B G1P0A0
UMUR 25 TAHUN, HAMIL 12 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM GRADE II DI RSUD KARANGANYAR
TAHUN 2012
Disusun Oleh:
DWI INDAH PUJIASTUTI
NIM. 08.018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I Pada
Ny. B G1P0A0 Umur 25 tahun, hamil 12 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade II DI RSUD Karanganyar.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusun Karya Tulis Ilmiah ini
tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta semangat dari pembimbing, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT., Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Retno Wulandari, SST, sebagai Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Seluruh dosen beserta staff Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah
diberikan.
5. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Pimpinan RSUD Karanganyar Dr. Mariyadi yang telah memberikan ijin
kepada penulis dalam melaksanakan studi kasus dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini.
iv
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
MOTTO
Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak
dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah
semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi
perasaan 'rendah hati'. (Einstein)
Dalam hati setiap orang ada kebutuhan untuk merasa dicintai tanpa harus
diperiksa dahulu apakah ia pantas menerimanya. (maurice Wagner)
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan
kepada :
1. Bapak, Ibu dan Mertuaku yang selama ini
telah
memberikan
kasih
sayang,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................
ii
iii
iv
INTISARI ......................................................................................................
vi
vii
viii
ix
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ...................................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus .................................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ................................................................................. 9
1. Kehamilan ............................................................................. 9
2. Hiperemesis Gravidarum ...................................................... 13
3. Hiperemesis Gravidarum Grade II ........................................ 18
B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan .......................................... 22
C. Landasan Hukum ........................................................................ 41
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 7.
Lembar Observasi
Lampiran 8.
Format Askeb
Lampiran 9.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan salah satu indikator
penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. AKI di Indonesia
pada tahun 2007 masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Kejadian kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin
sebesar 49,5%, kematian waktu hamil
nifas 24%
muntah, hal tersebut terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan, menurut ahli
merupakan penolakan tubuh terhadap makanan yang mengandung toksin
(Maulana, 2010). Pada keadaan hiperemesis gravidarum perlu dilakukan
penanganan dengan pengobatan rawat inap dan diet ibu hamil dengan
memberikan makanan yang mudah dicerna, tidak merangsang dan diberikan
dalam porsi sedikit tapi sering. Pemberian makanan dan cairan disesuaikan
keadaan ibu hamil (Rumdasih dkk, 2005).
Dampak hiperemesis gravidarum yaitu dehidrasi yang menimbulkan
konsumsi O2 menurun, gangguan fungsi sel liver dan terjadi ikterus, terjadi
perdarahan pada parenkim liver sehingga menyebabkan gangguan fungsi
umum dan mual muntah yang berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan
fungsi umum alat-alat vital dan menimbulkan kematian (Manuaba, 2007).
Berdasarkan studi pendahuluan awal yang penulis lakukan di RSUD
Karanganyar pada bulan Januari - Desember 2011 didapatkan data jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan sebanyak 459 ibu hamil. Dari jumlah
tersebut terdiri dari ibu hamil normal sebanyak 216 orang (47,06%) dan ibu
hamil dengan komplikasi sebanyak 243 orang (52,94%). Berdasarkan data
dari 243 ibu hamil dengan komplikasi, didapatkan ibu hamil dengan
hiperemesis sebanyak 105 ibu hamil (43,21%), ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum didapatkan ibu hamil dengan ibu dengan hiperemesis gravidarum
I sebanyak 12 orang (4,94%), hiperemesis gravidarum grade II sebanyak
66 orang (27,16%), dan ibu dengan hiperemesis gravidarum grade III
sebanyak 27 orang (11,11%), ibu hamil dengan anemia sebanyak 98 orang
(40,33%), dan ibu hamil dengan hipertensi sebanyak 40 orang (16,46).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan
Bagaimana Asuhan kebidanan ibu hamil trimester I pada Ny. B G1 P0 A0
dengan hiperemesis gravidarum grade II di RSUD Karanganyar dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney?.
hamil
dengan
Hiperemesis
Gravidarum
Grade
II
dengan
rencana
tindakan
pada
ibu
hamil
dengan
memberikan
alternatif
pemecahan
masalah
terhadap
2. Bagi profesi
Dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan untuk meningkatkan
mutu pelayanan profesi sesuai standar asuhan kebidanan khususnya pada
kasus hiperemesis gravidarum grade II.
3. Bagi institusi
a. Rumah Sakit
Dapat menambah dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum II.
b. Pendidikan
Dapat menambah buku referensi dan sumber bacaan diperpustakaan,
untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam pemberian
asuhan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade II.
pusing, tidak cepat lelah, nafsu makan meningkat, badan tidak letih dan
tidak lemas.
2. Lupi Kumala Sari Setyawati (2008), dengan judul Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil Ny. H dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di
RSUD Karanganyar. Hasil dari studi ini telah didapatkan ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum dengan keluhan mual dan muntah 10 kali
sehari, badan terasa lemah, pusing. Asuhan yang diberikan infus 0.5% drip
nervos 1 amp 20 tpm, terapi oral rocloid 3 x 1, B6 3 x 1. setelah dilakukan
perawatan selama 4 hari kondisi ibu sudah membaik, sudah tidak mual dan
muntah, nafsu makan sudah ada, badan tidak terasa lemas, tidak pusing.
