PEDOMAN TEKNIS
PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN (QUICK WINS) DAN PENGUATAN KECAMATAN
KANTONG KEMISKINAN DI WILAYAH PNPM MANDIRI PERKOTAAN
Penanggung Jawab :
Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
Pengarah :
1. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan, DJCK
2. Direktur Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas
Disusun oleh :
Tim PNPM Mandiri Perkotaan
Editor
Manual Implementation Specialist
Lay out/Design Grafis :
Tim Design Konsultan Manajemen Pusat
Cetakan Perdana : Desember 2013
Buku ini boleh digandakan atau di perbanyak (di foto copy) penggunaan karikatur diijinkan hanya untuk
kebutuhan program PNPM Mandiri Perkotaan.
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Percepatan Pengurangan
Kemiskinan dan Penguatan Kantong Kemiskinan di wilayah PNPM Mandiri Perkotaan Tahun
2014 dapat diselesaikan.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah mulai bulan Mei 2012 meluncurkan
program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia
(MP3KI). Program ini langsung menyasar masyarakat bawah yang mengalami kemiskinan
ekstrim di Indonesia. Sebagai program andalan, MP3KI ini juga bertujuan untuk mengimbangi
rencana besar pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dalam pelaksanaan saat ini sementara fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah
program, pertama, penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan
jaminan/perlindungan sosial. Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III
tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah
program prorakyat. Kedua, transformasi perlindungan dan bantuan sosial. Ketiga,
pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan
kawasan berbasis potensi lokal.
Mulai tahun 2013 MP3KI telah dilaksanakan lokasi percontohan di 17 kecamatan kantong
kemiskinan dan 3 (tiga) kecamatan diantaranya yaitu Kecamatan Medan Kota Belawan,
Kecamatan Kampung Melayu dan Kecamatan Haurgeulis merupakan kecamatan wilayah
sasaran PNPM Mandiri Perkotaan. Pada tahun 2014 pemerintah dibawah koordinasi
Bappenas akan melakukan perluasan lokasi Percepatan Penguarangan Kemiskinan di 14
(empat belas) kecamatan terpilih dan Penguatan Kantong Kemiskinan di wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan dengan memberikan dana tambahan (on top) BLM Reguler sebagai
stimulan. Dana stimulan BLM ini merupakan BLM kemitraan untuk mendukung percepatan
penanggulangan kemiskinan di wilayah PNPM Mandiri Perkotaan. Agar penyelengaraan
perluasan di lokasi percontohan ini dapat terlaksana dengan baik maka perlu disusun
Petunjuk Teknis untuk lokasi perluasan tersebut.
Pedoman Teknis ini akan menjadi acuan bagi pelaksana program di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa sasaran dan kami harapkan, Pedoman
Teknis ini dapat dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan, sehingga program ini dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan.
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
................................................................................................................
1.2 Tujuan
......................................................................................
1.3 Strategi...................................................................................................................
1.4 Komponen Kegiatan MP3K I PNPM Mandiri Perkotaan..
..................................................................................
1.5 Prinsip Prinsip Pelaksanaan
1
2
2
3
3
14
15
16
Pelaku/Pelaksana........................................................................ 17
4.2
4.3
5.2
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Lokasi Quick Wins MP3KI di Perkotaan......................................... 23
Lampiran 2. Daftar Lokasi Penguatan Kantong Kemiskinan di Perkotaan................... 24
Lampiran 3. Berita Acara Hasil Penatapan Prioritas Kegiatan...................................... 25
Lampiran 4. Dokumen Pencairan dana Quick Wins MP3KI.......................................... 27
iii
DAFTAR SINGKATAN
BAP2
BAPPD BLM
BKM
BLM
BOP
DIPA
DJA
KMP
KORKOT
KPPN
KSM
KUMKM
LKM
LPD
LPJ
MP3EI
MP3KI
O&P
P3M
PJM
PJOK
PKN
PMU P2KP
PPBLM
PPN
PU
RPD
SDM
SP2D
SP3
SPM
SPPB
SPPD-L
TNP2K
UPL
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Balakang
Dalam upaya mempercepat laju penurunan
kemiskinan di Indonesia, pemerintah mulai
bulan Mei 2012 meluncurkan kebijakan jangka
panjang penanggulangan kemiskinan yaitu
Masterplan
Percepatan
dan
Perluasan
Pengurangan Kemiskinan di Indonesia
(MP3KI). Program ini langsung menyasar
masyarakat
bawah
yang
mengalami
kemiskinan ekstrim di Indonesia. Sebagai
program andalan, MP3KI ini juga bertujuan
untuk
mengimbangi
rencana
besar
pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Sebagaimana diketahui, MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi,
mendorong percepatan pertumbuhan sektor riil, memperbaiki iklim investasi, mempercepat
dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan skema kerja sama pembiayaan
investasi dengan swasta, ketahanan energi, ketahanan pangan, reformasi birokrasi dan tata
kelola, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan inovasi teknologi.
Fokus kerja MP3KI adalah (1) pengembangan sistem jaminan sosial secara menyeluruh, (2)
penyediaan pelayanan dasar yang menyeluruh, dan (3) pengembangan penghidupan
secara berkelanjutan (sustainable livelihood) dan pada masa transisi tertuang dalam
sejumlah program yang berjalan saat ini, (1) penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster
I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial; Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan
masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan
Klaster IV adalah program prorakyat. (2) transformasi perlindungan dan bantuan sosial. (3)
pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan
kawasan berbasis potensi lokal.
Untuk melihat penerapan pendektan MP3KI, Pemerintah dibawah koordinasi Bappenas
telah melaksanakan quick wins MP3KI di lokasi percontohan. Lokasi quick wins adalah
wilayah/kawasan di Indonesia yang dipilih menjadi lokasi percontohan untuk menerapkan
berbagai pendekatan MP3KI dalam rangka percepatan dan perluasan pengurangan
kemiskinan. Lokasi quick wins merupakan simpul-simpul kemiskinan yang penanganannya
dapat berpengaruh besar pada penurunan kemiskinan.
Mulai tahun 2013 MP3KI telah dilaksanakan lokasi percontohan di 17 kecamatan kantong
kemiskinan dan 3 (tiga) kecamatan diantaranya yaitu Kecamatan Medan Kota Belawan,
Kecamatan Kampung Melayu dan Kecamatan Haurgeulis merupakan kecamatan wilayah
sasaran PNPM Mandiri Perkotaan. Pada tahun 2014 pemerintah dibawah koordinasi
Bappenas akan melakukan perluasan lokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan di 14
(empat belas) kecamatan terpilih dan Penguatan Kantong Kemiskinan di 27 (dua puluh
tujuh) kecamatan terpilih, dengan diberikan tambahan dana (on top) dari dana BLM PNPM
Mandiri Perkotaan yang telah dialokasikan. Dana ini merupakan stimulan sebagai
pengungkit untuk mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan di wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan.
Agar penyelenggaraan perluasan di lokasi percontohan ini dapat dilaksanakan sesuai
ketentuan maka perlu disusun sebuah buku Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan
Kemiskinan dan Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan Tahun 2014 yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan bagi
pelaku di semua tingkatan.
1.2. Tujuan
Tujuan program ini adalah meningkatkan akses infrastruktur permukiman warga miskin di
wilayah perkotaan.
1.3. Strategi
Untuk mencapai tujuan, strategi yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Melibatkan masyarakat, khususnya masyarakat miskin dalam proses perencanaan
partisipatif, pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dasar;
b. Melibatkan pemerintah kota/kabupaten dalam sinergi dan integrasi berbagai
program/kegiatan melalui jejaring kerja (network), linkage dan kemitraan untuk
mendorong aktifitas kegiatan usaha masyarakat miskin;
1.4. Komponen Kegiatan
Komponen program Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penguatan Kantong
Kemiskinan berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang digunakan untuk biaya
pelaksanaan pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan kapasitas dan BOP (Biaya
Operasional Proyek) BKM sebesar maksimal 5 % dari total pagu BLM Keluahan/Desa.
Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan pedoman teknis, maka
PNPM Mandiri Perkotaan akan menggunakan Tim Fasilitator existing sebagai salah
satu komponen pendampingan
1.5. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan
Kelembagaan masyarakat (BKM/LKM) yang didukung pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah harus mampu mengelola kegiatan ini dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
2
Otonomi, yakni keleluasaan bagi masyarakat dan pemerintah daerah secara bersama
dalam penentuan kegiatan-kegiatan pembangunan;
j.
BAB 2
KETENTUAN UMUM
2.1. Lokasi Sasaran
a.
b.
Jenis kegiatan program percepatan pengurangan kemiskinan (Quick Wins), berasal dari
usulan pemerintah provinsi yang telah diseleksi dan disetujui oleh Bappenas sedangkan
jenis kegiatan program penguatan kecamatan kantong kemiskinan berasal dari PJM
Pronangkis/Renta Pronangkis yang menjadi prioritas masyarakat
Program Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penguatan Kantong Kemiskinan
di Perkotaan tidak melaksanakan kegiatan pinjaman dana bergulir atau kegiatan
ekonomi lainnya seperti pemberian aset fisik atau hewan ternak untuk kegiatan
ekonomi, karena kegiatan pinjaman dana bergulir dan kegiatan ekonomi lainnya telah
dilaksanakan di PNPM Mandiri Perkotaan reguler dan PPMK.
4) Atas dasar jenis kegiatan yang telah diprioritaskan, TKPK Kab/Kota, dinas ke PU-an,
Camat dan BKM/LKM dalam satu Kecamatan sasaran melakukan perangkingan
Kelurahan/Desa berdasarkan tingkat kemiskinan dan pagu maksimal kecamatan;
5) Penetapan Kel/Desa sasaran dan Jenis kegiatan yang didanai oleh Program Percepatan
Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) oleh TKPK Kab/kota.
kantor
pemerintah
atau
kantor/sekretariat
e. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan yang merusak
lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang, dll);
f.
Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barangbarang yang mengandung tembakau;
6
j.
Kegiatan Destruktif
Pembangunan jalan menuju kawasan yang dilindungi (hutan lindung, cagar alam),
kecuali ada ijin tertulis dari pengelola lokasi tersebut;
Pembangunan sumber daya air pada sungai-sungai, yang masuk atau keluar dari
negara-negara lain;
m. Lain-lain.
Reklamasi tanah atau pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari
50 hektar (ha);
Konstruksi penampungan atau penyimpanan air dengan kapasitas lebih besar dari
10.000 m3
BAB 3
MEKANISME PELAKSANAAN
3.1.
Pelaku
Keluaran
Keterangan
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pelaksanaan Sosialisasi tingkat
Pusat
Pelaksana : Bappenas,
KemenPU, Kemendagri
Peserta : Senior fasilitator,
Fasilitator, Korkot, Faskab.
Metode : Diskusi Panel
Pelaksana : Pemerintah
Kab/Kota
Langkah Kegiatan
Kabupaten/Kota dengan agenda
sebagai berikut :
Sosialisasi program MP3KI
Review daftar kegiatan yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Pusat (Bappenas)
Seleksi jenis kegiatan melalui
proses penetapan daftar
prioritas kegiatan :
Menyepakati kriteria
sesuai ketentuan pada
sub bab 2.4 poin 3).
Menyepakati model
prioritasi (sitem
pembobotan atau
skoring)
Melaksanakan prioritas
kegiatan
Menetapkan daftar
definitif kegiatan yang
akan di danai oleh dana
stimulan BLM
Seleksi kelurahan melalui
penetapan rangking tingkat
kemiskinan kelurahan
mengacu pada data PPLS
2011
c. Pelaksanaan Sosialisasi tingkat
Kelurahan/Desa :
Mensosialisasikan tentang
MP3KI dan hasil penetapan
daftar prioritas kegiatan yang
akan didanai dari dana stimulan
Pelaku
Peserta : TKPK Kab/Kota,
Dinas ke PU-an Kab/Kota,
Camat, Perwakilan
BKM/LKM.
Metode : Diskusi Panel
dan rembug kota
Keterangan
Berita
Pelaksana : Pemerintah
Kelurahan/Desa
Peserta : BKM/LKM,
LPM/BPD, perwakilan
lembaga/institusi
masyarakat dan tokoh
masyarakat
Metode : Musyawarah
Rembug Warga
2.
Keluaran
TAHAP PERENCANAAN
Pelaksana : Forum
BKM/LKM Kecamatan atau
BKM/LKM
Peserta : calon
KSM/PANITIA dan Tim
Catatan :
Foto kegiatan 0%
Data-data lapangan yang Bila hasil survey
dibutuhkan
menunjukan bahwa
penerima manfaat
masyarat miskinnya
ternyata tidak sesuai
Langkah Kegiatan
Pelaku
Keluaran
Perencanaan Partisipatif
Metode : Penelusuran ke
lokasi
Peserta : calon
KSM/PANITIA.
Tersusunnya proposal
kegiatan.
Pelaksana : UP-UP
Pendamping : Tim
Fasilitator dan PG
Metode : Belajar secara
Partisipatif
Keterangan
Catatan : tidak
dibenarkan proposal
KSM dibuatkan oleh UPUP atau Fasilitator
3. TAHAP PELAKSANAAN
a. Fasilitasi
pencairan
stimulan BLM
Dokumen pencairan
dana stimulan BLM
SPM
SP2D
Format dokumen
pencairan dana stimulan
BLM tersaji pada
lampiran 3
Catatan :
Untuk kegiatan
infrastruktur laporan
pertanggungjawaban
KSM dapat diterima
setelah dipastikan telah
terbentuk Tim O&M
Laporan dan
Advisory
rekomendasi hasil-hasil
Metode : Supervisi/uji petik,
monitoring dan evaluasi.
rapat evaluasi berkala,
Workshop
Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
10
Langkah Kegiatan
Pelaku
Dinas terkait
Pendamping : Askorkot
atau Korkot.
Metode : Supervisi/uji petik,
rapat evaluasi berkala
Keluaran
Keterangan
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
monitoring dan evaluasi.
Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
monitoring dan evaluasi.
Secara umum pelaksanaan kegiatan di lokasi program penguatan ini bukan merupakan
siklus kegiatan yang terpisah dari siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan tetapi
kegiatan yang terintegrasi dengan siklus reguler namun ada penajaman tentang 5 aset
penghidupan.
Siklus masyarakat ini diawali dengan serangkaian kegiatan review PJM/Renta Pronangkis,
Penetapan PJM/Renta Pronangkis dan Pelaksanaan Kegiatan KSM . Gambaran umum
mengenai tahapan pelaksanaan kegiatan tersaji pada Gambar 3.1 di bawah ini.
Gambar 3.1. Siklus Masyarakat
Rincian kegiatan setiap tahapan siklus dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini :
11
Pelaku
Keluaran
Keterangan
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pelaksanaan Sosialisasi dan
workshop tingkat
Kabupaten/Kota dengan agenda
sebagai berikut :
Sosialisasi program MP3KI
Penetapan rangking tingkat
kemiskinan kelurahan
mengacu pada data PPLS
2011
Pelaksana : Pemerintah
Kab/Kota
Peserta : Bappeda,
TKPKD, Dinas PU, Satker
PBL Propinsi, Dinas
Sosial, Dinas Pendidikan,
Dinas Kesehatan, Camat,
PJOK, Forum BKM,
Perwakilan BKM/LKM,
LSM dan Perguruan
Tinggi.
Penetapan
Pelaksana : Pemerintah
Kelurahan/Desa
Peserta : BKM/LKM,
LPM/BPD, perwakilan
lembaga/institusi
masyarakat dan tokoh
masyarakat
Metode : Musyawarah
Rembug Warga
2.
TAHAP PERENCANAAN
Pelaksana: BKM/LKM
Peserta : Tim Inti
Perencanaan Partisipatif
(anggota BKM/LKM,
Relawan, Perwakilan
Lembaga Pemerintah
Desa/Kel, Kelompok peduli
kemiskinan)
Pendamping : Tim
Fasilitator.
Dokumen PJM
Pronangkis kelurahan/
desa.
Kesepakatankesepakatan prioritas
program atau Renta
Pronangkis.
Daftar rencana
pembiayaan kegiatan.
Metode : Diskusi
Kelompok, Pleno,
Rembug/Musyawarah
Warga
b. Pemasaran program
Kegiatan pemasaran
12
Langkah Kegiatan
Pelaku
Keluaran
Keterangan
diakomodasi ke dalam
program pemerintah
melalui mekanisme
musrenbang
kelurahann/desa,
kecamatan, forum SKPD
dan kota/kabupaten.
3. TAHAP PELAKSANAAN
a. Fasilitasi
pencairan
stimulan BLM
Dokumen pencairan
dana stimulan BLM
SPM
SP2D
Format dokumen
pencairan dana stimulan
BLM tersaji pada
lampiran-4
Catatan :
Untuk kegiatan
infrastruktur laporan
pertanggungjawaban
KSM dapat diterima
setelah dipastikan telah
terbentuk Tim O&M
Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
13
Langkah Kegiatan
Pelaku
Keluaran
atau Korkot.
Keterangan
Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
monitoring dan evaluasi.
3.2.
KPPN
4. SPM
Bank
Pelaksana
Satker PBL
Propinsi
PROPINSI
3. Verifikasi Dokumen
Pencairan oleh Korkot
KECAMATAN
Korkot
PJOK
(verifikasi)
6. Transfer Dana
2. Pemberkasan Proposal/
Dokumen Pencairan
Faskel
KEL/DESA
BKM/
LKM
1. Buka Rek.
Dana
stimulan BLM
Keterangan :
Proses Pencairan
Fasilitasi
Koordinasi
14
Penjelasan :
Masyarakat melalui BKM/LKM dapat mengusulkan pengajuan pencairan dana BLM dengan
persyaratan sebagai berikut :
a. Dana stimulan BLM disalurkan ke masyarakat melalui rekening BKM/LKM.
b. Koordinator BKM/LKM bersama bendahara menyampaikan foto kopi buku rekening
kepada PJOK Kecamatan;
c. Masing-masing pejabat Satker yaitu Kuasa Pengguna Anggaran, Pembuat Komitmen,
Penguji Pembebanan dan Penandatangan SPM, Bendahara, menyampaikan nama
dan spesimen tanda tangan serta menyampaikan cap dinas instansi penerbit SPM
kepada KPPN setempat;
d. SPPB ditandatangani oleh PJOK dengan BKM/LKM;
e. Pencairan dana stimulan BLM dilakukan setelah KPPN setempat menerima Surat
Perintah Membayar (SPM) dari Satker PBL Propinsi
f. PA/Kuasa PA menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) rangkap 3 (tiga) yang
dilaksanakan oleh Pejabat Penandatangan SPM dengan lembar kesatu dan kedua
disampaikan kepada KPPN Pembayar, dan lembar ketiga sebagai pertinggal pada
kantor satuan kerja yang bersangkutan;
g. KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2D yang ditujukan kepada
kantor cabang Bank Indonesia/bank pemerintah yang telah ditunjuk. Penerbitan SP2D
paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya SPM secara lengkap.
Apabila berkas SPM tidak memenuhi persyaratan, pengembalian SPM dilakukan
paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya SPM.
3.3.
Syarat Pencairan
Tahap 1: 40 %,
Alokasi peruntukan:
1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap I
2. Pelaksanaan kegiatan tahap I
15
Tahap Pencairan
Syarat Pencairan
Tahap 3 : 30 %
Alokasi peruntukan :
1. Surat
pernyataan
kemajuan
pelaksanaan
1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap III
kegiatan minimal sudah mencapai 60 %
2. Pelaksanaan kegiatan tahap III (lanjutan) 2. Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,
BAPPD, Kwitansi, dll)
3.4.
16
BAB 4
MONITORING PELAKSANAAN
KEGIATAN
Kegiatan monitoring ini diselenggarakan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
hasil-hasil kegiatan memenuhi standar kualitas yang diharapkan serta mengantisipasi dan
meminimalisasi terjadinya penyimpangan/penyalahgunaan pemanfaatan dana.
4.1.
Pelaku/Pelaksana
Pelaksana kegiatan monitoring terdiri pelaku dari tingkat pusat, tingkat propinsi, tingkat
kab/kota, tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan/desa dengan pelaku-pelaku yang
terlibat sebagai berikut :
a. Tingkat Pusat terdiri dari Tim Pengarah Pusat , PMU PNPM/P2KP, Satker P2KP
dibantu oleh Konsultan Manajemen Pusat dan Advisory;
b. Tingkat Propinsi terdiri dari Satker PBL Propinsi, Dinas PU Propinsi dibantu oleh
konsultan (KMW);
c. Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari Satker PIP dan PPK P2KP dibantu oleh Tim
Korkot;
d. Tingkat Kecamatan terdiri dari Unsur Kecamatan dibantu oleh Tim Fasilitator;
e. Tingkat Kelurahan/Desa terdiri dari BKM/LKM/UPL, Perangkat kelurahan/desa,
Relawan dibantu oleh fasilitator.
4.2.
4.3.
17
BAB 5
ORGANISASI DAN TATA PERAN
5.1. Organisasi Pelaksana
Organisasi penyelenggaraan yang diuraikan adalah khusus organisasi penyelenggaraan
PNPM Mandiri Perkotaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan percepatan
pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan.
Dalam penyelenggaraannya, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal
Cipta Karya menugaskan Program Management Unit (PMU) PNPM Mandiri Perkotaan
/P2KP.
PMU melalui Satker P2KP menugaskan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) dan Konsultan
Manajemen Wilayah (KMW) untuk melaksanakan manajemen proyek secara menyeluruh. Di
tiap kota/kabupaten difasilitasi Tim Koordinator Kota (Korkot)/Asisten Korkot Mandiri (Askot
Mandiri).
Secara rinci hubungan kerja antar unsur pelaksana proyek dari tingkat Pusat sampai dengan
tingkat masyarakat dapat dilihat pada gambar 5.1 di bawah ini.
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Pengelolaan QW MP3KI di Perkotaan
18
dalam penyelenggaraan
19
b. Tingkat Propinsi
Pelaksana di tingkat propinsi ditunjuk Satker PBL Propinsi dengan tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut :
1) Melaksanakan kegiatan teknis dan administratif untuk pelaksanaan kegiatan
percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di
Perkotaan;
2) Melakukan pembayaran gaji dan BOP;
3) Melaksanakan Sosialisasi dan Koordinasi tingkat Propinsi;
4) Menyalurkan dan mengadministrasikan dana stimulan BLM di Perkotaan, terutama
laporan SP2D dan e-monitoring pencairan dana stimulan BLM;
5) Melakukan pengendalian pemanfaatan dana stimulan BLM di Perkotaan;
6) Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan ;
7) Mengelola tata pelaporan pelaksanaan kegiatan ;
8) Mempertanggungjawabkan seluruh pengeluaran dana sesuai ketentuan yang
berlaku;
9) Menindak lanjuti berbagai pengaduan terkait kegiatan percepatan pengurangan
kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan sampai proses
hukum/ke tangan penegak hukum dengan tetap mengutamakan penyelesaian
secara kekeluargaan.
c. Tingkat Kecamatan
Pemerintah kecamatan, dalam hal ini adalah perangkat daerah kecamatan sebagai
pelaksana teknis kewilayahan yang dipimpin oleh camat, dengan tugasnya adalah:
1) Memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan rembug tingkat kecamatan;
2) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya;
3) Membina dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya;
20
21
Relawan Masyarakat
Relawan masyarakat adalah pelopor-pelopor pengerak dari masyarakat yang
mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli dan memiliki komitmen kuat pada kemajuan
masyarakat di wilayahnya.
Peran utama para relawan adalah :
(a) Pengerak masyarakat dalam menjalani seluruh proses kegiatan kegiatan
percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di
Perkotaan;
(b) Mengawal proses partisipasi, transparansi, akuntabilitas, demokrasi dsb;
(c) Mitra kerja BKM/LKM dalam kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan
penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan.
22
LAMPIRAN 1
Surat Menteri PPN No 0309 /M.PPN/11/2013
Daftar Lokasi dan Alokasi Dana Percepatan Penurunan Kemiskinan (Quick Wins) TA 2014
Perkotaan
No
PROPINSI
1 SUMATERA UTARA
2 SUMATERA BARAT
3 SUMATERA SELATAN
4 BENGKULU
5 BENGKULU
6 KEPULAUAN RIAU
7 KEPULAUAN RIAU
8 KEPULAUAN RIAU
9 DKI JAKARTA
10 DKI JAKARTA
11 DKI JAKARTA
12 DKI JAKARTA
13 JAWA BARAT
14 MALUKU UTARA
KD_KAB
KABUPATEN/KOTA
KD_KEC
KECAMATAN
JML KEL
ALOKASI
(Juta Rupiah)
6
13
6
6
7
4
6
5
4
5
6
7
10
6
91
2.143,0
2.143,0
2.143,0
2.949,0
1.336,0
2.227,0
2.456,0
1.745,0
2.306,0
3.233,0
903,0
2.129,0
2.143,0
2.143,0
29.999,0
23
LAMPIRAN 2
Surat Menteri PPN No 0309 /M.PPN/11/2013
Daftar Lokasi dan Alokasi Dana Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan
(Dana Tambahan BLM PNPM) TA 2014
No
PROPINSI
1 SUMATERA UTARA
2 SUMATERA UTARA
3 SUMATERA UTARA
4 SUMATERA SELATAN
5 SUMATERA SELATAN
6 SUMATERA SELATAN
7 SUMATERA SELATAN
8 SUMATERA SELATAN
9 SUMATERA SELATAN
10 BENGKULU
11 LAMPUNG
12 LAMPUNG
13 LAMPUNG
14 JAWA BARAT
15 JAWA BARAT
16 JAWA BARAT
17 JAWA BARAT
18 JAWA BARAT
19 JAWA BARAT
20 JAWA BARAT
21 JAWA BARAT
22 JAWA BARAT
23 JAWA BARAT
24 JAWA TENGAH
25 JAWA TENGAH
26 JAWA TENGAH
27 NTB
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
JML KEL
KOTA MEDAN
KOTA MEDAN
KOTA MEDAN
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA BENGKULU
LAMPUNG UTARA
KOTA BANDAR LAMPUNG
KOTA BANDAR LAMPUNG
CIREBON
CIREBON
CIREBON
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
BANYUMAS
BREBES
BREBES
LOMBOK TIMUR
MEDAN DELI
MEDAN LABUHAN
MEDAN MARELAN
ILIR BARAT II
GANDUS
SEBERANG ULU I
SEBERANG ULU II
PLAJU
KALIDONI
SELEBAR
KOTABUMI
TELUK BETUNG BARAT
TELUK BETUNG SELATAN
LOSARI
ASTANAJAPURA
DEPOK
KAWALU
TAMANSARI
CIBEUREUM
PURBARATU
MANGKUBUMI
INDIHIANG
BUNGURSARI
BATURADEN
BUMIAYU
BREBES
SIKUR
6
6
5
7
5
10
8
6
5
6
13
8
11
10
11
12
10
8
9
6
8
6
7
12
15
23
12
245
ALOKASI
(Juta
Rupiah)
424
315
372
435
287
719
276
321
184
370
307
328
475
215
367
269
473
741
255
307
463
279
335
522
256
332
370
9.997
24
Lampiran 3
Berkaitan dengan Pelaksanaan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan di Perkotaan Tahun 2014, di
Kabupaten/Kota.., Provinsi , maka pada hari ini :
Hari dan Tanggal
:
Jam
: pukul s.d. pukul ..
Tempat
:
Telah
diselenggarakan
Workshop
Tingkat
Kabupaten/Kota
yang
dihadiri
....................................................... sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir.
oleh
Materi yang dibahas dalam workshop ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Musyawarah dan
Narasumber adalah :
A. Agenda
Menyepakati kriteria sesuai ketentuan pada sub bab 2.3 poin 4).
Menyepakati model prioritasi
Melaksanakan prioritas kegiatan
Menetapkan daftar prioritas kegiatan yang akan di danai oleh dana stimulan BLM;
B. Materi
Penjelasan tentang prioritas kegiatan
Penjelasan Kriteria
C. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah : Jabatan .........................................
Notulis / Sekretaris
: Jabatan Sekretaris
Narasumber
1. Jabatan .............................
2. .. Jabatan
Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi di atas selanjutnya seluruh Peserta
Memutuskan dan Menyampaikan beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Workshop
yaitu :
No
Nama/Jenis Kegiatan
Lokasi/Kelurahan
Volume
Nilai Kegiatan
(Rp)
Output
1
2
3
4
dst
25
Pimpinan Workshop
Notulis/Sekretaris
(................................................)
(................................................)
Mengetahui :
Bappeda Kab/Kota
Korkot/Askot Mandiri
(................................................)
(................................................)
Menyetujui :
Wakil Peserta Workshop
Nama
Alamat
Tanda Tangan
1................................................
1................................................
1................................................
2................................................
2................................................
2................................................
3................................................
3................................................
3................................................
4................................................
4................................................
4................................................
dst.............................................
...
dst.............................................
...
dst.............................................
...
26
LAMPIRAN 4
LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN PENCAIRAN DANA STIMULAN BLM DI PERKOTAAN
Nama BKM/LKM
:........................................
Kelurahan
:........................................
Kecamatan
:........................................
Kabupaten/Kota
:........................................
Propinsi
:........................................
Jenis Dokumen
Tahap
1
2
3
4
5
6
7
SPP BLM
SPPB
Kuitansi
BAPPD
BA-PP
SP-KPK
Fotocopy Rekening BKM/LKM
1,2,3
1
1,2,3
1,2
2,3
2,3
1,2,3
Kelengkapan
Ada
Tidak
Kebenaran
Pengisian Data
Benar
Salah
B. Rekomendasi Verifikator
No.
Level
1.
Tim Faskel
2.
Korkot
3.
PJOK
4.
Satker PBL
Propinsi
Nama, Tanda
Tangan & Cap
Lembaga/Instansi
Tanggal
Keterangan/Catatan
27
:
: (tulis Nama Pemegang Rek. sesuai buku tab./giro)
:
: Rp.
:
Demikian Permohonan Pembayaran Dana BLM ini kami ajukan agar dapat diproses sebagaimana
mestinya.
PJOK Kecamatan................................
_______________________________
(isi nama jelas, tanda tangan dan cap)
Catatan:
Kelengkapan dan kebenaran dokumen terlampir
* Coret yang tidak perlu
28
: _______________________
Kecamatan
: _______________________
Kabupaten/Kota
: _______________________
Propinsi
: _______________________
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan, Nomor: .............................., tanggal ..............................
A.
1.
Nama
: ..
Jabatan
: Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM-MP
Kecamatan......Kabupaten/Kota...............Propinsi................
....
Berdasarkan keputusan Bupati/Walikota ........Nomor.......
Bertindak atas nama Pemerintah Indonesia, selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2.
Nama
: .(nama lengkap sesuai KTP)
Jabatan
: Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat / Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (BKM/LKM) .................................................................................
Kelurahan/Desa ............... Kecamatan.......................
Kabupaten/Kota, Propinsi.........................., berdasarkan musyawarah masyarakat kelurahan
dan disahkan/dicatatkan di Notaris ............. No. , tanggal
.......
Alamat
: (diisi alamat Nama Koordinator sesuai KTP)
........ Selanjutnya disebut Pihak Kedua
B.
29
C.
5.
Rp...................................
Rp...................................
Rp...................................
______________________+
Rp...................................
Dana BLM ini disalurkan melalui rekening Bank pihak kedua, sebagai berikut :
Rekening atas nama :
Nama bank
Alamat bank
Nomor Rekening
,2014
Pihak Pertama
PJOK Kecamatan.................
(___________________________)
Pihak Kedua,
Koordinator BKM/LKM
(__________________________)
*SPPB, salah satunya dilengkapi dengan materai Rp 6,000, lampiran SPPB dan berikut lampirannya dibuat
5 (lima) rangkap untuk dokumen penagihan ke Satker.
30
A. Definisi
Kecuali apabila di dalam konteks kalimatnya mengharuskan diartikan lain, istilah yang digunakan
dalam Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan ini diartikan sebagai berikut:
1. Hukum yang berlaku berarti hukum dan segala perangkatnya yang ditetapkan dan dinyatakan
berlaku di Pemerintah Indonesia;
2. SPPB berarti Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan dana BLM yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak, dimana persyaratan umum terlampir, bersama-sama dengan seluruh
dokumen yang ditandatangani;
3. Persyaratan Umum berarti persyaratan umum pada SPPB ini;
4. Pemerintah berarti Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Satker P2KP
5. Pihak
Pertama
berarti
Penanggung
jawab
Operasional
Kegiatan
(PJOK)
Kecamatan..................................yang bertindak atas nama Pemerintah Indonesia;
6. Pihak Kedua berarti Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat
(BKM/LKM)................................................, yang bertindak atas nama
Masyarakat
Kelurahan/Desa.........................,
Kecamatan
.........................
Kabupaten/Kota
..........................................................,
Propinsi......................................................
B. Tanggungjawab
1. Tanggungjawab BKM/LKM:
a) Menjamin bahwa dana BLM yang diterima akan segera dibayarkan kepada KSM/PANITIA
sesuai SPPB pada butir ke-2 dan 3, point B ;
b) Menjamin bahwa usulan-usulan Calon Penerima Hibah telah layak sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis Operasional QW MP3KI di Perkotaan maupun
criteria tambahan yang ditetapkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Satker P2KP.
c) Menjamin bahwa proposal kegiatan KSM/PANITIA telah dinyatakan layak oleh UPL dan hasil
penilaian kelayakan tersebut telah direkomendasi serta ditandatangani oleh KMW atau
Korkot;
d) Menjamin bahwa dana BLM yang akan disalurkan ke masyarakat oleh KSM/PANITIA adalah
sesuai dengan usulan yang telah diajukannya. Dalam hal terdapat perubahan dari rencana
usulan semula, harus dibuat Berita Acara pertemuan KSM/PANITIA bersangkutan yang
selanjutnya dibahas dan disahkan oleh Rapat Anggota BKM/LKM serta diverifikasi oleh
KMW atau Korkot;
e) Menjamin bahwa kegiatan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan
kantong kemiskinan di Perkotaan yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
transparansi dan akuntabilitas.
f)
g) BKM/LKM terbuka terhadap pemeriksa keuangan yang ditunjuk oleh Inspektorat Jenderal
atau instansi pemeriksa lainnya.
31
2.
i)
BKM/LKM wajib menyimpan catatan dan bukti-bukti pengeluaran terkait dengan QW MP3KI
di Perkotaan selama jangka waktu 5 tahun.
j)
(a) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan usulan, prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
(b) Menjamin bahwa dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan , sejak tahap penyusunan usulan
kegiatan hingga pelaksanaan kegiatan, senantiasa didasarkan pada prinsip dan nilai serta
ketentuan dalam Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penguatan
Kantong Kemiskinan di Perkotaan.
(c) Menjamin membayarkan upah kerja/membelikan peralatan, dalam jumlah dan waktu sesuai
yang tercantum pada proposal kegiatan.
(d) Menyerahkan laporan kegiatan kepada UPL-BKM/LKM baik laporan akhir kegiatan maupun
laporan pertanggungjawaban administrasi keuangan.
(e) Menjamin keterbukaan terhadap pemeriksaan keuangan yang dilakukan Inspektorat
Jenderal atau instansi pemeriksa lainnya. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
penyimpangan penggunaan dana, maka KSM/PANITIA harus menindaklanjuti rekomendasi
laporan hasil audit hingga tuntas. KSM/PANITIA wajib menyimpan catatan dan bukti-bukti
pengeluaran berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan selama jangka waktu 5 tahun.
Namun demikian, KSM/PANITIA diperkenankan untuk tidak melaksanakan kegiatan setelah
dana diterima, jika:
1) Terjadi force majeure, yaitu suatu kejadian yang mengganggu atau merusak pekerjaan di
luar kemampuan pengendalian KSM/PANITIA. Dalam keadaan demikian, KSM/PANITIA
wajib melaporkan kepada BKM/LKM untuk dibahas dan ditetapkan dalam Rapat Anggota
BKM/LKM. Selanjutnya BKM/LKM melaporkan kepada KMW atau Korkot dalam batas waktu
7 (tujuh) hari setelah Rapat Anggota BKM/LKM dimaksud dan keputusan harus diambil
KMW dalam batas waktu 14 (empat belas) hari;
2) Terdapat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebaiknya kegiatan itu dibatalkan. Dalam
keadaan demikian, maka keputusan dimaksud harus dilaporkan kepada KMW atau Korkot
dalam batas waktu 7 (tujuh) hari dan keputusan diambil dalam batas waktu 14 (empat belas)
hari;
Untuk berbagai kejadian di atas, pencairan dana selanjutnya akan ditinjau kembali.
Peninjauan kembali pencairan dana dapat juga terjadi jika KSM/PANITIA melalaikan
kewajiban dan/atau kegiatannya. Dalam keadaan demikian, maka KMW atau Korkot harus
mempelajari dan menentukan langkah-langkah selanjutnya; uang yang telah diterima
mungkin harus dikembalikan segera oleh KSM/PANITIA, jika BKM/LKM memutuskan
demikian.
32
3.
C. Sanksi
1. Sanksi Terhadap Penyimpangan Ketentuan Teknis:
a) Definisi Penyimpangan Ketentuan Teknis
Penyimpangan ketentuan teknis adalah tindakan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak
kedua yang tidak sesuai atau bertentangan dengan Pedoman Teknis, ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Satker P2KP, serta ketentuanketentuan yang diatur di SPPB ini beserta lampirannya.
b) Sanksi
(1) Apabila berdasarkan penilaian KMW dan PJOK Kecamatan, pihak kedua dinilai
melakukan penyimpangan ketentuan teknis, maka pihak pertama berhak menghentikan
bantuan dana BLM untuk sementara waktu sampai batas yang ditetapkan oleh pihak
pertama.
(2) Selama penghentian bantuan dana BLM sementara waktu tersebut, pihak kedua diberi
kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya hingga telah dapat memenuhi ketentuan
teknis, sebagaimana ditetapkan pada Pedoman Teknis, SPPB beserta lampirannya dan
ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.
(3) Selama penghentian bantuan sementara waktu tersebut, pihak pertama berhak menunjuk
pihak tertentu untuk melakukan pemeriksaan, maupun langkah-langkah lainnya yang
dianggap perlu agar ketentuan teknis dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak kedua.
(4) Termasuk kategori sanksi penghentian yang bersifat sementara ini adalah penundaan
atau penghentian sementara pelaksanaan kegiatan, penundaan atau penghentian
sementara pembayaran dana BLM dan tindakan lain yang ditetapkan oleh Pemerintah
Indonesia.
33
34
35
Pihak Pertama
Pihak Kedua,
PJOK Kecamatan....................
Koordinator BKM/LKM
(________________________)
(____________________)
Perwakilan KSM/PANITIA
1.
2.
3.
4.
____________________
____________________
____________________
____________________
Mengetahui :
KMW
(..............................................)
TL/Korkot
36
: _______________________
Kecamatan
: _______________________
Kota/kabupaten
: _______________________
: ..
Jabatan
: Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM-MP
Kecamatan......Kabupaten/Kota...............Propinsi................
....
Berdasarkan keputusan Bupati/Walikota ........Nomor.......
Bertindak atas nama Pemerintah Indonesia, selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. Nama
: .
Jabatan
: Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (BKM/LKM) .. di Kelurahan/desa tersebut di atas,
Berdasarkan
musyawarah
warga
dan
disahkan/dicatatkan
di
Notaris
.. No. .., tanggal . Selanjutnya disebut Pihak
Kedua
Dengan ini secara bersama-sama telah melakukan penelitian dan menyatakan bahwa:
(1) KSM/PANITIA di Desa/Kelurahan dimaksud telah siap melaksanakan kegiatan yang diusulkan
dan disetujui oleh BKM/LKM.
(2) BKM/LKM berhak menerima pencairan dana tahap ... dan telah memenuhi persyaratan*)
berikut:
Ya
1.
2.
Tidak
*) Persyaratan dinilai terpenuhi jika BKM/LKM menjawab Ya untuk setiap syarat di atas !
37
No.
Uraian
Jumlah
1.
Rp ..
2.
Rp ..
3.
Rp ..
4.
Rp ..
5.
Rp ..
6.
Rp ..
Dengan disepakatinya pencairan dana tahap ini, maka BKM/LKM bertanggungjawab untuk
menyalurkannya kepada KSM/PANITIA di Desa/Kelurahan dimaksud sesuai dengan persyaratan,
jadwal dan sasaran yang telah disepakati.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pihak Pertama
Pihak Kedua,
PJOK Kecamatan............................
(___________________________)
BKM/LKM .................................
(__________________________)
Koordinator
Pernyataan KMW/Korkot
Kami telah meneliti Surat Pernyataan di atas dan bertanggung
jawab atas kebenaran isinya, serta menyanggupi untuk turut
mengawasi pelaksanaannya
(_________________________)
Nama Jelas, Tanda tangan dan cap
38
Nomor Bukti
MAK
: kosongkan
: kosongkan
Jumlah Uang
: Rp. .......................................
Terbilang
: .................................................................................................
.................................................................................................
Untuk Pembayaran
............................,...................200....
BKM/LKM .
Setuju dibayar :
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran/Pembuat Komitmen
Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang
Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja
Propinsi.
---------------------------------------
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran
Satker PBL Propinsi .
---------------------------------------
(..............................................)
39
: ..
Kecamatan
: ..
Kabupaten/Kota
:......................................
Propinsi
:......................................
Nama KSM/PANITIA
Jenis Kegiatan
Nilai BLM
Kegiatan (Rp.)
Kemajuan
Fisik (%)
1
2
3
,............ 2013.
Yang Membuat Pernyataan
1 .......................................... (Koordinator BKM/LKM)
2. ............(UPL)
(...........)
(_________________________)
Nama jelas dan tanda tangan Ketua Tim
Teknis serta Cap Instansi
40