Anda di halaman 1dari 26

Management of Liver

Abscess
Pembimbing :
Dr. Ramotan Purba, Sp.B

ABSES LIVER
Abses hepar atau liver adalah lesi
infeksius yang menempati ruangan
di liver.
Dua abses yang paling umum
Piogenik liver abscess
Amoebik liver abscess

PYOGENIC LIVER
ABSCESS (PLA)

ETIOLOGI
PLA mungkin berasal dari bilier,
porta, arterial, atau traumatis
Infeksi bilier yang diakibatkan dari
penjalaran sekunder dari obstruksi
merupakan penyebab PLA yang
paling sering diidentifikasi.

Gejala Klinis
Gejala awal tidak spesifik : malaise, mual,
anoreksia, dan penurunan berat badan,
nyeri kepala, mialgia, dan athralgia pada
kebanyakan kasus
Gejala-gejala prodormal : demam,
menggigil, dan nyeri abdomen
Sebuah abses dekat dengan diafragma
dapat menyebabkan nyeri tipe pleuritik,
batuk dan sesak, dan saat presentasi ini
berasosiasi dengan gejala-gejala nonspesifik di atas, hal ini dapat mempersulit
diagnosis.

Syok sepsis dapat terjadi pada


sedikit pasien, khususnya pada
keadaan duktus biliaris yang
tersumbat.
Walaupun tidak umum, beberapa
pasien hadir dengan peritonitis
setelah ruptur bebas sebuah abses
ke cavum peritoneum.

Diagnosis

Laboratorium
Foto polos dada dan abdomen
USG
CT scan
MRI
Kultur

Prisip-prinsip terapi PLA


Mendrainase pus
Memberikan antibiotik yang sesuai,
dan
Mengatasi sumber-sumber infeksi
yang mendasari, bila hadir.

Antibiotik : Sebelum mendapatkan


hasil kultur positif dari darah atau
pus, antibiotik spektrum luas
seharusnya dimulai untuk mengatasi
bakteri gram negatif dan gram positif
aerob dan anaerob.

Prosedur perkutan : drainase


perkutan dilakukan di bawah
tuntunan USG atau CT. Aspirasi PLA
adalah untuk mengkonfirmasi
diagnosis dan mengambil pus untuk
kultur seharusnya disertai oleh
aspirasi komplit pus atau insersi
sebuah drain pada waktu yang sama.

Percutaneous needle aspiration (PNA)


memiliki sebuah tingkat sukses yang tinggi
dan waktu rawat inap rumah sakit yang lebih
pendek, namun sebuah presentase lebih
bersar membutuhkan aspirasi kedua dan
ketiga untuk mencapai kesuksesan. Saat
PNA gagal, kateter drainase harusnya
dilakukan.
Percutaneous catheter drainage (PCD)
dilakukan saat :
Pus terlalu tebal untuk diaspirasi
Diameter abses lebih besar dari 5 cm
Dinding terlalu tebal dan tidak dapat kolaps
PLA multilokulasi

Terapi pembedahan :
Presentasi awal ruptur intraperitoneal
atau pada pasien dengan abses multipel
terobstruksi yang tidak dapat dikerjakan
dengan dengan tindakan non-operatif.
Operasi terbuka juga diindikasikan saat
ada kegagalan terapi non-operatif dan
untuk komplikasi drainase perkutan,
seperti perdarahan atau kebocaran pus
intraperitoneal.

Prognosis : dengan terapi moderen,


prognosis tergantung lebih pada
etiologi yang mendasari dan faktorfaktor komorbid daripada PLA itu
sendiri, walaupun keterlambatan
pada presentasi dan diagnosis
berkontribusi terhadap hasil yang
buruk.

Faktor-faktor risiko umumnya diasosiasikan


dengan mortalitas termasuk :
Syok sepsis
Jaundice Klinis
Koagulopati
Leukositosis
Hipoalbuminemia
Abses multipel
Ruptur intraperitoneal
Malignansi (lebih pada malignansi
hepatopankreatobilier dibanding penyakit
malignan lain)

AMOEBIC LIVER ABSCESS (ALA)

Etiologi
E. histolityca yang terbawa aliran v
porta ke hepar

Faktor resiko

Alkoholisme
Malignansi
Infeksi HIV
Malnutrisi
Penggunaan Kortikosteroid
Kelainan dari imunitas yang dimediasi
oleh sel
Aktivitas homoseksual
Bepergian akhir-akhir ini ke regio tropis

Gejala klinis

Biasanya dimulai dengan demam.


