Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian sampel air dari aliran sungai yang diduga
mengandung kadar klorida didalamnya, dimana sampel airnya berasal dari aliran sungai di
dekat pabrik AJG Beton dan pabrik minyak di KIG-Gresik. Adapun tujuan dalam praktikum
ini adalah untuk menentukan kadar Klorida yang terkandung dalam suatu
sampel
menggunakan
Titrasi
argentometri
cara
Mohr. Argentometri
merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl -, Br-, I-)
atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat
(AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX). Prinsipnya, klorida
dalam suasana netral diendapkan dengan AgNO3, membentuk AgCl .
Kelebihan sedikit Ag+ dengan adanya indikator K2CrO4, akan terbentuk
endapan merah bata pada titik titrasi.
Tahap
pertama
yang
dilakukan
pada
praktikum
ini
adalah
dapat
tercampur
sempurna
dengan
sampel.
Setelah
replikasi sebanyak 3 kali. Tujuan dari replikasi adalah untuk memperoleh data yang akurat
dan tepat.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Replikasi ke1
2
3
Dari data yang diperoleh dari tahap 1 dan tahap 2 akan dihitung
kadar Cl- dengan menggunakan rumus:
Cl(mg / L)=
( AB ) x Nx 1000
mL sampel
Keterangan:
A = mL titrasi sampel
B = mL titrasi blanko
N = normalitas AgNO3
Dari hasil perhitungan maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Replikasi ke1
2
3
Cin, isien sesuai perhitungan yah hehehe
Dari ketiga hasil perhitungan yang diperoleh kemudian dirata-rata
sehingga dapat diketahui bahwa kadar Cl- dalam Air sampel dari aliran air sungai di
dekat pabrik AJG Beton dan di dekat pabrik minyak goreng adalah sebesar 208,918 mg/L.
Hasil yang diperoleh hampir mendekati batas kadar Cl- berdasarkan SNI yang diperbolehkan
dalam air minum yaitu sebesar 250 mg/L.
Kesimpulan.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa kadar klorin dalam air dari aliran sungai di dekat pabrik AJG Beton dan
pabrik minyak di KIG-Gresik adalah sebesar 208,918 mg/L .
hampir mendekati syarat mutu air berdasarkan SNI yaitu sebesar 250
mg/L. Sehingga air dari aliran sungai di dekat pabrik AJG Beton dan pabrik minyak di
KIG-Gresik kurang layak untuk dikonsumsi sebagai air minum.