Anda di halaman 1dari 75

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA

PT. GEMILANG LESTARI TEKNINDO


ADIWERNA TEGAL

TUGAS AKHIR

OLEH :

FUTIKHAT
NIM 1003K011

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2012
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul :

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. GEMILANG

LESTARI TEKNINDO ADIWERNA TEGAL

oleh mahasiswa :

Nama : Futikhat

NIM : 1003K011

Telah diperiksa dan di koreksi dengan baik dan cermat. Karena itu

pembimbing menyetujui mahasiswa tersebut untuk menempuh ujian tugas

akhir.

Tegal, 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Rina Purwaningsih, SE, M.Si, Ak. Ida Farida, SE, M.Si.


NIPY. 009.008.063
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. GEMILANG


LESTARI TEKNINDO ADIWERNA TEGAL

Oleh :
Nama : Futikhat
NIM : 1003K011
Program Studi : Akuntansi
Jenjang : Diploma III

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir


Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal

Tegal, 2012
1. Rina Purwaningsih, SE, M.Si, Ak.
Pembimbing I .....................................
2. Ida Farida, SE, M.Si.
Pembimbing II .....................................
3. Erni Unggul, SU, SE, M.Si
Penguji II .....................................
4. Dewi Sulistyowati, SE
Penguji II .....................................

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Sunandar, SE, M.Si, Ak


NIPY. 009.008.042
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR (TA)

Dengan ini saya menyatakan karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir ini

yang berjudul “SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT.

GEMILANG LESTARI TEKNINDO ADIWERNA TEGAL“, beserta isinya

adalah benar-benar karya sendiri.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan sebagaimana mestinya.

Demikian pernyataan ini untuk dapat dijadikan pedoman bagi yang

berkepentingan, dan saya siap menanggung segala resiko / sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya tulis saya ini, atau adanya klaim

terhadap keaslian karya tulis saya ini.

Tegal, 2012
Yang membuat pernyataan,

Pemulis
HALAMAN MOTTO

1. Amar ma’ruf Nahi Mungkar. (Menjalankan segala perintah_Nya dan


menjauhi segala larangan-larangan_Nya).

2. Barang siapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu maka
ALLAH akan memudahkan jalan ke surga. (AL-Hadist)

3. Mulai dari diri sendiri, mulai hari ini, mulai dari yang terkecil. (Aa Gym)

4. Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju surga. Dan tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu dari
rumah-rumah Allah mereka membaca kitabullah dan saling
mengajarkannya diantara mereka, kecuali akan turun kepada meraka
ketenangan, diliputi dengan rahmah, dikelilingi oleh para malaikat, dan
Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada disisi-Nya.
Barang siapa nerlambat-lambat dalam amalannya, niscaya tidak akan bisa
dipercepat oleh nasabnya. (H.R Muslim dalam Shahih-nya).
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :

 Orang tua tercinta dan keluarga yang selalu mendo’akan dan mendukung

dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

 Teman-teman khususnya kelas akuntansi konversi A atas kerja sama selama

ini.
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Sistem Akuntansi Persediaan pada

PT. Gemilang Lestari Teknindo Adiwerna Tegal”.

Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

guna mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Akuntansi

Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih atas segala bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga

Tugas Akhir ini terselesaikan kepada :

1. Bapak Ir.Mc.Hambali, M.Kom, selaku Direktur Politeknik Harapan Bersama

Tegal.

2. Bapak Sunandar, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Prodi Akuntansi

3. Ibu Rina Purwaningsih, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Utama yang

senantiasa memberikan motivasi, petunjuk dan bimbingan dalam penulisan

Tugas Akhir.

4. Ibu Ida Farida, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

membimbing dalam penulisan Tugas Akhir.

5. Segenap Dosen dan Staf Pengajar, khususnya Program Studi Akuntansi

Politeknik Harapan Bersama Tegal.


6. Bapak Asep Syaefudin, selaku Direktur PT. Gemilang Lestari Teknindo

Adiwerna Tegal.

7. Orang Tua yang selalu menguatkan dengan segala do’a restunya.

8. Kakak dan adikku yang selalu memberikan suntikan semangat.

9. Teman-temanku khususnya kelas Akuntansi Konversi A

10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengakui dengan sepenuh hati adanya keterbatasan akan

kemampuan, tenaga dan pengetahuan yang masih kurang dari sempurna. Oleh

karena itu, segala masukan kritik dan saran yang membangun akan penulis

terima dengan senang hati. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

yang membutuhkan dan pembaca.

Tegal, 2012

Penulis
INTISARI

BY : Futikhat

Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja yang


merupakan aktiva yang pada setiap saat mengalami perubahan. Dalam suatu
perusahaan persediaan mempunyai arti penting karena akan mempengaruhi
tingkat produksi maupun penjualan. Untuk menjamin agar pengelolaan
persediaan sesuai dengan kebijakan nanajemen perusahaan, maka dibutuhkan
suatu sistem yang mampu menjamin tercapainya perusahaan. Salah satu sistem
tersebut adalah sistem akuntansi persediaan produk jadi.
Permasalahan yang akan diteliti adalah ingin mengetahui
Bagaimanakah sistem akuntansi persediaan produk jadi pada PT. Gemilang
Lestari Teknindo. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
observasi, penelusuran Literatur, metode wawancara. Setelah data diperoleh,
disajikan menggunakan teknik analisis kualitatif, penganalisisan ini
merupakan suatu proses yang dimulai sejak pengumpulan data dilapangan,
kemudian data yang terkumpul diperiksa kembali sehingga diolah untuk dapat
dianalisis.
Hasil penelitian yang diperoleh dari PT. Gemilang Lestari
Teknindo antara lain, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, prosedur
yang digunakan, pengendalian intern yang diterapkan, dan bagan alir sistem
akunrtansi persediaan produk jadi.
PT. Gemilang Lestari Teknindo dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi persediaan sudah baik
karena sesuai dengan bagian gudang yang sudah melaksanakan sesuai
intruksinya. Prosedur-prosedur yang membentuk sistem persediaan produk
jadi dalam perusahaan ini sudah memadai. Dan pengendalian intern juga dalam
perusahaan ini lebih memilih untuk ditekankan pada perhitungan fisik
persediaan, hal tersebut pertimbangan untuk mrngetahui berapa jumlah
persediaan sebenarnya yana ada di gudang.
PT. Gemilang Lestari Teknindo dari hasil penelitian dan
kesimpulan yang telah dikemukakan dapat disarankan dalam perusahaan
tersebut terjadi pembagian tugas dan wewenang yang kurang jelas terutama
pada bagian gudang, hal ini dapat diatasi dengan penambahan jumlah
karyawan. Sebaiknya persediaan produk jadi di gudang selalu ada, agar pada
saat pengiriman tidak lembur sampai tengah malam. Dan dalam penghitungan
fisik persediaan, penghitung sebaiknya dihitung oleh bagian kepala gudang,
hal itu untuk menghindari adanya pemalsuan terhadap data yang ada pada buku
gudang.

Kata kunci : Sistem Akuntansi Persediaan


SUMMARY

BY : Futikhat

Inventories are a major part of working capital which is the asset


at any time subject to change. In a stock company has significance because it
will affect the level of production and sales. To ensure that supply management
in accordance with the policies of corporate management, it needed a system
capable of guaranteing the achievement of company objectives, one such
system is the inventory accounting system.
Issues to be studied is to find our How merchandise inventory
accounting system on the PT. Gemilang Lestari Teknindo. Methods of file
collection using the method of observation, literature searches, interviewing
methods. After the file obtained, presented using qualitative analysis
techniques. Analyzing this is a process which began file collection in the field,
them reexamined the file collected so processed to be analyzed.
The results obtained from the PT. Gemilang Lestari Teknindo,
among others, related functions, the documents used, the procedure used,
internal control is applied, and flow charts merchandise inventory accounting
system.
PT. Gemilang Lestari Teknindo, from the research that has been
done can be concluded that, inventory accounting system is good, because with
warehouse that has been carrying out appropriate instruction. Procedures
estabilished precedure of finished product inventory system within the
company are adequate. And internal control within the company also prefers to
emphasize the physical inventory, it is considred to know exatly how much
innventory in the house.
PT. Gemilang Lestari Teknindo, of research results and
conclusions that have been put forward to suggest the company in the division
of duty and authorities there are less obvious. Especially in the warehouse, this
can be overcome by increasing the number of employees. We recommend that
the finished product inventory in the warehouse is always there, so when the
shipment is not late until midnight. And the physial inventory count, the
counter should be counted by the head of the warehouse. This was to avoid any
falsification of data on the book warehouse.

