Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan adalah integral dari pembangunan nasional. Untuk
tercapainya keberhasilan pembangunan nasional tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan
semua sektor terkait, pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis
Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan

masyarakat

yang

optimal,

berbagai

upaya

kesehatan

telah

diselenggarakan. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya


penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan
kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif)

harus

dilaksanakan

secara

menyeluruh,

terpadu

dan

berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.


UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan
kesehatan yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan dengan
dibangunnya Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang tersebar diseluruh
pelosok tanah air. Dimana Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan yang
mandiri dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu


hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam
upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan
bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang harus
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh memiliki visi
yaitu Aceh Sehat artinya seluruh masyarakat di Provinsi Aceh mempunyai
kesempatan dan kemandirian untuk hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku
hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
setinggi tingginya dan misi umum pembangunan kesehatan aceh adalah adanya
komitmen sektor kesehatan untuk menjamin pemerataan, keadilan, dan mutu
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Aceh melalui mobilisasi
sumber daya yang dimiliki, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok
masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan secara khusus.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya
kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas. Puskesmas
merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting.
Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas adalah
sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini disebabkan
karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan, sehingga puskesmas selain bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat

juga bertanggung jawab

dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.


Adapun secara garis besar masalah yang dihadapi oleh suatu puskesmas
terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat
2

berupa kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih


cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan pemerintah masih kurang,
kepuasan pengguna jasa puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi dan
koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Sedangkan masalah eksternal berupa
faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar puskesmas serta citra
dan tingkat pelayanan yang mungkin kurang begitu baik sehingga mempengaruhi
angka kunjungan secara signifikan. Pada saat ini puskesmas telah didirikan di
hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,
puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu serta puskesmas keliling.
1.2 Definisi Puskesmas
Puskesmas

adalah

unit

pelaksana

teknis

(UPT)

dinas

kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan


kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT tugasnya adalah menyelenggarakan
sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan pembangunan kesehatan
maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang pertanggung jawaban
secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja.
Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan
pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas adalah pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif
(upaya pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar.
Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
3

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2004), Puskesmas adalah


unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.
a. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
b. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
c. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota,
sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota
sesuai dengan kemampuannya.
d. Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan,
tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan
kabupaten/kota.
4

1.3 Kedudukan dan Wilayah Kerja


Puskesmas berkedudukan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
masyakat serta pusat upaya pengembangan kesehatan terdepan sebagaimana yang
ditetapkan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Kedudukan puskesmas dalam
sistem kesehatan tingkat Kabupaten/Kota adalah sebagai perangkat Pemerintah
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam
sistem rujukan.Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian
dari kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas,
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masingmasing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pertimbangan penentuan wilayah kerja puskesmas. Faktor faktor
tersebut diantaranya: kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan
keadaan infrastruktur lain. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan
kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih
sederhana yang disebut puskesmas pembantu (Pustu) dan puskesmas keliling
(Pusling) ditambah dengan polindes.
1.4 Fungsi Puskesmas
Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan

kesehatan

dan

pencegahan

penyakit

tanpa

mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.


b. Pusat pemberdayaan masyarakat
5

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,


keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.

Pemberdayaan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat

ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial


budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
1)

Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private


goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
1.5 Jenis Pelayanan
Setiap puskesmas mempunyai jenis pelayanan yang standar sesuai wilayah
kerja masing-masing. Beberapa puskesmas melaksanakan jenis kegaitan
pengembangan dan penunjang sesuai kemampuan sumber daya manusia dan
sumber daya material yang dimilikinya. Pelayanan di puskesmas diselenggarakan
6

dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan adanya


dukungan sistem rujukan yang berurutan. Pelayanan yang diberikan meliputi
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

Berikut beberapa contoh ringkasan pelayanan


1. Pelayanan puskesmas didalam gedung (rawat jalan)
a. Ruangan Kartu/Loket
b. Poli wanita
c. Poli pria
d. Poli MTBS
e. Poli Gigi
f. Poli KIA-KB
g. Pojok Gizi
h. Ruangan Tundakan / UGD
i. Apotek
j. Gudang Obat
k. Gudang Inventaris
l. Ruangan Tata Usaha
m. Ruangan Imunisasi
n. Ruangan Laboratorium Sederhana
o. Ruangan Kepala Puskesmas
2. Pelayanan Puskesmas di luar gedung
a. Posyandu Balita
b. Posyandu Lansia
c. Penyuluhan Kesehatan
d. Pelacakan Kasus
e. Survey PHBS
f. Rapat Koordinasi
3. Program Pokok Puskesmas
7

a. Promosi Kesehatan (Promkes)

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


Sosialisasi Program Kesehatan
b. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

Surveilens Epidemiologi

Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA,


Diare, PMS

c. Pengobatan

Poli wanita

Poli pria

Poli MTBS

Poli Gigi

Unit Gawat Darurat

Puskesmas Keliling
d. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) KB

ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga


Berencana),

Persalinan, Rujukan Resti, Kemitraan Dukun


e. Upaya Peningkatan Gizi

Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi


f. Kesehatan Lingkungan

Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA


(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi
Survey Jentik Nyamuk
8

g. Pencatatan dan Pelaporan


Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
4. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas:
1. Kesehatan Mata
2. Kesehatan Jiwa
3. Kesehatan Lansia
4. Kesehatan Reproduksi Remaja
5. Kesehatan Olahraga
(Program penunjang biasanya sebagai tambahan, sesuai kemampuan puskesmas
dalam melakukan pelayanan).
1.6 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan
yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat,
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.
9

1.7 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan disenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi kesehatan nasional, yaitu :
1.

Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan


terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan


membina peran serta masyarakat.
3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya
kesehatan inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
1.8 Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas
Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas sejalan dengan visi dan misi
puskesmas yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.
1.9 Tujuan Penulisan
Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada
masyarakat, dalam hal ini Fakultas Kedokteran menempatkan mahasiswa yang
menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada puskesmas.
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai laporan tertulis dalam menjalani
Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas dan melengkapi tugas Kepaniteraan
Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga/Family Medicine
yang dilaksanakan selama 2 minggu di Puskesmas Jaya Baru. Selain itu, penulisan
ini akan dapat menambah ilmu dan pengalaman serta melatih diri untuk terjun
langsung ke masyarakat untuk dapat berbaur dan mengenal akar permasalahan
10

dalam bidang kesehatan, melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi
dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu
puskesmas, dan mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di puskesmas.

BAB II
DEMOGRAFI DAN GAMBARAN UMUM
UPTD. PUSKESMAS JAYA BARU

2.1. Demografi
Puskesmas Jaya Baru merupakan Puskesmas yang baru diresmikan pada
tanggal 06 April 2006, Secara demografi Puskesmas Jaya Baru berada di Desa
Lampoh Daya Kecamatan Jaya Baru yang terletak lebih kurang 6 km dari pusat
kota Banda Aceh, dengan luas wilayah kerja 383,20 Ha. Kecamatan Jaya baru
berbatasan dengan :
1.

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Peukan Bada.


2. Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Darul Imarah
11

3.

Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Banda Raya

4.

Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Meuraxa


Puskesmas Jaya Baru mempunyai wilayah kerja yang mencakup sembilan
desa di kecamatan jaya baru dengan jumlah kepala keluarga (KK) 7.330 dan
jumlah penduduk 26.177 jiwa (Tabel 2.1) serta memiliki 38 instansi yang berbeda
(Tabel 2.2).
NO

NAMA DESA

1
2
3
4
5
6
7

PBC
Bitai
Lamjame
Ulepata
Lampoh Daya
Emperom
Geuce
meunara
8
L. Timur
9
L. Barat
JUMLAH

JUMLAH
DUSUN
4
4
4
3
4
4
4
4
4
35

LUAS
WILAYAH
85.5
37.25
36.25
24.2
32.5
27.75
37

KK

JENIS KELAMIN
LK
PR
1.742 3.121
3.087
334
642
537
445
786
656
228
331
278
474
780
665
730
1.463
1.537
1.050 1.336
1.388

78.25
63
393.95

1.519 2.541
808
1.482
7.33 12.096
0

2.481
1.467
12.482

JUMLAH
6.208
1.179
1.442
609
1.445
3.000
2.724
5.022
2.949
24.578

Sumber data: Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh 2013


Tabel 2.1. Data jumlah penduduk dan jumlah kepala keluarga di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh tahun 2014

NO

JENIS INSTITUSI
PENDIDIKAN

JUMLAH

Taman Kanak-kanak

SD/ MIN/ MIS

SMP/ MTSN

Pesantren

SMA/ MAN

Akademi

Universitas Terbuka

Paud

12
Jumlah

KETERANGAN

38

Sumber data: Kantor Camat Jaya Baru


Tabel 2.2. Data jumlah institusi pendidikan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Jaya Baru Kota Banda Aceh tahun 2014

12

2.2. Gambaran Umum Puskesmas Jaya Baru


2.1.1 Organisasi dan Jenis Tenaga
Struktur organisasi Puskesmas Jaya Baru terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan (Kepala Puskesmas)
b. Unsur Pembantu Pimpinan (Tata Usaha)
c. Unsur Pelaksana terdiri dari enam unit kegiatan pokok puskesmas.
Jumlah tenaga di Puskesmas Jaya Baru dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan
2.4.
No
1
2
3
4
5
6

Jenis pegawai
PNS
PTT
HONOR
CPNS
KONTRAK (CS)
Titipan
JUMLAH

Jumlah
29
10
0
0
1
2
42

Sumber data: Puskesmas Jaya Baru


Tabel 2.3. Data jumlah tenaga di UPTD Puskesmas Jaya Baru tahun 2014

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

JENIS TENAGA

JUMLAH

MASTER KESEHATAN
MASYARAKAT
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
ADMINISTRASI
SKM
AKPER
AKBID
AKZI
AKG
AKL
SPPH
AKFAR
SPRG
SMAK
SPK
PEKARYA KESEHATAN
BIDAN
BIDAN PTT

1
3
1
1
2
3
7
1
2
2 (Titipan)
1
1
3
3
10
13

19 CS/ KONTRAK
JUMLAH

1
42

Sumber data: Puskesmas Jaya Baru


Tabel 2.4. Data jumlah dan jenis tenaga di UPTD Puskesmas Jaya Baru tahun 2014

2.1.2

Fasilitas Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah sarana perhubungan dan

pendapatan penduduk dalam wilayah Puskesmas, tidak semua penduduk dapat


dengan mudah mendapatkan pelayanan dari Puskesmas. Agar jangkauan
pelayanan Puskesmas Jaya Baru tersebut lebih merata dan luas, Puskesmas Jaya
Baru memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:
1. Empat unit Pustu (Puskesmas Pembantu) yaitu:
Pustu Lamteumen Timur
Pustu Geuce Meunara
Pustu Punge Blang cut
Pustu Lamjamee
2. Dua unit Polindes

Ulee Pata

Bitai

3. Satu unit Poskesdes


Emperom
4. Satu buah Pusling (Puskesmas Keliling) dengan kendaraan bermotor roda
empat yang kegiatannya:
Memberikan pelayanan

2.1.3

kesehatan

kepada

masyarakat

melalui

posyandu.
Melakukan penyuluhan kesehatan.
Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat.
Melakukan penyelidikan tentang KLB.
Melakukan konsultasi ke Dinas Kesehatan kota Banda Aceh.
Pengobatan massal
Kegiatan-kegiatan di Puskesmas Jaya Baru
Puskesmas Jaya Baru melaksanakan 6 program wajib dan 9 program

pengembangan pokok puskesmas yang pelaksanaannya dilakukan di dalam


gedung dan di luar gedung puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas tersebut
meliputi:
14

a. Enam Program Wajib Pelayanan Kesehatan


1.1.1. Upaya kesehatan promosi kesehatan
1.1.2. Upaya kesehatan lingkungan
Penyehatan Air
Hiegine dan sanitasi Makanan dan Minuman
Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah
Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga
Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri
Pengamanan tempat Pengelolan Pestisida
Klinik Sanitasi
Pengendalian Vektor
1.1.3. Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB
1.1.4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
1.1.5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
TB paru
Malaria
Kusta
Imunisasi
Diare
Ispa
Demam berdarah dengue
Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS
Sistem kewaspadaan dini
1.1.6. Upaya pengobatan
Pengobatan dan Perawatan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
b. Sembilan program upaya pengembangan kesehatan
i.
Upaya Kesehatan Sekolah
ii.
Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut
iii.
Upaya Kesehatan Jiwa
iv.
Upaya Kesehatan Indra
v.
Upaya Kesehatan Usila
vi.
Upaya Kesehatan Remaaja (PKPR)
vii.
Upaya Kesehatan Perkotaan
viii.
Pengembangan Upaya Kesehatan Tradisional
ix.
Perawatan Kesehatan Masyarakat

15

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN POKOK
PUSKESMAS JAYA BARU

3.1. Upaya Kesehatan Keluarga


3.1.1. Upaya Kesehatan Maternal, Balita dan Anak Pra-sekolah
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, bayi, anak balita serta anak prasekolah. Salah satu unsur yang penting
untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan diantara ibu, bayi dan anak
sekolah adalah memberikan pemeliharaan yang cukup baik pada waktu hamil dan
dimulai sedini mungkin penurunan angka kematian ibu dan anak balita serta
penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan di
bidang kesehatan. Dalam pengertian ini ditambah juga pendidikan kesehatan
kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun
bayi seta pembinaan kesehatan anak ditaman kanak-kanak.
Adapun tujuan dari program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju NKKBS serta meningkatnya derajat kesehatan
anak-anak menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Kegiatan KIA di Puskesmas Jaya baru, meliputi :
a. Di dalam gedung, kegiatan yang dilakukan :
-

Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, Anak balita

Pemberian imunisasi TT

Deteksi dini perkembangan anak prasekolah

- Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A ibu
nifas dan tablet besi (Fe)
16

Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS.

b. Di luar gedung, kegiatan yang dilakukan:


- Di posyandu, kegiatan yang dilakukan :
- Penyulahan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita
- Pemberian imunisasi TT
- Pemberian tablet besi (Fe)
- Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam
menunjang program kesehatan ibu dan anak.
c. Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan yang dilakukan:
- Deteksi dini perkembangan anak prasekolah.
-

Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak pada Taman KanakKanak di wilayah kerja puskesmas.

3.1.2. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja


Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama
untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai
sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat.
Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang meliputi:
1.
2.
3.
4.

Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa


Mencegah dan memberantas penyakit
Mendiagnosa dan memulihkan kesehatan
Usaha rehabilitasi

Dengan demikian setiap anak di beri kesempatan untuk tumbuh dan


berkembang dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilaksanakan
dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Penimbangan berat badan
2. Mengukur tinggi badan
3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, gigi
dan mulut serta personal hygeine secara keseluruhan.
4. Penyuluhan sanitasi lingkungan
5. Pelatihan/pembinaan dokter kecil bila perlu
6. Kegiatan perbaikan gizi
3.1.3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh secara timbal
balik dengan penurunan angka kematian bayi, angka kematian anak balita, dan
17

angka kematian ibu maternal. Ini berarti diperlukan peningkatan program


Keluarga Berencana, terutama melalui upaya pelestarian pemakaian alat
kontrasepsi efektif, terpilih yang diikuti dengan pengayoman medis bagi peserta/
akseptor Keluarga Berencana yang memerlukan.
Di Puskesmas Jaya Baru kegiatan upaya KB meliputi kegiatan di dalam
dan di luar gedung puskesmas yaitu:
1. Komunikasi, informasi dan edukasi
2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang
diinginkan melalui puskesmas, posyandu, pos KB desa
3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB.
4. Pencatatan dan pelaporan
3.1.4. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistim dari pelayanan,
kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan

masyarakat

dengan

dukungan

masyarakat

secara

aktif

dan

mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan


tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan.
Tujuan program ini antara lain:
1.

Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.

2.

Meningkatkan
masyarakat,

kemampuan

individu,

keluarga,

kelompok

khusus,

untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar untuk

mengatasi masalah kesehatan.


3.

Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan


dan asuhan keperawatan.

4.

Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan


asuhan keperawatan dasar.

5.

Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak


lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.

Kegiatan perawatan kesehatan di puskesmas meliputi:


1.

Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas.

2.

Perawatan dan pengobatan langsung ke masyarakat.


18

3.2. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


Meliputi:

TB paru

Malaria

Kusta

Imunisasi

Diare

Ispa

Demam berdarah dengue

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS

Sistem kewaspadaan dini

Penyakit Menular lainnya

Untuk mengantisipasi masalah di atas, upaya pencegahan yang dapat


dilakukan meliputi:
1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatakibatnya.
2. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular.
3. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan
calon pengantin.
3.3.

Upaya Perbaikan Gizi dan Kesehatan Gigi


Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka

penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang
berpenghasilan rendah (baik di perdesaan dan perkotaan) terutama pada anak
balita dan wanita. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, melalui program gizi ini di
lakukan beberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan
yang makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi.
Sasaran pelaksanaan program gizi antara lain:
1.

Penurunan prevalensi KKP (Kurang Kalori Protein) pada balita.

2.

Penurunan prevalensi KVA (Kurang Vitamin A) di daerah rawan dengan


pemberian Vitamin A dosis tinggi.
19

3.

Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan
gizi keluarga (UPGK)

Puskesmas Jaya Baru melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi melalui:


1. Kegiatan di dalam puskesmas meliputi:
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita
c. Membuat balok SKDN
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita setiap bulan Februari
dan Agustus dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bulin.
e. Memberikan tablet Fe untuk bumil dan buteki.
f. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi:
a.

Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu

b.

Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara perorangan
atau kelompok

c.

Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus untuk
anak balita dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita.

d.

Pemberian tablet Fe untuk bumil dan buteki

e.

Melaksanakan PMT pemulihan, PMT bumil KEK (Kekurangan Energi


Kalori)
Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan gigi

dasar paripurna yang di tujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di


wilayah kerja puskesmas. Kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pencegahan
dan pengobatan serta melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh.
Prioritas

kesehatan

gigi

dan mulut

terutama

di berikan

kepada

ibu

hamil/menyusui, anak-anak (prasekolah dan sekolah dasar), dan perawatan gigi


emergency dengan tujuan untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang
setinggi-tingginya. Upaya yang di lakukan di puskesmas meliputi:
1.

Pembinaan/ pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada


masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2.

Perawatan gigi secara contineu.


20

3.

Pelayanan kepada penderita yang berobat.

4.

Rujukan.
Disamping kegiatan di dalam lingkungan puskesmas juga di lakukan

usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan usaha kesehatan gigi masyarakat desa
(UKGMD) antara lain:
1.

Penyuluhan gigi dan mulut.

2.

Pemeriksaan gigi dan mulut.

3.

Pelayanan kepada masyarakat yang berobat.

4.

Perawatan gigi atas permintaan.

5.

Rujukan.

3.4.

Pengobatan dan Pemulihan Kesehatan

Meliputi:

Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang
Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan

yang di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit gejala-gejalanya


di lakukan oleh tenaga kesehatan. Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas
diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan
yang sederhana. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Jaya Baru sebagian besar
adalah pasien berobat jalan. Pasien berobat tersebut dilakukan pemeriksaan dan
pemberian obat-obatan selama tiga hari. Bila penderita memerlukan pengobatan
dan terapi lebih lanjut, penderita akan dikirim/ dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
memiliki sarana lebih lengkap.
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Jaya Baru adalah pasien umum,
pasien peserta ASKES (Asuransi Kesehatan Sosial) dan pasien pemegang kartu
JAMKESMAS (Jaminan Keshatan Masyarakat) dan pasien yang memegang kartu
JKA (Jaminan Kesehatan Aceh).
Di Puskesmas juga disediakan laboratorium yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu untuk
21

menunjang pemberantas penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan


pembinaan kesehatan melalui kegiatan:
1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di puskesmas.
2. Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih tinggi
dalam sistim pelayanan kesehatan.
3.5.

Kesehatan Lingkungan
Meliputi:

Penyehatan Air

Hiegine dan sanitasi Makanan dan Minuman

Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah

Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga

Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri

Pengamanan tempat Pengelolan Pestisida

Klinik Sanitasi

Pengendalian Vektor

Keadaan lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh di


katakan belum baik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk yang
menikmati air bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih
tingginya angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit. Sebagai
program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan memegang peranan
penting upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit. Tujuan program
kesehatan lingkungan antara lain upaya untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi, pengawasan mutu lingkungan dan
tempat umum untuk terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, indah serta tidak
memberikan pegaruh jelek terhadap kesehatan mereka.
Tempat pengolahan makanan dan minuman (TP2M), tempat-tempat umum
(TTU), pembinaan rumah sehat serta tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi
perhatian utama dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya penyuluhan
yang di lakukan secara periodik setiap bulan, juga dilakukan pengawasan terhadap
TP2M dan TPU.
22

3.6.

Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Meliputi:

Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan dan gizi
sehat pada berbagai tatanan

Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial

Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya disebabkan karena kuman,


tetapi juga kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar,
gosok gigi, menyuci makanan dan lain-lain. Oleh karena itu program
penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang
menangani perilakunya dan aspek medis yang melakukan penanggulangan
epidemiologi.
Mengingat apa yang telah dilakukan diatas penyuluhan kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas
kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas
penyuluhan untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas
puskesmas harus memiliki pengetahuan dan kerampilan di bidang medis, tehnis
serta di bidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi:
-

Makanan ibu hamil/menyusui

Keluarga Berencana

Gizi pada anak balita

Kebersihan lingkungan dan personal hygeine

Dalam pelaksanaannya Puskesmas Jaya Baru melakukan kegiatan program


penyuluhan kesehatan dilakukan baik di dalam gedung (Puskesmas) ataupun di
luar gedung (Posyandu, Sekolah, Meunasah) yang pelaksanaannya bisa
melibatkan perorangan atau kelompok.
3.7.

Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Kemandirian Hidup Sehat


Meliputi:

Mendorong

terbentuknya

pemimpin

masyarakat

berwawasan

kesehatan

Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat

23

Mendorong kepesrtaan masyarakat dalam salah satu bentuk program


Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan


dalam penelaah masalah, penentu rencana pelaksanaan kegiatan dengan upaya
hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya
kesehatan selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan,
pencegahan, peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan
wewenang yang dimilikinya. Sasaran program ini adalah individu yang
berpengaruh, baik tokoh formal ataupun informal, keluarga, kelompok masyarakat
dan organisasi masyarakat. Tujuan dari program Peran Serta Masyarakat (PSM)
ini antara lain adalah:
1.

Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintis


dan menggerakkan upaya kesehatan dimasyarakat.

2.

Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan


upaya kesehatan.

3.

Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam


menggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya
kesehatan.

4.

Merangsang dan memotifasi masyarakat untuk dapat menggali potensi


yang ada pada desa dan masyarakat setempat.

3.8.

Upaya Pengembangan Kegiatan Program Inovatif


Meliputi:

Upaya kesehatan usia lanjut


Upaya kesehatan mata
Upaya keesehatan telinga
Upaya kesehatan jiwa
Upaya kesehatan olah raga
Kecelakaan dan ruda paksa
Hipertensi ,penyakit jantung & pembuluh darah
Penyakit kencing manis
Neoplasma

BAB IV
KARAKTERISTIK PASIEN
24

4.1.

Distribusi Umum Penyakit Pasien di Puskesmas Jaya Baru


Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior bagian Family Medicine dijalankan

di Puskesmas Jaya Baru dari tanggal 10 Maret hingga 19 Maret 2015. Selama
periode tersebut, 244 orang pasien telah mengunjungi Poli Umum Puskesmas Jaya
Baru untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi jenis penyakit pasien
ditunjukkan dalam Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 di bawah ini.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14

Jenis Penyakit

Jumlah
54
28
27
16
9
9
9
8
7
7
7
7
56
244

ISPA
Common Cold
Hipertensi
TB Paru
Diabetes melitus
Osteoathritis
Dermatitis
Tonsilitis
Dispepsia
Obs. Febris
Morbili
Varisella
Dan lain-lain
Jumlah

Persentase
22.13
11.47
11.06
6.55
3.68
3.68
3.68
3.27
2.86
2.86
2.86
2.86
22.95
100

Tabel 4.1. Distribusi penyakit Pasien di Puskesmas Jaya Baru periode 10 19 Maret
2015.

Persentase Distribusi Penyakit


ISPA

Common Cold
23%

3%
Osteoathritis
Dermatitis
3%
3%
3%
3%
4%
Morbili
Varisella
4%

Hipertensi

TB Paru
22%

Diabetes melitus

Tonsilitis

Dispepsia

Obs. Febris
11%

dan lain-lain
4%
7%

11%

Gambar 4.1. Grafik distribusi persentase penyakit pasien di Puskesmas Jaya Baru

25

periode 10-19 Maret 2015.

4.2.

Distribusi Pasien Puskesmas Jaya Baru Berdasarkan Jaminan


Kesehatan

Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan di Puskesmas Jaya Baru


dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 di bawah ini.
No.
1
2
3

Jenis Jaminan
Jaminan Kesehatan Aceh
Askes
Jamkesmas
Jumlah

Jumlah Pasien
137
73
34
244

Persentase (%)
56.15
29.92
19.93
100

Tabel 4.2. Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Distribusi Penggunaan Jaminan Kesehatan


19.93; 19%

56.15; 53%
29.92; 28%

Jaminan Kesehatan Aceh

Askes

Jamkesmas

Gambar 4.2. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke


puskesmas Jaya Baru berdasarkan jaminan kesehatan sebagian besar adalah pasien
yang menggunakan jaminan kesehatan aceh (JKA) yaitu sebesar 56 %.
4.3.

Distribusi Pasien Puskesmas Jaya Baru Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas Jaya Baru


dapat dilihat pada Tabel 4.3. dan Gambar 4.3. di bawah ini.
No.
1
2
Jumlah

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

Jumlah Pasien
118
126
244

Persentase
51.64%
48.36%
100
26

Tabel 4.3. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki

perempuan; 51.64; 52%Laki-laki; 48.36; 48%

perempuan

Grafik 4.3. Grafik Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa pasien yang
berkunjung ke puskesmas Jaya Baru berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
adalah pasien yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 51.64%.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Puskesmas Jaya Baru telah melaksanakan 6 (enam) kegiatan pokok

puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan baik di dalam maupun di luar


gedung puskesmas yang melibatkan seluruh staf puskesmas dan keterpaduan
lintas program serta lintas sektoral. Pengembangan peran Puskesmas dalam
bentuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan sangat dituntut
27

adanya hubungan yang positif dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Puskesmas Jaya Baru telah melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan yang meliputi upaya pengobatan (kuratif), upaya
peningkatan kesehatan (promotif), upaya pencegahan (preventif) dan upaya
pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Tingkat kesadaran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jaya Baru
terhadap kesehatan sudah mulai menningkat kearah yang lebih baik, ini dapat
dilihat berdasarkan kunjungan masyarakat yang datang ke puskesmas mulai
terjadi peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari masyarakat yang sudah mulai
memahami dan mengerti arti pentingnya kesehatan baik untuk dirinya sendiri,
keluarga dan masyarakat sekitar pada umumnya.
5.2.

Saran
Perlu adanya pemantapan keterpaduan lintas program dan lintas sektoral

dalam dalam upaya mendukung semua kegiatan pokok puskesmas.


Penggerakan peran serta masyarakat perlu tingkatkan dalam mendukung

keberhasilan kegiatan pokok puskesmas.


Perlu peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat pendesaan
untuk peningkatan derajat kesehatan di desa melalui kerpaduan lintas

program dan lintas sektoral.


Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarananya dalam menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan program pokok puskesmas.
Banda Aceh, 19 Maret 2015
Dokter pembimbing I

dr. Cut Santia


Nip. 19711014 200312 2 003

Dokter pembimbing II

dr. Maulid Hidayati


Nip. 19770327 200604 2 003

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Jaya Baru

28

Maryani, SKM, M. Kes.


Nip. 19720317 199303 2 001

29

Anda mungkin juga menyukai