Anda di halaman 1dari 45

JUDUL BUKU ;

PEDOMAN TEKNIS
PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN (QUICK WINS) DAN PENGUATAN KECAMATAN
KANTONG KEMISKINAN DI WILAYAH PNPM MANDIRI PERKOTAAN
Penanggung Jawab :
Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
Pengarah :
1. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan, DJCK
2. Direktur Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas
Disusun oleh :
Tim PNPM Mandiri Perkotaan

Editor
Manual Implementation Specialist
Lay out/Design Grafis :
Tim Design Konsultan Manajemen Pusat
Cetakan Perdana : Desember 2013

Buku ini boleh digandakan atau di perbanyak (di foto copy) penggunaan karikatur diijinkan hanya untuk
kebutuhan program PNPM Mandiri Perkotaan.

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri Perkotaan
Tahun 2014

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Percepatan Pengurangan
Kemiskinan dan Penguatan Kantong Kemiskinan di wilayah PNPM Mandiri Perkotaan Tahun
2014 dapat diselesaikan.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah mulai bulan Mei 2012 meluncurkan
program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia
(MP3KI). Program ini langsung menyasar masyarakat bawah yang mengalami kemiskinan
ekstrim di Indonesia. Sebagai program andalan, MP3KI ini juga bertujuan untuk mengimbangi
rencana besar pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dalam pelaksanaan saat ini sementara fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah
program, pertama, penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan
jaminan/perlindungan sosial. Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III
tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah
program prorakyat. Kedua, transformasi perlindungan dan bantuan sosial. Ketiga,
pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan
kawasan berbasis potensi lokal.
Mulai tahun 2013 MP3KI telah dilaksanakan lokasi percontohan di 17 kecamatan kantong
kemiskinan dan 3 (tiga) kecamatan diantaranya yaitu Kecamatan Medan Kota Belawan,
Kecamatan Kampung Melayu dan Kecamatan Haurgeulis merupakan kecamatan wilayah
sasaran PNPM Mandiri Perkotaan. Pada tahun 2014 pemerintah dibawah koordinasi
Bappenas akan melakukan perluasan lokasi Percepatan Penguarangan Kemiskinan di 14
(empat belas) kecamatan terpilih dan Penguatan Kantong Kemiskinan di wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan dengan memberikan dana tambahan (on top) BLM Reguler sebagai
stimulan. Dana stimulan BLM ini merupakan BLM kemitraan untuk mendukung percepatan
penanggulangan kemiskinan di wilayah PNPM Mandiri Perkotaan. Agar penyelengaraan
perluasan di lokasi percontohan ini dapat terlaksana dengan baik maka perlu disusun
Petunjuk Teknis untuk lokasi perluasan tersebut.
Pedoman Teknis ini akan menjadi acuan bagi pelaksana program di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa sasaran dan kami harapkan, Pedoman
Teknis ini dapat dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan, sehingga program ini dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan.

Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan

Ir. Guratno Hartono, MBC


i

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri Perkotaan
Tahun 2014

DAFTAR

ISI

Halaman
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

DAFTAR SINGKATAN

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
................................................................................................................
1.2 Tujuan
......................................................................................
1.3 Strategi...................................................................................................................
1.4 Komponen Kegiatan MP3K I PNPM Mandiri Perkotaan..
..................................................................................
1.5 Prinsip Prinsip Pelaksanaan

1
2
2
3
3

BAB 2. KETENTUAN UMUM


2.1 Lokasi Sasaran.......................................................................................

2.2 Karakteristik Kegiatan.............................................................................

2.3 Jenis Kegiatan......................................................................................... 4


2.4 Seleksi Lokasi dan Kegiatan.......... 5
2.5 Jenis Kegiatan yang tidak boleh di lakukan (Negatif List).

BAB 3. MEKANISME PELAKSANAAN


...
3.1 Siklus Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat.

3.2 Mekanisme Pencairan Dana...

14

3.3 Persyaratan Pencairan Dana BLM.

15

3.4 Mekanisme Penyaluran, Pemanfaatan dan Pelaporan Dana stimulan BLM


PNPM Mandiri Perkotaan......................

16

BAB 4. MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN


4.1

Pelaku/Pelaksana........................................................................ 17

4.2

Jadwal dan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring .................................................... 17

4.3

Pelaporan Kegiatan Monitoring............................................................................ 17

BAB 5. ORGANISASI DAN TATA PERAN


5.1

Organisasi Pelaksana ............................................................................ 18


ii

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri Perkotaan
Tahun 2014

5.2

Tata Peran Pelaku...............................................................................................

19

LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Lokasi Quick Wins MP3KI di Perkotaan......................................... 23
Lampiran 2. Daftar Lokasi Penguatan Kantong Kemiskinan di Perkotaan................... 24
Lampiran 3. Berita Acara Hasil Penatapan Prioritas Kegiatan...................................... 25
Lampiran 4. Dokumen Pencairan dana Quick Wins MP3KI.......................................... 27

iii

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri Perkotaan
Tahun 2014

DAFTAR SINGKATAN

BAP2
BAPPD BLM
BKM
BLM
BOP
DIPA
DJA
KMP
KORKOT
KPPN
KSM
KUMKM
LKM
LPD
LPJ
MP3EI
MP3KI
O&P
P3M
PJM
PJOK
PKN
PMU P2KP
PPBLM
PPN
PU
RPD
SDM
SP2D
SP3
SPM
SPPB
SPPD-L
TNP2K
UPL

: Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan


: Berita Acara Penarikan/Penggunaan Dana BLM
: Badan Keswadayaan Masyarakat
: Bantuan Langsung Masyarakat
: Biaya Operasional Proyek
: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
: Direktorat Jenderal Anggaran
: Konsultan Manajemen Pusat
: Koordinator Kota
: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
: Kelompok Swadaya Masyarakat
: Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
: Lembaga Keswadayaan Masyarakat
: Laporan Penggunaan Dana
: Laporan Pertanggungjawaban
:Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di
Indoneseia
: Operasional & Pemanfaat
: Pembinaan dan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
: Perencanaan Jangka Menengah
: Penanggung Jawab Operasional Kegiatan
: Pengelolaan Kas Negara
: Unit Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
: Permohonan Pencairan Bantuan Langsung Masyarakat
: Pajak Pertambahan Nilai
: Pekerjaan Umum
: Rencana Penggunaan Dana
: Sumber Daya Manusia
: Surat Perintah Pencairan Dana
: Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan
: Surat Perintah Membayar
: Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan
: Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan
: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
: Unit Pengelola Lingkungan

iv

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Balakang
Dalam upaya mempercepat laju penurunan
kemiskinan di Indonesia, pemerintah mulai
bulan Mei 2012 meluncurkan kebijakan jangka
panjang penanggulangan kemiskinan yaitu
Masterplan
Percepatan
dan
Perluasan
Pengurangan Kemiskinan di Indonesia
(MP3KI). Program ini langsung menyasar
masyarakat
bawah
yang
mengalami
kemiskinan ekstrim di Indonesia. Sebagai
program andalan, MP3KI ini juga bertujuan
untuk
mengimbangi
rencana
besar
pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Sebagaimana diketahui, MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi,
mendorong percepatan pertumbuhan sektor riil, memperbaiki iklim investasi, mempercepat
dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan skema kerja sama pembiayaan
investasi dengan swasta, ketahanan energi, ketahanan pangan, reformasi birokrasi dan tata
kelola, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan inovasi teknologi.
Fokus kerja MP3KI adalah (1) pengembangan sistem jaminan sosial secara menyeluruh, (2)
penyediaan pelayanan dasar yang menyeluruh, dan (3) pengembangan penghidupan
secara berkelanjutan (sustainable livelihood) dan pada masa transisi tertuang dalam
sejumlah program yang berjalan saat ini, (1) penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster
I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial; Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan
masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan
Klaster IV adalah program prorakyat. (2) transformasi perlindungan dan bantuan sosial. (3)
pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan
kawasan berbasis potensi lokal.
Untuk melihat penerapan pendektan MP3KI, Pemerintah dibawah koordinasi Bappenas
telah melaksanakan quick wins MP3KI di lokasi percontohan. Lokasi quick wins adalah
wilayah/kawasan di Indonesia yang dipilih menjadi lokasi percontohan untuk menerapkan
berbagai pendekatan MP3KI dalam rangka percepatan dan perluasan pengurangan
kemiskinan. Lokasi quick wins merupakan simpul-simpul kemiskinan yang penanganannya
dapat berpengaruh besar pada penurunan kemiskinan.

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Mulai tahun 2013 MP3KI telah dilaksanakan lokasi percontohan di 17 kecamatan kantong
kemiskinan dan 3 (tiga) kecamatan diantaranya yaitu Kecamatan Medan Kota Belawan,
Kecamatan Kampung Melayu dan Kecamatan Haurgeulis merupakan kecamatan wilayah
sasaran PNPM Mandiri Perkotaan. Pada tahun 2014 pemerintah dibawah koordinasi
Bappenas akan melakukan perluasan lokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan di 14
(empat belas) kecamatan terpilih dan Penguatan Kantong Kemiskinan di 27 (dua puluh
tujuh) kecamatan terpilih, dengan diberikan tambahan dana (on top) dari dana BLM PNPM
Mandiri Perkotaan yang telah dialokasikan. Dana ini merupakan stimulan sebagai
pengungkit untuk mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan di wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan.
Agar penyelenggaraan perluasan di lokasi percontohan ini dapat dilaksanakan sesuai
ketentuan maka perlu disusun sebuah buku Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan
Kemiskinan dan Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan Tahun 2014 yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan bagi
pelaku di semua tingkatan.
1.2. Tujuan
Tujuan program ini adalah meningkatkan akses infrastruktur permukiman warga miskin di
wilayah perkotaan.
1.3. Strategi
Untuk mencapai tujuan, strategi yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Melibatkan masyarakat, khususnya masyarakat miskin dalam proses perencanaan
partisipatif, pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dasar;
b. Melibatkan pemerintah kota/kabupaten dalam sinergi dan integrasi berbagai
program/kegiatan melalui jejaring kerja (network), linkage dan kemitraan untuk
mendorong aktifitas kegiatan usaha masyarakat miskin;
1.4. Komponen Kegiatan
Komponen program Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penguatan Kantong
Kemiskinan berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang digunakan untuk biaya
pelaksanaan pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan kapasitas dan BOP (Biaya
Operasional Proyek) BKM sebesar maksimal 5 % dari total pagu BLM Keluahan/Desa.
Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan pedoman teknis, maka
PNPM Mandiri Perkotaan akan menggunakan Tim Fasilitator existing sebagai salah
satu komponen pendampingan
1.5. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan
Kelembagaan masyarakat (BKM/LKM) yang didukung pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah harus mampu mengelola kegiatan ini dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
2

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

a. Partisipatif, setiap tahapan proses kegiatan (perencanaan, pelaksanaan dan


pertanggungjawaban) melibatkan masyarakat miskin secara aktif sebagai pelaku utama
sekaligus penerima manfaat dalam mewujudkan upaya untuk meningkatkan taraf
hidupnya.
b. Transparan dan Akuntabel, setiap tahapan kegiatan dilakasanakan secara terbuka
dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
c. Sederhana dan Mudah Dikerjakan, yakni jenis kegiatan dan proses pelaksanaannya
diupayakan semudah mungkin dan sistematis serta bisa dilakukan oleh masyarakat
sendiri dengan tetap mengacu pada ketentuan yang dipersyaratkan.
d. Berkualitas secara layak, pelaksanaan kegiatan mengacu pada standar kualitas dan
petunjuk teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh PNPM Mandiri Perkotaan.
e. Prioritas, yakni mengutamakan penanganan wilayah dan kegiatan prioritas secara
terseleksi;
f.

