Anda di halaman 1dari 68

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA KENDARI

SKRIPSI

OLEH :
ANITA HERDIANTI RACHMAN
B1C1 06 012

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA


PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA KENDARI

SKRIPSI

Diajukan kepada
Universitas Haluoleo
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Progran Sarjana

Oleh

ANITA HERDIANTI RACHMAN


B1C1 06 012

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama

: Anita Herdianti Rachman

NPM

: B1C1 06 012

Jurusan

: Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil ciplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari,

2011

Yang membuat pernyataan,

Anita Herdianti Rachman

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi oleh

Kendari,

Anita Herdianti Rachman ini telah diperiksa dan


disetujui untuk diuji.

2011

Pembimbing I,

H. Ishak Awaluddin, S.E.,M.Si.,Ak


Nip. 19590529 198603 1 002

Kendari,

2011

Pembimbing II,

Sitti Nurnaluri, S.E.,M.Si


NIP. 19800410 200604 2 001

HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi oleh : Anita Herdianti Rachman ini telah dipertahankan didepan dewan
penguji pada tanggal 08 Juli 2011, berdasarkan SK. Dekan Fakultas Ekonomi No.
1799/UN29.2/PP/2011. Dan dinyatakan lulus dihadapan komisi penguji yang
terdiri dari:
Dewan penguji :

H. Ishak Awaluddin, S.E.,M.Si.,Ak


NIP. 19590529 198603 1 002

Ketua

H. Andi Basru Wawo, S.E.,M.Si.,Ak


NIP. 19570312 198703 1 002

Sekretaris/Anggota

Emillia Nurdin, S.E.,M.Si


NIP. 19770201 200112 2 002

Anggota

Sitti Nurnaluri, S.E.,M.Si


NIP. 19800410 200604 2 001

Anggota

Mengetahui/Mengesahkan
Ketua Jurusan Akuntansi

H. Arifuddin Masud, SE.,M.Si.,Ak.


NIP. 19680426 199512 1 001

ABSTRAK
Anita Herianti Rachman, 2011. Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari. Skripsi. Jurusan
Akuntansi, Program Sarjana, Universitas Haluoleo. Pembimbing I: H. Ishak
Awaluddin, SE.,M.Si.,Ak. Pembimbing II: Sitti Nurnaluri, SE.,M.Si.

Perusahaan didirikan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk


dipertahankan kelangsungan hidup usahanya. Tentu saja kelangsungan usaha ini
dapat terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran,
dan dapat menarik pangsa pasar. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan
mempelajari sistem penjualan, karena penjualan merupakan sumber penghasilan
bagi perusahaan. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan penjualan
adalah dengan menggunakan sistem penjualan kredit. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pimpinan perusahaan membutuhkan suatu sistem untuk dapat membantu
mengadakan pengendalian intern yang dapat memberi informasi sejauh mana
kemajuan perusahaan yang telah dicapai, serta dapat mempertanggungjawabkan
kekayaan perusahaan yang diserahkan padanya. Atas dasar kondisi di atas
dipandang perlu untuk mengetahui penerapan sistem penjualan kredit pada PT.
Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi
penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari. Apakah
Sistem Akuntansi Penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika
Kendari telah memenuhi Sistem Pengendalian Intern yang memadai. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem akuntansi
penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari sudah cukup
baik namun perlu dilakukan pencatatan ke dalam jurnal penjualan dan buku besar
pada bagian akuntansi.
Kata Kunci : Sistem Akuntansi, Penjualan Kredit.

ABSTRACT
Anita Herdianti Rachman, 2011. Credit Application Sales Accounting System At
PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari. Thesis. Accounting
Department, Graduate Program, University of Haluoleo. Mentors I: H.
Ishak Awaluddin, SE.,M.Si,Ak. Supervising II: Sitti Nurnaluri, SE., M.Si.
Sales is one important aspect of a company. Management companies that
are less well will hurt the company because it can impact on profitability, and
ultimately may reduce earnings. Each company has a different system of doing
business. In general, companies must have the right systems in all aspects of the
slayings. A good system is one of the keys in the control. Companies are always
trying to improve the company's revenue as well. One of the ways used to increase
sales is by using System Credit Sales.
The study was conducted to determine the application of the accounting
system of credit sales at PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari, using
descriptive analysis method. The study conducted showed that the accounting
system of credit sales at PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari of Turkey's
good enough but need dilakuakan records into the sales journal and general
ledger accounting in part.
Keywords: Accounting Systems, Credit Sales.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SAW untuk segala berkat, karunia dan ridha-Nya
yang terus mengalir dalam kehidupan penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul Penerapan Sistem Akuntansi
Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program strata 1 (S1) pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyaknya hambatan dan
tantangan yang dihadapi. Namun, hambatan dan tantangan tersebut dapat teratasi
berkat motivasi dan kerjasama dari berbagai pihak yang kesemuanya atas izin
Tuhan Yang Maha Pengasih. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak H. Ishak Awaluddin, SE,M.Si,Ak selaku Pembimbing I dan Ibu Sitti
Nurnaluri, SE,M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan
arahan dan bimbingan mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai pada
penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang sangat mendalam secara khusus kepada kedua
orang tua saya tercinta, Papa Abd. Rachman Supu dan Mama Nurming, BA.
Terima kasih atas bimbingan, arahan, motivasi dan bantuannya, baik moril dan
materil. Untuk suamiku Agusman dan putraku Muh.Anugrah Saputra serta
keluarga besarku tercinta terima kasih untuk doa, bantuan, motivasi dan
pengertiannya.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, MS, selaku Rektor Universitas
Haluoleo.
2. Bapak H. Halim, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Haluoleo.
3. Bapak H. Arifuddin Masud, SE, M.Si.,Ak, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo.
4. Ibu Satira Yusuf, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Haluoleo.

5. Bapak dan ibu dosen penguji yang dengan sabar dan penuh pengertian
telah memberikan arahan serta masukan sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Pimpinan serta staf PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Untuk seluruh staf Jurusan Akuntansi yang telah membantu dalam segala
pengurusan berkas-berkas sehingga skripsi ini dapat selesai.
8. Keluargaku tercinta, tante ira, veny ade spu2Q thanks buat semuanya..
9. Sahabat-sahabatku tersayang The Ankcer (Eny, Chex, Nita, Reza,
Riky, Ranggi) juga buat Litha, Mirwan dan Diana. Terima kasih atas
semangat dan dukungan yang diberikan serta kebersamaan kita selama ini.
Love u all.
10. Semua teman-teman akuntansi 2006 yang sama-sama berjuang dalam
perkuliahan, Anty, Feby, Fiki, Ime, Dwi, Pepi, Dian, Icha, Rhea, Aisyah,
Any, Kiki, Rina, Aliman, Yuyu, Fury, Indy, Mimi,dan teman-teman lainnya
yang tidak sempat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk semua
semangat dan doanya. Kebersamaan kita sangat berkesan. Sukses untuk
kalian semua
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dorongan, semangat dan motivasi bagi penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan Skripsi ini,
namun penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal
itu disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan sempitnya pengalaman
penulis. Harapan penulis semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca demi
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Kendari,

Juli 2011

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................

HALAMAN KEASLIAN TULISAN....................................................................