Key Word : Inventory Accounting System


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR (TA) iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................... vii

INTISARI ......................................................................................... ix

ABSTRACT ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................. 1

1.2 Tujuan dan Manfaat ........................................................ 4

1.3 Perumusan Masalah ........................................................ 5

1.4 Batasan Masalah ............................................................. 5

1.5 Sistematika Penulisan ...................................................... 6


BAB II LANDASAN TEORI ....................................................... 8

2.1 Sistem Akuntansi ................................................................... 8

2.2 Pengertian Akuntansi ...................................................... 9

2.3 Pengertian Sistem Akuntansi ......................................... 9

2.4 Pengertian Persediaan...................................................... 12

2.5 Metode Pencatatan Persediaan ...................................... 13

2.5.1 Metode Perpetual ............................................... 13

2.5.2 Metode Persediaan Fisik ...................................... 14

2.6 Pengertian Sistem Akuntansi ......................................... 14

2.7 Fungsi Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi ................ 15

2.8 Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi ........... 17

2.9 Catatan Akuntansi Sistem Persediaan Produk Jadi .............. 19

2.10 Prosedur Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi ........... 19

2.11 Pengendalian Intern Atas Persediaan ..................................21

BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 26

3.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 26

3.2 Obyek Penelitian ............................................................. 26

3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................ 26

3.3.1 Wawancara ............................................................ 26

3.3.2 Dokumentasi ......................................................... 27

3.4 Jenis Data ......................................................................... 27

3.4.1 Data Premier ......................................................... 27

3.4.2 Data Sekunder ....................................................... 27


3.5 Metode Analisis Data ..................................................... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................... 29

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................... 29

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Gemilang Lestari Teknindo ...... 29

4.1.2 Tujuan Perusahaan ....................................................... 31

4.1.3 Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu ................................. 32

4.1.4 Struktur Organisasi ...................................................... 32

4.1.5 Kondisi Perusahaan...................................................... 38

4.2 Hasil Penelitian PT. Gemilang Lestari Teknindo .......... 39

4.2.1 Proses Produksi .................................................... 39

4.2.2 Hasil Produksi ....................................................... 40

4.3 Sistem Akuntansi Persdiaan Produk Jadi pada

PT. Gemilang Lestari Teknindo............................................. 40

4.3.1 Fungsi yang Terkait ................................................... 41

4.3.2 Dokumen yang Digunakan ........................................ 42

4.3.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan ........................... 43

4.3.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi

Persediaan Produk Jadi pada PT. Gemilang Lestari

Teknindo...................................................................... 45

4.4 Pengendalian intern yang terdapat pada PT. Gemilang

Lestari Teknindo .................................................................. 45

5.1 Pembahasan .......................................................................... 47


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................... 56

5.1 Kesimpulan ..................................................................... 56

5.2 Saran ................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 59
DAFTAR GAMBAR

4.1 Jaringan prosedur dalam sistem akuntansi persediaan .......................... 45

4.2 Prosedur pencatatan persediaan produk jadi.......................................... 49

4.3 Prosedur pencatatan persediaan produk jadi (Lanjutan) ....................... 50

4.4 Prosedur pencatatan persediaan produk jadi (Lanjutan) ....................... 51

4.5 Prosedur pencatatan persediaan produk jadi yang dijual....................... 52

4.6 Prosedur pencatatn persediaan produk jadi yang dijual (Lanjutan)....... 53


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan lajunya pembangunan dan roda perekonomian di

Negara kita, terdapat perusahaan-perusahaan yang tumbuh dan berkembang

dengan baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Semakin besar suatu

perusahaan, akan membawa dampak dalam pengelolaan manajemennya.

Untuk itu pihak manajemen perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan

dan informasi yang akurat, ini dimaksudkan sebagai alat bantu manajemen

dalam mengambil keputusan yang tepat terhadap masalah-masalah yang

dihadapi perusahaan.

Dalam suatu perusahaan persediaan merupakan salah satu aktiva

lancar yang sangat berpengaruh pada laporan keuangan suatu

perusahaan.Bagi perusahaan manufaktur yang kegiatan utama adalah

membeli,membuat dan menjual barang dagangan, maka persediaan barang

merupakan unsur yang paling aktif,karena sumber penghasilan utama bagi

perusahaan tersebut adalah penjualan barang dagang.

Persediaan merupakan barang dagangan yang dibeli kemudian

disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan sehingga perusahaan

senantiasa memberi perhatian yang besar dalam persediaan. Persediaan

memiliki arti yang sangat strategis bagi perusahaan baik perusahaan dagang

maupun perusahaan industri.Pada umumnya dapatlah dikatakan bahwa


hampir pada semua perusahaan, persediaan merupakan harta milik

perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan

harta lancar lainnya.Dan persediaan juga merupakan elemen yang paling

banyak menggunakan sumber keuangan perusahaan yang perlu disediakan

agar perusahaan dapat beroperasi secara layak sebagaimana mestinya.

Nilai persediaan ditentukan oleh dua faktor,yaitu kuantitas dan harga

pokok dari persediaan tersebut.Kuantitas persediaan barang dagang dapat

diketahui dengan melakukan perhitungan fisik atau melalui catatan dari kartu

persediaan.Dalam hal ini disesuaikan dengan pencatatan yang dipakai oleh

perusahaan.Sedangkan harga pokok persediaan dapat diketahui dengan

menghitungnya berdasarkan metode penilaian persediaan. Perusahaan

dituntut untuk konsisten dalam pencatatan dan penilaian persediaan barang

dagang, agar penyajian dalam neraca dan laporan laba rugi dicatat sebesar

nilai realisasi bersih.

Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang akan disajikan

baik itu neraca maupun dilaporan laba rugi. Persediaan barang dagang yang

tercantum pada neraca mencerminkannilai barang yang ada pada tanggal

neraca,sedangkan persediaan barang dagang yang sudah dapat dibebankan

sebagai biaya (harga pokok penjualan) akan tercantumpada laporan laba rugi.

Agar nilai persediaan barang dagang dapat dicatat sebesar nilai realisasi

bersih, maka perusahaan perlu melakukan penilaian terhadap persediaan

barang.

Persediaan juga mempunyai aspek ganda yaitu disajikan dalam


bentuk neraca atau merupakan persediaan neraca sebagai aktiva perusahaan

juga disajikan dalam penghitungan laba rugi sebagai elemen pokok. Oleh

karena itu kesalahan dalam menentukan nilai persediaan, bukan saja akan

mengakibatkan kesalahan dalam pos neraca, akan tetapi juga dalam pos laba

rugi perusahaan baik untuk periode sekarang maupun untuk periode

selanjutnya. Dan pada akhirnya, pembaca laporan keuangan tersebut akan

keliru atau salah dalam menafsirkan keadaan posisi keuangan perusahaan

tersebut.

PT.GEMILANG LESTARI TEKNINDO merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur.Dengan beberapa jenis

persediaan yang dimiliki perusahaan tersebut maka diperlukan suatu sistem

penilaian persediaan yang baik, agar dapat diketahui berapa jumlah

persediaan barang dagang yang dimiliki dan persediaan tersebut serta

mencegah persediaan agar tidak menumpuk digudang. Persediaan sangat

rentan terhadap kerusakan barang jadi dimana pengendalian intern bertujuan

melindungi harta perusahaan dan juga agar informasi mengenai persediaan

lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern persediaan dapat dilakukan

dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya

kerusakan, pencurian maupun tindakan penyimpangan lainnya.

PT. GEMILANG LESTARI TEKNINDO menggunakan sistem

persediaan dalam melakukan bekerja sama yang mana barang tersebut

dikirim kepada salah satu perusahaan ternama di Indonesia agar bisa saling

menguntungkan satu sama lain perusahaan itu. Dalam hal ini bertujuan untuk
menjalankan operasi perusahaan dan agar mencapai tingkat laba yang

diharapkan, tujuan sistem persediaan barang adalah agar proses

terselenggaranya persediaan produk berjalan lancar, karena adanya bagian

yang bertanggung jawab untuk masing-masing bagian.