Otonomi, yakni keleluasaan bagi masyarakat dan pemerintah daerah secara bersama
dalam penentuan kegiatan-kegiatan pembangunan;

g. Berorientasi pada masyarakat miskin, yakni seluruh kegiatan diarahkan untuk


meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin;
h. Kesetaraan gender, yakni kesamaan hak dan perlakukan bagi laki-laki dan perempuan
dalam seluruh proses pembangunan dan penikmatan hasil-hasilnya;
i.

Kolaborasi, yakni pemaduserasian kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan di


lokasi terfokus yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
miskin secara terintegrasi;

j.

Berkelanjutan, yakni penanggulangan kemiskinan dilakukan untuk meningkatkan taraf


hidup masyarakat miskin secara berkesinambungan.

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

BAB 2
KETENTUAN UMUM
2.1. Lokasi Sasaran
a.

Lokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) di Perkotaan


Lokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan di Perkotaan Tahun 2014 di wilayah
PNPM Mandiri Perkotaan berada di 8 Provinsi, yang tersebar di 11 Kab/Kota di 14
Kecamatan sesuai Surat Menteri PPN No 0309 /M.PPN/11/2013 perihal Daftar Lokasi
dan Alokasi Dana Percepatan Penurunan Kemiskinan dan Penghidupan Berkelanjutan
MP3KI TA 2014. Daftar lokasi tersaji pada lampiran 1.

b.

Lokasi Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Perkotaan


Lokasi Penguatan Kantong Kemiskinan di Perkotaan Tahun 2014 di wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan berada di 7 Provinsi, yang tersebar di 10 Kab/Kota di 27 Kecamatan
sesuai sesuai Surat Menteri PPN No 0309 /M.PPN/11/2013 perihal Daftar Lokasi dan
Alokasi Dana Percepatan Penurunan Kemiskinan dan Penghidupan Berkelanjutan
MP3KI TA 2014. Daftar lokasi tersaji pada lampiran 2.
Dalam pelaksanaannya, tidak seluruh kelurahan/desa di kecamatan sasaran di lokasi
Percepatan maupun penguatan mendapatkan bantuan dana stimulan, tetapi
diprioritaskan pada kelurahan/desa yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi

2.2. Karakteristik Kegiatan


Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program percepatan dan penguatan adalah
kegiatan-kegiatan yang memiliki karakteristik kegiatan sebagai berikut :
a. Pemanfaatnya luas, dimungkinkan lintas wilayah/lintas kelurahan;
b. Anggaran untuk lokasi percepatan relatif besar, lebih dari yang dibiayai oleh PNPM
Mandiri Perkotaan;
c. Belum direncanakan dari sumber manapun, khususnya APBD;

2.3. Jenis Kegiatan


Kegiatan program percepatan pengurangan kemiskinan (Quick Wins) dan penguatan
kecamatan kantong-kantong kemiskinan di lokasi PNPM Mandiri Perkotaan berupa :
a.
b.

Pembangunan infrastruktur dasar permukiman dan,


Kegiatan sosial berupa peningkatan kapasitas masyarakat miskin

Jenis kegiatan program percepatan pengurangan kemiskinan (Quick Wins), berasal dari

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

usulan pemerintah provinsi yang telah diseleksi dan disetujui oleh Bappenas sedangkan
jenis kegiatan program penguatan kecamatan kantong kemiskinan berasal dari PJM
Pronangkis/Renta Pronangkis yang menjadi prioritas masyarakat
Program Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penguatan Kantong Kemiskinan
di Perkotaan tidak melaksanakan kegiatan pinjaman dana bergulir atau kegiatan
ekonomi lainnya seperti pemberian aset fisik atau hewan ternak untuk kegiatan
ekonomi, karena kegiatan pinjaman dana bergulir dan kegiatan ekonomi lainnya telah
dilaksanakan di PNPM Mandiri Perkotaan reguler dan PPMK.

2.4. Seleksi Lokasi dan Kegiatan


a. Lokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins)
Seleksi lokasi dan kegiatan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan percepatan pengurangan
kemiskinan mengacu langkah-langkah sebagai berikut :
1) TKPK Kab/Kota, dinas ke PU-an, Camat dan BKM/LKM dalam satu Kecamatan sasaran
melakukan prioritasi kegiatan yang diusulkan. (Jenis kegiatan dan kebutuhan biaya
sesuai dengan daftar kegiatan yang sudah disetujui Bappenas)
2) Prioritasi kegiatan dilakukan berdasarkan : (1) jumlah penerima manfaat, khususnya
warga miskin dan rentan; (2) cakupan lokasi yang berpotensi memiliki dampak besar
dalam mengurangi kemiskinan; (3) tingkat kemendesakan dan (4) dapat ditambahkan
kriteria lain yang disepakati oleh pemda dan masyarakat
3) Hasil prioritasi (Jenis Kegiatan dan biaya yang dibutuhkan) masing-masing Kel/Desa
dalam satu Kecamatan di rekap, kemudian di sandingkan dengan alokasi pagu
maksimal dalam kecamatan tersebut. Ada tiga kemungkinan yang terjadi :
a) Apabila daftar proritas kegiatan perkiraan biayanya SAMA DENGAN pagu alokasi
kecamatan yang tersedia (Daftar Prioritas Kegiatan = Pagu Kecamatan), maka
seluruh daftar kegiatan prioritas dilaksanakan oleh masyarakat (BKM/LKM);
b) Apabila hasil prioritasi kegiatan perkiraan biayanya LEBIH BESAR dari pagu
alokasi kecamatan yang tersedia (Daftar Prioritas Kegiatan > Pagu Kecamatan),
maka dapat :
Merubah volume/unit, selama fungsi masih dapat berjalan dan berdasarkan
kriteria khusus, dan/atau
Menghilangkan bagian kegiatan lainnya sesuai urutan prioritas yang telah
menjadi kesepakatan antara pemda dan masyarakat, dan/atau
c) Apabila hasil prioritasi kegiatan perkiraan biayanya LEBIH KECIL dari pagu alokasi
kecamatan yang tersedia (Daftar Prioritas Kegiatan < Pagu Kecamatan), maka :
Melakukan penyesuaian dengan menambah volume/bagian kegiatan dari
daftar kegiatan prioritas
Membuka kesempatan usulan dari masyarakat dengan memaksimalkan
pagu.
Pelaksanaan butir (i) dan (ii) harus dikoordinasikan dengan Tim
Kabupaten/Kota (TKPKD).
Hasil butir (1) dan (2), dilaporkan kepada
pemerintah provinsi untuk diteruskan kepada pemerintah pusat (Bappenas
dan Kementerian terkait)

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

4) Atas dasar jenis kegiatan yang telah diprioritaskan, TKPK Kab/Kota, dinas ke PU-an,
Camat dan BKM/LKM dalam satu Kecamatan sasaran melakukan perangkingan
Kelurahan/Desa berdasarkan tingkat kemiskinan dan pagu maksimal kecamatan;
5) Penetapan Kel/Desa sasaran dan Jenis kegiatan yang didanai oleh Program Percepatan
Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) oleh TKPK Kab/kota.

b. Lokasi Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan


Seleksi lokasi kelurahan/desa untuk lokasi penguatan kecamatan kantong kemiskinan
mengacu pada langkah-langkah sebagai berikut :
1) TKPK Kab/Kota, dinas ke PU-an, Camat dan BKM/LKM dalam satu Kecamatan sasaran
melakukan perangkingan Kelurahan/Desa berdasarkan tingkat kemiskinan
2) Dimulai dari Kel/Desa dengan tingkat kemiskinan tertinggi, melakukan prioritasi kegiatan
yang diusulkan. (Jenis kegiatan sesuai dengan PJM Pronangkis/Renta Pronangkis)
3) Prioritasi kegiatan dilakukan berdasarkan : (1) jumlah penerima manfaat, khususnya
warga miskin dan rentan; (2) cakupan lokasi yang berpotensi memiliki dampak besar
dalam mengurangi kemiskinan; (3) tingkat kemendesakan dan (4) dapat ditambahkan
kriteria lain yang disepakati oleh pemda dan masyarakat
4) Hasil prioritasi (Jenis Kegiatan dan biaya yang dibutuhkan) masing-masing Kel/Desa
dalam satu Kecamatan di rekap, kemudian di sandingkan dengan alokasi pagu
maksimal dalam kecamatan tersebut
5) Penetapan Kel/Desa sasaran yang didanai Program Penguatan Kecamatan Kantong
Kemiskinan oleh TKPK Kab/kota

2.5. Jenis Kegiatan yang Tidak Boleh Dilakukan (Negatif List)


Pengunaan dana BLM tidak boleh dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berkaitan langsung
dengan upaya penanggulangan kemiskinan yang menimbulkan dampak keresahan sosial
dan kerusakan lingkungan, berorientasi pada kepentingan individu atau kelompok tertentu
dan bertentangan dengan norma-norma, hukum serta peraturan yang berlaku.
Secara umum beberapa kegiatan yang tidak boleh dibiayai dengan dana bantuan sosial
program percepatan dan penguatan, adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan kegiatan berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata;
b. Kegiatan yang berkaitan dengan politik praktis (kampanye, demonstrasi, dll);
c. Pembebasan lahan;
d. Pembangunan/rehabilitasi bangunan
BKM/LKM dan rumah ibadah;

kantor

pemerintah

atau

kantor/sekretariat

e. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan yang merusak
lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang, dll);
f.

Pembelian kapal ikan yang berbobot diatas 10 ton dan perlengkapannya;

g. Pembiayaan gaji/honor pegawai negeri atau anggota BKM/LKM;


h. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja;
i.

Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barangbarang yang mengandung tembakau;
6

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

j.

Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan pengurangan terumbu karang;

k. Kegiatan infrastruktur dasar yang berdampak negatif terhadap lingkungan, penduduk


asli dan kelestarian budaya lokal dan lain-lain yang dilarang dalam safeguard;
l.

