Anda di halaman 1dari 13

Chapter 5

Activity-Based Costing and Management

Traditional, Volume-Based Product-Costing System


Activity-Based Costing System
Activity Based Costing merupakan metode yang menerapkan konsepkonsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok produk
yang lebih akurat. Namun dari perspektif manajerial, sistem ABC menawarkan
lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat akan tetapi juga
menyediakan informasi tentang biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya
serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk,
misalnya pelanggan dan saluran distribusi.
Definisi lain dikemukakan oleh Garrison dan Norren (2000: 292) sebagai
berikut:
Metode costing yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi
manajer untuk keputusan strategik dan keputusan lainnya yang mungkin akan
mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. Activity-Based Costing (ABC)
adalah konsep perhitungan biaya dalam akuntansi manajemen yang didasarkan
pada aktivitas-aktivitas bisnis dalam organisasi yang dapat diterapkan untuk
menghitung biaya produk dengan lebih akurat. Produk merupakan hasil aktivitasaktivitas bisnis dan aktivitas-aktivitas tersebut memanfaatkan sumberdaya yang
berarti menimbulkan biaya. Biaya produk dihubungkan ke aktivitas-aktivitas
bisnis relevan dan kemudian ke sumberdaya-sumberdaya yang dimanfaatkan.
Hal ini menghasilkan perhitungan biaya produk yang lebih akurat dibandingkan
dengan perhitungan menggunakan konsep tradisional. ABC baik untuk
diterapkan di perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk dan
memiliki komponen biaya tidak langsung yang signifikan.
Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi
yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi
dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari

aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk


berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang
produk yang bersangkutan.
Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan
informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam
berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong
oleh:
1. Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost
effective
2. Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya
overhead pabrik

dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.

3. Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy


Exhibit 5-4 Activity Based Costing System

Perbedaan Tradisional (Job Order Costing) dan ABC


Perusahaan
memproduksi

yang

berbagai

menggunakan
jenis

barang

ABC

adalah

perusahaan

yang

seperti

dalam

perusahaan

yang

menggunakan job order costing. Sistem job order costing disebut sistem
tradisional dan ABC adalah :

No
1

Tradisional (Job Order Costing)


Semua produk dibebani biaya produksi,

ABC
Tarif BOP ditentukan didepan

meskipun produk tertentu tidak

berdasarkan biaya yang

mengkonsumsi biaya produksi tersebut

dianggarkan atau tingkatan

Biaya non produksi seperti biaya

aktivitas yang diharapkan.


Beberapa biaya produksi

administrasi dan pemasaran tidak

dikeluarkan atau tidak dimasukkan

dibebankan ke produk tertentu, meskipun

sebagai biaya produksi barang

biaya tersebut muncul karena

tertentu, jika biaya produksi

memproduksi produk tertentu tersebut

tersebut muncul bukan karena


memproduksi barang tertentu
tersebut atau dengan kata lain,
biaya produksi barang tertentu
hanya dibebani biaya yang timbul
karena memproduksi barang

Biaya produksi selain bahan baku dan

tersebut
Terdapat lebih dari satu poll atau

tenaga kerja langsung dijadikan satu

kelompok biaya yang tidak dapat

kelompok BOP dengan satu ukuran,

ditelusuri (BOP, administrasi,

umumnya diukur berdasarkan jam kerja

pemasaran), dimana masing-

tenaga kerja langsung atau jam kerja

masing kelompok biaya mempunyai

mesin

ukuran aktivitas tersendiri,

Tarif BOP ditentukan didepan

sehingga mempunyai tarif tersendiri


Tarif alokasi biaya didasarkan pada

berdasarkan biaya yang dianggarkan atau

tingkat aktivitas sesungguhnya,

tingkatan aktivitas yang diharapkan

bukan aktivitas yang dianggarkan


ataupun diharapkan.

ABC Stage One


Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik
merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC
sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolonhkan dalam 4
kelompok, yaitu:
1. Unit level activity ---- aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi setiap satu
unit produk. Contoh aktivitas berlevel unit (berdasarkan volume atau unit)

adalah pemakaian bahan, pemakaian jam kerja langsung, memasukkan


komponen, inspeksi setiap unit, aktivitas menjalankan mesin,biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja
2. Batch level activity ----- aktivitas yang dilakukan untuk setiap batch atau
kelompok produk. Aktivitas berlevel batch dilakukan setiap satu batch ingin
diproduksi. Contoh aktivitas berlevel batch adalah setup, mesin, pemesanan
pembelian,

penjadwalan

produksi,

inspeksi

untuk

setiap

batch

dan

penanganan bahan.
3. Product sustaining activity level ----- berkaitan dengan aktivitas penelitian dan
pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk untuk tetap
dapat dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biaya desain produk
4. Facility sustaining activity --- berkaitan dengan aktivitas mempertahankan
kapasitas yang dimiliki perusahaan. Contoh aktivitas ini adalah keamanan,
keselamatan kerja, pemeliharaan, manajemen pabrik, depresiasi pabrik dan
pembayaran pajak properti.
Exhibit 5-5 Stage One Activity Based Costing-Identification of Activity Cost Pools

ABC Stage Two

Pada stage two dari biaya proyek berdasarkan aktivitas, Burger dan Cook
mengidentifikasi driver biaya untuk setiap kolam biaya aktivitas. Kemudian
mereka menggunakan proses tiga-langkah untuk menghitung aktivitas unit biaya
untuk masing-masing tiga lini produk Patio Grill Perusahaan, dan untuk masingmasing delapan biaya aktivitas. Pada bagian berikut, kita akan membahas
secara rinci bagaimana tahap dua proyek ABC dilakukan untuk berbagai biaya
aktivitas diidentifikasi dalam tahap pertama. Kemudian kita akan menyelesaikan
proyek ABC dengan mengembangkan produk baru biaya untuk masing-masing
lini produk gas-grill perusahaan.
Why Traditional, Volume-Based Systems Distort Product Costs
Mengapa sistem tradisional Patio Grill Companys mendistorsi produk
biaya? Jawabannya terletak pada penggunaan tunggal, berdasarkan volume cost
driver. Perusahaan sistem biaya overhead untuk produk yang berdasarkan
penggunaan relatif tenaga kerja langsung mereka. Karena Grills STD dan DEL
menggunakan tenaga kerja secara substansial lebih langsung daripada garis
panggangan ULT, secara total, sistem tradisional ditugaskan mereka dengan
biaya overhead.
Masalah dengan hasil ini adalah bahwa untuk setiap satu overhead
aktivitas Patio Grill Companys, proporsi aktivitas sebenarnya dikonsumsi oleh
panggangan ULT jauh lebih besar dari volume rendah.
Activity-Based Costing: Some Key Issues
Cost Drivers
Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver
merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead.
Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan
menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya.

Collecting ABC Data

Output dari berbagai departemen organisasi terdiri dari kegiatan yang


dilakukan oleh personel atau mesin di departemen-departemen. Kegiatan
biasanya menghasilkan dokumen atau generasi dokumen komputer. Sebagai
contoh, departemen teknik biasanya berurusan dengan dokumen-dokumen
seperti spesifikasi lembar dan perintah perubahan rekayasa. Departemen
Pembelian menangani permintaan resmi dan pesanan, yang dapat berupa hard
copy atau dokumen komputer. Dalam sistem ABC, analisis dokumen seperti ini
dapat digunakan untuk menentukan biaya kegiatan untuk lini produk berdasarkan
jumlah aktivitas dihasilkan oleh masing-masing produk.
Activity Dictionary and Bill of Activities
Bill of Activities adalah elemen lain yang umum digunakan dalam analisis
ABC. Bill of Activities untuk suatu produk atau jasa adalah daftar lengkap dari
kegiatan yang diperlukan untuk produk atau jasa yang akan diproduksi . Sebagai
ilustrasi, misalnya resep untuk chocolate chip cookie . Bill of material untuk
cookie adalah daftar bahan yang disediakan dalam resep . Tagihan kegiatan
adalah daftar langkah-langkah yang diberikan dalam resep untuk membuat
cookies ( misalnya , menggabungkan bahan-bahan dalam mangkuk , aduk
chocolate chips , tempat sendok ukuran gumpalan adonan di loyang, panggang
di 375 selama 10 menit atau sampai dilakukan )
Activity-Based Management
Activity Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan

nilai

(value)

meningkatkan

laba

melalui

yang

diterima

peningkatan

oleh
nilai

pelanggan

tersebut.

dan

Activity

untuk
Based

Management menggunakan Activity Based Costing sebagai sumber informasi


utamanya. Keunggulan utama pendekatan Activity Based Management meliputi:
1. Activity Based Management mengukur efektivitas proses dan aktivitas tersebut
bisnis kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut
bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi
pelanggan.
2. Activity Based Management memperbaiki fokus manajemen dengan cara
mengalokasikan

sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci,


6

pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahankan


keunggulan kompetitif perusahaan.
Two Dimensional ABC
Activity Based Management memiliki dua dimensi yaitu sebagai berikut :
1. Dimensi biaya (cost dimension)
Memberikan informasi biaya mengenai sumberdaya, aktivitas, produk dan
pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana biaya-biaya
sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan kemudian di aktivitas
tersebut

dibebankan

ke

pelanggan.

