Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT

PEMFIGUS
BULLOSA
Disusun oleh:
RONALDO Y.P. SIANTURI
08-117
Pembimbing:
dr. Vitalis Pribadi, SpKK, M.Kes.

LAPORAN
KASUS

IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Suku
Status Menikah
Pekerjaan
Tanggal periksa

: Tn. M
: 19 tahun
: Laki-laki
: Kelurahan Jatiras
: Kristen
: Batak
: Belum Menikah
: Swasta
: 2 Desember 2013

ANAMNESIS
Keluhan
Utama

Gatal-gatal
di punggung
belakang
bagian
bawah

Keluhan
Tambahan

Bercak-bercak
putih dan
bintik-bintik
kecil di
punggung dan
dada

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang dengan keluhan kulit melepuh di
ekstremitas atas dan bawah, punggung dan dada sejak 3
hari sebelum datang ke UGD RS UKI. Awalnya, 1 bulan
terakhir, pasien mengeluh gatal sekali pada tangan dan
dadanya. Gatal-gatal timbul bila pasien pasien sehabis
bekerja di pabrik, didiuga akibat terkena serbuk
pemotongan besi dan percikan pengelasan . Rasa gatal ini
tidak didahului dengan kemerahan dan tidak panas. Untuk
mengurangi keluhan, pasien berobat ke dokter dan
diberikan obat minum. Keluhan pasien hilang. Tapi, bila
obat habis, rasa gatal timbul kembali, oleh karena itu
pasien kembali ke dokter dan diberikan obat minum dan
disuntikkan obat, tetapi keesokan paginya kulit pasien
melepuh.

5 tahun terakhir

7 hari SMRS

Gatal-gatal jika berkeringat


Bercak-bercak putih pada
punggung bagian bawah.
Awalnya bercak berukuran
kecil, lalu semakin meluas
Sudah berobat ke dokter
kulit dan diberikan obat (3
jenis obat) dan keluhan
sembuh

Gatal-gatal pada punggung


Bercak-bercak putih yang
meluas di daerah punggung
bagian bawah
Muncul bintik-bintik kecil di
daerah punggung dan dada
Belum diobati karena obat
sudah habis

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien belum pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak memiliki riwayat
alergi.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Di keluarga pasien tidak ada yang
mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat alergi pada keluarga
disangkal.

RIWAYAT KEBIASAAN PRIBADI


Sehari-hari, kegiatan pasien sebagai seorang
pekerja pabrik. Pasien bekerja dibagian
pengelasan dan pemotongan besi. Dan setiap
selesai bekerja, pasien tidak segera bersihbersih dan mengganti bajunya. Menurut
pengakuan pasien setiap bekerja banyak serbuk
besi yang menempel pada tubuhnya dan sering
kali pasien terkena percikan pengelasan. Di
lingkungan pasien, ada yang mengalami
keluhan seperti pasien.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 82 kali/menit
Suhu
: 36,7o
Pernapasan
: 20 kali/menit

STATUS GENERALISATA
Kepala :
Rambut : tidak ada kelainan
Mata : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Leher
KGB
: tidak ada kelainan
Kelenjar tiroid : tidak ada kelainan
Thoraks
: tidak ada kelainan
Abdomen
: tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan

STATUS DERMATOLOGIS
Efloresensi
: Makula
hiperpigmentasi
Lokasi
: Regio torakal
posterior
Distribusi
: Regional
Bentuk Lesi : Bulat,
teratur
Ukuran
: 2-5 cm
Susunan
: Polisiklik
Batas
: Tegas
Permukaan
: Rata
Tepi
: Aktif (central
healing)

Efloresensi : Papul
Lokasi
: Regio torakal posterior dan anterior
Distribusi
: Regional Bentuk Lesi
: Bulat, teratur
Ukuran
: 0,5 cm Susunan
: Tidak ada susunan
Batas
: Tegas
Permukaan : Tidak rata
Tepi
: Tidak aktif