ABSTRAK............................................................................................................
ABSTRACT..........................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFTRAR SKEMA.............................................................................................
BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................
1.5 Ruang Lingkup................................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................
2.2 Pengertian Sistem dan Prosedur......................................................
2.3 Pengertian Sistem Akuntansi..........................................................
2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi..........................................
2.5 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit..............................
2.6 Definisi dan Komponen Pengendalian Intern.................................
2.7 Tujuan Pengendalian Intern............................................................
2.8 Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit................................
2.8.1 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem........................
2.8.2 Dokumen yang Digunakan...................................................
2.8.3 Catatan akuntansi Yang Digunakan......................................
2.8.4 Unit Organisasi Yang Terkait................................................
2.8.5 Unsur Pengendalian Intern....................................................
2.8.6 Bagan Alir Dokumen dari Sistem Pengendalian Intern........
...............................................................................................................................
2.9 Kerangka Pikir................................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian..............................................................................

3.2 Jenis dan Sumber Data


3.2.1 Jenis Data...............................................................................
3.2.2 Sumber Data...........................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................
3.4 Metode Analisis..............................................................................
3.5 Definisi Operasional.......................................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan.........................................................
4.2 Struktur Organisasi.........................................................................
4.3 Tugas dan Wewenang Masing-masing Fungsi ...............................
4.4 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penjualan Kredit......
4.5 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Kredit..........
4.6 Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi
Penjualan Kredit.............................................................................
4.7 Bagian Atau Fungsi Yang Terkait Dalam Penjualan Kredit............
4.8 Unsur-Unsur Pengendalian Intern Dalam System Penjualan Kredit
...........................................................................................................50
4.9 Uraian Bagan Alir Dalam System Penjualan Kredit Pada PT. Karya
Lancar Mandiri Dinamika Kendari.................................................
4.10 Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya
Lancar Mandiri Dinamika Kendari...............................................
...............................................................................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan........................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Data Penjualan Per Desember 2010...................................................

DAFTAR SKEMA
Skema 2.1

Kerangka Pikir Penelitian.................................................................

Skema 4.1

Struktur Organisasi PT. KLMD Kendari..........................................

Skema 4.2

Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri
Dinamika Kendari............................................................................

Skema 4.3

Alternatif Penerapan Sistem Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar


Mandiri Dinamika Kendari...............................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong
banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa
pasar. Hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan.
Perusahaan adalah suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan berjalan yang tidak
dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya.
Perusahaan didirikan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk
dipertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Perusahaan banyak melakukan usaha untuk mencapai tujuannya itu.
Perusahaan harus tetap berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya di
masa yang akan datang. Usaha yang dilakukan pasti memiliki kemampuan untuk
menghasilkan profit dan keuntungan. Perusahaan yang didirikan ada dua macam,
yaitu di bidang jasa dan manufaktur. Tentu saja kelangsungan usaha ini dapat
terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran, dan
dapat menarik pangsa pasar. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan
mempelajari sistem penjualan, karena penjualan merupakan sumber penghasilan
bagi perusahaan. Penjualan yang sukses adalah penjualan yang dapat menguasai
pangsa pasar. Dengan peningkatan penjualan maka laba yang akan diperoleh
perusahaan

akan

meningkat

serta

perusahaan

akan

dapat

melanjutkan

kelangsungan hidupnya.
Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah
perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang kurang baik akan merugikan
perusahaan karena dapat berimbas pada perolehan laba, dan pada akhirnya dapat

mengurangi pendapatan. Setiap perusahaan memiliki sistem berbeda dalam


melakukan usahanya. Secara umum perusahaan harus memiliki sistem yang tepat
dalam semua aspek yang dijalankannya. Sistem yang baik ini merupakan salah
satu kunci dalam pengendalian.
Kegiatan operasi perusahaan dapat dikatakan efektif bergantung pada
kebijakan manajemen. Pihak manajemen mengutamakan adanya pengendalian
intern, maka semua bagian dalam struktur organisasi pun akan mematuhi
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Pemahaman terhadap
pengendalian intern merupakan unsur yang penting, sebab dengan pemahaman
tersebut aplikasi kunci-kunci pengendalian dapat diuraikan dalam melaksanakan
transaksi penjualan. Agar tujuan pengendalian dapat terpenuhi perlu adanya
pengendalian sistem penjualan.
Dalam aktivitas penjualan tidak hanya sekedar pekerjaan menjual saja, tapi
adalah dari awal bagaimana aktivitas penjualan tersebut dapat tercatat baik,
bagaimana memperoleh konsumen, kemudian mengadakan pemesanan, sampai
barang tersebut diterima oleh konsumen dengan puas tanpa adanya keluhan dari
konsumen.
Pada perusahaan jasa maupun manufaktur, penjualan sangatlah penting dan
merupakan salah satu roda penggerak dalam kelangsungan hidup usaha
perusahaan. Agar kegiatan penjualan dapat berjalan secara efektif, tujuan
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan, maka perlu
adanya pengendalian internal. Pengendalian ditetapkan agar kegiatan operasi
berjalan dengan efektif dan efisien, serta menjamin adanya keandalan mengenai

catatan laporan keuangan. Pengendalian intern sangat besar pengaruhnya atas


laporan keuangan. Dengan adanya pengendalian intern akan tercipta suatu sarana
untuk menyusun, mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan
transaksi perusahaan, yang secara tidak langsung dapat dijalankan dengan baik.
Evaluasi mengenai sistem pengendalian intern penjualan ini akan
memberikan

informasi-informasi

yang

penting

bagi

perusahaan

dalam

menjalankan usahanya dengan baik, dan dapat meningkatkan usahanya. Tentu saja
aktivitas penjualan akan menghasilkan produktivitas yang optimal jika diimbangi
oleh sistem pengendalian intern penjualan yang baik.(Mulyadi, 2002).
Sistem pengendalian intern ini dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan dewan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai mengenai pencapaian tujuan yaitu, keandalan pelaporan keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi
operasi. Oleh karena itu diperlukan evaluasi mengenai sistem pengendalian intern
terhadap penjualan untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
serta tercapainya tujuan perusahaan.
PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika (KLMD) adalah sebuah perusahaan
dagang yang bergerak di bidang perdagangan motor, khususnya motor bermerek
Viar dengan berbagai type. Sejak awal berdirinya yaitu tahun 2007 hingga
sekarang, perusahaan ini berkonsentrasi pada penjualan motor viar dan suku
cadang viar dengan berbagai type. Adapun data penjualan PT. Karya Lancar
Mandiri Dinamika Kendari untuk bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1

Data Penjualan Per Desember 2010


No

Jumlah Penjualan
Type

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Star Fit ZR
Star X 125
Star CX
Maxi Pro
VIX R
Karya
Total Penjualan
Sumber: PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari

/Unit
40
7
16
3
11
3
80

Dari tabel 1.1 tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah
Penjualan PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika per 31 Desember 2010
berjumlah 80 unit yang terdiri dari penjualan Type Star Fit ZR terjual 40 unit,
Star X 125 terjual 7 unit, Star CX terjual 16 unit, Maxi Pro terjual 3 Unit, Fix
R terjual 11 Unit, dan Karya terjual 3 unit.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul Penerapan Sistem
Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika
Kendari .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Sistem Akuntansi
Penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari telah
memenuhi Sistem Pengendalian Intern yang memadai ?
1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini


adalah untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan kredit pada
PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perusahaan agar memperoleh manfaat dari penerapan sistem dan prosedur
penjualan dalam memahami penilaian terhadap pengendalian intern
khususnya siklus penjualan pada perusahaan.
2. Bagi penulis,
Agar menambah wawasan serta pengetahuan tentang perkembangan ilmu
akuntansi dalam memahami penilaian terhadap pengendalian intern
khususnya siklus penjualan.
3. Bagi pembaca,
Kiranya dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain
yang berminat di bidang ini.
1.5 Ruang Lingkup
Agar penafsiran yang lebih luas terhadap sasaran penelitian ini dapat
dihindari, serta lebih memudahkan dalam penyelesaiannya maka perlu
dilakukan pembatasan terhadap masalah yang akan dibahas. Adapun masalah
tersebut adalah sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Karya Lancar
Mandiri Dinamika Kendari.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan judul ini
yang dapat dijadikan sebagai acuan yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Christina Ramba dengan judul penelitian Evaluasi Penerapan Sistem dan

