Anda di halaman 1dari 12

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn.M

Tempat tanggal lahir : Cirebon, 09-September-1940

Jenis kelamin

: Laki-Laki

Umur

: 74 tahun

Agama

: Islam

Tgl Masuk

: 13 / 3 / 2015

ANAMNESIS

Keluhan Utama
Sakit dan bengkak di ibu jari kaki kiri sejak 3 hari SMRS

Keluhan tambahan : Mual, demam, menggigil, pusing dan nyeri uluhati.

Riwayat Penyakit Sekarang:


Os datang ke UGD RSIJ Pondok kopi dengan keluhan nyeri pada kaki kiri
sejak 3 hari yang lalu, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menetap, nyeri pada
persendiaan terutama pada jempol kaki, nyeri dirasakan hingga mengganggu tidur. OS
juga mengaku demam yang dirasakan naik turun, kadang-kadang bila sedang demam
OS menggigil. OS juga mengaku nyeri di ulu hati, mual dan pusing. Muntah, sakit
kepala, batuk, sesak, disangkal oleh pasien. BAB dan BAK lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Os mengaku sering mengalami keluhan seperti ini , penyakit Jantung (-),
diabetes melitus (-), hipertensi (+), asma (-), riwayat asam urat (+).
1

Penyakit Keluarga :
Os menyangkal adanya keluhan yang sama pada keluarga, riwayat DM
disangkal, riwayat Hipertensi disangkal, riwayat Asma disangkal, riwayat keganasan
disangkal.

Riwayat Alergi:
Alergi obat dan alergi makanan disangkal.

Riwayat Psikososial :
Os mengatakan pola makan normal, suka mengkonsumsi sayur-sayuran hijau
seperti daun singkong, suka mengkonsumsi makanan jero-jeroan, dan suka
mengkonsumsi emping. Pasien sudah berhenti merokok. Alkohol (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda Vital
- Nadi
- Pernapasan
- Suhu
- TD
BB sekarang
TB
Status Gizi

: Tampak sakit sedang


: Composmentis
: 75 x/menit,regular, isi cukup
: 16 x/menit, reguler
: 370C
: 160 / 80 mmHg
: 80 kg
: 170 cm
: Obesitas I (IMT 27,5)

STATUS GENERALIS

Kepala : Normochepal
Rambut
: Hitam, tidak mudah rontok
- Mata
: Refleks pupil (+/+), isokor, Sklera ikterik (-/-), konjungtiva
-

Hidung
Telinga
Mulut
Leher

anemis (-/-)
: Deviasi septum (-), Sekret (-/-), epistaksis (-/-)
: Normotia, Sekret (-/-), otorea (-/-)
: Mukosa bibir sedikik kering, sianosis (-), coated tongue (-)
: Tidak terlihat pembesaran KGB, tidak terlihat pembesaran
kelenjar tiroid

Thorax
:
o Inspeksi :
Pergerakan dinding dada simetris
Retraksi dinding dada (-/-)
o Palpasi :
2

Nyeri tekan (-/-) , tidak teraba massa


Vokal fremitus dextra-sinistra sama
o Perkusi :
Sonor pada kedua lapang paru
o Auskultasi :
Vesikuler ( +/+ ), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
-

Jantung :
o Inspeksi :
Iktus kordis tidak terlihat
o Palpasi :
Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midklavikula sinistra
o Perkusi :
Batas jantung kiri ICS V midclavikula sinistra
Batas jantung kanan ICS IV mid sternalis dextra
o Auskultasi :
BJ I dan BJ II murni, Murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
o Inspeksi :
Perut sedikit membuncit.
o Auskultasi :
Bising Usus (+) 10x/menit
o Palpasi :
Nyeri tekan epigastrium (+)
Nyeri perut kanan bawah (-)
Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Ballotement
:-/ Undulasi
:o Perkusi :
Tympani pada 4 kuadran abdomen
Ekstremitas atas:
akral
: Hangat
CRT <2 detik : (+) / (+)
Edema
: (-) / (-)
Ekstremitas bawah:
akral
: Hangat
CRT <2detik : (+) / (+)
Edema
: (-) / (-)
Tofus pada jari kaki kiri, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan laboratorium

Tanggal
12-02-2015

Pemeriksaan
Hemoglobin

Hasil
Satuan
Hematologi rutin
15,4
g/dL
3

Nilai Normal
11,7-15,5

Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
Gula darah sewaktu
SGOT
SGPT
Ureum darah
Kreatinin darah
Asam Urat
Natrium
Kalium
Klorida