Kegiatan Destruktif

Pembangunan jalan menuju kawasan yang dilindungi (hutan lindung, cagar alam),
kecuali ada ijin tertulis dari pengelola lokasi tersebut;

Pembangunan sumber daya air pada sungai-sungai, yang masuk atau keluar dari
negara-negara lain;

Pengubahan aliran sungai.

m. Lain-lain.

Reklamasi tanah atau pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari
50 hektar (ha);

Konstruksi penampungan atau penyimpanan air dengan kapasitas lebih besar dari
10.000 m3

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

BAB 3
MEKANISME PELAKSANAAN
3.1.

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan di Lokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan
(Quick Wins)
Tahapan pelaksanaan kegiatan secara umum terbagi kedalam 4 (empat) tahapan
pelaksanaan yaitu :
a. Tahap persiapan, terdiri dari serangkaian kegiatan sosialisasi tingkat pusat,
sosialisasi dan workshop tingkat kabupaten/kota dan sosialisasi program tingkat
kelurahan;
b. Tahap Perencanaan, terdiri kegiatan survey swadaya di lokasi/tempat kegiatan yang
akan didanai dari dana stimulan, menyusun proposal kegiatan KSM/PANITIA (untuk
kegiatan fisik termasuk DED dan RAB).
c. Tahap Pelaksanaan, terdiri dari fasilitasi pencairan dana stimulan BLM,
pelaksanaan kegiatan fisik dan atau kegiatan penguatan kapasitas yang
dilaksanakan oleh KSM/PANITIA sesuai proposal yang telah dinyatakan layak oleh
UPL/UPS dan diverifikasi oleh fasilitator.
d. Tahap Monitoring dan Evaluasi, tahap monitoring dilakukan secara berkala sejak
tahap persiapan sampai tahap pelaksanaan dan setiap triwulan dilaksanakan
evaluasi kegiatan oleh pusat, kabupaten/kota maupun Kelurahan/desa.
Adapun tahapan pelaksanaan secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :
Langkah Kegiatan

Pelaku

Keluaran

Keterangan

Jumlah Peserta yang hadir


dalam sosialisasi

Dengan sosialisasi ini


hasil yang diharapkan
adalah :
Peserta
paham
tentang
konsep
MP3KI
Peserta
paham
tentang
rencana
pelaksanaan serta
fungsi dan peran
dalam
kegiatan
percepatan
pengurangan
kemiskinan

Jumlah Peserta yang

Kegiatan sosialisasi ini


didanai dari BOP

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pelaksanaan Sosialisasi tingkat
Pusat

Pelaksana : Bappenas,
KemenPU, Kemendagri
Peserta : Senior fasilitator,
Fasilitator, Korkot, Faskab.
Metode : Diskusi Panel

b. Pelaksanaan Sosialisasi dan


workshop tingkat

Pelaksana : Pemerintah
Kab/Kota

hadir dalam sosialisasi

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Langkah Kegiatan
Kabupaten/Kota dengan agenda
sebagai berikut :
Sosialisasi program MP3KI
Review daftar kegiatan yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Pusat (Bappenas)
Seleksi jenis kegiatan melalui
proses penetapan daftar
prioritas kegiatan :
Menyepakati kriteria
sesuai ketentuan pada
sub bab 2.4 poin 3).
Menyepakati model
prioritasi (sitem
pembobotan atau
skoring)
Melaksanakan prioritas
kegiatan
Menetapkan daftar
definitif kegiatan yang
akan di danai oleh dana
stimulan BLM
Seleksi kelurahan melalui
penetapan rangking tingkat
kemiskinan kelurahan
mengacu pada data PPLS
2011
c. Pelaksanaan Sosialisasi tingkat
Kelurahan/Desa :
Mensosialisasikan tentang
MP3KI dan hasil penetapan
daftar prioritas kegiatan yang
akan didanai dari dana stimulan

Pelaku
Peserta : TKPK Kab/Kota,
Dinas ke PU-an Kab/Kota,
Camat, Perwakilan
BKM/LKM.
Metode : Diskusi Panel
dan rembug kota

Keterangan

Berita

Acara Hasil Kabupaten/Kota


Workshop (lampiran-3)
Daftar Kegiatan Prioritas *) Catatan :
sesuai pagu maksimum.
Bila daftar prioritas
kegiatan menunjukan
adanya kegiatan lintas
kelurahan maka yang
akan melaksanakan
kegiatan adalah Panitia
bersama dan bila daftar
prioritas kegiatan lokasi
kegiatannya hanya
didalam kelurahan/desa
maka yang melakukan
kegiatan adalah KSM.

Pelaksana : Pemerintah
Kelurahan/Desa

Peserta : BKM/LKM,
LPM/BPD, perwakilan
lembaga/institusi
masyarakat dan tokoh
masyarakat

Metode : Musyawarah
Rembug Warga

2.

Keluaran

Jumlah Peserta yang


hadir dalam sosialisasi
Berita Acara komitmen
bersama

Dengan sosialisasi ini


hasil yang diharapkan
adalah :
Peserta
paham
tentang
rencana
pelaksanaan
QW
MP3KI
Peserta memahami
fungsi dan peran
dalam kegiatan
Peserta mengetahui
komponen kegiatan
yang
akan
dilaksanakan
Peserta mendukung
program
secara
penuh

TAHAP PERENCANAAN

a. Melakukan survey swadaya


lokasi/tempat dari kegiatan yang
telah ditetapkan. Teknik survey
swadaya yang dilakukan antara
lain :
Teknik penelusuran

Pelaksana : Forum
BKM/LKM Kecamatan atau
BKM/LKM
Peserta : calon
KSM/PANITIA dan Tim

Catatan :
Foto kegiatan 0%
Data-data lapangan yang Bila hasil survey
dibutuhkan
menunjukan bahwa
penerima manfaat
masyarat miskinnya
ternyata tidak sesuai

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Langkah Kegiatan

Pelaku

kembali ke lokasi kegiatan


yang telah ditetapkan
Teknik wawancara semi
terstruktur kepada calon
penerima manfaat

b. Menyusun proposal kegiatan


KSM/PANITIA (untuk kegiatan
fisik termasuk DED dan RAB),
pencairan dana stimulan BLM.

Keluaran

Perencanaan Partisipatif

dengan data yang


diusulkan pada saat
prioritas kegiatan, maka
usulan tersebut dapat
dianulir/dialihkan sesuai
ketentuan pada sub bab
2.3 point 4) serta
mendapatkan persetujuan
dari Pemerintah
Kabupaten/Kota.

Metode : Penelusuran ke
lokasi

Peserta : calon
KSM/PANITIA.

Tersusunnya proposal
kegiatan.

Pelaksana : UP-UP

Proposal kegiatan yang


diusulkan telah disetujui
Fasilitator dan
kelayakannya diverifikasi
Askorkot/ Korkot.

Pendamping : Tim
Fasilitator dan PG
Metode : Belajar secara
Partisipatif

Keterangan

Catatan : tidak
dibenarkan proposal
KSM dibuatkan oleh UPUP atau Fasilitator

3. TAHAP PELAKSANAAN
a. Fasilitasi
pencairan
stimulan BLM

dana Pelaksana : BKM/LKM,


PJOK dan Satker PBL
Propinsi
Pendamping : Tim
Fasilitator

b. Pelaksanaan kegiatan KSM

Dokumen pencairan
dana stimulan BLM
SPM
SP2D

Pelaksana : KSM/PANITIA. Kegiatan dilaksanakan


Pendamping : Tim
sesuai dengan proposal
Fasilitator
yang disetujui.
Pengawas : BKM/LKM
Pelaksanaan kegiatan
,UP-UP dan relawan
dilaksanakan tepat waktu
sesuai rencana
Untuk kegiatan
infrastruktur : hasil-hasil
pembangunan
berkualitas baik dengan
harga yang relatif murah.
Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan KSM (LPJ).

Format dokumen
pencairan dana stimulan
BLM tersaji pada
lampiran 3

Catatan :
Untuk kegiatan
infrastruktur laporan
pertanggungjawaban
KSM dapat diterima
setelah dipastikan telah
terbentuk Tim O&M

4. TAHAP MONITORING DAN EVALUASI (MENERUS DAN BERKALA)


Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Pendamping : Bappenas,

Laporan dan
Advisory
rekomendasi hasil-hasil
Metode : Supervisi/uji petik,
monitoring dan evaluasi.
rapat evaluasi berkala,
Workshop

a. Monitoring dan evaluasi tingkat Pelaksana dan peserta :


Pusat
Satker P2KP

b. Monitoring dan evaluasi tingkat Pelaksana dan peserta :


Kabupaten/Kota
Bappeda, TKPKD, Dinas-

Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja

10

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Langkah Kegiatan

Pelaku
Dinas terkait
Pendamping : Askorkot
atau Korkot.
Metode : Supervisi/uji petik,
rapat evaluasi berkala

c. Monitoring dan evaluasi tingkat Pelaksana dan peserta :


kelurahan/desa
BKM/LKM, UP- UP,
Lurah/Kades, Tim Teknis,
TIPP dan masyarakat
umum.
Pendamping : Tim
Fasilitator

Keluaran

Keterangan

setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
monitoring dan evaluasi.

Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
monitoring dan evaluasi.

Metode : uji petik, rapat


progres secara berkala
(mingguan)

b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan di Lokasi Penguatan Kecamatan Kantong


Kemiskinan

Secara umum pelaksanaan kegiatan di lokasi program penguatan ini bukan merupakan
siklus kegiatan yang terpisah dari siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan tetapi
kegiatan yang terintegrasi dengan siklus reguler namun ada penajaman tentang 5 aset
penghidupan.
Siklus masyarakat ini diawali dengan serangkaian kegiatan review PJM/Renta Pronangkis,
Penetapan PJM/Renta Pronangkis dan Pelaksanaan Kegiatan KSM . Gambaran umum
mengenai tahapan pelaksanaan kegiatan tersaji pada Gambar 3.1 di bawah ini.
Gambar 3.1. Siklus Masyarakat

Rincian kegiatan setiap tahapan siklus dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini :

11

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan di tingkat Masyarakat


Langkah Kegiatan

Pelaku

Keluaran

Keterangan

1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pelaksanaan Sosialisasi dan
workshop tingkat
Kabupaten/Kota dengan agenda
sebagai berikut :
Sosialisasi program MP3KI
Penetapan rangking tingkat
kemiskinan kelurahan
mengacu pada data PPLS
2011

Pelaksana : Pemerintah
Kab/Kota

Jumlah Peserta yang Kegiatan sosialisasi ini

Peserta : Bappeda,
TKPKD, Dinas PU, Satker
PBL Propinsi, Dinas
Sosial, Dinas Pendidikan,
Dinas Kesehatan, Camat,
PJOK, Forum BKM,
Perwakilan BKM/LKM,
LSM dan Perguruan
Tinggi.

Penetapan

hadir dalam sosialisasi


kelurahan
penerima sasaran.

didanai dari BOP


Kabupaten/Kota

Metode : Diskusi Panel


b. Pelaksanaan Sosialisasi tingkat
Kelurahan/Desa :
Mensosialisasikan tentang
MP3KI dan hasil penetapan
kelurahan sasaran

Pelaksana : Pemerintah
Kelurahan/Desa

Peserta : BKM/LKM,
LPM/BPD, perwakilan
lembaga/institusi
masyarakat dan tokoh
masyarakat

Jumlah Peserta yang


hadir dalam sosialisasi
Berita Acara komitmen
bersama

Metode : Musyawarah
Rembug Warga

2.

Dengan sosialisasi ini


hasil yang diharapkan
adalah :
Peserta
paham
tentang
rencana
pelaksanaan
program penguatan
Peserta memahami
fungsi dan peran
dalam kegiatan
Peserta mengetahui
komponen kegiatan
yang
akan
dilaksanakan
Peserta mendukung
program
secara
penuh

TAHAP PERENCANAAN

a. Review PJM dan Renta


Pronangkis oleh Tim Inti
Perencanaan Partispatif

Pelaksana: BKM/LKM
Peserta : Tim Inti
Perencanaan Partisipatif
(anggota BKM/LKM,
Relawan, Perwakilan
Lembaga Pemerintah
Desa/Kel, Kelompok peduli
kemiskinan)
Pendamping : Tim
Fasilitator.

Dokumen PJM
Pronangkis kelurahan/
desa.
Kesepakatankesepakatan prioritas
program atau Renta
Pronangkis.
Daftar rencana
pembiayaan kegiatan.

Penting : Pada saat


menyusun kegiatan
harus dipastikan bahwa
perempuan dan laki-laki
memiliki kesempatan dan
hak yang sama dalam
pengambilan keputusan .

Metode : Diskusi
Kelompok, Pleno,
Rembug/Musyawarah
Warga
b. Pemasaran program

Pelaksana : BKM/LKM &

PJM Pronangkis dapat

Kegiatan pemasaran

12

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Langkah Kegiatan

Pelaku

PJM/Renta Pronangkis kepada


pemerintah dan sumberdaya
lainnya (swasta).

UP-UP dan Relawan


Pendamping : Tim
Fasilitator dan PG
Metode : Presentasi
Program dalam kegiatan
Gelar karya program, Bazar
amal, dll

Keluaran

Keterangan

diakomodasi ke dalam
program pemerintah
melalui mekanisme
musrenbang
kelurahann/desa,
kecamatan, forum SKPD
dan kota/kabupaten.

dapat dilakukan melalui


kegiatan gelar karya
program masyarakat,
bazar amal atau ide-ide
masyarakat lainnya

PJM Pronangkis yang


responsif gender menarik
minat swasta untuk
memberikan peluang
kerjasama dengan pihak
swasta dalam
penangulangan
kemiskinan.

3. TAHAP PELAKSANAAN
a. Fasilitasi
pencairan
stimulan BLM

dana Pelaksana : BKM/LKM,


PJOK dan Satker PBL
Propinsi
Pendamping : Tim
Fasilitator

b. Pelaksanaan kegiatan KSM

Dokumen pencairan
dana stimulan BLM
SPM
SP2D

Pelaksana : KSM/PANITIA. Kegiatan dilaksanakan


Pendamping : Tim
sesuai dengan proposal
Fasilitator
yang disetujui.
Pengawas : BKM/LKM
Pelaksanaan kegiatan
,UP-UP dan relawan
dilaksanakan tepat waktu
sesuai rencana
Untuk kegiatan
infrastruktur : hasil-hasil
pembangunan
berkualitas baik dengan
harga yang relatif murah.
Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan KSM (LPJ).

Format dokumen
pencairan dana stimulan
BLM tersaji pada
lampiran-4

Catatan :
Untuk kegiatan
infrastruktur laporan
pertanggungjawaban
KSM dapat diterima
setelah dipastikan telah
terbentuk Tim O&M

4. TAHAP MONITORING DAN EVALUASI (MENERUS DAN BERKALA)


Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Pendamping : Bappenas,
Laporan dan
Advisory
rekomendasi hasil-hasil
Metode : Supervisi/uji petik,
monitoring dan evaluasi.
rapat evaluasi berkala,
Workshop

a. Monitoring dan evaluasi tingkat Pelaksana dan peserta :


Pusat
Satker P2KP

b. Monitoring dan evaluasi tingkat Pelaksana dan peserta :


Kabupaten/Kota
Bappeda, TKPKD, DinasDinas terkait
Pendamping : Askorkot

Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil

13

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Langkah Kegiatan

Pelaku

Keluaran

atau Korkot.

Keterangan

monitoring dan evaluasi.

Metode : Supervisi/uji petik,


rapat evaluasi berkala
c. Monitoring dan evaluasi tingkat Pelaksana dan peserta :
kelurahan/desa
BKM/LKM, UP- UP,
Lurah/Kades, Tim Teknis,
TIPP dan masyarakat
umum.
Pendamping : Tim
Fasilitator

Pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana kerja
setiap tahapan.
Laporan dan
rekomendasi hasil-hasil
monitoring dan evaluasi.

Metode : uji petik, rapat


progres secara berkala
(mingguan)

3.2.

Mekanisme Pencairan Dana


Pembiayaan dana stimulan BLM percepatan penguarangan kemiskinan dan penguatan
kantong kemiskinan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun
Anggaran 2014 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Mekanisme pencairan dana stimulan BLM dilaksanakan melalui mekanisme yang
dijelaskan pada gambar 3.2 bagan alir dibawah ini :
Gambar 3.2. Mekanisme Pencairan dana stimulan BLM
5. SP2D

KPPN
4. SPM

Bank
Pelaksana

Satker PBL
Propinsi

PROPINSI

3. Verifikasi Dokumen
Pencairan oleh Korkot

KECAMATAN

Korkot

PJOK
(verifikasi)

6. Transfer Dana

2. Pemberkasan Proposal/
Dokumen Pencairan

Faskel
KEL/DESA

BKM/
LKM

1. Buka Rek.

Dana
stimulan BLM

Keterangan :
Proses Pencairan
Fasilitasi
Koordinasi

14

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Penjelasan :
Masyarakat melalui BKM/LKM dapat mengusulkan pengajuan pencairan dana BLM dengan
persyaratan sebagai berikut :
a. Dana stimulan BLM disalurkan ke masyarakat melalui rekening BKM/LKM.
b. Koordinator BKM/LKM bersama bendahara menyampaikan foto kopi buku rekening
kepada PJOK Kecamatan;
c. Masing-masing pejabat Satker yaitu Kuasa Pengguna Anggaran, Pembuat Komitmen,
Penguji Pembebanan dan Penandatangan SPM, Bendahara, menyampaikan nama
dan spesimen tanda tangan serta menyampaikan cap dinas instansi penerbit SPM
kepada KPPN setempat;
d. SPPB ditandatangani oleh PJOK dengan BKM/LKM;
e. Pencairan dana stimulan BLM dilakukan setelah KPPN setempat menerima Surat
Perintah Membayar (SPM) dari Satker PBL Propinsi
f. PA/Kuasa PA menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) rangkap 3 (tiga) yang
dilaksanakan oleh Pejabat Penandatangan SPM dengan lembar kesatu dan kedua
disampaikan kepada KPPN Pembayar, dan lembar ketiga sebagai pertinggal pada
kantor satuan kerja yang bersangkutan;
g. KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2D yang ditujukan kepada
kantor cabang Bank Indonesia/bank pemerintah yang telah ditunjuk. Penerbitan SP2D
paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya SPM secara lengkap.
Apabila berkas SPM tidak memenuhi persyaratan, pengembalian SPM dilakukan
paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya SPM.
3.3.

Persyaratan Pencairan Dana BLM


Proses pencairan dana stimulan BLM ini dilakukan dari satker PBL Propinsi ke rekening
BKM/LKM yang direalisasikan dalam 3 (tiga) tahap pencairan yaitu tahap I sebesar 40 %,
Tahap II sebesar 30% dan tahap III sebesar 30 %. 5% dari anggaran tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai BOP BKM/LKM untuk biaya rapat, penyiapan dokumen pencairan,
penggandaan proposal, publikasi dan monitoring-evaluasi .
Persyaratan pencairan dana stimulan BLM di Perkotaan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Persyaratan Pencairan Dana BLM
Tahap Pencairan

Syarat Pencairan

Tahap 1: 40 %,

Rencana Penggunaan Dana (RPD) senilai Pagu

Alokasi peruntukan:
1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap I
2. Pelaksanaan kegiatan tahap I

Proposal kegiatan seluruh KSM senilai pagu

yang disusun oleh BKM/LKM


dana,

Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan (SPPB)


antara BKM/LKM dengan PJOK Kecamatan

Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,


Kwitansi, dll)
Tahap 2 : 30 %
Alokasi peruntukan :
1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap II

1. Surat pernyataan kemajuan pelaksanaan kegiatan


minimal sudah mencapai 30 %

15

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Tahap Pencairan

Syarat Pencairan

2. Pelaksanaan kegiatan tahap II (lanjutan)

2. Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,


BAPPD, Kwitansi, dll)

Tahap 3 : 30 %
Alokasi peruntukan :
1. Surat
pernyataan
kemajuan
pelaksanaan
1. BOP BKM/LKM sebesar 5% dari Tahap III
kegiatan minimal sudah mencapai 60 %
2. Pelaksanaan kegiatan tahap III (lanjutan) 2. Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM,
BAPPD, Kwitansi, dll)

Format dokumen pencairan dana BLM tersaji dalam lampiran 4

3.4.

Mekanisme Penyaluran, pemanfaatan dan Pelaporan Dana stimulan BLM di


Perkotaan
Setelah dana stimulan BLM masuk ke rekening BKM/LKM, maka dana tersebut dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat melalui KSM/PANITIA. BKM/LKM menyalurkan dana
stimulan kepada KSM/PANITIA sesuai RPD yang telah diverifikasi dan diberikan secara
bertahap sebagai berikut:
1. Tahap 1 : sebesar 40 % dari nilai BLM kegiatan KSM/PANITIA, setelah proposal
kegiatan KSM/PANITIA dinyatakan layak oleh UPL dan diverifikasi oleh korkot/askot
mandiri.
2. Tahap 2 : sebesar 30 % dari nilai BLM kegiatan KSM/PANITIA setelah kemajuan
Pelaksanaan Kegiatan mencapai minimum 30 % dan diverifikasi oleh UPL dan
Fasilitator Teknik.
3. Tahap 3 : sebesar 30 % dari nilai BLM kegiatan KSM/PANITIA setelah kemajuan
Pelaksanaan Kegiatan mencapai minimum 60 % dan diverifikasi oleh UPL dan
Fasilitator Teknik.
Setelah kegiatan selesai, KSM/PANITIA menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ) pelaksanaan kegiatan termasuk didalamnya Laporan Penggunaan Dana (LPD).

16

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

BAB 4
MONITORING PELAKSANAAN
KEGIATAN
Kegiatan monitoring ini diselenggarakan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
hasil-hasil kegiatan memenuhi standar kualitas yang diharapkan serta mengantisipasi dan
meminimalisasi terjadinya penyimpangan/penyalahgunaan pemanfaatan dana.
4.1.

Pelaku/Pelaksana
Pelaksana kegiatan monitoring terdiri pelaku dari tingkat pusat, tingkat propinsi, tingkat
kab/kota, tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan/desa dengan pelaku-pelaku yang
terlibat sebagai berikut :
a. Tingkat Pusat terdiri dari Tim Pengarah Pusat , PMU PNPM/P2KP, Satker P2KP
dibantu oleh Konsultan Manajemen Pusat dan Advisory;
b. Tingkat Propinsi terdiri dari Satker PBL Propinsi, Dinas PU Propinsi dibantu oleh
konsultan (KMW);
c. Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari Satker PIP dan PPK P2KP dibantu oleh Tim
Korkot;
d. Tingkat Kecamatan terdiri dari Unsur Kecamatan dibantu oleh Tim Fasilitator;
e. Tingkat Kelurahan/Desa terdiri dari BKM/LKM/UPL, Perangkat kelurahan/desa,
Relawan dibantu oleh fasilitator.

4.2.

Jadwal dan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring


Kegiatan monitoring diselenggarakan secara periodik, sekurang-kurangnya satu kali
setiap tahapan pelaksanaan. Khusus untuk tingkat kelurahan/desa monitoring kegiatan
dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan.

4.3.

Pelaporan Kegiatan Monitoring


Tim monitoring berkewajiban menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan monitoring.
Bila dalam kegiatan monitoring tersebut terindentifikasi adanya penyimpangan dan
penyalahgunaan pemanfaatan dana stimulan BLM di Perkotaan, maka satker PIP
kabupaten/kota dapat menghentikan sementara pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan
dana sesuai surat perjanjian yang tertuang dalam Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan
(SPPB) serta dapat menyelesaikannya persoalan tersebut melalui jalur hukum.

17

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

BAB 5
ORGANISASI DAN TATA PERAN
5.1. Organisasi Pelaksana
Organisasi penyelenggaraan yang diuraikan adalah khusus organisasi penyelenggaraan
PNPM Mandiri Perkotaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan percepatan
pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan.
Dalam penyelenggaraannya, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal
Cipta Karya menugaskan Program Management Unit (PMU) PNPM Mandiri Perkotaan
/P2KP.
PMU melalui Satker P2KP menugaskan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) dan Konsultan
Manajemen Wilayah (KMW) untuk melaksanakan manajemen proyek secara menyeluruh. Di
tiap kota/kabupaten difasilitasi Tim Koordinator Kota (Korkot)/Asisten Korkot Mandiri (Askot
Mandiri).
Secara rinci hubungan kerja antar unsur pelaksana proyek dari tingkat Pusat sampai dengan
tingkat masyarakat dapat dilihat pada gambar 5.1 di bawah ini.
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Pengelolaan QW MP3KI di Perkotaan

18

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

5.2. Tata Peran Pelaku


a. Tingkat Nasional
Penanggung jawab pengelolaan kegiatan percepatan penguarangan kemiskinan dan
penguatan kantong kemiskinan adalah Kementerian Pekerjaan Umum yang bertindak
sebagai lembaga penyelenggara program (executing agency).
Untuk melaksanakan program tersebut agar dapat mencapai sasaran yang telah
ditetapkan dan terciptanya sinergi dengan program lainnya dan untuk mengoptimalkan
hasil yang dicapai dalam rangka keberlanjutan program, telah dibentuk Unit Manajemen
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (PMU P2KP).
1) Unit Manajemen Program P2KP (PMU-P2KP)
Unit Manajemen Program P2KP adalah sebuah unit kerja yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor :76/KPTS/DC/2013
tanggal 1 Agustus 2013 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya Nomor 33/KPTS/DC/2011 tentang Pengangkatan Kepala PMU, Asisten dan
Koordinator Wilayah pada Unit Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan
di Perkotaan/Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
(PMU P2KP/PNPM-Mandiri-Perkotaan).
Unit Manajemen Program P2KP
kewenangan sebagai berikut:

dalam penyelenggaraan

kegiatan ini memiliki

a) Menyusun Pedoman Teknis, petunjuk teknis dan modul-modul pelatihan;


b) Melakukan sosialisasi tingkat pusat;
c) Melakukan monitoring dan pelaporan serta;
d) Membantu menyelesaikan masalah dan pengaduan.
2) Satker P2KP
Satker P2KP berperan membantu pelaksanaan tugas PMU-P2KP dengan tugas
sebagai berikut :
a) Melaksanakan kegiatan diseminasi dan sosialisasi;
b) Menyampaikan informasi yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan
percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di
Perkotaan;
c) Melakukan penanganan pengaduan dari pihak manapun yang berkaitan
kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong
kemiskinan di Perkotaan;

19

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

d) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas KMP dan


KMW.

b. Tingkat Propinsi
Pelaksana di tingkat propinsi ditunjuk Satker PBL Propinsi dengan tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut :
1) Melaksanakan kegiatan teknis dan administratif untuk pelaksanaan kegiatan
percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di
Perkotaan;
2) Melakukan pembayaran gaji dan BOP;
3) Melaksanakan Sosialisasi dan Koordinasi tingkat Propinsi;
4) Menyalurkan dan mengadministrasikan dana stimulan BLM di Perkotaan, terutama
laporan SP2D dan e-monitoring pencairan dana stimulan BLM;
5) Melakukan pengendalian pemanfaatan dana stimulan BLM di Perkotaan;
6) Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan ;
7) Mengelola tata pelaporan pelaksanaan kegiatan ;
8) Mempertanggungjawabkan seluruh pengeluaran dana sesuai ketentuan yang
berlaku;
9) Menindak lanjuti berbagai pengaduan terkait kegiatan percepatan pengurangan
kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan sampai proses
hukum/ke tangan penegak hukum dengan tetap mengutamakan penyelesaian
secara kekeluargaan.
c. Tingkat Kecamatan
Pemerintah kecamatan, dalam hal ini adalah perangkat daerah kecamatan sebagai
pelaksana teknis kewilayahan yang dipimpin oleh camat, dengan tugasnya adalah:
1) Memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan rembug tingkat kecamatan;
2) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya;
3) Membina dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya;

4) Melakukan pembinaan kepada pemerintahan kelurahan/desa, BKM/LKM.


d. Tingkat Kelurahan/Desa

20

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Di tingkat kelurahan/desa, unsur utama pelaksanaan adalah (1) Lurah/Kades dan


perangkatnya, (2) BKM/LKM, (3) UPL, (4) KSM/ Panitia dan (5) Relawan Masyarakat
dengan peran dan tugas masing-masing unsur adalah sebagai berikut:
1) Lurah/Kepala Desa
Secara umum peran utama Lurah/Kepala Desa adalah memberikan dukungan dan
jaminan agar pelaksanaan kegiatann di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
dengan baik. Untuk Itu Lurah/ Kepala Desa dapat mengerahkan perangkat kelurahan
atau desa sesuai dengan fungsi masing-masing.
Secara rinci tugas dan tanggung jawab Lurah/Kepala Desa dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
(a) Membantu sosialisasi tingkat kelurahan/desa;
(b) Memfasilitasi terselenggaranya pertemuan pengurus RT/RW dan masyarakat
dengan Korkot/Askot Mandiri/Tim Fasilitator, dan relawan masyarakat dalam
upaya penyebarluasan informasi dan pelaksanaan kegiatan;
(c) Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan;
(d) Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, relawan masyarakat dan BKM/LKM,
memfasilitasi penyelesaian persoalan dan konflik serta penanganan pengaduan
yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan.
2) BKM/LKM
BKM/LKM dalam pelaksanaan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan
penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan BKM/LKM mempunyai tugas sebagai
berikut :
(a) Melaksanakan pencairan dana kepada KSM/PANITIA;
(b) Membuat Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L) dengan
KSM/ Panitia selaku pelaksana kegiatan ; dan
(c) Memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul ditingkat
kelurahan, termasuk memberikan sanksi/peringatan kepada KSM/PANITIA atas
pelanggaran pemanfaatan dana dan atau pelanggaran atas ketentuan-ketentuan
dalam SPPD-L.
3) Kelompok Swadaya Masyarakat/Panitia Kemitraan (KSM/PANITIA)
Peran KSM/PANITIA dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
(a) Menyusun proposal kegiatan yang sudah disepakati bersama jenis kegiatan dan
lokasinya;

21

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

(b) Mengelola dan melaksanakan kegiatan


secara transparan dan dapat
dipertanggung jawabkan, serta memastikan prasarana yang dibangun tidak boleh
menimbulkan Dampak Infrastruktur dan Sosial;
(c) Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan dan mengarsipkannya;
(d) Mendorong pelibatan partisipasi aktif masyarakat, laki-laki dan perempuan dalam
pelaksanaan kegiatan;
(e) Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat
pelaksanaan kegiatannya;
(f) Membentuk Tim Oparasional dan Pemelihara untuk kegiatan infrastruktur.
4)

Relawan Masyarakat
Relawan masyarakat adalah pelopor-pelopor pengerak dari masyarakat yang
mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli dan memiliki komitmen kuat pada kemajuan
masyarakat di wilayahnya.
Peran utama para relawan adalah :
(a) Pengerak masyarakat dalam menjalani seluruh proses kegiatan kegiatan
percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan kantong kemiskinan di
Perkotaan;
(b) Mengawal proses partisipasi, transparansi, akuntabilitas, demokrasi dsb;
(c) Mitra kerja BKM/LKM dalam kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan
penguatan kantong kemiskinan di Perkotaan.

22

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

LAMPIRAN 1
Surat Menteri PPN No 0309 /M.PPN/11/2013
Daftar Lokasi dan Alokasi Dana Percepatan Penurunan Kemiskinan (Quick Wins) TA 2014
Perkotaan

No

PROPINSI

1 SUMATERA UTARA
2 SUMATERA BARAT
3 SUMATERA SELATAN
4 BENGKULU
5 BENGKULU
6 KEPULAUAN RIAU
7 KEPULAUAN RIAU
8 KEPULAUAN RIAU
9 DKI JAKARTA
10 DKI JAKARTA
11 DKI JAKARTA
12 DKI JAKARTA
13 JAWA BARAT
14 MALUKU UTARA

KD_KAB

KABUPATEN/KOTA

1275 KOTA MEDAN


1371 KOTA PADANG
1671 KOTA PALEMBANG
1771 KOTA BENGKULU
1771 KOTA BENGKULU
2101 KARIMUN
2171 KOTA BATAM
2172 KOTA TANJUNG PINANG
3173 KOTA JAKARTA PUSAT
3175 KOTA JAKARTA UTARA
3175 KOTA JAKARTA UTARA
3175 KOTA JAKARTA UTARA
3212 INDRAMAYU
8271 KOTA TERNATE

KD_KEC

KECAMATAN

1275210 MEDAN BELAWAN


1371110 KOTO TANGAH
1671021 KERTAPATI
1771011 KAMPUNG MELAYU
1771040 MUARA BANGKA HULU
2101031 BURU
2171010 BELAKANG PADANG
2172010 BUKIT BESTARI
3173040 JOHAR BARU
3175010 PENJARINGAN
3175040 KOJA
3175060 CILINCING
3212010 HAURGEULIS
8271013 PULAU HIRI
Total
14

JML KEL

ALOKASI
(Juta Rupiah)

6
13
6
6
7
4
6
5
4
5
6
7
10
6
91

2.143,0
2.143,0
2.143,0
2.949,0
1.336,0
2.227,0
2.456,0
1.745,0
2.306,0
3.233,0
903,0
2.129,0
2.143,0
2.143,0
29.999,0

23

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

LAMPIRAN 2
Surat Menteri PPN No 0309 /M.PPN/11/2013
Daftar Lokasi dan Alokasi Dana Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan
(Dana Tambahan BLM PNPM) TA 2014

No

PROPINSI
1 SUMATERA UTARA
2 SUMATERA UTARA
3 SUMATERA UTARA
4 SUMATERA SELATAN
5 SUMATERA SELATAN
6 SUMATERA SELATAN
7 SUMATERA SELATAN
8 SUMATERA SELATAN
9 SUMATERA SELATAN
10 BENGKULU
11 LAMPUNG
12 LAMPUNG
13 LAMPUNG
14 JAWA BARAT
15 JAWA BARAT
16 JAWA BARAT
17 JAWA BARAT
18 JAWA BARAT
19 JAWA BARAT
20 JAWA BARAT
21 JAWA BARAT
22 JAWA BARAT
23 JAWA BARAT
24 JAWA TENGAH
25 JAWA TENGAH
26 JAWA TENGAH
27 NTB

KABUPATEN/KOTA

KECAMATAN

JML KEL

KOTA MEDAN
KOTA MEDAN
KOTA MEDAN
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
KOTA BENGKULU
LAMPUNG UTARA
KOTA BANDAR LAMPUNG
KOTA BANDAR LAMPUNG
CIREBON
CIREBON
CIREBON
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
BANYUMAS
BREBES
BREBES
LOMBOK TIMUR

MEDAN DELI
MEDAN LABUHAN
MEDAN MARELAN
ILIR BARAT II
GANDUS
SEBERANG ULU I
SEBERANG ULU II
PLAJU
KALIDONI
SELEBAR
KOTABUMI
TELUK BETUNG BARAT
TELUK BETUNG SELATAN
LOSARI
ASTANAJAPURA
DEPOK
KAWALU
TAMANSARI
CIBEUREUM
PURBARATU
MANGKUBUMI
INDIHIANG
BUNGURSARI
BATURADEN
BUMIAYU
BREBES
SIKUR

6
6
5
7
5
10
8
6
5
6
13
8
11
10
11
12
10
8
9
6
8
6
7
12
15
23
12
245

ALOKASI
(Juta
Rupiah)
424
315
372
435
287
719
276
321
184
370
307
328
475
215
367
269
473
741
255
307
463
279
335
522
256
332
370
9.997

24

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Lampiran 3

BERITA ACARA HASIL PENETAPAN PRIORITAS KEGIATAN

Berkaitan dengan Pelaksanaan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan di Perkotaan Tahun 2014, di
Kabupaten/Kota.., Provinsi , maka pada hari ini :
Hari dan Tanggal
:
Jam
: pukul s.d. pukul ..
Tempat
:
Telah
diselenggarakan
Workshop
Tingkat
Kabupaten/Kota
yang
dihadiri
....................................................... sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir.

oleh

Materi yang dibahas dalam workshop ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Musyawarah dan
Narasumber adalah :
A. Agenda
Menyepakati kriteria sesuai ketentuan pada sub bab 2.3 poin 4).
Menyepakati model prioritasi
Melaksanakan prioritas kegiatan
Menetapkan daftar prioritas kegiatan yang akan di danai oleh dana stimulan BLM;
B. Materi
Penjelasan tentang prioritas kegiatan
Penjelasan Kriteria
C. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah : Jabatan .........................................
Notulis / Sekretaris

: Jabatan Sekretaris

Narasumber

1. Jabatan .............................
2. .. Jabatan
Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi di atas selanjutnya seluruh Peserta
Memutuskan dan Menyampaikan beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Workshop
yaitu :
No

Nama/Jenis Kegiatan

Lokasi/Kelurahan

Volume

Nilai Kegiatan
(Rp)

Output

1
2
3
4
dst

25

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Pimpinan Workshop

Notulis/Sekretaris

(................................................)

(................................................)

Mengetahui :
Bappeda Kab/Kota

Korkot/Askot Mandiri

(................................................)

(................................................)

Menyetujui :
Wakil Peserta Workshop
Nama

Alamat

Tanda Tangan

1................................................

1................................................

1................................................

2................................................

2................................................

2................................................

3................................................

3................................................

3................................................

4................................................

4................................................

4................................................

dst.............................................
...

dst.............................................
...

dst.............................................
...

26

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

LAMPIRAN 4

LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN PENCAIRAN DANA STIMULAN BLM DI PERKOTAAN
Nama BKM/LKM

:........................................

Kelurahan

:........................................

Kecamatan

:........................................

Kabupaten/Kota

:........................................

Propinsi

:........................................

A. Verifikasi Kelengkapan & Kebenaran Dokumen


No.

Jenis Dokumen

Tahap

1
2
3
4
5
6
7

SPP BLM
SPPB
Kuitansi
BAPPD
BA-PP
SP-KPK
Fotocopy Rekening BKM/LKM

1,2,3
1
1,2,3
1,2
2,3
2,3
1,2,3

Kelengkapan
Ada

Tidak

Kebenaran
Pengisian Data
Benar
Salah

B. Rekomendasi Verifikator
No.

Level

1.

Tim Faskel

2.

Korkot

3.

PJOK

4.

Satker PBL
Propinsi

Nama, Tanda
Tangan & Cap
Lembaga/Instansi

Tanggal

Keterangan/Catatan

27

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

SURAT PERMOHONAN PEMBAYARAN (SPP) BLM


Kepada Yth.
Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang
Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja
Satker PBL Propinsi..............................
di Tempat
Pada Hari initanggalbulantahun, kami yang bertandatangan dibawah ini:
Nama
: ..
Jabatan
: Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM-MP
Kecamatan......Kabupaten/Kota...............Propinsi................
....
Berdasarkan keputusan Bupati/Walikota ........Nomor.......Bertindak
atas nama Pemerintah Indonesia.
Berdasarkan hasil verifikasi bersama terhadap kesiapan pelaksanaan kegiatan percepatan
pengurangan kemiskinan/penguatan kantong kemiskinan1, maka dengan ini kami mengajukan
Permohonan Pembayaran Dana stimulan BLM untuk:
BKM/LKM
Kelurahan/Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Yang Membuka Rekening di Bank
Alamat Bank
Rekening Atas Nama
No. Rekening
Jumlah Dana BLM yang Diajukan
Terbilang

: (tulis nama BKM/LKM)


:
:
:
:
: (tulis nama Bank secara jelas dan lengkap)

:
: (tulis Nama Pemegang Rek. sesuai buku tab./giro)
:
: Rp.
:

Demikian Permohonan Pembayaran Dana BLM ini kami ajukan agar dapat diproses sebagaimana
mestinya.
PJOK Kecamatan................................

_______________________________
(isi nama jelas, tanda tangan dan cap)
Catatan:
Kelengkapan dan kebenaran dokumen terlampir
* Coret yang tidak perlu

Coret sesuai nama kegiatan

28

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

SURAT PERJANJIAN PENYALURAN BANTUAN (SPPB)


Kelurahan/Desa

: _______________________

Kecamatan

: _______________________

Kabupaten/Kota

: _______________________

Propinsi

: _______________________

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan, Nomor: .............................., tanggal ..............................
A.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1.

Nama
: ..
Jabatan
: Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM-MP
Kecamatan......Kabupaten/Kota...............Propinsi................
....
Berdasarkan keputusan Bupati/Walikota ........Nomor.......
Bertindak atas nama Pemerintah Indonesia, selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2.

Nama
: .(nama lengkap sesuai KTP)
Jabatan
: Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat / Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (BKM/LKM) .................................................................................
Kelurahan/Desa ............... Kecamatan.......................
Kabupaten/Kota, Propinsi.........................., berdasarkan musyawarah masyarakat kelurahan
dan disahkan/dicatatkan di Notaris ............. No. , tanggal
.......
Alamat
: (diisi alamat Nama Koordinator sesuai KTP)
........ Selanjutnya disebut Pihak Kedua

B.

Kedua belah pihak sepakat :


1. Pihak kedua berwewenang dan bertanggungjawab untuk menerima serta menyalurkan
dana BLM dari pemerintah ke masyarakat melalui KSM/PANITIA. KSM/PANITIA akan
menerima dana BLM melalui proses seleksi yang ditetapkan oleh BKM/LKM.
KSM/PANITIA akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal kegiatan yang
diajukan dan memenuhi seluruh persyaratan umum perjanjian, sebagaimana terlampir
dalam SPPB ini.
2. Pihak kedua akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Tahunan Program
Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) dan segera menyalurkan dana BLM ini ke
KSM/PANITIA sesuai proposal kegiatan yang disusun serta disepakati masyarakat
kelurahan setempat dan telah diverifikasi oleh Korkot.
3. Pihak kedua bersedia mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku di QW MP3KI di
Perkotaan, sebagaimana disebutkan dalam Buku Pedoman Teknis dan ketentuanketentuan lainnya, serta memenuhi persyaratan umum perjanjian (terlampir).
4. Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak setelah
Pihak Kedua menyerahkan hasil verifikasi terhadap PJM dan Rencana Tahunan
Pronangkis yang disepakati masyarakat kepada PJOK.

29

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

C.

Tahap Pencairan Dana stimulan BLMDI PERKOTAAN :


Pembayaran Tahap I (40%)
Pembayaran Tahap II (30%)
Pembayaran Tahap II (30%)
Jumlah Bantuan Dana BLM

5.

Rp...................................
Rp...................................
Rp...................................
______________________+
Rp...................................

Dana BLM ini disalurkan melalui rekening Bank pihak kedua, sebagai berikut :
Rekening atas nama :
Nama bank

Alamat bank

Nomor Rekening

,2014
Pihak Pertama
PJOK Kecamatan.................

(___________________________)

Pihak Kedua,
Koordinator BKM/LKM

(__________________________)

*SPPB, salah satunya dilengkapi dengan materai Rp 6,000, lampiran SPPB dan berikut lampirannya dibuat
5 (lima) rangkap untuk dokumen penagihan ke Satker.

30

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

PERSYARATAN UMUM PENYALURAN BANTUAN


*) Lampiran ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SPPB dan memiliki ketentuan yang
mengikat.

A. Definisi
Kecuali apabila di dalam konteks kalimatnya mengharuskan diartikan lain, istilah yang digunakan
dalam Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan ini diartikan sebagai berikut:
1. Hukum yang berlaku berarti hukum dan segala perangkatnya yang ditetapkan dan dinyatakan
berlaku di Pemerintah Indonesia;
2. SPPB berarti Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan dana BLM yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak, dimana persyaratan umum terlampir, bersama-sama dengan seluruh
dokumen yang ditandatangani;
3. Persyaratan Umum berarti persyaratan umum pada SPPB ini;
4. Pemerintah berarti Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Satker P2KP
5. Pihak
Pertama
berarti
Penanggung
jawab
Operasional
Kegiatan
(PJOK)
Kecamatan..................................yang bertindak atas nama Pemerintah Indonesia;
6. Pihak Kedua berarti Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat
(BKM/LKM)................................................, yang bertindak atas nama
Masyarakat
Kelurahan/Desa.........................,
Kecamatan
.........................
Kabupaten/Kota
..........................................................,
Propinsi......................................................
B. Tanggungjawab
1. Tanggungjawab BKM/LKM:
a) Menjamin bahwa dana BLM yang diterima akan segera dibayarkan kepada KSM/PANITIA
sesuai SPPB pada butir ke-2 dan 3, point B ;
b) Menjamin bahwa usulan-usulan Calon Penerima Hibah telah layak sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis Operasional QW MP3KI di Perkotaan maupun
criteria tambahan yang ditetapkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Satker P2KP.
c) Menjamin bahwa proposal kegiatan KSM/PANITIA telah dinyatakan layak oleh UPL dan hasil
penilaian kelayakan tersebut telah direkomendasi serta ditandatangani oleh KMW atau
Korkot;
d) Menjamin bahwa dana BLM yang akan disalurkan ke masyarakat oleh KSM/PANITIA adalah
sesuai dengan usulan yang telah diajukannya. Dalam hal terdapat perubahan dari rencana
usulan semula, harus dibuat Berita Acara pertemuan KSM/PANITIA bersangkutan yang
selanjutnya dibahas dan disahkan oleh Rapat Anggota BKM/LKM serta diverifikasi oleh
KMW atau Korkot;
e) Menjamin bahwa kegiatan kegiatan percepatan pengurangan kemiskinan dan penguatan
kantong kemiskinan di Perkotaan yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
transparansi dan akuntabilitas.
f)

Melakukan pengelolaan keuangan secara benar, tranparansi dan akuntabilitas sesuai


dengan standar akuntansi yang ditetapkan.

g) BKM/LKM terbuka terhadap pemeriksa keuangan yang ditunjuk oleh Inspektorat Jenderal
atau instansi pemeriksa lainnya.
31

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

h) Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyimpangan penggunaan dana oleh


BKM/LKM, maka BKM/LKM wajib mengembalikan dana yang dimaksud.

2.

i)

BKM/LKM wajib menyimpan catatan dan bukti-bukti pengeluaran terkait dengan QW MP3KI
di Perkotaan selama jangka waktu 5 tahun.

j)

Melakukan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pelaksanaan sub-proyek dan


menyerahkan laporan kemajuan setiap bulan ke PJOK Kecamatan, Kelurahan/Desa dan
KMW atau Korkot; Selain itu memberikan kesempatan juga kepada instansi pemerintah
untuk mendapatkan salinan laporan dimaksud dan salinan-salinan laporan lainnya, serta
mengadakan peninjauan lapangan. Pada akhir pekerjaan, BKM/LKM berkewajiban
menyerahkan laporan akhir penyelesaian pekerjaan kepada PJOK Kecamatan dan KMW.
Tanggung jawab Penerima Hibah

(a) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan usulan, prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
(b) Menjamin bahwa dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan , sejak tahap penyusunan usulan
kegiatan hingga pelaksanaan kegiatan, senantiasa didasarkan pada prinsip dan nilai serta
ketentuan dalam Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penguatan
Kantong Kemiskinan di Perkotaan.
(c) Menjamin membayarkan upah kerja/membelikan peralatan, dalam jumlah dan waktu sesuai
yang tercantum pada proposal kegiatan.
(d) Menyerahkan laporan kegiatan kepada UPL-BKM/LKM baik laporan akhir kegiatan maupun
laporan pertanggungjawaban administrasi keuangan.
(e) Menjamin keterbukaan terhadap pemeriksaan keuangan yang dilakukan Inspektorat
Jenderal atau instansi pemeriksa lainnya. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
penyimpangan penggunaan dana, maka KSM/PANITIA harus menindaklanjuti rekomendasi
laporan hasil audit hingga tuntas. KSM/PANITIA wajib menyimpan catatan dan bukti-bukti
pengeluaran berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan selama jangka waktu 5 tahun.
Namun demikian, KSM/PANITIA diperkenankan untuk tidak melaksanakan kegiatan setelah
dana diterima, jika:
1) Terjadi force majeure, yaitu suatu kejadian yang mengganggu atau merusak pekerjaan di
luar kemampuan pengendalian KSM/PANITIA. Dalam keadaan demikian, KSM/PANITIA
wajib melaporkan kepada BKM/LKM untuk dibahas dan ditetapkan dalam Rapat Anggota
BKM/LKM. Selanjutnya BKM/LKM melaporkan kepada KMW atau Korkot dalam batas waktu
7 (tujuh) hari setelah Rapat Anggota BKM/LKM dimaksud dan keputusan harus diambil
KMW dalam batas waktu 14 (empat belas) hari;
2) Terdapat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebaiknya kegiatan itu dibatalkan. Dalam
keadaan demikian, maka keputusan dimaksud harus dilaporkan kepada KMW atau Korkot
dalam batas waktu 7 (tujuh) hari dan keputusan diambil dalam batas waktu 14 (empat belas)
hari;
Untuk berbagai kejadian di atas, pencairan dana selanjutnya akan ditinjau kembali.
Peninjauan kembali pencairan dana dapat juga terjadi jika KSM/PANITIA melalaikan
kewajiban dan/atau kegiatannya. Dalam keadaan demikian, maka KMW atau Korkot harus
mempelajari dan menentukan langkah-langkah selanjutnya; uang yang telah diterima
mungkin harus dikembalikan segera oleh KSM/PANITIA, jika BKM/LKM memutuskan
demikian.

32

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

3.

Tanggung jawab KMW atau Korkot:


(a) Memfasilitasi penguatan kapasitas UPL untuk mampu memberikan pertimbangan profesional
(teknis, keuangan, dan lingkungan) terhadap proposal kegiatan yang diajukan oleh
KSM/PANITIA.
(b) Memberikan rekomendasi terhadap proses dan hasil penilaian kelayakan oleh UPL apakah
telah memenuhi standard penilaian kelayakan proposal/usulan kegiatan;
(c) Memfasilitasi penyiapan usulan masyarakat dalam hal ketepatan sasaran, kesesuaian
dengan prinsip dan nilai.
(d) Menilai dan memberikan rekomendasi terhadap proses dan hasil kegiatan sesuai dengan
Pedoman Teknis dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku;
(e) Mendampingi dan memfasilitasi proses penyiapan masyarakat dalam mengidentifikasi calon
penerima hibah.
(f) Membantu BKM/LKM dan PJOK Kecamatan dalam memproses administrasi pencairan
dana.
(g) Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan.
(h) Mengawal BKM/LKM dalam melaksanakan penyaluran dana BLM kepada KSM/PANITIA.
(i) Menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat yang mungkin terjadi antara Penerima
Hibah/pekerja, BKM/LKM, PJOK Kecamatan dan fasilitator berdasarkan bukti-bukti faktual
dan perjanjian yang ada.
(j) Senantiasa menjaga konsistensi penerapan prinsip dan nilai oleh masyarakat, Penerima
Hibah, UP-UP dan BKM/LKM dalam keseluruhan proses kegiatan.

C. Sanksi
1. Sanksi Terhadap Penyimpangan Ketentuan Teknis:
a) Definisi Penyimpangan Ketentuan Teknis
Penyimpangan ketentuan teknis adalah tindakan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak
kedua yang tidak sesuai atau bertentangan dengan Pedoman Teknis, ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Satker P2KP, serta ketentuanketentuan yang diatur di SPPB ini beserta lampirannya.
b) Sanksi
(1) Apabila berdasarkan penilaian KMW dan PJOK Kecamatan, pihak kedua dinilai
melakukan penyimpangan ketentuan teknis, maka pihak pertama berhak menghentikan
bantuan dana BLM untuk sementara waktu sampai batas yang ditetapkan oleh pihak
pertama.
(2) Selama penghentian bantuan dana BLM sementara waktu tersebut, pihak kedua diberi
kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya hingga telah dapat memenuhi ketentuan
teknis, sebagaimana ditetapkan pada Pedoman Teknis, SPPB beserta lampirannya dan
ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.
(3) Selama penghentian bantuan sementara waktu tersebut, pihak pertama berhak menunjuk
pihak tertentu untuk melakukan pemeriksaan, maupun langkah-langkah lainnya yang
dianggap perlu agar ketentuan teknis dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak kedua.
(4) Termasuk kategori sanksi penghentian yang bersifat sementara ini adalah penundaan
atau penghentian sementara pelaksanaan kegiatan, penundaan atau penghentian
sementara pembayaran dana BLM dan tindakan lain yang ditetapkan oleh Pemerintah
Indonesia.

33

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

2. Sanksi Terhadap Penyimpangan atau Penyalahgunaan Dana BLM:


a) Definisi Penyimpangan atau Penyalahgunaan Dana BLM
(1) Penyimpangan atau penyalahgunaan Dana BLM adalah penggunaan, pengelolaan dan
pemanfaatan Dana BLM yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Pedoman Teknis dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, dalam hal
ini Satker P2KP, serta ketentuan-ketentuan yang diatur di SPPB ini beserta lampirannya.
(2) Termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan Dana BLM dalam hal ini, antara lain ialah:
Dana BLM digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif; dan/atau
Dilakukan pemotongan Dana BLM yang seharusnya dibayarkan kepada penerima
manfaat; dan/atau
Menggelapkan atau melarikan dana BLM; dan/atau
Penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan; dan/atau
Bentuk-bentuk penyalahgunaan Dana BLM lainnya.
b) Sanksi Selama Pelaksanaan Kegiatan
(1) Sanksi Penghentian Sementara Bantuan Dana BLM dan Audit Khusus
(a) Apabila terdapat indikasi bahwa pihak kedua melakukan penyimpangan atau
penyalahgunaan Dana BLM, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Satker P2KP berhak
melakukan penghentian kegiatan untuk sementara waktu di wilayah bersangkutan;
(b) Selama masa penghentian bantuan sementara tersebut Pemerintah Indonesia, dalam
hal ini Satker P2KP, berhak menunjuk auditor independen untuk melakukan audit
khusus kepada pihak kedua.
(2) Sanksi Penghentian Bantuan Dana BLM dan Tindakan Hukum
(a) Apabila berdasarkan hasil audit khusus tersebut menunjukkan secara nyata adanya
penyimpangan atau penyalahgunaan dana, maka Pihak pertama menghentikan
kegiatan dan Bantuan Dana BLM secara tetap;
(b) Pihak Pertama berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku;
(c) Pihak Kedua berkewajiban untuk mengembalikan bantuan dana stimulan BLM kepada
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Satker, untuk selanjutnya disetor ke kas negara,
sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
D. Keadaan Memaksa (Force Majeure)
1. Definisi:
a) Untuk keperluan SPPB ini, Keadaan Memaksa (Force Majeure) berarti sebagai suatu
kejadian yang tidak dapat dihindari dan diluar kemampuan salah satu pihak, yang
menyebabkan salah satu pihak tersebut tidak mungkin melaksanakan tanggungjawabnya,
atau tidak dapat melaksanakan tugasnya; Keadaan seperti itu termasuk, tapi tidak terbatas
pada, perang, huru-hara, epidemi, gempa bumi, badai, banjir atau akibat dari kondisi alam
lainnya, pemogokan masal (kecuali apabila dalam hal pemogokan, larangan bekerja atau
gangguan industri tersebut, Kedua belah pihak atau salah satu pihak memiliki kemampuan
untuk mencegah terjadinya Keadaan Memaksa), penyitaan atau tindakan lain oleh
pemerintah.
b) Keadaan memaksa tidak termasuk (i) kejadian yang disebabkan oleh kelalaian atau tindakan
disengaja dari salah satu pihak. (ii) kejadian dimana salah satu pihak dapat menduga hal-hal
sebagai berikut: (A) Pada saat itu sudah bisa mempertimbangkan konsekuensi dari adanya

34

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

SPPB, (B) menghindari atau mengatasi kendala dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban


yang ditentukan dalam proyek.
2. Tidak Merupakan Pelanggaran atas SPPB:
Kegagalan salah satu pihak dalam memenuhi kewajibannya yang diatur dalam SPPB ini, tidak
dapat dianggap sebagai suatu pelanggaran atau ingkar janji, jika kegagalan tersebut karena
suatu Keadaan Memaksa, dengan ketentuan bahwa pihak yang terkena kejadian tersebut
telah melakukan segala tindakan pencegahan yang wajar dan melakukan upaya alternatif yang
dapat dipertanggungjawabkan, semua itu dilakukan dengan tujuan melaksanakan ketentuan
dan syarat SPPB.
3. Langkah-Langkah yang Harus Diambil:
a. Pihak yang mengalami Keadaan Memaksa harus secepatnya melakukan segala tindakan
yang dapat mengatasi halangan tersebut agar dapat memenuhi kewajiban SPPB dengan
sekecil mungkin keterlambatan.
b. Pihak yang mengalami Keadaan Memaksa harus memberitahukan secepatnya kepada
Pihak lainnya selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya keadaan memaksa
tersebut, menyampaikan fakta dan menjelaskan sifat dari kejadian tersebut, demikian pula
secepat mungkin memberitahukan jika keadaan telah normal kembali.
c. Kedua belah Pihak harus melakukan segala tindakan yang wajar agar Konsekuensi dari
kejadian Keadaan Memaksa tersebut menjadi sekecil mungkin.
4. Konsultasi:
Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari, dari terjadinya keadaan memaksa yang
mengakibatkan salah satu pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, Para Pihak
harus saling berkonsultasi untuk memperoleh kesepakatan mengenai tindakan tepat apa yang
harus dilakukan dalam keadaan itu.
E. Berlaku Jujur, Adil, Transparan dan Akuntabel
Para Pihak yang terikat dalam SPPB ini harus berlaku jujur, menghormati hak-hak pihak lain,
transparan, akuntabel serta harus menjalankan semua keputusan-keputusan yang telah
disepakati untuk merealisasikan SPPB ini.
F. Penyelesaian Perselisihan
1. Penyelesaian Secara Musyawarah:
Para Pihak yang terikat dalam SPPB akan mencari jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan
setiap perselisihan yang timbul, atau perselisihan yang berhubungan dengan pasal-pasal dalam
SPPB ini atau perselisihan yang timbul karena penafsiran atas SPPB ini .
2. Penyelesaian Sesuai Ketentuan Hukum yang Berlaku:
Jika ada perselisihan yang timbul diantara para pihak dalam SPPB ini yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterima oleh
satu pihak dari pihak yang lain, permintaan penyelesaian masalah dapat dimintakan oleh salah
satu pihak untuk diselesaikan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
.,2013

35

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Pihak Pertama

Pihak Kedua,

PJOK Kecamatan....................

Koordinator BKM/LKM

(________________________)

(____________________)

Perwakilan KSM/PANITIA
1.
2.
3.
4.

____________________
____________________
____________________
____________________
Mengetahui :
KMW

(..............................................)
TL/Korkot

36

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

BERITA ACARA PENARIKAN/PENGGUNAAN DANA (BAPPD)


Kelurahan/desa

: _______________________

Kecamatan

: _______________________

Kota/kabupaten

: _______________________

Pada Hari initanggalbulantahun, kami yang bertandatangan dibawah ini:


1. Nama

: ..

Jabatan
: Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM-MP
Kecamatan......Kabupaten/Kota...............Propinsi................
....
Berdasarkan keputusan Bupati/Walikota ........Nomor.......
Bertindak atas nama Pemerintah Indonesia, selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. Nama

: .

Jabatan
: Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (BKM/LKM) .. di Kelurahan/desa tersebut di atas,
Berdasarkan
musyawarah
warga
dan
disahkan/dicatatkan
di
Notaris
.. No. .., tanggal . Selanjutnya disebut Pihak
Kedua
Dengan ini secara bersama-sama telah melakukan penelitian dan menyatakan bahwa:
(1) KSM/PANITIA di Desa/Kelurahan dimaksud telah siap melaksanakan kegiatan yang diusulkan
dan disetujui oleh BKM/LKM.
(2) BKM/LKM berhak menerima pencairan dana tahap ... dan telah memenuhi persyaratan*)
berikut:
Ya
1.

Syarat Pencairan Tahap I :

2.

Rencana Penggunaan Dana (RPD) senilai Pagu yang disusun oleh


BKM/LKM
Proposal kegiatan seluruh KSM senilai pagu dana,
Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan (SPPB) antara BKM/LKM
dengan PJOK Kecamatan
Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM, Kwitansi, dll)

Syarat Pencairan Tahap II :

Tidak

Surat pernyataan kemajuan pelaksanaan kegiatan minimal sudah


mencapai 30 %
Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM, BAPPD, Kwitansi, dll)

Syarat Pencairan Tahap III :

Surat pernyataan kemajuan pelaksanaan kegiatan minimal sudah


mencapai 60 %
Melengkapi berkas pencairan lainnya (PP BLM, BAPPD, Kwitansi, dll)

*) Persyaratan dinilai terpenuhi jika BKM/LKM menjawab Ya untuk setiap syarat di atas !

(3) Rekapitulasi penarikan/penggunaan dana:

37

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

No.

Uraian

Jumlah

1.

Total bantuan dana BLM yang disetujui (a)

Rp ..

2.

Pencairan sampai dengan tahap lalu (b)

Rp ..

3.

Dana yang telah dimanfaatkan/ditarik dari rekening BKM/LKM (c)

Rp ..

4.

Sisa dana yang belum dimanfaatkan (b-c)

Rp ..

5.

Pengajuan Pencairan tahap ini (d)

Rp ..

6.

Sisa bantuan yang belum dicairkan (a-b-d)

Rp ..

Dengan disepakatinya pencairan dana tahap ini, maka BKM/LKM bertanggungjawab untuk
menyalurkannya kepada KSM/PANITIA di Desa/Kelurahan dimaksud sesuai dengan persyaratan,
jadwal dan sasaran yang telah disepakati.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak Pertama

Pihak Kedua,

PJOK Kecamatan............................

(___________________________)

BKM/LKM .................................

(__________________________)
Koordinator

Pernyataan KMW/Korkot
Kami telah meneliti Surat Pernyataan di atas dan bertanggung
jawab atas kebenaran isinya, serta menyanggupi untuk turut
mengawasi pelaksanaannya

(_________________________)
Nama Jelas, Tanda tangan dan cap

38

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Nomor Bukti
MAK

: kosongkan
: kosongkan

KUITANSI BUKTI PEMBAYARAN


Nomor : kosongkan
Sudah Terima Dari

: Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan


Pengeluaran Anggaran Belanja Satker PIP........................

Jumlah Uang

: Rp. .......................................

Terbilang

: .................................................................................................
.................................................................................................

Untuk Pembayaran

: Pencairan Dana BLM


kepada BKM/LKM ..............................................................................

............................,...................200....
BKM/LKM .

Setuju dibayar :
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran/Pembuat Komitmen
Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang
Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja
Propinsi.

---------------------------------------

Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran
Satker PBL Propinsi .

---------------------------------------

(..............................................)

39

Pedoman Teknis Percepatan Pengurangan Kemiskinan (Quick Wins) dan


Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan di Wilayah PNPM Mandiri
Perkotaan Tahun 2014

Surat Pernyataan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (SP-KPK)


Kelurahan/Desa

: ..

Kecamatan

: ..

Kabupaten/Kota

:......................................

Propinsi

:......................................

Yang bertanda tangan di bawah ini Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga


Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) di Kelurahan sebagaimana di maksud di atas, dengan ini
secara bersama-sama menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan telah mencapai kemajuan ratarata .............% sebagaimana dalam laporan kemajuan kegiatan KSM yang sudah diverifikasi oleh
UPL dan Fasilitator denga rincian sebagai berikut:.
No.

Nama KSM/PANITIA

Jenis Kegiatan

Nilai BLM
Kegiatan (Rp.)

Kemajuan
Fisik (%)

1
2
3

,............ 2013.
Yang Membuat Pernyataan
1 .......................................... (Koordinator BKM/LKM)
2. ............(UPL)

Pernyataan Korkot/Askot Mandiri


Kami telah meneliti Surat Pernyataan di
atas dan dengan ini menyatakan turut
bertanggungjawab atas kebenaran isinya

(nama jelas & cap)

(...........)

(_________________________)
Nama jelas dan tanda tangan Ketua Tim
Teknis serta Cap Instansi

40

Anda mungkin juga menyukai