Nyeri pada abdomen atas
Diare dan/ disentri
Mual, muntah dan lemah
Anoreksia, penurunan berat badan
Batuk dan sesak

Pemeriksaan fisik
Jaundice ringan cukup umum, namun jaundice
parah jarang.
Tanda-tanda kardinal abses liver amoebic adalah
hepatomegali nyeri. Pada palpasi liver halus dan
tidak keras. Tenderness terlokalisasi pada regio
abses, umumnya terjadi pada ruang interkostal
kanan bawah, seringkali dilihat. Hepatomegali
mungkin tidak dapat dideteksi pada pasien dengan
abses pada lokasi subdiafragmatika.
Pergerakan dinding dada kanan dan diafragma
mungkin terbatas dengan kepekakan pada saat
perkusi.

Diagnosis
Laboratorium
Sampel fekal segar mungkin mendeteksi tropoziud
berisi eritrosit
Pada aspirasi, amoeba jarang terdapat materi
nekrotik dari sentral abses, namun lebih banyak
pada dinding marginal dan karenanya lebih umum
ditemukan pada porsi akhir materi yang diaspirasi.
Serologi
Foto polos abdomen dan Thorax
USG
CT Scan abdomen dan MRI
Polymerase chain reaction

Manajemen ALA
Terapi obat saja
Aspirasi dipandu USG dan obat
Percutaneous catheter drainage dan
obat
Laparotomi, drainase dan obat

Terapi medis :
Terapi medis mungkin diinstusikan
menggunakan baik sebuah agen tunggal
atau kombinasi obat untuk parasit
ekstraluminal
Kriteria untuk manajemen medis
Semua abses yang tidak terkomplikasi
Tidak ada tanda-tanda ruptur/akan ruptur
Tidak ada efek kompresi

Aspirasi atau drainase abses :


Aspirasi telah diindikasikan pada keadaankeadaan berikut :
Kekurangan perbaikan klinis dalam 48 sampai
72 jam
Abses lobus kiri
Abses besar yang akan ruptur/memiliki tandatanda kompresi
Bingkai tipis jaringan liver di sekitar abses
(<10mm)
Abses seronegatif
Kegagalan pada peningkatan terapi non-invasif
yang mengikuti setelah 4 sampai 5 hari

Seperti PLA, drainase perkutan


diindikasikan saat koleksi cairan
kental tidak dapat diaspirasi oleh
jarum atau ada kegagalan aspirasi
yang dipandu oleh USG.

Intervensi Pembedahan :
Drainase pembedahan terbuka jarang
diindikasikan dan mungkin dibutuhkan
pada keadaan :
Abses besar dengan hasil buruk dari
aspirasi jarum atau drainase perkutan
Perburukan klinis walaupun usaha untuk
aspirasi jarum
ALA terkomplikasi (seperti ruptur abses
pada cavum peritoneal dengan tanda-tanda
peritonitis)
ALA terkomplikasi (ruptur pada cavum
pleura/ cavum pericarial/ viscera di sekitar)

KESIMPULAN
PLA dan ALA memiliki banyak gejala yang umum
dan diagnosis sering tertunda karena gejala-gejala
klinis yang kabur menghasilkan hasil yang buruk.
Karena kesulitan dalam membedakan dua tipe
abses awalnya, terapi antiamoeba biasanya
direkomendasikan sebagai tambahan antibiotik
spektrum luas.
Terapi medis saja efektif pada kebanyakan kasus
ALA di mana beberapa bentuk intervensi biasanya
diperlukan untuk PLA. Mortalitas lebih rendah pada
ALA dibandingkan dengan PLA. Abses pelan untuk
sembuh. Pendekatan multidisiplin, termasuk
seorang gastroenterologis, radiologis, ahli bedah,
dan laboratorium krusial untuk suksesnya terapi
dari infeksi yang dapat disembuhkan ini.

Anda mungkin juga menyukai