12.23
Ribu /uL
46
%
190
Ribu /uL
5,35
106/uL
Kimia Klinik
96
Mg/dL
12
u/L
25
u/L
19
Mg/dL
1
Mg/dL
8
Mg/dL
Elektrolit
136
mEq/L
3.5
mEq/L
95
mEq/L

3,6-11,0
35-47
150-450
3,8-5,9
70-200
10-31
9-43
10-50
<1.4
3.0-7.0
135-147
3,5-5,0
94-111

RESUME
Laki-laki 74 tahun, nyeri pada kaki kiri sejak 3 hari yang lalu, nyeri terutama
pada jempol kaki, pasien juga mengeluh demam, menggigil, nyeri di ulu hati, mual dan
pusing. Riwayat asam urat, hipertensi dan parkinson. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD : 160/80 mmHg dan tofus pada kaki kiri. Pada pemeriksaan lab didapatkan
leukosit : 12.23 ribu/dL, asam urat 8 mg/dL.

DAFTAR MASALAH
1. Artritis Gout
2. Dyspepsia
3. Hipertensi Grade II
ASSESMENT
Artritis Gout
S : nyeri pada kaki kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menetap, nyeri

terutama

pada jempol kaki.


O : Tofus pada kaki kiri , nyeri tekan (+), Laboratorium : Asam urat 8 mg/dl
A : Artritis Gout
P : Rencana diagnostik : cek ulang kadar asam urat dalam darah, foto polos
manus dan pedis billatreal
Rencana terapi
:
terapi medikamentosa:
1. Kolkisin 0,5mg/2 jam maks.6mg
2. Indometacin 2x100mg
terapi non medikamentosa:
1. edukasi (jaga pola makan)
4

2.
3.
4.

diet rendah purin


istirahat sendi
banyak makan buah dan sayur

Dyspepsia
S : Mual dan nyeri ulu hati
O : Pada palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium
A : Dyspepsia
DD : Gastritis
P : Rencana Diagnostik : endoskopi, Urea Breath Test
Rencana Terapi :
1. Ranitidine i.v 2x1 ampul
2. Ondancentrone i.v. 2x1 ampul

Hipertensi
S : Pusing
O : TD : 160/80 mmHg
A : Hipertensi grade II
P : Rencana Diagnostik : EKG, Profil Lipid
Rencana Terapi :
1. Amlodipine 1x 5mg

Follow Up
Tanggal 14 maret 2015 (hari rawat ke 2)
S : Bengkak, nyeri, dan linu pada kaki kiri. Demam sejak semalam sampai tidak bisa tidur.
Masih merasa pusing.
O:

TD

: 150 / 100 mmHg

: 92x/menit, reguler, isi cukup

RR : 18x/menit, reguler
5

S
A:

: 37,8C

- Artritis Gout
- Hipertensi Grade II

P:

- Ceftriaxon inj. 1x2gr

- Amlodipine 1x5mg

- PCT 3x1

- Allopurinol 100 1x1

Diet rendah garam dan rendah purin

Tanggal 15 Maret 2015 (hari rawat ke 3)


S : Bengkak, nyeri, dan linu pada kaki kiri. Sudah tidak demam. Masih merasa pusing.
O:

TD

: 160 / 90 mmHg

: 88x/menit, reguler, isi cukup

RR : 16x/menit, reguler
S
A:

: 37,0C

- Artritis Gout
- Hipertensi Grade II

P:

- Ceftriaxon inj. 1x2gr

- Amlodipine 1x5mg

- PCT 3x1

- Natrium diklofenak 2x1

- Recolfar 4x1
Diet rendah garam dan rendah purin

Tanggal 16 Maret 2015 (hari rawat ke 4)


S : Bengkak, nyeri, dan linu pada kaki kiri sudah berkurang. Sudah tidak merasa pusing.

O:

TD

: 140 / 80 mmHg

: 84x/menit, reguler, isi cukup

RR : 16x/menit, reguler
S
A:

: 37,1C

- Artritis Gout
- Hipertensi Grade II

P:

- Ceftriaxon inj. 1x2gr

- Amlodipine 1x5mg

- PCT 3x1

- Natrium diklofenak 2x1

- Recolfar 4x1

- Allopurinol 100 1x1

Diet rendah garam dan rendah purin

Tanggal 17 Februari 2015


Pasien sudah pulang

TINJAUAN PUSTAKA
ARTRITIS GOUT
Definisi
Artritis pirai (gout) merupakan kelompok penyakit degeneratif sebagai akibat deposisi
kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat saturasi asam urat di dalam cairan
ekstraselular. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi arthritis gout akut, akumulasi kristal
pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarang adalah ginjal (gout

nefropati). Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah hiperurisemia yang


didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0mg/dl.
Epidemiologi
Gout merupakan penyakit degeneratif yang dimana sering menyerang pria setelah
masa remaja dan menyerang wanita setelah menopause
Patofisiologi

