PRODUK ROTI
(CARA STRAIGHT)
DHIKA, FITRIA, VERONICA, YEYEP, YULI
INTISARI
Roti merupakan salah satu makanan yang telah diversifikasi, yang berasal dari
sarealia khususunya gandum, hampir seabad yang lalu lebih dari 95 persen dari
semua roti telah dikomsumsi di Amerika Serikat serta umumnya masyarakat dunia
telah mengenal roti dengan berbagai variasi yang memunculkan khas masing-masing
negara akan roti yang di olahnya
Roti dibuat dari tepung terigu. Di mana produk-produk roti ini dapat dihasilkan
dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti: roti tawar, roti tawar pandan, roti
manis dengan berbagai rasa, croissant, danish, roti sobek, sponge cake, friut cake,
dan lain-lain
Syarat utama dalam pembuatan roti adalah serasi pencampuran oleh pengadaan
gas, kedua oleh koagulan dari suatu material oleh pemanasan dalam oven sehingga
gas tertahan dan struktur material distabilisasi. Ada 3 tahap dalam pembuatan roti:
(1) pencampuran adonan (dough), (2) fermentasi adonan, dan (3) baking dengan
oven dari adonan
Pada praktikum pembuatan roti dengan metode atau cara straight ini dengan
berat bahan baku tepung terigu awal 250 gr, dihasilkan berat produk 500 gr dan %
produk 86,02.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemasakan adalah merupakan seni
pembuatan bahan pangan dengan
pemanasan sampai bahan tersebut
mengalami perubahan cita rasa,
kenampakan dan komposisi kimia.
Pemanggangan adalah suatu bentuk
pemanasan yang dilakukan di dalam
oven, dan asal usul proses ini adalah
sama tuanya dengan sejarah yang
direkam. Roti yang dipanggang tidak
hanya merupakan bahan pangan yang
sangat tua umurnya yang dibuat oleh
manusia, tetapi juga merupakan bahan
Gandum
hampir
seluruhnya
digunakan dalam industri pangan
dalam
bentuk
tepung.
Jadi
penggilingan gandum merupakan
proses yang sangat berbeda dengan
penggilingan beras. Dan tujuan utama
penggilingan gandum adalah untuk
memisahkan endosperma dari dedak
dan benih juga untuk menghancurkan
endosperma menjadi ukuran tepung
(100 ml).
Di
antara
bermacam-macam
pasangan gilingan terdapat sejumlah
ayakan yang memisahkan berdasarkan
ukuran partikel. Ayakan ini biasanya
dibuat berkelompok-kelompok yang
berputar dalam suatu bidang mendatar.
Kelompok-kelompok
ayakan
ini
disebut ayakan datar. Alat pemurni
juga terdapat dalam penggilingan
tepung yang modern. Ini menggunakan
kombinasi ayakan dan arus udara
untuk membersihkan endosperma dari
dedak dan benih. Proses penggilingan
ini menghasilkan tepung putih. Tepung
coklat atau tepung keseluruhan dapat
diperoleh
dengan
menambahkan
kembali sebagian atau semua dedak
dan benih yang dipisahkan dalam
proses penggilingan. Berbagai jenis
penggiling juga ada, di mana tepung
keseluruhan yang sebenarnya dibuat
dengan menghancurkan biji tanpa
menghilangkan benih dan dedak dari
endosperma.
Tepung gandum yang dibuat
seperti diuraikan di atas berwarna
krem, karena adanya zat warna
xantofil. Warna tepung akan memutih
selama penyimpanan, tetapi ini
merupakan proses yang lambat. Oleh
karena kesukaan konsumen akan
tepung putih, penggunaan bahan
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pembuatan roti
adalah untuk mengetahui pembuatan
roti dan menambah nilai ekonomis
produk olahan roti.
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah
berdasarkan terbentuknya gluten dari
gliadin dan glutenin serta penambahan
air dan ragi sehingga terjadi proses
fermentasi dimana CO2 terperangkap
dalam
gluten
maka
adonan
mengembang.
TINJAUAN PUSTAKA
Serealia
Serealia adalah buah dari rumput
yang dibudidayakan, anggota dari
famili Gramineae. Tanaman seralia
yang utama adalah : Gandum
(Triticum sp. terutama vulgare dan
durum), Jagung (Zea mays), Padi
(Oryza sp.terutama sativa), Barli
(Hordeum sativum dan Hordeum
vulgare), Oats (Avena sp.) dll
(Buckle,1987).
Struktur umum biji-bijian serealia
terdiri dari tiga bagian besar yaitu kulit
biji, butir biji (endosperm) dan
lembaga (embrio).
Serealia
merupakan
sumber
karbohidrat utama di dunia. Di
Indonesia beras dipakai sumber protein
sebanyak 45-55 % dan sumber kalori
60-80 % (Muchtadi,1992).
Pengolahan Gandum
Tepung Terigu
Tepung terigu sebagai bahan baku
utama yang mengandung protein, pati,
mineral, serat, pigmen dan enzim pati
yang menyerap bagian terbesar dari
tepung terigu (60%) yang terdiri dari
butir-butir halus yang disebut granula.
Granula inilah yang berfungsi untuk
menyimpan
protein
dan
dapat
menghasilkan struktur permukaan
yang relatif rata dan halus pada proses
pembuatan adonan.
