Anda di halaman 1dari 8

Laporan Audit Independen

Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No 100
Pondok Cina Depok
Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba,
laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha,
serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI
(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369
Tanggal, 13 Maret 2002

Laporan Auditor Independen

Laporan No. KNT&R-0360/12


Dewan Pengurus
Surf Aid International
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Surf Aid International (Yayasan) tanggal 31 Maret 2012
dan 2011 serta laporan kegiatan dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Yayasan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan Surf Aid International pada tanggal 31 Maret 2012 and 2011 serta
laporan aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai sesuai Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Yayasan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam
menyusun

laporan

keuangannya.

Meskipun

penyesuaian

yang

tepat

telah

dibuat,

dengan

mempertimbangkan alasan ketidakpraktisan, yayasan tidak membuat penyesuaian yang diperlukan untuk
menyajikan kembali laporan keuangan sebelumnya untuk memenuhi Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Oleh karena itu laporan keuangan Yayasan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, telah disajikan kembali dalam menerapkan standar akuntansi ini.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan telah disajiakan secara wajar.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KOSASIH NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN

Drs. Ruhcjat Kokasih, MM., CPA


Izin Akuntan Publik No. AP.0271
28 Juni 2012

Laporan Auditor Independen


No. 230500 LSI HT SA
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
P.T. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi P.T. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia
Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas
dan arus kas konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Lonsum Finance BV,
anak perusahaan yang dikonsolidasi iuntuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999, yang laporan
keuangannya mencerminkan jumlah aktiva sebesar 6,66% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31
Desember 1999 dan rugi bersih sebesar Rp 83.913.507 untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut.Laporan keuangan anak perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor independen tersebut telah diserahkan kepada kami, dan pendapat
kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Lonsum Finance BV, didasarkan semata-mata
atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut memberikan dasar
memadai untuk menyatakan pendapat.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum
mencatat tagihan oleh lembaga keuangan tertentu sebagai akibat dari pemutusan dini kontrak berjangka
valuta asing, kontrak swap extention dengan opsi pembatalan dan kontra par forward komiditi, seluruhnya
sejumlah US$ 92.947.156 pada saat tagihan diajukan dan hasil rundingan tagihan terakhir yang belum
disepakati. Perusahaan telah merundingkan tagihan tersebut pada tahun 1998, akan tetapi belum mencapai

suatu kesepakatan sampai dengan saat ini. Menurut pendapat kami, Perusahaan seharusnya mencatat
kewajiban tersebut dalam laporan keuangan tersebut dicatat, kewajiban dan defisit akan meningkat masingmasing sebesar Rp 659.924.807.600 dan Rp 745.900.926.900 pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998.
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan
mempunyai piutang sejumlah Rp 142.446.772.308 dan wesel tagih sejumlah Rp 27.554.212.500 kepada
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 1999. Pada tanggal 1
Desember 1999, Perusahaan telah menjadualkan kembali piutang tersebut sehubungan ketidakmampuan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa membayar piutang tersebut berikut bunganya.
Penjadualan kembali piutang tersebut tergantung hasil restrukturisasi Perusahaan dan persetujuan para
pemegang saham minoritas. Karena belum adanya kepastian hasil restrukturisasi Perusahaan dan
persetujuan para pemegang saham minoritas, kami berpendapat, bahwa Perusahaan seharusnya mencatat
penyisihan atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.Bila penyisihan piutang diatas dicatat maka aktiva akan menurun sebesar Rp
170.000.984.808 dan defisit akan meningkat dalam jumlah yang sama pada tanggal 31 Desember 1999.
Dalam laporan kami bertanggal 27 April 1999, kami memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian atas laporan keuangan konsolidasi tahun 1998, antara lain karena tidak dibuatnya penyisihan
piutang ragu-ragu atas piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang timbul sehubungan
dengan penggunaaan deposito berjangka Perusahaan sejumlah Rp 20.000.000.000 sebagai agunan atas
hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa kepada bank, serta piutang kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang berjumlah Rp 249.506.049.125 yang berasal dari pencairan oleh bank
tertentu atas deposito berjangka dan rekening giro Perusahaan yang diagunkan. Sebagaimana dijelaskan
pada Catatan 39 atas laporan keuangan konsolidasi, deposito berjangka dan piutang kepada pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa tersebut telah dialihkan kepada pihak lain dan sebagai kompensasi
pembayarannya, pihak lain tersebut melepaskan hak dan kepentingan atas sebidang tanah sesuai dengan
perjanjian pendahuluan pelepasan hak dan kepentingan atas tanah. Dengan perjanjian ini, Perusahaan
memperoleh kuasa yang tidak akan berakhir oleh sebab apapun juga, untuk melakukan tindakan-tindakan
kepengurusan dan kepemilikan atas tanah tersebut. Oleh karena itu pendapat kami sekarang atas laporan
keuangan konsolidasi tahun 1998 mengenai penyisihan piutang ragu-ragu tersebut, berbeda dengan laporan
kami sebelumnya.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut,
kecuali untuk dampak belum dicatatnya kewajiban atas tagihan lembaga keuangan pada tahun 1999 dan
1998 serta tidak dibuatnya penyisihan piutang dan wesel tagih kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa untuk tahun 1999 sebagaimana dijelaskan pada paragraf ketiga dan keempat
sebelumnya, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut diatas, menyajikan secara wajar, dalam semua