DIAGNOSA
Pemfigus Vulgaris
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
Pemfigus Bullosa
Dermatitis Herpetiformis
USULAN PEMERIKSAAN
Tes Tzanck
Pemeriksaan Imunofluoresensi

PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA:

Metil Prednisolon 2 x 125mg (amp)

NON MEDIKAMENTOSA:
Menghindari paparan yang
dicurigai

PROGNOSIS

Ad
Ad
Ad

vitam
: bonam
cosmeticum: bonam
sanationam : bonam

FOLLOW UP

Senin, 30 Sept13 (PH: 3)


S/ gatal berkurang, bercak-bercak putih dan bintikbintik kecil masih ada.
O/

TD: 110/70
N : 84x/menit
RR : 18 kali/menit
Status dermatologis :
Makula hiperpigmentasi dan papul pada regio
torakal anterior dan posterior, berukuran milier dan
numular, berbentuk bulat dan teratur, batas tegas,
susunan polisiklik dan berkelompok, permukaan rata
(makula), tidak rata (papul), dengan tepi aktif
(makula), tidak aktif (papul).
A/ Pitiriasis Versikolor
P/
Diet : biasa
MM:
Itrakonazole 1x200 mg
Cetirizine 1x10 mg
CTM 1x4 mg
Ketokonazole cream 2x1 (sebelum mandi)

Rabu, 2 Okt13 (PH: 5)


S/ tidak gatal, bercak-bercak putih dan bintik-bintik
kecil masih ada.
O/

TD: 110/70
N : 78x/menit
RR : 18 kali/menit
Status dermatologis :
Makula hiperpigmentasi dan papul pada regio
torakal anterior dan posterior, berukuran milier dan
numular, berbentuk bulat dan teratur, batas tegas,
susunan polisiklik dan berkelompok, permukaan rata
(makula), tidak rata (papul), dengan tepi aktif
(makula), tidak aktif (papul).
A/ Pitiriasis Versikolor
P/
Diet : biasa
MM:
Itrakonazole 1x200 mg
Cetirizine 1x10 mg
CTM 1x4 mg
Ketokonazole cream 2x1 (sebelum mandi)

Jumat , 4 Okt13 (PH: 7)


S/ bercak-bercak putih masih ada, dan bintik-bintik
kecil sudah berkurang.
O/

TD: 120/70
N : 76x/menit
RR : 20 kali/menit
Status dermatologis :
Makula hiperpigmentasi dan papul pada regio
torakal anterior dan posterior, berukuran milier dan
numular, berbentuk bulat dan teratur, batas tegas,
susunan polisiklik dan berkelompok, permukaan rata
(makula), tidak rata (papul), dengan tepi aktif
(makula), tidak aktif (papul).
A/ Pitiriasis Versikolor
P/
Diet : biasa
MM:
Itrakonazole 1x200 mg
Cetirizine 1x10 mg
CTM 1x4 mg
Ketokonazole cream 2x1 (sebelum mandi)

ANALISA KASUS

KETERANGA
N
Etiologi

Gejala

TEORI

KASUS

Malassezia furfur
(sebelumnya
dikenal dengan
nama
Pityrosporum
ovale,
Pityrosporum
orbiculare)
Gatal ringan,
makula
hipopigmentasi
tidak teratur,
berbatas tegas
sampai difus
dengan ukuran
lesi dapat milier,
lentikuler,
numuler sampai
plakat.

