LANDASAN TEORI
kode-kode tertentu baik secara verbal maupun non verbal (yayang08s blog,
2011).
b. Pengertian Bahasa Lisan
Menurut Kamus Besar, bahasa lisan adalah bahasa yang dipakai dalam
berkomunikasi secara lisan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan berkomunikasi lisan adalah kecakapan atau kesanggupan dalam menyampaikan pesan,
ide, gagasan atau pikiran pada orang lain dengan menggunakan bahasa secara
lisan melalui kegiatan berbicara, berdialog atau percakapan pada saat wawancara,
berpidato maupun bercerita.
2.3. Pengertian Perkembangan Berbahasa
Perkembangan bahasa adalah kemampuan individu dalam menguasai
kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam kurun waktu
tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya (Moenass blog, 2010)
Ahmadi & Sholeh (2005) menyatakan: Awal perkembangan bahasa pada
dasarnya dapat diartikan sejak mulai adanya tangis pertama bayi, sebab tangis
bayi juga dianggap sebagai bahasa bayi atau anak. Adapun penguasaan bahasa
berikutnya secara berangsur anak akan mengikuti bakat serta ritme perkembangan
yang dialami.
dengan
imajinasi
dan
fantasi,
memungkinkan
anak
mengeksplorasi dunianya, pertama melalui perasaan anak dan kemudian menggunakan pikiran dan logika anak. Oaklander dalam Geldard & Geldard (2011)
melakukan terapi terhadap anak dengan mendorongnya untuk berfantasi, dan
meyakini bahwa biasanya proses fantasi akan sama dengan proses kehidupan
anak.
Alat permainan yang digunakan harus cukup kuat dan kokoh supaya bisa
digunakan berulang - ulang, harus dioperasikan dengan imajinasi daripada menggunakan baterai, dan harus disesuaikan dengan umur dan tingkat perkembangan
anak - anak, sehingga anak dapat memilih permainannya. Landerth dalam
Djiwandono (2005) menyarankan, dalam memilih mainan dan alat - alat permainan, harus dapat memudahkan hubungan terapeutik, menunjukkan sesuatu
yang kreatif dan luas sehingga dapat untuk mengekspresikan emosi, menstimulai
eksplorasi ekspresi, nonverbal, mendorong minat - minat anak melalui aktivitas
permainan yang tidak terstruktur.