Prosedur Penggajian pada SPBU Ilham Samudera Unaaha . Hasil penelitian


menunjukkan bahwa sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan pada
SPBU Ilham Samudera Unaaha belum memenuhi struktur pengendalian intern
yang memadai. Adapun persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian
ini adalah menerapkan sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan
prosedur yang berlaku umum. Perbedaan dari penelitian ini adalah terletak
pada lokasi penelitian dan data yang digunakan. Perbedaan lokasi dan data
yang diteliti ini yang akan menghasilkan informasi serta hasil penelitian yang
berbeda sesuai dengan keadaan perusahaan yang diteliti.

2.2 Pengertian Sistem dan Prosedur


Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001: 5) adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan.
Menurut Zaki Baridwan (1998: 3) sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu
skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
utama dari perusahaan. Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda,
unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi
dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Unsur-unsur yang mawakili suatu sistem secara umum adalah masukan
(input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Disamping itu semua
sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungam sekitarnya. Maka umpan

balik (feed-back) dapat berasal dari output tetapi juga berasal dari lingkungan
sistem yang dimaksud. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang
tentunya akan memiliki unsur-unsur ini.
Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami
lingkungan kita. Pendektan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang
dari sudut pandangan sistem, yang berusaha menemukan unsur yang
membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap
unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem
dan proses system, sesorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu
sistem tidak tercapai.
Suatu sistem tentunya berkaiatan dengan prosedur, hal ini diperkuat oleh
pendapat Mulyadi (2001:5) yang mengemukakan bahwa : Prosedur adalah
suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan (1998: 3) adalah suatu uruturutan
pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Yang termasuk
dalam kegiatan klerikal yaitu menulis, menggandakan, menghitung, memberi
kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Jadi sistem
terdiri dari prosedur yang berantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Beberapa pengertian dan prosedur diatas, melibatkan orang-orang,
sumber daya, konsep-konsep dan prosedur yang mempunyai tujuan untuk
melaksanakan fungsi tertentu yang dapat diidentifikasikan guna mencapai

sasaran tertentu berdasarkan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan


kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu suatu sistem perusahaan yang secara keseluruhan di
dalam suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan sistem-sistem yang lain
di dalam mendukung dan menunjang proses kegiatan operasional. Dari semua
sistem-sistem yang ada saling kontrol mengontrol sehingga dapat menciptakan
keharmonisan di dalam melakukan suatu pekerjaan rutin perusahaan.
Beritegrasikan untuk menciptakan atau menimbulkan suatu situasi atau tujuan
dari suatu posisi keseimbangan dimana aktivitas-aktivitas diantara semua
kegiatan

membantu

pencapaian

tujuan

yang

telah

digariskan

atau

kebijaksanaan perusahaan.
Sedangkan prosedur merupakan aturan kerja dari kegiatan yang terlibat
dalam sistem itu sendiri, yaitu keseluruhan proses kerja sama dari sekelompok
orang dalam melakukan suatu kegiatan yang didasarkan atas dasar
pertanggungjawaban dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Jadi dalam prosedur ini tercipta sistem administrasi (pembukuan)
yang meliputi alat-alat untuk mengumpulkan data-data, membuat laporan serta
alat untuk pengawasan.
2.3 Pengertian Sistem Akuntansi
Pengertian sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
(Mulyadi, 2001: 3).

Definisi akuntansi menurut Haryono Jusup (2001: 4) adalah suatu disiplin


yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Dari
pengertian tersebut sistem akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
mengumpulkan, mengorganisir dan mengikhtisarkan tentang berbagai transaksi
perusahaan secara efisien yang digunakan untuk membantu manajeman dalam
menangani operasi perusahaanya. Unsur pokok sistem akuntansi adalah formulir,
catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan yang
dihasilkan.

2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Samiaji Sarosa (2009: 13) mendefinisikan sistem informasi akuntansi (accounting
information system) sebagai berikut:
Sistem

informasi

akuntansi

adalah

sebuah

sistem

yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data


sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat
keputusan.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang,
catatan-catatan dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan data keuangan mereka. Karena setiap perusahaan mempunyai
kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan juga akan menggunakan
sistem akuntansi yang berbeda. Skala usaha akan menentukan sistem informasi
akuntansi (SIA) seperti apa yang dibutuhkan. Semakin besar skala suatu usaha

maka semakin banyak jenis dan kompleksitas proses bisnis yang terdapat di
dalamnya. Sistem informasi akuntansi (SIA) bisa berupa kertas dan alat tulis
(manual) maupun terkomputerisasi penuh (serba otomatis) atau kondisi di antara
keduanya (gabungan manual dan komputerisasi).
Menurut Nugroho Widjajanto (2001: 4-5) mendefinisikan sistem informasi
akuntansi sebagai susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk
komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan
laporan

yang

terkoordinasikan

secara

erat

yang

didesain

untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang di butuhkan


manajemen.

2.5 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit


Sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001: 210) yaitu
penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang
sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu
perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Jadi dalam system
akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang mendukung dan kesemua unsur
tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut
sistem akuntansi penjualan kredit.

2.6 Definisi dan Komponen Pengendalian Intern

Sebelumnya istilah yang dipakai untuk pengendalian intern adalah sistem


pengendalian intern, sistem pengawasan intern dan struktur pengendalian intern.
Mulai tahun 2001 istilah resmi yang digunakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
adalah pengendalian intern (Sukrisno Agoes, 2004: 79).
George H. Bodnar & Wlliam S Hopwood (2000:201) mengatakan bahwa
struktur pengendalian intern perusahaan secara rutin mengumpulkan dan
memproses informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, pemindahan
otoritas, persetujuan, dan verifikasi. Struktur pengendalian intern yang
digunakan suatu entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan
keuangan yang dihasilkan suatu entitas. Al Haryono Yusuf (2001:4) mengatakan
bahwa untuk mengatasi hal seperti itu, dalam menjalankan perusahaan, manajer
harus mendelegasikan sebagian wewenangnya dan mengandalkan prosedurprosedur pengendalian intern.
IAI (2001: 319.2) mendefinisikan pengendalian intern yang dikutip oleh
Sukrisno Agoes (2004: 79) sebagai berikut:
Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan
pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian Intern menurut Committee of Sponsoring Organizations of
the Treadway Commission (COSO) yang dikutip oleh Akmal (2007: 24) yaitu:

Pengendalian intern adalah proses yang dilakukan oleh manusia (dewan direksi,
manajemen dan pegawai) yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
masuk akal/memadai untuk mencapai tujuan berikut ini: (a) keandalan informasi,
(b) ketaatan pada peraturan yang berlaku, dan (c) efisiensi dan efektivitas
operasi.
Menurut Nugroho Widjajanto (2001: 18-19) menjelaskan bahwa:
pengendalian intern adalah suatu system pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan
dengan tujuan untuk:
a.
b.
c.
d.