3. Beti Dwi Ningrum (2011), dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Trimester 1 Pada Ny. S G2P1A0 Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
II Di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta. Hasil dari studi ini telah
didapat ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dengan keluhan mual
dan muntah 10 kali sehari, badan terasa lemah, pusing. Asuhan yang
diberikan infus 0,5% drip nervos 1 amp 20 tpm, terapi oral rocloid 3 x 1,
B6 3 x 1. setelah dilakukan perawatan selama selama 5 hari keadaan
umum ibu baik, kesadaran composmentis, mata sudah tidak ikhterik dan
cekung, lidah sudah tidak kotor, turgor kulit baik, bau aseton sudah tidak
tercium lagi, sudah tidak mual dan muntah lagi, nafsu makan sudah baik,
ibu dan janin dalam keadaan sehat dan selamat.
Perbedaan studi kasus yang penulis lakukan dengan keaslian diatas adalah
mengenai tempat, waktu, dan responden studi kasus serta terapi yang
diberikan. Persamaan studi kasus terletak pada judul dan asuhan yang
diberikan.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada Karya Tulis Ilmiah dibagi menjadi 5 (lima) bab
dengan urutannya meliputi :
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus,
keaslian studi kasus, sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori medis meliputi : pengertian kehamilan, fisologi
kehamilan, klasifikasi kehamilan, proses kehamilan, tanda-tanda
kehamilan,
komplikasi
gravidarum,
Etiologi
hiperemesis
gravidarum,
Pengertian
hiperemesis
gravidarum,
patofisiologi
kehamilan.
hiperemesis
gejala
dan
tingkat
hiperemesis
hiperemesis
grade
II,
pemeriksaan
penunjang
hiperemesis
BAB III
METODOLOGI
Dalam bab ini menguraikan jenis studi kasus, lokasi studi kasus,
subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi kasus,
teknik pengumpulan data dan alat-alat yang dibutuhkan.
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan
dirumuskan untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti
dari pembahasan penanganan ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum grade II. Saran merupakan alternatif pemecahan
masalah dan anggapan kesimpulan yang berupa kesenjangan,
pemecahan masalah hendaknya bersifat realistis, operasional yang
artinya saran itu dapat dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).
Kehamilan adalah proses mulai dari ovulasi sampai partus,
lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu)
(Winkjosastro, 2005).
b. Fisiologi Kehamilan
Fisiologi berhubungan dengan fertilasi yang mempunyai arti
pembuahan yang terjadi umumnya di ampula tuba. Proses pembuahan
dimana ovum dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi atau bila tidak akan
segera mati dalam 24 jam. Dalam saluran reproduksi wanita,
spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum membuahi ovum kemudian
dilepaskan enzim Corona Penetrating Enzyme (CPE) unutk mencerna
korona
radiate
dan
hialuronidase
unutk
mencerna
(Saifuddin, 2002).
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2007), klasifikasi kehamilan meliputi :
1) Kehamilan trimester 1 : 0 sampai 14 minggu
2) Kehamilan trimester II : 14 sampai 28 minggu
3) Kehamilan trimester III : 28 sampai 40 minggu
zona
10
d. Proses kehamilan
Menurut Wiknjosastro (2006), proses kehamilan merupakan mata
rantai yang berkesinambungan yang terdiri atas :
1) Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormon yang kompleks.
2) Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum dengan gerak aktif tuba
yang memiliki fibriae, maka ovum diangkap dan menuju uterus,
sedangkan spermatozoa masuk kedalam alat genetalia menuju tuba
fallopi.
3) Konsepsi dan pertumbuhan zigot adalah pertemuan inti ovum
dengan inti spermatozoa.
4) Nidasi (implantasi) pada uterus adalah proses penempelan hasil
konsepsi di dalam endometrium.
5) Pembentukan plasenta.
6) Tumbuh kembang hasil konsepsi hingga aterm.
e. Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda-tanda kemungkinan hamil
Tanda-tanda kemungkinan hamil menurut Wiknjosastro (2007),
adalah :
a) Amenorhoe, (tidak dapat haid) gejala ini penting karena wanita
hamil tidak dapat haid lagi.
b) Nause (enek) dan emesis (Mual), enek terjadi umumnya pada
bulan-bulan pertama kehamilan disertai kadang-kadang oleh
emesis sering terjadi di pagi hari.
c) Sering buang air kecil.
11
12
f. Komplikasi kehamilan
Menurut Wiknjosastro (2007), komplikasi yang mungkin terjadi pada
ibu hamil adalah
1) Keguguran (aborsi spontan) dan kelahiran mati. Keguguran adalah
kehilangan janin karena penyebab alami sebelum usia kehamilan
mencapai 20 minggu, sedangkan kelahiran mati (stillbirth)
kehilangan janin karena penyebab alami pada usia kehamilan
mencapai lebih dari 20 minggu.
2) Kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan) kehamilan di mana
janin berkembang diluar rahim yaitu di dalam tuba falopi (saluran
telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim) dan rongga panggul
maupun rongga perut.
3) Anemia, keadaan di mana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pengangkut O2) kurang dari normal. Selama
hamil volume darah bertambah sehingga penurunan konsentrasi sel
darah merah dan hemoglobin yang sifatnya mencegah adalah
normal.
