Tips Belajar Fisika
Tips Belajar Fisika
menjawab
bahwa
fisika
itu
tetap
sulit.
Jadi
relatif
kan?
Karena serba relatif itulah, saya sampai sekarang juga sulit menentukan
kadar kesulitan fisika. Entah sulit, entah tidak. Karena saya tidak mau
dianggap berbohong ketika mengatakan fisika itu mudah, padahal fisika itu
adalah pelajaran yang sulit! Lha? Yup, fisika itu memang pelajaran yang sulit.
Kenapa mesti dikatakan mudah? Tapi kalau saya katakan fisika itu sulit,
kadang saya juga dianggap sombong dan sekaligus berbohong, habis untuk
beberapa soal yang ditanyakan ke peserta didik, saya terkadang kelihatan
mudah
saja
menjawab.
Nah,
bingung
kan?
sesuatu
yang
diperoleh
dengan
sedikit
bersulit-sulit,
akan
memperoleh kepuasan yang lebih. Seperti hadist tentang puasa, dari Abu
Hurairah radhiallahu `anhu, dia bercerita, Rasulullah shallallhu `alayhi
wasallam bersabda, Setiap amal anak Adam akan dibalas berlipat ganda.
Kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya sampai 700 kali lipat. Allah Ta`ala
berfirman, `Kecuali puasa, di mana puasa itu adalah untuk diri-Ku dan Aku
akan membalasnya. Dia meninggalkan nafsu syahwat dan makanan demi
diri-Ku.
Dan
kegembiraan
orang
saat
yang
berbuka
berpuasa
dan
itu
memiliki
kegembiraan
dua
kegembiraan;
saat berjumpa
dengan
Rabbnya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih
harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi (HR. al-Bukhari dan Muslim,
lafazh di atas bagi Muslim)). Seperti kegembiraan yang tiba-tiba muncul dan
menyeruak ketika selesai ujian kemarin kita mendapatkan nilai tinggi setelah
bertungkus
lumus
belajar
fisika.
Begitulah.
Fisika
itu,
sama
saja
dengan
belajar
yang
lainnya.
Yang
mudah-mudahan
saya
sempat
menuliskan
dan
menguploadnya.
Dalam tulisan ini, ada sedikit tips-tips (dibuat 8 agar sesuai dengan sekolah
kita), bagaimana fisika yang sulit ini, jadi kelihatan mudah. Ingat,
kelihatan. Bukan aslinya. Karena ukuran mudah disini adalah ukuran mudah
untuk orang umum. Bukan mudah untuk orang perorang. Dan tips ini hanya
berkaitan dengan yang bersifat teknis, sedangkan untuk psikisnya itu
berbeda.
1.
Pahami terlebih dahulu pokok bahasan atau materi yang akan dipelajari
Artinya, pahami terlebih dahulu, apa sih yang akan dipelajari? Apa gunanya?
Ada tidak relevansinya dengan kehidupan kita? Jika itu belum terjawab,
tanyakan terlebih dahulu kepada guru; karena bisa jadi ada yang terlupa
disampaikan. Atau bisa juga mencari informasi dari buku-buku atau bacaan
lain. Karena, ibarat perang; masa kita nggak tahu kayak apa musuh yang
akan kita hadapi. Karena semakin banyak kita mendapatkan informasi
tentang musuh kita, kita akan mudah menundukannya, dan menjadikannya
sebagai mitra kita untuk berkoalisi untuk menghadapi musuh lain. (hm,
bukan bermaksud mengajari berpolitisi).
2. Hubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi pendukungnya
yang
sudah
diketahui
pun.
Padahal
kita
punya
hafalan
banyak
koleksi
rumus.
Misalnya,
kita
mengingat-ngingat
kembali.
Keindahan fisika sebenarnya terletak pada konsep, yang selama ini sering
ditelantarkan. Dengan memahami konsep secara baik (dan benar), kita
dapat menjelaskan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan ilmu fisika. Dengan memahami konsep secara baik dan benar,
rumus-rumus yang sulit dengan sendirinya akan terpahami dengan mudah.
Yakinlah, jika kita telah mengerti konsep dengan baik dan benar; serta
paham dengan penurunan dan aplikasi rumus itu, insya Allah pelajaran
fisikan adalah sesuatu yang selalu kita rindukan setiap hari.
4. Pelajari mulai dari tingkat paling dasar dari materi yang dipelajari.
Biasanya (terutama dalam pelajaran SMA), rumus-rumus fisika di buku yang
kelihatannya sangat rumit sebenarnya berasal dari konsep yang sederhana.
Misalnya konsep tentang gaya, atau tentang energi, yang diturunkan
menjadi rumus akhir yang dibutuhkan. Pelajari konsep2 tersebut dahulu,
sebelum pergi ke rumus akhir. Nah, beberapa guru (maaf tidak semua)
sering menerangkan atau mengajarkan materi mulai dari yang mudah, yang
biasanya ada relevansi dengan materi yang sebelumnya atau selanjutnya,
baru kemudian ke materi yang tingkat tinggi.
5. Latihlah pemahaman dengan mengerjakan soal, dan mulailah dari soal
yang
paling
mudah
membawa
suatu
kenikmatan
yang
berbeda.
Perlu kita ingat, bahwa ada lima kompetensi yang sebaiknya kita miliki untuk
melihat kepahaman kita dalam mempelajari fisika, yaitu mengerjakan soalsoal fisika dalam satu langkah; mengerjakan soal dalam beberapa langkah;
menggambar sketsa; menggambar grafik dan mengubah variabel.