Mengamankan aktiva perusahaan,


Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi,
Meningkatkan efisiensi, dan
Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran
organisasi.

Agar dapat berjalan dengan baik, menurut Nugroho Wijajanto (2001:18)


suatu sistem pengendalian intern harus memiliki unsur-unsur pokok sebagai
berikut :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
3. Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung jawab yang di
pikulnya.

Menurut Sukrisno Agoes (2004: 79-80) pengendalian intern terdiri dari


lima komponen yang saling terkait. Lima komponen tersebut yaitu:
1. Lingkungan

pengendalian.

Menetapkan

corak

suatu

organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan


pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran risiko. Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
3. Aktivitas pengendalian. Kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan komunikasi. Pengidentifikasian, penangkapan dan
pertukaran

informasi

dalam

suatu

bentuk

dan

waktu

yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.


5. Pemantauan. Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu.
Lebih lanjut Sukrisno Agoes (2004:84) mengatakan bahwa ada tiga
cara yang bisa digunakan untuk memahami dan melakukan evaluasi
terhadap pengendalian intern:
1. Internal control questionnaires.
Cara ini paling banyak digunakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP),
karena dianggap lebih sederhana dan praktis. Pertanyaan-pertanyaan
dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y), Tidak (T).

2. Flow chart
Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam sistim dan prosedur
dari suatu unit usaha, misalnya dalam flow chart untuk sistim dan
prosedur pembelian, utang dan pengeluaran kas, digambarkan arus
dokumen mulai dari permintaan pembelian (purchase requisition), order
pembelian (purchase order) sampai dengan pelunasan utang yang
berasal dari pembalian tersebut. Setelah flow chart dibuat, langkah
selanjutnya melakukan walk through, yaitu mengambil dua atau tiga
dokumen untuk mentest apakah prosedur yang dijalankan sesuai dengan
apa yang digambarkan dalam flow chart.

3.

Narrative
Dalam hal ini, auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistim dan
prosedur akuntansi yang berlaku diperusahaan, misalnya prosedur
pengeluaran kas, sistim dan prosedur akuntansi yang berlaku di
perusahaan, misalnya prosedur pengeluaran kas. Cara ini biasa
digunakan untuk klien kecil yang pembukuannya sederhana.

2.7 Tujuan Pengendalian Intern


Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur-eksposur.
Organisasi tergantung pada beragam eksposur yang dapat menimbulkan
efek yang buruk bagi operasi perusahaan, dan hal ini dapat timbul terus
menerus.

George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2000:168) mengatakan


bahwa Eksposur terdiri dari dampak keuangan potensial yang berlipat
ganda karena kemunculannya. Istilah risiko sinonim dengan probabilitas
kemunculan. Jadi eksposur adalah risiko dikalikan dengan konsekuensi
keuangannya. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa eksposur melekat
dalam setiap organisasi dan dapat timbul karena berbagai sebab antara lain:
a) Biaya berlebihan
Biaya yang berlebihan akan mengurangi pendapatan. Pengeluaran
perusahaan mempunyai potensi akan lebih dari yang seharusnya.
Pembayaran barang yang dibeli untuk kepentingan perusahaan
mempunyai potensi semacam itu. Cek pembayaran distribusi kepada
pekerjaan yang tidak efektif, tidak efisien, atau keduanya. Produksi tidak
efisien diakibatkan oleh penggunaan bahan dan tenaga kerja secara
berlebihan. Pembelian aktiva secara berlebihan juga dapat terjadi. Biaya
untuk iklan atau perjalanan dinas yang dibesarkan, serta tagihan pajak
yang terlambat yang menyebabkan harus dilakukan pembayaran denda
atau bunga yang berkaitan.
b) Pendapatan Menurun
Pendapatan menurun akan mengurangi laba. Piutang tak tertagih dalam
penjualan kredit bisa melebihi seharusnya. Penjualan yang dikirimkan
kepada pelanggan tidak dicatat, dan sehingga tidak ditagih. Pelanggan
ditagih secara tidak benar dengan jumlah yang lebih kecil dari
seharusnya. Tagihan dapat hilang atau diikhtisarkan secara tidak benar
sebagai piutang dagang. Penjualan diretur atau dibatalkan karena

pengiriman order yang terlambat, pengiriman order berkualitas buruk,


atau pengiriman barang yang diorder secara tidak benar. Potongan
penjualan berlebihan timbul dengan alasan-alasan yang sama.
c) Kehilangan Aktiva.
Aktiva dapat hilang karena pencurian, penipuan, atau kerusakan alamiah.
Perusahaan harus menangani aktivanya yang memiliki potensi hilang.
Aktiva dapat dihilangkan secara tidak diinginkan. Kas, persediaan, atau
peralatan secara tidak disengaja dihilangkan atau dirusak oleh karyawan
yang ceroboh atau bahkan oleh karyawan yang hati-hati. Kas,
persediaan, atau peralatan juga dapat dihilangkan atau dirusak dengan
sengaja oleh karyawan, termasuk juga manajemen.
d) Akuntansi yang tidak akurat
Kebijakan dan prosedur-prosedur akuntansi dapat mengandung
kesalahan, tidak tepat, atau sangat berbeda dari harapan. Kesalahankesalahan dapat mencakup penilaian, ketepatan waktu, atau klasifikasi
transaksi. Kesalahan pencatatan dapat bersifat disengaja atau tidak
disengaja. Kesalahan-kesalahan berdampak pada informasi yang tidak
akurat bagi kepentingan keputusan manajemen dan menimbulkan
kesalahan yang material pada laporan keuangan.
e) Interupsi bisnis
Interupsi bisnis dapat terdiri dari kejadian-kejadian pada saat operasi
atau diakhir operasi suatu organisasi. Interupsi bisnis dapat ditimbulkan

oleh karena eksposur operasi yang berlebihan, tindakan kekerasan fisik,


atau kerusakan alamiah.
f) Sanksi wajib
Sanksi wajib mencakup setiap hukuman yang timbul dari otoritas hukum
atau peraturan yang memiliki jurisdiksi atas perusahaan dan operasinya.
Organisasi harus meyakini bahwa aktivitasnya sesuai dengan hukum dan
peraturan-peraturan. Interupsi atas operasi bisnis yang normal dapat
terjadi oleh karena sanksi yang dikenakan oleh yang berwajib pada saat
perusahaan diketahui telah melakukan tindak kriminal.

g) Kerugian kompetitif
Kerugian kompetitif adalah ketidak mampuan organisasi untuk tetap
bertahan dalam pasar. Kerugian kompetitif dapat timbul dari kombinasikombinasi eksposur di atas, dan juga dapat timbul dari keputusan
manajemen yang tidak efisien.
h) Penipuan dan Penggelapan
Penipuan dan penggelapan dapat dilakukan oleh orang dari luar
perusahaan maupun orang dari dalam perusahaan. Biaya yang
berlebihan, pendapatan yang menurun dan kerugian aktiva dapat
merupakan hasil dari penipuan dan kecerobohan.

2.8 Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayaranya


dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak. Adapun pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

2.8.1 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem


Menurut Mulyadi (2001: 219,220) jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi penjualan kredit meliputi:
1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
2. Prosedur persetujuan kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan
kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.
3. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada
pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman.
4. Prosedur penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan
mengirimkannya kepada pembeli.
5. Prosedur pencatatan piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan
ke dalam kartu piutang.
6. Prosedur distribusi penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan
menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga
pokokproduk yang dijual dalam periode tertentu.

