Anda di halaman 1dari 43

ASAS ASAS DAN RUANG

LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

TUGAS KELOMPOK

ANDISTIA SYIFANI
DESI RIA

141310002
141310031

FASE FASE
PERKEMBANGA
N ILMU
ANTROPOLOGI

1. FASE PERTAMA ( SEBELUM 1800 )


Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika, Asia, dan
Amerika selama 4 abad memulai terkumpulnya tulisan
tulisan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani,
pengawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah
perjalanan, laporan, dan sebagainya yang berisi berbagai
pengetahuan berupa deskripsi (etnografi) tentang adatistiadat, susunan Asia, Oseania maupun suku bangsa Indian
yang berbeda bagi bangsa Eropa Barat saat itu. Sehingga
menimbulkan tiga macam sikap dan pandangan dari
kalangan terpelajar di Eropa Barat.

3 macam sikap pertentangan antara eropa


barat dengan afrika, asia oseania , dan
orang orang indian di amerika yaitu :
1. Ada yang berpandangan bahwa bangsabangsa itu bukan manusia sebenarnya ,
melainkan manusia liar, keturunan iblis
dan sebagainya, dengan demikian timbul
istilah

istilah
seperti,
savages,
primitives, untuk menyebut bangsabangsa tadi .
2. Ada
yang
berpandangan
bahwa
masyarakat bangsa-bangsa itu adalah
contoh masyarakat yang masih murni
belum mengenal kejahatan seperti yang
ada pada masyarakat bangsa eropa pada
waktu itu .

2. FASE KEDUA ( SEKITAR


PETENGAHAN ABAD KE-19 )
Fase

ini timbul pada pertengahan abad


ke-19. Karangan etnografi tersebut
tersusun berdasarkan cara berfikir
evolusi masyarakat . Secara singkat ,
cara berfikir itu dapat dirumuskan :
mayarakat dan kebudayaan manusia
telah berevolusi dengan sangat lambat,
yakni dalam jangka waktu yang beribuibu tahun lamanya dari tingkat rendah
hingga ke tingkat yang tinggi .

Dengan timbulnya beberapa karangan


sekitar tahun 1860, yang mengklasifikasikan
bahan
tentang
beragam
kebudayaan
tertentu, maka timbullah ilmu antropologi
yang saat itu menjadi ilmu akademikal
dengan tujuan: mempelajari masyarakat dan
kebudayaan primitif dengan maksud untuk
mendapat suatu pengertian tentang tingkattingkat kuno dalam sejarah evolusi dan
sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

3. FASE KETIGA (PADA ABAD KE20 )

Ilmu antropologi sangat penting untuk dipelajari bangsabangsa diluar Eropa, menjadi suatu ilmu yang praktis
dengan tujuan: mempelajari masyarakat dan kebudayaan
suku-suku

bangsa

diluar

Eropa

guna

kepentingan

pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian


tentang masyarakat yang kini kompleks.

4. FASE KEEMPAT (SESUDAH KIRA


KIRA 1930 )
4. Fase Keempat (Sesudah Kira-kira 1930)
Sekitar tahun 1930 (sesudah Perang Dunia II) hampir tidak
ada lagi bangsa-bangsa asli terpencil dari pengaruh
kebudayaan Eropa-Amerika. Ilmu antropologi seolah
menghilang, tetapi warisan dari fase sebelumnya
dikembangkan. Setelah tahun 1951, 60 orang ahli
antropologi dari Amerika dan Eropa mengadakan suatu
simposium internasional untuk meninjau dan merumuskan
pokok tujuan dan ruang lingkup ilmu antropologi yang baru.

Tujuannya di fase ini dibagi menjadi


dua:
1. Tujuan akademis, mencapai pengertian
tentang

makhluk

umumnya

manusia

dengan

pada

mempelajari

keragaman bentuk fisiknya, masyarakat,


serta kebudayaannya.
2. Tujuan
dalam

praktis,

mempelajari

keragaman

manusia

masyarakat

suku

bangsa guna membangun masyarakat


suku bangsa itu.

B.
ANTROPOLOGI
MASA KINI

1. PERBEDAAN PERBEDAAN DI
BERBAGAI PUSAT ILMIAH
1.

2.

3.
4.
5.

6.

