Anda di halaman 1dari 22

GERD

Gastroesophageal reflux disease

Created by:

Adhe Ayu K. S.
122210101018
Nur Mentarie D. 122210101020
Farichatul Izzah 122210101022
Yayan Ika R. 122210101024
Ninda Sukmaningrum 122210101026
Elivia Rosa A.
122210101028
Muhammad Hafidi H. 122210101030
Nanda Suryaning R.
122210101032

Case?

Ny. JM, usia 45 th, BB 69 kg, TB 150 cm, datang ke


dokter mengeluh sering bersendawa dan keluar
cairan berasa asam, setiap hari dan dalam sehari
frekuensinya cukup sering, selain itu, juga merasakan
sedikit panas pada dadanya. Ny. JM memiliki riwayat
penyakit nyeri sendi dan sering mengkonsumsi
diklofenak jika nyeri sendinya kambuh. Ny. JM suka
makanan pedas dan mempunyai kebiasaan minum
kopi setiap hari. Dokter mendiagnosis
Ny. JM
menderita gastroesofageal refluks dan memberikan
resep berupa Antasida sirup, ranitidin dan omeprazol.

1. Apakah definisi dari GERD?


2. Mengapa Ny. JM merasakan panas di
daerah sekitar dadanya?
3. Apakah pemicu terjadinya GERD
pada Ny. JM?
4. Jelaskan bagaimana rekomendasi
dosis terapi yang diberikan dokter
pada Ny. JM?
5. Bagaimana saran Anda untuk Ny. JM
agar dapat mengurangi terjadinya
gastroesophageal refluks?

GERD?
Berdasarkan Konsensus Montreal tahun 2006 (the
Montreal
definition
and
classification
of
gastroesophageal reflux disease : a global evidencebased consensus), penyakit refluks gastroesofageal
(Gastroesophageal
Reflux
Disease/GERD)
didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai
akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus
yang menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu
(troublesome) di esofagus maupun ekstra-esofagus
dan/atau komplikasi (Vakil dkk, 2006).

GERD mengacu pada gejala atau kerusakan


lapisan mukosa yang dihasilkan dari reflux yang
tidak normal pada isi perut ke dalam esofagus
(Dipiro dkk, 2008).

Why Heartburn???

Fungsi dari LES menurun sehingga asam


lambung beserta makanan yang ada di
dalam lambung naik ke esofagus,
sedangkan fungsi proteksi mukosa di
esofagus menurun sehingga asam
lambung ini dapat mengiritasi esofagus,
oleh karena itu Ny. JM merasakan panas
pada dadanya.

PEMICUNYA???

Na-Diklofenak merupakan obat NSAID yang


bersifat non-selectif. Sehingga tidak hanya
COX-2 yang dihambat, COX-1 dihambat
pula, sehingga yang bertanggung jawab
melindungi mukosa lambung
tidak ada,
maka lambung menjadi iritasi.
Selain itu mukosa pada esofagus juga
langsung dapat diiritasi oleh obat NSAID ini.

Kopi dan makanan pedas merupakan


makanan yang menyebabkan Acid Reflux,
yaitu suatu kondisi terjadinya aliran balik isi
gaster
ke
esofagus
yang
dapat
menyebabkan inflamasi.
Kedua
makanan
tersebut
dapat
meningkatkan sekresi asam lambung,
menurunkan tekanan sfinkter esofageal
bawah (Lower Esophageal Sphincter/ LES)
dan secara langsung mengiritasi mukosa.
Bila gejala ini terjadi berulang kali dapat
menimbulkan Gastroesophegeal Reflux
Disease (GERD) (Rafetto, 2004)

PATHOPHYSIOLOGY
ABNORMALLITY OF LOWER ESOPHAGEAL SPHINCTER (LES)

Kopi

Kedua makanan ini


menurunkan
fungsi
LES.
Selain
itu
langsung mengiritasi
membran
mukosa
Makanan pedas lambung

HIATAL HERNIA

Hiatal hernia adalah kondisi dimana lambung


bagian atas menonjol di bagian dada (berada di
atas diafragma). Hiatal hernia mencegah sfingter
esofagus menutup sepenuhnya, sehingga
menyebabkan asam lambung dapat masuk ke
esofagus dan menyebabkan heartburn.

MENINGKATNYA TEKANAN INTRA-ABDOMEN

Obesitas meningkatkan
tekanan pada intraabdoment, sehingga
asam lambung semakin
mudah kembali ke
esofagus.

MUCOSAL PROTECTION

Na-Diklofenak, kopi dan makanan pedas mengakibatkan


penurunan proteksi mukosa lambung.

Rekomendasi Dosis
1. Sirup Antasida
Rekomendasi dosis terapi yang diberikan adalah
Antasida sirup 15 ml tetap 4x sehari setelah makan
dan sebelum tidur. Pada soal kasus telah dijelaskan
bahwa penggunaan antasida sirup 15 ml tidak
mengurangi gejala itu dikarenakan ny JM belum
mengkonsumsi obat penekan asam lain sebagai
pendukung terapi. Namun dokter telah memberikan
ranitidin sebagai pendukung terapi penekan asam
lambung.

2. Ranitidin
Rekomendasi dosis terapi yang
diberikan adalah Ranitidin 150 mg 2 kali
sehari atau 30 mg sebelum tidur malam
selama sampai 8 minggu atau bila perlu
sampai 12 minggu.

3. Omeprazol
Rekomendasi dosis yang diberikan
adalah 20mg sehari 1 selama 4 minggu
diikuti 4-8 minggu berikutnya jika tidak
sepenuhnya sembuh.

Suggestion:

Selain itu memodifikasi gaya hidup:


Tidak makan mendekati waktu tidur
Menghindari makanan yang dapat memperparah GERD
Berhenti merokok
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi
Diharapkan untuk tidak stress

Anda mungkin juga menyukai