2.8.2 Dokumen yang digunakan


Menurut mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, dokumen yang
digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:

1. Surat order Pengiriman dan tembusanya


a. Tembusan Kredit (Credit Copy)
b. Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)
c. Surat Muat (Bill of loading)
d. Slip Pembungkus
e. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
f. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow Up Copy)
g. Arsip Index Silang (Cross Index File Copy)
2. Faktur dan tembusanya
a. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)
b. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales JournalCopy)
c. Tembusan Analisis (Analisys Copy)
d. Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)
3.

Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan


Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokuman pendukung yang
digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama
periode akuntansi tertentu.

4.

Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokuman sumber untuk dasar pencatatan
kedalam jurnal umum.

2.8.3 Catatan akuntansi yang digunakan


Menurut Mulyadi (2001: 218), catatan akuntansi yang digunakan adalah:
1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik
penjualan tunai maupun kredit.

2. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang
3.

perusahaan kepada tiap debiturnya.


Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi

setiap jenis persediaan.


4. Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat
mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.
5. Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama
periode tertentu.

2.8.4 Unit Organisasi yang terkait


Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit organisasi yang
terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu:
1.

Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan,
mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan
tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi
order dari pelanggan.

2. Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang
dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat
order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
5. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan
kepada pelanggan.
6. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi
penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada
debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok
persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.
2.8.5 Unsur pengendalian intern
Menurut Mulyadi (2001: 221) unsur pengendalian intern dalam penjualan
kredit terdiri dari:
1. Organisasi
a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.
d. Transaksi penjualan kreidt harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi.
2.

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan


a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.
b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit.
c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman.
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan
potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan
penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut.
e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi
membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.

penagihan

dengan

f. Pencatatan ke dalam Kartu Piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal


penerimaan kas dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur
penjualan, bukti kas masuk dan memo kredit)
g. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang
didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.
3. Praktik yang sehat
a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaianya di
pertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Faktur penjualan bernomor urut tercatak dan pemakaianya di
pertanggung jawabkan oleh fungsi penagihan.
c. Secara periodik fungsui akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada
d.

setiap debitur.
Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening
kontrol piutang dalam buku besar.

4. Karyawan yang profesional


Kualitas karyawan ditentukan oleh tiga aspek, antara lain :
a. Pendidikan
b. Pengalaman
c. Ahlak
Pendidikan dan pengalaman berada pada satu sisi dimensi karena
bersifat saling mengisi. Pendidikan yang rendah dapat diisi oleh pengalaman
yang panjang. Sebaliknya, pengalaman yang pendek dapat diisi oleh
pendidikan yang sesuai dan panjang, meskipun dalam beberapa jenis
pekerjaan, pengalaman mutlak diperlukan.

2.5.6 Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit

Uraian bagan alir dokumen dari sistem akuntansi penjualan kredit antara lain
:
1. Bagan Order penjualan
a. Menerima order dari pelanggan.
b. Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan membuat
Surat Order Pengiriman dan faktur.
c. Mendistribusikan Surat Order Pengiriman lembar pertama dikirim ke
Bagian Gudang, lembar 2, 3, 4, 5 dikirim ke Bagian pengiriman,
lembar 6 ke bagian pelanggan, lembar 7 ke bagian kredit, lembar 8, 9
diarsipakan sementara menurut tanggal.
d. Menerima Surat Order pengiriman lembar 7 dan bagian kredit untuk
diarsipkan permanan menurut abjad.
e.
Menerima Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dari bagian
pengiriman pada surat order pengiriman lembar 9.
f. Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dikirim ke bagian Penagihan.
2. Bagian Kredit
a. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 7 dari bagian Order
Penjualan dilakukan pemeriksaan status kredit.
b. Memberikan otorisasi kredit.
c. Surat Order Pengiriman lembar 7 dikembalikan ke bagian order
penjualan.
3. Bagian Gudang
a. Berdasarkan Surat Order Pengiiman lembar 1, dilakukan penyiapan
barang.
b. Barang yang telah disiapkan kemudian dilakukan penyerahan
barang.
c. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1, maka direkap ke
dalam kartu gudang.
d. Bersama dengan barang, Surat Order Pengiriman lembar 1 dikirim
ke bagian pengiriman.

4. Bagian Pengiriman
a. Surat Order Pengriman dan barang yang diterima secara bersama
dari bagian gudang serta Surat Order Pengiriman lembar 2, 3, 4, 5.
b. Menempel Surat Order Pengiriman lembar 5 pada pembungkus
barang sebagai slip pembungkus.
c. Menyerahkan barang kepada perusahaan angkutan.
d. Mengembaliakn Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 ke bagian Order
Pengiriman dan lembar 3 diserahkan ke perusahaan pengangkutan.
e. Surat Oder Pengiriman lembar 4 diarsipkan secara permanen
menurut nomor urut.
5. Bagian Penagihan
a. Menurut faktur berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2
yang diterima dari bagian order Penjualan.
b. Mengirim Faktur lembar 1 ke pelanggan.
c. Mengirim Faktur 2 bersama Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2
ke bagian piutang.
d. Mengirimkan Faktur lembar 3 ke bagian kartu persediaan.
e. Mengirimkan Faktur lembar 4 ke bagian jurnal.
f. Mengirimkan Faktur lembar 5 ke Wiraniaga.
6. Bagian Piutang
a. Faktur yang diterima dari Bagian Penagihan dibuat rekap ke dalam
kartu piutang.
b. Faktur dan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan surat Muat lembar
2 diarsipkan permanen menurut nomor urut.
7. Bagian Kartu Persediaan
a. Berdasrkan faktur lembar 3, merekap ke kartu persediaan dan faktur
tersebut diarsipkan permanen sesuai nomor urut.
b. Berdasarkan kartu persediaan dibuat rekapitulasi harga pokok
penjualan secara periodik.
c. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan membuat bukti
memorial.

d. Bukti memorial dan rekapitulasi tersebut dikirim ke bagian jurnal.


8. Bagian Jurnal
a. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorial direkap ke
dalam jurnal umum dan diarsipkan menurut nomor urut.
b. Faktur lembar 4 direkap ke dalam jurnal penjualan kemudian
diarsipkan.

Mulyadi (2001: 231)

2.9 Kerangka Pikir


Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan
secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak
menghadapi suatu masalah yang berarti karena begitu barang atau jasa dijual
maka kas akan langsung diperoleh. Namun untuk penjualan kredit, perusahaan
akan menunggu beberapa waktu untuk memperoleh kas tersebut bahkan
perusahaan

dapat

mengalami

kehilangan

pembeli/pelanggan lalai untuk membayarnya.


Dalam melaksanakan penjualan kredit
pengandali

agar

kas

yang

diperoleh

uang

kas

tersebut

perusahaan

tersebut

karena

diperlukan

system

tidak

hilang

karena

pembeli/pelanggan lalai untuk membayarnya dan juga dengan adanya system


pengendalian intern dalam perusahaan dapat menghindarkan perusahaan dari
penyelewengan dan penggelapan oleh karyawan yang mungkin saya bisa terjadi.
Berdasrkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari untuk membuktikan apakah
system akuntansi penjualan kredit yang diterapkan telah memadai sesuai dengan
prosedur yang berlaku umum dengan menggunakan alat analisis deskriptif.

