Anda di halaman 1dari 67

Upload : 11 Mei 2009

Kuliah S2 Kekhususan Gizi Klinik


Victor Tambunan

Daftar Pustaka
Krauses Food & Nutrition Therapy 12th ed.,
2008 -- Mahan & Escott-Stump
Modern Nutrition in Health and Disease 10th
ed., 2006 -- Shils et al
Present Knowledge in Nutrition 9th ed., 2006 --- Bowman & Russell
Principles of Nutritional Assessment 2nd ed.,
2005 ---- Gibson

Definisi Lanjut Usia (Lansia)


Penuaan:
proses yang ditandai dengan fungsi organ,
perubahan fisiologik tubuh, dan
laju katabolisme >laju anabolisme

Kapan??
3

Definisi . (lanjutan)
Usia kronologis
WHO
:
Indonesia:

cutoff
Depkes RI
BPS

60 tahun
60 tahun
65 tahun

Indikator obyektif
Pemeriksaan hormon:
- Hormon pertumbuhan
- Dehidroepiandrosteron (DHEA)

Klasifikasi
Di Amerika Serikat (U.S. Census Bureau):
6574 tahun
7584 tahun
85 tahun

young old
old
oldest old

Teori Aging (Penuaan)


Gerontologist:

one percent rule


 kebanyakan sistem organ tubuh
kehilangan fungsinya kira-kira 1%
setiap tahun, dimulai sejak usia
30 tahun

Teori (lanjutan)
Teori-teori aging :
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori

pacemaker
genetik
laju kehidupan
metabolisme oksigen
sistem imun

cross-link
wear and tear
radikal bebas
mutasi somatik
7

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pemberian nutrisi pada lansia:
1. Perubahan fisiologik
2. Terdapatnya penyakit penyerta
3. Faktor sosial: kemiskinan, isolasi sosial,
kemampuan menyediakan
makanan
4. Faktor psikologik: demensia, depresi
5. Efek samping obat
8

Perubahan fisiologik pada lansia


Perubahan komposisi tubuh
Perubahan fungsi organ
Perubahan aktivitas fisik

Perubahan Komposisi Tubuh


Penurunan massa otot
 menyebabkan laju metabolisme
basal (basal metabolic rate/BMR)
Peningkatan massa lemak
Penurunan total body water (cairan
tubuh total)

10

Perubahan Fungsi Organ


 lihat tabel

Perubahan Aktivitas Fisik


 Aktivitas fisik sedentary life
11

Perubahan fungsi saluran cerna akibat proses menua


Fungsi organ
Pengecapan
& rasa

Perubahan fisik
Kepekaan
kuncup & papil
pengecap

Pengaruh
terhadap nutrisi
Kehilangan
kemampuan
mendeteksi rasa

Ambang rasa
pada ujung saraf
penghidu
Sekresi saliva

Produksi saliva

Asupan makanan

12

Perubahan fungsi .. (lanjutan)


Fungsi organ

Perubahan fisik

Pengaruh
terhadap nutrisi

Fungsi esofagus

Gangguan
kontraksi

Gangguan
menelan

Fungsi lambung

Sekresi HCl,
faktor intrinsik
& pepsin

Bioavailabilitas
mineral, vitamin
& protein

13

Perubahan fungsi . (lanjutan)


Fungsi organ

Perubahan fisik

Fungsi
Ukuran organ &
hepatobilier
aliran darah
(hati & empedu)
Perubahan struktur
& biokimia
Aktivitas enzim
yang berkaitan
dengan metab.
obat

Pengaruh
terhadap nutrisi
Sintesis albumin

Kebutuhan dosis
obat

14

Perubahan fungsi (lanjutan)


Fungsi organ

Perubahan fisik

Pengaruh
terhadap nutrisi

Morfologi &
fungsi usus

Peristaltik usus

Konstipasi

Mikroflora usus

Pertumbuhan
bakteri

Mempengaruhi
suplai vitamin larut
air & vitamin K

15

Penyakit Penyerta
Penyakit gigi & mulut
Penyakit ginjal
Penyakit yang menyebabkan
peningkatan kebutuhan

16

Penyakit Gigi & Mulut




Penyakit periodontal

Gigi tanggal/copot  ompong

17

Penyakit Ginjal (1)

 Laju filtrasi glomerulus (glomerular


filtration rate/GFR):
kira-kira 810 mL/menit/1,73m2/dekade
sejak usia 30 35 tahun

 Kemampuan memekatkan urin


18

Penyakit Ginjal (2)

 Kemampuan hidroksilasi vitamin D


 sintesis vitamin D bentuk aktif
 Berkurangnya sensitivitas sistem
hormonal ginjal  risiko dehidrasi

19

Penyakit yang Menyebabkan


Peningkatan Kebutuhan

 Infeksi berat
 Trauma

20

Sistem Imun pada Lansia


Penurunan fungsi sistem imun:
Mudah terkena infeksi
Prevalensi keganasan (kanker)
yang tinggi

21

Sistem Imun .. (lanjutan)


Fungsi sistem imun pada lansia
menurun sesuai dengan usia

Mudah terkena infeksi

22

Sistem Imun .. (lanjutan)


Tingginya prevalensi keganasan
pada lansia
perlu suplementasi vitamin E, Zn,
dan asam lemak tak jenuh
omega-3 (EPA & DHA)

23

Faktor-faktor untuk menilai


lansia dengan risiko malnutrisi

Kehilangan BB
Indeks massa tubuh (IMT) <21 kg/m2
Kadar albumin serum <3,5 g/dL
Kadar kolesterol total <160 mg/dL
Asupan makanan, cairan & nutrien
Anoreksia
Cepat merasa kenyang
24

Faktor-faktor untuk (lanjutan)

Disfagia
Depresi
Obat-obatan yang digunakan
Asupan alkohol

25

Faktor-faktor untuk (lanjutan)


Tinggal di Panti Wredha
Penyakit-penyakit infeksi
Penyakit Alzheimer yang dini
Kemiskinan

26

Pemeriksaan Gizi (1)


Klinik
Pemeriksaan fisik:
defisiensi nutrien, malnutrisi, status hidrasi,
status oral

Keterbatasan fisik:
rasa, penghidu, makan sendiri, penglihatan,
pendengaran, penyakit kronik, fungsi kognitif
27

Pemeriksaan Gizi (2)


Klinik
Kapasitas fungsional:
kemampuan menyiapkan makanan sendiri,
aktivitas sehari-hari
Fungsi kognitif & psikologi
Faktor sosioekonomi
28

Pemeriksaan Gizi (3)


Pemeriksaan
antropometrik:

Berat badan
Tinggi badan

Knee height

IMT
Lingkar lengan atas,
tebal lipatan kulit

29

Pemeriksaan Gizi (4)


Biokimia
Status protein  albumin
Profil lipid

Imunologi
Hematologi
30

Pemeriksaan Gizi (5)


Analisis Asupan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
penilaian asupan gizi:
1. Gangguan memori jangka pendek akan
menyebabkan kesulitan mengingat makanan
yang dikonsumsi pada waktu lampau
2. Gangguan fungsi kognitif  data yang didapat
tidak akurat
31

Pemeriksaan Gizi (6)


Analisis Asupan
Hal-hal yang perlu (lanjutan)
3. Perlu waktu yang lama untuk wawancara diet
sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan,
baik bagi subjek maupun pewawancara
4. Adanya masalah kesehatan kadang-kadang
dapat menyebabkan kesulitan dalam membuat
kesimpulan
32

Screening (penapisan) Status Gizi Lansia


Mini Nutritional Assessment (MNA)
Geriatric Nutritional Risk Index (GNRI)