Tepung terigu diolah dari biji
gandum yang mengandung gluten.
Kadar protein dalam tepung terigu
mempunyai korelasi yang erat dengan
total gluten. Protein tepung terigu
adalah unik bila tepung terigu
dicampurkan dengan air dalam
perbandingan tertentu, maka protein
akan membentuk suatu massa atau
adonan kolodial yang plastis yang
dapat menahan gas dan akan
membentuk suatu struktur spons bila
dipanggang. Karakteristik tepung
terigu ini, yang memungkinkan
pembuatan roti tawar yang lunak tidak
dijumpai dalam butir serealia lain
(Desrosier, 1988).
Telur
Penggunaan telur tidak seperti
bahan yang lainnya, baik sebagai suatu
agensia pengeras atau pengempuk,
dalam telur yang utuh terdapat
kombinasi dari keduanya. Kekerasan
yang ditimbulkan oleh putih telur tidak
seluruhnya, hanya sebagian dapat
diatasi oleh keempukan kuning telur;
dan karenanya telur utuh dapat
dianggap sebagai suatu agensia
pengeras. Komposisi telur utuh ialah
kurang lebih 64% putih telur
(pengeras);
36%
kuning
telur
(pengempuk). Dalam menentukan
bagian
apa
yang
digunakan,
pertimbangan pertama ialah produk
yang dikehendaki
Air
Air
yang
digunakan
untuk
keperluan industri pangan pada
umumnya dipersyaratkan sebagai air
minum. Jadi, syarat yang berlaku
untuk air minum berlaku juga untuk air
dalam proses pengolahan roti, yaitu
tidak berwarna, tidak berbau, jernih,
tidak berasa dan tidak mengganggu
kesehatan tubuh (Winarno, 1997).
Air
dalam
pembuatan
roti
berfungsi untuk menghasilkan adonan
roti yang remah dan berkualitas baik,
karena air-air ini mengandung garamgaram yang berfungsi sebagai penguat
dari gluten dan membantu dalam
pertumbuhan ragi dalam proses
fermentasi (Winarno, 1997).
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan- bahan Percobaan
Bahan- bahan yang digunakan
dalam pembuatan roti adalah tepung
terigu, susu, garam, telur,ragi, gula, air,
mentega dan bahan pengisi (meses,
keju, kismis, sosis).
Mentega
Mentega dalam roti berfungsi
sebagai pelembut, memberikan nilai
gizi, menambah rasa lezat dan
membantu
dalam
pengembangan
susunan fisik adonan terutama pada
saat pemanggangan (Winarno, 1980).
Mentega adalah bahan pangan
dengan komposisi lemak. Dalam
pembuatan roti, mentega berfungsi
sebagai bahan pengempuk dan
membantu mengembangkan susunan
physic makanan yang dibakar. Dalam
produksi roti, lemak tersebut berfungsi
sebagai pembangkit rasa, membantu
menahan gas karena gluten lebih
mengikat udara, dan membuat volume
menjadi lebih baik
Alat-alat Percobaan
Alat- alat yang digunakan dalam
pembuatan roti adalah spatula, loyang,
pisau, kompor, panci, dan baskom.
Metode Percobaan
Analisa
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis Terigu
W bahan baku
W bhn tambahan
W bhn isi
Warna
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Rasa
Aroma
Tekstur
Penampakan
% Produk
W Produk
Hasil
Pengamatan
Segitiga biru
250 gram
276,31 gram
55 gram
Kuning
kecoklatan
Manis
Khas roti
Empuk
Menarik
86,02 %
500 gram
Pembahasan
Roti merupakan salah satu
produk makanan yang terbuat dari
tepung terigu. Di mana produk-produk
roti ini dapat dihasilkan dalam bentuk
yang beraneka ragam, seperti: roti
tawar, roti tawar pandan, roti manis
dengan berbagai rasa, croissant,
danish, roti sobek, sponge cake, friut
cake, dan lain-lain (Desroiser, 1988).
Syarat utama dalam pembuatan roti
adalah serasi pencampuran oleh
pengadaan gas, kedua oleh koagulan
dari suatu material oleh pemanasan
dalam oven sehingga gas tertahan dan
struktur material distabilisasi. Ada 3
tahap dalam pembuatan roti: (1)
pencampuran adonan (dough), (2)
fermentasi adonan, dan (3) baking
dengan oven dari adonan (Desroiser,
1988).
Organisme
yang
memegang
peranan
penting
dalam
proses
fermentasi makanan mulai dari khamir,
kapang, sampai pada bakteri. Jenis
10
11
Saran
Disarankan untuk mempercepat
dihasilkannya adonan roti yang kalis
sebaiknya
pengadukan dilakukan
dengan kepalan tangan dan dilakukan
dengan
cepat,
hal
ini
juga
dimaksudkan agar adonan sudah jadi
sebelum gas CO2 terbentuk
Telur 40 gr
Keju 40 gr
Ceres 10 gr
Sosis 5 gr
% Produk =
Wproduk
x 100 %
W bhn baku + W bhn tbh + W isi
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H.
Fleet, M. Wootton, (1987), Ilmu
Pangan,
Penerbit
Universitas
Indonesia, Bandung.
500
x 100 %
250 + 276,31 + 55
= 86,02 %
12