Adapun kerangka pikir tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk skema


sebagai berikut :

Skema 2.1
Kerangka Pikir

Perusahaan

Sistem & Prosedur Penjualan Kredit

Bagian yang Terkait


Formulir
Narasi
Flow chart

Metode Analisis Metode Deskriptif

Rekomendasi

Unsur SPI :

Struktur Organisasi
Otorisasi dan Prosedur
Praktek yang Sehat
Karyawan yang Profesional

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian ini yaitu sistem akuntansi
penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika (KLMD) yang
terletak di Jln. Ahmad Yani No. 140 Kendari.

3.2 Jenis dan sumber Data


3.2.1 Jenis Data
Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
a)

Data Kualitatif, yaitu data yang berupa penjelasan / pernyataan


yang tidak berbentuk angka yang diperoleh dari PT. Karya Lancar
Mandiri Dinamika Kendari, misalnya seperti data tentang kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan serta struktur organisasi
perusahaan.

b)

Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka, seperti data


penjualan, dan laporan keuangan perusahaan.

3.2.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah :
a)

Data Primer yaitu jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh


peneliti mengenai prosedur akuntansi serta kebijakan perusahaan
dan data penjualan perusahaan.

b)

Data Sekunder yaitu laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh


perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Interview
Metode ini berupa tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak
yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian ini.

b. Observasi
Bentuk metode ini merupakan pengamatan secara langsung pada
keadaan yang sebenarnya di perusahaan, meliputi aktivitas perusahaan
dalam pengadaan persediaan dan juga mengkonfirmasi kebenaran data
yang diperoleh dari interview dan dokumentasi.

c. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan


melakukan pencatatan dokumen yang berupa formulir-formulir yang
dimiliki oleh perusahaan untuk mendukung objek yang diteliti.

3.4 Metode Analisis


Metode analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis
deskriptif. Metode ini merupakan penyajian data yang berasal dari masalah
yang dihadapi perusahaan, dari masalah-masalah itu dilakukan analisis dengan
menggunakan pendekatan yang didasarkan pada teori-teori yang ada.

3.5 Definisi Operasional


1. Penjualan Kredit adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh PT. Karya
Lancar

Mandiri

kebutuhan/keingginan

Dinamika
pelanggan

Kendari
guna

untuk

mendapatkan

memuaskan
laba

dimana

pembayaranya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu


yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
2. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang saling berkaitan
yang digunakan untuk mengolah data keuangan PT. Karya Lancar Mandiri
Dinamika Kendari sehingga dapat menghasilkan suatu informasi keuangan
yang berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan.
3. Sistem akuntansi penjualan kredit adalah penjualan kredit dilaksanakan
oleh PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari dengan cara

mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan
untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada
pembeli tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Perusahaan


Pada awalnya PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari didirikan pada

tanggal 12 Juni 2007 dengan nama PT. Karya Lancar Mandiri (KLM) yang
beralamat di Jalan Sao-Sao No. 14, kemudian sekitar tanggal 21 Juli 2008 PT.
KLM ini berganti nama menjadi PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika (KLMD).
Dari awal berdirinya hingga sekarang PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika
Kendari bergerak dibidang perdagangan motor, khusunya motor bermerek Viar
dengan berbagai type. Dalam kegiatan perdagangannya PT. KLMD Kendari ini
bekerja sama dengan dealer-dealer resmi viar yang tersebar di berbagai kota,
kabupaten maupun kecamatan. Dimana lokasi penjualanya mencangkup Kendari,
Konawe, Konsel, Konut, Bau-bau, dan Raha.
Dalam mengembangkan usahanya PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika
Kendari bekerjasama dengan Adira Finance pada tahun 2007 hingga sekarang. Hal
ini ditunjukan dengan ditunjuknya Adira Finance sebagai perusahaan pembiayaan
resmi dari penjualan yang dilakukan PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika
Kendari.

PT. KLMD membentuk cabang/sub dealer yang tersebar di berbagai


kabupaten dan kecamatan di kota kendari. Antara lain Al-Ikhwan Motor, Toko
Resky, Aries Motor, Bengkel Kurnia Motor, Bengkel Surya, Handayani Motor,
Alil Motor, Cahaya Bone, dan lain sebagainya. Sub-sub dealer tersebut ditunjuk
sebagai dealer resmi PT.KLMD untuk mendistribusikan motor viar kepada
konsumen di berbagai daerah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen
yang berdomisili di kabupaten, kecamatan maupun pedesaan dalam membeli
motor tersebut.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang alat transportasi yang
berupa motor, PT. KLMD mengharapkan dengan berdirinya perusahaan ini maka
dapat memberikan kemudahan serta manfaat yang lebih kepada masyarakat.
Dalam hal ini dllihat dari peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas maka PT.
KLMD memebrikan salah satu solusi untuk mendapatkan alat transportasi yang
berupa motor bermerek viar dengan harga yang terjangkau serta kualitas dan mutu
yang terjamin.
Sebagaimana perusahaan lainnya, maka untuk mememnuhi aspek legalitas
PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari juga memiliki beberapa surat izin
dari instansi terkait sebagai berikut :
1. No. Izin Usaha : 503/314/KAB/2007
2. SITU/ Izin gangguan Nomor : 2016/UPT/XII/2000, tanggal 11
Desember Perda Nomor 2 Tahun 2008.

4.2

Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap organisasi atau perusahaan sangat

memerlukan struktur organisasi yang baik untuk mendukung keberhasilan


perusahaan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Struktur
oraganisasi perusahaan yang baik hendaknya merupakan sebuah gambaran yang
kongkrit. Bahwa system manajemen yang diterapkan oleh perusahaan menurut
hasil penelitian penulis bahwa PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari
menggunakan system organisasi komando, karena struktur organisasi komando
merupakan sebuah rambu-rambu dan koridor setiap unit organisasi didalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab serta penyaluran wewenang yang dimiliki.
Dengan demikian maka setiap aktivitas perusahaan akan dilakukan dengan lancar
oleh setiap unit kerja (unit organisasi) yang telah siap dengan tugas dan tanggung
jawab seseorang.
Dalam rangka memperlancar aktivitasnya struktur organisasi pada PT. Karya
Lancar Mandiri Dinamika Kendari dapat dilihat pada skema berikut :

