Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN, BENTUK dan TUJUAN KOMUNIKASI

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah Teknik Komunikasi
yang dibimbing oleh. Rina Rifqie Mariana

oleh
Yulia Wahyuni

110543403061

Syifa Safira

110543403063

Santi Dri Lestari

110543432515

Rika Dri Lestari

110543432512

Ulfa Faridatun Nisa

110543432504

Yenny Arisanti110543432507
Yashinta Herdiani

110543403059

TEKNOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2013

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan doa dan Puji syukur Kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan hidayah dan karunia-nya sehingga kami telah menyelesaikan
makalah yang berjudul Pengertian, Bentuk dan Komunikasi , merupakan salah
satu tugas terstruktur untuk memenuhi mata kuliah Teknik Komunikasi.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar besarnya
kepada Ibu Rina Rifqie Mariana Yang telah membimbing dalam mata kuliah
Teknik Komunikasi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan kurang
memadai. Saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di harakan. Akhirnya
semoga makalah ini memberikan berkah dan manfaat kepada pembaca.
Malang, 27 September 2013
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud
bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain.
Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia
berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang
mempengaruhinya.
Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan
muridnya. Orang tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara
sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan
bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam
menyelesaikan tugas masing-masing.
Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia. Kesepakatan atau
kesepahaman

dibangun

melalui

sesuatu

yang

berusaha

bisa

dipahami

bersama sehingga interaksi berjalan dengan baik. Persoalan mendasar dari


masalah ini terletak pada hambatan yang muncul dalam membangun kesepahaman
dan usaha mencapai tujuan secara maksimal.
Hal ini biasanya melahirkan suatu kegalauan tentang komunikasi yang
baik sederhana yang dibayangkan yang kemudian menuntun pada pemikiran
tentang usaha melakukan komunikasi secara efektif.
B. Tujuan
Tujuan dari pembahasan tentang pengertian, bentuk dan jenis komunikasi
ini adalah sebagai berikut:
1. agar kegiatan komunikasi dalam kehidupan manusia menjadi lebih baik

2. memberi informasi tentang etika berkomunikasi


3. mengetahui konsep, teori dan dasar-dasar praktik komunikasi yang baik,
sehingga dapat meningkatkan pekerja komunikasi agar lebih terampil dan
profesional dalam melaksanakan tugas-tugas yang diembannya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat ditarik rumusan masalah terkait
komunikasi sebagai berikut:
1. pengertian umum, definisi dan maksud dari kegiatan komunikasi pada
manusia
2. tujuan komunikasi pada kehidupan manusia
3. bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan dalam kehidupan manusia
4. hambatan-hambatan dalam komunikasi yang terjadi pada manusia

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Secara umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi
mempunyai definisi: pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak;
perhubungan. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa
latin, yaitu Communication yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama.
Kata sifatnya communius yang bermakna umum atau bersama-sama dengan
demikian komunikasi menurut lexicografer (ahli kamus bahasa) menunjuk pada
suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Carl I. Havland komunikasi adalah suatu proses di mana
seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata
untuk mengubah tingkah laku orang lain. Jadi dengan demikian komunikasi itu
adalah persamaan pendapat dan untuk kepentingan itu maka orang harus
mempengaruhi orang lain dahulu. Sebelum orang itu berpendapat, bersikap dan
bertingkah laku yang sama dengan kita.
Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen komunikasi adalah proses
dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai macam
saluran.
Menurut Hoveland komunikasi adalah

proses dimana individu

mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.


Menurut Raymond S. Ross komunikasi adalah sebagai suatu proses
menyortir, memilih, dan mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga
membantu pendengar membangkitkan makna atau repons dari pikirannya yang
serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Beberapa

definisi dari ahli

komunikasi tersebut, dapat

disimpulkan

bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, menyampaikan


pengetahuan kepada pihak lain melalui saluran dan lambang bahasa baik secara
verbal dan non verbal.

B. Tujuan Komunikasi
1. Memberikan informasi agar milik bersama.
Komunikasi bertujuan menjadi milik bersama, dengan maksud informasi
yang di sampaikan komunikator dapat di pahami atau diterima oleh
komunikan. Apabila Informasi yang disampaikan komunikator tidak dapat
diterima oleh komunikan, bahwa informasi tidak dapat ,menjadi milik bersama.
2. Perubahan sikap (attitude change)
Seorang komunikan setelah menerima pesan dari komunikator sikapnya
berubah, baik positif/negatif, dalam beberapa situasi. Kita berusaha
mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang bersikap positif.
3. Perubahan pendapat (opinion change)
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman
ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan
oleh komunikator.
4. Perubahan perilaku (behavior change)
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan
seseorang. Misalnya : kampanye kesehatan merokok dapat menyebabkan
gangguan kesehatan setelah mengikuti kampanye tersebut si perokok berusaha
menguranginya.

5. Perubahan sosial
Tujuan perubahan social dalam berkomunikasi ialah agar dalam kehidupan
sehari hari seseorang dapat berinteraksi baik dengan masyarakat. Karena pada
hakekatnya manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup berkawan atau

berkelompok, dengan adanya perubahan social maka yang darinya seseorang


tersebut tidak dapat bersosialisasi dengan baik maka bisa menjadi lebih baik.
C. Bentuk Bentuk Komunikasi
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang katakata atau bahasa sebagai medianya, baik secara lisan maupun tulisan dalam
praktek komunikasi. Komunikasi verbal yang menggunakan kata kata atau
bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kata kata atau
bahasa adalah alat yang terpenting digunakan

dalam kegiatan atau proses

komunikasi, Karena dalam bahasa kita dapat menyampaikan segala maksud,


gagasan atau pesan kita kepada orang lain (penerima) dengan tetap menyadari
bahwa lambang kata kata (bahasa) adalah lambang yang paling abstrak sifatnya.
Lambang verbal atau kata kata dapat disampaikan secara tertulis dalam bahasa
tulisan dan dapat pula disampaikan secara lisan. Contoh komunikasi verbal yaitu
intonasi suara, gerak tubuh, sikap dan sebagainya memungkinkan seseorang
tersebut berkomunikasi tanpa kata-kata .
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah pesan atau informasi yang tidak
disampaikan secara lisan maupun tulisan, komunikasi non verbal orang bisa
mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai
macam perasaan orang baik rasa senang , benci, cinta kangen dan lainnya. Bentuk
komunikasi non verbal antara lain: bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol.
Di bawah ini merupakan contoh komunikasi non verbal.
a.Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman,
sentuhan di punggung, pukulan, dan lain-lain.
b.Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak
mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan

untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk


mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan
perasaan,
c.Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan,
yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau
lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
d.Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi
durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang
dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu
(punctuality).
D. Proses Komunikasi
Terdapat dua bagian pada proses komunikasi yaitu proses sekunder dan
proses primer. Pejelasan lebih lanjut akan dibahas sebagai berikut:
1. Proses sekunder
Kegiatan proses komunikasi sekunder, orang menggunkaan mekanisme
untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk mengatasi
berbagai macam hambatan yang dapat menghalangi berlangsungnya proses
primer, seperti misalnya hambatan geografis. Dalam hal yang akhir ini, kita
dapat

melaksanakan

proses

kegiatan

komunikasi

sekunder

misalnya

menggunakan media radio dan televisi. Hambatan waktu dapat diatasi dengan
menggunakan media pita suara, piringan hitam dan buku untuk dapat
berkimunikasi generasi berikutnya.
Apabila dirumuskan secara luas, maka komunikasi mengandung
pengertian

pengertian

Memberitahukan,

Informasi,

Berita

pesan,

Pengetahuan, Pikiran nilai nilai dengan maksud agar menggugah partisispasi

dengan harapan agar hal hal yang diberitahukan tersebut menjadi milik
bersama antara orang yang menyampaikan informasi (komunikator) dan orang
yang menrima informasi (komunikan).
2. Proses primer
Proses Primer adalah proses langsung, yaitu tanpa menggunakan alat
media masa yang dapat melipat gandakan jumlah penerima pesan (recivers).
Dalam proses primer, komunikasi dapat berbentuk bahasa, gerakan gerakan
yang memiliki arti khusus, dan aba aba.

E. Hambatan Hambatan Komunikasi


a. Hambatan sosio antro psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional (situasional
contetext). Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika
komunikasi dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap
kelancaran komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor
faktor sosiologis antropologis psikologis.
Contoh

hambatan

sosiologis,

seorang

mahasiswa

melakukan

komunikasi dengan dosen pada saat bimbingan skripsi harus


menggunakan bahasa yang santun.
Contoh Hambatan Antropologis, Seorang suku jawa berbicara dengan
suku Madura, ketika berbicara suku jawa menggunakan intonasi suara
yang halus sedangkan suku Madura menggunkan intonasi suara yang
kasar sehingga membuat antar keduanya salah paham.
Contoh hambatan psikologis, Jika seseorang sedang sedih, marah atau
berprasangka buruk pada komunikator maka akan terjadi miss
communicant, salah sasaran komunikasi.

b. Hambatan Semantis
Hambatan sosiologis antroplogis- psikologis terdapat pada pihak
komunikan, maka hambatan semantik terdapat pada diri komunikator. Faktor
simantis menyangkut bahasa yang pergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran
komunikasinya seorang komunikator harus benar benar memperhatikan
gangguan semantis ini, sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulakan
salah pengertian (misunderstanding) atau salah paham (misinterprestation),
yang

pada

gilirannya

bisa

menimbulkan

salah

komunikasi

(miscommunication).
Gangguan semantis kadang kadang disebabkan pula oleh aspek
antropologis, yakni kata kata yang sama bunyinya dan tulisannya, tetapi
memiliki makna yang berbeda. Contohnya, atos Sunda tidak sama dengan
atos Jawa.
c. Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang diperguankan dalam
melancarakan komunikasi. banyak contoh yang dapat kita alami dalam
kehidupan sehari hari ; suara telepon yang tidak jelas, ketikan huruf yang
buaram pada surat, suara yang hilang muncul pada pesawat radio, berita surat
kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya. Pada beberapa media
komunikator dapat saja mengatasinya dengan mengambil sikap tertentu,
misalnya ketika sedang menelpon terganggu ia dapat mengulanginya beberapa
saat kemudian. Yang penting diperhatikan dalam komunikasi ialah sebelum
suatu pesan komunikasi dapat diterima secara rohani (accepted), terlebih
dahulu harus dipastikan dapat diterima secara inderawi (reseved).
d. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap
proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnyua dari lingkungan. Contoh
hambatan ekologis adalah suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu lintas,

suara hujan atau petir, suara pesawat terbang, dan lain-lain pada saat
komunikator sedang berpidato. Situasi komunikasi yang tidak menyenangkan
seperti itu dapat diatasi oleh komunikator dengan menghindarkannya jauh
sebelum atau dengan mengatasinya pada saat ia sedang berkomunikasi. Dalam
menghadapi gangguan seperti hujan, petir, pesawat terbang lewat dan lain-lain
yang datangnya tiba-tiba maka komunikator dapat melakukan kegiatan
tertentu, misalnya berhenti dahulu sejenak atau memperkeras suaranya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia. Kesepakatan atau
kesepahaman

dibangun

bersamasehingga

melalui

interaksi

sesuatu

berjalan

yang

dengan

berusaha

bisa

dipahami

baik. Komunikasi adalah

penyampaian informasi, gagasan, menyampaikan pengetahuan kepada pihak lain


untuk menjadi milik bersama. Tujuan komunikasi itu sendiri, merubah sikap
komunikan agar menjadi lebih baik, menciptakan pemahaman sehingga
komunikan dapat menyapaikan pendapat. Adapun bentuk bentuk komunikasi
yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi verbal komunikasi yang menggunakan
lambang kata- kata atau bahasa sebagai medianya, baik secara lisan maupun
tulisan dalam praktek komunikasi. Komunikasi Non verbal pesan atau informasi
yang tidak disampaikan secara lisan maupun tulisan.

Daftar Rujukan

Wiryanto, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:Grasindo

Anda mungkin juga menyukai