Dengan

demikian,

dimensi

ini

merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber daya biaya terhadap


aktivitas dan biaya aktivitas terhadap objek biaya seperti pelanggan dan
produk agar dapat menganalisis keputusan critical. Keputusan tersebut
termasuk penetapan harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas untuk
usaha perbaikan.
2. Dimensi Proses (process dimension)
Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilaksanakan,
mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik pelaksanaannya.
Dimensi

ini

menjelaskan

mengenai

akuntansi

pertanggungjawaban

berdasarkan aktivitas dan lebih memfokuskan pertanggung jawaban aktivitas


bukan pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi kinerja sistem
secara menyeluruh bukan pada kinerja secara individu. Dengan demikian
dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu kategori informasi yang baru
mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini menunjukkan apa yang menyebabkan
pemicu biaya dan bagaimana pengukuran kinerjanya.
Using ABM to Identify Non-Value-Added Activities and Costs
Activity Based Management berfokus pada pengidentifikasian aktivitas yang
dapat dieliminasi dan meyakinkan bahwa aktivitas yang diperlukan sudah
dijalankan secara efisien. Untuk memperbaiki operasi,

manajemen harus

menghilangkan aktivitas yang tidak efisien dan tidak perlu, menentukan cost
driver aktivitas, dan mengubah level cost driver. Tugas utama dalam analisis
aktivitas adalah mengidentifikasi aktivitas bernilai tambah dan aktivitas yang
tidak bernilai tambah.
1. Aktivitas bernilai tambah
Adalah aktivitas yang memberi kontribusi terhadap customer value dan
memberikan

kepuasan

kepada

pelanggan

atau

organisasi

yang

membutuhkannya. Contohnya meliputi perancangan produk, pemrosesan


oleh tenaga kerja langsung, penambahan bahan langsung, aktivitas yang
berkaitan dengan mesin dan pengiriman produk.
2. Aktivitas tidak bernilai tambah
Adalah aktivitas yang tidak memberikan kontribusi terhadap customer
value dan memberikan kepuasan kepada pelanggan atau terhadap
kebutuhan organisasi. Contohnya aktivitas

setup, perpindahan, waktu

menunggu, reparasi, inspeksi dan penyimpanan.


Exhibit 5-11 Two-Dimensions ABC Model

Biaya yang tidak memberikan nilai tambah

adalah hasil dari

kegiatan

tersebut merupakan biaya kegiatan yang dapat dihilangkan tanpa penurunan


kualitas produk, kinerja, atau nilai yang dirasakan.
Lima langkah berikut ini memberikan strategi untuk menghilangkan biaya non1.
2.
3.
4.
5.

nilai tambah di kedua manufaktur dan industri jasa perusahaan.


Identifying Activities
Identifying Non-Value-Added Activities
Understanding Activity Linkages, Root Causes, and Triggers
Establishing Performance Measures
Reporting Non-Value-Added Costs

Customer-Profitability Analysis

Hal ini sangat mungkin bagi perusahaan untuk memiliki produk yang
menguntungkan dan pada saat yang sama, dikenakan biaya pelanggan terkait
yang membuat hubungan pelanggan tertentu tidak menguntungkan. Analisis
customer profitability menggunakan kegiatan berbasis biaya untuk menentukan
kegiatan, biaya, dan keuntungan terkait dengan melayani pelanggan tertentu.
Sebuah sistem manajemen biaya yang efektif harus memungkinkan manajer
untuk mendapatkan seperti rincian biaya.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan beberapa pelanggan yang lebih


menguntungkan daripada yang lain. Urutan pelanggan dalam jumlah kecil, sering
memesan, sering mengubah pesanan mereka, memerlukan kemasan khusus
atau penanganan, permintaan pengiriman lebih cepat, atau butuh bagian khusus
atau rekayasa desain umumnya kurang menguntungkan daripada pelanggan
yang menuntut kurang dalam hal jasa disesuaikan.
Activity-Based Costing in the Service Industry
Kesimpulan bab ini bahwa biaya berdasarkan aktivitas telah ditemukan
penggunaan luas dalam industri jasa serta di bidang manufaktur. Ada banyak
cerita ABC sukses dalam berbagai organisasi seperti maskapai penerbangan,
perusahaan asuransi, bank, rumah sakit, perusahaan jasa keuangan, hotel,
kereta api, dan lembaga pemerintah. Di antara organisasi jasa yang digunakan
kegiatan berbasis biaya adalah Air France, American Airlines, American Express,

