Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan

II5144
Kerekayasaan
Informasi
No Name

Information Engineering Overview


Guna memahami apa itu Information Engineering (IE) atau Kerekayasaan Informasi
berikut ini dijelaskan definisi IE berdasarkan buku James Martin
The application of an interlocking set of formal techniques for the planning,
analysis, design, and construction of information systems on an enterprise
wide basis or across a major sector of the enterprise.
Umumnya IE diterapkan untuk keperluan enterprise yang berskala besar dan
kompleks berbeda dengan Software Engineering (SE) yang biasanya diterapkan
hanya untuk satu kegiatan project saja.
Agar proses pengembangan sistem dengan menggunakan IE berjalan dengan baik
diperlukan kakas yang memiliki kemampuan otomasi yang dapat digunakan pada
fase planning, design dan construction.
IE memiliki kelebihan karena kemampuannya dalam hal menghasilkan
perencanaan dan model tingkat tinggi sehingga sistem lain yang terpisah dapat
saling terhubung dengan perencanaan dan model yang dihasilkan tersebut. Hal ini
berbeda dengan pengolahan data menggunakan pendekatan tradisional yang sering
kali menyebabkan tidak konsistennya data, tidak terintegrasinya sistem yang ada,
atau bahkan sistem menjadi tidak cocok satu sama lainnya.
Beberapa karakteristik IE dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Tidak berbasis proyek melainkan evolusi sistem jangka panjang
b) Membangun ensiklopedia pengetahuan suatu enterprise, data model, process
model dan system design yang mantap
c) Membangun framework untuk membangun computerized enterprise
d) Sistem yang dibangun secara terpisah akan disesuaikan dengan framework
e) Di dalam framework sistem dapat dibangun dan dimodifikasi secara cepat
dengan menggunakan automated tools
f) Menggunakan ulang design dan code
g) Melibatkan end-user pada setiap langkah
h) Mengidentifikasi bagaimana komputasi dapat membantu pencapaian
strategic goal dari suatu enterprise
Sedangkan manfaat digunakan IE adalah :
a) Membantu mengidentifikasi strategic system opportunities dan mencapai
competitive advantage untuk membangun sistem sebelum kompetisi
b) Memfokuskan pemrosesan data pada goal (tujuan) dari bisnis

c) Memungkinkan enterprise melakukan tindakan menyeluruh, sistem yang


berbeda dikoordinasikan, data yang sama direpresentasikan dengan cara
yang sama meski pada sistem yang berbeda
d) Me-manage informasi, sehingga adanya ketersediaan informasi bagi pembuat
keputusan kunci
e) Sistem baru dapat dibangun relatif lebih cepat menggunakan power tool
dalam Information engineering framework
f) Menyediakan kemampuan merubah prosedur komputerisasi secara cepat
g) Memfasilitasi pembangunan sistem yang lebih kompleks, adanya pemahaman
dan kontrol hubungan antar sistem yang kompleks
h) Mengijinkan evolusi sistem jangka panjang
i) Memungkinkan penghematan karena adanya guna ulang design dan code
j) Secara drastis mengurangi masalah maintenance dan penundaan pekerjaan
Dengan kata lain manfaat IE dapat diartikan sebagai suatu set disiplin otomasi
pada skala enterprise yang bertujuan menyediakan informasi yang benar kepada
orang yang relevan pada waktu yang tepat.
Kerangka IE
Framework IE digambarkan seperti tampak pada Gambar 1, yang menggambarkan
lingkungan luar dan lingkungan dalam sistem.

Gambar 1. IE Framework
Karena IE diterapkan untuk sebuah perusahaan tentunya kebutuhan informasi
yang dihasilkan akan selalu terkait dengan piramida organisasi serta hubungannya
dengan peran dari setiap jenjang yang ada. Hal ini tampak seperti pada Gambar 2,
yang digunakan sebagai model penggambaran piramida Information System (IS)
dalam organisasi perusahaan.

Gambar 2. Piramida IS
Tahapan IE
Empat tahapan dalam proses IE dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini

Gambar 3. Empat Tahapan IE


Penentuan Critical Success Factor (CSF)
Agar pelaksanaan tujuan bisnis dapat dikendalikan dengan baik berbasis pada
layanan informasi yang disediakan, perlu ada penetapan faktor-faktor kritis guna
keberhasilan pencapaian tujuan tersebut. Beberapa hal awal yang perlu ditetapkan
dari suatu bisnis adalah :
Objective, pernyataan umum mengenai arah ke mana perusahaan akan
menuju; tanpa target tertentu (dan waktu tertentu)
Goal, target spesifik yang akan diraih dalam waktu tertentu; merupakan
operasional dari satu atau lebih objectives

a) CSF, apa yang harus dikerjakan untuk mencapai goal; faktor yang
mempengaruhi kebehasilan ataupun kegagalan pencapaian goal

