KEUANGAN
PAPER TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Oleh
Mishael Ledwinardi
1501183062
06PKM
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses perkembangan teknologi sekarang ini sudah tidak diragukan lagi.
Khususnya lewat sebuah layanan teknologi dan informasi, diperlukan adanya pengelolaan
atau manajemen yang tepat untuk menentukan sebuah keputusan dalam sebuah
organisasi, khususnya dalam pembahasan ini organisasi dalam kementrian keuangan.
Teknologi dan informasi mempunyai banyak fungsi dan mudah digunakan, membuatnya
sangat berguna bagi manusia dalam melakukan pekerjaan terutama dalam hal
mendapatkan sebuah informasi. ITSM atau IT Service Management merupakan salah satu
bagian dari strategi organisasi yang akan memudahkan proses pengembangan.
Pelaksanaan pekerjaan teknologi dan informasi disini akan berhubungan langsung
dengan pengguna dan memiliki ruang lingkup yang luas, sehingga seringkali
menimbulkan beberapa permasalahan.
Salah satu tindakan yang dilakukan bagi pihak sistem informasi yaitu perlunya
meningkatkan efisiensi pelayanan teknologi dan informasi kepada pengguna lewat IT
Service Management (ITSM). ITSM sendiri merupakan sebuah pengelolaan layanan
teknologi dan informasi kepada pengguna dalam kerangka kerja Information Technology
Infrastructure Library (ITIL). Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penerapan IT
Service Management tersebut, pengelolaan layanan teknologi dan informasi dapat
menjadi lebih baik serta dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sering terjadi
dalam organisasi.
Ruang Lingkup
Dalam penyususunan paper ini penulis akan membahas ruang lingkup yang meliputi :
1. Penjelasan IT Service Management
2. Pengembangan kerangka kerja dari IT Service Management
3. Pemahaman akan dampak IT Service Management terhadap permasalahan
layanan teknologi dan informasi organisasi kementrian keuangan.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Mengetahui secara lebih jelas apa itu IT Service Management dan bagaimana IT
Service Management dapat mendukung sebuah organisasi.
2. Dapat memahami perkembangan IT Service Management untuk memenuhi
kebutuhan organisasi.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Dasar/Umum
Teori-teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :
2.1.1 Data
Data berasal dari bahasa Latin datum yang berarti sesuatu yang
diberikan. Data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Pernyataan yang dimaksud di atas adalah hasil dari pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata,
gambar, grafik, tabel ataupun gabungan dari semuanya.
Data merupakan bagian yang berbeda dari informasi, biasanya
diformat dengan cara khusus. Semua perangkat lunak dibagi menjadi dua
kategori umum: data dan program. Program merupakan kumpulan dari
instruksi untuk memanipulasi data.
2.1.2
Informasi
Informasi dapat digambarkan berikut (Muhammad Muhtar
Arifin Sholeh, 2011): information is commonly viewed as useful
statement or valuable description about fact (material and/or immaterial)
to be data, either oral or written, either good or bad, either quantitative
or qualitative form, which is by a mean/tool conveyed from person(s) to
other one(s), from individual to group (institution) and vice-versa, or from
group (institution) to group (institution).
Informasi adalah data yang telah diolah dan disusun dengan
pengolahan dan keahlian dengan tujuan tertentu. Informasi yang
berkualitas harus memenuhi beberapa faktor, faktor tersebut antara lain:
Keakuratan dan teruji kebenarannya.
Kesempurnaan informasi
Tepat waktu
Relevansi
Mudah dan murah
2.1.3
Sistem
Sistem berasal
dari bahasa
Latin (systma)
dan bahasa
Yunani (sustma). Menurut J.W Satzinger (2005:6), sistem adalah
kumpulan komponen yang saling berhubungan dan memiliki fungsi yang
sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian yang paling
2.1.4
2.1.5
2.2
Business Intelligence
Istilah Business Intelligence (BI) pertama kali didengungkan pada
tahun 1958 oleh seorang peneliti dari IBM yang bernama Hans Peter
Luhn. Beliau mendefinisikan istilah intelligence sebagai Kemampuan
dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal balik antara faktafakta yang disajikan sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
BI seperti yang kita ketahui pada saat ini bisa dikatakan sebagai
hasil evolusi dari Decision Support System (DSS) yang dimulai sekitar
tahun 1960 dan berkembang sampai tahun 1980an. Sekitar tahun 1980an
mulai dari DSS, EIS (Executive Information System), data warehouse,
OLAP dan BI mulai menjadi perhatian dan menjadi suatu kesatuan
system.
Pada tahun 1989 dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard
Dresner menggunakan istilah Business Intelligence (BI) . Dia
menggambarkan istilah tersebut sebagai seperangkat konsep dan metode
yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
dengan bantuan sistem yang berbasiskan fakta atau realita yang terjadi.
yang
BAB 3
PEMBAHASAN
Untuk menghasilkan sebuah informasi yang efektif memang diperlukan adanya solusi
yang berasal dari sistem informasi, namun perlu juga adanya dukungan dari IT
Service Management untuk membantu dalam pengambilan keputusan permasalahan
IT. Dalam hal ini, penerapan IT Service Management tersebut terhadap sebuah
kementrian keuangan memiliki sebuah kerangka kerja.
