Akar ini mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar.
Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai
berikut:
Kingdom/Philum
Divisi
Sub divisi
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
: Angiospermae (biji berada dalam
buah)
Kelas
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiales
Genus
: Hevea
Spesies
Pemanasan
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Perhitungan Kadar KaretPengepresan
Kering (KKK) lateks segar
Kering anginkan
Timbang (a gram)
Oven (40-45oC)
Timbang (b gram)
Penyaringan 2 mm dan 1 mm
Tentukan KKK
+ Air (AT)
3.2.3 Pengaruh penambahan bahan dadih dan lama pemisahan terhadap sifatsifat lateks Pekat yang di Hasilkan
250 mL lateks segar
+ asam asetat 1%
(50 ml, 60 ml, 70 ml per ml)
(
Pengadukan
4.1
Hasil Pengamatan
4.1.1 Perhitungan Kadar Karet Kering (KKK) Lateks Segar dan Pengenceran
Lateks Pada Pembuatan Karet Sheet dan Crepe
Lateks
Kering
Ulangan
U1
U2
U3
pengovenan (a gram)
23,24 g
24,68 g
27,70 g
pengovenan (b gram)
20,60 g
21,56 g
24,26 g
Penyimpanan
5 Hari
6 Hari
Warna
Aroma
+
++
+++
+++
Berat Sebelum
dioven (a
gram)
Berat Setelah
dioven (b
gram)
7 Hari
++
+++
5 Hari
+++
+++
59,33
6 Hari
++++
+++
7 Hari
+++++ +++++
Keterangan :
Aroma : semakin (+), semakin menyengat
Warna : semakin (+), semakin banyak bercak kuning
70 ml
4.2
53,14
54,80
Hasil Perhitungan
4.2.1 Perhitungan KKK Lateks Segar dan Pengenceran Lateks pada Pembuatan
Karet Sheet
Lateks
Kering
Ulangan
U1
U2
U3
FP (%)
11,33
8,58
12,418
KKK (%)
20,60
22,56
24,26
Rata-Rata
22,47
AT (ml)
49,8
12,35
Penyimpanan
FP (%)
KKK (%)
5 Hari
6 Hari
7 Hari
10,433
5,2231
5,3787
53,1401
54,8
51,72
t
70 ml
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1
Perlakuan
5.1.1 Perhitungan KKK lateks segar
Pada praktikum perhitungan KKK lateks segar digunakan lateks
segar sebanyak 100 ml lateks. Sebelum lateks dituang, beaker glass
ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat awal beaker glass,
selanjutnya dilakukan penimbangan saat lateks sudah dituang pada beaker
glass. Hal ini dilakukan untuk perhitungan mencari a gram yang
diguanakan untuk perhitungan KKK. Kemudian masing masing beaker
glass ditambahkan asam format 20 ml. Penambahan asam format dan
asetat
bertujuan
untuk
mengetahui
perbedaan
keefektifan
bahan
jumlah
air
yang
ditambahkan
pada
lateks
untuk
didapatkan
masing-masing
lateks
ditambahkan
yang
bersih. Setelah
amoniak
sebanyak
itu
4-7
juga
digunakan
amoniak
sangat
efektif
sebagai
dan
pengawet
relatif
lebih
karena
murah
asam
asetat
1%
sebanyak
70
ml.
Analisa Data
sudah
dilakukan
didapatkan
hasil
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum
yang
sudah
dilakukan
didapatkan
beberapa
dengan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Aidi dan Daslin., 1995. Pengelolaan Bahan Tanam Karet. Pusat Penelitian Karet.
Palembang: Balai Penelitian Sembawa.
Abednego, J. G. 1993. Pengetahuan Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet,
Bogor
Alfa, A. A. 2008. Pemanfaatan Karet Alam sebagai Bahan Aditif Penguat Aspal dan
Beton. Laporan Akhir Tahun Anggaran 2008. Balai Penelitian Teknologi Karet,
Bogor
Alfa, A.A, I. Sailah, dan Y. Syamsu. 2003. Pengaruh Perlakuan Lateks Alam dengan
H2O2NaOCl Terhadap Karakter Lateks dan Kelarutan Karet Siklo Dari Lateks.