Etiologi
1. Gout primer: pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan
ekskresi asam urat (defisiensi enzim PPRP amido transferase dan HGPRT, peningkatan
jumlah PPRP yang tidak dipergunakan).
2. Gout sekunder: pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang
berkurang akibat proses penyakit lain / obat-obatan (penurunan massa dan filtrasi ginjal).
3. Gout idiopatik: hiperurisemia yang tidak jelas penyebabnya
8

Stadium
1. Stadium Artritis Gout Akut
a. Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan yang timbul sangat cepat dalam waktu
singkat. Pasien timbul tanpa gejala apa-apa.
b. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan.
c. Biasanya bersifat monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa
hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
d. Lokasi yang paling sering terkena pada Metatarsophalangeal (MTP-1) yang biasanya
disebut podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu
2.
a.
b.
c.

pergelangan tangan atau kaki, lutut dan siku.


Stadium Interkritikal
Stadium ini terjadi periode interkritik asimptomatik.
Pada aspirasi ditemukan kristal urat.
Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali pertahun, atau dapat sampai 10 tahun

tanpa serangan akut.


3. Stadium Artritis Gout Menahun
a. Biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular.
b. Lokasi tofi yang sering terkena pada cuping telinga, Metatarsophalangeal (MTP-1),
olekranon, tendon Achilles dan jari tangan.
c. Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal
menahun.

Diagnosa

Pemeriksaan Laboratorium.
Analisa cairan sinovial, adanya kristal asam urat berbentuk jarum berwarna biru dan
bersifat birefringent negatif.
Kadar Asam Urat dalam darah
Normal asam urat dalam darah
Pria

: 3.5 7.0 mg/dl

Wanita : 3.0 6.5 mg/dl


Radiologi
Pada serangan utama non spesifik
Kelainan lainnya imflamasi asimetri
9

Artritis Gout akut hanya menunukan pembengkakan jaringan lunak.


Tatalaksana

Medikamentosa
1. Kolkisin
Dosis 0.5 mg diberikan setiap jam sampai terjadi perbaikan atau dosis tidak boleh

diberikan >8mg/24 jam


2. OAINS
Penghambat sintesis PG (menghambat COX)
Diabsorpsi/dimetabolisme dalam hati
Eksresi dalam empedu dan urin sebagai analgetik
Dosis : 25-50 mg 2-4 kali sehari
3. Alopurinol
Allopurinol dan metabolitnya oxipurinol (alloxanthine) dapat menurunkan
produksi asam urat dengan menghambat xanthin-oksidase yaitu enzim yang dapat
mengubah hipoxanthin menjadi xanthin dan mengubah xanthin menjadi asam urat.
Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol
mencegah atau menurunkan endapan kristal asam urat sehingga mencegah terjadinya
gout arthritis dan urate nephropathy
kadar AU serum meningkat
Dosis : 100 mg/hari
4. Kortikosteroid
Apabila sendi yang terserang monoartikuler, pemberian intraartikuler sangat
efektif, contohnya triamsinolon 10-40 mg.
Untuk gout poliartikuler, dapat diberikan secara intravena (metil prednisolon 40
mg/hari) atau oral(prednisone 40-60 mg/hari)

10

Melihat kemungkinan terjadi artritis gout dapat bersamaan dengan artritis septik,
maka perlu dilakukan aspirasi sendi dan sediaan apus Gram dari cairan sendi
sebelum diberikan kortikosteroid

Non medikamentosa
1. Edukasi
2. Diet
Diet rendah purin, menurunkan BB, jangan minum alkohol, memperbanyak
minum.
3. Pertahankan kadar asam urat normal

Komplikasi
1. Batu Saluran Kencing
2. Nefropati Gout
3. Gagal Ginjal

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurdjanah S. Buku ajar ilmu penyakit dalam FK UI. 2006; edisi IV


2. Hauser K, Longo B, Jameson F. Harrisons principle of internal medicine.2005; ed
XVI
3. Batrum C. Real Time Ultrasound A Manual for Physicians and Technical Personell.
Ed II. W.B. Saunders Co. 1987
4. Grady KL, Dracus K, Kennedy G, at al. Team management of patients with heart
failure. A statement for healthcare professionals from The Cardiovascular Nursing
Councils of The American Heart Assiciation Circulation 2000
5. Sudoyo Aru, Setiyohadi Bambang, Alwi Idrus, Simadibrata Marcellus, Setiati Siti.
Ilmu penyakit dalam FKUI. 2009; edisi V

11

12

Anda mungkin juga menyukai