4.3

Tugas dan Wewenang Masing-masing Fungsi


Hubungan wewenang dan tanggung jawab seseorang didasarkan pada tugas

masing masing struktur organisasi yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan
tanggungjawab dari masing-masing fungsi tersebutadalah sebagai berikut :
1. Kepala Cabang
Sebagai pimpinan perusahaan yang mewakili tugas dan tanggung
jawab yang paling besar terhadap maju tidaknya perusahaan yang
dikelola dan yang dipimpinnya masing- masing bagian. Tugas utamanya
adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang ada, baik mengawasi
maupun merencanakan serta mengambil keputusan yang tepat dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas perusahaan yang dipimpinya.
2. Staf Operasional
a. Membantu Direktur

menjalankan

tugasnya

demi

kemajuan

perusahaan.
b. Mengantikan direktur apabila pimpinan tidak ada di tempat.
c. Mengkoordinir karyawan.
d. Administrasi pegawai.
3. Bendahara
d. Bertanggung jawab kepada staf operasional.
e. Menerima dan menghitung jumlah penerimaan dan pengeluaran kas
dan melaporkannya pada staf operasional.
f. Membuat laporan keuangan dan melampirkannya kepada staf
operasional.
g. Menyetor uang kepada bank.
h. Menyortir uang setiap harinya.
4. Administrasi Finance
a. Bertanggung jawab mencatat semua pemjualan secara kredit

b. Bertugas untuk menyampaikan surat tagihan kepada pelanggan


yang telah jatuh tempo.
c. Melayani order- order yang diterima.
5. Administrasi Operasional
a. Menerima faktur penjualan tunai dilampiri dengan pita register kas
dari bagian pengiriman.
b. Mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai ke jurnal penerimaan
kas.
c. Mencatat semua transaksi penjualan maupun pembelian.
d. Mengkordinir bagian-bagian dibawahnya.
e. Mengatur pengeluaran dari gudang.
6. Sales Counter (SC)
a. Bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang ditawarkan
b. Menyakinkan langganan akan hasil produksi.
c. Melayani order- order yang diterima.
d. Menyiapkan data- data untuk penentuan harga jual.
e. Menerima semua barang yang dipesan konsumen.
f. Melaporkan semua barang yang dipesan.
7. Mekanik
a. Bertanggung jawab untuk memeriksa kondisi fisik motor yang akan di
distribusikan ke dealer ataupun pada konsumen.
b. Menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
c. Memberikan pelayanan jasa servis motor kepada pelanggan sesuai
dengan ketentuan yang belaku pada perusahaan.
8. Gudang
a. Melakukan pengiriman atas barang yang telah dipesan oleh
pelanggan.
b. Mencatat jumlah barang yang dikirim ke pelanggan.
c. Mencatat semua persediaan yang ada.
9. Driver
Bertanggung jawab untuk mengantarkan unit yang berupa motor
kepada sub dealer ataupun ke pelanggan.

10. OB (Office boy)


Bertugas untuk mengatur kebersihan ruangan dalam perusahaan.

4.4

Jaringan Prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit


Adapun jaringan prosedur yang membentuk sistempenjualan kredit pada PT.

Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari antara lain sebagai berikut :


1.
Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur order penjualan ini, fungsi Sales Counter menerima
permintaan dari pelanggan dan menyetujui permintaan tersebut. Fungsi
Sales

Counter

kemudian

membuat

daftar

pesanan

barang

dan

mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain. Fungsi penjualan


membuat faktur penjualan dan mengirimkanya ke berbagai fungsi yang lain
untuk memungkinkan fungsi - fungsi yang lain mengetahui harga barang
dari pembeli atau pelanggan.
2.

Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur pengiriman ini, fungsi gudang memberikan barang sesuai
dengan pesanan dan menyiapkan barang kemudian mengirimkan barang dan
faktur kepada pelanggan sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat
pengantar yang diterima dari fungsi central order yang sudah di otorisasi
oleh fungsi pengiriman.

3.

Prosedur Penagihan

Dalam prosedur penagihan ini, fungsi akuntansi menerima faktur dari fungsi
penjualan dan membuat surat penagihan secara periodik kemudian
mengirimkannya kepada pelanggan dengan dilampiri kwitansi.
4.

Prosedur Pencatatan Piutang


Dalam prosedur pencatatan piutang ini, fungsi akuntansi mencatat surat
penagihan ke dalam buku piutang sebagai rekapan dari piutang PT. Karya
Lancar Mandiri Dinamika Kendari kepada pelanggannya.

5.

Prosedur Distribusi Penjualan


Dalam prosedur distribusi penjualan ini, fungsi akuntansi mencatat hasil
transaksi penjualan kredit ke dalam jurnal penjualan.

4.5

Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Kredit


Dalam sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari adalah sebagai berikut :


1. Daftar Pesanan Barang
Daftar Pesanan Barang adalah dokuman yang berisi order permintaan dari
pelanggan yang dibuat oleh bagian sales counter dan ditandatangani oleh
sales counter, bagian penjualan dan bagian akuntansi.
2. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat yang memberikan otorisasi kepada fungsi
pengiriman untuk mengirimkan barang kepada pelanggan.
3. Surat Penagihan
Surat Penagihan adalah surat yang berisikan rincian tagihan atas piutang
dan digunakan untuk menagih piutang yang timbul akibat transaksi
penjualan kredit kepada pelanggan.
4. Faktur
Faktur adalah dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti
bahwa barang telah diterima oleh pelanggan.

5. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran pelanggan atas transaksi
penjualan kredit.
4.6

Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi


Penjualan Kredit
Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam system akuntansi

penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari yaitu :
1. Buku Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang digunakan
untuk mencatat berkurangnya piutang PT. Karya Lancar Mandiri
Dinamika Kendari.
2. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan ini digunakan untuk mencatat penjualan baik secara tunai
maupun kredit berdasarkan informasi yang diterima.

4.7

Bagian Atau Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Kredit


Adapun bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit

pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari adalah sebagai berikut :
1. Bagian Central Order
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menerima order
penjualan dari pelanggan, memberi otorisasi penjualan kredit, membuat
daftar pesanan barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat
surat pengantar sebagai pengantar pengiriman barang kepada pelanggan.
2. Bagian Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat daftar
pesanan barang dan membuat faktur.

3. Bagian Pengiriman/Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa barang
yang akan dikirim, memberi otorisasi pengiriman dan mengirimkan
barang.
4. Bagian Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini mencatat daftar pesanan
barang, membuat surat penagihan dan membuat kwitansi serta
mengirimkan pernyataan piutang kepada para pelanggan. Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk mencatat jurnal penjualan dan mencatat piutang
ke buku piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit.
4.8 Unsur unsur pengendalian intern dalam sistem penjualan kredit
PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari melakukan pengendalian
intern terhadap sistem penjualan kredit sebagai berikut :
1. Organisasi
a. Bagian Penjualan terpisah dari bagian penagihan
Bagian Penjualan di pegang oleh Bagian Penjualan dan
Bagian Penagihan di pegang oleh Bagian Akuntansi.
b. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penjualan
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Order dari pelanggan di otorisasi oleh bagian Central
Order dengan menggunakan Daftar Pesanan Barang
b. Pengiriman produk di otorisasi oleh fungsi pengiriman dengan menanda
tangani Surat Pengantar dan faktur.
c. Pencatatan kedalam Buku Piutang dan kedalam jurnal penjualan di
otorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara menanda tangani Surat
Penagihan dan faktur.
3. Praktik yang Sehat
a. Penggunaan dokumen dengan bernomor urut tercetak.
b. Secara periodik Bagian akuntansi mengirimkan pernyataan kepada
pelanggan.

4. Karyawan dengan kualitas yang sesuai dengan tanggung jawabnya


Untuk mendapatkan karyawan yang kompoten dan dapat dipercaya, pada
saat penerimaan karyawan dilakukan seleksi calon karyawan sesuai
kebutuhan perusahaan.
4.8 Uraian Bagan Alir Dokumen Dari Sistem Penjualan Kredit Pada PT.
Sampurna Kuningan Juwana
Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit akan di uraikan perbagian
yang terkait dalam sistem penjualan kredit.
1. Bagian Central Order
a. Menerima order penjualan.
b. Menyetujui order dari pelanggan.
c. Membuat Daftar Pesanan Barang 2 rangkap.
d. DPB lembar 1 di simpan di bagian central order.
e. DPB lembar 2, ke bagain penagihan.
f. Berdasarkan DPB lembar 1 kemudian membuat Surat Pengantar
rangkap 3.
g. SP lembar 1, diarsip secara permanen berdasarkan nomor.
h. SP lembar 2, ke bagian gudang.
i. SP lembar 3, di berikan kepada pelanggan.
2.

Bagian Gudang
a. Menerima SP dari bagian central order kemudian menyiapkan barang
yang dipesan pelanggan.
b. Menyerahkan barang dan SP ke bagian pengiriman dan dicatat di kartu
gudang.

3. Bagian Pengiriman
a. Menerima SP dan barang dari bagian gudang.
b. Membuat Surat Pengantar Barang rangkap 4.
c. Menyerahkan barang kepada pelanggan.
d. SPB lembar 1,2,3 dan SP, ke bagian penagihan.
e. SPB lembar 4, diarsip berdasarkan nomor.
4. Bagian Penagihan
a. Berdasarkan Daftar Pesanan Barang dari central order dan SPB serta
SP dari bagian pengiriman, kemudian dibuatkan faktur rangkap 3.

b. SPB lembar 1, 2 ke bagian akuntansi, dan SP di arsip secara permanen


berdasarkan nomor.
c. Faktur lembar 1, 2 di kirim ke pelanggan.
d. Faktur lembar 3, ke bagian akuntansi.
5. Bagian Akuntansi
a. Menerima faktur dan SPB dari bagian penagihan.
b. Berdasarkan faktur dan SPB, kemudian membuat surat penagihan
rangkap 2.
c. Surat penagihan lembar 1, dikirim ke pelanggan.
d. Suart penagihan lembar 2, di arsip berdasarkan nomor.

4.9 Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya


Lancar Mandiri Dinamika Kendari
Berdasarkan hasil penelitian pada sistem akuntansi penjualan kredit di PT.
Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari terdapat kelebihan dan kelemahankelemahan dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka dalam pembahasan ini
akan diuraikan kelebihan dan kelemahan yang ada pada PT. Karya Lancar
Mandiri Dinamika Kendari.
1. Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan kredit
pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari adalah:
a. Dalam melaksanakan transaksi penjualan kredit PT. Karya Lancar
Mandiri Dinamika Kendari melibatkan bagian-bagian yang terkait
sehingga perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik dalam
pelaksanaan kegiatannya. Hal ini dapat dilihat dari semua bagian yang
terkait seperti bagian central order, bagian gudang, bagian pengiriman,

bagian penagihan dan bagian akuntansi. Sehingga kegiatan bisa


berjalan dengan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah
ditangani oleh masing-masing bagian.
b. Dalam transaksi penjualan kredit, ada bagian central order. Hal ini
dapat menguntungkan perusahaan karena bagian ini bertugas untuk
menerima order penjualan dan melaporkan ke bagian penjualan dari
pelanggan.
c. Dalam melaksanakan kegiatan transaksi penjualan kredit, PT. Karya
Lancar Mandiri Dinamika Kendari menggunakan dokumen kwitansi.
Hal ini menunjukan bahwa setiap transaksi penjualan ada dokumen
sebagai bukti pembayaran dari pelanggan.
2. Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi penjulalan
kredit yang terjadi pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari
adalah:
a. Dalam bagian Akuntansi faktur penjualan langsung diarsipkan tanpa di
catat dahulu ke dalam jurnal penerimaan kas dan rekening buku besar.
Dengan melihat kelemahan yang ada pada PT. Karya Lancar Mandiri
Dinamika Kendari terutama pada sistem akuntansi penjualan kredit. Maka
alternatif yang dapat diambil dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada PT.
Karya Lancar MAndiri Dinamika Kendari adalah:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Fungsi Central Order
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menerima order
dari pelanggan dan menyetujui penjualan kredit. Fungsi ini juga
bertanggung jawab membuat daftar pesanan barang.

b. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa daftar
pesanan barang dan membuat faktur.
c. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menyiapkan barang
dan membuat kartu gudang.
d. Fungsi Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat
pengantar dan mengirimkan barang.
e. Fungsi Penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat
pengantar dan kwitansi.
f. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat harga
pokok penjualan, jurnal penjualan, dan mencatat piutang ke dalam buku
piutang.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Daftar Pesanan Barang
Dokumen yang berisikan nama barang pesanan dari pelanggan dan
sebagai bukti order penjualan.
b. Surat Pengantar
Dokumen yang memberikan otorisasi bagian pengiriman untuk
mengirimkan barang.
c. Faktur
Dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti bahwa barang
sudah diterima pelanggan.

d. Surat Penagihan
Dokumen yang berisikan rincian piutang dan digunakan untuk menagih
piutang.
e. Kwitansi
Dokumen sebagai bukti pembayaran pelanggan atas transaksi penjualan
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit
adalah:
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
baik secara tunai maupun kredit.
b. Buku Piutang
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang
atas transaksi penjualan kredit.
c. Kartu Gudang
Catatan yang berisikan data kuantitas barang yang ada di gudang.
4. Rancangan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit
adalah:
a. Bagian Central Order
1) Menerima order penjualan dari pembeli
2) Menyetujui penjualan kredit
3) Membuat DPB rangkap 2, lembar 1 diarsip secara permanen sesuai
dengan nomor urut.
4) DPB lembar 2 dikirim ke bagian penagihan.
b. Bagian Gudang
1) Berdasarkan DPB lembar 2 kemudian menyiapkan barang dan
mencatat ke dalam kartu gudang.
2) DPB lembar 2 dikirim ke bagian pengiriman.

c. Bagian Pengiriman
1.

Berdasarkan DPB lembar 2 kemudian membuat

surat pengantar barang rangkap 4.

2.

Surat pengantar barang lembar 1, 2, 3 dan DPB

3.

lembar 2 dikirim ke bagian penagihan.


Surat pengantar barang lembar 4 diarsip permanen
berdasarkan nomor urut.

d. Bagian Penagihan
1) Menerima daftar pesanan barang dari bagian central order dan Surat
Pengantar barang dari bagian pengiriman.
2) Berdasarkan DPB dan SPB kemudian membuat faktur rangkap 3.
3) Secara periodik membuat surat penagihan rangkap 3 dan membuat
kwitansi.
4) Surat penagihan lembar 1, 2, kwitansi dan DPB dikirim ke pelanggan.
5) Faktur lembar 3 dikirim ke bagian akuntansi.
e. Bagian Akuntansi
1) Menerima faktur, SPB rangkap 2 dari bagian penagihan.
2) Berdasarkan SPB dan faktur kemudian membuat surat penagihan
rangkap 2.
3) Surat penagihan lembar 1 dikirim ke pelanggan.
4) Surat penagihan lembar 2 arsip berdasarkan nomor urut.
5) Berdasarkan faktur lembar 3 dari bagian penagihan kemudian dicatat ke
dalam jurnal penjualan dan rekening buku besar, kartu piutang serta
kartu persediaan.
5. Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:
a. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penagihan
b. Order dari pelanggan diotorisasi oleh bagian central order
c. Pengiriman barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman
d. Pencatatan buku piutang, jurnal penjualan diotorisasi oleh fungsi
akuntansi
e. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak
f. Secara periodik bagian akuntansi mengirimkan pernyataan saldo kepada
pelanggan.
g. Pada saat penerimaan karyawan dilakukan seleksi calon karyawan sesuai
kebutuhan karyawan.

Rancangan bagan alir sistem akuntansi penjualan kredit dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Anda mungkin juga menyukai