Mengingat bahwa persediaan sangat penting bagi perusahaan dalam

mencapai efisien dan efektifitas, maka penulis tertarik untuk mengangkat hal

tersebut dengan judul “SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAANPADA PT

GEMILANG LESTARI TEKNINDO”.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Untuk mengetahui sistem akuntansi persediaan yang

diterapkan pada PT Gemilang Lestari Teknindo Adiwerna Tegal.

1.2.2 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Menambah dan memperdalam pengetahuan penulis

tentang sistem akuntansi persediaan.

2. Bagi Perusahaan

Penulisan ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan

masukan dan sebagai landasan kebijakan bagi perusahaan untuk

lebih meningkatkan pengawasan terhadap sistem akuntansi

persediaan.
3. Bagi Politeknik Harapan Bersama

Dapat dijadikan bahan acuan penyusunan tugas akhir bagi

parapembaca yang ingin mengembangkan penelitian tugas akhir

berikutnya.

1.3 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan

sebelumnya maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah sistem akuntansi persediaan yang diterapkan pada PT.

Gemilang Lestari Teknindo Adiwerna Tegal ?

1.4 Batasan Masalah

Peneliti dalam hal ini hanya membahas tipe transaksi produk selesai

diproduksi, prosedur yang berkaitan dengan tipe transaksi ini adalah prosedur

pencatatan harga pokok produk jadi.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara garis besar landasan konsep yang

meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, perumusan masalah,

batasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI


Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai pengertian sistem

akuntansi persediaan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang waktu dan tempat penelitian, jenis

data, dan teknik pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan, tujuan

berdirinya perusahaan, misi dan visi, struktur organisasi

perusahaan, kondisi perusahaan saat ini, dan sistem akuntansi

persediaan produk jadi pada PT. Gemilang Lestari Teknindo

Adiwerna Tegal.

BAB V PENUTUP

Bab ini membuat kesimpulan yang dirangkum dari hasil

penelitian pada PT. Gemilang Lestari Teknindo Adiwerna Tegal

dan saran yang ditunjukan bagi perusahaan sebagai upaya untuk

menunjang kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001:2)sistem yaitu sekelompok unsur yang

hubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi sama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh

untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan

(Baridwan, 2001 : 1).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwasistem merupakan

sekelompok unsur yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan

dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan sistem diciptakan untuk

menangani sesuatu yang rutin terjadi.

Sistem terdiri dari berbagai prosedur yang saling berkaitan yang

membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai tujuan usaha, prosedur

merupakan bagian kecil dari sistem.Pengertian prosedur menurut Mulyadi

(2001:5) adalah suatu urutan kegiatan klerikal,biasanya melibatkan beberapa

orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi

berulang-ulang.Kegiatan klerikal terdiri dari menulis, menggandakan,

menghitung, memberi kode,mendaftar,memilih (mensortasi),memindahkan

dan membandingkan.
2.2 Pengertian Akuntansi

Menurut Baridwan (2000:1) akuntansi didefinisikan sebagai seni

pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam

uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya

bersifat keuangan dan penafsiran dari hasil-hasilnya.

Sedangkan akuntansi menurut Kusnadi (2000:7) adalah suatu seni

atau keterampilan mengolah transaksi atau kejadian setidak-tidaknya dapat

diukur dengan uang menjadi laporan keuangan dengan cara sedemikian rupa.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi mempunyai

fungsi dan peranan yang sangat penting yang bersifat keuangan, dalam

kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak tertentu yang memerlukan

untuk mengambil keputusan atau memilih alternatif ekonomi.

2.3 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001:3) sistem akuntansi didefinisikan sebagai

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian

rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sedangkan menurut Baridwan (2001:4) sistem akuntansi adalah

formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang

digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis

dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk

laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi

usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang


saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil

operasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan sistem akuntansi adalah

formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan

untuk mengolah data dengan tujuan untuk menghasilkan informasi keuangan

yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan, dan bagipihak-pihak lain yang berkepentingan untuk menilai

hasil operasi pengelolaan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:3-5)

unsur-unsur sistem akuntansi meliputi :

1) Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen,

karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi

direkam (didokomentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula

disebut dengan media, karena formulir merupakan media untuk mencatat

peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

2) Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan

untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan

data lainnya. Seperti telah disebutkan diatas sumber informasi

pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data

keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan

yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan


keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data,

yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu)

kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

Contoh jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan

jurnal umum.

3) Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini

disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan

dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat

dipandang pula sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di

pihak lain dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk

penyajian laporan keuangan

4) Buku pembantu

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercatum dalam rekening tertentu dalam

buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi

akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain

lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening

buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut

sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi

keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi


selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke

dalam catatan akuntansi.

5) Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan yang dapat berupa

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan

harga poko produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok

penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar

saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi

yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk

hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

2.4 Pengertian Persediaan

Pada setiap tingkat perusahaan manufaktur baik perusahaan kecil,

menengah maupun perusahaan besar persediaan sangat penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus dapat memperkirakan

jumlah persediaan yang dimilkinya.

Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak

dan juga tidak boleh terlalu sedikit karena akan mempengaruhi biaya yang

akan dikeluarkan untuk persediaan tersebut. Berikut ini adalah

definisi-definisi persediaan menurut para ahli :

Menurut Warren Reeve (2006:425), persediaan didefinisikan sebagai

aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses

produksi atau yang berjalan dalam bentuk bahan atau perlengkapan

(supplies)untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.


Sedangkan pengertian persediaan menurut Sofyan Assauri (2004:169)

adalah persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang disediakan

dan bahan-baham dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk

memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu.

Menurut Hani Handoko (2000:333) “Persediaan atau inventory adalah

suatu istilah yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya organisasi

yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”. Yang

digunakan untuk memproduksi dimana hasil akhirnya adalah untuk

memuaskan permintaan konsumen.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan

barang-barang yang dimiliki dengan cara dibuat sendiri ataupun dibeli untuk

dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang

dijual.

2.5 Metode Pencatatan Persediaan

2.5.1 Metode Perpetual

Dalam metode mutasi persediaan perpetual, setiap mutasi

persediaan dicatat dalam kertu persediaan (Mulyadi, 2001:556).

Sistem perpetual dimana persediaan barang dagangan ditentukan

dengan membuat catatan yang berkelanjutan perihal kenaikan,

penurunan, dan saldo persediaan barang dagangan. Setiap kali barang

dibeli, rekening persediaan meningkat, setiap kali barang dagangan

dijual, rekening persediaan menurun. Sistem persediaan perpetual


disebut juga dengan sistem persediaan buku (Henry Simamora,

2000:271).

2.5.2 Metode Persediaan Fisik

Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan

dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya

persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan

(Mulyadi, 2001:556). Sistem periodik dimana persediaan barang

dagangan ditentukan dengan menghitung, menimbang atau mengukur

unsur-unsur persediaan yang ada digudang. Sistem periodik

menyesuaikan saldo persediaan hanya pada akhir periode akuntansi.

Rekening persediaan tidak terpengaruh oleh pembelian maupun

penjualan persediaan selama periode berjalan. Sistem periodik disebut

juga dengan sistem persediaan fisik (Henry Simamora 2000:271).

2.6 Pengertian Sistem Akuntansi Persediaan

Menurut Mulyadi (2001:553) Sistem akuntansi persediaan adalah

sekelompok unsur yang bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis

persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem

penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian dan sistem akuntansi

biaya produksi.

2.7 Fungsi – Fungsi yang terkait Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi
Menurut Mulyadi (2008:564-575) Dalam sistem akuntansi

persediaan produk jadi melibatkanbeberapa fungsi yang terkait meliputi :

1. Fungsi kartu persediaan

Berfungsi untuk mencatat mutasi kuantitas dan harga pokok

persediaan produk yang dijual.Serta bertugas untuk mencatat rincian

persediaan yang dibeli didalam kartu persediaan yang bersangkutan

2. Fungsi jurnal

Bertanggung jawab untuk mencatat jurnal harga pokok produk

yang dijual untuk diposting ke dalam rekening kontrol persediaan.

3. Fungsi penerimaan

Bertugas menerima barang yang telah diperoleh oleh bagian

pembelian serta bertanggung jawab untuk memeriksa barang yang

diterima berdasar surat pengantar dari bagian pemasok serta surat order

pembelian dari bagian pembelian.

4. Fungsi gudang

Bagian ini memegang fungsi gudang yang dalam sistem

akuntansi persediaan bertanggung jawab mencatat tambahan kuantitas

persediaan yang dibeli di dalam kartu gudang berdasarkan laporan

penerimaan barang yang diterima bagian pengiriman. Bertanggung

jawab untuk melaksanakan penyesuaian data jumlah persediaan yang

dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil penghitungan fisik

persediaan.

5. Fungsi panitia penghitungan fisik persediaan


a. Pemegang kartu persediaan fisik

Pemegang kartu persediaan ini bertugas untuk menyimpan

dan mendistribusikan kartu perhitungan fisik kepada penghitung

kemudian melaksanakan perbandingan hasil perhitungan fisik

persediaan yang telah dilaksanakan oleh penghitungan dan

pengecek, mencatat hasil perhitungan fisik persediaan dalam daftar

hasil perhitungan fisik. Perhitungan ini dilakukan setiap hari oleh

bagian perhitungan fisik, penghitungan fisik bertugas melaksanakan

penghitungan pertama terhadap persediaan dan mencatat hasil

perhitungan fisik tersebut kedalam bagian keempat kartu

perhitungan fisik dan menyerahkannya kepada pemegang kartu

perhitungan fisik.

b. Penghitung

Penghitung bertanggung jawab melakukan penghitungan

persediaan barang produk jadi.

c. Pengecek

Pengecek bertugas melaksanakan perhitungan kembali

terhadap persediaan yang telah dihitung oleh penghitung dan

mencatatnya dalam bagian kedua kartu penghitungan fisik

kemudian menyerahkannya pada pemegang kartu perhitungan fisik

yang pada bagian ini dinamakan kepala gudang.

6. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab mencantumkan harga pokok satuan

persediaan yang dihitung kedalam daftar hasil perhitungan fisik,

mengkalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang tercantum

dalam daftar hasil penghitungan fisik, mencantumkan harga pokok total

dalam daftar hasil penghitungan fisik, melakukan penyesuaian terhadap

kartu persediaan berdasarkan data hasil penghitungan fisik persediaan,

membuat bukti memorial untuk mencatat penyesuaian data persediaan

dalam jurnal umum berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

2.8 Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi

Dokumen yang digunakan untuk melaksanakan sistem akuntansi

persediaan produk jadi(Mulyadi, 2008:562-575) meliputi :

1. Laporan produk selesai

Laporan ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat

tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang.

2. Bukti memorial

Bukti ini digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan

harga pokok persediaan produk jadi dalam kartu persediaan dan

digunakan sebagai dokumen sumber dalam mencatat transaksi

selesainya produk jadi dalam jurnal umum.

3. Surat order pengiriman

Surat order pengiriman diterima oleh bagian gudang dari bagian

order penjualan, sebagai dasar pencatatan berkurangnya kuantitas barang


dari penjualan kedalam kartu gudang.

4. Bukti kas masuk

Bukti kas yang dilampiri dengan laporan pengeluaran barang,

surat order pengiriman penjualan dan faktur dari bagian gudang dipakai

sebagai dokumen sumber dalam pencatatan harga pokok persediaan yang

dijual dalam bukti kas masuk. Bukti kas masuk juga dipakai sebagai

dasar pencatatan pangurangan kuantitas dan harga pokok persediaan

kedalam kartu persediaan

5. Bukti penerimaan barang

Bukti penerimaan barang digunakan oleh bagian gudang sebagai

dasar pencatatan tambahan kuantitas barang dari pembelian kedalam

kartu gudang.

6. Kartu penghitungan fisik

Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil penghitungan fisik

persediaan. Dalam penghitungan fisik persediaan setiap jenis persediaan

dihitung dua kali secara independen oleh penghitung dan pengecek.

7. Daftar hasil penghitungan fisik

Dokumen ini digunakan untuk meringkas data yang telah

direkam dalam bagian kedua kartu penghitungan fisik. Data yang disalin

dari bagian kedua kartu penghitungan fisik kedalam daftar ini adalah

nomor kartu penghitungan, nomor kode persediaan, nama persediaan,

kuantitas dan satuan.

2.9 Catatan Akuntansi Sistem Persediaan Produk Jadi


Menurut Mulyadi (2001:578-579), catatan akuntansi yang

digunakan untuk sistem akuntansi persediaan produk jadi adalah :

1. Kartu gudang

Kartu ini digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap data

persediaan (jumlah) yang tercantum dalam kartu gudang yang

diselenggarakan oleh bagian gudang berdasarkan hasil perhitungan fisik

persediaan. Kartu ini juga sering digunakan untuk mencatat mutasi

kuantitas persediaan produk jadi karena transaksi penjualan.

2. Kartu persediaan

Digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap data (kuantitas

dan harga pokok total) yang tercantum dalam kartu persediaan oleh

bagian kartu gudang.

3. Jurnal umum

Jurnal ini digunakan untuk mencatat jurnal penyesuaian rekening

persediaan karena adanya perbedaaan antara saldo yang dicatat dalam

rekeningpersediaan dengan yang dicatat dalam rekening persediaan

dengan saldo menurun perhitungan fisik.

2.10 Prosedur Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi

Menurut Mulyadi (2001:562-575) prosedur sistem akuntansi produk

jadi meliputi antara lain :

1. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi


Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem

akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok

produk jadi yang didebitkan ke dalam rekening persediaan produk

jadi dan dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses.

2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem

penjualan disamping prosedur lainnya seperti : prosedur order

penjualan, prosedur pengiriman barang, prosedur penagihan.

3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima

kembali dari pembeli

Prosedur ini merupakan produk jadi yang telah dijual

dikembalikan oleh pembeli, maka transaksi retur penjualan ini

akan mempengaruhi persediaan produk jadi. Prosedur ini

merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem retur

penjualan.

4. Prosedur perhitungan fisik persediaan

Prosedur perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh

perusahaan untuk menghitungsecara fisik persediaan yang

disimpan digudang yang hasilnya digunakan untuk meminta

pertanggung jawaban bagian gudang.

2.11 Pengendalian Intern Atas Persediaan


Menurut Henry Simamora (2000:288) tujuan pengendalian

internal atas persediaan adalah untuk memastikan bahwa persediaan

diamankan dan dilaporkan secara besar dalam laporan keuangan.

Pengendalian internal ini dapat bersifat preventif dan detektif ,

pengendalian preventif dirancang untuk mencegah terjadi kesalahan,

sedangkan pengendalian detektif dirancang untuk mendeteksi setiap

kesalahan setelah terjadi.

Pengendalian atas persediaan haruslah bermula segera setelah

persediaam diterima. Laporan penerimaan yang bernomor harus diisi

oleh bagian penerimaan barang perusahaan dalam upaya menegakkan

akuntabilitas pertama terhadap persediaan untuk memastikan bahwa

persediaan yang diterima adalah yang dipesan setiap laporan penerimaan

barang harus direkonsiliasikan dengan pesanan pembelian, disamping itu

harga persediaan yang dipesan haruslah dibandingkan dengan harga

yang ditagih oleh penjual kepada perusahaan.

Unsur pengendalian intern dalam prosedur perhitungan fisik

persediaan digolongkan menjadi tiga kelompok diantaranya (Mulyadi,

2001:581) :

1. Organisasi

a. Penghitungan fisik persediaan harus dilakukan oleh suatu panitia

yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi

penghitung, dan fungsi pengecek.

b. Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain karyawan


fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a. Daftar hasil perhitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua

panitia penghitungan fisik persediaan.

b. Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan atas

kartu penghitunganfisik yang telah diteliti kebenarannya oleh

pemegang kartu penghitungan fisik.

c. Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan

fisik berasal dari kartu persediaan yang bersangkut.

d. Adjusment terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi

(Kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang

tercantum dalam daftar penghitungan fisik.

3 Praktik yang sehat

a. Kartu penghitungan fisik bernomor urut tercetak dan

penggunaannya dipertanggungjawaban oleh fungsi pemegang

kartu penghitungan fisik.

b. Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara

independen, pertama kali oleh penghitung dan kedua kali oleh

pencetak.

c. Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantum dalam

bagian ketiga dan bagian kedua kartu penghitungan fisik

dicocokan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik sebelum

data yang tercantum dalam bagian kedua kartu penghitungan fisik


dicatat dalam daftar hasil penghitungan fisik.

d. Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan

menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya.

Penjelasan Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Produk Jadi


Pencatatan harga pokok produk jadi dilakukan dengan mendebit

rekening persediaan produk jadi dan mengkredit rekening barang dalam

proses. Di samping itu, kartu gudang yang diselenggarakan di fungsi gudang

diisi dengan tambahan kuantitas persediaan produk jadi yang disimpan di

gudang.

Dilihat tambahan produk jadi yang dikirim oleh fungsi produksi ke

fungsi gudang dicatat oleh bagian gudang di dalam kartu gudang berdasarkan

laporan produk selesai yang diterima oleh bagian gudang dari bagian

produksi. Harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke

bagian gudang dicatat oleh bagian kartu persediaan dan bagian jurnal.

Pencatatan harga pokok produk jadi dilakukan oleh bagian kartu

persediaan berdasarkan laporan produk selesai yang diterima oleh bagian

kartu persediaan dari bagian produksi. Berdasarkan laporan produk selesai

tersebut, bagian kartu persediaan menghitung harga pokok produk selesao

berdasarkan data biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam kartu harga

pokok produk pesanan yang bersangkutan. Total harga pokok produk ini

dipakai sebagai dasar untuk membuat bukti memorial, yang merupakan

produk selesai dalam kartu persediaan.

Bagian jurnal mencatat harga pokok produk jadi di dalam jurnal

umum berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan dokumem

pendukung berupa kartu harga pokok dan laporan produk selesai.

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam penyusunan penelitian diperlukan data-data dengan

mengunakan metode-metode tertentu. Adapun maksud dari penelitian adalah

cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan atau mengetahui data-data

atau sumber-sumber secara lengkap dan tepat dalam pencapaian tujuan

penelitian.

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Gemilang Lestari Teknindo

Adiwerna Tegal.

3.2 Obyek Kajian

Obyek penelitian merupakan apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 9). Pada penelitian ini yang menjadi

obyek kajian yaitu sistem akuntansi persediaan produk jadi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data untuk menyusun tugas akhir ini

digunakan beberapa metode, yaitu :

3.3.1 Wawancara

Wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(Suharsimi Arikunto, 2002 132).

Metode ini digunakan untuk mengajukan pertanyaan kepada

PT. Gemilang Lestari Teknindo Adiwerna Tegal untuk memberikan


keterangan sehubungan dengan sistem akuntansi persediaan produk

jadi.

3.3.2 Dokumentasi

Metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa

catatan suatu buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 135). Dalam pelaksanaannya metode ini

digunakan untuk mengambil dokumen-dokumen yang dibutuhakan

dalam penelitian. Dalam penelitian ini dokumen-dokumen yang

diambil yaitu berupafaktur penjualan, surat order pengiriman, surat

jalan, kartu pengiriman barang, kartu stock gudang.

3.4 Jenis Data

Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam membuat tugas akhir

ini adalah:

3.4.1 Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan berupa

keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara di PT. Gemilang

Lestari Teknindo Adiwerna Tegal, yaitu keterangan yang diberikan

oleh kepala bagian administrasi dan keterangan dari kepala bagian

produksi

3.4.2 Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh penulis dari buku-buku atau

literatur yang terkait dengan penulisan Tugas Akhir ini sebagai


penunjang dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian

dasar.Data yang sudah diperoleh dikumpulkan dalam aneka macam cara dan

diproses sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,

penyuntingan atau alih bahasa). Mengingat data yang telah diperoleh dari

penelitian ini adalah bersifat kualitatif (beraneka ragam dan tidak bisa

dikualifikasikan) maka teknik analisis data yang digunakan adalah

membandingkan aturan-aturan atau teori yang ada dengan kenyataan di

lapangan.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Gemilang Lestari Teknindo

PT. Gemilang Lestari Teknindo yang terletakJl. Cemara Sewu

No.14 Adiwerna Tegal merupakan perusahaan manufaktur yang

bergerak di bidang pengerjaan logam dan permesinan, yang

menghasilkan produk-produk komponen alat berat seperti, komponen

mesin diesel, bracket dan alat-alat pendukung elektronik dan lain-lain.

Perusahaan ini berawal pada tanggal 27 Januari 1997 dengan nama

UD. Gemilang Lestari Teknik. Pada awal berdiri masih mengerjakan

pekerjaan job order untuk instalasi building, kendali kuda dan

klem-klem (klem kotak, klem cincin) dengan tenaga kerja 4 orang

dipimpin langsung oleh Bapak Asep Syaefudin. Dengan lokasi hanya

seluas 20 m2.

Tahun 2000 setelah menerapkan Pengendalian Mutu Terpadu

(PTM) mendapat juara 1 Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM)

tingkat Propinsi Jawa Tengah, ada permintaan dari PT. Hartono Istana

Elektronik Sayung Semarang dengan komponen-komponen untuk

produk refrigerator (kulkas) merk Polytron. Penerapan Pengendalian

Mutu Terpadu (PTM) ini dimaksudkan bahwa pada dasarnya

perusahaan peduli terhadap perbaikan terus-menerus (kaizen) dan


mutu produk.Oleh karena itu karyawan diharapkan mampu

memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pengendalian

produksi.Penerapan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) ini juga

dimaksudkan bahwa perusahaan mengutamakan mutu produk

(Product Quality), harga kompetitif (Price) dan ketepatan waktu

pengiriman (Delivery on time) dengan mengupayakan perbaikan

secara terus menerus (kaizen).

Tahun 2001 perusahaan berpindah lokasi areal seluas 270 m2

dengan tenaga listrik 11.000 kva. Dengan berbekal ketekunan, tekad

yang kuat disertai keinginan untuk maju dan mengikuti berbagai

pelatihan seperti Pelatihan Teknik maka mendapat kepercayaan dari

PT. Nefa Tegal membuat sebagian produk-produk mesin diesel seperti

appron side, retainer main bearing, guide oil dan cover.

Tahun 2005 perusahaan statusnya berubah menjadi CV.

Gemilang Lestari Teknik melalui Kantor Notaris Ali Sodikin, SH

dengan akta pendirian nomor : W.9.Dhh.HT.01.10.38.CV/2005 di

Pengadilan Slawi dengan panitera J.Soewijoyo, SH.MH. Saat itu

jumlah karyawan 6 orang dan mesin-mesin bertambah.Hal ini berkat

bantuan Yayasan Dharma Bhakti Astra Jakarta dan Bank Niaga yang

telah melakukan kesepakatan kerjasama dalam bidang

finansial.Secara produksi sangat membantu cash flow

perusahaan,sehingga permintaan PT. United Tractor Pandu

Engineering Jakarta semakin baik dan banyaknya item produk yang


diberikan.Produk-produk dari customer ini seperti plate, Collar Boss,

Pipe dan Clip untuk produk Forklift Komatsu. Sedangkan produk

assembling sudah mulai dikerjakan di bulan Juni 2005 seperti Body

Lock set, Gusset Chassis, Front Plate, Plate Assy, Mounting BRC

untuk produk Dumptruck.

Dengan meniru gaya berbinis orang Jepang, perusahaan ini

ingin mencapai kesuksesannya dengan menerapkan kedisiplinan

layaknya orang Jepang. Kedisiplinan disinipun sangat diutamakan

kepada semua karyawannya, yaitu dengan menerapkan adanya

meeting (isi meeting adalah bahwa setiap kepala divisi wajib

melaporkan hasil pekerjaannya pada hari sebelumnya dan sesudah

beraktivitas) pada setiap sebelum memulai pekerjaan, namun bagi

karyawan yang datang terlambat akan dikenai sanksi push-up. Tidak

hanya itu saja, untuk setiap 2kali sehari ada kegiatan family

gatheering (olahraga bersama) sebelum diadakannya meeting,

tujuannya agar selain memikirkan kewajiban untuk bekerja

karyawanpun tidak lupa untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

4.1.2 Tujuan Perusahaan

Adapun tujuan didirikannya perusahann ini adalah :

1. Mendapatkan laba sebanyak mungkin.

2. Mensejahterakan karyawan dengan laba yang diperoleh.

3. Agar masyarakat dapat menggunakan barang yang perusahaan

produksi, khususnya dibidang kendaraan dan elektronik.


4.1.3 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu PT. Gemilang Lestari Teknindo

a. Visi

Menjadi Perusahaan Yang Unggul dan Terkemuka di

Indonesia di Bidang Komponen Alat Berat, Otomotif dan

Pendukung Elektronik.

b. Misi

Menjadi Perusahaan Penghasil Produk Berkualitas Tinggi,

Harga Kompetitif dan Distribusi yang Efektif untuk Memenuhi

Kepuasan Konsumen.

c. Kebijakan Mutu

Kepuasan Konsumen adalah Kebanggaan Kami

(Customers Satisfaction)

4.1.4 Struktur organisasi

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan

membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya.

“Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan

struktur organisasi, sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan

yang melingkupinya.” (T. Hani Handoko, 2003 : 167)

Salahsatu cara untuk menciptakan pengorganisasian yang baik

adalah dengan menyusun struktur organisasi. Struktur organisasi

diperlukan untuk membantu mengatur dan mengarahkan kegiatan

perusahaan untuk mencapai tujuannya.Oleh karena itu dengan

dibentuknya struktur organisasi, wewenang dan tugas masing-masing


bagian dapat dipisahkan dengan jelas sehingga kegiatan usaha yang

dilakukannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

PT. Gemilang Lestari Teknindo memiliki struktur organisasi

garis dan staff.Bentuk garis dan staff ini memudahkan koordinasi

antar kegiatan, proses pengambilan keputusan dan wewenang lebih

cepat serta pimpinan mempunyai lebih banyak waktu yang digunakan

untuk kegiatan yang bersifat strategis serta pengawasan lebih efisien

dan efektif.

Untuk lebih jelasberikut ini disajikan gambaran struktur

organisasi PT. Gemilang Lestari Teknindo dapat dilihat pada

lampiran.

Adapun tugas-tugas dan wewenang sebagai berikut :


1. Komisaris

Komisaris mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan

semua kegiatan Direktur dan cabang melakukan koordinasi,

integrasi, sinkronisasi dan instansi terkait. Dalam melaksanakan

tugasnya, komisaris bertanggung jawab kepada semua pemegang

saham.

2. Direktur

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan

kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan

dan peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber

pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

3. Finance & Adm management

a. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi

Manajemen,Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan

b. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan

akuntansimanajemen perusahaan.

c. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca,

laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara

berkala besertaperinciannya sesuai dengankebijakan akuntansi

perusahaan
4. Marketing Management

a. Mengadakan Penelitian dan Pengembangan Perusahaan.

b. Meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk ikut dalam

pengembangan teknologi perusahaan

c. Melakukan penelitian dan pengembangan analisa pemasaran

secara umum untuk membantu penelitian, promosi serta

pengembangan perusahaan

5. Production Management

a. Mengendalikan kuantitas dan kualitas produksi termasuk

perencanaan material produksi

b. Melaksanakan tugas yang lain yang diberikan oleh atasan.

c. Membuat laporan kegiatan Bagian Produksi

6. Production Assistance

a. Memantau kegiatan produksi yang sedang berlangsung.

b. Memenuhi kebutuhan bahan baku/bahan penolong, alat-alat

dan aliran listrik untuk kegiatan produksi.

c. Menjaga keamanan dan keselamatan kerja baik pekerja, mesin

maupun alat kerja dan Koordinasi dengan Pengawas Gudang

untuk penempatan hasil produksi.

7. Finance Adm & HRD

8. Staf Administrasi
Membantu Kepala Staf Akuntansi dan Keuangan dalam

merencanakan, dan melaksanakan, kegiatan sesuai dengan visi,

misi, tujuan, dan rencana kerja

9. Staf Purchasing

Melaksanakan pembelian bahan baku jika persediaan yang ada di

gudang tidak mencukupi untuk proses produksi produk jadi sesuai

dengan instruksi perusahaan.

10. General operasional

11. Dies / Tool maker

Memimpin dan melaksanakan membuat alat bantu untuk proses

pada benda kerja ( matras ) sesuai dengan instruksi perusahaan.

12. Engineering

Memimpin dan melaksanakan membuat desain gambar yang akan

diproduksi sesuai dengan instruksi perusahaan.

13. Warehouse

a. Menerima barang dari pemasok.

b. Menyimpan produk jadi.

c. Mencatat keluar barang produk jadi ke dalam buku gudang.

14. Quality Control

Melakukan pengecekan produk sejak penerimaan bahan baku,

selama tahap produksi sampai ke produk jadi.

15. Devisi Cutting

Memimpin dan melaksanakan proses produksi pemotongan awal


plat sesuai dengan instruksi perusahaan.

16. Devisi Bending

Memimpin dan melaksanakan proses produksi dengan

mengerjakan meneruskan plate yang sudah dipotong sesuai dengan

instruksi kerja perusahaan.

17. Devisi Stamping

Meminpin dan melaksanakan proses produksi dengan

mengerjakan melubangi plate dengan instruksi kerja perusahaan.

18. Devisi Machining

Memimpin dan melaksanakan proses produksi dengan

mengerjakan pengeboran plate dan membuat nuklir sesuai dengan

instruksi kerja perusahaan.

19. Devisi Painting

Memimpin dan melaksanakan proses produksi painting atau

pewarnaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.

20. Devisi Electro Plat

Meminpin dan melaksanakan proses produksi dengan

mengerjakan platting sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.

21. Devisi Welding

Memimpin dan melaksanakan proses produksi welding atau

pengelasan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.

22. Devisi Maintenance

Memimpin dan melaksanakan perawatan dan perbaikan mesin


yang ada pada perusahaan itu.

4.1.5 Kondisi perusahaan saat ini

Saat ini kondisi perusahaan pada tahap sedang berkembang,

yakni dalam penjualan spare parts. Ini dikarenakan daya beli

konsumen yang meningkat. Daya saing spare parts tak kalah dengan

perusahaan lainnya. Semakin banyak sparepartsyang terjual semakin

banyak pula spare parts yang dibeli oleh konsumen.

Jika dilihat dari aspek organisasional, tumbuh kembang suatu

perusahaan sangat bergantung pada kerja keras dari pemilik

perusahaan tersebut dan juga berkat kerja sama yang baik antara

direktur dan karyawannya. Pemilik perusahaan yang baik harus

mempunyai jiwa pemimpin sehingga dapat mengarahkan karyawan

agar dapat mencapai tujuan perusahaan dan dapat terus bertahan

ditengah persaingan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan

bahwa kondisi PT. GEMILANG LESTARI TEKNINDO sedang

dalam berkembang.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi Pada PT

GEMILANG LESTARI TEKNINDO

PT GEMILANG LESTARI TEKNINDO merupakan


perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pengerjaan logam

dan permesinan, yang menghasilkan produk-produk alat berat dan

komponen pendukung alat-alat elektronik. Pada PT GEMILANG

LESTARI TEKNINDO, penerapan sistem akuntansi persediaan

dengan menggunakan prosedur pencatatan produk jadi. Bagian yang

melakukan pembelianadalah bagian purchase. Pencatatan barang

masuk, barang keluar dan penghitungan fisik dilakukan oleh bagian

gudang.

Sistem akuntansi persediaan produk jadi pada PT.

GEMILANG LESTARI TEKNINDO harus mendapatkan

pengawasan khusus agar tidak terjadi penyimpangan dan

penyalahgunakan dalam mengelola persediaan yang ada digudang

habis.

4.2.2 Proses dan Hasil Produksi

1. Proses Produksi

a.Tahap Cutting

b. Tahap Bending

c.Tahap Stamping

d. Tahap Platting

e.Tahap Machining

f. Tahap Rolling

g. Tahap Welding

h. Tahap Grinding
i. Tahap Painting

2. Hasil Produksi

Pada PT. Gemilang Lestari Teknindo hasil produksi alat-alat

berat misalmounting, plate assy, front plate, body guide on body

dan lain-lain. Sedangkan alat-alat pendukung elektroniknya

berupa stopper, polytro kopresor, lefret yang ada pada kulkas.

4.3 Sistem Akuntansi Persediaan Produk Jadi Pada PT Gemilang Lestari

Teknindo

Sistem akuntansi persediaan yang ada di PT. Gemilang Lestari

Teknindo merupakan sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang saling

terkait satu sama lain. Dalam pelaksanan sistem persediaan PT. Gemilang

Lestari Teknindo telah sesuai dengan sistem yang biasanya digunakan, mulai

dari prosedur - prosedur yang saling berkaitan yang akan membentuk suatu

sistem yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pihak manajemen dalam

melaksanakan kegiatan operasi perusahaan serta dalam mengamankan harta

milik perusahaan dari tindak penyelewengan, serta dipatuhinya kebijakan

manajemen oleh setiap pihak intern.

4.3.1 Fungsi yang terkait

Fungsi atau bagian yang terkait dalam sistem akuntansi

persediaan produk jadi pada PT. Gemilang Lestari Teknindo adalah :

1. Fungsi gudang
Fungsi ini bertugas melakukan pengecekan barang yang

diterima yang telah selesai diproduksi. Dan bertanggung jawab

juga untuk mencatat ke dalam buku gudang berdasarkan

perhitungan fisik.

2. Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pengiriman

kepada konsumen, melakukan pencatatan barang keluar dibuku

persediaan berdasarkan faktur penjualan.

3. Fungsi administrasi

Fungsi ini bertugas membuat bukti faktur penjualan dan faktur

pembelian dari bagian penjualan dan bagian gudang, fungsi ini

juga bertugas mengarsipkan faktur-faktur tersebut, dan melakukan

penghitungan persediaan fisik mencatatnya dalam kartu

penghitungan.

4. Fungsi panitia penghitungan fisik

Fungsi ini terdiri dari :

a. Ketua penghitungan fisik

Ketua penghitungan fisik bertanggung jawab untuk

membagikan kartu penghitungan fisik kepada penghitung,

kemudian membandingkan hasil penghitungan yang

dilakukan penghitung dan pengecek serta mencatatnya dalam

laporan hasil penghitungan fisik.

b. Penghitung
Penghitung bertanggung jawab melakukan penghitungan

persediaan produk jadi.

c. Pengecek

Pengecek bertanggung jawab melakukan penghitungan

kembali persediaan produk jadi yang telah dihitung oleh

fungsi penghitungan.

4.3.2 Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi persediaan

produk jadi pada PT. Gemilang Lestari Teknindo, adalah :

1. Faktur Penjualan

Faktur penjualan dibuat oleh bagian administrasi sebagai bukti

bahwa barang telah dikirim ke konsumen dan sebagai dasar

pencatatan pengurangan jumlah persediaan dalam buku gudang.

Bukti penjualan barang digunakan juga oleh staf administrasi

mencatat persediaan sebagai dasar pencatatan dalam buku

persediaan.

2. Surat Order Pembelian

Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasiyang ditujukan

kepada konsumen yang telah mengadakan perjanjian dengan

perusahaan, untuk memesan barang. Isi dokumen tersebut adalah

meminta agar mengirimkan barang yang akan dibeli seperti yang

tercantum dalam surat order pembelian.

3. Surat Jalan
Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasi berfungsi untuk

bukti barang yang akan dikirim sudah memilki surat ijin dari

kepolisian, mungkin saja dalam perjalanan pengiriman ada operasi

razia.

4. Kartu Pengiriman Barang

Kartu pengiriman barang dibuat oleh bagian administrasi lalu

diserahkan ke bagian gudang sebagai bukti untuk bagian penjualan

serta bagian gudang mencatat sisa persediaan pada waktu

pengiriman.

5. Kartu Stock Gudang

Kartu stock gudang dibuat oleh bagian gudang yang

digunakan untuk mencatat jumlah produk jadi yang sudah selesai

diproduksi dan yang dikeluarkan dari gudang pada waktu

pengiriman

4.3.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem persediaan

produk jadi pada PT. Gemilang Lestari Teknindo, adalah :

1. Buku Gudang

Buku gudang ini digunakan untuk mencatat jumlah persediaan

yang telah selesai diproduksi yang masuk atau yang keluar di

gudang

2. Buku Persediaan

Buku persediaan ini digunakan untuk mencatat jumlah serta

harga pokok persediaan yang sudah diterapkan oleh perusahaan.


3. Laporan Kas Harian

Laporan kas harian ini digunakan untuk mencatat keluar

masuknya kas perusahaan dengan cara menjurnal perkiraan yang

terjadi.

4.3.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Persediaan

Produk jadi Pada PT Gemilang LestariTeknindo

Prosedur Percatatan Bagian Hasil produksi Buku Kep.


harga pokok
1 persediaan produk jadi
gudang dari semua gudang Produksi
devisi

Prosedur persediaan
harga pokok
Administrasi Faktur Konsumen Bagian persediaan produk 2
Penjualan Pengiriman jadi yang dijual
Gambar 4.1 Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem

Sumber : Pada PT. Gemilang Lestari Teknindo.

4.3.5 Prosedur yang membentuk sistem akuntansi persediaan produk

jadi yang ada dalam PT. Gemilang Lestari Teknindo adalah :

1. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan produk jadi

Dalam prosedur ini, dilakukan pencatatan terhadap jumlah produk

harga pokok persediaan, yang bertugas adalah bagian gudang dan staf

administrasi pencatat persediaan. Dalam perusahaan ini bagian gudang

memeriksa barang yang diterima serta mencatat ke dalam buku gudang,

hal tersebut agar tidak terjadi pemalsuan data atau penyelewengan.

Bagian administrasi dalam perusahaan ini telah melakukan

pengecekan terhadap bukti faktur setiap terjadi pengiriman, sebelum

membuat bukti faktur bagian administrasi membandingkan antara catatan

dari gudang dan faktur yang belum dibayar. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui berapa jumlah pembeli yang harus dibayar dan agar


pengiriman sesuai.

2. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dijual

Dalam prosedur ini, dilakukan pencatatan terhadap jumlah maupun

harga pokok persediaan yang dijual, yang bertugas adalah bagian gudang

dan staf administrasi pencatat persediaan. Dalam perusahaan ini bagian

pengiriman meminta barang ke bagian gudang dengan bukti tertulis, hal

ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan barang yang

akan dikirim.

Bagian administrasi dalam perusahaan ini telah melakukan

pengecekan setiap terjadi penjualan. Sebelum membuat bukti faktur

bagian administrasi melihat catatan yang akan dikirim, bagian

administrasi juga mengarsipkan faktur tersebut ke dalam bukti kas masuk

yang sudah dibayar. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah

penjualan yang sudah dibayarkan.

3. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang dari gudang

Prosedur ini dimulai dengan bagian penjualan yang meminta

permintaan pengeluaran barang dengan bukti tertulis, pembukuan hanya

dilakukan oleh bagian administrasi atas barang yang keluar berdasarkan

faktur penjualan, kemudian bukti tersebut untuk membuat kas masuk.

.4. Prosedur Penghitungan fisik

Prosedur ini bertanggung jawab untuk pengecek kembali pada

persediaan yang telah diproduksi.

4.3.6 Pengendalian intern yang terdapat Pada PT. Gemilang Lestari


Teknindo

Pengendalian intern yang dilakukan dalam sistem persediaan produk

jadi berupa, pemisahan tugas yang mencatat jumlah produk jadi yang

masuk maupun keluar, yang ditanda tangani oleh bagian gudang dan

bagian yang mencatat harga pokok tiap-tiap jenis persediaan yang masuk

atau keluar ditanda tangani oleh staf administrasi.

Untuk menghindari ketidaksesuaian antara produk jadi yang dipesan

dengan yang diterima, maka bagian gudang juga sebagai penerima

mencocokan dengan permintaan yang akan dikirim, sedang bagian

administrasi akan membuat faktur penjualan. Pengendalian lain yang

dilakukan adalah penghitungan fisik. Hal ini dilakukan dengan maksud

untuk mengetahui jumlah persediaan fisik produk jadi yang ada digudang.

Unsur pengendalian intern pada PT. Gemilang Lestari Teknindo

1. Organisasi

a. Penghitungan fisik dilakukan oleh tim penghitungan fisik,

b. Tim ini beranggotakan 3 orang, 1 orang sebagai ketua penghitungan

fisik, 1 orang penghitung dan 1 orang pengecek.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Laporan hasil penghitungan fisik ditanda tangani oleh ketua

penghitungan fisik.

b. Laporan hasil penghitungan fisik berdasarkan kartu penghitungan

fisik, dan ketua penghitung telah membandingkan antara hasil

penghitungan yang dilakukan oleh penghitung dan pengecek.


c. Harga tiap persediaan yang ada dalam laporan hasil penghitungan

fisik diisi oleh staf administrasi pencatat persediaan, berdasarkan

data yang ada pada buku persediaan. Penyesuaian untuk buku

gudang dan buku persediaan berdasarkan pada hasil penghitungan

fisik.

3. Praktik yang Sehat

a. Kartu penghitungan fisik bernomor urut dan penggunaannya di

pertanggungjawabkan oleh ketua penghitungan fisik.

b. Ketua penghitungan fisik membandingkan hasil penghitungan yang

dilakukan oleh penghitung dan pengecek sebelum mencatat hasil

penghitungan tersebut ke dalam laporan hasil penghitungan fisik.

c. Peralatan yang digunakan untuk menghitung dan mengukur jumlah

persediaan di jamin ketelitiannya.


Bagian Pembelian

Mulai

Memesan barang
kepada pemasok

Menerima barang dari


pemasok disertai surat

Bersama

Surat
Pengantar

Memeriksa bahan baku


yang diterima

Membuat laporan
pembelian

3
2
Lap Pemb.
1

Bersama
bahan
baku T
1
N
Gambar 4.2 Prosedur pencatatan persediaan Produk jadi
Bagian Produksi Bagian Gudang

4 2

Bersama Bersama
bahan baku produk jadi
2
Lap . Pemb 1 Laporan
1

Mengolah
bahan baku Membuat laporan
produk jadi

3
Menyimpan
produk jadi di 2
gudang
Lap. Produk
1 Jadi
Bersama
produk jadi

Lap. Produk
1 Jadi

3
2 N
T
Gambar 4.3 Prosedur pencatatan persediaan Produk jadi (Lanjutan)
Bagian Produksi Bagian Produksi

Mulai
4

Menerima order
Lap. 2 dari pembeli

Produk Jadi

3
Membuap Lap. 2
Persediaan Surat 1
Order pembeli

Ke pelanggan/pembeli
Laporan
Persediaan

6 5

Selesai

Gambar 4.4 Prosedur pencatatan persediaan Produk jadi (Lanjutan)


Bagian Pengiriman Bagian Gudang

6 Mulai

Surat 1
Menerima order
order pembeli dari bag.
pengiriman

Meminta produk
ke bagian gudang
Menyiapkan produk
yang dipesan

Membuat Laporan
produk keluar

Mengirim produk
jadi ke pembeli Menyerahkan
produk ke bag.
pengiriman
3
2
Laporan 1
produk keluar
Selesai

8
Kartu
gudang
Gambar 4.5 Prosedur pencatatan persediaan produk jadi yang dijual
Bagian Administrasi

8 5 Mulai

Bersama uang
pelunasan dari
pembeli

Surat 1
Laporan Order Pembelian
Membuat bukti
produk keluar penerimaan kas

Membuat faktur
penjualan

2
T
BKM
3 1
2
Faktur 1
Penjualan

Jurnal
penerimaan kas

7
Keterangan :
BKM : Bukti Kas Masuk Selesai

Gambar 4.6 Prosedur pencatatan persediaan Produk jadi yang dijual


(Lanjutan)
Bagan Kartu Persediaan Bagan Jurnal

Mulai
Q

R
Kartu ekap
Bukti Kas
Persediaan MasukHPP

Membuat
Rekapitulasi
HPP

T
Rekapitulasi
Harga Pokok
Penjualan

Membuat
Penerimaan kas A

Selesai
Lap. Kas

Re
Rekap kap
HPP
Bukti Kas
Masuk
3 Gambar 4.7 Bagan Alir Prosedur Pencatatan Kartu Persediaan
Penjelasan Bagan Alir

Prosedur Pencatatan Persediaan Produk Jadi

b. Bagian Pembelian

1. Bagian pembelian melakukan pemesanan barang kepada pemasok

melalui telepon.

2. Menerima bahan baku dari pemasok disertai surat.

3. Memeriksa bahan baku yang diterima dengan pemesanan yang

dimaksud.

4. Menerima bukti laporan pembelian dengan rangkap 3, lembar ke 1 dan 2

diserahkan ke bagian produksi, dan lembar ke 3 untuk bagian

purchasing agar diarsipkan

c. Bagian produksi

1. Menerima bahan baku daribagian pembelian.

2. Kemudian kepala produksi menerima laporan pembelian dari bagian

purchasingagar diarsipkan.

3. Setelah bahan baku diterima lalu mengolah bahan baku tersebut

4. Dan setelah produk selesai diproduksi kemudian dikirim ke bagian

gudang dan membuat laporan produk jadi.

c. Bagian Gudang

1 Menerima laporan produk jadi disertai produk jadi yang telah

diproduksi.

2. Dan bagian gudang membuat laporan produk jadi rangkap 3 lembar

pertama di arsipkan buku gudang, lembar kedua diserahkan kepada


bagian kepala produksi, dan lembar ketiga diserahkan ke bagian

pengiriman.

2. Bagian Produksi

1. Selanjutnya bagian produksi menerima laporan produk jadi dari gudang.

2. Setelah itu membuat laporan persediaan agar diarsipkan.

3. Bagian produksi

1. Kemudian bagian produksi ini menerima order dari pembeli melalui

email atau telepon.

2. Lalu membuat surat order rangkap 3, lembar pertama untuk bagian

pengiriman, lembar kedua untuk administrasi dan lembar ketiga untuk

pelanggan atau pembeli.

Prosedur Pencatatan Persediaan Produk Jadi yang Dijual

1. Bagian pengiriman

1. Menerima surat order dari kepala produksi.

2. Lalu meminta barang ke bagian gudang.

3. Membuat laporan produk keluar rangkap 3, lembar ke 1 dan lembar ke 3

diarsipkan ke dalam kartu gudang, lembar 2 untuk bagian administrasi.

b. Bagian gudang

1. Menerima order dari bagian pengiriman.

2. Lalu menyiapkan produk yang dipesan.

3. Menyerahkan produk ke bagian pengiriman.

c. Bagian administrasi

1. Menerima surat order pembeli dari bagian produksi


2. Kemudian membuat faktur penjualan rangkap 3 bahwa produk tersebut

akan dikirim lembar ke 1 dan lembar ke 3 diarsipkan dan lembar ke 2

untuk pelanggan atau pembeli.

3. Dan setelah itu membuat laporan produk keluar agar diarsipkan.

d. Bagian administrasi

1. Menerima uang pelunasan dari pembeli melalui bank.

2. Lalu membuat laporan penerimaan kas rangkap 2 semua diarsipkan ke

dalam jurnal penerimaan kas.

e. Bagian kartu persediaan

1. Bagian administrasi membuat kartu persediaan.

2. Lalu membuat rekapitulasi harga pokok penjualan.

3. Dan membuat penerimaan kas dan semua rekapan di pindahkan ke

jurnal.

f. Bagian jurnal

1. Menerima rekapan dari kartu persediaan Rekap harga pokok penjualan

diarsipkan berdasarkan tanggal, bukti kas masuk diarsipkan ke laporan

kas.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :

1. Pelaksanaan fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan produk

jadi pada PT. Gemilang Lestari Teknindo kurang baik karena bagian

pengiriman memiliki tugas dan wewenang yang rangkap.

2. Prosedur-prosedur yang membentuk sistem persediaan produk jadi dalam

perusahaan ini sudah memadai, sebagai contoh prosedur permintaan dan

pengeluaran produk jadi dari gudang sudah dicatat lengkap ke dalam

buku gudang pada saat pengiriman.

3. Unsur intern dalam sistem akuntansi persediaan produk jadi pada PT.

Gemilang Lestari Teknindo Adiwerna Tegal yang meliputi organisasi,

sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktik yang sehat

merupakan unsur pengendalian intern yang baik dan sesuai dengan

landasan teori.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

dapat disarankan :

1. Dalam perusahaan tersebut terjadi pembagian tugas dan wewenang yang

kurang jelas terutama pada bagian pengiriman. Dalam bagian tersebut

terjadi perangkapan tugas dan tanggung jawab. Hal ini dapat diatasi

dengan pemisahan tugas yang jelas yang mampu antar bagian.

2. Sebaiknya persediaan produk jadi digudang selalu ada, agar pada saat
pengiriman tidak lembur sampai tengah malam dan sebelum pengiriman

kurang 2 hari sebaiknya bagian gudang memesan bahan baku ke bagian

purchasing agar tidak telat membeli bahan baku pada saat produk yang

akan dikirim.

DAFTAR PUSTAKA
Assauri, sofyan, 2004.Sistem Persediaan.Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN

Baridwan, Zaki. 2001. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan

Metode.Yogyakarta : BPFE.

Handoko, T. Hani. 2000. Sistem Persediaan. Yogyakarta : BPFE.

Mulyadi, 2001.Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Reeve, Warren, 2006.Sistem Persediaan. Jakarta : PT. Akebono Brake Astra

Indonesia.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.Jakarta :

Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai