Anda di halaman 1dari 4

iografi Al Zahrawi - Pakar Ilmu

kedokteran
Selasa, November 12, 2013
Ilmuwan Penemu Penulis Buku Tokoh Dunia
Al-Zahrawi adalah seorang pakar tentang ilmu kedokteran. Sederet produk kosmetika seperti
deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga sekarang ini merupakan
hasil karya Al Zahrawi. ingin tahu lebih banyak tentang beliau berkecimpung dalam dunia
kedokteran ? yuk kita simak biografi lengkapnya berikut ini ...
Nama lengkap Abu al-Qasim al-Zahrawi adalah Abu al-Qasim Khalaf Ibnu Abbas alZahrawi. Namun, ia lebih dikenal dengan sebutan Abucasis di Eropa. Al-Zahrawi lahir pada
tahun 936 di Kordova, Spanyol. Ia dikenal sebagai seorang dokter dan ahli bedah muslim
Spanyol. Ia mengembangkan ilmunya pada masa pemerintahan Abdur Rahman III (912 961).

Al-Zahrawi mengawali karirnya sebagai dokter bedah dan pengajar di beberapa sekolah
kedokteran. Namanya mulai menjadi bahan perbincangan di dunia kedokteran setelah
bukunya yang berjudul at-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif (Metode Pengobatan) diterbitkan.
Seketika, buku tersebut menjadi sangat populer. Dalam buku itu, al-Zahrawi menguraikan
sejumlah hal baru dalam bidang kedokteran. Buku tersebut merupakan catatan perjalanannya
sebagai seorang dokter selama lima puluh tahun. At-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif juga
dianggap sebagai ikhtisar ensiklopedi kedokteran. Pada abad pertengahan, At-Tasrif Liman
'Ajiza 'an at-Ta'lif diterjemahkan dalam bahasa Latin. Selanjutnya, sejumlah editor Eropa ikut
menerjemahkan karya tersebut dalam bahasa mereka. Buku dengan sejumlah diagram dan
ilustrasi berbagai alat bedah yang pernah digunakan Zahrawi ini kemudian menjadi buku
wajib mahasiswa kedokteran.
Selain menulis buku, al-Zahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu operasi. Ada tiga
kelompok alat yang diciptakannya, yaitu instrumen untuk mengoperasi bagian dalam telinga,
instrumen untuk memeriksa internal saluran kencing, dan instrumen untuk membuang sel
asing dalam kerongkongan.
Al-Zahrawi juga terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengaplikasikan beragam
tekhnik untuk lima puluh jenis operasi yang berbeda. Ia adalah dokter pertama yang
menguraikan operasi klasik pada kanker payudara, tekhnik menghilangkan batu ginjal, dan
tekhnik membuang kista pada kelenjar tiroid, secara detail. Ia membahas tentang luka dan
cara pembedahannya, pengobatan tulang yang remuk, penyakit gigi dan cara pengobatannya,
dengan lengkap. Selain itu, ia juga termasuk salah satu tokoh penggagas operasi plastik, atau
setidaknya mencanangkan prosedur bedah plastik untuk pertama kali.
Sebagai dokter, al-Zahrawi juga menguasai masalah pengobatan gigi. Dalam sebuah
bukunya, ia membahas beberapa alat penting dalam perawatan gigi. Misalnya, sebuah alat
yang sangat vital dalam operasi gigi yang disebut thereof. Masih dalam buku yang sama, ia

juga mendiskusikan beberapa kelainan pada gigi dan bagaimana cara mengoreksinya. Ia juga
menciptakan sebuah tekhnik pembuatan gigi palsu dan cara memasangnya.
Di kalangan kedokteran muslim, al-Zahrawi dikenal sebagai tokoh perintis ilmu pengenalan
penyakit (diagnostic) dan cara penyembuhan (therapeutic) penyakit telinga. Ia juga merintis
pembedahan telinga untuk mengembalikan fungsi pendengaran. Caranya, dengan
memperhatikan anatomi saraf-saraf halus (arteries), pembuluh darah (veins), dan otot
(tendons), secara seksama. Selain itu, al-Zahrawi dikenal pula sebagai tokoh pelopor
pengembangan ilmu penyakit kulit (dermatology). Sehubungan dengan profesinya sebagai
dokter, ia juga mengarang sebuah buku tentang ilmu kedokteran dan sejumlah peralatannya.
Buku tersebut berbentuk sebuah ensiklopedi medis yang menerangkan dan mendeskripsikan
dua ratus peralatan pembedahan yang dilengkapi dengan diagram informasi yang akurat.
Pemikiran al-Zahrawi di bidang kedokteran sangat mempengaruhi sistem pengobatan di
Barat. Hingga abad XV, sejumlah silabus pelajaran medis di berbagai universitas di Eropa
masih memasukkan salah satu karya al-Zahrawi ke dalamnya, yaitu Kitab al-Mansur.
Kehebatan dan profesionalitas Al-Zahrawi sebagai seorang ahli bedah diakui para dokter di
Eropa. Tak diragukan lagi, Al-Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah. Ucap Pietro
Argallata. Kitab Al-Tasrif yang ditulisnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh
Gerard of Cremona pada abad ke-12 M. Kitab itu juga dilengkapi dengan ilustrasi. Kitab itu
menjadi rujukan dan buku resmi sekolah kedokteran dan para dokter serta ahli bedah Eropa
selama lima abad lamanya pada periode abad pertengahan.
Sosok dan pemikiran Al-Zahrawi begitu dikagumi para dokter serta mahasiswa kedokteran di
Eropa. Pada abad ke-14, seorang ahli bedah Perancis bernama Guy de Chauliac mengutip AlTasrif hampir lebih dari 200 kali. Kitab Al-Tasrif terus menjadi pegangan para dokter di
Eropa hingga terciptanya era Renaissance. Hingga abad ke-16, ahli bedah berkebangsaan
Prancis, Jaques Delechamps (1513M-1588M) masih menjadikan Al-Tasrif sebagai rujukan.
Al-Zahrawi tutup usia di kota Cordoba pada tahun 1013Mdua tahun setelah tanah
kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meski Cordoba kini bukan lagi menjadi kota bagi
umat Islam, namun namanya masih diabadikan menjadi nama jalan kehormatan yakni Calle
Albucasis. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 yakni rumah tempat Al-Zahrawi pernah
tinggal . Kini rumah itu menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan
Spanyol.
Sang penemu puluhan alat bedah modern
Selama separuh abad mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokteran
khususnya bedah, Al-Zahrawi telah menemukan puluhan alat bedah modern. Dalam kitab AlTasrif, bapak ilmu bedah itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya.
Di antara ratusan koleksi alat bedah yang dipunyainya, ternyata banyak peralatan yang tak
pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.
Menurut catatan, selama karirnya Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah. Salah
satu alat bedah yang ditemukan dan digunakan Al-Zahrawi adalah catgut. Alat yang
digunakan untuk menjahit bagian dalam itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern.
Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal. Alat itu
digambarkan dalam kitab Al-tasrif.

Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggunaan ligature (benang pengikat


luka) untuk mengontrol pendarahan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan
dipaparkan secara jelas dalam Al-Tasrif. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet
alat bedah lain hasil penemuannya.
Peralatan penting untuk bedah yang ditemukannya itu antara lain, pisau bedah (scalpel),
curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook),
surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang
digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari
tenggorokan serta alat untuk memeriksa telinga. Kontribusi Al-Zahrawi bagi dunia
kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.
Referensi :
http://serunaihati.blogspot.com/2012/10/biografi-abu-al-qasim-al-zahrawi-dokter.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/04/biografi-al-zahrawi-936-m-1013-m.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Abul_Qasim_az-Zahrawi

Anda mungkin juga menyukai