Anda di halaman 1dari 9

STUDI PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DI LABORATORIUM
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Nilai Individu Mata Kuliah Metode
Penelitian

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang :

Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020
mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan
dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi
oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Pembangunan nasional bangsa
Indonesia adalah pembangunan disegala bidang kehidupan yang dilaksanakan secara
menyeluruh dan berkesinambungan, termasuk bidang kesehatan dannkeselamatan kerja.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal
ini dituangkan dalam visi pembangunan kesehatan dengan motto Indonesia Sehat 2010
yang mempunyai misi yaitu ; menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau serta memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat (DepkesRI,2003:4). Perwujudan
kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok dalam usaha dibidang kesehatan
seperti dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 22 ayat 1 yang
berbunyi :
Bahwasanya kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal, dapat dilakukan antara lain melalui peningkatan sanitasi lingkungan baik pada
lingkungan tempatnya maupun bentuk atau wujud substansinya yang berupa fisik, kimia, atau
biologi termasuk perubahan prilaku, sedangkan kualitas lingkungan yang sehat adalah
keadaan lingkungan yang bebas dari segala resiko yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan hidup manusia.

Untuk itu dituntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja
termasuk di laboratorium. Sebab itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 di
laboratorium dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang
timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi.

B.

Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yakni:
Bagaimanakah Pengetahuan Mahasiswa Tentang K3 pada Laboratorium?
Bagaimanakah Perlengkapan K3 pada Laboratorium?
Bagaimanakah Kondisi Lingkungan pada Laboratorium?
C. Tujuan Penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yakni:
Untuk Mengetahui Pengetahuan Mahasiswa Tentang K3 pada Laboratorium.
Untuk Mengetahui Perlengkapan K3 pada Laboratorium.
Untuk Mengetahui Kondisi Lingkungan pada Laboratorium .
D.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yakni mengenai studi pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (k3) pada laboratorium, maka berikut hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini:
Ha : Adanya pengetahuan yang cukup pada Mahasiswa tentang K3 pada Laboratorium.
Ho : Tidak adanya pengetahuan yang cukup pada Mahasiswa tentang K3 pada Laboratorium.
Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji keberanannya dengan data-data yang
terkumpul.

E.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :


Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan untuk penelitian selanjutnya, hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan mengenai pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (k3) pada laboratorium.
Bagi Guru
Sebagai masukan untuk mengelola dan meningkatkan pengetahuan tentang pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Bagi Siswa
Dengan mengetahui efektifitas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja maka dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk terus berperan aktif mengolah pengetahuannya sebagai
wujud implementasi dari ilmu dan pengalaman yang didapatkan.
F.

Asumsi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa asumsi dasar sebagai berikut:
Tingkat keterampilan dan keahlian mahasiswa tidak bisa diukur hanya dari tingkat tingginya
intelegensi siswa.
Semua siswa mendapatkan fasilitas dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan
keahliannya sesuai dengan programnya.
Sekolah telah memberikan program dan pelatihan yang baik dalam pengembangan
keterampilan dan keahlian siswa melalui kegiatan praktikum.
G.

Ruang Lingkup dan Pembatasan Penelitian

1.

Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup ini meliputi kegiatan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
populasi yakni seluruh mahasiswa Program Studi Teknik Tenaga Listrik dan semua sumber
daya yang terkait dengan laboratorium tersebut.
2.

Pembatasan Penelitian

Dalam penelitian di Laboratorium, peneliti hanya membatasi pada hal-hal tertentu saja yakni:

Pengetahuan Mahasiswa Tentang K3 pada Laboratorium .


Perlengkapan K3 pada Laboratorium .
Kondisi Lingkungan pada Laboratorium.

KAJIAN PUSTAKA
A.

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident).Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan,
melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi
keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Menurut

Sumakmur

(1988)

kesehatan

kerja

adalah

spesialisasi

dalam

ilmu

kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja


beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental,
maupun

sosial,

dengan

usaha-usaha

preventif

dan

kuratif,

terhadap

penyakit-

penyakit/gangguan gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan


lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
Sasarannya adalah manusia
Bersifat medis.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, danproses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan(Sumakmur, 1993).

Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :


Sasarannya adalah lingkungan kerja
Bersifat teknik.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengertian
Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya
cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan
peralatan kerja. Konsep ini juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat
sekitar tempat kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu
menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.
B.

Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga.
Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau
perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan
atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi
kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa
cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan
dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian
secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial, dan psikologis.
Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.

Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.


Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

C.

Ruang Lingkup K3

Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut :


Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya
melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang
dikerjakan.
Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
Peralatan dan bahan yang dipergunakan
Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
Proses produksi
Karakteristik dan sifat pekerjaan
Teknologi dan metodologi kerja
Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil
dari kegiatan industri barang maupun jasa.
Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas
keberhasilan usaha hyperkes.
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan cara survei dan turun ke lapangan. Survei dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium. Cara lain yakni dengan melakukan wawancara dengan penyelenggara
pendidikan di Universitas tersebut untuk mengkaji terciptanya pelaksanaan K3 dan kondisi
lingkungan yang baik di laboratorium.
Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada laboratorium sangat perlu di perhatikan
dan dibahas lebih jauh agar terciptanya kondisi lingkungan laboratorium yang sehat, aman
dan menyenangkan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada program sebagai unit analisisnya yakni dosen,
mahasiswa, dan tenaga kependidikan lainnya. Sampel penelitian yakni semua mahasiswa
program.
C. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
dokumentasi, wawancara, dan kuisioner. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui
proses dan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan di laboratorium. Metode
dokumentasi dilakukan untuk mengambil data yang terjadi di laboratorium tersebut sedangan
metode wawancara dan kuisioner dilakukan sebagai penunjang untuk melengkapi data
sekaligus untuk validasi data yang didapatkan.
D. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang akan dilakukan yakni deskriptif secara
kualitatif. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengumpulan data kasar
Pengkodean data
Pemilahan data
Perekaman data
Analisis deskriptif kualitatif
Pembahasan

Kesimpulan

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Buraena, S. Program Kesehatan Lingkungan in: Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3). RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Makassar. 2004. p:1-5.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumamur. Sejarah dan Hari Depan Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja in : Higene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Toko Gunung Agung. Jakarta. 1996. p:22-25.
Thalib, D. Higene Perusahaan-Industrial Hygiene in: Kebijakan Keseamatan dan Kesehatan
Kerja Pertamina. Jakarta. p:1-21

Anda mungkin juga menyukai