Anda di halaman 1dari 9

INTEGRASI TIK DALAM PEMBELAJARAN

A. Makna Integrasi TIK Dalam Pembelajaran


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat dan dahsyat
saat ini. Segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan
informasi dalam bentuk elektronik, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak
lembar kerja (worksheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan sebagian
contoh teknologi ini. TIK dapat diintegrasikan atau diterapkan dalam berbagai bidang,
misalnya pendidikan, pertahanan, kesehatan, perdagangan, dan lain sebagainya. Integrasi
TIK dalam dunia pendidikan salah satunya yaitu integrasi dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Integrasi TIK dalam pembelajaran adalah peluang sekaligus tantangan yang besar.
Sederhananya, menurut Gaible dan Burns (2005), integrasi teknologi mengacu pada
penggunaan

komputer

dan

internet

untuk

mendukung

proses

pembelajaran.

Pengintegrasian TIK digunakan dengan tujuan yang terkait dengan pencapaian


kompetensi tertentu dalam pembelajaran. TIK digunakan sebagai alat pembelajaran dan
pembelajaran berlangsung melalui penggunaannya (Gaible & Burns, 2005).
Penggunaan TIK secara strategis dinilai akan mampu meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran. Agar proses itu berlangsung dengan efektif, teknologi tersebut perlu
didukung dengan pendekatan pedagogis yang inovatif, sehingga memungkinkan
terwujudnya kolaborasi, komunikasi, dan mobilitas dinamis dan bermakna (Webster &
Murphy, 2008). Penggunaan TIK yang tepat juga akan memacu kreativitas, memperluas
kebebasan, dan memungkinkan fleksibilitas bagi guru dan siswa, tetapi, yang lebih
penting lagi, juga merubah beberapa dimensi proses belajar mengajar.
Dalam kelas yang menggunakan TIK secara efektif, terjadi peningkatan yang nyata
dalam proses belajar mengajar. TIK akan meningkatkan usaha guru agar kegiatan belajar

bisa lebih baik dengan banyaknya interaksi bermakna yang terjadi antara siswa dengan
perangkat lunak, siswa dengan siswa lainnya, maupun siswa dengan gurunya.
B. Tahapan Integrasi TIK
Model integrasi TIK seperti pada gambar memiliki dua dimensi: teknologi dan
pedagogi. Teknologi merujuk untuk semua teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
dan pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar. Dimensi teknologi adalah sebuah kontinum
yang mewakili jumlah dari penggunaan TIK yang semakin meningkat/beragam. Dimensi
pedagogi juga sebuah kontinum dan mewakili perubahan praktek mengajar yang
dihasilkan dari penerapan TIK. Dalam dua dimensi ini terdap;at empat tahapan model
integrasi TIK pada sistem pendidikan dan sekolah. Keempat tahapan ini merupakan
tahapan kontinum, yang oleh UNESCO diistilahkan dengan Emerging, Applying,
Infusing dan Transforming.

Model Kontinum Tahapan Integrasi TIK di Pendidikan dan Sekolah (UNESCO)


1. Tahap Emerging
Tahap ini adalah tahap permulaan dalam pemanfaatan TIK di dalam sekolah. Pada
tahap ini, sekolah baru memulai membeli atau membiayai infrastruktur TIK, baik
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Kemampuan TIK guru-guru dan staf
administrasi sekolah masih berada pada tahap memulai eksplorasi penggunaan TIK

untuk tujuan manajemen dan menambahkan TIK pada kurikulum. Pada tahap ini
sekolah masih menerapkan sistem pembelajaran tradisional. Guru pada tahap ini
sering menggunakan peralatan yang tersedia hanya untuk tujuan profesional mereka
sendiri, seperti pengolah kata untuk mempersiapkan lembar kerja, spreadsheet untuk
mengelola daftar kelas dan, jika internet juga tersedia, untuk mencari informasi atau
berkomunikasi dengan cara googling. Dengan cara ini, guru mengembangkan
keterampilan literasi TIK mereka dan belajar bagaimana menerapkan TIK untuk
berbagai tugas profesional dan pribadi. Penekanannya adalah pada belajar
menggunakan berbagai tools dan aplikasi, dan menjadi sadar akan potensi TIK dalam
pengajaran kedepannya . Pada tahap Emerging, proses belajar mengajar masih sangat
banyak berpusat pada guru (teacher centered).
2. Tahap Applying
Pada tahap ini guru maupun sekolah sudah mampu memahami tentang kontribusi dan
upaya menerapkan TIK dalam pembelajaran. Tenaga pendidik dan kependidikan telah
menggunakan TIK dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan
manajemen sekolah dan tugas-tugas lainnya berdasarkan kurikulum. Sekolah juga
sudah mencoba mengadaptasi kurikulum agar dapat lebih banyak menggunakan TIK
dalam berbagai mata pelajaran dengan software tertentu.
3. Tahap Infusing
Pada tahap ini mulai adanya tuntutan agar mengintegrasikan dan memasukkan TIK ke
dalam kurikulum yang ada. Pada pendekatan ini, sekolah telah menerapkan teknologi
berbasis komputer di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. Guru berada pada
tahap mengeksplorasi cara atau metode baru di mana TIK mengubah produktivitas
dan pekerjaan profesional mereka untuk meningkatkan belajar siswa dan pengelolaan

pembelajaran. Kurikulum mulai menggabungkan subjek pembelajaran yang


mencerminkan penerapan dalam dunia nyata.
4. Tahap Transforming
Mulai adanya upaya sekolah untuk merencanakan dan memperbaharui organisasinya
dengan cara yang lebih kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi
dan kegiatan profesional sehari-hari di sekolah. TIK digunakan secara rutin untuk
membantu proses belajar mengajar sehingga sepenuhnya terintegrasi di semua
pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran berpusat pada siswa (learner-centered).
Sekolah sudah menjadi pusat pembelajaran untuk para komunitasnya. Untuk
menyimpulkan, ketika tahap transformasi tercapai, seluruh etos lembaga tersebut
berubah: guru dan staf pendukung lainnya menganggap TIK sebagai bagian alami dari
kehidupan sehari-hari lembaga mereka, yang telah menjadi pusat pembelajaran bagi
masyarakat.
C. Manfaat Pengintegrasian TIK Dalam Pembelajaran
UNESCO (2002) menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses
pembelajaran memiliki tiga tujuan utama, yaitu
1. Membangun knowledge-based society habits seperti kemampuan memecahkan
masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari,
mengoleh/mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan
2.
3.

mengkomunikasikannya kepada oranglain.


Mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy)
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam penggunanan TIK dalam pembelajaran :
1. Dapat menambah wawasan baru dengan cara yang cepat, efektif,dan efisien dengan
menggunakan internet untuk mengakses perpustakaan online

2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi elearning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Modul/materi pelajaran yang ditampilkan dalam bentuk sistem pembelajaran
elektronik (e-learning) akan membantu dan mempermudah siswa dalam menguasai
materi pelajaran.
4. TIK membantu memecahkan permasalahan yang banyak dialami para guru. Dengan
TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan
kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru
kini menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi
pengalaman mengajar mereka dengan guru lainnya.
5. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta
didik berada dalam satu ruangan. Dalam perkembangannya sering disebut Pendidikan
Jarak Jauh (PJJ)
6. Memungkinkan peserta didik untuk berdemonstrasi dengan perangkat multimedia
yang ada. Misalnya, menampilkan suatu kegiatan eksperimen dengan tujuan untuk
memperlihatkan bagaimana cara yang dilakukan dalam eksepimen tersebut.
7. Memanfaatkan fasilitas multimedia yang sudah tersedia untuk mempermudah
kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran.

D. Kelebihan dan Kelemahan dari Penerapan TIK


1. Kelebihan
a. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan.
b. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi elearning yang semakin memudahkan proses pendidikan.

c. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta
didik berada dalam satu ruangan.
d. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan
lancar karena penerapan sistem TIK.
e. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan.
f. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang
abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
g. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa
juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
h. Mengurangi

ketertinggalan

dalam

pemanfaatan

TIK

dalam

pendidikan

dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.


i. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
j. TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru
meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi
pendidikan diketahui oleh pemerintah.
k. Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang diposting dalam internet akan
mudah dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
l. Dengan adanya internet maka akan dengan mudah dapat dilakukan diskusi
online, kelas online, dan perpustakaan online

m. TIK yang digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan
TIK untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti
efektif, karena memiliki pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail)
dalam pengembangan bahasa siswa dan kemampuan komunikasi.
n. Akses

luar

sekolah

mempengaruhi

kepercayaan

pengguna. Siswa

yang

menggunakan komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih


sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah
mereka.
2. Kelemahan
a. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya
mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan
kecurangan atau pembajakan.
b. Jika sistem administrasi suatu lembaga yang sudah dikelola secara online dapat
diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka akan menyebabkan
dampak yang fatal dan membahayakan.
c. Salah satu dampak negatif televisi adalah mudahnya anak terpengaruh tayangantayangan yang kurang mendidik, misal pornografi dan kekerasan.
d. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga
mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral
yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan
berusaha menerobos sistem-sistem yang vital bagi suatu negara.
e. Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam
pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap

membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga
masih berkunjung ke perpustakaan.
f.

Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di


bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan
pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.

g. Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi
pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa
itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara
efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa
selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan
untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan
pembelajaran .
h. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka
gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno
ketika menggunakan komputer di sekolah.
i. Membuat menurunya tingkat sosial siswa, atau sering diistilihan dengan
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

E. Prasyarat dan Tantangan Dalam Pengintegrasian TIK


1. Kualitas dan kuantitas infrastuktur yang mendukung penerapan TIK
Infrastruktur merupakan komponen yang sangat penting yang berfungsi sebagai
modal awal dan utama dalam penerapan TIK di bidang pendidikan. Pada saat ini,
terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang mendapatkan akses
TIK. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses
telepon saja tidak ada, apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal sesungguhnya

banyak sekali potensi sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah
tersebut.
2. Kesesuaian akses
Siswa dan guru harus selektif dalam memilih sumber informasi yang tepat dari
ketersediaan informasi yang hampir tidak terbatas. Dalam hal ini, siswa dan guru
harus mampu mengevaluasi sumber-sumber yang layak untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar. Kehati-hatian ini mutlak diperlukan karena dari informasi
yang tersedia, tidak sedikit dari mereka yang merupakan sampah.
3. Kemampuan dan Kesiapan Guru
Kesiapan guru dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk mengintegrasikan TIK
ke dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan sangat diperlukan.
4. Konten dan Aplikasi E learning
Konten atau apalikasi e learning dapat membantu dalam pengaplikasian TIK dalam
sebuah pembelajaran. Kualitas konten dan aplikasi menentukan keefektifan
penerapan TIK dalm pembelajaran di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Gaible, E. & Burns, M. 2005. Using Technology to Train Teachers: Appropriate Uses of ICT
for Teacher Professional Development in Developing Countries. Washington,
DC: infoDev/World Bank.
Integrasi Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Mungkinkah? (Ani Nur
Hidayati).http://bdksemarang.kemenag.go.id/?
p=page&id=284#sthash.TqY5UtfI.dpuf
UNESCO Office in Bangkok: ICCCT in Education. http://unescobkk.org/education/ict/

Anda mungkin juga menyukai