Pasien tidak
tahu penyebab
timbulnya
keluhan sebelum
diperiksa

Gatal-gatal jika
berkeringat,
bercak-bercak
putih pada
punggung,
bintik-bintik kecil
di punggung dan
dada

KETERANGA
N
Pemeriksaan
Penunjang

TEORI

KASUS

Lampu Wood:
fluoresensi
berwarna kuning
keemasan
Larutan KOH 1020%: hifa
pendek, lurus,
bengkok (seperti
huruf i.v.j) dan
gerombolan
spora budding
yeast yang
berbentuk bulat
mirip seperti
sphagetti with
meatballs
Biakan: Koloni
berbentuk soliter,
sedikit meninggi,
bulat mengkilap
dan akan kering

Larutan KOH 1020%: ditemukan


hifa pendek dan
spora-spora bulat
yang
berkelompok

Keterangan

Vitiligo

Kusta

Pitiriasis
Versikolor

1. Etiologi

Tidak diketahui
penyebabbnya. Faktor
pencetus: krisis emosi
dan trauma fisi

Mycobacterium leprae

Malassezia furfur
(sebelumnya dikenal
dengan nama
Pityrosporum ovale,
Pityrosporum
orbiculare)

2. Gejala Klinis

Makula berwarna
putih dengan diameter
beberapa milimeter
sampai sentimeter,
bulat, batas tegas.
Daerah yang terkena
bag. Ekstensor tulang,
mata, mulut, hidung,
tibialis anterior,
pergelangan tangan
bag.fleksor.

Bercak kulit yang mati


rasa, penebalan saraf
tepi (N. Ulnaris, N.
Peroneus lateralis, N.
Aurikularis magnus,
dll), ditemukan basil
tahan asam

Gatal ringan, makula


hipopigmentasi /
hiperpigmentasi tidak
teratur, berbatas tegas
sampai difus dengan
ukuran lesi dapat
milier, lentikuler,
numuler sampai
plakat.

3. Pemeriksaan

Anamnesis: riwayat
keluarga, awitan
penyakit, riwayat
penyakit kelainan
tiroid, alopesia areata,
DM, riwayat inflamasi,
iritasi.
Penunjang:
histopatologi, biokimia.

Fisik: inspeksi, palpasi


(pemeriksaan saraf
tepi apa ada
penebalan saraf dan
nyeri tekan), tes fungsi
saraf.
Penunjang:
bakterioskopik

Lampu Wood;
Larutan KOH 10-20%;
Biakan

KETERANGA
N

TEORI

Penatalaksanaan
: Non
Medikamentosa

Memakai
pakaian yang
tipis
Memakai
pakaian yang
berbahancotton
Tidak memakai
pakaian yang
terlalu ketat

KASUS
Mengganti baju
yang sudah
berkeringat
Memakai bahan
katun
Tidak bertukaran
handuk maupun
pakaian dengan
teman

KETERANGA
N
Penatalaksanaan:
Medikamentosa

TEORI

KASUS

Topical agents:
Lotion atau sampo
Selenium Sulfide
2,5%; Sampo
Ketokonazol; Krim
Azole
Terapi sistemik:
Ketokonazole 1x200
mg; Fluconazole
1x200 mg;
Itraconazole 1x200
mg
Secondary
profilactic: Sampo
ketokonazol 12x/minggu; Losion
atau sampo
selenium sulfide;
Salicylic acid/sulfur
bar; Pyrithione zinc
ketokonazol 400 mg
peroral sebulan
sekali

Itrakonazole 1x200
mg
Cetirizine 1x10 mg
CTM 1x4 mg
Ketokonazole cream
2x1 (sebelum
mandi)

KETERANGA
N
Prognosis

TEORI
Bila pengobatan
dilakukan
menyeluruh, tekun,
dan konsisten
baik.
Pengobatan harus
diteruskan 2
minggu setelah
fluoresensi negatif
dengan
pemeriksaan
lampu wood dan
sediaan langsung
negatif.
Hipopigmentasi
menetap selama
beberapa minggu
sampai melanosit
memulai untuk
memproduksi
melanin lagi.

KASUS
Pada pasien,
prognosis baik jika
obat rutin dipakai
dan pasien
melaksanakan
edukasi yang
diberikan oleh
dokter.

Anda mungkin juga menyukai