Jakarta : Simposium Nasional Polimer IV
Andoko, A dan Setawan. 1997. Petujuk Lengkap Budidaya Karet. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Anwar, C., 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Medan: Pusat Penelitian
Karet.
Anonim. 2008. Karet Budidaya. http://www.icraf.org.
Anonim. 2012. Investasi Jitu, Budidaya Karet 4,6 Juta / Bulan
.http://www.pupukorganiknasa.com. Djumarti. 2011. Diktat Kuliah Teknologi
Pengolahan Tembakau, Gula, dan Lateks. Jember : FTP UJ.
Handoko, B dan Kosasih. 1995. Penuntun Analisis Lateks. Bogor : Balai Penelitian
Perkebunan Bogor.
Maryadi., 2005. Manajemen Agrobisnis Karet. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Sadjad, M. 1993. Budidaya Tanaman Perkebunan. Jakarta: Rajawali Press.
Setyamidjaja, Djoehana. 1993. Karet Budidaya dan Pengolahan. Yogyakarta : Kanisius.
Steenis. 1975. Flora. Jakarta: Paramitha.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan KKK Lateks Segar
Ulangan 1
a gram = 23,24 gram
b gram = 20,60 gram
Berat basah ( a )berat kering(b)
Fp =
berat basah( a)
x 100%
= 0,1133 x 100 %
= 11,33 %
KKK = Berat basah-(faktor pengering x berat basah)
= 23,24 (0,1133 x 23,24) %
= 23,24 2,633
= 20,60 %
Ulangan 2
a gram = 24,68 gram
b gram = 21,56 gram
Berat basah ( a )berat kering(b)
Fp =
x 100%
berat basah( a)
=
(23,2420,60)
x 100
23,24
(24,6822,56)
x 100
24,68
= 0,085899 x 100 %
= 8,58 %
KKK = Berat basah-(faktor pengering x berat basah)
= 24,68 (0,0858 x 24,68) %
= 24,68 2,1175
= 22,56 %
Ulangan 3
a gram = 27,70 gram
b gram = 24,26 gram
Berat basah ( a )berat kering(b)
Fp =
x 100%
berat basah( a)
=
(27,7024,26)
x 100
27,70
= 0,12418 x 100 %
= 12,418 %
KKK = Berat basah-(faktor pengering x berat basah)
= 27,70 (0,12418 x 27,70) %
= 27.70 3,4397
= 24,26 %
Rata-rata KKK =
24,26+ 22,56+20,60
3
= 22,47 %
AT =
KK KE
x N liter
KE
Karet Sheet
AT =
22,47 15
15
x 100 ml
= 49,8 ml
Karet Crepe
22,47 20
AT =
20
x 100 ml
= 12,35 ml
Pengaruh penambahan bahan pendadih dan lama pemisahan terhadap sifat
sifat lateks pekat
a. 5 Hari (70 ml)
a gram = 59,33 gram
b gram = 53,14 gram
Berat basah ( a )berat kering(b)
Fp =
berat basah( a)
=
x 100%
(59,3353,14)
x 100
59,33
= 0,10433 x 100 %
= 10,433 %
KKK = Berat basah-(faktor pengering x berat basah)
= 59,33 (0,10433 x 59,33) %
= 59,33 6,1899
= 53,1401 %
b. 6 Hari (70 ml)
a gram = 57,82 gram
b gram = 54,80 gram
Berat basah ( a )berat kering(b)
Fp =
berat basah( a)
=
(57,8254,80)
x 100
57,82
= 0,052231 x 100 %
= 5,2231 %
x 100%
x 100%
(54,6651,72)
x 100
54,66
= 0,0538 x 100 %
= 5,3787 %
KKK = Berat basah-(faktor pengering x berat basah)
= 54,66 (0,0538 x 54,66) %
= 54,66 2,9407
= 51,72 %