Amerika Serikat, mengintegrasikan fase pertama, kedua, dan


ketiga dan ditambah spesialisasi yang telah dikembangkan.
Inggris, berada di fase ketiga, tapi mulai berubah karena
mulai hilangnya daerah jajahan.
Eropa Tengah, masih berada di fase kedua.
Eropa Utara, sebagian bersifat akademikal.
Uni Soviet, tidak banyak berkembang karena mengisolasi diri
sekitar hingga tahun 1960.
Indonesia, belum terikat suatu tradisi sehingga masih bebas
memilih dan mengombinasikan unsur-unsur dari berbagai
aliran antropologi yang paling cocok atau diselaraskan dengan
masalah kemasyarakatan Indonesia.

2. PERBEDAAN PERBEDAAN ISTILAH

Ethnography, berarti pelukisan tentang bangsa-bangsa. Istilah ini


dipakai umum di Eropa Barat untuk menyebut bahan keterangan yang
termaktub

dalam

karangan-karangan

tentang

masyarakat

dan

kebudayaan suku bangsa di luar Eropa. Masih lazim dipakai sampai


sekarang.

Ethnology, berarti ilmu bangsa-bangsa, telah lama dipakai sejak


permulaan terjadinya antropologi.

Volkerkunde, berarti ilmu bangsa-bangsa. Dipergunakan di Eropa


Tengah sampai sekarang.

Kulturkunde, berarti ilmu kebudayaan.dan pernah di pakai oleh sarjana


antropologi dari jerman , L.Frobenius , pernah juga dipakai oleh seorang guru
besar UI , G.J Helde.

Antropology, berarti ilmu tentang manusia, adalah suatu istilah yang sangat tua.
Di fase ketiga, istilah ini mulai dipakai Inggris (sama dengan ethnology), Amerika
(meliputi bagian-bagian fisik maupun sosial), Eropa Barat dan Tengah (dipakai
secara khusus tentang ilmu ras-ras manusia dipandang dari ciri-ciri fisiknya).

Cultural Antropology, tidak mempelajari manusia dari fisiknya, jadi sebagai lawan
daripada physical anthropology.

Sosial Antropology, dipakai di fase ketiga di Inggris.yang berlawanan dengan


etnologi dan dipakai untuk menyebut antropologi dari fase-fasenya.

C. ILMU ILMU
BAGIAN DARI
ANTROPOLOGI

Lima masalah penelitian khusus, yaitu:


1.

Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia (atau


evolusinya) secara biologi;

2.

Masalah

sejarah

terjadinya

beragam

manusia,

dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya;


3.

Masalah sejarah asal, perkembangan dan penyebaran


beragam bahasa yang diucapkan manusia di seluruh
dunia;

4.

Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya


beragam kebudayaan manusia diseluruh dunia;

5.

Masalah

mengenai

asas-asas

kebudayaan

manusia

dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa


yang tersebar diseluruh muka bumi.

1. LIMA ILMU BAGIAN DARI ANTROPOLOGI


1.

PALEO-ANTROPOLOGI

2.

ANTROPOLOGI FISIK

3.

ETNOLINGUISTIK

4.

PREHISTORI

5.

ETNOLOGI

DISEBUT
ANTROPOLOGI FISIK /
BIOLOGI DALAM ARTI
LUAS

DISEBUT
ANTROPOLOGI
BUDAYA

BAGAN 1 : ILMU-ILMU BAGIAN DARI ANTROPOLOGI

2. SPESIALISASI ANTROPOLOGI

Economic Anthropology adalah spesialisasi antropologi yang pertama


(Raymon W. Firth; 1930).

Development Anthropology yang menggunakan metode, konsep, teori


antropologi

untuk

mempelajari

hal-hal

yang

berkaitan

dengan

pembangunan masyarakat.

Education Anthropology, erat hubungannya dengan pembangunan desa,


para ahli juga meneliti masalah pendidikan.

Medical Anthropology, para ahli sering diminta oleh para dokter untuk
membantu mereka dalam hal meneliti mengenai masalah konsepsi dan
sikap penduduk desa tentang kesehatan.

Population Anthropology, para ahli, dokter, dan ahli demografi


dikerahkan untuk meneliti dan memecahkan masalah keluarga berencana.

Political Antropology, para ahli politik tidak dapat mempelajari dan


menyelami kejadian-kejadian dan gejala politik, persaingan dan kerja
sama antara partai politik tanpa mempelajari kebudayaannya.

Antropology in mental health, diantara penyakit jiwa yang diobati


psikiater, ada yang disebabkan karena jiwa dan emosi yang tertekan, dan
aspek-aspek sosial-budaya.

D. HUBUNGAN ANTARA
ANTROPOLOGI-SOSIAL
DAN SOSIOLOGI

1. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KEDUA


ILMU
Ilmu antropologi-sosial berusaha mencari unsur-unsur yang
sama dengan sosiologi, diantaranya beragam masyarakat dan
kebudayaan

manusia.

pengertian

tentang

Tujuannya
asas-asas

adalah
hidup

untuk

mencapai

masyarakat

dan

kebudayaan manusia pada umumnya.


Perbedaannya :
a. kedua

ilmu itu masing-masing mempunyai asal mula dan sejarah

perkembangan yang berbeda;


b. perbedaan

pengkhususan pada pokok dan bahan penelitian dari

kedua ilmu itu;


c. metode

masing

dan masalah yang khusus dari kedua ilmu masing-

Persamaannya

Ilmu antropologi-sosial berusaha mencari unsur-unsur


yang sama dengan sosiologi, diantaranya beragam
masyarakat dan kebudayaan manusia. Tujuannya
adalah untuk mencapai pengertian tentang asas-asas
hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada
umumnya.

2. SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI


Awalnya hanya bagian dari ilmu filsafat. Sejak abad ke-19, teoriteori dan konsep-konsep filsafat sosial itu telah berubah, sejajar
dengan berbagai perubahan aliran filsafat dan latar belakang cara
berfikir orang Eropa Barat.
Fase kedua, tepatnya setelah timbul krisis-krisis besar dalam
kehidupan masyarakat bangsa Eropa, H. De Saint-Simon (17601852) dan Auguste Comte (1789-1857) menyatakan teori mereka
bahwa ilmu sosiologi itu tersendiri.

Perjuangan mengenai dasar-dasar, tujuan, dan metodemetode dari ilmu sosiologi, diantara berbagai sarjana
menimbulkan banyak aliran yang saling bertentangan
dan cepat berubah, seperti dalam ilmu antropologi dan
baru menunjukan kemantapan dalam abad ke-20 kirakira setelah 1925.

3. POKOK ILMIAH DARI ANTROPOLOGI SOSIAL


DAN SOSIOLOGI
Ilmu antropologi-sosial terutama mencari objek-objek
penelitiannya di dalam masyarakat perdesaan, dan sosiologi di
dalam masyarakat perkotaan, lalu mulai mencari objek-objek
dalam masyarakat-masyarakat yang kompleks atau masyarakat
perkotaan.
Sebaliknya dalam sosiologi, terutama di Amerika sejak lama
berkembang suatu kejuruan, yaitu sosiologi pedesaan (rural
sociology).

Kesimpulannya ialah perbedaan antara antropologi dan


sosiologi tidak dapat ditentukan lagi oleh perbedaan antara
masyarakat suku bangsak di luar lingkungan EropaAmerika dengan bangsa Eropa-Amerika. Jika perbedaan itu
juga tidak dapat ditentukan oleh perbedaan antara
masyarakat pedesaan dengan perkotaan, maka perbedaan
nyata harus dicari, yaitu kedua ilmu itu memakai metode
ilmiah yang berbeda.

4. METODE ILMIAH DARI ANTROPOLOGI SOSIAL


DAN SOSIOLOGI
ANTROPOLOGI SOSIAL
Para ahli antropologi mengembangkan berbagai metode
penelitian yang bersifat intensif dan mendalam (misalnya
dengan metode wawancara), kualitatif; serta metode pengolahan
yang bersifat membandingan, komparatif.
SOSIOLOGI
Para ahli sosiologi biasanya meneliti masyarakat kompleks.
Lebih banyak mempergunakan berbagai metode penelitian yang
bersifat meluas (seperti metode angket), kuantitatif, seperti
metode statistik.

E. HUBUNGAN
ANTARA
ANTROPOLOGI
DAN ILMU
ILMU LAIN

Hubungan dengan ilmu geologi


Bantuan ilmu geologi yang mempelajari ciri lapisan
bumi serta perubahannya dibutuhkan oleh subilmu
paleo-antropologi dan prehistori.
Hubungan dengan ilmu paleontologi
Ilmu paleontologi sebagai ilmu yang meneliti fosil
dari
zaman
dulu
untuk
membuat
suatu
rekonstruksi tentang proses evolusi, sangat
diperlukan ilmu paleo-antropologi dan prehistori.
Hubungan dengan ilmu anatomi
Antropologi fisik maupun paleo-antropologi sangat
perlu ilmu anatomi karena meneliti ciri-ciri fisik
dari ras-ras di dunia.
Hubungan dengan ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu antropologi memberi data kepada para dokter
tentang keragaman budaya, metode-metode dan
cara untuk segera mengerti dan menyesuaikan diri
dengan kebudayaan dan adat istiadat lainnya.

Hubungan dengan ilmu psikiatri


Merupakan suatu pengluasan dari ilmu antropologi dan
ilmu psikologi, yang kemudian mendapat fungsi praktis.
Hubungan dengan ilmu linguinstik
Ilmu linguinstik berkembang menjadi ilmu yang berusaha
mengembangkan konsep dan metode untuk mengupas
segala macam bentuk bahasa apapun juga. Dapat
dicapai suatu pengertian tentang ciri dasar dari tiap
bahasa di dunia secara cepat dan mudah.
Hubungan dengan ilmu arkeologi
Ilmu arkeologi yang meneliti sejarah kebudayaan
purbakala bekerja sama dengan ilmu antropologi yang
memberi keterangan tentang bagaimana kebudayaan
suatu bangsa yang tidak dapat diberikan oleh ilmu
arkeologi.
Hubungan dengan ilmu sejarah
Menyerupai hubungan arkeologi dengan antropologi.
Antropologi memberi bahan prehistori sebagai pangkal
bagi tiap penulis sejarah dan bangsa di dunia. Para ahli
antropologi harus memiliki pengetahuan sejarah.

Hubungan dengan ilmu geografi


Ilmu geografi mempelajari tentang alam, bumi, dan
makhluknya, sehingga tidak dapat mengabaikan ilmu
antropologi. Dan ilmu antropologi juga memerlukan ilmu
geografi
karena
banyak
masalah
kebudayaan
yang
menyangkut keadaan lingkungan alamnya.
Hubungan dengan ilmu ekonomi
Ahli ekonomi tidak dapat mempergunakan dengan sempurna
konsep dan teorinya tentang kekuatan, proses dan hukum
ekonomi tanpa suatu pengetahuan tentang kemasyarakatan,
cara berpikir, pandangan dan sikap hidup masyarakat.
Hubungan dengan ilmu hukum adat
Sejak permulaan ilmu hukum adat di Indonesia, para ahli
telah menyadari akan pentingnya antropologi sebagai ilmu
bantu dalam penelitiannya. Antropologi juga memerlukan
ilmu hukum adat untuk dapat membaca dan memahami buku
tentang adat-istiadat dan sebagainya, sehingga harus
mempunyai pengetahuan tentang konsep dan istilah hukum
juga. Akhir-akhir ini para ahli hukum adat dan antropolgi
menyebut ilmu itu dengan ilmu antropologi hukum.

Hubungan dengan ilmu administrasi


Di Indonesia ilmu administrasi tentu akan menghadapi
masalah-masalah seperti ilmu ekonomi. Lagi pula,
bahan keterangan mengenai masalah yang
berhubungan dengan agraria yang kompleks dan
sangat penting dalam ilmu administrasi dan hanya
bisa didapatkan berdasarkan metode antropologi.

Hubungan dengan ilmu politik


Sejak tahun 1960 telah meluas perhatian ilmu politik
ke masalah yang menyangkut latar belakang sosial
budaya dari kekuatan politik tersebut. Hal itu penting
bila ahli politik harus meneliti dan menganalisis
kekuatan politik di negara berkembang.

F. METODE
ILMIAH DARI
ANTROPOLOG
I

1. Metode Ilmiah dan Pengumpulan


Fakta
Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala
cara yang digunakan dalam ilmu tersebut, untuk mencapai
suatu kesatuan pengetahuan.
Kesatuan pengetahuan dapat dicapai melalui tiga tingkat:
1) pengumpulan data;
2) penentuan ciri-ciri umum dan sistem; dan
3) verifikasi.
Pengumpulan fakta mengenai kejadian dan gejala
masyarakat kebudayaan untuk pengolahan secara ilmiah.
Dalam kenyataan, aktivitas pengumpulan data terdiri dari
berbagai metode mengobservasi, mencatat, mengolah, dan
mendeskripsikan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat.

Pada umumnya, metode-metode pengumpulan


fakta dapat digolongkan menjadi tiga:
1. Penelitian di lapangan (field work), peniliti
harus menunggu terjadinya gejala yang
menjadi objek observasinya
2. Penelitian
di laboratorium, gejala akan
menjadi objek observasi dapat dibuat dan
sengaja diadakan oleh peneliti.
3. Penelitian dalam perpustakaan, gejala akan
menjadi objek penelitian harus dicari dari
beratus-ratus ribu buku yang beraneka
ragam.

2. Penentuan Ciri-Ciri Umum dan


Sistem

Adalah tingkat ilmiah yang bertujuan untuk menentukan


ciri-ciri umum dan sistem dalam himpunan fakta yang
dikumpulkan dalam suatu penelitian. Proses berpikir di sini
berjalan

secara

induktif;

dari

pengetahuan

tentang

peristiwa-fakta khusus dan konkret, ke arah konsep-konsep


mengenai ciri-ciri umum yang lebih abstrak.
Ilmu antropologi yang bekerja dengan bahan berupa fakta
berasal dari sebanyak mungkin macam masyarakat dan
kebudayaan di seluruh dunia, untuk mencari ciri-ciri umum
diantara beragam fakta masyarakat tersebut digunakan
berbagai metode perbandingan (komperatif).

3.Verifikasi
Metode untuk verifikasi atau pengujian terdiri
dari cara menguji rumusan kaidah-kaidah atau
memperkuat pengertian yang telah dicapai,
dilakukan dalam kenyataan-kenyataan alam
atau masyarakat yang masih hidup.
Disini proses berfikir secara deduktif. Dengan
menggunakan
metode
kualitatif,
ilmu
antropologi mencoba memperkuat perngertian
itu dalam kenyataan, yaitu pada beberapa
bagian
masyarakat
yang
khusus
dan
mendalam.

G. T
ena
sar
ga
j
lem ana,
ba g
ma
pra jalah a,
sar
dan
ant ana i
lmu
r op
o lo
gi

1. Kehidupan Ilmiah
Diperlukan kegiatan-kegiatan penelitian yang dibiayai oleh badan/lembaga
untuk memecahkan masalah ilmiah. Badan tersebut biasanya berupa
perguruan tinggi.
Lembaga-lembaga
ilmiah
biasanya
memberikan
sokongan,
bahwa
membiayai terbitnya suatu majalah ilmiah.
2. Para Tokoh Sarjana Antropologi

FASE PERTAMA

Golongan
Golongan
Golongan
Golongan

FASE KEDUA (eropa barat)

Lewis Henry Morgan: Ancient Society (1877)


P.W. Schmidt (aliran Kultur Historsch)

FASE KETIGA (neg. jajahan)

musafir: A. Bastian
penyiar agama: J.F. Lafitau
ahli eksplorasi: N.N. Miklukho-Maklai
pegawai pemerintahan: Thomas Stamford

B. Malinowski
M. Fortes
A.R. Radcliffe-Brown

FASE KEEMPAT
-

Franz Boas (1858-1942)


A.L. Kroeber
Ruth Benedict
Margaret Mead
R. Linton
R. Firth (Inggris)
M.N. Srivinas (India)
Saran Chandra Dube (India)
F.L. Hsu (Cina, tapi menjadi warga neg. Amerika)
Chie Nakane (Jepang)
K.A. Busia (Afrika:Ghana)

3. Lembaga-Lembaga dan MajalahMajalah Antropologi


Salah satu majalah wajib Antropologi adalah Current
Anthropology, diterbitkan oleh Univ. of Chicago Press.

1.
2.
3.

4.

5.

Amerika adalah negara yang mempunyai lembaga,


organisasi, dan perkumpulan antropologi terbanyak.
American Anthropology Association
American Association of Physical Anthropology
Institute of Human Relations (Univ. Yale, di New
Halen)
Inggris:
Royal Anthropology Institute of Great Britain and
Ireland
nternational Africa Institute (Univ. Oxford)

Majalah-majalah yang diterbitkan oleh Australia


dan New Zealand:
1. Ocenia, dari lembaga Australian National
Research Council, Sydney.
2. Journal of the Polynesian Society, dari lembaga
Polynesian Society, Wellington

4. Kamus dan Atlas Antropologi

Dictionary of Antropology (1958), C. Winick

Dictionary of Antropology, W.H. Lindig

Multilingual Glosary of Anthropology Terms.

Kamus Istilah Antropologi (1980)

Anda mungkin juga menyukai