian kinerja perawat
Gibson (1996) menjelaskan bahwa terdapat tiga kelompok variable yang mempengaruhi
perilaku kinerja personel dalam melaksanakan pendokumentasian keperawatan, yaitu: variable
individu, organisasi, dan psikolgis. Ilyas (2002) menyatakan perlu adanya variable control dan
supervise pada kelompok organisasi.
Faktor-faktor pengetahuan perawat dan persepsi perawat tentang supervise kepala ruang
berpengaruh secara bersama-sama terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan,
sehingga perlu diberikan fasilitasi pendidikan dan pelatihan kepada perawat untuk meningkatkan
pengetahuan mereka mengenai dokumentasi asuhan keperawatan sekaligus kepada kepala ruang
untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan supervisi.

1. KERANGKA TEORITIS

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Prinsip Supervisi
Sesuai dengan struktur organisasi
Dilandasi pengetahuan manajemen
jelas dan terorganisir
demokratis
harus direncanakan dengan baik
lingkungan yang mendukung

komunikasi efektif
g) kepuasan klien, perawat
manajer.(

Windy

Elemen Proses
Elemen Proses Supervisi
Supervisi

Tehnik Supervisi
a) Langsung
b) Tidak
Langsung

dan

Rakhmawati,

S.Kp, M.Kep. 2009)

PENGARUH SUPERVISI KEPALA RUANGAN TERHADAP


KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN
KEPERWATAN
Kinerja Perawat
-

Gibson (1996)
Ilyas (2002)

2. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep ini menggunakan model sistem yakni menggunakan variabel
independen dan variabel dependen.
Variabel Independen

Variabel Dependen

Prinsip Supervisi
Tehnik Supervisi
Elemen Proses Supervisi

Kinerja Perawat
dalam memberikan
asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai