Integrasi Tik Dalam Pembelajaran
Integrasi Tik Dalam Pembelajaran
komputer
dan
internet
untuk
mendukung
proses
pembelajaran.
bisa lebih baik dengan banyaknya interaksi bermakna yang terjadi antara siswa dengan
perangkat lunak, siswa dengan siswa lainnya, maupun siswa dengan gurunya.
B. Tahapan Integrasi TIK
Model integrasi TIK seperti pada gambar memiliki dua dimensi: teknologi dan
pedagogi. Teknologi merujuk untuk semua teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
dan pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar. Dimensi teknologi adalah sebuah kontinum
yang mewakili jumlah dari penggunaan TIK yang semakin meningkat/beragam. Dimensi
pedagogi juga sebuah kontinum dan mewakili perubahan praktek mengajar yang
dihasilkan dari penerapan TIK. Dalam dua dimensi ini terdap;at empat tahapan model
integrasi TIK pada sistem pendidikan dan sekolah. Keempat tahapan ini merupakan
tahapan kontinum, yang oleh UNESCO diistilahkan dengan Emerging, Applying,
Infusing dan Transforming.
untuk tujuan manajemen dan menambahkan TIK pada kurikulum. Pada tahap ini
sekolah masih menerapkan sistem pembelajaran tradisional. Guru pada tahap ini
sering menggunakan peralatan yang tersedia hanya untuk tujuan profesional mereka
sendiri, seperti pengolah kata untuk mempersiapkan lembar kerja, spreadsheet untuk
mengelola daftar kelas dan, jika internet juga tersedia, untuk mencari informasi atau
berkomunikasi dengan cara googling. Dengan cara ini, guru mengembangkan
keterampilan literasi TIK mereka dan belajar bagaimana menerapkan TIK untuk
berbagai tugas profesional dan pribadi. Penekanannya adalah pada belajar
menggunakan berbagai tools dan aplikasi, dan menjadi sadar akan potensi TIK dalam
pengajaran kedepannya . Pada tahap Emerging, proses belajar mengajar masih sangat
banyak berpusat pada guru (teacher centered).
2. Tahap Applying
Pada tahap ini guru maupun sekolah sudah mampu memahami tentang kontribusi dan
upaya menerapkan TIK dalam pembelajaran. Tenaga pendidik dan kependidikan telah
menggunakan TIK dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan
manajemen sekolah dan tugas-tugas lainnya berdasarkan kurikulum. Sekolah juga
sudah mencoba mengadaptasi kurikulum agar dapat lebih banyak menggunakan TIK
dalam berbagai mata pelajaran dengan software tertentu.
3. Tahap Infusing
Pada tahap ini mulai adanya tuntutan agar mengintegrasikan dan memasukkan TIK ke
dalam kurikulum yang ada. Pada pendekatan ini, sekolah telah menerapkan teknologi
berbasis komputer di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. Guru berada pada
tahap mengeksplorasi cara atau metode baru di mana TIK mengubah produktivitas
dan pekerjaan profesional mereka untuk meningkatkan belajar siswa dan pengelolaan
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam penggunanan TIK dalam pembelajaran :
1. Dapat menambah wawasan baru dengan cara yang cepat, efektif,dan efisien dengan
menggunakan internet untuk mengakses perpustakaan online
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi elearning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Modul/materi pelajaran yang ditampilkan dalam bentuk sistem pembelajaran
elektronik (e-learning) akan membantu dan mempermudah siswa dalam menguasai
materi pelajaran.
4. TIK membantu memecahkan permasalahan yang banyak dialami para guru. Dengan
TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan
kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru
kini menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi
pengalaman mengajar mereka dengan guru lainnya.
5. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta
didik berada dalam satu ruangan. Dalam perkembangannya sering disebut Pendidikan
Jarak Jauh (PJJ)
6. Memungkinkan peserta didik untuk berdemonstrasi dengan perangkat multimedia
yang ada. Misalnya, menampilkan suatu kegiatan eksperimen dengan tujuan untuk
memperlihatkan bagaimana cara yang dilakukan dalam eksepimen tersebut.
7. Memanfaatkan fasilitas multimedia yang sudah tersedia untuk mempermudah
kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran.
c. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta
didik berada dalam satu ruangan.
d. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan
lancar karena penerapan sistem TIK.
e. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan.
f. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang
abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
g. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa
juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
h. Mengurangi
ketertinggalan
dalam
pemanfaatan
TIK
dalam
pendidikan
m. TIK yang digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan
TIK untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti
efektif, karena memiliki pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail)
dalam pengembangan bahasa siswa dan kemampuan komunikasi.
n. Akses
luar
sekolah
mempengaruhi
kepercayaan
pengguna. Siswa
yang
membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga
masih berkunjung ke perpustakaan.
f.
g. Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi
pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa
itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara
efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa
selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan
untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan
pembelajaran .
h. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka
gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno
ketika menggunakan komputer di sekolah.
i. Membuat menurunya tingkat sosial siswa, atau sering diistilihan dengan
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
banyak sekali potensi sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah
tersebut.
2. Kesesuaian akses
Siswa dan guru harus selektif dalam memilih sumber informasi yang tepat dari
ketersediaan informasi yang hampir tidak terbatas. Dalam hal ini, siswa dan guru
harus mampu mengevaluasi sumber-sumber yang layak untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar. Kehati-hatian ini mutlak diperlukan karena dari informasi
yang tersedia, tidak sedikit dari mereka yang merupakan sampah.
3. Kemampuan dan Kesiapan Guru
Kesiapan guru dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk mengintegrasikan TIK
ke dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan sangat diperlukan.
4. Konten dan Aplikasi E learning
Konten atau apalikasi e learning dapat membantu dalam pengaplikasian TIK dalam
sebuah pembelajaran. Kualitas konten dan aplikasi menentukan keefektifan
penerapan TIK dalm pembelajaran di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Gaible, E. & Burns, M. 2005. Using Technology to Train Teachers: Appropriate Uses of ICT
for Teacher Professional Development in Developing Countries. Washington,
DC: infoDev/World Bank.
Integrasi Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Mungkinkah? (Ani Nur
Hidayati).http://bdksemarang.kemenag.go.id/?
p=page&id=284#sthash.TqY5UtfI.dpuf
UNESCO Office in Bangkok: ICCCT in Education. http://unescobkk.org/education/ict/