4) Abrupsio plasenta dan plasenta previa. Abrupsio plasenta adalah
pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada dinding
rahim sebelum waktunya yang terjadi pada saat kehamilan.
Sedangkan plasenta previa di mana plasenta yang tertanam di atas
atau di dekat servik (leher rahim) pada rahim bagian bawah. Di
dalam rahim plasenta bisa menutupi lubang serviks secara
keseluruhan atau sebagian. Plasenta previa biasanya terjadi pada
wanita yang telah hamil lebih dari satu kali atau wanita yang
memiliki kelainan rahim misalnya fibroid.
13
14
15
penurunan
diuresis
sehngga
sisa
metabolisme
tertimbun.
b) Terjadi perdarahan dan nekrosis sel ginjal
c) Sistem saraf pusat, terjadi nekrosis dan perdarahan otak
diantaranya perdarahan ventrikel.
16
gravidarum
grade
II
dengan
gejala
dehidrasi
17
Hiperemesis Gravidarum
18
penanganan
yang
baik
prognosis
Hiperemesis
19
mual
dan
muntah-muntah.
Pemberian
hormon
20
6) Obat-obat dan bahan kimia dapat mencetuskan mual dan muntahmuntah melalui perubahannya dari khemo reseptor pada dasar
vertikel keempat, prostaglandin, obat glikosuda jantung diperkirakan
dapat bekerja melalui mekanisme semacam itu.
c. Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum Grade II
1) Dehidrasi bertambah, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan
kotor, mata cekung.
2) Berat badan turun.
3) Tekanan darah turun dan nadi meningkat.
4) Mata ikterik
5) Gejala hemokonsentrasi makin tampak, urine berkurang, terdapat
aseton dalam urine.
6) Terjadi gangguan buang air besar
7) Nafas berbau aseton.
d. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum Grade II
Prinsip Pencegahan menurut Mansjoer (2001), adalah mengobati
emesis agar tidak terjadi hiperemesis, yaitu :
1) Penerapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses
fisiologis.
2) Makan sedikit-sedikit tetapi sering, berikan makanan selingan
seperti, biscuit, roti kering dan teh hangat saat bangun tidur dan
sebelum tidur. Hindari makanan berminyak dan berbau, sebaiknya
dihidangkan dalam keadaan panas atau saat dingin.
21
22
kebidanan
adalah
metode
pendekatan
dengan
(Nursalam, 2008).
23
untuk
mengetahui
mempermudah pemantauan.
tempat
tinggal
pasien,
serta
24
2) Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus ditanyakan dengan
singkat dengan menggunakan bahasa yang di pakai si pemberi
keterangan. Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan
klien datang, apakah untuk memeriksakan kehamilan atau untuk
memeriksakan keluhan lain. Keluhan yang muncul pada kasus
hiperemesis gravidarum grade II adalah mual-muntah 8-10 x/hari
(Wiknjosastro, 2006).
3) Riwayat haid / menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah
menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya
darah, teratur atau tidak teratur, sifat darah, keluhan utama yang
dirasakan saat haid, dan menstruasi terakhir yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan
kelahiran (Wiknjosastro, 2006).
4) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui tanda-tanda dan gejala- gejala yang
ditemukan ibu hamil, pemakaian obat yang dikonsumsi selama
hamil, mengetahui riwayat ANC teratur atau tidak, penyuluhan
yang pernah didapatkan, sudah mendapat imunisasi TT (tetanus
toxoid) atau belum kapan dan berapa kali, serta dapat memberikan
petunjuk dini adanya keluhan ibu terhadap kehamilannya, yang
mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala dini atau
penyelidikan
lebih
lanjut
jika
terdapat
gejala
abnormal
25
perawatan,
seperti
muntah
berlebihan
yang
melitus,
hipertensi,
dan
epilepsi
yang
dapat
26
e) Riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan
tindakan
operasi
atau
belum,
yang
sekiranya
dapat
dimana
tempat
melahirkan
(Wiknjosastro, 2006).
c) Nifas
27
d) Anak
mengalami
mual
dan
muntah
setelah
makan
(Manuaba, 2008).
b) Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK pasien
sebelum dan selama hamil, BAB meliputi frekuensi, jumlah,
konsistensi, dan bau, serta kebiasaan BAK meliputi frekuensi,
warna, dan jumlah. Pada kasus hiperemesis gravidarum
frekuensi urine berkurang,di akibatkan karena adanya dehidrasi
(Manuaba, 2008).
28
c) Aktifitas
Dikaji untuk mengetahui pola aktifitas pasien sehari-hari. Pada
ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade II aktivitas
menjadi terganggu (Ambarwati&Wulandari, 2008).
d) Istirahat
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa
lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam. Pada ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum kebutuhan istirahat akan
berkurang dikarenakan adanya gangguan rasa nyaman ibu
mengalami mual dan muntah, ibu dianjurkan untuk bedrest total
(Ambarwati&Wulandari, 2008)
e) Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan
seksual
dalam
seminggu,
ada
keluhan
atau
tidak
(Saifuddin, 2002).
10) Psikososial budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani
kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan,
kehamilan ini direncanakan atau tidak. Adakah pantangan makanan
selama kehamilan, kebiasaan atau adat istiadat dalam kehamilan.
Pada kasus hiperemesis gravidarum grade II yang takut terhadap
kehamilan dan persalinaan, takut terhadap tanggung jawab sebagi
ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah (Saifuddin, 2002).
29
mengetahui
tingkat
kesadaran
ibu
apakah
30
(d) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan klien kemungkinan demam atau
febris yang merupakan gejala adanya infeksi yang berdampak
pada kehamilan Hiperemesis Gravidarum suhu di ukur dengan
menggunakan skala derajat celcius. Batas normal 36,5
37,50C (Saifuddin, 2002). Pada kasus hiperemesis gravidarum
grade II keadaan suhu badan mengalami kenaikan dari batas
normal karena dehidrasi (Manuaba, 2008).
(e) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang di hitung dalam 1
menit, denyut nadi normal adalah 70x/menit sampai 88x/menit
(Saifuddin, 2002). Nadi pada hiperemesis gravidarum grade II
sekitar 100 kali permenit (Mansjoer, 2002).
(f) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi pernapasan yang di hitung dalam
1 menit, respirasi normal adalah 12x/menit sampai 20x/menit.
Pada kasus hiperemesis gravidarum grade II pernafasan akan
lebih cepat (Saifuddin, 2002).
(g) Berat badan
Untuk
lebih
31
perhatikan
adanya
diabetes
Hiperemesis
kasus
4-5% dari
kelebatan,
dan
karakteristik
rambut
(Alimul, 2006).
(b) Muka
Untuk mengetahui apakah simetris atau tidak (Alimul,
2006). Muka pucat atau tidak, ada oedem dan cloasma
gravidarum atau tidak. Pada ibu hamil hiperemesis
gravidarum
grade
(Wiknjosastro, 2005).
II
muka
terlihat
pucat
32
(c) Mata
Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan
conjungtiva pucat atau merah muda, warna sclera putih
atau kuning, mata cekung atau tidak. Pada ibu hamil
hiperemesis gravidarum grade II mata terlihat cekung,
mata ikterik (Alimul, 2006).
(d) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung ada polip atau tidak
(Alimul, 2006).
(e) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga simetris atau tidak,
ada serumen atau tidak (Alimul, 2006).
(f) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih
atau tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kotor
dan berbau aseton atau tidak. Pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade II mulut berbau aseton,
lidah kering (Alimul, 2006).
(2) Leher
Untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar gondok atau
pembesaran kelenjar limfe (Alimul, 2006).
(3) Dada dan Axilla
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak,
putting susu menonjol atau tidak, areola hiperpigmentasi
atau tidak, keadaan axilla ada benjolan dan nyeri atau tidak
(Farrer, 2002).
33
(4) Abdomen
Untuk mengetahui adanya pembesaran abdomen atau perut,
adanya jaringan parut, luka bekas operasi dan pergerakan
janin (Farrer, 2002).
(5) Genetalia
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui
apakah ada pembengkakan kelenjar bartolini, mengetahui
pengeluaran
yaitu
perdarahan
dan
flour
albus
(Wiknjosastro, 2005)
(6) Anus
Adanya haemoroid atau tidak adanya varices atau tidak
(Wiknjosastro, 2005)
(7) Ekstremitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya
varices, reflek patella positif atau negatif, betis merah
lembek atau keras (Wiknjosastro, 2005).
(8) Kulit
Untuk mengetahui turgor kulit berkurang. Pada kasus
hiperemesis gravidarum grade II turgor kulit berkurang
(Mansjoer, 2002).
b) Palpasi
Menurut Manuaba (2007), yaitu :
(1) Leopold I
34
(2) Leopold II
c) Auskultasi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya DJJ karena
merupakan tanda pasti kehamilan. Terdengarnya DJJ menunjukkan
bahwa janin dalam keadaan hidup (Manuaba, 2007).
3) Pemeriksaan penunjang
Untuk menegakkan diagnosa dari pemeriksaan fisik, pada kasus
Hiperemesis Gravidarum Grade II pemeriksaan yang dilakukan :
Elektrolit darah dan Urinalisis. Pada kasus Hiperemesis Gravidarum
Grade II urine terdapat aseton (Mansjoer, 2002).
35
1. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang di tegakkan bidan dalam
lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan. Diagnosa yang dapat di tegakkan pada kasus Hiperemesis
Gravidarum adalah Ny X GPAumurtahunhamilminggu,
dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II.
Dasar :
Data Subyektif :
Menurut Wiknjosastro (2006), yaitu :
a. Ibu mengatakan hari pertama haid terkahir pada tanggal..
b. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ..........
c. Ibu mengatakan mual muntah 8 - 10 x/ hari.
d. Ibu mengatakan badannya lemas.
e. Ibu mengatakan nafsu makan berkurang.
f. Ibu mengatakan frekuensi BAK berkurang.
Data Obyektif :
Menurut Wiknjosastro (2006), yaitu :
a.
HPL
36
37
38
3. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum menjadi
baik, diberikan minuman makanan yang sedikit demi sedikit ditambah.
4. Berikan sedative yaitu fenobarbital.
5. Anjurkan pemberian vitamin B1 dan B6 tambahan.
6. Berikan antiemetik seperti metokloramid, disiktomin hiroklorida atau
klorpromasin.
7. Berikan terapi psikologis untuk menyakinkan pasien penyakitnya bisa
disembuhkan serta menghilangkan rasa takut hamil dan konflik yang
melatarbelakangi hiperemesis gravidarum.
8. Berikan obat anti histamine, seperti dramamin, Avomin.
Langkah VI : Pelaksanaan ( Implementasi)
Menurut Varney, H (2004), pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh
seperti yang diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan
aman. Penatalaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
oleh
klien
atau
tenaga
kesehatan
lainnya.
Walaupun
bidan
tidak
memastikan
langkah-langkah
tersebut
benar
terlaksana)
(Varney, 2004).
1. Mengisolasi penderita dalam kamar yang tenang dan cerah dengan
pertukaran udara yang baik, kalori diberikan secara parental dengan
glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2 3 liter sehari
2. Menjaga keseimbangan cairan.
3. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum menjadi
baik, memberikan minuman makanan yang sedikit demi sedikit ditambah.
39
40
3. Data Perkembangan
Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah
manajemen Varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan
kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Varney. (2004),
sistem pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP,
yaitu :
a. S (Subyektif)
: Menggambarkan
pendokumentasian
hasil
: Menggambarkan
pendokumentasian
hasil
d. P (Planning)
41
C. Landasasan Hukum
Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10
ayat (1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa
pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua
kehamilan (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan Wewenang bidan menurut Kepmenkes: 369/SK/III/2007
mengenai keyakinan tentang kolaborasi. Praktik kebidanan dilakukan dengan
menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik
terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis emosional,
sosial budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki
otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya (Menkes RI, 2007).
BAB III
METODOLOGI
merupakan
tempat
pengambilan
kasus
dilaksanakan
42
43
anus,
(Wiknjosastro, 2005).
ekstremitas,
kulit
dan
mammae
44
2) Palpasi
Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera
peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif
(Nursalam, 2008). Pada kasus Pada kasus ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade II pemeriksaan Leopold I IV
(Wiknjosastro, 2007).
3) Perkusi
Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan mengetukngetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk
membandingkan
bagian
yang
kiri
dengan
yang
kanan
adalah
pemeriksaan
dengan
menggunakan
45
46
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
Pukul : 08.30 WIB
1. Pengkajian
Tempat
: RSUD Karanganyar
Tanggal
: 15 Juni 2012
a. Identitas Pasien
Identitas Suami
1) Nama
: Ny. B
Nama
: Tn. H
2) Umur
: 25 tahun
Umur
: 27 tahun
3) Agama
: Islam
Agama
: Islam
4) Suku Bangsa
: Jawa/Indonesia
5) Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
6) Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: Swasta
7) Alamat
b) Siklus haid
47
48
c) Lamanya
d) Banyaknya
e) Teratur/tidak teratur
f) Sifat darah
g) Dismenorhoe
: 20 Maret 2012
b) HPL
: 27 Desember 2012
c) Gerakan janin
Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.
d) Obat yang dikonsumsi
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan dari
bidan seperti Fitonal F.
e) Keluhan-keluhan
Trimester I
f) ANC
49
(2) Ginjal
Ibu
mengatakan
tidak
pernah
50
pernah
mengalami
batuk
yang
Ibu
mengatakan
tidak
pernah
Ibu
mengatakan
mengalami
mengeluarkan
belum
kejang
busa
pernah
sampai
dari
dalam
mulutnya.
(8) Lain-lain
51
No
1
Tgl/thn
Partus
Tempat
Partus
Umur
Khmln
Jenis
Partus
Anak
Nifas
Penolong
Jenis
BB
PB
Keadan
Laktasi
Keadaan
Anak
Sekarang
Hamil sekarang
52
53
54
9) Psikososial budaya
a) Perasaan ibu tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya dan ibu
merasa cemas dengan keadaannya yang dialaminya sekarang
ini.
b) Dukungan keluarga
Ibu mengatakan baik dari pihak dirinya maupun dari pihak
suami sangat mendukung dengan kehamilannya saat ini.
c) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan laki-laki ataupun perempuan sama saja, yang
penting bayinya nanti lahir dengan normal dan sehat.
d) Kehamilan ini direncanakan atau tidak
Ibu mengatakan bahwa kehamilannya ini direncanakan.
e) Pantangan makanan
Ibu mengatakan ada pantangan makan yaitu masakan yang
rasanya manis dan pedas.
f) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan ada kebiasaan adat istiadat mitoni dalam
keluarganya.
10) Penggunaan obat-obatan atau rokok
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat dari bidan dan ibu tidak
pernah merokok.
c. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
: Lemah
55
b) Kesadaran
: Composmentis
c) TTV
: TD : 110/70 mmHg
N
: 90 x/menit
S : 36,50 C
R : 20 x/menit
d) BB sebelum hamil : 44 kg
e) BB sekarang
: 43 kg
f) Tinggi badan
: 160 cm
g) LILA
: 25 cm
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
(1) Rambut
(2) Muka
(3) Mata
: Cekung
: Putih
(c) Oedema
: Tidak eodema
(4) Hidung
(5) Telinga
56
b) Leher
(1) Kelenjar gondok
(2) Tumor
: Tidak dilakukan
(2) Paru
: Tidak dilakukan
(3) Mammae
(a) Membesar
(b) Tumor
(c) Simetris
(d) Areola
: Hiperpigmentasi
: Menonjol
(f) Kolostrum
: Belum keluar
(4) Axilla
(a) Benjolan
(b) Nyeri
d) Ekstremitas
(1) Oedema
(2) Varices
57
e) Abdomen
(1) Luka bekas operasi
: Linea alba
(2) Leopold II
: Tidak dilakukan
(2) Frekuensi
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
h) Genetalia
(1) Varices
Tidak
pervaginam
i) Anus
(1) Haemoroid
: Tidak ada
(2) Varices
: Tidak ada
j) Kulit
Turgor kulit berkurang dan kering.
ada
pengeluaran
58
3) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Golongan darah
: A.
