Anda di halaman 1dari 7

Teknik Dasar Bola Voli (1)

Author: Gudang Tips Dan Ilmu Pengetahuan // Category: Pendidikan


Secara umum, teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :
1. Teknik Tanpa Bola.
a. Sikap Siap.
Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar
bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135, kedua tangan ditekuk
sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit
terangkat.
b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
f. Gerak meluncur.
g. Gerak tipuan
2. Teknik Dengan Bola
Untuk teknik dengan bola melliputi berbagai macam teknik dasar antara lain servis, passing, smash,
dan blocking serta beberapa teknik penunjang lainnya.
2.a Servis (untuk menyajikan bola pertama).
Macam-macam service antara lain :
1. Underhand Service (Servis Bawah)
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang
bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah ke atas, berat badan bertumpu pada kaki belakang, lengan ditarik ke belakang dan
kemudian diayunkan ke depan untuk memukul bola. Bersamaan dengan itu, berat badan dipindahkan ke kaki
sebelah depan. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang di belakang ke depan.
Servis bisa dilakukan dengan telapak tangan terbuka atau tertutup dan pergelangan tangan.
Jenis Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola hasil servis berputar ke belakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola hasil servis berputar ke atas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola hasil servis berputar ke dalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola hasil servis berputar ke luar.
2. Overhead Service (Servis Atas)
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dan kedua lutut agak ditekuk. Tangan kiri dan kanan
bersama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian 1m di atas kepala di depan bahu.
kemudian tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala dengan telapak menghadap ke depan, berat
badan dipindahkan ke kaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada di belakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola
segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut
bergerak agar menghasilkan servis yang keras.

Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah
depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati bagian depan badan.
Jenis Overhead Service
a. Top Spin Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke atas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke dalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke luar.
d. Drive Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke atas.
3. Floating Service (Servis Samping)
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung ke kiri & ke kanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam
posisi lurus atau ditekuk sedikit, ditarik ke belakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus
tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau
dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain.
b. Side Floating Service : Bola mengapung ke arah vertikal.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan
lengan menjulur kira setinggi kepala. Lengan pemukul diayun ke belakang agak
ke samping. Berat badan ditempatkan di kaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk
sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan
dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu
bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian
rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul
berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan
diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang
satunya.
4. Jump Service (Servis Lompat)
Jump Service merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah
tim memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o Dapat menjatuhkan mental lawan
o Mempersulit lawan untuk membangun serangan
o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
o Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
o Awalan 4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan
mudah mengontrol putaran bola kedepan.
o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server

meloncat dan memukul bola.


o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike,
tidak terpatah.
Cara Melatih
o Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola
dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan
lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi
pukulan.
o Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
o Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda
jaraknya 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun
harus berbeda.
o Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis
belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
o Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
o Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa
lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam
lapangan.
o Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10
bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.
2.b Passing (operan)
A. Passing Bawah
Pass bawah berguna untuk menahan smash lawan, melakukan operan kepada teman dan memberikan umpan.
Cara melakukan pass bawah adalah berdiri menghadap arah datangnya bola, lutut sedikit ditekuk, berat
badan bertumpu pada kedua kaki, kedua lengan berada di depan badan dan di bawah bahu, salah satu
telapak tangan mengepal telapak yang lainnya. kedua lengan hampir rapat mulai ujung sampai siku. Saat
bola datang lengan ditarik ke bawah, kemudian ayunkan ke depan hingga mengenai bola. Perkenaan bola
yakni di pergelangan tangan.
Jenis Pass Bawah antara lain :
1. Pass Bawah dengan dua Tangan
2. Pass Bawah dengan Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Ke samping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Ke belakang
5. Pass Bawah Meluncur Ke depan
B. Passing Atas
Passing atas lebih efektif digunaakn untuk passing dan memberikan umpan daripada passing bawah. Namun
passing atas tidak efektif digunakan untuk menahan smash lawan.
Pada dasarnya pass atas adalah menangkap bola di atas kepala, disentuhkan ke kening dan lontarkan kembali
ke atas. Tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti
hanya dipantulkan.
Cara melakukan passing atas adalah berdiri menghadap arah datangnya bola, kedua lutut sedikit ditekuk,
berat badan bertumpu pada kedua kaki. Tangan berada di atas depan kepala dengan posisi telapak terbuka

penuh, jari-jari saling berhadapan (misalnya ibu jari tangan kanan berhadapan dengan ibu jari tangan kiri).
Saat bola datang, tarik lengan searah datangnya bola. Kemudian dorong bola ke atas atau ke arah yang akan
dituju dengan menggunakan jari-jari dibantu lecutan pergelangan tangan hingga kedua lengan lurus.
Perkenaan bola yakni di telapak tangan dan jari-jari.
Jenis Pass Atas antara lain :
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Ke belakang
3. Pass Atas Bergulir Ke samping
4. Pass Atas Sambil Meloncat
2.c Umpan (Set Up).
Set up berguna untuk menyajikan bola umpan kepada teman agar dapat melakukan smash. Baik dan tidaknya
smash, salah satunya tergantung pada umpan yang disajikan. Oleh karena itu, pengumpan (set upper) harus
menguasai betul teknik melakukan set up. Alangkah baiknya jika juga dikembangkan dengan taktik dan
strategi lainnya. Misalnya umpan yang bervariasi dan bergonta-ganti.
Cara melakukan set up atau umpan sama dengan cara melakukan passing. Namun untuk set up lebih
diperuntukkan sebagai penyajian agar dilakukan smash. Jadi set up bisa dilakukan dengan teknik passing
bawah dan passing atas. Sekali lagi, dalam set up yang lebih efektif adalah menggunakan passing atas karena
lebih mudah untuk mengontrol arah bola.
Jenis Umpan antara lain :
a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan ke atas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan
kaki. Usahakan bola membentuk garis parabola ke atas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas
net. Bola berada di antara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net 20cm 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat di atas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak ke
atas depan, ketinggian bola di atas tepi net antara di atas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabola dan
jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi
dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Garis parabola bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan
dengan gerak ke atas untuk garis parabola bola, Bola di atas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm
50cm dari net, dimana akhir parabola bola terletak di atas garis samping lapangan. Begitu bola datang
segera dipantulkan ke depan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan
merapat dengan net di luar garis samping lapangan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola
telah di depan atas kepala dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan Quick / Full.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing permainan bola saat
smasher telah melayang keatas di depan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya passing bola datang,
tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola di atas net. Gerakan utama dalam umpan
pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan
pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut
quick B.
2. Umpan Ke belakang

Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak
jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan
kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat
jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan ke depan.
2.d SMASH (berguna untuk serangan dan mematikan lawan).
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat
o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau
smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang
sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur merendah
untuk membantu tolakan.
o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan
sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua
lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut 110, badan siap
untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas
saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh
digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan
cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan
setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan
tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola
lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh
membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus
harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan
menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan
lantai, mendarat dengan jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan
tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Jenis Smash.
1. Open Smash
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul di puncak
loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Smash Semi
Setelah bola dipassing ke pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan ke depan dengan langkah
tetap menuju ke arah pengumpan. Begitu pengumpan telah menyajikan bola umpan dengan ketinggian 1m di
tepi atas net, maka secepatnya pemukul meloncat ke atas dan memukul bola. Di sini kecepatan gerak
pemukul harus lebih cepat daripada smash Open
3. Quick Smash

Begitu melihat bola dipassing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan
langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul
terhadap bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan
bola tepat di depan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepatnya, gerakan pergelangan tangan
yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat
melayang.
4. Straight Smash
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak ke arah luar lapangan mendekati
tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai di batas tepi
jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses
menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash semi.
5. Drive Smash
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat di
bawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan dismash terletak di atas
kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputar ke arah yang berlawanan
dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan
bola di bagian belakang ke arah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan.
Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot perut, samping dan bahu. Akibat cambukan tersebut, kurve
jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy Smash
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak
dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak
dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga di tempat lawan. Bola
dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Smash Bola 3 Meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain
belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat
boleh saja jatuh di dalam garis serang.
8. Smash Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan
menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step Smash
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan
meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul
meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L Smash
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalannya berbeda. Pemukul melangkah ke
depan, kemudian melakukan langkah ke samping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk
melakukan smash.
2.e BLOCK (bermanfaat untuk menahan smash lawan di net).
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat
meramalkan kemana kira lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.
Cara melakukan block adalah sebagai berikut :

Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak
kedua tangan menghadap net dan jari dikembangkan lebar. Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,
posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara
eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua
tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah
datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan
tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
Jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima
tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah
benar dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.
Jenis Block
1. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker
melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan
menekuk lutut sehingga membentuk sudut 100, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah
lompatan vertical.
2. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas
depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi
badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut 110, kemudian blocker melompat
setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
3. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker
melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk
lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut 135), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah
lompatan vertical.
Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
o Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
o Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama
mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
o Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
o Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar
gerak tangan cepat mencapai titik block.
o Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step
(Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
o Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai
reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.

Anda mungkin juga menyukai