H.RONOHADINAGORO
PARAMETER
SIFAT FISIK TANAH
TANAH
dalam persepsi teknik sipil
adalah kumpulan
mineral
bahan organik
endapan lepas
yang terletak di atas batuan dasar.
karbonat
Zat
organik
Oksida
Yang mengendap
Di antara
partikel
Ikatan
antar
butiran
relatif
lemah
Tanah:
Pelapukan (weathering)
adalah peristiwa penghancuran
atau perubahan bentuk/komposisi batuan
yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi,
sehingga batuan tersebut berubah dari bentuk sebelumnya.
Proses Pelapukan :
1. Batuan mengalami penghancuran,
menghasilkan bahan yang bersifat lepas (regolit).
2. Pelapukan terus berlangsung sampai terbentuk tanah (soil).
3. Tahap akhir pelapukan adalah terbentuknya material
yang sangat halus ( lempung/clay )
BERDASARKAN PROSES,
PELAPUKAN DIGOLONGKAN :
1. Pelapukan Fisika ( Disintegrasi )
2. Pelapukan Kimia ( Dekomposisi )
PELAPUKAN DIPENGARUHI
OLEH :
Jenis Batuan
Topografi
Iklim dan organisma
Waktu.
Deret Bown
MAFIK
FELSIK
olivin
Ca- plagioklas
Ca-Na-Plagioklas
piroksen
amfibol
biotit
Na-plagioklas
alkali feldspar
kwarsa
basa
Basa
Na-Ca-Plagioklas
muskovit
<800oC
Ultra
basa
Asam
Mudah melapuk
Terang
gelap
>1000oC
asam
Jenis Tanah
Berdasarkan Kedudukan
Terhadap Lokasi Pelapukan
Batuan Dasarnya
TANAH
(soil)
TANAH RESIDUAL
COLLUVIAL
TANAH TERANGKUT
ALLUVIAL
EOLIAN
GLACIAL
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Soils)
Residual
Colluvial
Endapan Air (Alluvial Soils)
Endapan Angin (Eolian Soils)
Endapan Sungai Es (Glacial
Tanah Residual:
tempat asalnya.
Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah
tropis. Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak
begitu aktif, dan non-swelling.
Tanah Colluvial:
Sand dunes
Loess (silty)
Volcanic dust
Tanah Glacial:
TERMINOLOGI KHUSUS
Tanah Expansive:
tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan volume) akibat
terjadi peningkatan kadar air dan menyusut bila kadar air berkurang.
Clay shales dan tanah lempung montmorillonite
Tanah Collapsible:
tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume yang besar
bila terjadi peningkatan kadar air tanpa adanya perubahan beban
luar.
Quick Clay:
Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila terganggu
kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan adalah perbandingan
antara kuat geser tanah asli dengan kuat geser tanah terganggu
Sensitifitas:
St
qu ,tidak terganggu
qu ,terganggu
St
Derajat
Kepekaan
<4
Tidak
sensitif
4 < St < 8
Sensitif
>8
Sangat
sensitif
Kebanyaka
n lempung
pada
umumnya
Tanah Organik:
Tanah yang banyak mengandung komponen organik. Kuat geser
rendah dan memiliki kompresibilitas yang besar
Mengandung massa kayu berserat, berwarna gelap hitam, berbau
tumbuhan yang membusuk
Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
Massa tanah terdiri dari partikel-partikel yang umumnya tidak terikat
kuat satu dan lainnya. Pergeseran antar partikel menjadi tidak linear
dan tidak dapat kembali ke bentuk asal
Bentuk partikel
Penyebab
Angular
Pecahan batuan
akibat pengaruh
lingkungan atau
pelapukan
Subangular
Pecahan batuan
dengan bagian
permukaan yang
halus akibat
transportasi
Subrounded
Permukaan
umumnya halus
karena sudah
ditransportasikan
cukup jauh
Rounded
Permukaan halus
dan bulat karena
sudah bertahuntahun
ditransportasikan
Na-Montmorillonite
5 micron
Halloysite
illite
udara
udara
butiran
Model
diagram
tiga
fasa
air
air
butiran
Isi/volume
Wa = 0
Udara/air
Va
Vv
Ww
Air/water
Ws
Butiran/solid
Vw
Vs
V = V s + V w + Va
W = W s + Ww
V = Vs + Vv
Vv = Vw + Va
14 sept
Porositas/Porosity (n)
Perbandingan antara isi rongga dengan isi total.
n = Vv /V
e = Vv/Vs
= W/V
d = Ws/V
s = Ws/Vs
Gs = s/ w
Kerikil
2,65 2,68
Pasir
2,65 2,68
2,62 2,68
Lempung Organik
2,58 2,65
1,25 1,80
Kering
Agak Lembab
1 - 25
Lembab
26 - 50
Sangat lembab
51 - 75
Basah
76 - 99
Jenuh
100
Sistem Multi
Fase:
Hubungan antar fase
Sistem Multi
Fase:
Hubungan antar fase
Angka pori (void ratio):
Porositas, n:
Vv
e
Vs
Vv
n 100%
V
n
e
1 n
e
n
1 e
Derajat Kejenuhan, S:
Vw
S 100%
Vv
Ww
w
100%
Ws
Berat volume total atau basah (total atau wet unit weight):
W Ws Ww
V
V
Berat volume partikel solid tanah:
Ws
s
Vs
Berat volume kering:
Ws
d
V
sat w
4.75
10
20
0.85
40
0.425
60
0.250
100
0.15
140
0.106
200
0.075
D60
Cu
D10
D60 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 60 persen
D10 = dimeter butir yang lolos saringan sebanyak 10 persen
Cu = 1 adalah tanah yang memiliki satu ukuran butir
Cu = 2 atau 3 adalah tanah bergradasi buruk
Cu >15 adalah tanah bergradasi baik
D302
Cc
D10 D60
D30 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 30 persen
Cc = 1 - 3 adalah tanah yang memiliki gradasi baik jika
Cu > 4 untuk kerikil
Cu > 6 untuk pasir
SL
PL
LL
Liquid Limit
Plastic Limit
25
Liquid Limit
PI LL PL
Liquidity Index:
w PL
LI
LL PL
PL
LL
Kelas
Subgrade
Nilai Indeks
Group
Sangat baik
Baik
01
Sedang
24
Buruk
59
Sangat
buruk
10 - 20
TERIMA KASIH