Hb
: 12,2 gr%.
Leukosit
2. Interpretasi Data,
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. B G1 P0 A0 Umur 25 tahun, hamil 12 minggu dengan hiperemesis
gravidarum grade II.
Data Dasar :
Data Subyektif :
1) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 20 Maret
2012.
2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah
keguguran.
3) Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu merasa mual muntah 8 x/hari,
berupa cairan berwarna putih.
4) Ibu mengatakan badannya lemas.
5) Ibu mengatakan nafsu makannya berkurang dari 1 piring menjadi ,
karena mengeluh mual dan muntah setiap setelah makan, ibu hanya
minum 1 gelas air teh dan 5 6 gelas air putih.
6) Ibu mengatakan BAB 1 x/hari, BAK 6 7 x/hari
Data Obyektif :
1) HPL
: 27 Desember 2012
59
: TD : 110/70 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
4) BB sebelum hamil
BB sekarang
5) Mata
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 35,5C
: 46 kg
: 43 kg
Conjungtiva pucat, mata cekung, dan
7) Kulit
8) Palpasi abdomen
9) Pemeriksaan Penunjang
(a) HB
: 12,2 gr%
:A
b. Masalah
Ibu mengatakan merasakan cemas dengan keadaan kehamilannya
karena adanya mual dan muntah.
c. Kebutuhan
Memberikan konseling, motivasi dan dukungan mental kepada ibu
tentang keadaan kehamilannya.
3. Diagnosa Potensial.
Potensial terjadi dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dan
dapat mengarah ke hiperemesis gravidarum grade III.
60
4. Antisipasi
a. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi :
1) Injeksi Ondan cetron drip / I ampul
2) Domperidon 10 mg 3 x 1 tablet /hari
3) Antasida 200 mg 3 x 1 tablet /hari
4) B6 10 mg 3 x 1 tablet /hari
b. Motivasi untuk bedrest total.
5. Perencanaan
61
6. Pelaksanaan (Implementasi)
62
7. Evaluasi
TD :100/90 mmHg,
RR : 20 x/ menit,
N : 80 x/ menit,
S : 360 C
e. Ibu masih merasa mual, muntah 1 kali dalam dari jam 10.00 18.00
WIB, jumlah sedikit, cair berwarna putih serta masih pusing dan badan
lemas.
f. Ibu sudah BAK 2 kali dengan konsistensi kuning jernih.
g. Ibu sudah minum obat :
1) Domperidon 10 mg 1 tablet
2) Antasida 200 mg 1 tablet
3) Vitamin B6 10 mg 1 tablet
63
DATA PERKEMBANGAN I
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan masih merasakan mual dan muntah sebanyak 8 kali
dari jam 18.00 08.00 WIB berupa cairan berwarna putih dan sisa
makanan.
2. Ibu mengatakan BAK 8 kali dari pukul 18.00 sampai sekarang dan ibu
belum BAB.
3. Ibu mengatakan badannya masih terasa lemas dan pusing.
4. Ibu mengatakan pagi ini habis makan 4 sendok bubur halus, dan
minum 1 gelas teh manis
5. Ibu mengatakan aktifitas hanya berbaring di tempat tidur
O:
Data Obyektif
1. Keadaan umum masih lemah.
Kesadaran composmentis
Vital sign :
a. Tekanan darah
: 100/90 mmHg
b. Nadi
: 80 x/menit
c. Suhu
: 36C
d. Respirasi
: 20 x/menit
2. Mata
conjungtiva pucat
3. Mulut
pernafasannya.
64
4. Kulit
Assesment
Ny. B G1 P0 A0 umur 25 tahun hamil 12 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II hari ke 2.
P:
Planning
Tanggal : 16 Juni 2012
a. RL
b. Domperidon
10 mg 1 tablet
c. Antasida
200 mg 1 tablet
d. Vitamin B6
10 mg 1 tablet
5. Pukul 12.30 WIB, mengobservasi mual dan muntah setiap 4 jam sekali.
6. Pada pukul 12.30 WIB, mengobservasi BAK dan BAB tiap 4 jam
7. Pukul 12.30 WIB, mengobservasi keadaan umum dan vital sign setiap 4
jam sekali.
65
Evaluasi
Tanggal : 16 Juni 2012
1. Ibu sudah di jelaskan tentang hasil pemeriksaan dan ibu sudah tidak
khawatir lagi.
2. Ibu makan siang menghabiskan 8 sendok makan bubur halus dan
bersedia mengkonsumsi buah dan sayuran.
3. Telah memberikan dukungan moril kepada ibu dan keluarga.
4. Telah melanjutkan terapi dokter obat-obat oral sudah diberikan kepada
ibu dan ibu bersedia meminumnya.