Jika orientasi Service Delivery lebih ke arah customer, maka Service Suport lebih
kepada user. User didefinisikan sebagai orang terkahir yang menggunakan layanan,
alias pengguna sejati layanan yang diterima (Users consume or use a service).
Service Suport terdiri dari proses-proses sebagai berikut :
1. Incident Management : bertujuan untuk mengatur pengelolaan semua insiden
(incident), dimulai dari pendeteksian dan perekaman sampai pada resolusi dan
Gambar diatas merupakan struktur organisasi kementrian keuangan, terdiri atas 1 Kepala
Pusat dan Sub unit lain dibawahnya, yakni :
Bagian Tata Usaha, terdiri dari Subbagian Organisasi dan Kepegawaian, Subbagian
Keuangan, Subbagian Umum. Bidang Perencanaan dan Kebijakan TIK, terdiri dari
Subbidang Perencanaan dan Arsitektur TIK, Subbidang Pengembangan Kebijakan TIK,
Subbidang Manajemen Program, Subbidang Bina Kepatuhan dan Manajemen Risiko
TIK. Bidang Pengembangan Sistem Informasi, terdiri dari Subbidang Perancangan
Aplikasi dan Basis Data, Subbidang Perancangan Jaringan, Subbidang Pengembangan
Aplikasi dan Basis Data, Subbidang Pengembangan Jaringan. Bidang Pengelolaan TIK,
terdiri dari Subbidang Pengelolaan Layanan TIK, Subbidang Pengelolaan Aplikasi,
Subbidang Pengelolaan Pertukaran Data dan Basis Data, Subbidang Pengelolaan
Jaringan. Bidang Operasional TIK, terdiri dari Subbidang Layanan Pengguna, Subbidang
Dukungan Teknis, Subbidang Operasional Pusat Data, Subbidang Kepustakaan TIK.
Gambar diatas menjelaskan pemetaan role-role ITSM pada existing organisasi. Hasil
pemetaan dapat dirinci sebagai berikut :
Problem Manager dan ITSCM Management ada pada Bidang Pengelolaan TIK
Change Manager dan Capacity Manager ada pada Bidang Pengembangan Sistem
Informasi
BAB 4
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dengan penerapan IT Service Management, diharapkan dengan terselesaikannya isuisu yang masih sering terjadi dalam organisasi kementrian keuangan, maka :
1. Kinerja organisasi yang dapat diukur secara periodik, lalu dari throughput dan
respon time (throughput dalam konteks jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan
pada suatu saat tertentu, sedangkan respon time dalam konteks rata-rata waktu
yang terhambat) dapat lebih efektif dilakukannya.
2. Kualitas informasi yang disajikan bagi user tersedia tepat waktu.
3. Kontrol (pengendalian) terhadap sistem menjadi lebih diperhatikan dengan
adanya pengambilan keputusan ITSM.
Pengelolaan layanan teknologi dan informasi oleh kementrian keuangan tetap
akan terus berkembang, tergantung layanan yang diberikan kepada user. Namun
kementrian keuangan telah memiliki pengalaman dalam menerapkan ITSM untuk
mengelola layanan teknologi dan informasi sehingga bertambahnya layanan baik dari
sisi ruang lingkup maupun variasinya tidak akan mengurangi kemampuan dalam
memberikan layanan. Disamping itu kerangka kerja yang digunakan sebagai dasar
pengelolaan layanan IT yakni ITIL versi 2 sangat mungkin dikemudian hari
ditingkatkan ke versi 3 tentunya dengan memperhatikan isu-isu yang dikemukakan
awal penulisan ini.
4.2
Saran
Perlu ada pemeliharaan atau evaluasi culture pada pengguna teknologi dan
informasi untuk menganalisa kelemahan IT Service Management, seperti
memerhatikan hal-hal berikut :
1. Adanya isu-isu (issues) yang kembali timbul. Permasalahan yang timbul dapat
berupa :
a. Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat
memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk memanfaatkan setiap peluang manajemen yang ada
Dalam IT yang semakin berkembang, kecepatan informasi atau efisiensi waktu
sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang
sudah ditetapkan, maka dari itu pihak manajemen perlu lebih peka akan kondisi
kementrian keuangan untuk membuat keputusan dan menghasilkan informasi
yang lebih baik tapi juga konsisten.
3. Pimpinan organisasi ke depannya perlu mengumpulkan data (data gathering)
yang dibutuhkan kementrian keuangan terlebih dahulu sebelum meningkatkan
kapasitas ITIL versi 2 ke ITIL versi 3, agar ketika perpindahan versi tidak
terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
http://2013.sesindo.org/it-service-management/
http://sharingvision.com/2013/07/information-technology-infrastructure-libraryitil/
IT Management Forum, IT Service Management an Introduction based on ITIL,
2004
http://elvinalvioni.blogspot.com/2011/04/interface-interface-merupakansalah.html
http://dwisulistiyo.wordpress.com/2012/11/02/pengertian-business-intelligence/
http://informatika.web.id/basis-pengetahuan-knowledge-base.htm
www.reform.kemenkeu.go.id/mainmenu.php?module=sop
http://www.ebizzasia.com/0218-2004/briefcase,0218,01.htm
RIWAYAT HIDUP
Nama
Tempat, tanggal lahir
Jenis kelamin
No. Telepon
: Mishael Ledwinardi
: Sukabumi, 4 Maret 1994
: Pria
: 085720103777