hal yang material, posisi keuangan P.T. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk dan anak
perusahan tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, dan hasil usaha, perubahan ekuitas, serta arus kas untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tahun 1999
Perusahaan dan anak perusahaan mengubah metode akuntansi pajak penghasilan untuk disesuaikan dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46, dan secara restrospektif, menyajikan kembali laporan
keuangan konsolidasi tahun 1998 atas perubahan tersebut.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak
perusahaan dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Catatan 38 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak
kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan anak perusahaan. Tingginya kurs valuta asing dan
tingkat bunga pinjaman, ketatnya likuiditas dan kesulitan keuangan yang dialami pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa berdampak buruk pada kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk
melunasi pokok pinjamannya. Perusahaan dan anak perusahaan juga menangguhkan pembayaran sebagian
besar bunga pinjaman yang sudah jatuh tempo, tidak dapat memenuhi ketentuan rasio-rasio keuangan yang
disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Disamping itu, Perusahaan juga mengalami ketidakpastian
penyelesaian piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan belum mencapai
kesepakatan atas pembayaran tagihan lembaga keuangan seperti dijelaskan dalam paragraf ketiga dan
keempat sebelumnya. Hal-hal tersebut telah menimbulkan ketidakpastian yang signifikan mengenai
kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Rencana
manajemen yang konsisten dan lebih intensif sehubungan dengan masalah-masalah tersebut diatas juga di
uraikan dalam Catatan 38 atas laporan keuangan konsolidasi. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tergantung pada keberhasilan manajemen untuk melakukan
restrukturisasi pinjaman dan keuangan Perusahaan secara keseluruhan, mencapai kesepakatan atas
pembayaran tagihan oleh lembaga keuangan tersebut diatas, dan menghasilkan arus kas yang cukup dari
kegiatan usaha dimasa yang akan datang.Laporan keaungan konsolidasi belum mencakup penyesuaianpenyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.

HANS TUANAKOTTA & MUSTOFA


Izin usaha / Business License No. 98.2.0240
Drs.Henky Agus Tedjasukmana
Izin / License No. 98.1.0148
23 Mei 2000 / May 23, 2000

Laporan Audit Independen

Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No 100
Pondok Cina Depok

Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba,
laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, a t as dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mencantumkan
perkiraan pabrik dan ekuipmen pada nilai appraisal, dan menghitung depresiasinya berdasarkan nilai
tersebut.
Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti yang diuraikan diatas,
pada tanggal 31 Desember 2001, saldo persediaan lebih tinggi sebesar Rp. 525.000.000,-. Dengan
diperhitungkannya biaya depresiasi ke dalam biaya overhead pabrik berdasarkan nilai revaluasi yang lebih
besar dari harga pokok aktiva tetap dan aktiva tetap dikurangi akumulasi depresiasinya disajikan lebih
tinggi sebesar Rp. 75.500.000 dibandingkan jika disajikan atas dasar harga pokoknya.
Menurut pendapat kami, karena dampak dari hal yang kami uraikan dalam paragraph diatas,
laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI

(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)


Reg. Neg-D110369
Tanggal, 13 Maret 2002

Laporan Audit Independen

Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No 100
Pondok Cina Depok

Kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT. GUNADARMA tanggal 31 Desember 2001 serta
laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Perusahaan tidak melakukan
penghitungan fisik persediaan dalam tahun 2001 yang dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp.
850.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung harga perolehan
aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember 2001 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan.
Catatan perusahaan tidak memungkinkan dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain terhadap
persediaan dan aktiva tetap.
Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik persediaan dan kami tidak dapat
menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga pokok persediaan
dan harga perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan
pendapat, dan kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI

(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)


Reg. Neg-D110369
Tanggal, 13 Maret 2002

Anda mungkin juga menyukai