Anda di halaman 1dari 22

MORBILI

AYUNIZA HARMAYATI
030.08.051

Pembimbing : dr. Afaf Susilawati Sp.A

PENDAHULUAN
Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh

infeksi virus yang umumnya menyerang anak. Campak memiliki


gejala klinis khas yaitu terdiri 3 stadium yaitu Stadium inkubasi
atau stadium masa tunas, Stadium prodromal dan Stadium erupsi.
Di indonesia menurut survei kesehatan rumah tangga tahun 2001,
campak menduduki urutan ke 5 dari 10 macam penyakit utama
pada bayi (0,7 %) dan urutan ke 5 dari 10 macam penyakit utama
pada anak umur 1 4 tahun (0,77 %).
Umur terbanyak menderita campak adalah < 12 bulan, diikuti
kelompok umur 1 4 tahun dan 5 -14 tahun.
Penyebab kematian pada morbili terutama akibat komplikasi yang
dialami penderita seperti bronkopneumonia, gastroenteritis,
encephalitis dan lain-lain.

ETIOLOGI

ETIOLOGI
Ketahanan Virus

EPIDEMIOLOGI
Usia puncak insidens penyakit : umur 5-10 tahun
Wabah pada daerah dengan populasi balita banyak mengidap

gizi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah.


Angka kejadian di Indonesia sejak tahun 1990 - 2002 sekitar
3000-4000 per tahun.
Transmisi campak terjadi melalui udara, kontak langsung
maupun melalui droplet.
Penderita dapat menularkan penyakitnya mulai hari ke-7
setelah terpajan hingga 5 hari setelah ruam muncul.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili
akan mendapatkan kekebalan secara pasif sampai umur 4-6
bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan berkurang.

PATOLOGI
Karakteristik patologi dari Campak : terdapatnya distribusi

yang luas dari sel raksasa berinti banyak


Dua tipe utama dari sel raksasa yang muncul

(1) sel Warthin-Findkeley


(2) sel epitel raksasa yang muncul terutama pada epitel saluran nafas .

PATOFISIOLOGI
Lokasi utama infeksi virus campak adalah epitel

saluran nafas nasofaring


Penularan campak terjadi secara droplet melalui
udara, terjadi antara 1-2 hari sebelum timbul gejala
klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam

PAT
OFI
SIO
LOG
I

PATOFISIOLOGI
Hari

Manifestasi

Virus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring


atau kemungkinan konjungtiva
Infeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus

1-2

Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional

2-3

Viremia primer

3-5

Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi


pertama, dan pada RES regional maupun daerah yang jauh

5-7

Viremia sekunder

7-11
11-14

Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran
nafas
Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain

15-17

Viremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang


Tabel 1. Patogenesis infeksi campak tanpa penyulit
Sumber :Feiginet al.2004.Textbook of Pediatric Infectious Diseases5thedition

MANIFESTASI KLINIS
Stadium inkubasi

MANIFESTASI KLINIS
Stadium erupsi

MANIFESTASI KLINIS
Stadium konvalesen

Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua


(hiperpigmentasi)
Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada
komplikasi.
Umumnya dibutuhkan waktu hingga 2 minggu sampai anak
sembuh benar dari sisa-sisa campak

DIAGNOSIS
Anamnesis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Isolasi dan identifikasi virus : Swab nasofaring dan sampel

darah
Serologis: kenaikan empat kali titer antibodi atau pada
penampakkan antibodi IgM spesifik campak
Pemeriksaan darah tepi
Untuk komplikasi :
Bronkopneumonia : foto dada dan analisa gas darah.
Enteritis : Feses lengkap
Ensefalitis : Pemeriksaan cairan serebrospinal, kadar elektrolit
darah dan analisa gas darah

KOMPLIKASI
Laringitis akut
Bronkopneumonia
Kejang demam
Ensefalitis
Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE)
Otitis media
Enteritis dan diare persisten
Konjungtivitis
Jantung
Hemorrhagic (black) measles
Reaktivasi atau memberatnya penyakit TB
Trombositopenia.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan supportif

PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
Bronkopneumonia

Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis intravena


Kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari intravena dalam 4 dosis
oksigen 2 liter/menit sampai gejala sesak berkurang

Enteritis : Pemberian cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi


Otitis media :

kotrimoksasol-sulfametoksasol (TMP 4 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis)

Ensefalopati

Kloramfenikol dosis 75 mg/kgBB/hari dan ampisilin 100 mg/kgBB/hari


selama 7 10 hari.
Kortikosteroid : dexametason 1 mg/kgBB/hari sebagai dosis awal
dilanjutkan 0,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis sampai kesadaran
membaik
Kebutuhan jumlah cairan dikurangi kebutuhan serta koreksi gangguan
elektrolit.

PENCEGAHAN
Imunisasi aktif

PROGNOSIS
Campak merupakan penyakit self limiting sehingga

bila tanpa disertai dengan penyulit maka


prognosisnya baik.
Dikatakan baik pada anak dengan keadaan umum
yang baik, tetapi prognosis buruk bila keadaan
umum buruk, anak yang sedang menderita penyakit
kronis atau bila ada komplikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Soegeng Soegijanto. Campak. Dalam : ed. Sumarno S. Poorwo Soedarmo, Herry Garna, Sri Rezeki S.

Hadinegoro. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi I. 2010. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI : Jakarta. p 109-127.
Herry Garna, Alex Chaerulfatah, Azhali MS, Djatnika Setiabudi,. Morbili (Campak, Rubeola,
Measles). Dalam : ed. Herry Garna, Heda Melinda D. Nataprawira.Pedoman Diagnosis dan Terapi
Ilmu Kesehatan Anak. Edisi III. 2005. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD : Bandung. p 234236.
Brooks, Geo F., Butel, Janet S., Morse Stephen A. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi I. Terjemahan.
2005.Salemba Medika : Jakarta
Phillips, Carol.F. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 2. Terjemahan. 1993. EGC : Jakarta. p 198- 203.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Subacute Sclerosing Panencephalitis.2007.
http://www.ninds.nih.gov/disorders/subacute_panencephalitis/subacute_panencephalitis.htm. 17
September 2013.
Soegeng Soegijanto. 2001. Vaksinasi Campak. Dalam: I.G.N. Ranuh, dkk. (ed) Buku Imunisasi di
Indonesia. Jakarta. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal. 105
Alan R. Tumbelaka. 2002. Pendekatan Diagnostik Penyakit Eksantema Akut dalam: Sumarmo S.
Poorwo Soedarmo, dkk. (ed.) Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi & Penyakit
Tropis. Edisi I. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. Hal. 113
Mayo Clinic. Measles. 2007. Available at : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/measles.html.
Accessed 17 september 2013.

Anda mungkin juga menyukai