5. Ibu masih mual dan muntah sebanyak 3 kali dalam 6 jam terakhir.
6. Ibu sudah BAK 3 kali menggunakan pispot dan BAB 1 kali.
7. Ibu bersedia istirahat cukup.
66
DATA PERKEMBANGAN II
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan mual dan muntahnya 3 x sehari
2. Ibu mengatakan nafsu makan bertambah menjadi porsi bubur halus
hangat dalam 1 piring
3. Ibu mengatakan keadaannya agak membaik, tetapi masih lemas,
sedikit pusing dan ibu masih cemas.
4. Ibu mengatakan BAK sebanyak 4 x sehari dengan dibantu keluarga
dan BAB lancar sebanyak 1 x sehari.
5. Ibu mengatakan aktifitasnya hanya berbaring di tempat tidur
O:
Data Obyektif
1. Keadaan umum masih agak lemah
Kesadaran composmentis
Vital sign :
a. Tekanan darah
: 110/70mmHg
b. Nadi
: 82 x / menit
c. Suhu
: 365 C
d. Respirasi
: 22 x / menit
2. Mata
67
3. Mulut
pernafasan
4. Kulit
Assesment
Ny. B umur 25 tahun G1 P0 A0 hamil 12 minggu dengan riwayat
Hiperemesis Gravidarum Grade II hari ke 3.
P:
Planning
Tanggal : 17 Juni 2012
a. RL
b. Domperidon
10 mg 1 tablet
c. Antasida
200 mg 1 tablet
d. Vitamin B6
10 mg 1 tablet
68
Evaluasi
Tanggal : 17 Juni 2012
1. Ibu sudah dijelaskan tentang hasil pemeriksaan dan ibu merasa senang
dengan kondisinya yang semakin baik.
2. Ibu sudah bisa duduk dan berdiri perlahan-lahan.
3. Ibu mual dan muntah sebanyak 1 kali dalam 6 jam terakhir.
4. Ibu bersedia makan siang dengan menggunakan bubur nasi hangat dan
habis 6 sendok makan.
5. Ibu sudah dilakukan pemeriksaan keadaan umum dan vital sign, dan
hasilnya sudah disampaikan kepada ibu dan keluarga.
6. Ibu sudah minum obat sesuai anjuran.
69
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan keadaannya lebih baik dari hari kemarin.
2. Ibu mengatakan tidak mual dan sudah tidak muntah lagi.
3. Ibu mengatakan pagi ini makan piring bubur nasi hangat dan 1
potong buah apel.
4. Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan badannya juga sudah tidak
lemas.
5. Ibu mengatakan BAK 5x sehari dengan dibantu keluarga dan BAB 1x
sehari, lancar dan tidak ada keluhan.
6. Ibu mengatakan aktifitasnya sudah bisa berdiri dan berjalan perlahan.
O:
Data Obyektif
1. Keadaan umum baik.
Kesadaran composmentis.
Vital sign :
a. Tekanan darah
: 110/80 mmHg
b. Nadi
: 82 x/menit
c. Suhu
: 36C
d. Respirasi
: 22 x/menit
2. Mata
3. Mulut
4. Kulit
70
A:
Assesment
Ny. B G1 P0 A0 umur 25 tahun hamil 12 minggu post Hiperemesis
Gravidarum Grade II hari ke 4.
P:
Planning
Tanggal : 18 Juni 2012
Evaluasi
Tanggal : 18 Juni 2012
71
5. Ibu sudah makan siang dengan nasi lembek dengan porsi sedang.
6. Ibu sudah minum obat sesuai anjuran, dan Infus sudah lepas pukul
12.30 WIB
7. Terapi obat jalan sudah diberikan.
8. Ibu pulang tanggal 18 Juni 2012 pukul 13.30 WIB dan ibu bersedia
untuk kunjungan ulang satu minggu lagi.
72
DATA PERKEMBANGAN IV
(Kunjungan Rumah)
Tanggal : 19 Juni 2012
S:
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan keadaannya sudah baik.
2. Ibu mengatakan sudah tidak mual dan sudah tidak muntah lagi.
3. Ibu mengatakan badan masih terasa lemas dan sudah tidak pusing.
4. Ibu mengatakan makan 3 x sehari porsi kecil, seperti nasi, sayur bayam,
sepotong daging ayam dan tahu bacam
5. Ibu mengatakan BAK 5 x sehari dengan dilakukan sendiri tanpa
bantuan keluarga dan BAB 1x sehari lancar dan tidak ada keluhan.
6. Ibu mengatakan sudah melakukan aktifitas ringan seperti menyapu
lantai.
7. Ibu mengatakan pagi ini sudah minum obat sesuai ajuran dokter.
O:
Data Obyektif
1. Keadaan umum baik
Kesadaran composmentis
Vital sign :
a. Tekanan darah
: 110/90 mmHg
b. Nadi
: 80 x/menit
c. Suhu
: 365 C
d. Respirasi
: 24 x/menit
2. Mata
3. Mulut
4. Kulit
73
A:
Assesment
Ny. B G1 P0 A0 umur 25 tahun hamil 13 minggu dengan riwayat
Hiperemesis Gravidarum Grade II hari ke 5.
P:
Planning
Tanggal : 19 Juni 2012
74
Evaluasi
Tanggal : 19 Juni 2012
1. Sudah dijelaskan tentang keadaan Ibu saat ini kepada ibu dan
keluarga, dan tanggapanya baik, ibu merasa bahagia.
