Sejak diabetes menjadi penyakit yang umum ditemui, dan jumlah penderitanya
pun terus meningkat, banyak penelitian dilakukan mengenai pencegahan, penanganan
dan pengobatan setiap komplikasi yang ada. Pengobatan tersebut dipusatkan pada
berbagai mekanisme dasar yang menyebabkan kerusakan ginjal, mata dan saraf.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian komplikasi, kadar gula tinggi untuk waktu
lama menyebabkan perubahan kimiawi yang mengarah pada retinopati,nefropati dan
neuropati. Para ahli telah menciptakan sejenis bahan kimiawi untuk mempengaruhi
proses ini dan mungkin pengobatan jangka panjang.
Pengobatan yang tepat akan mencegah sama sekali DM. Pemahaman terhadap
penyebab diabetes telah bertambah pesat selama beberapa dekade terakhir ini,meski
masih terus dipelajari. Terutama belum mengerti apa pemicu rusaknya sel-sel beta
kecil yang memproduksi insulin di pankreas. Gen-gen yang mempengaruhi penderita
terhadap kerusakan ini masih diteliti, tetapi apa yang mengendalikan dan bagaimana
awal kerusakannya secara tepat masih belum jelas sehingga pencegahan yang
menyeluruh kemungkinannya masih jauh. Meski demikian, bila semua pertanyaan ini
bisa terjawab, kemungkinan untuk memperbaiki gen-gen tersebut pada penderita
yang berisiko diabetes dapat mencegah berkembangnya kondisi tersebut.
Perlu diingat bahwa banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko
timbulnya masalah akibat diabetes dengan menjaga diri baik-baik. Kemajuan dalam
pengobatan dan pemahaman lebih baik tentang penyakit ini telah banyak memberi
manfaat dan harapan yang lebih baik di masa-masa yang akan datang.
A. Tujuan Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan penatalaksanaan diabetes secara umum adalah meningkatkan kualitas
hidup pasien diabetes.
mencapai
tujuan
tersebut
perlu
dilakukan
pengendalian
hiperglikemi, tekanan darah, berat badan dan lipid, melalui pengelolaan pasien
secara holistik dengan mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan
perilaku.
B. Strategi Penatalaksanaan DM
1. Penatalaksanaan DM non farmakologis
1.1. Edukasi
Keberhasilan
pengelolaan
diabetes
mandiri
membutuhkan
dalam hal ini bermakna makanan yang memiliki perpaduan yang baik
serta mengurangi makanan yang buruk bagi kesehatan.
Kontribusi makanan yang diperlukan dalam makanan penderita
diabetes adalah :
Dua per lima bagian makanan sebaiknya mencakup makanan yang
mengandung zat tepung, lebih disukai dari varietas berserat tinggi.
Dua per lima bagian makanan sebaiknya mencakup sayuran/salad
maupun buah-buahan.
Seperlima sisanya sebaiknya mencakup makanan yang mengandung
protein, seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, atau keju.
Lebih dari separuh kasus pasien diabetes tidak dapat mengikuti pola
diet mereka. Alasannya banyak sekali, tetapi angka kegagalan ini dapat
dikurangi dengan menghindari kerumitan yang tidak perlu dan
memberikan penjelasan mengenai prinsip-prinsip diet kepada setip
pasien.
Komposisi diet
Komposisi diet yang dianjurkan untuk penderita DM berulang kali
mengalami perubahan. Mula-mula mengacu pada diet DM di negara barat
dengan komposisi karbohidrat rendah, sekitar 40-50% dari total energi
(diet A). Namun, saat ini dianjurkan persentase karbohidrat lebih tinggi
sampai 60-70% dari total kebutuhan energi atau disebut juga diet B.
Disamping anjuran mengenai karbohidrat, protein dan lemak, dianjurkan
pula pemakaian karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat
dan rendah kolesterol.
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :
Karbohidrat 60-70%
Protein
10-15%
Lemak
20-25%
BB kurang
<18,5
BB normal
18,5-22,9
BB lebih
>23,0
Obes I
25,0-29,9
Obes II
>30
Verban set
Antiseptik : - Rivanol
- Betadine
- Madu