Pembimbing:
dr. Sudarman, Sp.THT-KL.
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
2015
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Rhinosinusitis
Pendahuluan
Oleh
Subyek Penetilian
Inklusi semua pasien
dewasa dengan gejala klinis RSK di
Rumah
Sakit
Nasional,
Abuja,
Nigeria dalam waktu berturut-turut
antara
Januari
2011
hingga
Desember 2011
Kriteria eksklusi Pasien dengan
massa sinonasal, adanya penyakit
penyerta seperti DM, HIV dan Riw,
trauma wajah atau operasi sinonasal
Kriteria
Obyek Penelitian
Ethical
Seluruh
Subyek
Sinus
kompleks osteo-meatal,
24.
Variasi anatomi yang diamati dievaluasi untuk
Metode
penelitian prospektif berbasis RS
Data dianalisis secara stastik menggunakan
SPSS17
Korelasi
antara
studi
keparahan
gejala
keparahan / penyakit dan temuan CT korelasi
Pearson
Analisis regresi uji hubungan antara variabel
variabel terikat Nilai hasil CT scan
variabel bebas skor keparahan gejala dan
skor keparahan penyakit
Tingkat signifikansi statistik dinyatakan dalam p
Jenis
HASIL
Hasil
60
Rasio1,5: 1
Usia
Hasil
Hasil
Hasil CT scan
keterlibatan setidaknya satu sinus
paranasal pada 59 pasien (98,3%).
49
41
24
12
pasien
pasien
pasien
pasien
Rerata
(81,7%)
(68,3%)
(40,0%)
(20,0%)
Sinus
Sinus
Sinus
Sinus
maksilaris
ethmoidalis ant post
frontal,
sphenoid
Hasil
Hasil
Pasien
ringan/rendah
skor CT scan 10-22,
moderat/menengah
skor CT scan 12-24,
tinggi/berat skor CT scan 9-24
Analisis
statistik menunjukkan
Tidak ada hubungan yang signifikan antara skor
keparahan penyakit secara keseluruhan dan skor
Lund-Mackay CT (r = 0,195; p = 0,6).
Ada hubungan yang signifikan antara skor CT dan
nasal discharge (r = -0,132; p = 0,03)
Ada hubungan yang lemah antara skor CT dan
sumbatan hidung (r = 0,193; p = 0.049) (Tabel 3).
Gejala lainnya tidak signifikan
Hasil
Variasi
4
1
2
1
1
6
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
Tidak
concha bullosa
paradoxical middle turbinate
haller cells
Onodi cells
ager nasi
deviasi septum
DISKUSI
Diskusi
Fisiologi
Penelitian
Temuan
Pada
CT
Terdapat
Bertentangan
Kekurangan
dari hubungan
antara gejala lain RSK dengan
nilai CT dari Lund Mackay pada
penelitian ini dapat disebabkan
karena tidak hadirnya pasien
dalam jumlah besar dimana
mereka positif dalam temuan CT
scan dari RSK sebaik dengan
gejala pasien dengan minimal
penyakit sinus dalam CT scan.
Penelitian
Beberapa
penelitian juga
menyebutkan bahwa secara tidak
sengaja ditemukan penebalan
mukosa dan polip terisolasi pada CT
scan pasien tanpa gejala RSK 35,36.
Bagaimanapun, untuk assessment
angka kesakitan dan aktivitas yang
lebih baik dari RSK, tingkat
keparahan penyakit harus
diikutsertakan.
Kesimpulan
TERIMA KASIH