Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN MAHASISWA TINGKAT IV

MODUL PRAKTIK KLINIK KARDIOVASKULAR DAN BANTUAN HIDUP JANTUNG


LANJUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Elektrokardiograf
Oleh: Aqsha Azhary Nur, 1106022704, Rotasi K

Irama
Irama jantung normal diawali depolarisasi di SA node, disebut irama sinus ( sinus
rhythm), terpenuhi dengan 3 syarat, yaitu setiap gelombang P diikuti kompleks
QRS; gelombang P defleksi positif di lead I, II, dan III; dan interval PR lebih
dari 3 kotak kecil (0,12 detik). Sementara itu, irama abnormal disebut aritmia
atau disritmia.

Laju
Jika laju denyut jantung terhitung antara 60 100 x/menit disebut irama sinus
normal. Lebih dari 100 x/menit disebut sinus takikardi, kurang dari 60 x/menit
disebut sinus bradikardi.

PENDIDIKAN MAHASISWA TINGKAT IV


MODUL PRAKTIK KLINIK KARDIOVASKULAR DAN BANTUAN HIDUP JANTUNG
LANJUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Irama jantung yang ireguler diukur


dengan menghitung jumlah kompeks
QRS dalam waktu 6 detik (6 kotak
besar) lalu dikali 10.

Aksis QRS
Aksis menggambarkan rerata gaya
elektrik
yang
dihasilkan
selama
depolarisasi ventrikel. Nilai normalnya
berada di antara -30o dan +90o. Jika
aksis kurang dari -30o disebut deviasi ke
kiri, jika aksis lebih dari +90o disebut
deviasi ke kanan.

Gelombang P
Gelombang P menggambarkan depolarisasi atrium kanan yang diikuti dengan
depolarisasi atrium kiri. Masing-masing membentuk gelombang yang saling
menghimpit. Gelombang P biasanya terlihat jelas di lead II karena vektornya
sangat sesuai dengan arah impuls dari SA node ke AV node. Ketika atrium kanan
membesar, komponen gelombang P awal akan lebih besar dari normal (tinggi >

PENDIDIKAN MAHASISWA TINGKAT IV


MODUL PRAKTIK KLINIK KARDIOVASKULAR DAN BANTUAN HIDUP JANTUNG
LANJUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

2.5mm). Sementara itu, pembesaran atrium kiri terlihat jelas di lead V1, dimana
gelombang atrium kiri yang berdefleksi negatif akan terlihat lebih dalam (> 1
mm) dan lebih lebar (> 1 mm).

Interval PR
Diukur dari onset gelombang P hingga onset kompleks QRS. Nilai normal 0,120,2 detik. Penyempitan interval PR terjadi pada sindrom pre-eksitasi atau irama
junctional, pemanjangan interval PR terjadi pada AV block derajat 1.

Anda mungkin juga menyukai