33

Mini Nutritional Assessment


(MNA)
Dikembangkan khusus untuk mendeteksi
malnutrisi pada lansia
MNA >baik daripada subjective global
assessment (SGA) untuk mengetahui malnutrisi
berat pada o.s. usia >65 tahun
Dapat dipakai untuk mendeteksi malnutrisi pada
lansia di RS, praktik pribadi, Panti Wredha, dan
o.s. home-care
34

Mini Nutritional .. (lanjutan)


Form (lembar) penilaian:
18 items yang dikelompokkan menjadi empat
komponen:
 Penilaian antropometrik
 Penilaian umum
 Penilaian makanan
 Penilaian subjektif
35

Form (lembar) MNA:


I. Skrining

II. Assessment (penilaian)

36

37

Hal-hal yang dinilai a.l.:

Asupan makanan
Kehilangan BB
IMT
Tempat tinggal
Obat-obat yang digunakan
Frekuensi full meals (makanan lengkap)
Asupan cairan
Status kesehatan
Lingkar lengan atas (LLA)
38

Kebutuhan Energi (1)


Kebutuhan energi/kalori berkurang
dengan meningkatnya usia
 berkaitan dengan penurunan massa
otot, BMR, dan aktivitas fisik
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
(WNPG), 2004
Laki-laki
: 2050 kkal
Perempuan : 1600 kkal
39

Kebutuhan Energi (2)


Lebih baik perhitungan secara individual:
KET = BMR + aktivitas fisik + TEF
KET: kebutuhan energi total sehari
BMR: basal metabolic rate (laju metabolisme basal)
TEF: thermic effect of food (efek termik makanan)
40

Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein tidak berubah
menurut usia
0,81 g/kg BB/hari (1416% dari energi
total)
Pemberian tidak boleh
>1,5 g/kg BB/hari
Pada keadaan infeksi berat atau
trauma  1,21,5 g/kg BB/hari
41

Kebutuhan Lemak
25% dari energi total sehari
Kurangi asupan lemak jenuh
Tingkatkan asupan lemak tak jenuh

42

Kebutuhan Karbohidrat (1)


50-60% dari energi total sehari
KH kompleks >> KH sederhana
Hati-hati, sering terjadi intoleransi
laktosa  berikan susu rendah/
bebas laktosa

43

Kebutuhan Karbohidrat (2)


Konsumsi serat  dibiasakan
jumlahnya 1013 g per 1000 kkal
(25 g/hari ~ 5 porsi buah & sayur)

44

Kebutuhan Cairan (1)


Risiko terjadi dehidrasi karena:
Perubahan mekanisme rasa haus
Menurunnya kemampuan resorpsi
ginjal
Menurunnya cairan tubuh total

45

Kebutuhan Cairan (2)


Kebutuhan cairan:
1 mL/kkal atau 30 mL/kg BB
Minimal 1500 mL/hari

46

Kebutuhan Vitamin (1)


Perubahan fisiologik

Menyebabkan asupan menjadi


rendah
Terdapat gangguan absorpsi
47

Kebutuhan Vitamin (2)


Vitamin mempunyai peran penting
 mencegah & memperlambat
proses degeneratif pada lansia

48

Kebutuhan Vitamin (3)




Suplementasi  bila asupan tidak


adekuat

Hindari pemberian megadosis


 bersifat toksik karena
terdapat penurunan fungsi organ

49

Kebutuhan Vitamin (4)


Defisiensi yang sering:
1. Vitamin B12
- Akibat kurangnya faktor intrinsik
di lambung
- Penggunaan vit. B12 di lambung oleh
bakteri lambung
50

Kebutuhan Vitamin (5)


Defisiensi .. (lanjutan)
2. Vitamin D
Kurang terpajan sinar matahari,
gangguan sintesis vitamin D di
kulit & kemampuan ginjal untuk
mensintesis vitamin D aktif

51

Kebutuhan Vitamin (6)


Vitamin antioksidan:
vitamin C dan E
 untuk pencegahan katarak,
penyakit kardiovaskuler, kanker

52

Kebutuhan Vitamin (7)


D (g)