Gambar 4. Contoh CSF

Ensiklopedi
Dalam penerapan IE terdapat satu komponen inti lain yang tidak dapat diabaikan
peranannya. Inti Rekayasa Informasi adalah sebuah Ensiklopedi, yaitu gudang
informasi terkomputerisasi yang terus terakumulasi yang berkaitan dengan
perencanaan, analisis, desain, konstruksi dan pemeliharaan sistem. Computer
Aided System Engineering (CASE) dan IE telah mempergunakann 2 jenis repositori
yaitu kamus dan ensiklopedi. Kamus berisi nama dan deskripsi dari item data,
proses, variabel dan sebagainya. Sebuah ensiklopedi berisi informasi kamus dan
representasi, lengkap kode rencana, model, dan desain, dengan alat-alat untuk
pemeriksaan silang, analisis korelasi, dan validasi. Ensiklopedi menyimpan makna
yang direpresentasikan dalam diagram yang konsisten. Ensiklopedi "memahami"
desain, sedangkan kamus sederhana tidak.
Model Bisnis dan Skala Enterprise
Karena IE itu umumnya cocok diterpakna pada skala model bisnis enterprise,
kmaka perlu dipahami terlebih dulu apa yang sesunggguhnya mendorong
terjadinya bisnis itu sendiri. Salah satu konsep yang diambil didasarkan atas 4
pertanyaan yang diutarakan oleh Boar tentang apa yang dimaksud dengan model
bisnis, yaitu :
1. Apa yang mendorong terciptanya pangsa pasar dan industri sehingga tercipta
suatu kondisi persaingan atau kompetisi diantara mereka ?
2. Bagaimana bisnis itu didefinisikan ?
3. Keunggulan bersaing apa yang dimunculkan suatu bisnis untuk dapat bersaing
di pasar ?
4. Bagaimana bisnis itu dapat menghasilkan uang ?

Setelah bisnis dipahami dan diciptakan


maka selanjutnya perlu kita memahami
apa ukuran yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam penetapan bahwa
sebuah bisnis organisasi tertentu tersebut
dapat kita kategorikan telah mencapai
skala enterprise.
Pada beberapa referensi yang ada di
dunia,
skal
enterprise
ditentukan
berdasrkan beberapa faktor, diantaranya :
modal investasi pada pabrik dan mesin;
jumlah pekerja yang dipekerjakan, dan
volume produksi/omzet bisnis yang
diperoleh. Uni Eropa mendefinisikan skal
enterprise seperti tampak pada Gambar 5.
Gambar 5. Klasifikasi Enterprise Uni Eropa

Enterprise Information System


Dalam rangka mendukung layanan sistem informasi pada skala enterprise, perlu
diperhatikan beberapa komponen utama diantaranya pemahaman tentang Proses
Manajemen apa yang ada (Function Area), Business Process yang seharusnya ada
dilingkungan organisasi, Penetapan Roles atau peran setiap individu, Resources
apa yag diperlukan, serta bagaimana semua komponen tersebut saling
berhubungan (Interaction). Serta komponen lainnya meliputi budaya organisasi,
teknologi yang digunakan dan komitmen pimpinan.

Business Systems Planning


Business Systems Planning (BSP) adalah suatu pendekatan terstruktur untuk
membantu organisasi menetapkan information systems plan untuk mencukupi
kebutuhan informasi jangka pendek dan jangka panjang. Biasanya aktivitas yang
dilakukan dalam proses analisa proses bisnis dan informasi yang mendukung,
mengikuti pola Business System Planning (BSP) dari IBM. Analisa BSP dilakukan
dengan tujuan agar dapat mengidentifikasi proses bisnis, masalah, dan dukungan
informasi yang telah tersedia di sebuah perusahaan untuk kemudian digunakan

sebagai landasan usulan arsitektur informasi.

Tujuan akhir dari BSP ini agar

dapat menyediakan pedoman pada pengembangan sistem informasi di perusahaan


secara keseluruhan (enterprise) yang mengacu pada dukungan terhadap strategi
bisnis perusahaan.
PENDEKATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Pendekatan pada Business Systems Planning (BSP) dapat dilakukan dengan cara :
1) Pendekatan top-down yaitu mulai dari mengevaluasi visi, misi dan strategi
bisnis perusahaan, memetakan proses bisnis dan organisasi, identifikasi data
dan identifikasi peluang masalah di pihak manajemen. Hasil analisa adalah
berupa usulan arsitektur informasi perusahaan, khususnya yang mendukung
produk layanan serta kriteria prioritas pengembangan.
2) Pendekatan bottom-up untuk implementasi
3) Menggunakan metodologi yang terstruktur yang terbukti pada ratusan studi
kasus.
4) Menerjemahkan sasaran bisnis ke dalam kebutuhan informasi.
LANGKAH-LANGKAH BSP
Untuk melakukan Business Systems Planning (BSP) ini, langkah-langkah yang
dilakukan adalah :
1. Menganalisa perusahaan, dilakukan dengan menjabarkan beberapa hal
diantaranya :
a. Motto perusahaan
b. Visi perusahaan
c. Misi perusahaan
d. Tujuan bisnis perusahaan yang dapat dilihat dari segi tujuan umum, tujuan
produksi, tujuan distribusi, dan tujuan komersial.
e. Strategi dan kebijakan pengembangan yang dilakukan perusahaan.
f. Struktur organisasi dan rincian tugas dari setiap bagian
2. Mengidentifikasi proses bisnis, beberapa hal yang dilakukan adalah :
a. Menentukan ruang lingkup dari penelitian supaya bisa lebih fokus dan
terarah dalam melakukan analisa
b. Mengidentifikasi perencanaan strategis dan kontrol manajemen
Berdasarkan strategi dan kebijakan pengembangan, maka diidentifikasi
perencanaan strategis yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk
dan layanan. Kemudian disusun rencana strategis tersebut dikaitkan dengan
unsur kendali manajemen yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai