Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 1

ADUH! TANGANKU ROBEK

KASUS
Seorang laki laki, 18 thn mengalami kecelakaan lalu
lintas. Pasien terjatuh dari motor saat menghindari
orang yang menyebrang jalan. Motor pasien masuk
ke selokan, tangan pasien luka terkena batu.
Pemeriksaan fisik didapatkan pada regio lengan
bawah kiri didapatkan luka ukuran 4 x 1 cm, tepi
tidak rata,dasar luka otot yang robek. Di dalam luka
& sekitarnya tampak jelas ada lumpur berwarna
hitam, pasir, & tanah. Pada luka tidak tampak
perdarahan aktif
Didiagnosis : Vulnus laceratum pada regio antebrachii
Di UGD luka pasien dicuci & dijahit

MASALAH

JENIS JENIS LUKA


Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu
jaringan hidup sebagai akibat adanya trauma
benda tumpul atau tajam, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan.
1. Luka Memar (vulnus contusio)
2. Luka Lecet (vulnus excoratum)
3. Luka Robek (vulnus laceratum)
4. Luka Sayat (vulnus schissum)
5. Luka Gigitan (vulnus morsum)
6. Luka Tusuk (vulnus ictum)
7. Luka Tembak (vulnus sciopectorum)
8. Luka Bakar (combustio)

PROSEDUR WOUND TOILET DAN WOUND


SUTURE
Persiapan awal
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Memastikan identitas sama dengan rekam medis
Memeriksa reaksi alergi obat (obat anastesi) dan
penyakit infeksi (hepatitis dan HIV)
Mengkonfirmasikan kepada pasien tentang alergi
dan penyakit infeksi
Perisapan
Menjelaskana tindakan prosedur yang akan
dilakuka kepada pasien (pembersihan luka,
penyuntikan obat, irigasi, penyikatan,
debridement, dan penjahitan luka)
Meminta informed consent secara lisan
Menyilahkan pasien ke meja periksa

PERSIAPAN

Asepsis atau teknik aseptik adalah istilah umum yang digunakan


dalam pelayanan kesehatan untuk mengambarkan semua usaha
yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh yang kemungkinan besar mengakibatkan infeksi.
Tujuan utama dari asepsis adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan jumlah mikroorganisme baik yang terdapat pada
permukaan benda hidup (kulit, jaringan) maupun benda mati (alat
kesehatan) hingga mencapai tingkat yang aman.
Antiseptik adalah pencegahan infeksi dengan membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan
jaringan tubuh lainnya.

PERSIAPAN
MENCUCI TANGAN
Tujuannya untuk memperkecil risiko infeksi yang mungkin terjadi.
Caranya :

Menyikat tangan dengan larutan antiseptik di bawah air mengalir


selama 10 menit,mulai dari kuku,jari,sela jari dan telapak tangan.
Teteskan beberapa mililiter savlon, betadin atau triclosan
Gosok masing-masing tangan dan lengan selama 5 menit
Bilas dengan air mengalir sambil digosok
Posisi tangan selalu diatas sikut.
Lap dengan handuk steril

ALAT DAN BAHAN


Alat:

Sarung tangan

Jarum

Benang (plain catgut, silk)

Minor set (pinset sirurgis, pinset anatomi,


gunting benang, gunting jaringan, needle
holder, klem)

Spuit 3cc

Duk Steril

Masker

Bahan:
Kasa steril
NaCl Fisiologis
Povidon iodine 10% (desinfektan)
Lidokain 2%
Pehidrol 3%
Plester

Pembersihan luka
Memberikan cairan antiseptic pada daerah luka dengan cara
sirkuler dari dalam ke luar
Memasang dengan duk steril jadi hanya daerah luka yang bisa
dilihat
Menyuntikan obat anstesi local secara infiltasi pada daerah skitar
luka pada daerah yang sudah didisinfeksi (selalu lakukan aspirasi)
Lalu tunggu respon pasien terhada anestesi selama 5-10 menit
dengan cara menyentuh area luka dan menanyakan kepada
pasien
Lalu bersihkan luka dengan normal saline atau clorhexidine
Lalu lakukan penyikatan jika luka kotor sekali
Lalu lakukan irigasi untuk mengankat debris
Menilai lokasi luka. Jika ada kontusio, perdarahan, laserasi, fungsi
motoris, sensoris serta vaskularisasinya
Lalu jika perlu lakukan eksplorasi luka. Lihat tendon, syaraf, otot
jika ada rupture konsul ke dokter bedah secepatnya
Melakukan debridement dengan gunting atau scapel jika ada
debris yang tidak terangkat dengan penyikatan dan irigisi
Lalu merapaikan tepi luka agar penutupan luka sempurna

TEKNIK ANESTESI LOKAL


Teknik anestesi lokal terdiri dari beberapa cara, yaitu:
1. Blok: Dilakukan dengan menyuntikkan obat anestesi
di area tertentu dimana saraf yang mempersarafinya
diblok agar tidak terjadi rangsangan nyeri pada saraf.
Teknik:
1. Identifikasi lokasi operasi
2. Identifikasi jalan persarafan
3. Suntikan beberapa cc obat anestesi disekitarnya
4. Cek hasilnya

TEKNIKANASTESI LOKAL

1.

2.

3.

4.

Anestesia infiltrasi dilakukan


dengan menyuntikkan anestetik
lokal langsung ke jaringan tanpa
mempertimbangkan
persarafannya.
Teknik Anastesi Infiltrasi:
Masukkan jarum di salah satu
area operasi.
Arahkan ke area kanan,
aspirasi, jarum dicabut (tetapi
tidak sampai lepas dari kulit)
sambil obat dikeluarkan.
Pindahkan jarum ke lokasi di
seberangnya, dan lakukan hal
yang sama seperti di atas.
Jika sudah cek dengan
menjepitkan pinset pada area
yang dianastesikan.

JENIS BENANG

non absorbable
- seide(silk/sutera)
- ethilon
- vitalene
- ethibond

absorbable
- plain catgut
- chromic catgut
- vicryl

PROSEDUR PENJAHITAN LUKA


1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.

9.

Menempatkan jarum jahit pada needle holder kira-kira 1/3 bagian


dari ujung jarum yang tumpul
Menjepit tepi luka dengan pinset lalu menusukkan jarum jahit pada
kulit dengan mengambil jarak inchi ( 0,5-0,6 cm)
Mengarahkan jarum jahit sampai ke tepi luka seberangnya dengan
mengambil jarak yang sama
Menjepit jarum yng sudah menembus sisi sebrang luka dengan
needle holder lalu tarik jarum sampai menyisakan benang - 1
inchi
Membuat simpul jahitan dengan membuat loop 2x dengan needle
holder, menjepit ujung benang dengan needle holder lalu tarik 1
putaran simpul
Mengulangi sampai 3-4x putaran untuk memastikan simpul jahitan
kuat (tiap putaran dilakukan secara berlawanan)
Simpul jahitan jangan ditempatkan diatas luka
Memotong ujung benang sehingga menyisakan inchi dari simpul
1 jahitan
Jahitan berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti diatas

KESIMPULAN KASUS

PENANGANAN PENDERITA TRAUMA

Perhatikan keselamatan penolong dan korban


Primary Survey :
A-B-C-D-E (Airway Breathing Circulation Disability
Exposure)
Secondary Survey : (vulnus)
Mencari cederan yang mengancam jiwa atau cacat
Dilakukan setelah primary survey dan apabila pasien sudah
stabil
Head to toe examination
Reevaluasi :
primary survey perlu dilakukan reevaluasi, bila terjadi
penurunan kondisi, kembali ke ABC
Secondary survey dilakukan reevaluasi dan kembali ke primary
survey apabila terjadi penurunan kondisi
Bila keadaan stabil, maka perlu dipikirkan evakuasi pasien ke
tindakan definitif
Transfer pasien ke pelayanan definitif
Pindahkan/amankan pada alas yang datar, jaga airway
Leher, bahu dan sumbu tubuh dalam satu garis, pasang collar
brace bila ada

TATALAKSANA KASUS

Anastesi luka dengan lidokain 1%

Cuci luka dan daerah luka dengan air hangat dan


sabun selama 10 menit lalu irigasi dengan NaCl 0.9%

Sterilisasi luka dengan Povydone iodine 10%

Debrideman. Usaha untuk menghilangkan jaringan


mati

dan

jaringan

yang

sangat

terkontaminasi

dengan mempertahankan secara maksimal struktur


anatomi. Lalu lakukan irigasi lagi dengan NaCl 0.9%

Menjahit luka : cara simple interrupted


benang : non absorbable (silk)

Dressing.

Material

penutup

luka

untuk

mendukung penyembuhan luka. Tujuannya untuk


membuat

lingkungan

luka

sehingga

mempercepat

menjadi

lembab

penyembuhan

luka.

(kassa steril)

Pemberian antibiotik & analgesik


Pengangkatan jahitan bervariasi dalam waktu 710 hari tergantung lokasi dan kedalaman luka
Jika ada nanah dalam luka indikasi segera di
angkat

DAFTAR PUSTAKA

Wound Toilet Procedures. Available at:


www.who.int/hac/techguidance/tools/g
uidelines_prevention_and_management_
wound_infection.pdf
De Jong, Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Ed 3. Jakarta: EGC.2010

Anda mungkin juga menyukai