Anda di halaman 1dari 2

Biografi Abu Al-Qasim Al-Zahrawi : Dokter Ahli Bedah Muslim Pertama

Segala Puja dan puji hanya milik Allah SWT. Maha Suci Allah atas segala karunia dan
rahmat yang telah diberikan kepada setiap hambanya. Hanya kepada-Nya tempat memohon
pertolongan, ampun, dan perlindungan dari segala keburukan perbuatan kita.
Sholawat dan salam kepada baginda Muhammad SAW sebagai hamba-Mu, nabi-Mu, dan
rasul-Mu, nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan sahabatnya serta berilah keselamatan
sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu, yang tergores oleh pena-Mu, dan yang terangkum
oleh kitab-Mu.
Sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia barat, kaum muslimin telah jauh terlebih
dahulu berhasil menemukan ilmu pengetahuan di segala bidang dan mengaplikasikannya.
Penemuan tersebut dari berbagai bidang yaitu bidang kedokteran, bedah, matematika, fisika,
kimia, filsafat, astrologi, geometri dan bidang lainnya. Sampai sekarang semua hasil
penemuan yang dilakukan oleh ilmuan-ilmuan muslim masih digunakan dan menjadi rujukan
sebagai dasar dari perkembangan modern.
Berikut para ilmuwan Muslim beserta penemuannya yang sangat terkenal dan luar biasa :
Biografi Abu Al-Qasim Al-Zahrawi: Dokter Ahli Bedah Muslim
Nama lengkap Abu al-Qasim al-Zahrawi adalah Abu al-Qasim Khalaf Ibnu Abbas alZahrawi. Namun, ia lebih dikenal dengan sebutan Abucasis di Eropa. Al-Zahrawi lahir pada
tahun 936 di Kordova, Spanyol. Ia dikenal sebagai seorang dokter dan ahli bedah muslim
Spanyol. Ia mengembangkan ilmunya pada masa pemerintahan Abdur Rahman III (912 961).
Al-Zahrawi mengawali karirnya sebagai dokter bedah dan pengajar di beberapa sekolah
kedokteran. Namanya mulai menjadi bahan perbincangan di dunia kedokteran setelah
bukunya yang berjudul at-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif (Metode Pengobatan)
diterbitkan. Seketika, buku tersebut menjadi sangat populer. Dalam buku itu, al-Zahrawi
menguraikan sejumlah hal baru dalam bidang kedokteran. Buku tersebut merupakan catatan
perjalanannya sebagai seorang dokter selama lima puluh tahun. At-Tasrif Liman 'Ajiza 'an atTa'lif juga dianggap sebagai ikhtisar ensiklopedi kedokteran. Pada abad pertengahan, AtTasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif diterjemahkan dalam bahasa Latin.

Selanjutnya, sejumlah editor Eropa ikut menerjemahkan karya tersebut dalam bahasa mereka.
Buku dengan sejumlah diagram dan ilustrasi berbagai alat bedah yang pernah digunakan
Zahrawi ini kemudian menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran. Selain menulis buku azZahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu operasi. Ada tiga kelompok alat yang
diciptakannya, yaitu instrumen untuk mengoperasi bagian dalam telinga, instumen untuk
memeriksa internal saluran kencing, dan instrumen untuk membuang sel asing dalam
kerongkongan.
Al-Zahrawi juga terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengaplikasikan beragam
tekhnik untuk lima puluh jenis operasi yang berbeda. Ia adalah dokter pertama yang
menguraikan operasi klasik pada kanker payudara, tekhnik menghilangkan batu ginjal, dan
tekhnik membuang kista pada kelenjar tiroid, secara detail. Ia membahas tentang luka dan
cara pembedahannya, pengobatan tulang yang remuk, penyakit gigi dan cara pengobatannya,
dengan lengkap. Selain itu, ia juga termasuk salah satu tokoh penggagas operasi plastik, atau
setidaknya mencanangkan prosedur bedah plastik untuk pertama kali.
Sebagai dokter, Az-Zahrawi juga menguasai masalah pengobatan gigi dalam sebuah bukunya,
ia membahas beberapa alat penting dalam perawatan gigi. Misalnya, sebuah alat yang sangat
vital dalam operasi gigi yang disebut Thereor. Masih dalam buku yang sama, ia jtga
mendiskusikan beberapa kelainan pada gigi dan bagaimana cara mengoreksinya. Ia juga
menciptakan sebuah teknik pembuatan gigi palsu dan cara memasangnya. Di kalangan
kedokteran Muslim Az-Zahrawi dikenal sebagai tokoh perintis ilmu pengenalan penyakit
(diagnostic) dan cara penyembuhan (therapeutic) penyakit telinga. Ia juga merintis
pembedahan telinga untuk mengembalikan fungsi pendengaran. Caranya dengan
memperhatikan anatomi saraf-saraf halus (arteries), pembuluh darah (veins), dan otot
(tendons), secara seksama. Selain itu, Az-Zahrawi dikenal pula sebagai tokoh pelopor
pengembangan ilmu penyakit kulit (dermatology). Sehubungan dengan profesinya sebagai
dokter, ia juga mengarang sebuah buku tentang ilmu kedokteran dan sejumlah peralatannya.
Buku tersebut merupakan sebuah ensiklopedi medis yang menerangkan dan mendeskripsikan
dua ratus peralatan pembedahan yang dilengkapi dengan diagram informasi yang akurat.
Pemikiran Az-Zahrawi di bidang kedokterang sangat mempengaruhi sistem pengobatan di
Barat. Hingga abad XV, sejumlah silabus pelajaran medis di berbagai universitas di Eropa
masih memasukkan salah satu karya Az-Zahrawi ke dalammya, yaitu Kitab al-Mansur
Az-Zahrawi wafat pada tahun 1013.

Anda mungkin juga menyukai