2. Ibu bersedia untuk menghindari aktifitas yang berat.
3. Ibu bersedia untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.
4. Ibu bersedia meminum obat dari Puskesmas sampai habis.
5. Ibu bersedia untuk istirahat cukup dan makan makanan yang
bergizi.
75
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan kasus ini penulis menguraikan tentang proses asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di RSUD
Karanganyar dengan menggunakan 7 langkah varney. Dalam penerapan
asuhan kebidanan ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek di lapangan.
1. Pengkajian
Pengkajian data pada ibu hamil Ny. B dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade II didapat data subjektif yaitu ibu mengeluh mual
muntah sejak 2 hari yang lalu 8 x/hari setelah makan dan minum dengan
konsistensi berupa cairan dan mengeluh badan terasa lemas serta kepala
terasa pusing. Pada data objektif didapat keadaan umum lemah, kesadaran
composmentis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan kotor,
nadi kecil dan cepat (90 x/menit), berat badan 43 kg, mata cekung dan
nafas berbau aseton.
Sedangkan
menurut
teori
tanda
dan
gejala
Hiperemesis
76
2. Interpretasi Data
Data yang telah dikumpulkan pada kasus ibu hamil Ny. B dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade II dapat ditegakkan diagnosa sebagai
berikut : Ny. B G1 P0 A0 umur 25 tahun hamil 12 minggu
dengan
yang telah
77
asuhan
yang
diberikan
pada
kasus
Hiperemesis
78
isolasi penderita dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran
udara yang baik, jaga keseimbangan cairan dengan infus RL drip ondan
cetron 1 ampul 20 tpm, observasi mual muntah tiap 2 jam, observasi BAB
dan BAK tiap hari, berikan terapi obat : Domperidon 10 mg 3 x 1 tablet
/hari, Antasida 200 mg 3 x 1 tablet /hari, Vitamin B6 10 mg 3 x 1 tablet
/hari, anjurkan ibu untuk beristirahat, misalnya tidur siang + 1 jam dan
malam hari + 8 jam, observasi KU dan VT tiap 4 jam.
Menurut Manuaba (2008), rencana asuhan yang dapat di ambil
adalah isolasi penderita dalam kamar yang tenang dan cerah dengan
pertukaran udara yang baik, kalori diberikan secara parental dengan
glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2 3 liter sehari, jaga
keseimbangan cairan, bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan
keadaan umum menjadi baik, diberikan minuman makanan yang sedikit
demi sedikit ditambah, berikan sedative yaitu fenobarbital, anjurkan
pemberian vitamin B1 dan B6 tambahan, berikan antiemetik seperti
metokloramid, disiktomin hiroklorida atau klorpromasin, berikan terapi
psikologis untuk menyakinkan pasien penyakitnya bisa disembuhkan serta
menghilangkan rasa takut hamil dan konflik yang melatarbelakangi
hiperemesis gravidarum, berikan obat anti histamine, seperti dramamin,
Avomin.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kasus yang terdapat di lahan praktek.
79
6. Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
menyeluruh.
Pelaksanaan
yang
dilakukan
sesuai
dengan
teori
S : 360 C, ibu
sudah tidak mual dan muntah, sudah tidak pusing, ibu makan 3 kali sehari
porsi kecil seperti nasi, sayur bayam, sepotong daging ayam dan tahu
bacem, BAK 5 kali sehari, ibu sudah dapat tidur siang selama 1 jam dan
tidur malam 8 jam.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari studi kasus
yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. B dengan hiperemesis
gravidarum grade II di RSUD Karanganyar, yaitu :
1. Pengkajian data terhadap ibu hamil Ny. B dengan hiperemesis gravidarum
grade II diperoleh data subjektif yaitu ibu mengeluh mual muntah sejak 2
hari yang lalu 8 x/hari setelah makan dan minum dengan konsistensi
berupa cairan dan mengeluh badan terasa lemas serta kepala terasa pusing.
Pada
data
objektif
didapat
keadaan
umum
lemah,
kesadaran
81
82
hiperemesis
S : 360 C, ibu
sudah tidak mual dan muntah, sudah tidak pusing, ibu makan 3 kali sehari
porsi kecil seperti nasi, sayur bayam, sepotong daging ayam dan tahu
bacem, BAK 5 kali sehari, ibu sudah dapat tidur siang selama 1 jam dan
tidur malam 8 jam.
8. Pada kasus Ny. B G1 P0 A0 hamil 12 minggu dengan hiperemesis
gravidarum grade II tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
praktek yang ada dilapangan.
B. Saran
Dari studi kasus pada Ny. B dengan hiperemesis gravidarum grade II
saran yang dapat menulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam menangani pasien
serta dapat memberikan kenyamanan pasien rawat inap dalam beristirahat.
83
2. Bagi Mahasiswa
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan prosedur
karena teori dan prosedur yang benar mendasari setiap praktek sehingga
menghindari dari kesalahan.
3. Bagi Klien
Diharapkan kepada klien untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur
agar dapat segera mendeteksi komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi
pada kehamilannya.
4. Bagi Bidan
Dalam setiap menangani klien hendaknya selalu menerapkan konsep
asuhan kebidanan sehingga tenaga kesehatan atau bidan mampu
memberikan penanganan dengan kasus atau kondisi pasien.