E (mg)

K (mg)

600

15

15

65

500

15

15

55

A (RE)
Laki-laki
>60 th
Perempuan
>60 th

Sumber: WNPG VIII, 2004


53

Kebutuhan Vitamin (8)


Tiamin Ribofla- Niasin B12 Asam
(mg) vin (mg) (mg) (g) folat
(g)
Laki-laki
>60 th

B6
(mg)

C
(mg)

1,0

1,3

16

2,4

400

1,7

90

1,0

1,1

14

2,4

400

1,5

75

Perempuan
>60 th

Sumber: WNPG VIII, 2004


54

Kebutuhan Mineral (1)


Kebutuhan Fe berkurang pada
perempuan karena tidak menstruasi
lagi
Kemampuan absorpsi Ca turun setelah
usia 60 th pada laki-laki & perempuan
Defisiensi Zn  menyebabkan
gangguan fungsi imun, pengecapan
55

Kebutuhan Mineral (2)


Mg menjaga fungsi otot, saraf & stuktur
tulang.
Usia : absorpsi , ekskresi
Cu  bagian dari beberapa enzim
Defisiensi Cu:
anemia, penyakit Alzheimer, stroke &
osteoporosis
Se  mencegah kerusakan sel akibat stres
oksidatif
56

Kebutuhan Mineral (3)


Ca
(mg)
Laki-laki
>60 th

P
(mg)

Fe
(mg)

Zn
(mg)

I
(g)

Se
(mg)

800

600

13

13,4

150

30

800

600

12

9,8

150

30

Perempuan
>60 th

Sumber: WNPG VIII, 2004


57

Peri Menopause
Masa peralihan (transisi) sebelum menopause
terjadi.
Menstruasi (+) tetapi siklus berubah
Gejala-gejala menopause biasanya mulai timbul
10 tahun sebelum menopause terjadi
Estrogen & progesteron  secara bertahap

58

Menopause (1)
Bagian proses alamiah aging yang terjadi ketika
siklus haid sudah berhenti 1 tahun
Hormon estrogen & progesteron tidak diproduksi
lagi oleh ovarium, atau akibat operasi
pengangkatan ovarium
Rata-rata usia perempuan 51 tahun

59

Menopause (2)
Gejala:
dapat (+) atau (-)
Hot flushes pada tubuh atas & muka
 Mukosa vagina kering atau burning
 Dispareunia
 Sakit sendi  ngilu


60

Menopause (3)
Gejala (lanjutan)
dapat (+) atau (-)
Gangguan tidur
 Mood swings atau depresi
 Sering buang air kecil & sulit kontrol urin
 Memory problem (kesulitan mengingat)

61

Risiko yang mungkin terjadi


 Obesitas, dislipidemia
 Diabetes melitus
 Osteopenia atau osteoporosis
 Osteoartritis
 Risiko kardiovaskuler, termasuk hipertensi,

serangan jantung, stroke


62

Risiko yang

(lanjutan)

Memory loss (kehilangan daya ingat)

 Risiko kanker: payudara, ovarium,

uterus, kolorektal
 Gangguan bernapas sewaktu tidur
 Infeksi saluran kemih

63

Penatalaksanaan nutrisi (1)


Diet seimbang
Konsumsi cairan cukup
Kopi, alkohol, permen/gula, lemak,
makanan tinggi kolesterol
Kedelai  mengandung fitoestrogen 
- Manajemen hot flushes
- Vagina kering
64

Penatalaksanaan nutrisi (2)


Aktivitas fisik
Manajemen berat badan lebih atau
obesitas
Berhenti merokok
Psikoterapi, bila ada depresi
Ciptakan komunikasi yang baik dengan
pasangan
65

Andropause
 Terjadi pada berusia di atas usia
pertengahan
 Jumlah sel-sel Leydig
 Produksi androgen
 Kekuatan otot & massa otot
Dapat dianalogikan dengan menopause
pada
66

67

Anda mungkin juga menyukai