Bank of America, Cambridge Community Hospital, Indianapolis, FedEx, Owens &


Kecil, Telus, Union Pacific, US Naval Supply Center, dan US Postal Service.
Contoh dari sistem Blue Shield adalah sebagai berikut:
Unit Level: Memasukkan data klaim awal ke komputer (untuk setiap klaim
diterima)
Batch Level: Memindahkan batch klaim dari satu langkah pengolahan ke
depan.
Product-sustaining level : Pemeliharaan jaringan penyedia medis-jasa (yaitu,
memelihara hubungan dengan dokter dan rumah sakit).
Facility (general operations) level: Administrasi umum dari bisnis klaim unit.
Activity-Based Costing at Delaware Medical Center
Untuk melihat bagaimana manajemen dapat menggunakan kegiatan
berbasis biaya dalam pengaturan layanan-industri, mari kita mengeksplorasi
bagaimana ABC digunakan di Primary Care Unit Delaware Medical Center. 13
Delaware Medical Center melayani pasien di Wilmington, Delaware, dan
beberapa area sekitarnya. Primary Care Unit adalah pusat klinik rawat jalan
medis dan menyediakan hampir 25.000 janji pasien dalam satu tahun.

Informasi yang diberikan oleh tim proyek ABC unit perawatan primer yang
terletak di kolom berikut.
Column A: Activity
Column B: Activity cost pool
Column C: Cost driver
Column D: Cost driver quantity

10

Interpreting the Primary Care Units ABC Information


The Primary Care Units Administration dapat menggunakan informasi
ABC di exhibit 5-16 untuk menentukan biaya masing-masing dari enam jenis
janji pasien dibahas sebelumnya. Perhatikan, meskipun, bahwa ada
perbedaan konseptual penting dalam interpretasi data ABC Care Unit Utama
versus interpretasi Patio Data ABC Grill Perusahaan (Exhibit 5-7) di Patio Grill,
semua delapan kegiatan yang diidentifikasi dalam analisis ABC adalah
dibutuhkan oleh setiap barisan pemanggang yang diproduksi. Namun, itu tidak
benar dalam misalnya Primary Unit Care.

11

Dalam pengaturan pelayanan kesehatan, setiap pasien melihat baik


seorang dokter, atau seorang praktisi perawat, atau magang. Sebagai
tambahan, setiap pasien baik pasien baru atau pasien yang melanjutkan atau
tidak keduanya. Oleh karena itu, untuk menghitung biaya jenis tertentu janji,
kita harus memilih hanya satu dari primary profesional perawatan kesehatan,
yang disorot oleh bar merah di kanan sisi exhibit 5-16. Selain itu, kami memilih
hanya satu dari dua kategori untuk administrasi waktu, pasien atau
melanjutkan pasien baru, yang disorot oleh bar hijau di sisi kanan dari exhibit
5-16. Akhirnya, karena setiap janji pasien melibatkan perawat terdaftar, dan
penagihan, dan penggunaan fasilitas unit perawatan primer, semua kegiatan
ini harus dimasukkan dalam perhitungan biaya.
NB :
Perbedaan antara Activity Based Costing dan Activity Based Management :
Activity Based Costing ( ABC ) adalah metode pembebanan aktivitasaktivitas berdasarkan besarnya pemakaian sumber daya, dan membebankan
biaya pada objek biaya, seperti produk atau pelanggan, berdasarkan

12

besarnya aktivitas, serta untuk mengukur biaya dan kinerja dari aktivitas yang
terkait dengan proses dan objek biaya.
Activity Based Management (ABM) merupakan suatu konsep yang
mengerahkan perhatian pada konsumsi sumber daya terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk dapat mengetahui
bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya, maka terlebih
dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivtas apa sajakah yang telah
terjadi didalam perusahaan tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan
aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya melalui pengidentifikasian
pemicu biayanya dimana biaya-biaya ini timbul karena dilaksanakannya
aktivitas-aktivitas tersebut.

13

Anda mungkin juga menyukai